Bologna Vs AC Milan: Rossoneri Tumbang 1-2

PUSAT BOLA : Bologna – AC Milan bertandang ke markas Bologna dalam lanjutan Liga Italia. Rossoneri pulang dengan kekalahan 1-2.
Bologna vs AC Milan berlangsung di Renato Dall’Ara, Jumat (28/2/2025) dini hari WIB. Tuan rumah tampak lebih sedikit menguasai permainan di 10 menit pertama.

Seiring waktu, Milan kesulitan mengendalikan permainan. Benjamin Dominguez dua kali membuat kiper Mike Maignan kerja keras lewat percobaan di menit ke-32 dan ke-37.

Pada akhirnya, Milan yang mampu memimpin 1-0 lebih dulu. Rafael Leao merobek gawang Bologna di menit ke-43 lewat transisi yang apik.

Bologna sukses menyamakan skor menjadi 1-1- saat babak kedua baru berjalan tiga menit. Santiago Castro mencatatkan namanya di papan skor dengan menuntaskan assist Giovanni Fabbian.

Setelah terus menekan Milan, Bologna baru bisa berbalik memimpin 2-1 di menit ke-82. Umpan silang mendatar dari Nicolo Cambiaghi berhasil dituntaskan dengan sontekan Dan Ndoye.

Milan kemudian mulai terlihat lebih menekan setelah itu. Di sisi lain, Bologna tetap mengancam lewat serangan balik cepat.

Gol balasan gagal didapatkan Milan di sisa waktu. Pasukan Sergio Conceicao pun harus pulang dengan kekalahan 1-2.

Hasil ini membuat Milan gagal mendekati zona empat besar. Milan ada di posisi kedelapan dengan 41 poin dan Bologna di urutan keenam dengan 44 poin.

5 Pelatih Termuda di Eredivisie 2024/2025, Ada Robin van Persie

PUSATSPORT , Eredivisie Belanda 2024/2025 dihiasi oleh sederet pelatih yang masih berusia cukup muda. Menariknya, beberapa di antara mereka mampu membawa timnya tampil cukup baik. Kehadiran mereka menjadi ancaman tersendiri bagi para pelatih senior berpengalaman.

Mantan bintang English Premier League, Robin van Persie, menjadi salah satu pelatih termuda di Eredivisie musim ini. Setelah membawa Heerenveen tampil apik, dirinya menyeberang ke Feyenoord pada musim dingin 2025.

Termasuk Van Persie, berikut lima pelatih termuda di Eredivisie 2024/2025.

1. Francesco Farioli (35 tahun) menjadi pelatih termuda dan bawa Ajax ke puncak klasemen

Francesco Farioli menjadi pelatih termuda di Eredivisie 2024/2025. Pelatih berusia 35 tahun itu tengah menjalani musim pertama di Ajax Amsterdam. Pada musim sebelumnya, ia membawa OGC Nice menembus papan atas Ligue 1 Prancis.

Kehadiran pelatih asal Italia tersebut membawa Ajax bangkit setelah terseok-seok pada musim sebelumnya. Hingga pekan ke-23, klub berjuluk Godenzonen bertengger di puncak klasemen dengan torehan 57 poin. Dengan hasil tersebut, Farioli berpeluang meraih trofi pertama dalam karier kepelatihannya

2. Maarten Martens (40 tahun) jadikan AZ Alkmaar sebagai salah satu tim dengan pertahanan terkuat

Maarten Martens telah menukangi AZ Alkmaar sejak januari 2024. Di bawah asuhannya, klub berjuluk De Kaasboeren tersebut tampil konsisten. Setelah finis di peringkat keempat di Eredivisie musim lalu, Martens kembali membawa AZ Alkmaar bersaing di papan atas pada musim ini.

Bertengger di peringkat keempat dari 23 laga, AZ Alkmaar memiliki poin yang sama dengan Feyenoord dan FC Utrecht. Pelatih asal Belgia tersebut menjadikan AZ Alkmaar sebagai salah satu tim dengan pertahanan terkuat. Dengan total kebobolan 21 gol, mereka hanya kalah dari Ajax.

3. Paul Simonis (40 tahun) bawa Go Ahead Eagles berkembang

Paul Simonis tengah menjalani musim pertama sebagai pelatih utama di sebuah klub. Pada awal 2024/2025 ini, ia ditunjuk sebagai manajer Go Ahead Eagles. Manajemen klub berjuluk The Pride of the IJssel dan Kowet tersebut menunjuk Simonis untuk menggantikan René Hake yang memilih pergi ke Manchester United untuk mendampingi Erik ten Hag.

Bersama pelatih berusia 40 tahun tersebut, Go Ahead Eagles menunjukkan performa yang meningkat dibanding musim sebelumnya. Hingga pekan ke-23 Eredivisie musim ini, mereka berada di peringkat ketujuh. Sedangkan, pada musim sebelumnya, Dean James dan kolega finis di peringkat kesembilan.

4. Robin van Persie (41 tahun) tinggalkan Heerenveen dan bergabung dengan Feyenoord

Robin van Persie awalnya melatih Heerenveen pada paruh musim pertama Eredivisie 2024/2025. Namun, pada musim dingin 2025, ia menyeberang ke Feyenoord. Pria berusia 41 tahun itu dipilih untuk mengisi posisi yang ditinggalkan oleh Brian Priske.

Mantan pemain Arsenal tersebut diharapkan mampu membawa Feyenoord tampil konsisten dan menunjukkan progres yang positif. Sebab, faktor tersebut menjadi hal yang mendorong manajemen memecat Priske pada awal Februari 2025. Sebelumnya, Van Persie membawa Heerenveen bangkit setelah tampil tak memuaskan pada musim lalu.

5. Danny Buijs (42 tahun) menjalani musim kedua di Fortuna Sittard

Danny Buijs menjadi nama terakhir dalam daftar ini. Pria berusia 42 tahun tersebut telah menukangi Fortuna Sittard sejak awal musim lalu. Di Eredivisie 2023/2024, Buijs membawa klub tersebut menembus peringkat sepuluh besar.

Juru taktik berpaspor Belanda tersebut berambisi untuk membawa Fortuna Sittard meraih hasil yang lebih baik. Sayangnya, hal tersebut masih sulit diwujudkan. Sebab, hingga pekan ke-23 musim ini, mereka masih berada di peringkat kesebelas.

Mayoritas dari para pelatih di atas tengah membawa timnya masing-masing bersaing di papan atas Eredivisie. Ini menjadi hal yang positif mengingat cukup banyak pelatih senior berpengalaman yang harus mereka hadapi.

Daftar Lengkap Juara Piala Asia U-20 dari Tahun ke Tahun

PUSATSOCCER , Piala Asia U-20 merupakan turnamen sepak bola junior paling bergengsi di Asia yang diselenggarakan oleh AFC. Turnamen ini pertama kali diadakan pada 1959 di Malaysia dengan format yang terus berkembang. Selain sebagai ajang kompetisi, turnamen ini juga menjadi jalan bagi pemain muda menuju pentas dunia.

Pada edisi 2023, AFC mengubah kategori usia dari U-19 menjadi U-20 untuk menyesuaikan dengan standar internasional. Simak data di artikel ini untuk mengetahui lebih banyak tentang sejarah, daftar juara, dan negara yang paling sering menjuarai Piala Asia U-20 ini!

1. Sejarah Piala Asia U-20 dari 1959 sampai sekarang

Piala Asia U-20, atau AFC U-20 Asian Cup, adalah turnamen sepak bola junior paling bergengsi di Asia. Turnamen ini pertama kali diadakan pada 1959 di Malaysia dan menjadi ajang utama bagi pemain muda Asia. Sejak saat itu, turnamen ini terus berkembang dalam format dan jumlah pesertanya.

Awalnya, turnamen ini dikenal dengan nama Asian Youth Championship dan hanya diikuti oleh beberapa negara. Seiring berjalannya waktu, format dan jumlah peserta terus berkembang. Dari sistem round-robin di awal penyelenggaraannya, kini format turnamen telah mengalami perubahan dengan mengadopsi sistem grup dan babak gugur.

Sejak 1980, turnamen ini diselenggarakan tiap 2 tahun sekali dan menjadi salah satu kualifikasi utama untuk Piala Dunia U-20 FIFA. Pada edisi 2023, AFC resmi mengubah kategori turnamen dari U-19 menjadi U-20. Turnamen ini tidak hanya menjadi panggung persaingan, tetapi juga batu loncatan bagi pemain muda menuju karier profesional di level senior.

2. Juara Piala Asia U-20 1959 sampai sekarang

Sejak 1959, Piala Asia U-20 telah melahirkan banyak juara dari berbagai negara di Asia. Turnamen ini mencerminkan perkembangan sepak bola junior di kawasan tersebut dan menjadi ajang penting bagi talenta muda. Berikut adalah daftar juara dari tahun 1959 hingga 2023:

  • 1959: Korea Selatan
  • 1960: Korea Selatan
  • 1961: Myanmar & Indonesia
  • 1962: Thailand
  • 1963: Korea Selatan
  • 1964: Myanmar & Israel
  • 1965: Israel
  • 1966: Israel & Myanmar
  • 1967: Israel
  • 1968: Myanmar
  • 1969: Myanmar & Thailand
  • 1970: Myanmar
  • 1971: Israel
  • 1972: Israel
  • 1973: Iran
  • 1974: Iran & India
  • 1975: Iran & Irak
  • 1976: Iran & Korea Utara
  • 1977: Irak
  • 1978: Irak & Korea Selatan
  • 1980: Korea Selatan
  • 1982: Korea Selatan
  • 1985: China
  • 1986: Arab Saudi
  • 1988: Irak
  • 1990: Korea Selatan
  • 1992: Arab Saudi
  • 1994: Suriah
  • 1996: Korea Selatan
  • 1998: Korea Selatan
  • 2000: Irak
  • 2002: Korea Selatan
  • 2004: Korea Selatan
  • 2006: Korea Utara
  • 2008: Uni Emirat Arab
  • 2010: Korea Utara
  • 2012: Korea Selatan
  • 2014: Qatar
  • 2016: Jepang
  • 2018: Arab Saudi
  • 2023: Uzbekistan

3. Negara peraih juara Piala Asia U-20 terbanyak

Sejak 1959, beberapa negara mendominasi turnamen ini dengan koleksi gelar yang mengesankan. Korea Selatan menjadi yang paling sukses dengan 12 gelar juara. Berikut adalah daftar negara dengan jumlah trofi terbanyak:

  • Korea Selatan – 12 kali juara (2 di antaranya berbagi gelar)
  • Myanmar – 7 kali juara (5 di antaranya berbagi gelar)
  • Israel – 6 kali juara (2 di antaranya berbagi gelar)
  • Irak – 5 kali juara (2 di antaranya berbagi gelar)
  • Iran – 4 kali juara (3 di antaranya berbagi gelar)
  • Arab Saudi & Korea Utara – 3 kali juara (Korea Utara 1 di antaranya berbagi gelar)
  • Thailand – 2 kali juara (1 di antaranya berbagi gelar)
  • China, Jepang, Qatar, Suriah, Uni Emirat Arab, Uzbekistan, India, Indonesia – 1 kali juara (India 1 kali berbagi gelar, Indonesia 1 kali berbagi gelar)

Piala Asia U-20 terus menjadi ajang bergengsi yang melahirkan talenta-talenta muda berbakat di Asia. Dengan semakin berkembangnya sepak bola di berbagai negara, persaingan dalam turnamen ini akan semakin ketat di masa mendatang.

Jordi Cruyff Formal Jadi Penasihat Metode PSSI: Masa Baru Timnas Indonesia Dimulai

PUSAT BOLA – PSSI secara formal mengumumkan penunjukan Jordi Cruyff selaku penasihat metode buat Timnas Indonesia. Jordi, yang ialah putra legenda sepak bola dunia Johan Cruyff, diharapkan bawa perspektif baru dalam pengembangan sepak bola nasional.

Keputusan ini menemukan sambutan positif dari pecinta sepak bola Tanah Air. Jordi Cruyff diketahui mempunyai pengalaman luas di dunia sepak bola, baik selaku pemain ataupun pelatih. Dia sempat melatih tim- tim semacam Maccabi Tel Aviv, Chongqing Lifan, serta jadi bagian dari manajemen FC Barcelona.

Pimpinan Universal PSSI, Erick Thohir, melaporkan kalau penunjukan Jordi Cruyff ialah bagian dari visi besar PSSI buat tingkatkan mutu Timnas Indonesia serta memperkenalkan prestasi di kancah internasional.” Kami yakin Jordi Cruyff hendak bawa pergantian signifikan, paling utama dalam strategi pengembangan pemain muda serta perencanaan jangka panjang,” ucap Erick.

Sedangkan itu, Jordi Cruyff mengantarkan rasa antusiasnya.” Indonesia mempunyai kemampuan besar dalam sepak bola. Aku merasa terhormat bisa berkontribusi buat ekspedisi Timnas Indonesia mengarah tingkat yang lebih besar,” kata Jordi dalam konferensi pers.

Dengan langkah ini, PSSI berharap bisa menguatkan pondasi sepak bola nasional, dari pembinaan umur dini sampai performa Timnas Indonesia di turnamen internasional. Penggemar sepak bola Tanah Air juga optimis kalau kerja sama ini hendak bawa pergantian besar untuk Garuda.

Sociedad Vs Madrid: Gol Endrick Menangkan El Real

PUSAT BOLA : San Sebastian – Real Madrid meraih kemenangan 1-0 di kandang Real Sociedad pada laga Copa del Rey. Gol tunggal kemenangan El Real diciptakan oleh Endrick.
Real Sociedad vs Real Madrid pada leg pertama semifinal Copa del Rey berlangsung di Stadion Anoeta, Kamis (27/2/2025). Tuan rumah mengancam ketika laga baru berjalan empat menit.

Takefusa Kubo melakukan kombinasi apik hingga bisa menembus lini belakang El Real. Tembakannya tapi masih bisa diblok Andriy Lunin.

Sociedad tampil apik di babak pertama. Namun satu kesalahan mereka dalam membangun serangan langsung dihukum Madrid pada menit ke-19.

Jude Bellingham melepas umpan panjang yang menemui Endrick. Endrick dengan tenang mengontrol bola lalu melakukan sontekan yang memperdayai Alex Remiro.

Madrid punya peluang menggandakan keunggulan di menit ke-29. Vinicius Jr mencoba mengancam. Remiro kali ini sigap mengamankan bola.

Skor 1-0 untuk keunggulan Madrid bertahan hingga babak pertama tuntas.

Endrick hampir saja mencetak gol keduanya pada laga ini di menit ke-52. Ia bisa menyambar bola kiriman dari sisi kiri. Sambaran bolanya gagal berbuah gol karena masih menerpa mistar gawang.

Sociedad mendominasi laga memasuki pertengahan babak kedua. Tuan rumah memburu gol penyama kedudukan.

Meski begitu, mereka masih kesulitan membongkar lini belakang Madrid. Los Blancos tetap berbahaya dengan serangan balik.

Bellingham menebar bahaya lewat sepakan jarak jauhnya. Remiro kembali beraksi dengan menepis bola.

Gelandang asal Inggris ini kembali mencoba lewat tembakan dari luar kotak penalti di menit ke-87. Hasilnya sama, Remiro masih bisa membendung tembakan Bellingham.

Madrid bisa mengamankan keunggulan 1-0 hingga laga berakhir. Kemenangan ini jadi modal berharga Los Blancos untuk menjalani leg kedua.

Madrid hanya butuh hasil imbang di leg kedua untuk lolos ke final. Laga leg kedua bakal digelar di Santiago Bernabeu pada April mendatang.

“Stade Briochin Vs PSG: Les Parisiens Pesta 7-0, ke Semifinal Piala Prancis”

PUSAT BOLA : Rennes – Paris Saint-Germain melaju ke semifinal Piala Prancis. Les Parisiens lolos setelah menghajar tim divisi empat, Stade Briochin, tujuh gol tanpa balas.
Babak perempatfinal Coupe de France (Piala Prancis) mempertemukan Stade Briochin vs PSG. Duel digelar di Roazhon Park, Kamis (27/2/2025) dini hari WIB.

PSG menurunkan mayoritas pemain pelapis di laga ini. Kendati demikian, tim tamu tetap tampil dominan sejak awal pertandingan.

Joao Neves membuka keunggulan PSG pada menit ke-16. Goncalo Ramos menggandakan keunggulan Les Parisiens di menit ke-36. Skor 2-0 untuk PSG jadi hasil akhir babak pertama.

BRACE! Goncalo Ramos mencetak gol keduanya pada awal babak kedua. Striker PSG itu maju sebagai algojo penalti dan sukses menyarangkan bola ke gawang.

PSG menambah gol di menit ke-55. Kali ini giliran Desire Doue yang menjebol gawang Stade Briochin lewat bola sepakannya.

HAT-TRICK! Goncalo Ramos membukukan gol ketiganya ke gawang Stade Briochin tiga menit berselang. Pemain berusia 23 tahun itu memaksimalkan umpan Desire Doue dan membawa PSG menjauh 5-0.

Senny Mayulu mencetak gol keenam PSG pada menit ke-66. Gol Ousmane Dembele lima menit sebelum waktu normal habis memastikan kemenangan pasukan Luis Enrique 7-0 atas Stade Briochin.

Kemenangan ini membawa PSG lolos ke semifinal Piala Prancis. Goncalo Ramos cs menyusul Reims, Cannes, dan Dunkerque yang lebih dulu melaju.

3 Pemain EPL yang Cetak 10 Assist di Laga Tandang dalam Semusim

PUSATSPORT , English Premier League (EPL) tidak hanya menghadirkan para pemain hebat yang jago mencetak gol, tetapi juga piawai dalam menciptakan assist. Sebagian dari bintang EPL memiliki rekor apik dengan menorehkan minimal sepuluh assist di laga tandang. Kehadiran mereka mampu mengangkat performa tim dengan menjadi kreator gol bagi rekan-rekannya serta tidak terpengaruh tekanan dari fans lawan.

Salah satu pemain bahkan mampu menjuarai EPL kala menorehkan sepuluh assist di laga tandang. Dilansir Opta, berikut tiga pemain yang menciptakan minimal sepuluh assist di laga tandang EPL.

1. Cesc Fabregas cetak sebelas assist di laga tandang EPL dengan Chelsea pada 2014/2015

Cesc Fabregas dikenal sebagai gelandang kreatif dengan visi permainan luar biasa. Ia membangun reputasi tersebut kala membela Arsenak selama 8 tahun pada 2003–2011. Fabregas sempat kembali ke klub masa kecilnya, Barcelona, pada Agustus 2011. Namun, ia kesulitan bersaing dengan para gelandang top Barcelona lainnya, seperti Xavi Hernandez, Andres Iniesta, dan Sergio Busquets. Fabregas memutuskan kembali ke Inggris saat bergabung dengan Chelsea pada musim panas 2014.

Ia langsung menampilkan performa apik dengan mencetak 3 gol dan 18 assist dalam 34 laga pada 2014/2015. Dari 18 assist itu, 10 di antaranya tercipta saat melakoni laga tandang. Fabregas sukses meraih gelar juara EPL pertamanya bersama Chelsea pada 2014/2015. Ia lalu meninggalkan Chelsea dan hengkang ke AS Monaco pada Januari 2019.

2. Muzzy Izzet terdegradasi bersama Leicester City meski cetak sepuluh assist di laga tandang

Muzzy Izzet merupakan salah satu gelandang berbakat jebolan akademi Chelsea. Namun, ia tidak pernah mendapat kesempatan tampil di tim utama The Blues sehingga dipinjamkan kepada Leicester City pada Maret 1996. Ia kemudian dipermanenkan pada Mei 1996. Izzet menjadi gelandang andalan Leicester City dalam 8 musim pada 1996/1997–2003/2004. Performa terbaiknya terjadi saat memasuki musim terakhirnya bersama Leicester City pada 2003/2004.

Ia mencetak 2 gol dan 14 assist dengan 10 di antaranya tercipta di laga tandang dalam 30 pertandingan EPL pada musim tersebut. Meski begitu, Izzet gagal menyelamatkan Leicester City dari degradasi pada akhir 2003/2004. The Foxes finis di peringkat ke-18 dengan koleksi 33 poin hasil dari 6 menang, 15 seri, dan 17 kalah. Izzet lalu hengkang ke Birmingham City pada musim panas 2004. Ia pensiun sebagai pesepak bola pada akhir 2005/2006.

3. Mohamed Salah sejauh ini cetak sepuluh assist di EPL per 19 Februari 2025

Mohamed Salah menampilkan performa memukau di Liverpool pada 2024/2025. Padahal, kontraknya bakal habis pada Juni 2025. Selain itu, usia Salah sudah memasuki 32 tahun. Namun, ia tidak menunjukkan tanda-tanda penurunan kualitas. Salah justru mengukir beragam rekor berkat capaian gol dan assist di semua kompetisi termasuk EPL.

Ia sejauh ini telah mencetak 24 gol dan 15 assist dalam 26 laga EPL per 19 Februari 2025. Dari 15 assist itu, 10 di antaranya ia cetak kala melakoni laga tandang. Terbaru, Salah mencetak assist kesepuluh dalam pertandingan tandang EPL saat menjadi kreator gol Trent Alexander-Arnold kala Liverpool seri 2-2 kontra Aston Villa pada matchday 29 EPL 2024/2025. Rekornya masih bisa bertambah mengingat musim EPL baru berakhir pada Mei 2024.

Ketiga pemain di atas mengukir rekor assist yang cukup unik di laga tandang EPL dalam semusim. Namun, mereka mengalami nasib yang berbeda bersama klubnya masing-masing saat menorehkan sepuluh assist di EPL dalam semusim. Fabregas meraih gelar juara EPL pada 2014/2015, sementara Izzet terdegradasi ke EFL Championship pada 2003/2004. Salah bersama Liverpool masih memuncaki klasemen sementara EPL per 19 Februari 2025. Akankah ia mampu membawa Liverpool menjuarai EPL untuk kedua kalinya pada akhir 2024/2025?

Forest vs Arsenal: Ketajaman Chris Wood Hantui The Gunners

PUSATSPORT- Pertahanan Arsenal wajib waspada saat berduel melawan Nottingham Forest pada matchday 27 Premier League musim 2024/25, Kamis (27/2/2025) dini hari WIB, di City Ground. Sebab, Forest punya Chris Wood yang begitu tajam sepanjang 2025.

Ketajaman Wood menjadi salah satu resep kebangkitan Forest. Wood membantu The Tricky Trees bertengger di peringkat ketiga klasemen sementara, dengan kontribusi 18 gol.

1. Wood pemain paling tajam sepanjang 2025

Berdasarkan catatan Opta, Wood menjadi pemain dengan persentase gol tertinggi di Premier League pada 2025. Persentasenya mencapai 87,5 persen!

Itu karena Wood mampu menceploskan tujuh gol dari delapan tembakan tepat sasarannya dalam penampilannya di 2025. Fulham, Brighton and Hove Albion, Southampton, dan Liverpool, menjadi korban ketajamannya.

2. Arsenal bertekad menang

Manajer Arsenal, Mikel Arteta, berharap Declan Rice dan kawan-kawan dapat memberikan segalanya di atas lapangan. Kemenangan menjadi harga mati bagi The Gunners demi menyaingi Liverpool dalam perburuan gelar.

“Kami harus mengerahkan segalanya untuk meningkatkan kemungkinan menang menjadi lebih baik daripada lawan,” ucap Arteta di laman resmi Premier League.

3. Forest dan Arsenal lagi cari pelampiasan

Duel di City Ground dini hari WIB nanti diprediksi bakal berjalan menarik. Itu karena Forest dan Arsenal sama-sama sedang mencari pelampiasan, untuk mencari momentum kemenangan.

Mengingat, pada laga sebelumnya, Forest dan Arsenal kompak menelan kekalahan. Bedanya, Forest telah keok dalam dua laga beruntun.

Indonesia Berduka: Bejo Sugiantoro, Legenda Sepak Bola, Tutup Usia

PUSAT BOLA – Dunia sepak bola Indonesia berduka sehabis menerima berita kepergian Bejo Sugiantoro, mantan bek tangguh regu nasional Indonesia serta ikon Persebaya Surabaya. Bejo, yang diketahui selaku pemain dengan pengabdian besar serta keahlian bertahan yang luar biasa, wafat dunia pada umur 46 tahun akibat penyakit yang dideritanya.

Kepergian Bejo diumumkan pada Senin malam( 26/ 2/ 2025), serta langsung jadi topik hangat di golongan pencinta sepak bola Tanah Air. Para pemain, pelatih, sampai fans dari bermacam klub sepak bola Indonesia mengantarkan rasa kehabisan mereka lewat media sosial. Banyak yang mengenang Bejo selaku wujud inspiratif yang bawa semangat juang besar dalam tiap pertandingan.

Karier Brilian di Lapangan Hijau

Bejo Sugiantoro mengawali karier profesionalnya bersama Persebaya Surabaya, klub yang jadi rumah menurutnya sampai pensiun. Dia pula jadi bagian berarti dari regu nasional Indonesia pada masa 1990- an sampai dini 2000- an. Bejo diketahui sebab penampilannya yang tidak berubah- ubah serta tidak tahu letih dalam melindungi lini balik.

Prestasinya bersama Persebaya, tercantum bawa regu tersebut mencapai gelar juara Liga Indonesia, membuat namanya diabadikan selaku salah satu pemain terbaik yang sempat dipunyai klub berjuluk” Bajul Ijo” itu.

Bejo diketahui selaku wujud yang rendah hati, baik di dalam ataupun di luar lapangan. Dalam salah satu wawancara terakhirnya, dia pernah berpesan kepada generasi muda buat terus berjuang serta tidak sempat menyerah dalam mengejar mimpi.

Kepergian Bejo Sugiantoro meninggalkan duka mendalam untuk keluarga, sahabat, serta komunitas sepak bola Indonesia. Prosesi pemakamannya dijadwalkan berlangsung besok hari di Surabaya, serta dihadiri oleh banyak tokoh sepak bola Indonesia.

Selamat jalur, legenda. Peninggalan semangat serta pengabdian Bejo Sugiantoro hendak senantiasa dikenang di hati pencinta sepak bola Indonesia.

“Kronologi Meninggalnya Legenda Sepakbola Bejo Sugiantoro”

PUSAT BOLA : Surabaya – Legenda sepakbola Indonesia Bejo Sugiantoro meninggal usai kolaps di lapangan. Rekannya mengungkap detik-detik mantan pemain Persebaya Surabaya itu jatuh.
Bejo Sugiantoro, yang lama memperkuat Persebaya Surabaya selama aktif bermain, meninggal pada hari Selasa (25/2/2025). Ia kolaps saat bermain sepakbola dengan sesama rekan-rekan mantan pesepakbola profesional di lapangan SIER Surabaya.

Rekan Bejo, Nugroho Mardiyanto, yang juga ikut tergabung di tim Rosita FC, menceritakan detik-detik kejadian tersebut. Ia menyebut lulusan program Primavera PSSI pada tahun 1990-an itu sempat main penuh di babak pertama, lalu ambruk di awal babak kedua.

“Ceritanya itu Rosita FC menggelar latihan terakhir sebelum bulan puasa. Ini pertandingan tim Rosita melawan Rosita sendiri. Ada Coach Bejo Sugiantoro, Anang Ma’ruf,” ujar Nugroho (40) saat dihubungi detikJatim.

“Babak pertama ya main seperti biasa. Babak pertama main sampai akhir. Namun mulai babak kedua, belum satu menit, beliau kemudian jatuh sendiri di lapangan dan kemudian dibantu sama teman-teman,” lanjutnya.

“Orang-orang pada ngumpul semua. Beliau juga dikasih oksigen cukup lama. Tangannya sempat dipukul-pukul. Lidahnya juga sempat ditarik. Kemudian beliau sempat sadar, dan dibawa masuk ke mobil ambulans,” terang Nugroho.

Nugroho, yang juga mantan pemain Persebaya itu, menyebut wajah Bejo tampak pucat saat mendapatkan pertolongan di lapangan. Kondisinya agak membaik ketika diberi oksigen bantuan, namun kemudian meninggal saat dalam perawatan di rumah sakit.

Bejo dikenal sebagai bek tangguh semasa masih menjadi pemain. Dia memperkuat Timnas Indonesia di SEA Games 1997 dan 1999, juga tampil di Piala AFF 1998, 2000, dan 2002.

Di level klub, sebagian besar kariernya dihabiskan di Persebaya Surabaya. Ia sempat memperkuat PSPS Pekanbaru, Mitra Kukar, Persidafon Dafonsoro, Deltras Sidoarjo, dan Perseba Bangkalan.