post

Mengapa Arsenal Tertarik Merekrut Noni Madueke dari Chelsea?

PUSATSCORE – Arsenal memasuki bursa transfer panas 2025 dengan satu fokus besar untuk memperkuat lini depan demi mampu konsisten bersaing di English Premier League (EPL) dan Liga Champions Eropa. Meski finis di posisi kedua klasemen Premier League 2024/2025, The Gunners terhambat oleh minimnya opsi rotasi di sektor penyerangan ketika pemain kunci mengalami cedera. Dalam kondisi itulah nama Noni Madueke muncul sebagai target yang cukup tak diduga, tetapi logis.

Chelsea tidak secara eksplisit ingin menjual Madueke. Hanya saja, mereka terbuka untuk negosiasi dengan klub lain. Arsenal dikabarkan telah mencapai kesepakatan personal dengan sang pemain dan tinggal selangkah dari kesepakatan antarklub. Meskipun transfer ini memunculkan dilema, terutama mengingat banderol harga sang pemain di angka 50 juta pound sterling (Rp1,106 triliun) dan posisi utamanya yang bertabrakan langsung dengan Bukayo Saka, Pelatih Mikel Arteta dan tim rekrutmen Arsenal melihat nilai strategis dalam transfer ini.

1. Noni Madueke bisa menjadi jawaban Arsenal dalam menjaga kedalaman skuad

Arsenal menjalani 2024/2025 dengan ambisi besar. Akan tetapi, mereka harus menerima kenyataan pahit akibat kurangnya kedalaman skuad, terutama di lini serang. Cedera yang menimpa Bukayo Saka dan Kai Havertz serta penurunan performa Gabriel Martinelli menghambat kelangsungan permainan ofensif tim. Pada saat krusial, Mikel Arteta tak punya cukup opsi setara untuk menjaga intensitas dan agresivitas lini depan.

Noni Madueke dinilai sebagai solusi potensial terhadap masalah tersebut. Pemain berusia 23 tahun ini memiliki kemampuan bermain di kedua sisi lapangan, meskipun performa terbaiknya selama di Chelsea muncul ketika bermain sebagai sayap kanan. Arsenal menyadari, memasang Madueke di posisi itu akan menjadikannya pelapis Bukayo Saka dan mungkin membuatnya mendapat menit bermain terbatas.

Namun, dari sisi kedalaman skuad, kehadiran Madueke dapat memperkuat struktur tim. Dengan sistem rotasi yang lebih sehat, Arteta bisa menghindari kelelahan berlebih bagi pemain kunci seperti Saka tanpa menurunkan kualitas permainan tim. Ketika Saka absen atau butuh istirahat, Madueke bisa langsung diandalkan berkat kecepatan, kelincahan, dan naluri mencetak gol yang dimilikinya. Situasi ini sangat penting dalam kompetisi panjang dan padat seperti Premier League serta Liga Champions.

2. Insting menyerang Noni Madueke yang didukung kemampuan kedua kakinya

Pada 2024/2025, Noni Madueke mencatatkan beberapa statistik menyerang yang mencolok di Premier League. Menurut data Opta Analyst, ia memimpin di liga dalam hal dribel yang berakhir dengan tembakan di angka 1,6 per 90 menit serta berada di urutan ketiga untuk non-penalty expected goals (NPxG) di antara nonstriker dengan 0,42 per 90 menit. Artinya, ia bukan hanya memiliki peran sebagai penembus pertahanan lawan, melainkan juga memiliki insting mencetak gol yang tajam.

Keunggulan teknis Madueke turut terlihat dari kemampuan dua kakinya yang luar biasa. Dari total tembakan yang ia lepaskan, sekitar 34,2 persen menggunakan kaki kanan, angka yang tinggi untuk pemain kidal. Hal ini membuatnya lebih sulit diprediksi dan dapat menyerang, baik dari dalam maupun luar sisi pertahanan lawan. Dalam sistem Mikel Arteta yang menekankan eksploitasi ruang dari sayap, kemampuan semacam ini sangat berharga.

Selain itu, Madueke konsisten dalam melakukan progresi bola. Ia mencatatkan 6,1 dribel progresif per 90 menit, angka tertinggi di Premier League. Meskipun efektivitasnya sedikit menurun saat bermain di sisi kiri, xG-nya tetap stabil, yang menunjukkan dirinya bisa tetap berbahaya meski tak bermain di posisi natural. Dribel eksplosif, fleksibilitas tembakan, serta keberanian dalam duel 1 lawan 1 menjadikannya aset potensial untuk The Gunners yang sering menemui blok pertahanan rendah.

3. Usia belia Noni Madueke menjadikannya investasi jangka panjang Arsenal

Arsenal melihat Noni Madueke sebagai bagian dari proyek jangka panjang dengan usianya yang masih 23 tahun. Ia akan menjadi bagian dari kelompok usia emas bersama Bukayo Saka, Ethan Nwaneri, dan Myles Lewis-Skelly yang akan menjadi tulang punggung Arsenal dalam 5–7 tahun mendatang. Jumlah 50 juta pound sterling di sini akan menambah kedalaman skuad sekaligus investasi jangka panjang yang strategis.

Meski sempat dicoret dari skuad Chelsea karena masalah indisipliner, Madueke menunjukkan perkembangan positif selama 2024/2025. Ia menyumbang 11 gol dan 5 assist dari 45 penampilan, termasuk 4 laga terakhir di Piala Dunia Antarklub 2025. Peningkatan ini menjadi indikasi Madueke mulai menemukan konsistensi performa meski berada dalam situasi kompetitif yang ketat di lini serang Chelsea.

Arsenal tampaknya yakin pendekatan Mikel Arteta yang edukatif bisa membentuk karakter Madueke menjadi lebih disiplin dan terarah. Hal serupa pernah terjadi kepada Kai Havertz, yang sebelumnya dianggap gagal di Chelsea, tetapi menemukan peran vital di Arsenal dengan kontribusi signifikan dalam gol dan assist. Dengan lingkungan yang lebih stabil dan pendekatan taktis yang jelas, Madueke bisa berkembang dan langsung nyetel dengan skema Arteta.

Mendatangkan Noni Madueke mungkin terlihat sebagai langkah berisiko, tetapi Arsenal menilai ini sebagai peluang strategis. Jika dibina dengan benar, Madueke berpotensi menjadi pemain kunci yang mampu memperkuat skuad, baik secara teknis maupun taktis dalam jangka panjang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *