post

Hasil Liverpool vs Crystal Palace: Skor 1-1

PUSAT SCORE – Juara Liga Inggris Liverpool hanya bisa bermain imbang lawan Crystal Palace di pertandingan pekan ke-38 Premier League 2024//2025 di Anfield, Minggu (25/05/2025) malam WIB.

Liverpool memang mendominasi penguasaan bola. Akan tetapi mereka sangat kesulitan membongkar pertahanan berlapis Palace.

The Reds memang bermain dengan 10 pemain setelah Ryan Gravenberch dikartu merah, tapi mereka bisa mencetak gol melalui Mohamed Salah. Sementara itu gol Palace dicetak Ismaila Sarr.

Hasil ini membuat Liverpool mengakhiri musim dengan koleksi 84 poin dari 38 pertandingan. Sementara itu Palace mengemas 53 angka dan finis di peringkat 12 klasemen akhir Liga Inggris 2024/2025.

Babak Pertama Liverpool vs Crystal Palace

Liverpool mencoba menekan pertahanan Crystal Palace sejak awal. Namun justru Palace malah mencetak gol lebih dahulu.

Pada menit kesembilan, Ismaila Sarr menjebol gawang Alisson dengan tendangan dari dalam kotak penalti. Ia memanfaatkan kesalahan dari Bradley dan Van Dijk. 1-0.

Liverpool kemudian berusaha menekan pertahanan Palace. Namun mereka kesulitan membongkar pertahanan The Eagles, bahkan untuk sekadar menciptkaan peluang.

Menit ke-30 Palace bisa mencetak gol lagi melalui Mateta. Tapi untung bagi Liverpool, gol itu tak disahkan wasit karena ia dalam posisi offside.

Baru pada menit ke-37, peluang didapat oleh Liverpool dari Diaz. Ia mendapat umpan teorbosan dari Salah. Namun bola sepakan kaki kirinya masih bisa diblok Henderson di kotak penalti.

Pada akhirnya Liverpool tak bisa mencetak gol sama sekali di babak pertama ini. Crystal Palace unggul 0-1

Babak Kedua Liverpool vs Crystal Palace

Di babak kedua Liverpool melakukan pergantian pemain. Trent Alexander-Arnold dimainkan untuk menggantikan Conor Bradley.

Namun mereka masih kesulitan untuk membongkar pertahanan Palace. Meskipun secara permainan mereka lebih baik.

Menit ke-52 malah Palace yang bisa mengancam pertahanan Liverpool dengan tendangan jarak jauh Mateta. Namun bola mengarah tepat ke pelukan Alisson.

Menit ke-65 Liverpool mendapat peluang apik dari Nunez. Ia mendapat umpan matang dan mengejar bola ke kotak penalti. Namun bola sontekannya masih bisa disetop oleh Henderson.

Menit ke-66 Palace mendapat peluang emas mencetak gol. Sarr berdiri bebas di kotak penalti sebelah kiri dan melepas tembakan keras mendatar. Untung bola masih bisa diblok Alisson.

Menit ke-68 Liverpool harus bermain dengan 10 pemain. Sebab Gravenberch dikartu merah oleh wasit usai melanggar Kamada.

Menit ke-75 Liverpool hampir saja mencetak gol melalui tendangan Jota dari dalam kotak penalti, usai mendapat sodoran umpan pendek dari Gakpo. Namun bola masih membentur tiang gawang sebelah kanan.

Menit ke-85, publik Anfield akhirnya bersorak. Serangan Liverpool berhasil membuahkan gol. Salah melepas tembakan dari tengah kotak penalti, usai mendapat umpan sundulan dari Gakpo. 1-1!

Menit 90+4, Palace nyaris saja mencetak gol dari Nketiah. Ia mendapat peluang melepas tembakan dari dalam kotak penalti dengan leluasa. Sayangnya sepakannya kurang kuat dan bola dengan mudah diamankan Alisson.

Pada akhirnya tak ada tambahan gol tercipta. Duel Liverpool vs Crystal Palace ini berakhir seri 1-1.

Susunan Pemain

Liverpool: Alisson Becker; Conor Bradley, Ibrahima Konate, Virgil van Dijk, Andrew Robertson, Ryan Gravenberch, Dominik Szoboszlai, Curtis Jones, Mohamed Salah, Cody Gakpo, Luis Diaz

Pelatih: Arne Slot

Crystal Palace: Dean Henderson; Chris Richards, Maxence Lacroix, Jefferson Lerma, Tyrick Mitchell, Daichi Kamada, Will Hughes, Daniel Munoz, Eberechi Eze, Ismaila Sarr, Jean-Philippe Mateta

Pelatih: Oliver Glasner

Untuk Nonton Live Streaming Bola Bisa Langsung Ke PUSAT SCORE

post

Hasil Fulham vs Manchester City: Skor 0-2

PUSAT SCOREManchester City sukses menundukkan Fulham di pertandingan pekan ke-38 Premier League 2024/2025 di Craven Cottage, Minggu (25/05/2025) malam WIB.

Man City sedikit mendominasi pertandingan ini. Fulham bisa memberikan perlawanan cukup sengit pada sang tamu.

Gol-gol Man City dicetak oleh Ilkay Gundogan dan Erling Haaland. Hasil ini membuat City mengunci posisi tiga klasemen akhir Liga Inggris 2024/2025.

Mereka mengemas 71 poin dari 38 pertandingan. Sedangkan Fulham mengoleksi 54 poin dan berada di peringkat 11 klasemen.

Babak Pertama Fulham vs Manchester City

Manchester City langsung berusaha menekan pertahanan Fulham begit laga dimulai. Mereka menyerang melalui Doku dan Marmoush di kedua sisi sayap.

Menit ke-21 peluang didapat City dari hasil kreasi Marmoush. Ia memberikan umpan pada Nunes untuk melepas tembakan dari dalam kotak penalti. Namun laju bola masih bisa disetop Leno.

Namun setelah itu City bisa mencetak gol melalui Gundogan. Ia menendang bola dari dalam kotak penalti. 0-1!

Menit ke-26 Fulham akhirnya bisa mengancam balik City, kali ini dari aksi Harry Wilson. Ia melepas tembakan kaki kiri dari dalam kotak penalti dari sisi kanan, tapi bola bisa dihalau Ederson.

Pertandingan kemudian berjalan dengan alot. Kedua tim saling berusaha menyerang tapi kesulitan menciptakan peluang.

Menit ke-41 ada peluang tercipta dari sepakan Gonzalez dari luar kotak penalti, tapi bola bisa diselamatkan Leno. Dua menit kemudian Wilson mengancam balik dengan tendangan kaki kirinya dari dalam kotak penalti di sisi kanan tapi kembali, peluang itu digagalkan Ederson.

Pada akhirnya tak ada gol tembahan sampai turun minum. Fulham 0-1 Manchester City.

Babak Kedua Fulham vs Manchester City

Di babak kedua, Manchester City kembali menekan pertahanan Fulham. Peluang langsung didapat pada menit ke-49. Gvardiol menanduk bola hasil umpan silang Gundogan. Namun peluang itu bisa digagalkan Leno.

Beberapa peluang kemudian diciptakan oleh Doku, Akanji, dan Haaland. Namun belum ada yang berbuah gol.

Menit ke-70, Fulham mendapat petaka. Gundogan dilanggar Lukic di kotak terlarang. Wasit pun menunjuk titik putih.

Pada menit ke-72, eksekusi dilakukan oleh Halaand dengan tanpa cela. 0-2!

Setelah itu kedua tim saling bergantian mengganti taktiknya. Fulham berusaha menyamakan skor sementara City berusaha mempertahankan keunggulannya.

Namun sulit bagi kedua tim menciptakan peluang. Pada menit 90+5 akhirnya ada serangan yang berbahaya dari Fulham. Sander Berge melepas tembakan dari dalam kotak penalti akan tetapi peluang itu bisa dimentahkan Ederson.

Pada akhirnya tak ada tambahan gol tercipta. Fulham 0-2 Manchester City.

Susunan Pemain

Fulham: Bernd Leno; Kenny Tete, Anderson, Cuenca, Robinson, Cairney, Lukic, Harry Wilson, Andreas Pereira, Adama Traora, Raul Jimenez

Pelatih: Marco Silva

Manchester City: Ederson; Josko Gvardiol, Akanji, Ruben Dias, Nunes, Gonzalez, Bernardo Silva, Doku, Gundogan, Marmoush, Haaland

Pelatih: Josep Guardiola

Untuk Nonton Live Streaming Bola Bisa Langsung Ke PUSAT SCORE

post

Menguji Klaim Pep Guardiola tentang Skuad Man City yang Terlalu Besar

PUSATSCORE , Pep Guardiola bukanlah sosok yang asing dalam hal mengambil sikap tegas terhadap hal-hal yang bertentangan dengan prinsip kepelatihannya. Baru-baru ini, ia membuat pernyataan mencengangkan dengan mengancam akan mundur dari jabatannya sebagai Manajer Manchester City apabila klub tidak memangkas jumlah skuadnya. Ancaman tersebut sontak memicu perdebatan luas, apakah ini bentuk protes serius atau sekadar strategi negosiasi.

Pernyataan ini muncul setelah laga melawan AFC Bournemouth pada Selasa (20/5/2025) lalu, ketika beberapa pemain senior tidak masuk dalam daftar 20 pemain pada hari pertandingan. Guardiola, yang dikenal sangat selektif dalam memilih komposisi tim, menyebut meninggalkan 5 hingga 6 pemain hanya duduk di tribun menjadi hal yang tak bisa diterima olehnya. Dalam konteks ini, seberapa besar skuad Manchester City sebenarnya, dan apakah langkah sang pelatih merupakan keputusan emosional semata atau berdasar realita yang terukur?

1. Jumlah skuad yang besar membuat Pep Guardiola kesulitan dalam merotasi pemain

Pep Guardiola telah menyampaikan dengan sangat gamblang kekesalannya terkait ukuran skuad Manchester City saat ini. “Saya akan berhenti. Buatlah skuat yang lebih ramping, (maka) saya akan tetap tinggal,” ucapnya dikutip The Guardian. Kalimat ini diucapkannya dengan nada emosional setelah memutuskan mencoret sejumlah nama dari skuad, termasuk Abdukodir Khusanov, Savinho, James McAtee, dan Rico Lewis. Padahal, mereka semua dalam kondisi fit.

Menurut Guardiola, selain menyulitkan secara teknis dalam merotasi pemain, hal ini juga membuatnya tersiksa secara emosional. Ia merasa tertekan harus meninggalkan beberapa pemain dalam skuad besar yang tidak mendapat kesempatan bermain. Hal ini sejalan dengan prinsip kepelatihan Guardiola yang selalu menekankan pentingnya keharmonisan tim dan hubungan pribadi yang kuat dengan para pemainnya.

Namun, ancaman mundur tersebut menimbulkan tafsir ganda. Apakah ini bentuk tekanan psikologis terhadap manajemen untuk segera melepas pemain-pemain surplus pada jendela transfer musim panas 2025, ataukah ini merupakan bentuk frustasi nyata yang telah lama terpendam? Menariknya, kontrak Guardiola sendiri masih berlaku hingga 2027. Ini membuat publik mulai berspekulasi, apakah dia benar-benar akan menanggalkan posisinya jika keinginannya tidak dipenuhi, atau justru sedang memainkan strategi agar klub lebih tunduk terhadap visinya.

2. Skuad gemuk Manchester City akibat belanja besar pada Januari 2025

Dari perspektif data, klaim Pep Guardiola memiliki dasar yang tidak bisa diabaikan. Berdasarkan analisis Opta Analyst, Manchester City menggunakan total 32 pemain sepanjang 2024/2025 di semua kompetisi. Dua puluh lima pemain di antaranya mendapatkan menit bermain minimal 270 menit. Ini merupakan angka tertinggi yang pernah terjadi sepanjang kariernya sebagai pelatih senior sejak 2008.

Bandingkan dengan musim-musim sebelumnya. Rata-rata hanya 22,3 pemain yang digunakan Guardiola selama satu musim penuh dengan menit bermain signifikan. Bahkan pada musim terbaiknya, ia hanya memberi menit bermain lebih dari 270 menit kepada 24 pemain, dan itu terjadi pada 2 musim awalnya di Etihad Stadium. Data ini menunjukkan, musim ini memang terdapat anomali dalam pendekatan rotasi yang ia terapkan.

Jika dibandingkan dengan klub-klub English Premier League (EPL) lain, skuad The Cityzens memang tidak terbesar, tetapi tetap di atas rata-rata. Chelsea dan Southampton masing-masing menggunakan 39 pemain, sementara Arsenal dan Liverpool memiliki skuad lebih ramping dengan 24 dan 25 pemain. Namun, perbedaan konteks perlu digarisbawahi. 

Manchester City mengalami lonjakan jumlah pemain usai menghabiskan lebih dari 200 juta pound sterling atau setara Rp4,83 triliun. Dana fantastis tersebut dialokasikan untuk memboyong Abdukodir Khusanov, Omar Marmoush, Nico Gonzalez, dan Vitor Reis pada jendela transfer Januari 2025. Penambahan ini terjadi bukan karena strategi panjang, melainkan reaksi terhadap cedera beruntun yang sempat membuat Guardiola kesulitan menyusun sebelas pemain inti.

3. Lima nama pemain muncul sebagai kandidat kuat yang akan hengkang dari Manchester City

Menjawab tekanan Pep Guardiola, satu solusi utama adalah melepas pemain-pemain yang dianggap surplus atau stagnan. Menurut laporan MSN, lima nama mencuat sebagai kandidat kuat untuk dijual. Bernardo Silva, Jack Grealish, John Stones, James McAtee, dan Ilkay Guendogan. Masing-masing memiliki alasannya sendiri, dari kontrak yang hampir habis, ketidaksesuaian gaya permainan, hingga masalah cedera berkepanjangan.

Bernardo Silva, meskipun masih memiliki kontrak hingga 2026, telah beberapa kali menunjukkan keinginan untuk hengkang. Usianya yang masih 30 tahun membuatnya ideal untuk dijual dengan nilai tinggi. Sementara itu, Grealish hanya sekali menjadi starter sejak April 2025 dan hubungannya dengan Guardiola dikabarkan renggang. John Stones, meski diakui sebagai salah satu bek terbaik Inggris, tak lagi konsisten tampil akibat cedera dan makin tersisih dari skuad inti.

McAtee dan Guendogan pun masuk daftar keluar potensial. McAtee hanya menyisakan satu tahun kontrak dan harus bersaing di lini tengah yang sangat padat. Sementara Guendogan yang kini berusia 34 tahun, dinilai tak lagi mampu mengikuti intensitas permainan Manchester City, meski sempat kembali dari Barcelona. Sebagai alternatif dari skuad gemuk, Guardiola tampaknya lebih memilih mempromosikan pemain-pemain akademi untuk mengisi kebutuhan rotasi. Langkah ini selaras dengan gaya kepemimpinannya yang lebih mengedepankan efisiensi dan koneksi emosional antar pemain.

Apabila rencana ini diterapkan, Manchester City berpeluang memiliki skuad yang lebih solid secara emosional dan lebih luwes dalam bermain. Meski begitu, ancaman kekurangan kedalaman pemain di tengah padatnya jadwal kompetisi tetap menjadi tantangan serius. Risiko ini akan semakin nyata saat menghadapi turnamen elite seperti Liga Champions Eropa dan Piala Dunia Antarklub.

Pada akhirnya, apakah skuad Manchester City benar-benar terlalu besar, tergantung pada sudut pandang siapa yang melihatnya. Bagi Guardiola, lebih sedikit justru berarti lebih kuat, dan kini ia menantang klub untuk membuktikan prinsip itu layak diperjuangkan.

post

3 Musim saat Pepe Reina Memenangkan Premier League Golden Glove

PUSATSCORE , Pepe Reina mengakhiri petualangannya sebagai pesepak bola pofesional pada akhir musim 2024/2025. Kiper asal Spanyol ini menggantungkan sarung tangannya dengan klub terakhir yang dibelanya adalah Como 1907. Ia bakal pensiun dari lapangan hijau pada usia 42 tahun.

Dalam karier panjangnya selama 25 tahun, Reina telah membela berbagai klub elite Eropa. Dari sekian banyak klub tersebut, Liverpool merupakan yang paling lama dibelanya. Ia berseragam The Reds selama 8 tahun pada 2005–2013. Ia adalah salah satu kiper terbaik Liverpool pada era modern. Dari 349 laga, ia mencatatkan 177 clean sheet dan kemasukan 339 gol. 

Kendati tak bisa membawa Liverpool menjuarai English Premier League, Reina punya rekor tersendiri sebagai individu. Ia menjadi sosok pertama yang mampu meraih penghargaan Premier League Golden Glove alias kiper dengan clean sheet terbanyak selama 3 musim beruntun. Mari menilik 3 musim saat Reina berhasil menyabet penghargaan bergengsi ini.

1. Pepe Reina mencatatkan 20 clean sheet saat musim debutnya di Liverpool pada 2005/2006

Pada musim panas 2005, Liverpool mendatangkan Pepe Reina dari Villarreal seharga 9,8 juta euro atau Rp189 miliar. Kala itu, Liverpool merekrutnya untuk menjadi penerus dari Jerzy Dudek. Meski pertama kali berkarier di Inggris, ia tak butuh waktu lama untuk beradaptasi. 

Di bawah asuhan Rafael Benitez, Reina menjadi sosok kiper yang tangguh bagi Liverpool. Pada musim debutnya di Premier League 2005/2006, ia mencatatakan 20 clean sheet dari 33 pertandingan. Kiper kelahiran Madrid ini hanya kebobolan 21 gol pada musim tersebut. 

Sayangnya, kegemilangan Reina tak bisa membawa Liverpool menjuarai Premier League. Liverpool hanya mengakhiri musim di peringkat ketiga, di bawah Manchester United dan Chelsea. Meski begitu, ia mampu mempersembahkan gelar juara lainnya pada musim debut. Ia turut membantu Liverpool menjuarai Piala FA dan UEFA Super Cup pada 2005/2006.

2. Pada 2006/2007, Pepe Reina mengukir 19 clean sheet dari 35 pertandingan Premier League

Setelah tampil memukau pada musim debutnya, Pepe Reina kembali meraih penghargaan Premier League Golden Glove pada 2006/2007. Pada musim tersebut, ia tampil dalam 35 pertandingan dengan mengukir 19 clean sheet. Ia tercatat hanya kemasukan 23 gol.

Konsistensi yang ditunjukkan Reina ini membawa Liverpool kompetitif. Namun, Liverpool lagi-lagi kalah dalam perburuan gelar juara. Liverpool harus merelakan trofi Premier League kepada Manchester United. Liverpool hanya finis ketiga di bawah Chelsea sebagai runner-up

Kendati begitu, Reina tidak nihil trofi meski gelar juara Premier League tidak bisa dimenangkan. Pada awal musim, ia membantu Liverpool memenangkan Community Shield. Saat itu, Liverpool mengalahkan Chelsea dengan skor 2-1. Selain itu, ia juga mengantarkan Liverpool berlaga di final Liga Champions Eropa 2007 meski kalah 1-2 dari AC Milan pada partai puncak.

3. Pepe Reina kiper pertama yang meraih Premier League Golden Glove dalam 3 musim beruntun

Rekor spesial berhasil diukir Pepe Reina di Premier League 2007/2008. Untuk yang ketiga kalinya secara beruntun, ia memenangkan Premier League Golden Glove. Ia tak tergantikan di bawah mistar gawang Liverpool dalam 38 pertandingan. Dari jumlah penampilan tersebut, ia meraih penghargaan berkat catatan 18 clean sheet dan hanya kebobolan 28 gol.

Pencapaian gemilang ini menunjukkan konsistensi dari Reina pada tahun-tahun awalnya di Liverpool. Kala itu, ia menjadi sosok krusial di balik kompetitifnya Liverpool di Premier League. Meski tak bisa membawa Liverpool juara, ia berperan penting terhadap kokohnya pertahanan Liverpool. Penampilan apiknya ini juga diteruskan pada musim-musim setelahnya. 

Rekor Reina tersebut bertahan selama 5 musim sebelum akhirnya dipecahkan oleh Joe Hart. Bersama Manchester City, Hart menyamai pencapaian Reina dengan memenangkan Premier League Golden Glove pada 2010–2013. Hingga musim 2024/2025, belum ada yang menyamain pencapaian Reina dan Hart yang meraih penghargaan ini dalam 3 musim beruntun.

Karier penjang Reina di Liverpool tersebut membuatnya menjadi salah satu legenda. Tak cuma bagi Liverpool, tetapi juga Premier League. Setelah pensiun sebagai pesepak bola, Reina bakal memulai karier baru di dunia kepelatihan dengan menangani Villarreal Juvenil A U-19.

post

Gaji Selangit Carlo Ancelotti di Timnas Brasil: Rp13,5 Miliar per Bulan!

PusatBola – Federasi Sepak Bola Brasil (CBF) tak main-main dalam upayanya mengembalikan kejayaan sepak bola Samba. Mereka resmi mengontrak pelatih top dunia, Carlo Ancelotti, dengan bayaran fantastis: sekitar Rp13,5 miliar per bulan atau setara lebih dari Rp160 miliar per tahun!

Pelatih asal Italia itu diproyeksikan memimpin Timnas Brasil menuju Piala Dunia 2026. Dengan pengalaman segudang dan koleksi trofi elite Eropa, Ancelotti dipercaya mampu membawa Brasil kembali ke puncak kejayaan, setelah puasa gelar sejak 2002.

Angka gaji Ancelotti mencuri perhatian publik sepak bola dunia. Jika dihitung, ia menjadi salah satu pelatih timnas dengan bayaran tertinggi dalam sejarah. Kontrak ini juga memperlihatkan keseriusan CBF dalam membangun skuat tangguh demi merebut kembali supremasi dunia yang kini dikuasai Eropa.

Ancelotti sendiri tidak asing dengan tekanan dan ekspektasi tinggi. Ia telah sukses melatih klub-klub besar seperti AC Milan, Chelsea, Real Madrid, Bayern München, dan Paris Saint-Germain, dengan total 4 trofi Liga Champions di lemari koleksinya. Brasil berharap pengalaman itu bisa diterjemahkan ke dalam prestasi nyata di level tim nasional.

“Saya merasa terhormat bisa memimpin negara dengan sejarah luar biasa seperti Brasil. Tantangannya besar, tapi ambisi kami juga besar,” kata Ancelotti dalam pernyataan resminya.

Pengangkatan Ancelotti juga menimbulkan perbandingan dengan pelatih-pelatih timnas lainnya, termasuk di kawasan Amerika Selatan dan bahkan Eropa. Tak sedikit yang menyebut gaji sang pelatih sebagai bentuk ‘investasi super’ dari CBF untuk masa depan sepak bola Brasil.

Kini, sorotan tertuju pada kiprah Ancelotti dalam menyusun strategi, memoles generasi muda Brasil, dan tentu saja, memburu gelar Piala Dunia yang ke-6 bagi Negeri Samba.

post

Cristiano Ronaldo Jr Jalani Debut Internasional Bersama Timnas Portugal U-15, Pakai Nomor Ikonik Sang Ayah

PusatBola – Cristiano Ronaldo Jr resmi menjalani debut internasionalnya bersama Tim Nasional Portugal U-15. Putra sulung dari megabintang Cristiano Ronaldo ini mencuri perhatian dalam pertandingan perdananya dengan mengenakan nomor punggung 7, nomor yang telah menjadi ikon sang ayah sepanjang kariernya.

Pertandingan debut tersebut berlangsung pada akhir pekan lalu dalam laga persahabatan melawan Timnas Spanyol U-15. Meskipun Portugal hanya bermain imbang 1-1, penampilan Ronaldo Jr menjadi sorotan. Ia menunjukkan teknik bermain yang solid, visi permainan yang matang, dan beberapa momen individu yang mengingatkan publik pada sosok sang ayah di masa muda.

Ronaldo Jr, yang lahir pada tahun 2010, selama ini meniti karier sepak bolanya di akademi klub elite seperti Juventus dan Manchester United, mengikuti jejak ayahnya yang juga membela klub-klub tersebut. Saat ini, ia diketahui bergabung dengan akademi Al Nassr, klub asal Arab Saudi yang juga diperkuat oleh sang ayah.

Pelatih Portugal U-15, Miguel Figueira, memberikan pujian atas debut Ronaldo Jr. “Cristiano Jr menunjukkan potensi besar. Dia bermain dengan percaya diri dan menunjukkan karakter yang kuat di lapangan,” ujar Figueira dalam konferensi pers usai pertandingan.

Kehadiran Ronaldo Jr di timnas muda Portugal kembali menghidupkan harapan publik akan kelanjutan warisan Cristiano Ronaldo. Meskipun masih dini untuk membandingkan keduanya, banyak yang yakin bahwa sang anak memiliki peluang besar untuk melanjutkan kejayaan ayahnya bersama Timnas Portugal.

Dengan debut yang menjanjikan ini, para penggemar sepak bola di seluruh dunia kini menantikan perkembangan lebih lanjut dari Ronaldo Jr di pentas internasional.

post

Man of the Match Real Madrid vs Real Sociedad: Kylian Mbappe

PUSAT SCORE – Real Madrid mengakhiri musim La Liga 2024/2025 dengan kemenangan 2-0 atas Real Sociedad. Laga berlangsung di Santiago Bernabeu pada Sabtu (24/5/2025) malam WIB.

Pertandingan ini sekaligus menjadi momen emosional bagi tiga figur penting. Carlo Ancelotti, Luka Modric, dan Lucas Vazquez akan berpisah dengan Los Blancos.

Real Madrid tampil dominan sepanjang laga. Kylian Mbappe menjadi pahlawan kemenangan berkat dua gol yang ia cetak di masing-masing babak.

Performa Gemilang Mbappe

Mbappe membuka skor pada menit ke-38. Sepakannya dari bola muntah sukses menaklukkan kiper Sociedad setelah penalti awalnya ditepis.

Gol kedua Mbappe lahir pada menit ke-83. Ia menerima umpan Vinicius Junior dan menyelesaikannya dengan tenang.

Penyerang asal Prancis itu tampil penuh selama 90 menit. Ia mencatatkan delapan tembakan sepanjang laga dan menjadi pemain paling berbahaya di lini depan.

Akhir Musim yang Kuat

Dengan kemenangan ini, Real Madrid finis di peringkat kedua klasemen akhir La Liga. Mereka mengoleksi 84 poin dari 38 laga.

Skuad asuhan Ancelotti mencetak total 78 gol dan hanya kebobolan 38 kali sepanjang musim. Mbappe menutup musim sebagai top skor klub di liga dengan 31 gol.

Berikut ini statistik Kylian Mbappe versi FotMob:

Menit bermain: 90
Gol: 2
Total tembakan: 8
Umpan akurat: 34/38 (89%)
Kesempatan telah diciptakan: 1
Penalti gagal: 1
Tendangan ke gawang: 5/8 (63%)
Peluang emas terlewatkan: 3
Sentuhan: 58
Sentuhan di kotak lawan: 14
Dribel sukses: 1/2 (50%)
Bola panjang akurat: 1/1 (100%)
Offside: 2
Direbut: 2

Untuk Nonton Live Streaming Bola Bisa Langsung Ke PUSAT SCORE

post

Hasil Real Madrid vs Real Sociedad: Skor 2-0

PUSAT SCORE – Real Madrid menutup musim La Liga 2024/2025 dengan kemenangan meyakinkan 2-0 atas Real Sociedad di Santiago Bernabeu, Sabtu (24/5/2025) malam WIB. Laga ini menjadi momen perpisahan emosional bagi Carlo Ancelotti, Luka Modric, dan Lucas Vazquez.

Kylian Mbappe tampil gemilang pada pertandingan ini. Kapten timnas Prancis tersebut mencetak gol masing-masing pada babak pertama dan babak kedua.

Dengan hasil ini, Real Madrid mengakhiri musim di posisi kedua dengan catatan 26 kemenangan, 6 hasil imbang, dan hanya 6 kekalahan dari 38 laga. Mereka mengoleksi 84 poin, mencetak 78 gol dan kebobolan 38 kali.

Babak Pertama

Sebagai tuan rumah, Madrid tampil dominan sejak awal. Kylian Mbappe langsung mendapat peluang di menit ke-7, tetapi tembakannya berhasil ditepis kiper Unai Marrero.

Sociedad mencoba membalas di menit ke-9 lewat Sergio Gomez. Namun Andriy Lunin tampil gemilang untuk menyelamatkan gawangnya.

Peluang kembali hadir di menit ke-21 dan 36 melalui Federico Valverde dan Mbappe, namun masih digagalkan oleh Marrero.

Akhirnya, pada menit ke-38, Madrid mendapat penalti setelah VAR mengonfirmasi handball oleh Pablo Marin. Eksekusi Mbappe sempat ditepis Marrero, tetapi bola muntah langsung disambar Mbappe untuk membawa Madrid unggul 1-0.

Babak Kedua

Babak kedua berjalan dengan tempo sedang. Real Sociedad sempat mengancam lewat Arkaitz Mariezkurrena di menit ke-52, tapi Lunin berhasil menangkap bola dengan sigap.

Arda Guler mencoba menambah keunggulan Madrid pada menit ke-63 dengan tembakan keras dari luar kotak penalti, namun Marrero kembali melakukan penyelamatan gemilang.

Memasuki menit ke-80, Real Madrid nyaris menggandakan keunggulan lewat aksi Mbappe. Namun, Marrero menunjukkan refleks luar biasa dengan menepis bola.

Madrid akhirnya menggandakan keunggulan di menit ke-83. Serangan balik cepat diakhiri oleh umpan Vinicius Junior kepada Mbappe.

Striker Prancis itu menyambut bola dengan tenang dan melepaskan tembakan akurat ke tiang jauh. Skor berubah menjadi 2-0 untuk tuan rumah.

Susunan Pemain

Real Madrid (4-4-2): Andriy Lunin; Fran García, Raul Asencio, Aurelien Tchouameni, Lucas Vazquez; Brahim Diaz, Dani Ceballos, Luka Modric, Federico Valverde; Kylian Mbappe, Arda Guler

Pelatih: Carlo Ancelotti

Real Sociedad (4-4-2): Unai Marrero; Aihen Munoz, Jon Pacheco, Jon MartIn, Jon Aramburu; Sergio Gomez, Luka Sucic, Benat Turrientes, Takefusa Kubo; Pablo Marin, Arkaitz Mariezkurrena

Pelatih: Ilmanol Aguacil

Untuk Nonton Live Streaming Bola Bisa Langsung Ke PUSAT SCORE

post

Luka Modric Ucapkan Selamat Tinggal, Santiago Bernabeu Banjir Air Mata

PUSAT SCORE – Luka Modric mengakhiri perjalanannya bersama Real Madrid di kandang mereka, Santiago Bernabeu. Laga terakhir musim ini melawan Real Sociedad menjadi momen perpisahan sang legenda Kroasia.

Pertandingan tersebut dimenangkan Madrid dengan skor 2-0, Sabtu (24/5/2025) malam WIB. Namun, kemenangan itu terasa seperti latar bagi perpisahan besar Modric dengan klub.

Modric dimainkan sebagai starter dan mendapat sambutan luar biasa saat ditarik keluar di menit ke-86. Para pemain dari kedua tim memberi penghormatan terakhir untuknya.

“Momen yang tak pernah saya ingin alami akhirnya tiba juga. Ini adalah perjalanan yang sangat panjang,” kata Modric dikutip dari AS.

Perpisahan Penuh Emosi dan Cinta

Usai pertandingan, Bernabeu menjadi saksi perpisahan Modric yang disambut video penghormatan dan baju raksasa bernomor 10. Fans Madrid terus memberikan tepuk tangan panjang.

Modric kemudian berdiri di tengah lapangan dan menyampaikan pidato perpisahan yang menyentuh. Suasana haru menyelimuti seluruh stadion.

“Saya ingin berterima kasih kepada klub, Presiden Florentino Perez, seluruh pelatih, rekan setim, dan semua orang yang mendukung saya. Terima kasih dari lubuk hati saya yang terdalam,” ujar Modric.

“Kepada keluarga saya, semua ini tidak akan terjadi tanpa kalian. Kami sudah memenangkan banyak hal, tapi cinta kalian adalah trofi terbesar saya,” tambahnya.

Pelukan dari Toni Kroos

Setelah pertandingan, Modric juga memeluk erat Toni Kroos yang sudah lebih dulu meninggalkan Real Madrid. Keduanya dikenal sebagai pasangan gelandang terbaik dalam sejarah klub.

Kebersamaan mereka telah menghasilkan banyak gelar, termasuk lima trofi Liga Champions. Hari itu menjadi reuni bagi dua ikon lini tengah El Real.

“Saya tidak tahu harus berkata apa lagi untuk berterima kasih atas semua yang kalian berikan. Saya hanya ingin mengatakan satu kalimat yang saya sukai: ‘Jangan menangis karena ini berakhir, tersenyumlah karena ini terjadi’,” ucap Modric.

“Hala Madrid y nada mas!” tutupnya dengan penuh emosi.

Untuk Nonton Live Streaming Bola Bisa Langsung Ke PUSAT SCORE

post

3 Pemain yang Kembali ke Timnas Prancis pada Juni 2025

PUSATSCORE – Timnas Prancis akan melakoni semifinal UEFA Nations League 2024/2025 melawan Spanyol pada 5 Juni 2025. Jika menang, maka 3 hari berselang mereka berhadapan dengan Jerman atau Portugal di final. Namun, andai kalah, Les Blues tetap bakal menantang salah satunya untuk memperebutkan tempat ketiga.

Pada Rabu (21/5/2025), Didier Deschamps pun sudah mengumumkan skuad untuk menghadapi dua laga tersebut. Pelatih berusia 56 tahun ini memanggil 25 pemain. Dari seluruh penggawa, ada tiga nama yang kembali mendapat kesempatan untuk membela negaranya setelah absen cukup lama. Siapa saja?

1. Dipanggil pada 2024, Loic Bade masih menantikan kesempatan untuk debut

Timnas Prancis kehilangan dua bek tengah andalannya untuk laga internasional Juni 2025. Arsenal telah mengonfirmasi William Saliba mengalami cedera hamstring. Sementara, Dayot Upamecano masih belum pulih usai terkena masalah di bagian lutut kala membela Prancis melawan Kroasia pada Maret 2025. Dampaknya, Ibrahima Konate menjadi satu-satunya palang pintu senior yang tersedia. 

Untuk menamani pemain asal Liverpool tersebut, Didier Deschamps pun memanggil kembali Loic Bade. Penggawa asal Sevilla ini memang pernah mendapat kehormatan bergabung dengan tim nasional untuk pertama kalinya pada jeda internasional Oktober 2024. Sayangnya, saat itu, Bade hanya selalu duduk di bangku cadangan dalam dua pertandingan.

Kini, pemain setinggi 1,91 meter tersebut pun jelas bakal berharap bisa mendapat debut. Meski prestasinya bersama Sevilla memang tidak begitu memuaskan pada 2024/2025 ini, tetapi performa individu Bade tetap cukup mengagumkan. Per 22 Mei 2025, ia sudah membuat 33 penampilan di seluruh kompetisi dan mencetak 1 gol serta 1 assist.

2. Clement Lenglet sudah absen dari Timnas Prancis sejak 2021

Selain Loic Bade, Clement Lenglet menjadi satu pemain lain yang dipanggil Didier Deschamps untuk mengatasi krisis di lini belakang. Prestasinya bersama tim nasional jauh lebih baik. Bek kidal ini sudah memiliki 15 caps. Ia bahkan merupakan bagian dari skuad yang bertarung di Euro 2020.

Namun, Lenglet sudah absen begitu lama dari Prancis. Penampilan terakhirnya terjadi pada 13 November 2021 saat ikut membantai Kazakhstan dengan skor 8-0 dalam laga Kualifikasi Piala Dunia 2022. Pada pertandingan ini, Lenglet mulai bermain dari menit 80 untuk menggantikan Lucas Hernandez.

Pada 2024/2025, Lenglet memang seolah sedang membangun ulang kariernya. Ia membela Atletico Madrid sebagai pemain pinjaman dari Barcelona. Pemain yang kini berusia 29 tahun tersebut sudah membuat 33 penampilan di seluruh kompetisi per 22 Mei 2025 dan mampu mencetak 2 gol dan 2 assist.

3. Malo Gusto pernah tampil sekali bersama Timnas Prancis pada 2023

Selain bek tengah, Timnas Prancis juga sebetulnya mengalami masalah di bek kanan untuk laga internasional Juni 2025. Sebabnya, Jules Kounde yang menjadi pilihan utama Didier Deschamps di posisi tersebut tengah mengalami hamstring di kaki kiri. Beruntung, Deschamps masih memiliki Benjamin Pavard. Namun, sebagai tambahan, ia juga ikut memanggil Malo Gusto.

Pemain berusia 22 tahun milik Chelsea ini pernah membela Prancis pada 13 Oktober 2023 dalam laga Kualifikasi Euro 2024 melawan Belanda. Ia bermain dalam 10 menit terakhir usai menggantikan Jonathan Clauss. Prancis menang dengan skor 2-1. Namun, setelah itu, Gusto tidak pernah lagi bisa mencuri perhatian Deschamps. Salah satu penyebabnya adalah karena ia yang sering diserang cedera.

Pada 2024/2025, Gusto tampil cukup solid untuk Chelsea. Ia ikut membantu klub mencapai final Liga Konferensi Eropa. Pemain binaan akademi Olympique Lyon ini sudah bermain 39 kali di seluruh kompetisi per 22 Mei 2025. Namun, ia memang kurang produktif dalam mengkreasi gol karena hanya baru menciptakan dua assist.

Gusto, Clement Lenglet, dan Loic Bade tengah bersukacita karena kembali mendapat kesempatan untuk bergabung dengan Timnas Prancis. Namun, sebetulnya, ada dua pemain yang jauh lebih berbahagia. Pasalnya, mereka baru saja menerima panggilan pertamanya. Keduanya adalah Pierre Kalulu (Juventus) dan Rayan Cherki (Olympique Lyon).

Berikut skuad Timnas Prancis untuk laga internasional Juni 2025.

Kiper: Lucas Chevalier (LOSC Lille), Mike Maignan (AC Milan), Brice Samba (RC Lens)

Bek: Loic Bade (Sevilla), Lucas Digne (Aston Villa), Malo Gusto (Chelsea), Lucas Hernandez (Paris Saint-Germain), Theo Hernandez (AC Milan), Pierre Kalulu (Juventus), Ibrahima Konate (Liverpool), Clement Lenglet (Atletico Madrid), Benjamin Pavard (Inter Milan)

Gelandang: Matteo Guendouzi (Lazio) Manu Kone (Roma), Adrien Rabiot (Marseille), Aurelien Tchouameni (Real Madrid), Warren Zaire-Emery (Paris Saint-Germain)

Penyerang: Bradley Barcola (Paris Saint-Germain), Rayan Cherki (Olympique Lyon), Ousmane Dembele (Paris Saint-Germain), Desire Doue (Paris Saint-Germain) Randal Kolo Muani (Juventus), Kylian Mbappe (Real Madrid), Michael Olise (Bayern Munich), Marcus Thuram (Inter Milan)