post

3 Pelatih dengan Koleksi Penampilan Terbanyak dalam Sejarah El Clasico

PUSATSCORE , Laga El Clasico yang mempertemukan Real Madrid dengan Barcelona tidak hanya menjadi panggung bagi para pemain bintang. Pertandingan tersebut juga menampilkan para pelatih dari kedua klub dengan reputasi mentereng di dunia sepak bola. Mereka rata-rata telah meraih berbagai prestasi luar biasa dengan mengantarkan masing-masing klubnya menjuarai kompetisi bergengsi.

Sebagian dari pelatih tersebut memiliki rekor penampilan terbanyak dalam sejarah El Clasico. Berikut tiga pelatih yang mengukir catatan apik tersebut.

1. Miguel Munoz mencatat 36 penampilan El Clasico sebagai pelatih Real Madrid

Miguel Munoz telah dianggap sebagai salah satu pelatih legendaris Real Madrid. Ia menangani Los Blancos dalam dua periode pada Februari–April 1959 dan April 1960–Januari 1974. Selama melatih Real Madrid, Munoz telah memenangkan seluruh gelar juara bergengsi, seperti 9 kali LaLiga Spanyol, 2 kali Piala Champions Eropa, 3 kali Copa del Rey, dan 1 kali Intercontinental Cup. Munoz memimpin Real Madrid dalam 605 pertandingan dengan rekor 357 kemenangan, 128 berimbang, dan 120 kekalahan di semua kompetisi.

Ia punya rekor mentereng kala tampil dalam laga El Clasico kontra Barcelona di berbagai ajang. Munoz mencatat 36 penampilan El Clasico sebagai pelatih Real Madrid. Ia mengawali kiprahnya di El Clasico dengan catatan dua kemenangan beruntun dalam dua leg semifinal Piala Champions pada 1959/1960. Sayangnya, Munoz menorehkan catatan buruk dalam El Clasico saat masa-masa terakhirnya bersama Real Madrid. Ia gagal meraih kemenangan dalam lima laga El Clasico terakhirnya sebagai pelatih Los Blancos.

2. Johan Cruyff bermain dalam 25 laga El Clasico kala menangani Barcelona

Johan Cruyff melatih Barcelona pada Mei 1988–Maret 1991 dan April 1991–Mei 1996. Ia menjadi otak dibalik filosofi permainan menyerang Barcelona yang mengandalkan penguasaan bola. Cruyff membangun Barcelona dengan diperkuat para pemain top, seperti Pep Guardiola, Luis Enrique, Ronald Koeman, dan Michael Laudrup. Sosoknya begitu dihormati publik Barcelona dan telah dianggap sebagai pelatih legendaris. Beragam prestasi yang Cruyff torehkan selama menangani Barcelona, antara lain: meraih gelar juara LaLiga 4 kali, Copa del Rey dan Piala Champions masing-masing 1 kali.

Meski begitu, pelatih asal Belanda itu tidak memiliki catatan impresif kala berlaga di El Clasico kontra Real Madrid. Dilansir Transfermarkt, Cruyff mencatat rekor 9 kemenangan, 6 berimbang, dan 10 kekalahan dalam 25 pertandingan kontra Real Madrid di semua kompetisi. Barcelona menelan kekalahan 0-2 dari Real Madrid saat Cruyff melakoni laga debut di El Clasico pada leg pertama Supercoppa Espana pada 21 September 1988. Catatan paling impresif tercipta kala Barcelona menang 5-0 atas Real Madrid pada pekan 18 LaLiga pada 9 Januari 1994. 

3. Carlo Ancelotti memimpin Real Madrid dalam 20 laga El Clasico di berbagai ajang

Carlo Ancelotti menangani Real Madrid dalam dua periode pada Juli 2013–Juni 2015 dan Juli 2021–Mei 2025. Ia telah dianggap sebagai salah satu pelatih tersukses dalam sejarah Los Blancos. Hal tersebut tidak lepas dari jumlah trofi yang dipersembahkan pelatih yang kerap disapa Don Carlo itu kepada Real Madrid. Ia sukses mengantarkan Los Blancos meraih gelar juara Liga Champions 3 kali, LaLiga 2 kali, Copa del Rey 2 kali, dan Piala Dunia Antarklub 2 kali. Secara individu, Ancelotti meraih penghargaan Manager of the Year versi France Football sebanyak tiga kali pada 2014, 2022, dan 2024.

Sayangnya, rekornya di El Clasico tidak terlalu bagus. Ancelotti memimpin Real Madrid dalam 20 laga El Clasico di berbagai ajang. Ia mengawali kiprahnya di El Clasico dengan menelan dua kekalahan beruntun dalam dua pertemuan di LaLiga pada 2013/2014.

Catatan paling impresif Ancelotti ketika menaklukan Barcelona dalam empat laga El Clasico pada April 2023–2024. Setelah itu, Real Madrid asuhan Ancelotti kalah dalam empat laga El Clasico pada 2024/2025. Terbaru, Real Madrid takluk 3-4 dari Barcelona pada pekan 35 LaLiga pada 11 Mei 2025. 

Ketiga pelatih di atas rata-rata tidak memiliki rekor impresif di El Clasico. Meski begitu, mereka tetap dihormati sebagai pelatih legendaris bagi kedua klub berkat prestasinya yang luar biasa. Munoz mampu mengantarkan Real Madrid mendominasi LaLiga dalam 8 musim beruntun pada 1960/1961–1968/1969.

Sementara itu, Ancelotti menjadi sosok yang mengatarkan Real Madrid meraih gelar juara Liga Champions kesepuluh atau La Decima pada 2013/2014. Di sisi lain, filosofi permainan menyerang ala Cruyff mampu diteruskan kepada para pemain asuhannya saat berkarier sebagai pelatih, seperti Pep Guardiola dan Luis Enrique.

post

Sikat Espanyol, Barcelona Kunci Gelar LaLiga Musim 2024/25

PUSATSCORE Barcelona sukses menuntaskan perburuan gelar LaLiga musim 2024/25. Mereka dipastikan menjadi juara usai menggebuk RCD Espanyol dengan skor 2-0, Jumat (16/5/2025) dini hari WIB.

Kemenangan Barcelona di RCDE Stadium lahir berkat gol cantik Lamine Yamal (53′) dan Ferming Lopez (90+5′). Espanyol yang tampil di depan publiknya sendiri justru gagal berbuat banyak.

Espanyol juga harus bermain dengan 10 orang sejak menit 80. Itu karena Leandro Cabera diganjar kartu merah.

1. Poin Barcelona sudah tak terkejar Real Madrid

Barcelona memang masih menyisakan dua jornada lagi. Tetapi, koleksi 85 poin usai menang atas Espanyol sudah cukup mengantarkan tim asuhan Hansi Flick juara.

Poin Barcelona sudah tak mampu dikejar Real Madrid yang berada di peringkat kedua. Sebab, poin maksimal yang mampu diraih Madrid hanya 84.

2. Gelar LaLiga ke-28

Gelar LaLiga musim ini menggenapkan koleksi Barcelona yang ke-28. Terakhir kali El Barca juara adalah musim 2022/23.

Pada musim ini, Barcelona mengawinkan gelar LaLiga dengan trofi Copa del Rey. Trofi tersebut didapat usai menaklukkan Madrid di partai final.

3. Sayangnya, Barcelona gagal treble

Cukup disayangkan, Barcelona gagal untuk meraih treble winners pada musim ini. Mimpi Blaugrana terkubur setelah disingkirkan Inter Milan di semifinal Liga Champions, pada 7 Mei 2025.

Kemenangan Barcelona sejatinya sudah di depan mata karena unggul 3-2 berkat gol Raphinha menit 87. Namun, Barcelona justru kena comeback dan keok 3-4 di perpanjangan waktu.

post

Selamat! Barcelona Juara La Liga 2024/2025, Lengkapi Treble Domestik, Penegasan Dominasi atas Real Madrid

PUSAT SCORE – Barcelona resmi menahbiskan diri sebagai juara La Liga musim 2024/2025. Kepastian ini didapat usai pasukan Hansi Flick sukses mengandaskan Espanyol 2-0, Jumat (16/5/2025) dini hari WIB.

Kemenangan ini sekaligus melengkapi kesuksesan mereka meraih treble domestik setelah sebelumnya menjuarai Copa del Rey dan Piala Super Spanyol—keduanya diraih dengan kemenangan atas rival abadi, Real Madrid, di partai final.

Dua gol kemenangan Barcelona dicetak oleh dua bintang muda binaan akademi La Masia: Lamine Yamal dan Fermín Lopez. Yamal, yang baru berusia 17 tahun, kembali menunjukkan kelasnya lewat gol spektakuler di babak kedua. Sementara Lopez mengunci kemenangan lewat gol di menit-menit akhir.

Menariknya, Barcelona juga meraih gelar La Liga terakhir mereka pada musim 2022/2023 di markas Espanyol—sebuah pengulangan manis yang menjadi simbol supremasi lokal sekaligus nasional.

Debut Fantastis Hansi Flick

Musim ini juga menjadi bukti keberhasilan Hansi Flick, pelatih asal Jerman yang awalnya diragukan ketika ditunjuk menggantikan Xavi Hernandez pada tahun lalu.

Flick datang dengan beban besar—meneruskan warisan legenda klub dan membangkitkan tim dari ketidakstabilan performa serta tekanan finansial.

Namun hanya dalam waktu satu musim, mantan pelatih Timnas Jerman itu berhasil membentuk skuad yang solid, atraktif, dan matang. Bukan dengan belanja besar, melainkan lewat kepercayaan pada pemain muda.

Regenerasi yang Sukses

Selain Yamal, nama-nama muda seperti Pau Cubarsí (18 tahun) dan Fermín Lopez (22 tahun) tampil gemilang sepanjang musim. Mereka tak sekadar menjadi pelengkap, tapi pilar penting dalam sistem permainan Flick.

Tak cuma itu, masih ada pula sederet nama muda yang menjelma menjadi andalan Flick seperti Gerard Martin hingga Hector Fort.

Raphinha, sebagai salah satu pemain senior, juga menunjukkan kontribusi signifikan dengan gol-gol krusial di laga-laga ketat. Penampilannya bahkan mulai membuka pembicaraan soal kemungkinan masuk nominasi Ballon d’Or.

Lebih dari Sekadar Gelar

Gelar La Liga ke-28 ini tak hanya menambah koleksi trofi Blaugrana, tapi juga menandai babak baru dalam perjalanan klub. Barcelona kini menunjukkan bahwa masa depan cerah bisa dibangun dari akar akademi sendiri, bukan hanya lewat transfer megabintang.

Meski Real Madrid masih unggul dalam total koleksi gelar liga (36), kegembiraan di Catalonia musim ini tak terbantahkan. Barcelona bukan hanya juara—mereka adalah simbol dari kebangkitan yang terencana dan penuh makna.

Dengan dua pertandingan tersisa dan musim Eropa yang membawa mereka hingga semifinal Liga Champions, musim perdana Hansi Flick layak dikenang sebagai titik balik kejayaan Barcelona. Sebuah awal yang menjanjikan untuk era baru Blaugrana.

Untuk Nonton Live Streaming Bola Bisa Langsung Ke PUSAT SCORE

post

Barcelona Bungkam Espanyol, Menang 2-0 di Derbi Katalan

PUSAT SCORE – Barcelona sah menjadi juara La Liga 2024/2025 usai sukses menumbangkan Espanyol dengan skor 2-0 dalam laga jornada 36 yang dihelat di RCDE Stadium, Jumat (16/5/2025) dini hari WIB.

Setelah babak pertama berakhir tanpa gol, Barcelona sukses memimpin lewat gol indah yang dicetak Lamine Yamal. Jelang laga usai, Fermin Lopez menyempurnakan kemenangan Barca.

Berkat hasil ini, Barcelona kini mengoleksi poin 85 dan sudah mustahil dikejar oleh sang pesaing terdekat, Real Madrid yang tertinggal tujuh poin dengan hanya dua laga tersisa.

Jalannya Pertandingan

Barcelona yang butuh kemenangan mencoba langsung tampil agresif sejak awal laga. Sayang, sejumlah peluang yang didapat tim tamu masih gagal membuahkan hasil.

Sebaliknya, Espanyol juga beberapa kali membuat pertahanan Barca kewalahan. Namun, masih belum ada gol yang tercipta hingga laga memasuki jeda turun minum.

Memasuki babak kedua, Barca akhirnya sukses memecah kebuntuan di menit ke-53. Cutting inside Yamal dari sisi kanan diakhiri dengan tembakan kaki kiri melengkung yang gagal dibendung Joan Garcia.

Sayang, ambisi Espanyol untuk mengejar ketinggalan semakin berat usai Leandro Cabrera diganjar kartu merah pada menit ke-80 karena menyikut Yamal.

Laga memasuki menit kelima masa injury time, Barca sukses menggandakan keunggulan lewat gol Fermin Lopez. Skor 2-0 pun menjadi hasil akhir laga ini.

Susunan Pemain

Espanyol: Joan Garcia; Carlos Romero, Leandro Cabrera, Marash Kumbulla, Omar El Hilali; Urko Gonzalez; Pol Lozano (Pere Milla 60′); Javi Puado (Walid Cheddira 82′), Edu Exposito, Antoniu Roca (Jofre 68′); Roberto Fernandez (Fernando Calero 82′).

Pelatih: Manolo Gonzalez.

Barcelona: Wojciech Szczęsny; Gerard Martin (Alejandro Balde 46′), Andreas Christensen (Hector Fort 77′), Ronald Araujo (Pau Cubarsi 51′), Eic Garcia; Pedri, Frenkie de Jong; Raphinha, Dani Olmo (Gavi 77′), Lamine Yamal; Robert Lewandowski (Fermin Lopez 65′).

Pelatih: Hansi Flick.

Untuk Nonton Live Streaming Bola Bisa Langsung Ke PUSAT SCORE

post

Rodrygo Nggak Suka Digeser-geser, Maunya Main di Kiri

PUSAT BOLA – Penyerang Real Madrid Rodrygo Goes dikabarkan tak senang dimainkan di berbagai posisi. Ia merasa mampu mengeluarkan potensi terbaiknya jika fokus bermain di sisi kiri.
Musim ini, Rodrygo sudah tampil 50 kali di seluruh ajang, mencetak 13 gol dan 10 asis. Namun tercatat hanya 12 kali ia tampil sebagai winger kiri, sisanya menjadi winger kanan atau penyerang tengah.

ESPN melaporkan perwakilan Rodrygo telah berbicara langsung dengan presiden Madrid Florentino Perez, menjelaskan ketidakpuasan Rodrygo terhadap posisinya di lapangan. Ia lelah menjadi ‘pemain tim’ yang kerap digeser ke berbagai posisi.

Rodrygo berharap bisa lebih sering diturunkan sebagai winger kiri. Ia menilai performanya yang oke saat bermain di posisi tersebut membuatnya layak tampil rutin di sana.

Jika melihat data Transfermarkt musim ini, Rodrygo memang lebih ‘tajam’ saat bermain di kiri dengan menyumbang enam gol dan enam asis dari 12 penampilan. Sedangkan saat bermain di kanan, ia ‘hanya’ mencetak tujuh gol dan empat asis dari 29 penampilan.

Rodrygo yakin jika Kylian Mbappe dan Vinicius Junior sering dimainkan sebagai duet penyerang, maka posisi winger kiri harusnya bisa diberikan untuknya. Apalagi ia juga bersedia turun membantu pertahanan saat tim diserang.

Performa Rodrygo dinilai menurun dibandingkan musim lalu, saat ia mencetak 18 gol dan sembilan asis untuk membantu Madrid memenangi Liga Champions dan LaLiga. Ia bahkan tak diturunkan sama sekali saat kalah dari Barcelona 3-4 akhir pekan lalu.

Akibatnya, ia pun sampai digosipkan ingin hengkang. Meski tak menutup pintu keluar, namun pemain asal Brasil itu ingin bertahan di Madrid, terlebih kontrak sang pemain masih tersisa tiga tahun lagi.

Rodrygo juga ingin tahu lebih dulu seperti apa rencana pelatih baru Madrid (kemungkinan Xabi Alonso) untuknya sebelum mengambil keputusan. Pergi dari Santiago Bernabeu juga tak mudah karena perlu lampu hijau dari Perez.

post

Daftar Juara Coppa Italia, Terbaru Bologna

PUSAT BOLA – Bologna memenangi gelar Coppa Italia musim ini usai mengalahkan AC Milan 1-0 dalam partai final di Roma. Berikut daftar juara turnamen yang pertama kali digelar pada 1922 tersebut.
Gol tunggal dari Dan Ndoye di menit ke-53 sudah cukup untuk memastikan Bologna keluar sebagai juara dalam laga yang berlangsung di Olimpico, Kamis (15/5/2025) dini hari WIB. Rossoblu menyudahi puasa gelar yang berlangsung sejak 1974.

Titel ini menambah koleksi Coppa Italia milik Bologna menjadi tiga setelah di musim 1969-70 dan 1973-74. Sepanjang sejarah, mereka baru tiga kali masuk final Coppa Italia, namun selalu menang.

Sementara bagi Milan, mereka gagal menambah trofi di musim ini usai memenangi Piala Super Italia pada awal Januari lalu. Rossoneri juga melanjutkan puasa gelar Coppa Italia yang sudah berlangsung sejak 2003.

Sejak itu, Milan sebenarnya sudah tiga kali melaju ke final dalam sedekade terakhir (2016, 2018, dan 2025), namun semuanya berujung kekalahan. Dua yang pertama di tangan Juventus dan terbaru dari Bologna.

Sejauh ini, pemilik gelar Coppa Italia terbanyak adalah Juventus yang sudah 15 kali menjadi juara. Mereka terakhir memenanginya musim lalu. AS Roma dan Inter Milan ada di urutan selanjutnya dengan sembilan gelar.

post

AC Milan Tersungkur di Kandang, Bologna Curi Kemenangan 1-0

PUSAT SCORE – Bologna sukses menjadi juara Coppa Italia 2024/2025 usai menaklukkan AC Milan dengan skor 1-0 dalam partai final yang digelar di Stadio Olimpico, Roma, Kamis (15/5/2025) dini hari WIB.

Milan lebih mendominasi permainan sepanjang dua babak. Namun, justru Bologna yang mampu mencetak gol semata wayang lewat aksi Dan Ndoye di awal babak kedua.

Berkat hasil ini, Bologna pun berhak keluar sebagai juara Coppa Italia musim ini, sekaligus gelar Coppa Italia ketiga mereka atau yang pertama sejak 51 tahun silam.

Jalannya Pertandingan

Laga berlangsung terbuka sejak awal. Baik Milan maupun Bologna mencoba menciptakan peluang berbahaya. Namun, belum ada gol yang lahir dari kedua tim. Skor 0-0 bertahan hingga turun minum.

Kembali dari kamar ganti, Bologna sukses memecah kebuntuan di menit ke-53. Menerima bola liar di kotak penalti, Ndoye sempat memperdaya bek lawan sebelum melepas tembakan yang gagal dibendung Mike Maignan.

Sergio Conceicao bereaksi dengan memasukkan tiga pemain sekaligus. Milan pun semakin intens meneror pertahanan Bologna. Namun, gol penyeimbang tak kunjung datang.

Usaha Rafael Leao dkk. untuk mengejar ketinggalan di sisa waktu gagal membuahkan hasil. Skor 1-0 untuk kemenangan Bologna pun menjadi hasil akhir laga ini.

Susunan Pemain

Milan: Mike Maignan; Fikayo Tomori (Kyle Walker 62′), Matteo Gabbia, Strahinja Pavlovic; Alex Jimenez (Joao Felix 62′), Youssouf Fofana (Samuel Chukwueze 88′), Tijjani Reijnders, Theo Hernandez; Christian Pulisic (Tammy Abraham 87′), Rafael Leao; Luka Jovic (Santiago Gimenez 62′).

Pelatih: Sergio Conceicao.

Bologna: Lukasz Skorupski; Emil Holm (Davide Calabria 76′), Sam Beukema, Jhon Lucumi, Juan Miranda; Remo Freuler, Lewis Ferguson; Riccardo Orsolini (Nicolo Casale 69′), Giovanni Fabbian (Tommaso Pobega 69′), Dan Ndoye (Jens Odgaard 80′); Santiago Castro (Thiijs Dallinga 80′).

Pelatih: Vincenzo Italiano.

Untuk Nonton Live Streaming Bola Bisa Langsung Ke PUSAT SCORE

post

Real Madrid Menang 2-1 atas Mallorca, Langkah Makin Mantap di Puncak

PUSAT SCORE – Real Madrid menunda kepastian juara Barcelona usai mengalahkan Real Mallorca dengan skor 2-1 dalam laga jornada 36 La Liga 2024/2025 yang dihelat di Santiago Bernabeu, Kamis (15/5/2025) dini hari WIB.

Real Madrid sempat tertinggal lebih dulu akibat gol Martin Valjent di awal laga. Tuan rumah bangkit di babak kedua lewat gol Kylian Mbappe dan Jacobo Ramon.

Berkat hasil ini, Real Madrid kini mengoleksi poin 78 di peringkat kedua. Barca masih bisa memastikan juara di pekan ini jika mampu mengalahkan Espanyol, Jumat (16/5/2025) dini hari besok.

Babak Pertama

Real Madrid mencoba bermain agresif sejak awal laga. Namun, justru Mallorca yang mampu membuka keunggulan di menit ke-11. Tembakan Valjent gagal dibendung Thibaut Courtois.

Real Madrid pun semakin gencar meneror pertahanan Mallorca. Sayang, sejumlah peluang yang didapat Mbappe dkk. masih gagal dimaksimalkan menjadi gol.

Leo Roman menjadi pahlawan Mallorca dengan melakukan sejumlah penyelamatan apik. Skor 1-0 untuk keunggulan Mallorca pun bertahan hingga turun minum.

Babak Kedua

Memasuki babak kedua, Real Madrid terus mengurung pertahanan Mallorca. Hasilnya baru didapat di menit ke-68. Mbappe sukses mencetak gol penyeimbang memanfaatkan assist Luka Modric.

Real Madrid menciptakan sederet peluang matang di sisa waktu, salah satunya lewat aksi Gonzalo Garcia di menit ke-88. Sayang, finishing Garcia masih jauh dari harapan.

Ketika laga sepertinya akan berakhir imbang, Jacobo Ramon menjadi pahlawan Real Madrid lewat golnya di menit kelima masa injury time. Skor 2-1 untuk Real Madrid pun menjadi hasil akhir laga ini.

Susunan Pemain

Real Madrid: Thibaut Courtois; Fran Garcia, Jacobo Ramon, Raul Asencio (Jesus Vallejo 64′), Federico Valverde; Dani Ceballos, Luka Modric, Jude Bellingham, Arda Guler; Endrick (Gonzalo Garcia 74′), Kylian Mbappe.

Pelatih: Carlo Ancelotti.

Mallorca: Leo Roman; Copete, Antonio Raillo, Martin Valjent, Toni Lato (Johan Mojica 76′), Mateu Morey (Pablo Maffeo 76′); Sergi Darder (Marc Domenech 84′), Samu Costa, Antonio Sanchez (Omar Mascarell 59′), Vedat Muriqi; Cyle Larin (Daniel Rodriguez 59′).

Pelatih: Jagoba Arrasate.

Untuk Nonton Live Streaming Bola Bisa Langsung Ke PUSAT SCORE

post

“Juara Coppa Italia Saja Tak Cukup, Milan”

PUSAT BOLA – AC Milan berpeluang menutup musim dengan gelar Coppa Italia. Tapi itu tak disebut tak cukup untuk menebus penampilan angin-anginan di Serie A.
AC Milan berpeluang memenangi Coppa Italia musim ini. Rossoneri akan menghadapi Bologna pada final di Olimpico, Roma, pada Kamis (15/5/2025) dini hari WIB.

Itu bisa menjadi titel kedua Milan musim ini. Sebelumnya tim polesan Sergio Conceicao itu sudah memenangi Piala Super Italia di bulan Januari.

Namun gelandang legendaris Milan Demetrio Albertini menilai sukses di Coppa Italia tak akan cukup untuk menutupi hasil tak memuaskan di Liga Italia. Saat ini Diavolo Rossi ada di peringkat delapan dengan 60 poin.

Meski cuma berjarak empat poin dari zona Liga Champions, namun kelolosan sudah terlanjur tidak realistis. Milan harus berharap empat tim terpeleset untuk bisa finis di posisi empat.

“Bagi saya, tidak,” jawab Albertini ketika ditanya, apakah gelar Coppa Italia cukup untuk menyelamatkan musim.

“Saya berharap Milan bisa mengangkat trofinya dan merayakan, karena untuk menjadi juara itu selalu sulit.”

“Meski demikian, saya yakin Milan, dalam sejarah mereka, tidak boleh terlalu jauh dari target-target mereka dan tidak memikirkan para suporter yang datang ke stadion sebagai tujuan harian. Itu tak bisa diterima,” ujarnya dikutip Football Italia.

post

“Kroos: Real Madrid Gagal Bukan karena Mbappe”

PUSAT BOLA – Real Madrid tidak mampu mempertahankan gelar Liga Champions musim ini. Toni Kroos menegaskan hal ini bukan salah Kylian Mbappe.
Madrid menjalani musim yang sulit meski sudah mendatangkan Kylian Mbappe. Los Blancos malah terancam tanpa gelar untuk menutup musim 2024/2025.

Raksasa asal Spanyol itu padahal mampu menyabet gelar LaLiga dan Liga Champions pada musim lalu. Sebuah bukti bahwa kemunduran pesat terjadi di Madrid.

Kroos, yang merupakan mantan pemain Madrid, tak mau menyahkan Mbappe. Terlebih, PSG justru mampu ke final Liga Champions musim ini meski tak diperkuat Mbappe lagi.

“Bukan salah Mbappe jika Madrid tidak memenangkan Liga Champions,” kata Kroos dalam podcast di Einfach mal Luppen, yang dikutip dari AS.

Koos menilai bahwa Mbappe terus meningkat bersama Madrid. Pemain berusia 26 tahun itu bahkan bisa membuat hat-trick meski Madrid kalah 3-4 dari Barcelona akhir pekan lalu.

“Awalnya sulit baginya. Ada banyak kritik, tetapi dia dalam performa yang luar biasa akhir-akhir ini. Kemarin dia membuktikannya lagi: dia selalu berbahaya, selalu menawarkan opsi,” Kroos menegaskan.