
Hubungan antara Kylian Mbappé dan Real Madrid ibarat sinetron panjang yang penuh liku. Setelah bertahun-tahun saling mengejar, keduanya akhirnya “menikah” pada 2024. Namun, di tahun 2025, kabar mengejutkan muncul: apakah hubungan ini akan berakhir dengan perceraian?
1. Awal Kisah: Pernikahan yang Dipaksakan Waktu
- 2022: Madrid gagal merekrut Mbappé meski sudah setuju kontrak rahasia. Mbappé memilih perpanjangan kontrak dadakan dengan PSG.
- 2024: Setelah kontrak PSG habis, Mbappé akhirnya bergabung dengan Madrid gratis, dielu-elukan fans sebagai “Penerus CR7”.
- Janji Manis: Florentino Pérez menjanjikannya status “franchise player”, nomor punggung 7, dan proyek membangun tim muda berbakat.
2. Tahun Pertama (2024/25): Madu yang Mulai Pahit
- Statistik Menawan: Mbappé mencetak 35 gol di semua kompetisi, tetapi Madrid tersingkir di semifinal Liga Champions oleh Manchester City.
- Konflik dengan Vinícius Jr.: Keduanya berebut posisi sayap kiri. Media Spanyol mengklaim Vini Jr. kesal karena sering dipindahkan ke sayap kanan demi Mbappé.
- Gaya Hidup Mewah: Mbappé dikritik karena terlalu sering menghadiri acara mode di Paris dan New York, dianggap tak fokus pada latihan.
3. Gosip Panas 2025: “Saya Tidak Bahagia di Sini”
Dalam wawancara eksklusif dengan Marca pada Maret 2025, Mbappé membuat kejutan:
“Saya mencintai Madrid, tapi saya merasa seperti tak punya kebebasan. Di PSG, saya adalah segalanya. Di sini, saya hanya satu dari banyak bintang.”
Pernyataan ini memicu spekulasi:
- Minat Balik ke PSG: Presiden PSG, Nasser Al-Khelaifi, dikabarkan menawarkan kontrak €150 juta/tahun untuk membawanya pulang.
- Ketertarikan Liga Lain: Klub Premier League seperti Chelsea dan Newcastle dikaitkan dengannya, meski Financial Fair Play menyulitkan negosiasi.
- Ambisi Pribadi: Mbappé ingin fokus memenangkan Ballon d’Or 2025, tetapi persaingan ketat dengan Erling Haaland dan Jude Bellingham membuatnya stres.
4. Respons Real Madrid: “Kami Tak Takut Kehilangan”
Manajemen Madrid bersikap dingin:
- Ancelotti: “Setiap pemain bisa diganti. Kami punya Endrick dan Arda Güler yang siap bersinar.”
- Florentino Pérez: Dikabarkan marah karena Mbappé dianggap “lupa diri” setelah diberi segalanya.
- Fans Terbelah: Sebagian membelanya, sebagian lain mengibarkan spanduk “Mbappé: Pengkhianat Berbayar Mahal” di Santiago Bernabéu.
5. Kemungkinan Keluar: Ke Mana Mbappé Melangkah?
- Kembali ke PSG: Opsi paling mungkin jika Madrid bersedia melepasnya dengan harga €200 juta (meski kontraknya masih 3 tahun).
- Petualangan Baru di Premier League: Manchester United dikabarkan siap memecahkan rekor transfer, tetapi proyek olahraga mereka diragukan.
- Arab Saudi: Al-Hilal diklaim menawarkan €1 miliar untuk 2 musim, tetapi Mbappé masih ingin bersaing di level tertinggi.
- Pindah ke NFL: Klub Las Vegas Raiders dikabarkan menawarkan kontrak uji coba sebagai wide receiver, memanfaatkan kecepatannya.
6. Analisis Ahli: Kenapa Hubungan Ini Gagal?
- Ego yang Tak Terkelola: Madrid terlalu banyak bintang, sementara Mbappé ingin jadi pusat perhatian.
- Budaya Klub yang Kaku: PSG memanjakannya, sedangkan Madrid menuntut disiplin tinggi.
- Tekanan Media: Setiap kegagalan Madrid langsung dikaitkan dengan Mbappé, berbeda dengan perlindungan yang ia dapatkan di Paris.
7. Prediksi: Akhir Kisah atau Babak Baru?
- Scenario 1: Mbappé bertahan, meminta maaf, dan fokus membawa Madrid juara La Liga 2025/26.
- Scenario 2: Madrid menjualnya ke PSG musim panas 2025, menggunakan dana itu untuk membeli Erling Haaland.
- Scenario 3: Mbappé cuti 6 bulan untuk “istirahat mental”, mirip kasus Neymar pada 2023.
Kesimpulan
Cinta antara Mbappé dan Madrid ibarat api—semakin dibesar-besarkan, semakin cepat padam. Jika mereka berpisah, ini akan jadi drama transfer terbesar abad ini, mengalahkan saga Neymar ke PSG atau CR7 ke Juventus. Namun, jika bertahan, kolaborasi ini bisa melahirkan dinasti baru di Eropa.