post

AC Milan Tersungkur di Kandang, Bologna Curi Kemenangan 1-0

PUSAT SCORE – Bologna sukses menjadi juara Coppa Italia 2024/2025 usai menaklukkan AC Milan dengan skor 1-0 dalam partai final yang digelar di Stadio Olimpico, Roma, Kamis (15/5/2025) dini hari WIB.

Milan lebih mendominasi permainan sepanjang dua babak. Namun, justru Bologna yang mampu mencetak gol semata wayang lewat aksi Dan Ndoye di awal babak kedua.

Berkat hasil ini, Bologna pun berhak keluar sebagai juara Coppa Italia musim ini, sekaligus gelar Coppa Italia ketiga mereka atau yang pertama sejak 51 tahun silam.

Jalannya Pertandingan

Laga berlangsung terbuka sejak awal. Baik Milan maupun Bologna mencoba menciptakan peluang berbahaya. Namun, belum ada gol yang lahir dari kedua tim. Skor 0-0 bertahan hingga turun minum.

Kembali dari kamar ganti, Bologna sukses memecah kebuntuan di menit ke-53. Menerima bola liar di kotak penalti, Ndoye sempat memperdaya bek lawan sebelum melepas tembakan yang gagal dibendung Mike Maignan.

Sergio Conceicao bereaksi dengan memasukkan tiga pemain sekaligus. Milan pun semakin intens meneror pertahanan Bologna. Namun, gol penyeimbang tak kunjung datang.

Usaha Rafael Leao dkk. untuk mengejar ketinggalan di sisa waktu gagal membuahkan hasil. Skor 1-0 untuk kemenangan Bologna pun menjadi hasil akhir laga ini.

Susunan Pemain

Milan: Mike Maignan; Fikayo Tomori (Kyle Walker 62′), Matteo Gabbia, Strahinja Pavlovic; Alex Jimenez (Joao Felix 62′), Youssouf Fofana (Samuel Chukwueze 88′), Tijjani Reijnders, Theo Hernandez; Christian Pulisic (Tammy Abraham 87′), Rafael Leao; Luka Jovic (Santiago Gimenez 62′).

Pelatih: Sergio Conceicao.

Bologna: Lukasz Skorupski; Emil Holm (Davide Calabria 76′), Sam Beukema, Jhon Lucumi, Juan Miranda; Remo Freuler, Lewis Ferguson; Riccardo Orsolini (Nicolo Casale 69′), Giovanni Fabbian (Tommaso Pobega 69′), Dan Ndoye (Jens Odgaard 80′); Santiago Castro (Thiijs Dallinga 80′).

Pelatih: Vincenzo Italiano.

Untuk Nonton Live Streaming Bola Bisa Langsung Ke PUSAT SCORE

post

Real Madrid Menang 2-1 atas Mallorca, Langkah Makin Mantap di Puncak

PUSAT SCORE – Real Madrid menunda kepastian juara Barcelona usai mengalahkan Real Mallorca dengan skor 2-1 dalam laga jornada 36 La Liga 2024/2025 yang dihelat di Santiago Bernabeu, Kamis (15/5/2025) dini hari WIB.

Real Madrid sempat tertinggal lebih dulu akibat gol Martin Valjent di awal laga. Tuan rumah bangkit di babak kedua lewat gol Kylian Mbappe dan Jacobo Ramon.

Berkat hasil ini, Real Madrid kini mengoleksi poin 78 di peringkat kedua. Barca masih bisa memastikan juara di pekan ini jika mampu mengalahkan Espanyol, Jumat (16/5/2025) dini hari besok.

Babak Pertama

Real Madrid mencoba bermain agresif sejak awal laga. Namun, justru Mallorca yang mampu membuka keunggulan di menit ke-11. Tembakan Valjent gagal dibendung Thibaut Courtois.

Real Madrid pun semakin gencar meneror pertahanan Mallorca. Sayang, sejumlah peluang yang didapat Mbappe dkk. masih gagal dimaksimalkan menjadi gol.

Leo Roman menjadi pahlawan Mallorca dengan melakukan sejumlah penyelamatan apik. Skor 1-0 untuk keunggulan Mallorca pun bertahan hingga turun minum.

Babak Kedua

Memasuki babak kedua, Real Madrid terus mengurung pertahanan Mallorca. Hasilnya baru didapat di menit ke-68. Mbappe sukses mencetak gol penyeimbang memanfaatkan assist Luka Modric.

Real Madrid menciptakan sederet peluang matang di sisa waktu, salah satunya lewat aksi Gonzalo Garcia di menit ke-88. Sayang, finishing Garcia masih jauh dari harapan.

Ketika laga sepertinya akan berakhir imbang, Jacobo Ramon menjadi pahlawan Real Madrid lewat golnya di menit kelima masa injury time. Skor 2-1 untuk Real Madrid pun menjadi hasil akhir laga ini.

Susunan Pemain

Real Madrid: Thibaut Courtois; Fran Garcia, Jacobo Ramon, Raul Asencio (Jesus Vallejo 64′), Federico Valverde; Dani Ceballos, Luka Modric, Jude Bellingham, Arda Guler; Endrick (Gonzalo Garcia 74′), Kylian Mbappe.

Pelatih: Carlo Ancelotti.

Mallorca: Leo Roman; Copete, Antonio Raillo, Martin Valjent, Toni Lato (Johan Mojica 76′), Mateu Morey (Pablo Maffeo 76′); Sergi Darder (Marc Domenech 84′), Samu Costa, Antonio Sanchez (Omar Mascarell 59′), Vedat Muriqi; Cyle Larin (Daniel Rodriguez 59′).

Pelatih: Jagoba Arrasate.

Untuk Nonton Live Streaming Bola Bisa Langsung Ke PUSAT SCORE

post

Victor Munoz, Penyerang Muda Real Madrid yang Debut di El Clasico

PUSATSCORE , Real Madrid menelan kekalahan 3-4 dari Barcelona pada pekan 35 LaLiga Spanyol 2024/2025. El Real unggul dua gol terlebih dahulu lewat Kylian Mbappe sebelum dibalas empat gol oleh Barcelona melalui Eric Garcia, Lamine Yamal, dan brace Raphinha. Real Madrid sempat mengejar ketertinggalan usai Mbappe melengkapi torehan hattrick pada menit ke-70. Namun, Los Blancos gagal menyamakan kedudukan sampai laga berakhir.

Dalam proses mengejar ketertinggalan tersebut, Real Madrid harus menarik keluar Vinicius Jr akibat cedera engkel pada menit ke-88. Pelatih Real Madrid, Carlo Ancelotti, memutuskan menggantikan Vinicius Jr dengan penyerangmuda jebolan akademi La Fabrica, Victor Munoz. Padahal, Rodrygo Goes juga ada dalam daftar pemain cadangan Real Madrid, tetapi Ancelotti lebih memilih memainkan Munoz.

Pemain berusia 21 tahun akhirnya melakoni debutnya di tim utama Real Madrid dalam laga El Clasico pada 11 Mei 2025. Munoz tidak mampu berbuat banyak di pertandingan ini. Meski begitu, ia telah menapaki langkah penting dalam kariernya sebagai pesepak bola di laga perdananya itu.

Lantas, siapa sebenarnya sosok Victor Munoz? Berikut profil lengkapnya.

1. Memulai kiprahnya dari akademi La Masia bersama Xavi Simons dan Fermin Lopez

Victor Munoz merupakan putra kelahiran Barcelona pada 13 Juli 2003. Ia memulai kiprahnya sebagai pesepak bola kala bergabung dengan akademi FC Barcelona, La Masia, saat berusia 14 tahun. Munoz kala itu berada satu angkatan dengan pemain muda berbakat lainnya, seperti Xavi Simons, Alejandro Balde, dan Fermin Lopez.

Belum sempat bermain di level junior Barcelona, ia memutuskan pindah ke CF Damm pada Juli 2017. Munoz kemudian menerima tawaran bergabung dengan akademi Real Madrid, La Fabrica, pada Juli 2021. Ia mulai merintis kariernya dari tim junior Real Madrid dan tampil impresif di berbagai ajang.

2. Penyerang serbabisa yang bermain impresif bersama tim junior Real Madrid

Victor Munoz merupakan penyerang serbabisa yang dapat bermain di berbagai posisi. Ia mampu tampil sebagai penyerang sayap kanan, kiri, dan striker nomor 9. Menurut Transfermarkt, Munoz bermain sebagai penyerang sayap kanan dalam 6 pertandingan, penyerang sayap kiri 9 laga, dan striker 18 pertandingan.

Posisi terbaiknya sejauh ini yaitu striker nomor 9. Ia mencetak 9 gol dan 5 assist dalam 18 pertandingan di semua kompetisi kala ditempatkan sebagai striker. Munoz merupakan tipikal penyerang yang memiliki kecepatan, skill dribel ciamik, dan insting gol tajam.

Ia menampilkan performa impresif bersama Real Madrd Castilla kala berlaga di Primera Federacion Grupo II pada 2024/2025. Munoz mencetak 10 gol dan 7 assist dalam 31 laga. Tidak heran, ia dilirik Ancelotti untuk berlatih bersama tim utama Real Madrid.

3. Mematikan kolom komentar Instagram usai debut di El Clasico

Victor Munoz mendapat kesempatan tampil di tim utama Real Madrid dalam kekalahan 3-4 dari Barcelona pada 11 Mei 2025. Ia masuk menggantikan Vinicius Jr yang mengalami cedera engkel pada menit ke-88. Keputusan Ancelotti memasukkan Munoz menjadi pertanyaan media dan fans. Sebab, ia memilih pemain muda minim pengalaman ketimbang Rodrygo Goes yang ada di bangku cadangan.

Munoz sempat mendapat satu peluang emas kala berhadapan 1 lawan 1 dengan kiper Barcelona, Wojciech Szczesny, pada menit ke-89. Sayangnya, sepakan kaki kanannya malah melambung jauh dari gawang. Usai pertandingan, Munoz mendapat kritik pedas dari publik Real Madrid akibat kegagalannya dalam memaksimalkan peluang tersebut. Ia sampai mematikan kolom komentar Instagram pribadinya setelah mendapat hujatan dari fans Real Madrid.

Kehadiran Munoz menambah deretan jebolan akademi Real Madrid yang debut di tim utama pada 2024/2025. Sebelumnya, Ancelotti memberikan kesempatan kepada Gonzalo Torres, Diego Aguado, Fran Gonzalez, dan Raul Asencio. Hanya Asencio yang berhasil tampil konsisten di tim utama Los Blancos. Sementara itu, Munoz langsung mendapat tekanan besar dari fans Real Madrid usai gagal memaksimalkan peluang emas di laga debutnya kontra Barcelona. Mampukah ia bangkit dan membuktikan kualitas terbaiknya kepada publik sepak bola Spanyol khususnya fans Real Madrid?

post

3 Trofi Xabi Alonso sebagai Pelatih Bayer Leverkusen

PUSATSCORE , Bayer Leverkusen akan kehilangan manajer mereka, Xabi Alonso, pada akhir musim 2024/2025. Pria asal Spanyol tersebut memutuskan untuk hengkang setelah menukangi klub berjuluk Die Werkself tersebut sejak Oktober 2022. Fabrizio Romano, jurnalis ternama, mengkonfirmasi Alonso sepakat untuk menerima tawaran sebagai juru taktik Real Madrid dengan kontrak hingga 2028 mendatang.

Alonso menjalani masa-masa indah selama 3 musim sebagai pelatih Bayer Leverkusen. Berkat pencapaian gemilang di berbagai ajang, ia akan dikenang dalam sejarah klub. Berkat kehebatannya dalam meramu taktik, Bayer Leverkusen berhasil meraih tiga trofi. Apa saja trofi yang diraih Alonso selama mengarsiteki Die Werkself?

1. Xabi Alonso membawa Bayer Leverkusen juara Bundesliga 2023/2024 tanpa kekalahan

Xabi Alonso mencatatkan pencapaian apik dengan membawa Bayer Leverkusen menjuarai Bundesliga Jerman untuk pertama kalinya dalam sejarah klub. Di bawah asuhan sosok kelahiran 25 November 1981 tersebut, Die Werkself mengangkat trofi Bundesliga 2023/2024 dan memutus dominasi Bayern Munich yang telah berlangsung selama 11 musim. Tak hanya itu, mereka juga menjadi klub pertama dalam sejarah Bundesliga yang tak terkalahkan sepanjang musim.

Dengan komposisi skuad yang diisi Granit Xhaka dan Florian Wirtz, Bayer Leverkusen mengakhiri perjuangan di Bundesliga 2023/2024 dengan mengoleksi 90 poin. Mereka mencatatkan 28 kemenangan dan 6 keimbangan tanpa sekali pun menelan kekalahan. Die Werkself bejarak 17 poin dari VfB Stuttgart yang finis sebagai runner-up

Sepanjang kompetisi tersebut, Bayer Leverkusen menunjukkan dominasi dengan menorehkan sejumlah kemenangan telak. Mereka bahkan mencatatkan kemenangan dengan minimal margin tiga gol sebanyak 13 kali. Werder Bremen dan VfL Bochum menjadi korban keganasan Bayer Leverkusen dengan kalah telak 0-5.

2. Xabi Alonso mempersembahkan trofi DFB-Pokal 2023/2024

Gelar juara Bundesliga bukanlah satu-satunya gelar juara yang dimenangi Bayer Leverkusen pada 2023/2024. Pada musim tersebut, Xabi Alonso juga berhasil mempersembahkan trofi DFB-Pokal. Itu merupakan trofi kedua setelah yang pertama diraih pada 1992/1993.

Die Werkself melaju kencang di DFB-Pokal 2023/2024. Mereka memulai perjalanan di ajang tersebut dengan kemenangan telak 8-0 atas Teutonia 05 pada putaran pertama. Kemudian, mereka berhasil merebut satu tiket di final setelah menyingkirkan SV Sandhausen, SC Paderborn, VfB Stuttgart, dan Fortuna Duesseldorf.

1. FC Kaiserslautern menjadi lawan Bayer Leverkusen di partai puncak. Lewat pertarungan sengit, Die Werkself akhirnya merebut trofi juara setelah menang tipis 1-0 pada laga penentuan. Satu-satunya gol dalam duel yang berlangsung di Olympiastadion Berlin tersebut dicetak Granit Xhaka pada menit 17.

3. Piala Super Jerman 2024/2025 menjadi gelar juara terakhir yang diraih Xabi Alonso bersama

Status sebagai juara Bundesliga 2023/2024 membuat Bayer Leverkusen tampil di laga penentuan untuk memperebutkan gelar juara DFL-Supercup atau Piala Super Jerman pada 2024/2025. Itu sekaligus menjadi penampilan pertama bagi mereka di ajang tersebut. Hasilnya, Die Werkself berhasil merengkuh gelar juara setelah menumbangkan VfB Stuttgart.

Perjuangan Bayer Leverkusen untuk meraih kesuksesan dalam laga tersebut tak dilalui dengan mudah. Kedua tim menyajikan pertandingan sengit dengan hasil skor 2-2 hingga babak normal berakhir. Menariknya, Bayer Leverkusen hanya bermain dengan sepuluh pemain sejak menit 37 karena Martin Terrier diganjar kartu merah.

Pasukan Xabi Alonso akhirnya keluar sebagai juara setelah melakoni adu penalti. Empat penendang Bayer Leverkusen berhasil melakukan tugasnya masing-masing. Di sisi lain, 3 dari 5 eksekutor VfB Stuttgart gagal membobol gawang Die Werkself.

Dengan 3 trofi yang diraih selama dilatih Xabi Alonso, kini Bayer Leverkusen mengoleksi 6 trofi dalam kabinet mereka. Sebelumnya, mereka juga pernah memenangi 1 trofi DFB-Pokal (1992/1993), 1 trofi UEFA Cup (1987/1988), dan 1 trofi Bundesliga 2 (1978/1979).

post

“Juara Coppa Italia Saja Tak Cukup, Milan”

PUSAT BOLA – AC Milan berpeluang menutup musim dengan gelar Coppa Italia. Tapi itu tak disebut tak cukup untuk menebus penampilan angin-anginan di Serie A.
AC Milan berpeluang memenangi Coppa Italia musim ini. Rossoneri akan menghadapi Bologna pada final di Olimpico, Roma, pada Kamis (15/5/2025) dini hari WIB.

Itu bisa menjadi titel kedua Milan musim ini. Sebelumnya tim polesan Sergio Conceicao itu sudah memenangi Piala Super Italia di bulan Januari.

Namun gelandang legendaris Milan Demetrio Albertini menilai sukses di Coppa Italia tak akan cukup untuk menutupi hasil tak memuaskan di Liga Italia. Saat ini Diavolo Rossi ada di peringkat delapan dengan 60 poin.

Meski cuma berjarak empat poin dari zona Liga Champions, namun kelolosan sudah terlanjur tidak realistis. Milan harus berharap empat tim terpeleset untuk bisa finis di posisi empat.

“Bagi saya, tidak,” jawab Albertini ketika ditanya, apakah gelar Coppa Italia cukup untuk menyelamatkan musim.

“Saya berharap Milan bisa mengangkat trofinya dan merayakan, karena untuk menjadi juara itu selalu sulit.”

“Meski demikian, saya yakin Milan, dalam sejarah mereka, tidak boleh terlalu jauh dari target-target mereka dan tidak memikirkan para suporter yang datang ke stadion sebagai tujuan harian. Itu tak bisa diterima,” ujarnya dikutip Football Italia.

post

“Kroos: Real Madrid Gagal Bukan karena Mbappe”

PUSAT BOLA – Real Madrid tidak mampu mempertahankan gelar Liga Champions musim ini. Toni Kroos menegaskan hal ini bukan salah Kylian Mbappe.
Madrid menjalani musim yang sulit meski sudah mendatangkan Kylian Mbappe. Los Blancos malah terancam tanpa gelar untuk menutup musim 2024/2025.

Raksasa asal Spanyol itu padahal mampu menyabet gelar LaLiga dan Liga Champions pada musim lalu. Sebuah bukti bahwa kemunduran pesat terjadi di Madrid.

Kroos, yang merupakan mantan pemain Madrid, tak mau menyahkan Mbappe. Terlebih, PSG justru mampu ke final Liga Champions musim ini meski tak diperkuat Mbappe lagi.

“Bukan salah Mbappe jika Madrid tidak memenangkan Liga Champions,” kata Kroos dalam podcast di Einfach mal Luppen, yang dikutip dari AS.

Koos menilai bahwa Mbappe terus meningkat bersama Madrid. Pemain berusia 26 tahun itu bahkan bisa membuat hat-trick meski Madrid kalah 3-4 dari Barcelona akhir pekan lalu.

“Awalnya sulit baginya. Ada banyak kritik, tetapi dia dalam performa yang luar biasa akhir-akhir ini. Kemarin dia membuktikannya lagi: dia selalu berbahaya, selalu menawarkan opsi,” Kroos menegaskan.

post

Belum Menyerah, Al-Hilal Bakal Goda Kembali Bruno Fernandes

PusatBola – Klub raksasa Arab Saudi, Al-Hilal, dikabarkan belum menyerah dalam upaya mereka mendatangkan kapten Manchester United, Bruno Fernandes. Meskipun sebelumnya tawaran mereka ditolak, Al-Hilal siap mengajukan proposal baru demi merekrut playmaker asal Portugal tersebut.

Menurut laporan terbaru, Al-Hilal masih menjadikan Fernandes sebagai target utama mereka pada jendela transfer mendatang. Klub asal Riyadh itu percaya bahwa dengan memperbaiki tawaran finansial dan paket kontrak, mereka dapat menggoda Fernandes untuk meninggalkan Old Trafford.

Bruno Fernandes sendiri masih menjadi pemain kunci di skuat asuhan Erik ten Hag. Namun, dengan perkembangan pesat liga Arab Saudi dan tawaran menggiurkan dari Al-Hilal, tidak menutup kemungkinan pemain berusia 30 tahun itu akan mempertimbangkan opsi tersebut.

Al-Hilal sebelumnya telah sukses mendatangkan beberapa pemain bintang Eropa, termasuk Neymar Jr. dan Ruben Neves. Keberhasilan itu membuat mereka semakin optimis dalam mengejar tanda tangan Fernandes.

Meski demikian, pihak Manchester United diperkirakan tidak akan melepas Fernandes dengan mudah, mengingat peran vitalnya di lini tengah Setan Merah. Selain itu, Fernandes sendiri masih memiliki kontrak jangka panjang dengan klub yang bermarkas di Old Trafford tersebut.

Apakah tawaran baru dari Al-Hilal mampu mengubah pendirian Fernandes? Hanya waktu yang akan menjawab. Namun, ambisi klub Arab Saudi itu jelas menunjukkan bahwa mereka serius dalam membangun skuat bertabur bintang.

post

Berlabuh di Timnas Brasil, Carlo Ancelotti Tinggalkan Warisan Emas di Real Madrid

PUSAT SCORE – Carlo Ancelotti, pelatih sepak bola kenamaan asal Italia, akan meninggalkan Real Madrid setelah musim ini berakhir untuk mengemban tugas baru sebagai pelatih tim nasional Brasil.

Pengumuman mengejutkan ini mengakhiri perjalanan Ancelotti yang penuh prestasi di klub raksasa Spanyol tersebut. Keputusan ini diambil setelah performa Real Madrid yang kurang meyakinkan di musim 2024/2025, dan Ancelotti akan memulai tugas barunya pada 26 Mei 2025.

Ancelotti, yang akrab disapa ‘Carletto’ di Italia dan ‘Don Carlo’ di Spanyol, meninggalkan Real Madrid dengan segudang prestasi. Selama dua periode kepemimpinannya, ia berhasil mempersembahkan 15 trofi bergengsi untuk Los Blancos.

Prestasi tersebut termasuk tiga gelar Liga Champions, yang mengukuhkan namanya sebagai salah satu pelatih tersukses dalam sejarah kompetisi tersebut. Kontribusi Ancelotti bagi Real Madrid tak terbantahkan, membawa klub meraih berbagai gelar liga dan piala domestik.

Kepindahan Ancelotti ke tim nasional Brasil menandai babak baru dalam karier kepelatihannya. Ia akan menjadi pelatih asing pertama Brasil dan bertanggung jawab memimpin Selecao dalam kualifikasi Piala Dunia 2026.

Tantangan ini tentu saja berbeda dengan pengalamannya di level klub, namun reputasi dan pengalaman Ancelotti yang mumpuni diyakini akan membantunya menghadapi tantangan tersebut. Publik sepak bola dunia pun menantikan aksi Ancelotti bersama tim Samba.

Jejak Ancelotti di Real Madrid: Warisan yang Tak Terlupakan

Selama dua periode melatih Real Madrid, Ancelotti telah menorehkan tinta emas dalam sejarah klub. Pada periode pertamanya (2013-2015), ia berhasil meraih empat trofi. Kemudian, setelah kembali pada tahun 2021, ia berhasil menambah 11 trofi lagi sebelum akhirnya memutuskan untuk hengkang. Total, Ancelotti telah mempersembahkan 15 trofi untuk Real Madrid, termasuk tiga gelar Liga Champions yang sangat prestisius.

Salah satu momen paling berkesan adalah saat ia memimpin Real Madrid meraih La Decima (gelar Liga Champions ke-10) di Lisbon, mengalahkan rival sekota Atletico Madrid. Ia juga sukses mempersembahkan gelar Liga Champions ke-14 dan ke-15 setelah mengalahkan Liverpool dan Borussia Dortmund. Selain itu, Ancelotti juga berhasil membawa Real Madrid menjadi juara Liga Spanyol pada musim 2021-2022 dan 2023-2024.

Meskipun peluang Real Madrid untuk memenangkan Liga Spanyol musim 2024-2025 sangat kecil, Ancelotti tetap akan dikenang sebagai legenda di Santiago Bernabéu. Kontribusi dan dedikasinya terhadap klub telah memberikan dampak yang signifikan, dan namanya akan selalu terukir dalam sejarah Real Madrid.

Masa Depan di Timnas Brasil: Tantangan Baru, Harapan Baru

Pengangkatan Ancelotti sebagai pelatih tim nasional Brasil disambut dengan antusiasme yang tinggi. Ia akan menjadi pelatih asing pertama Brasil, dan tugas pertamanya adalah memimpin Selecao dalam kualifikasi Piala Dunia FIFA 2026. Tantangan ini akan menguji kemampuan Ancelotti dalam menghadapi dinamika tim nasional yang berbeda dengan klub.

Ancelotti dikenal dengan gaya kepelatihannya yang tenang dan berpengalaman. Ia mampu membangun tim yang solid dan berprestasi tinggi, dan diharapkan dapat membawa perubahan positif bagi tim nasional Brasil. Dengan pengalamannya yang luar biasa, Ancelotti diharapkan dapat membawa Brasil kembali ke puncak kejayaan di kancah sepak bola internasional.

Meskipun meninggalkan Real Madrid, Ancelotti meninggalkan warisan yang tak terlupakan. Ia akan selalu dikenang sebagai salah satu pelatih tersukses dalam sejarah klub, dan kiprahnya di tim nasional Brasil tentu akan dinantikan oleh para penggemar sepak bola di seluruh dunia.

Berikut daftar gelar Carlo Ancelotti di Real Madrid:

  • Liga Champions: 3
  • Liga Spanyol: 2
  • Copa del Rey: 2
  • Piala Super Spanyol: 2
  • Piala Super Eropa: 1
  • Piala Dunia Klub: 2
  • Piala Interkontinental: 1

Untuk Nonton Live Streaming Bola Bisa Langsung Ke PUSAT SCORE

post

13 Besar Ballon d’Or 2025 Power Ranking: Bukan Raphinha dan Lamine Yamal, Siapa Urutan Pertama?

PUSAT SCORE – Persaingan seru terjadi pada perebutan gelar Ballon dOr 2025. Sebab, hingga saat ini, tidak ada nama pemain yang sangat dominan dalam perebutan gelar. Bahkan itu adalah duo Barcelona yakni Raphinha dan Lamine Yamal.

Ajang penghargaan pemain sepak bola paling bergengsi di dunia, Ballon d’Or, selalu menjadi topik menarik diperbincangkan. Apalagi, musim 2024/2025 kini sudah masuk dalam tahap akhir yang bakal menentukan.

Rodri memenangkan Ballon d’Or pada edisi 2024 lalu. Pemain asal Spanyol itu menang setelah meraih gelar juara Euro 2024 dan juara Premier League. Pada edisi 2023, ada nama Lionel Messi yang jadi pemenang Ballon d’Or.

Pada edisi 2025, ada beberapa faktor yang bisa menentukan siapa pemenang Ballon d’Or. Salah satunya adalah juara Liga Champions. Lantas, siapa saja yang masuk dalam 13 besar pemain dengan peringkat teratas di Ballon d’Or Power Ranking?

13. Vitinha

Posisi: Gelandang
Klub asal: PSG
Usia: 25 tahun
Gelar: Ligue 1, Trophee des Champions

Peran Vitinha mungkin tidak banyak dapat sorotan. Dia tidak banyak bikin gol dan assist. Vitinha juga tidak melakukan aksi-aksi heroik yang menyelamatkan gawang PSG dari kebobolan.

Namun, pemain asal Portugal itu adalah pengendali tempo permainan PSG. Cepat atau lambat tempo ritme dan ke mana PSG akan menyerang, otak dan kaki Vitinha yang akan mengarahkan. Vitinha mendikte cara bermain PSG.

12. Nuno Mendes

Posisi: Bek kanan
Klub asal: PSG
Usia: 22 tahun
Gelar: Ligue 1

Nuno Mendes tampil luar biasa bersama PSG pada musim 2024/2025. Bek muda asal Portugal itu menunjukkan aksi yang sangat konsisten, terutama pada ajang Liga Champions.

Mohamed Salah tidak mampu melakukan banyak hal pada dua laga lawan PSG. Begitu juga Bukayo Saka. Nuno Mendes jadi aktor penting ketika PSG menyingkirkan Liverpool dan Arsenal dari Liga Champions.

11. Khvicha Kvaratskhelia

Posisi: Winger
Klub asal: PSG
Usia: 24 tahun
Gelar: Ligue 1

Kvaratskhelia memulai musim dengan seragam Napoli. Namun, performanya di bawah asuhan Antonio Conte tidak optimal. Pindah ke PSG membuat pemain asal Georgia itu kembali pada level terbaiknya.

Sejauh ini, Kvaratskhelia telah bikin 11 gol dan 11 assist. Dia tanpil menentukan saat PSG berjumpa Aston Villa pada laga Liga Champions. Jika mampu konsisten dan membawa PSG juara, peluangnya meraih posisi lebih baik terbuka lebar.

10. Robert Lewandowski

Posisi: Penyerang
Klub asal: Barcelona
Usia: 36 tahun
Gelar: Copa del Rey, Supercopa de Espana

Hanya usia yang berubah dari Robert Lewandowski. Secara performa, pada usia 36 tahun, Lewandowski tetap salah satu yang terbaik. Catatan 42 gol dan lima assist adalah bukti nyata dari kualitasnya.

Hanya saja, pamor Lewandowski memang kalah dari pemain kunci Barcelona lainnya. Dia berpeluang untuk meraih Ballon d’Or, akan tetapi tidak terlalu besar. Gelar juara La Liga bisa berdampak signifikan.

9. Lautaro Martinez

Posisi: Penyerang
Klub asal: Inter Milan
Usia: 27 tahun
Gelar: –

Lautaro Martinez masih punya dua gelar yang bisa diperjuangkan yakni Serie A dan Liga Champions. Inter Milan tertinggal satu poin dari Napoli di Serie A dengan dua laga tersisa.

Di Liga Champions, Inter Milan berada di final. Secara individu, Lautaro tampil sangat bagus. Namun, dua gelar kolektif tersebut akan berdampak besar dalam posisi akhir Lautaro di perebutan gelar Ballon d’Or 2025.

8. Kylian Mbappe

Posisi: Penyerang
Klub asal: Real Madrid
Usia: 26 tahun
Gelar: UEFA Super Cup, Intercontinental Cup

Musim pertama Kylian Mbappe di Real Madrid berjalan sangat bagus pada level individu, akan tetapi tidak secara kolektif. Mbappe kini memimpin perebutan gelar top skor La Liga dengan 27 gol.

Secara keseluruhan, Kylian Mbappe mencetak 36 gol di semua ajang. Hanya saja, dia gagal memenangkan gelar La Liga, Copa del Rey, dan Liga Champions. Faktor ini membuat Mbappe sulit meraih gelar.

7. Harry Kane

Posisi: Penyerang
Klub asal: Bayern Munchen
Usia: 31 tahun
Gelar: Bundesliga

Seperti pada musim-musim sebelumnya, Harry Kane memainkan perannya dengan baik sebagai mesin gol. Dia memimpin persaingan gelar top skor Bundesliga dengan catatan 25 gol.

Musim 2024/2025 juga menjadi momen yang spesial bagi Harry Kane. Sebab, dia mampu mendapatkan trofi Bundesliga. Bagi pemain asal Inggris tersebut, ini adalah trofi mayor pertama yang dia menangkan.

6. Pedri

Posisi: Gelandang
Klub asal: Barcelona
Usia: 22 tahun
Gelar: Copa del Rey, Supercopa de Espana

Pedri merupakan motor serangan Barcelona musim 2024/2025. Visinya dalam bermain, umpan-umpan akurat, dan kemampuan mengontrol tempo permainan menjadikannya pemain tak tergantikan.

Jika Barcelona meraih kesuksesan besar, peran Pedri akan semakin disorot, terutama di La Liga, Pedri punya peluang meraih Ballon d’Or. Paling tidak, dia bisa masuk dalam peringkat tiga besar.

5. Mohamed Salah

Posisi: Penyerang
Klub asal: Liverpool
Usia: 32 tahun
Gelar: Premier League

Meskipun usianya terus bertambah, ketajaman Salah di lini depan Liverpool tidak pudar. Salah kini memimpin daftar pencetak gol terbanyak Premier League, dengan 28 gol.

Gelar Primer League yang diraih Liverpool tentu akan menjadi modal penting dalam persaingan Ballon d’Or. Selain itu, performa individu Salah juga menjadi faktor kunci.

4. Gianluigi Donnarumma

Posisi: Kiper
Klub asal: PSG2
Usia: 26 tahun
Gelar: Ligue 1, Trophee des Champions

Performa solid Donnarumma di bawah mistar gawang PSG menjadikannya sebagai kandidat kuat peraih Ballon d’Or 2025. Secara khusus, dia tampil sangat menentukan di Liga Champions.

Jika ia mampu membawa PSG meraih gelar-gelar penting, termasuk Liga Champions, bukan tidak mungkin ia akan menjadi kandidat kuat peraih Ballon d’Or. Namun, sangat jarang ada kiper yang meraih Ballon d’Or.

3. Raphinha

Posisi: Penyerang
Klub asal: Barcelona
Usia: 28 tahun
Gelar: Copa del Rey, Supercopa de Espana

Sejak kedatangan Hansi Flick, Raphinha menunjukkan performa yang luar biasa. Torehan gol dan assist-nya yang tinggi di La Liga dan Liga Champions menjadikannya pemain kunci Barcelona.

Konsistensi dan trofi yang diraih Barcelona akan sangat memengaruhi peluangnya. Raphinha sudah bikin 37 gol dan 25 assist. Nah, dengan trofi La Liga, Raphinha punya peluang besar meraih Ballon d’Or.

2. Lamine Yamal

Posisi: Penyerang
Klub asal: Barcelona
Usia: 17 tahun
Gelar: Copa del Rey, Supercopa de Espana

Di usianya yang baru 17 tahun, Yamal telah menjelma menjadi sensasi di Barcelona. Dengan kecepatan, dribbling memukau, serta kontribusi gol dan assist yang signifikan, ia jadi salah satu kandidat peraih gelar Ballon d’Or.

Jika terus menunjukkan perkembangan pesat, bukan tidak mungkin ia akan menjadi pemenang Ballon d’Or termuda sepanjang sejarah. Jika tidak tahun ini, Yamal masih punya banyak kesempatan meraih Ballon d’Or.

1. Ousmane Dembele

Posisi: Penyerang
Klub asal: PSG
Usia: 27 tahun
Gelar: Ligue 1, Trophee des Champions

Winger eksplosif milik PSG ini tampil memukau sepanjang musim. Dengan torehan gol dan assist yang signifikan di Ligue 1 dan Liga Champions, Dembele menjelma menjadi salah satu pemain paling berbahaya di Eropa.

Jika ia mampu membawa PSG meraih gelar Liga Champions perdana mereka, peluangnya meraih Ballon d’Or akan semakin besar. Dembele sejauh ini sudah mencetak 35 gol dan 12 assist.

Untuk Nonton Live Streaming Bola Bisa Langsung Ke PUSAT SCORE

post

3 Pemain Ipswich Town Incaran Klub Premier League

PUSATSCORE , Ipswich Town resmi terdegradasi dari English Premier League 2024/2025. Setelah promosi dengan susah payah pada musim sebelumnya, klub berjuluk The Tractor Boys ini tak bisa bertahan lama. Ipswich hanya semusim di kasta teratas Liga Inggris dan harus kembali turun.

Kendati kesulitan bersaing di Premier League hingga berujung degradasi, ini tak membuat kiprah Ipswich dilupakan begitu saja. Terutama performa individu dari beberapa pemainyang mampu mencuri perhatian di sepanjang musim. Ini membuat potensi mereka direkrut klub-klub Premier League sangat mungkin terjadi pada musim panas 2025 mendatang. 

Setidaknya, ada tiga pemain Ipswich Town yang tampil konsisten dan berpotensi jadi buruan klub-klub Premier League pada musim panas 2025 mendatang. Siapa saja mereka?

1. Liam Delap mulai dipantau banyak klub setelah tampil tajam di lini serangan Ipswich

Liam Delap menjadi pemain paling menonjol di Ipswich Town pada 2024/2025. Datang pada musim panas 2024 lalu, ia berkembang sebagai salah satu striker tajam. Per 5 Mei 2025, ia telah menghasilkan 12 gol dan 2 assist dari 34 pertandingan Premier League. 

Dengan usia yang masih 22 tahun, tak heran Delap bakal diperebutkan. Terlebih lagi, Ipswich memasang klausul khusus dalam kontraknya. Klub-klub peminat bisa menebusnya senilai 30 juta pound sterling atau Rp674 miliar jika Ipswich terdegradasi. Dengan kepastian Ipswich yang turun kasta dari Premier League, sejumlah klub mulai bergerak untuk mengamankan jasanya.

Klub-klub Premier League yang mengincar Delap adalah Arsenal, Chelsea, Everton, Newcastle United hingga Manchester United. Tak hanya itu, klub-klub luar Inggris juga ikut menginginkan jasanya, seperti Bayern Munich, Juventus, AC Milan, Borussia Dortmund, hingga Bayer Leverkusen. Ini membuatnya bakal menjadi komoditas mengingat harga murahnya tersebut. 

2. Omari Hutchinson diperebutkan berkat sosoknya sebagai gelandang muda kreatif

Omari Hutchinson tengah dipantau sejumlah klub jelang berakhirnya musim 2024/2025. Pemain berusia 21 tahun ini diincar banyak klub berkat potensinya sebagai talenta muda. Ini tidak terlepas dari konsistensinya bersama Ipswich Town. Gelandang asal Inggris ini telah berkontribusi 2 gol dan 3 assist dari 28 pertandingan Premier League.

Sejauh ini, Aston Villa dan West Ham United dilaporkan berminat merekrutnya pada musim panas 2025 mendatang. Kedua klub tersebut perlu menambah sosok kreatif demi bisa bersaing musim depan. Ipswich sendiri memasang harga senilai 35 juta pound sterling atau Rp764 miliar. Harga ini terbilang masih murah bagi pemain seusianya dengan potensi seperti dirinya.

Selain kedua klub tersebut, ada Leeds United dan Burnley yang juga terlibat dalam perburuan Hutchinson. Keduanya merupakan klub promosi yang akan mentas di Premier League 2025/2026. Kehadiran Hutchinson dinilai bisa membantu klub kompetitif. Terlebih lagi, ia meruapakan salah satu pemain muda dengan pengalaman mentas di Premier League. 

3. Leif Davis tengah diminati sejumlah klub setelah tampil konsisten sebagai bek kiri Ipswich

Leif Davis berpotensi besar bisa tetap bermain di Premier League pada 2025/2026. Meski Ipswich Town degradasi, kualitasnya sebagai bek kiri membuat dirinya menjadi buruan. Ketika mengantarkan Ipswich promosi, ia mampu menghasilkan 2 gol dan 21 assist dari 34 laga di EFL Championship 2023/2024. Angka itu jelas fantastis bagi seorang pemain belakang. 

Kontribusinya memang menurun drastis ketika Ipswich berlaga di Premier League. Davis hanya bisa membuat 1 gol dan 3 assist dari 31 laga. Namun, ia tetap menjadi salah satu pemain yang konsisten walau gagal menghindarkan tim dari degradasi. Dengan pengalaman dan kualitasnya, pemain berusia 25 tahun ini bakal menjadi incaran sejumlah klub pada musim panas 2025.

Sejauh ini, beberapa klub seperti Arsenal, Nottingham Forest, dan Newcastle United, tengah mengincarnya. Namun, pemain asal Inggris ini masih terikat kontrak bersama Ipswich hingga 2028. Ini membuat harganya bisa naik turun pada musim panas 2025. Ipswich belum memasang banderol, tetapi nilai pasarnya saat ini 21 juta pound sterling atau Rp458 miliar. 

Tiga pemain di atas menjadi sosok potensial yang bakal dilego Ipswich. Dengan kualitas mereka, rasanya sangat disayangkan jika harus bermain di kasta kedua. Tak hanya dari peserta Premier League yang tengah mengincar mereka, sejumlah klub luar Inggris juga ikut memantau. Menarik bakal berlabuh ke klub mana para pemain di atas pada musim baru nanti.