post

Hasil Manchester United vs Aston Villa: Skor 2-0

PUSAT SCORE – Manchester United menutup Premier League musim 2024/2025 dengan kemenangan 2-0 atas Aston Villa dalam laga pekan ke-38 yang digelar di Old Trafford, Minggu (25/5/2025) malam WIB.

Aston Villa harus bermain dengan 10 orang sejak akhir babak pertama usai Emiliano Martinez diganjar kartu merah. MU memastikan kemenangan berkat gol Amad Diallo dan penalti Christian Eriksen di babak kedua.

Hasil ini membuat MU menutup musim di peringkat 15 dengan poin 42 sekaligus memberi hiburan usai kekalahan di final Liga Europa. Sementara itu, Aston Villa dinis di peringkat enam dan akan bermain di Liga Europa.

Babak Pertama: Dominasi Setan Merah dan Drama Kartu Merah

Manchester United langsung tancap gas sejak menit pertama. Dukungan penuh dari publik Old Trafford membuat tuan rumah tampil agresif dan percaya diri.

Peluang emas pertama datang di menit ke-4 saat Mason Mount nyaris membobol gawang Villa. Dua kali tembakannya digagalkan oleh Emiliano Martinez, yang tampil luar biasa menjaga gawangnya tetap perawan.

United kembali menebar ancaman di menit ke-12 lewat pergerakan Amad Diallo. Tembakan pemain muda itu meluncur tipis di sisi gawang, membuat suporter menahan napas.

Villa dihantam masalah di menit ke-20 ketika Mazraoui harus ditarik keluar karena cedera hamstring. Dalot masuk menggantikan, namun perubahan ini justru membawa warna baru dalam serangan United.

Laga semakin dramatis saat menjelang turun minum, tepatnya di menit ke-45+1. Kesalahan fatal dari Cash berujung kartu merah untuk Martinez usai menabrak Hojlund yang berlari bebas menuju gawang.

Babak Kedua: Gol yang Dinanti, Perpisahan Manis Eriksen

Babak kedua dimulai dengan pergantian pemain dari pihak United yang kehilangan Dalot karena cedera. Kobbie Mainoo masuk, sementara Amad Diallo digeser ke sisi sayap untuk menambal lubang yang ditinggalkan.

Tekanan terus dilancarkan oleh tim asuhan Rúben Amorim. Bruno Fernandes nyaris mencetak gol di menit ke-51, namun tembakannya hanya menyisir sisi luar gawang Olsen.

United seperti dihantui tiang gawang sepanjang laga. Tembakan Casemiro dan Eriksen di menit ke-54 dan 83 sama-sama membentur tiang, membuat frustrasi para pemain dan fans.

Ketegangan memuncak di menit ke-74 saat gol Villa dianulir karena pelanggaran terhadap Bayindir. VAR memastikan Rogers lebih dulu menendang bola dari genggaman kiper sebelum menyarangkannya ke gawang.

Gol akhirnya tiba pada menit ke-76 lewat aksi menawan Amad Diallo. Menerima umpan lambung dari Bruno, ia menanduk bola melewati Olsen dan menggetarkan jala Villa.

Enam menit berselang, Eriksen hampir mencetak gol indah lewat tendangan bebas melengkung. Sayangnya, bola hanya menyentuh bagian atas jala dan kembali membuat Old Trafford menahan sorak.

Penantian gol perpisahan Eriksen akhirnya terjawab di menit ke-87 melalui titik putih. Tendangan penalti kerasnya menghujam ke tengah gawang, menutup laga dengan skor 2-0 yang emosional.

Susunan Pemain

Manchester United: Altay Bayindir; Victor Lindelof, Harry Maguire, Ayden Heaven (Jonny Evans 67′); Noussair Mazraoui (Diogo Dalot 20′ (Kobbie Mainoo 46′)), Bruno Fernandes, Casemiro, Patrick Dorgu; Amad Diallo, Mason Mount (Christian Eriksen 67′); Rasmus Hojlund (Chido Obi 81′).

Pelatih: Ruben Amorim.

Aston Villa: Emiliano Martinez; Matty Cash, Ezri Konsa, Pau Torres, Ian Maatsen; Amadou Onana (Jacob Ramsey 63′), Boubacar Kamara (Ross Barkley 84′); Morgan Rogers (Donyell Malen 84′), Marco Asensio (Robin Olsen 45+4′), John McGinn; Ollie Watkins.

Pelatih: Unai Emery.

Untuk Nonton Live Streaming Bola Bisa Langsung Ke PUSAT SCORE

post

Hasil Liverpool vs Crystal Palace: Skor 1-1

PUSAT SCORE – Juara Liga Inggris Liverpool hanya bisa bermain imbang lawan Crystal Palace di pertandingan pekan ke-38 Premier League 2024//2025 di Anfield, Minggu (25/05/2025) malam WIB.

Liverpool memang mendominasi penguasaan bola. Akan tetapi mereka sangat kesulitan membongkar pertahanan berlapis Palace.

The Reds memang bermain dengan 10 pemain setelah Ryan Gravenberch dikartu merah, tapi mereka bisa mencetak gol melalui Mohamed Salah. Sementara itu gol Palace dicetak Ismaila Sarr.

Hasil ini membuat Liverpool mengakhiri musim dengan koleksi 84 poin dari 38 pertandingan. Sementara itu Palace mengemas 53 angka dan finis di peringkat 12 klasemen akhir Liga Inggris 2024/2025.

Babak Pertama Liverpool vs Crystal Palace

Liverpool mencoba menekan pertahanan Crystal Palace sejak awal. Namun justru Palace malah mencetak gol lebih dahulu.

Pada menit kesembilan, Ismaila Sarr menjebol gawang Alisson dengan tendangan dari dalam kotak penalti. Ia memanfaatkan kesalahan dari Bradley dan Van Dijk. 1-0.

Liverpool kemudian berusaha menekan pertahanan Palace. Namun mereka kesulitan membongkar pertahanan The Eagles, bahkan untuk sekadar menciptkaan peluang.

Menit ke-30 Palace bisa mencetak gol lagi melalui Mateta. Tapi untung bagi Liverpool, gol itu tak disahkan wasit karena ia dalam posisi offside.

Baru pada menit ke-37, peluang didapat oleh Liverpool dari Diaz. Ia mendapat umpan teorbosan dari Salah. Namun bola sepakan kaki kirinya masih bisa diblok Henderson di kotak penalti.

Pada akhirnya Liverpool tak bisa mencetak gol sama sekali di babak pertama ini. Crystal Palace unggul 0-1

Babak Kedua Liverpool vs Crystal Palace

Di babak kedua Liverpool melakukan pergantian pemain. Trent Alexander-Arnold dimainkan untuk menggantikan Conor Bradley.

Namun mereka masih kesulitan untuk membongkar pertahanan Palace. Meskipun secara permainan mereka lebih baik.

Menit ke-52 malah Palace yang bisa mengancam pertahanan Liverpool dengan tendangan jarak jauh Mateta. Namun bola mengarah tepat ke pelukan Alisson.

Menit ke-65 Liverpool mendapat peluang apik dari Nunez. Ia mendapat umpan matang dan mengejar bola ke kotak penalti. Namun bola sontekannya masih bisa disetop oleh Henderson.

Menit ke-66 Palace mendapat peluang emas mencetak gol. Sarr berdiri bebas di kotak penalti sebelah kiri dan melepas tembakan keras mendatar. Untung bola masih bisa diblok Alisson.

Menit ke-68 Liverpool harus bermain dengan 10 pemain. Sebab Gravenberch dikartu merah oleh wasit usai melanggar Kamada.

Menit ke-75 Liverpool hampir saja mencetak gol melalui tendangan Jota dari dalam kotak penalti, usai mendapat sodoran umpan pendek dari Gakpo. Namun bola masih membentur tiang gawang sebelah kanan.

Menit ke-85, publik Anfield akhirnya bersorak. Serangan Liverpool berhasil membuahkan gol. Salah melepas tembakan dari tengah kotak penalti, usai mendapat umpan sundulan dari Gakpo. 1-1!

Menit 90+4, Palace nyaris saja mencetak gol dari Nketiah. Ia mendapat peluang melepas tembakan dari dalam kotak penalti dengan leluasa. Sayangnya sepakannya kurang kuat dan bola dengan mudah diamankan Alisson.

Pada akhirnya tak ada tambahan gol tercipta. Duel Liverpool vs Crystal Palace ini berakhir seri 1-1.

Susunan Pemain

Liverpool: Alisson Becker; Conor Bradley, Ibrahima Konate, Virgil van Dijk, Andrew Robertson, Ryan Gravenberch, Dominik Szoboszlai, Curtis Jones, Mohamed Salah, Cody Gakpo, Luis Diaz

Pelatih: Arne Slot

Crystal Palace: Dean Henderson; Chris Richards, Maxence Lacroix, Jefferson Lerma, Tyrick Mitchell, Daichi Kamada, Will Hughes, Daniel Munoz, Eberechi Eze, Ismaila Sarr, Jean-Philippe Mateta

Pelatih: Oliver Glasner

Untuk Nonton Live Streaming Bola Bisa Langsung Ke PUSAT SCORE

post

Menguji Klaim Pep Guardiola tentang Skuad Man City yang Terlalu Besar

PUSATSCORE , Pep Guardiola bukanlah sosok yang asing dalam hal mengambil sikap tegas terhadap hal-hal yang bertentangan dengan prinsip kepelatihannya. Baru-baru ini, ia membuat pernyataan mencengangkan dengan mengancam akan mundur dari jabatannya sebagai Manajer Manchester City apabila klub tidak memangkas jumlah skuadnya. Ancaman tersebut sontak memicu perdebatan luas, apakah ini bentuk protes serius atau sekadar strategi negosiasi.

Pernyataan ini muncul setelah laga melawan AFC Bournemouth pada Selasa (20/5/2025) lalu, ketika beberapa pemain senior tidak masuk dalam daftar 20 pemain pada hari pertandingan. Guardiola, yang dikenal sangat selektif dalam memilih komposisi tim, menyebut meninggalkan 5 hingga 6 pemain hanya duduk di tribun menjadi hal yang tak bisa diterima olehnya. Dalam konteks ini, seberapa besar skuad Manchester City sebenarnya, dan apakah langkah sang pelatih merupakan keputusan emosional semata atau berdasar realita yang terukur?

1. Jumlah skuad yang besar membuat Pep Guardiola kesulitan dalam merotasi pemain

Pep Guardiola telah menyampaikan dengan sangat gamblang kekesalannya terkait ukuran skuad Manchester City saat ini. “Saya akan berhenti. Buatlah skuat yang lebih ramping, (maka) saya akan tetap tinggal,” ucapnya dikutip The Guardian. Kalimat ini diucapkannya dengan nada emosional setelah memutuskan mencoret sejumlah nama dari skuad, termasuk Abdukodir Khusanov, Savinho, James McAtee, dan Rico Lewis. Padahal, mereka semua dalam kondisi fit.

Menurut Guardiola, selain menyulitkan secara teknis dalam merotasi pemain, hal ini juga membuatnya tersiksa secara emosional. Ia merasa tertekan harus meninggalkan beberapa pemain dalam skuad besar yang tidak mendapat kesempatan bermain. Hal ini sejalan dengan prinsip kepelatihan Guardiola yang selalu menekankan pentingnya keharmonisan tim dan hubungan pribadi yang kuat dengan para pemainnya.

Namun, ancaman mundur tersebut menimbulkan tafsir ganda. Apakah ini bentuk tekanan psikologis terhadap manajemen untuk segera melepas pemain-pemain surplus pada jendela transfer musim panas 2025, ataukah ini merupakan bentuk frustasi nyata yang telah lama terpendam? Menariknya, kontrak Guardiola sendiri masih berlaku hingga 2027. Ini membuat publik mulai berspekulasi, apakah dia benar-benar akan menanggalkan posisinya jika keinginannya tidak dipenuhi, atau justru sedang memainkan strategi agar klub lebih tunduk terhadap visinya.

2. Skuad gemuk Manchester City akibat belanja besar pada Januari 2025

Dari perspektif data, klaim Pep Guardiola memiliki dasar yang tidak bisa diabaikan. Berdasarkan analisis Opta Analyst, Manchester City menggunakan total 32 pemain sepanjang 2024/2025 di semua kompetisi. Dua puluh lima pemain di antaranya mendapatkan menit bermain minimal 270 menit. Ini merupakan angka tertinggi yang pernah terjadi sepanjang kariernya sebagai pelatih senior sejak 2008.

Bandingkan dengan musim-musim sebelumnya. Rata-rata hanya 22,3 pemain yang digunakan Guardiola selama satu musim penuh dengan menit bermain signifikan. Bahkan pada musim terbaiknya, ia hanya memberi menit bermain lebih dari 270 menit kepada 24 pemain, dan itu terjadi pada 2 musim awalnya di Etihad Stadium. Data ini menunjukkan, musim ini memang terdapat anomali dalam pendekatan rotasi yang ia terapkan.

Jika dibandingkan dengan klub-klub English Premier League (EPL) lain, skuad The Cityzens memang tidak terbesar, tetapi tetap di atas rata-rata. Chelsea dan Southampton masing-masing menggunakan 39 pemain, sementara Arsenal dan Liverpool memiliki skuad lebih ramping dengan 24 dan 25 pemain. Namun, perbedaan konteks perlu digarisbawahi. 

Manchester City mengalami lonjakan jumlah pemain usai menghabiskan lebih dari 200 juta pound sterling atau setara Rp4,83 triliun. Dana fantastis tersebut dialokasikan untuk memboyong Abdukodir Khusanov, Omar Marmoush, Nico Gonzalez, dan Vitor Reis pada jendela transfer Januari 2025. Penambahan ini terjadi bukan karena strategi panjang, melainkan reaksi terhadap cedera beruntun yang sempat membuat Guardiola kesulitan menyusun sebelas pemain inti.

3. Lima nama pemain muncul sebagai kandidat kuat yang akan hengkang dari Manchester City

Menjawab tekanan Pep Guardiola, satu solusi utama adalah melepas pemain-pemain yang dianggap surplus atau stagnan. Menurut laporan MSN, lima nama mencuat sebagai kandidat kuat untuk dijual. Bernardo Silva, Jack Grealish, John Stones, James McAtee, dan Ilkay Guendogan. Masing-masing memiliki alasannya sendiri, dari kontrak yang hampir habis, ketidaksesuaian gaya permainan, hingga masalah cedera berkepanjangan.

Bernardo Silva, meskipun masih memiliki kontrak hingga 2026, telah beberapa kali menunjukkan keinginan untuk hengkang. Usianya yang masih 30 tahun membuatnya ideal untuk dijual dengan nilai tinggi. Sementara itu, Grealish hanya sekali menjadi starter sejak April 2025 dan hubungannya dengan Guardiola dikabarkan renggang. John Stones, meski diakui sebagai salah satu bek terbaik Inggris, tak lagi konsisten tampil akibat cedera dan makin tersisih dari skuad inti.

McAtee dan Guendogan pun masuk daftar keluar potensial. McAtee hanya menyisakan satu tahun kontrak dan harus bersaing di lini tengah yang sangat padat. Sementara Guendogan yang kini berusia 34 tahun, dinilai tak lagi mampu mengikuti intensitas permainan Manchester City, meski sempat kembali dari Barcelona. Sebagai alternatif dari skuad gemuk, Guardiola tampaknya lebih memilih mempromosikan pemain-pemain akademi untuk mengisi kebutuhan rotasi. Langkah ini selaras dengan gaya kepemimpinannya yang lebih mengedepankan efisiensi dan koneksi emosional antar pemain.

Apabila rencana ini diterapkan, Manchester City berpeluang memiliki skuad yang lebih solid secara emosional dan lebih luwes dalam bermain. Meski begitu, ancaman kekurangan kedalaman pemain di tengah padatnya jadwal kompetisi tetap menjadi tantangan serius. Risiko ini akan semakin nyata saat menghadapi turnamen elite seperti Liga Champions Eropa dan Piala Dunia Antarklub.

Pada akhirnya, apakah skuad Manchester City benar-benar terlalu besar, tergantung pada sudut pandang siapa yang melihatnya. Bagi Guardiola, lebih sedikit justru berarti lebih kuat, dan kini ia menantang klub untuk membuktikan prinsip itu layak diperjuangkan.

post

3 Musim saat Pepe Reina Memenangkan Premier League Golden Glove

PUSATSCORE , Pepe Reina mengakhiri petualangannya sebagai pesepak bola pofesional pada akhir musim 2024/2025. Kiper asal Spanyol ini menggantungkan sarung tangannya dengan klub terakhir yang dibelanya adalah Como 1907. Ia bakal pensiun dari lapangan hijau pada usia 42 tahun.

Dalam karier panjangnya selama 25 tahun, Reina telah membela berbagai klub elite Eropa. Dari sekian banyak klub tersebut, Liverpool merupakan yang paling lama dibelanya. Ia berseragam The Reds selama 8 tahun pada 2005–2013. Ia adalah salah satu kiper terbaik Liverpool pada era modern. Dari 349 laga, ia mencatatkan 177 clean sheet dan kemasukan 339 gol. 

Kendati tak bisa membawa Liverpool menjuarai English Premier League, Reina punya rekor tersendiri sebagai individu. Ia menjadi sosok pertama yang mampu meraih penghargaan Premier League Golden Glove alias kiper dengan clean sheet terbanyak selama 3 musim beruntun. Mari menilik 3 musim saat Reina berhasil menyabet penghargaan bergengsi ini.

1. Pepe Reina mencatatkan 20 clean sheet saat musim debutnya di Liverpool pada 2005/2006

Pada musim panas 2005, Liverpool mendatangkan Pepe Reina dari Villarreal seharga 9,8 juta euro atau Rp189 miliar. Kala itu, Liverpool merekrutnya untuk menjadi penerus dari Jerzy Dudek. Meski pertama kali berkarier di Inggris, ia tak butuh waktu lama untuk beradaptasi. 

Di bawah asuhan Rafael Benitez, Reina menjadi sosok kiper yang tangguh bagi Liverpool. Pada musim debutnya di Premier League 2005/2006, ia mencatatakan 20 clean sheet dari 33 pertandingan. Kiper kelahiran Madrid ini hanya kebobolan 21 gol pada musim tersebut. 

Sayangnya, kegemilangan Reina tak bisa membawa Liverpool menjuarai Premier League. Liverpool hanya mengakhiri musim di peringkat ketiga, di bawah Manchester United dan Chelsea. Meski begitu, ia mampu mempersembahkan gelar juara lainnya pada musim debut. Ia turut membantu Liverpool menjuarai Piala FA dan UEFA Super Cup pada 2005/2006.

2. Pada 2006/2007, Pepe Reina mengukir 19 clean sheet dari 35 pertandingan Premier League

Setelah tampil memukau pada musim debutnya, Pepe Reina kembali meraih penghargaan Premier League Golden Glove pada 2006/2007. Pada musim tersebut, ia tampil dalam 35 pertandingan dengan mengukir 19 clean sheet. Ia tercatat hanya kemasukan 23 gol.

Konsistensi yang ditunjukkan Reina ini membawa Liverpool kompetitif. Namun, Liverpool lagi-lagi kalah dalam perburuan gelar juara. Liverpool harus merelakan trofi Premier League kepada Manchester United. Liverpool hanya finis ketiga di bawah Chelsea sebagai runner-up

Kendati begitu, Reina tidak nihil trofi meski gelar juara Premier League tidak bisa dimenangkan. Pada awal musim, ia membantu Liverpool memenangkan Community Shield. Saat itu, Liverpool mengalahkan Chelsea dengan skor 2-1. Selain itu, ia juga mengantarkan Liverpool berlaga di final Liga Champions Eropa 2007 meski kalah 1-2 dari AC Milan pada partai puncak.

3. Pepe Reina kiper pertama yang meraih Premier League Golden Glove dalam 3 musim beruntun

Rekor spesial berhasil diukir Pepe Reina di Premier League 2007/2008. Untuk yang ketiga kalinya secara beruntun, ia memenangkan Premier League Golden Glove. Ia tak tergantikan di bawah mistar gawang Liverpool dalam 38 pertandingan. Dari jumlah penampilan tersebut, ia meraih penghargaan berkat catatan 18 clean sheet dan hanya kebobolan 28 gol.

Pencapaian gemilang ini menunjukkan konsistensi dari Reina pada tahun-tahun awalnya di Liverpool. Kala itu, ia menjadi sosok krusial di balik kompetitifnya Liverpool di Premier League. Meski tak bisa membawa Liverpool juara, ia berperan penting terhadap kokohnya pertahanan Liverpool. Penampilan apiknya ini juga diteruskan pada musim-musim setelahnya. 

Rekor Reina tersebut bertahan selama 5 musim sebelum akhirnya dipecahkan oleh Joe Hart. Bersama Manchester City, Hart menyamai pencapaian Reina dengan memenangkan Premier League Golden Glove pada 2010–2013. Hingga musim 2024/2025, belum ada yang menyamain pencapaian Reina dan Hart yang meraih penghargaan ini dalam 3 musim beruntun.

Karier penjang Reina di Liverpool tersebut membuatnya menjadi salah satu legenda. Tak cuma bagi Liverpool, tetapi juga Premier League. Setelah pensiun sebagai pesepak bola, Reina bakal memulai karier baru di dunia kepelatihan dengan menangani Villarreal Juvenil A U-19.

post

Gaji Selangit Carlo Ancelotti di Timnas Brasil: Rp13,5 Miliar per Bulan!

PusatBola – Federasi Sepak Bola Brasil (CBF) tak main-main dalam upayanya mengembalikan kejayaan sepak bola Samba. Mereka resmi mengontrak pelatih top dunia, Carlo Ancelotti, dengan bayaran fantastis: sekitar Rp13,5 miliar per bulan atau setara lebih dari Rp160 miliar per tahun!

Pelatih asal Italia itu diproyeksikan memimpin Timnas Brasil menuju Piala Dunia 2026. Dengan pengalaman segudang dan koleksi trofi elite Eropa, Ancelotti dipercaya mampu membawa Brasil kembali ke puncak kejayaan, setelah puasa gelar sejak 2002.

Angka gaji Ancelotti mencuri perhatian publik sepak bola dunia. Jika dihitung, ia menjadi salah satu pelatih timnas dengan bayaran tertinggi dalam sejarah. Kontrak ini juga memperlihatkan keseriusan CBF dalam membangun skuat tangguh demi merebut kembali supremasi dunia yang kini dikuasai Eropa.

Ancelotti sendiri tidak asing dengan tekanan dan ekspektasi tinggi. Ia telah sukses melatih klub-klub besar seperti AC Milan, Chelsea, Real Madrid, Bayern München, dan Paris Saint-Germain, dengan total 4 trofi Liga Champions di lemari koleksinya. Brasil berharap pengalaman itu bisa diterjemahkan ke dalam prestasi nyata di level tim nasional.

“Saya merasa terhormat bisa memimpin negara dengan sejarah luar biasa seperti Brasil. Tantangannya besar, tapi ambisi kami juga besar,” kata Ancelotti dalam pernyataan resminya.

Pengangkatan Ancelotti juga menimbulkan perbandingan dengan pelatih-pelatih timnas lainnya, termasuk di kawasan Amerika Selatan dan bahkan Eropa. Tak sedikit yang menyebut gaji sang pelatih sebagai bentuk ‘investasi super’ dari CBF untuk masa depan sepak bola Brasil.

Kini, sorotan tertuju pada kiprah Ancelotti dalam menyusun strategi, memoles generasi muda Brasil, dan tentu saja, memburu gelar Piala Dunia yang ke-6 bagi Negeri Samba.

post

Cristiano Ronaldo Jr Jalani Debut Internasional Bersama Timnas Portugal U-15, Pakai Nomor Ikonik Sang Ayah

PusatBola – Cristiano Ronaldo Jr resmi menjalani debut internasionalnya bersama Tim Nasional Portugal U-15. Putra sulung dari megabintang Cristiano Ronaldo ini mencuri perhatian dalam pertandingan perdananya dengan mengenakan nomor punggung 7, nomor yang telah menjadi ikon sang ayah sepanjang kariernya.

Pertandingan debut tersebut berlangsung pada akhir pekan lalu dalam laga persahabatan melawan Timnas Spanyol U-15. Meskipun Portugal hanya bermain imbang 1-1, penampilan Ronaldo Jr menjadi sorotan. Ia menunjukkan teknik bermain yang solid, visi permainan yang matang, dan beberapa momen individu yang mengingatkan publik pada sosok sang ayah di masa muda.

Ronaldo Jr, yang lahir pada tahun 2010, selama ini meniti karier sepak bolanya di akademi klub elite seperti Juventus dan Manchester United, mengikuti jejak ayahnya yang juga membela klub-klub tersebut. Saat ini, ia diketahui bergabung dengan akademi Al Nassr, klub asal Arab Saudi yang juga diperkuat oleh sang ayah.

Pelatih Portugal U-15, Miguel Figueira, memberikan pujian atas debut Ronaldo Jr. “Cristiano Jr menunjukkan potensi besar. Dia bermain dengan percaya diri dan menunjukkan karakter yang kuat di lapangan,” ujar Figueira dalam konferensi pers usai pertandingan.

Kehadiran Ronaldo Jr di timnas muda Portugal kembali menghidupkan harapan publik akan kelanjutan warisan Cristiano Ronaldo. Meskipun masih dini untuk membandingkan keduanya, banyak yang yakin bahwa sang anak memiliki peluang besar untuk melanjutkan kejayaan ayahnya bersama Timnas Portugal.

Dengan debut yang menjanjikan ini, para penggemar sepak bola di seluruh dunia kini menantikan perkembangan lebih lanjut dari Ronaldo Jr di pentas internasional.

post

3 Pemain yang Kembali ke Timnas Prancis pada Juni 2025

PUSATSCORE – Timnas Prancis akan melakoni semifinal UEFA Nations League 2024/2025 melawan Spanyol pada 5 Juni 2025. Jika menang, maka 3 hari berselang mereka berhadapan dengan Jerman atau Portugal di final. Namun, andai kalah, Les Blues tetap bakal menantang salah satunya untuk memperebutkan tempat ketiga.

Pada Rabu (21/5/2025), Didier Deschamps pun sudah mengumumkan skuad untuk menghadapi dua laga tersebut. Pelatih berusia 56 tahun ini memanggil 25 pemain. Dari seluruh penggawa, ada tiga nama yang kembali mendapat kesempatan untuk membela negaranya setelah absen cukup lama. Siapa saja?

1. Dipanggil pada 2024, Loic Bade masih menantikan kesempatan untuk debut

Timnas Prancis kehilangan dua bek tengah andalannya untuk laga internasional Juni 2025. Arsenal telah mengonfirmasi William Saliba mengalami cedera hamstring. Sementara, Dayot Upamecano masih belum pulih usai terkena masalah di bagian lutut kala membela Prancis melawan Kroasia pada Maret 2025. Dampaknya, Ibrahima Konate menjadi satu-satunya palang pintu senior yang tersedia. 

Untuk menamani pemain asal Liverpool tersebut, Didier Deschamps pun memanggil kembali Loic Bade. Penggawa asal Sevilla ini memang pernah mendapat kehormatan bergabung dengan tim nasional untuk pertama kalinya pada jeda internasional Oktober 2024. Sayangnya, saat itu, Bade hanya selalu duduk di bangku cadangan dalam dua pertandingan.

Kini, pemain setinggi 1,91 meter tersebut pun jelas bakal berharap bisa mendapat debut. Meski prestasinya bersama Sevilla memang tidak begitu memuaskan pada 2024/2025 ini, tetapi performa individu Bade tetap cukup mengagumkan. Per 22 Mei 2025, ia sudah membuat 33 penampilan di seluruh kompetisi dan mencetak 1 gol serta 1 assist.

2. Clement Lenglet sudah absen dari Timnas Prancis sejak 2021

Selain Loic Bade, Clement Lenglet menjadi satu pemain lain yang dipanggil Didier Deschamps untuk mengatasi krisis di lini belakang. Prestasinya bersama tim nasional jauh lebih baik. Bek kidal ini sudah memiliki 15 caps. Ia bahkan merupakan bagian dari skuad yang bertarung di Euro 2020.

Namun, Lenglet sudah absen begitu lama dari Prancis. Penampilan terakhirnya terjadi pada 13 November 2021 saat ikut membantai Kazakhstan dengan skor 8-0 dalam laga Kualifikasi Piala Dunia 2022. Pada pertandingan ini, Lenglet mulai bermain dari menit 80 untuk menggantikan Lucas Hernandez.

Pada 2024/2025, Lenglet memang seolah sedang membangun ulang kariernya. Ia membela Atletico Madrid sebagai pemain pinjaman dari Barcelona. Pemain yang kini berusia 29 tahun tersebut sudah membuat 33 penampilan di seluruh kompetisi per 22 Mei 2025 dan mampu mencetak 2 gol dan 2 assist.

3. Malo Gusto pernah tampil sekali bersama Timnas Prancis pada 2023

Selain bek tengah, Timnas Prancis juga sebetulnya mengalami masalah di bek kanan untuk laga internasional Juni 2025. Sebabnya, Jules Kounde yang menjadi pilihan utama Didier Deschamps di posisi tersebut tengah mengalami hamstring di kaki kiri. Beruntung, Deschamps masih memiliki Benjamin Pavard. Namun, sebagai tambahan, ia juga ikut memanggil Malo Gusto.

Pemain berusia 22 tahun milik Chelsea ini pernah membela Prancis pada 13 Oktober 2023 dalam laga Kualifikasi Euro 2024 melawan Belanda. Ia bermain dalam 10 menit terakhir usai menggantikan Jonathan Clauss. Prancis menang dengan skor 2-1. Namun, setelah itu, Gusto tidak pernah lagi bisa mencuri perhatian Deschamps. Salah satu penyebabnya adalah karena ia yang sering diserang cedera.

Pada 2024/2025, Gusto tampil cukup solid untuk Chelsea. Ia ikut membantu klub mencapai final Liga Konferensi Eropa. Pemain binaan akademi Olympique Lyon ini sudah bermain 39 kali di seluruh kompetisi per 22 Mei 2025. Namun, ia memang kurang produktif dalam mengkreasi gol karena hanya baru menciptakan dua assist.

Gusto, Clement Lenglet, dan Loic Bade tengah bersukacita karena kembali mendapat kesempatan untuk bergabung dengan Timnas Prancis. Namun, sebetulnya, ada dua pemain yang jauh lebih berbahagia. Pasalnya, mereka baru saja menerima panggilan pertamanya. Keduanya adalah Pierre Kalulu (Juventus) dan Rayan Cherki (Olympique Lyon).

Berikut skuad Timnas Prancis untuk laga internasional Juni 2025.

Kiper: Lucas Chevalier (LOSC Lille), Mike Maignan (AC Milan), Brice Samba (RC Lens)

Bek: Loic Bade (Sevilla), Lucas Digne (Aston Villa), Malo Gusto (Chelsea), Lucas Hernandez (Paris Saint-Germain), Theo Hernandez (AC Milan), Pierre Kalulu (Juventus), Ibrahima Konate (Liverpool), Clement Lenglet (Atletico Madrid), Benjamin Pavard (Inter Milan)

Gelandang: Matteo Guendouzi (Lazio) Manu Kone (Roma), Adrien Rabiot (Marseille), Aurelien Tchouameni (Real Madrid), Warren Zaire-Emery (Paris Saint-Germain)

Penyerang: Bradley Barcola (Paris Saint-Germain), Rayan Cherki (Olympique Lyon), Ousmane Dembele (Paris Saint-Germain), Desire Doue (Paris Saint-Germain) Randal Kolo Muani (Juventus), Kylian Mbappe (Real Madrid), Michael Olise (Bayern Munich), Marcus Thuram (Inter Milan)

post

Hattrick Alex Martins Antar Dewa United Jadi Runner-up Liga 1

PUSATSCORE – Dewa United sukses menggilas PSBS dengan skor 4-0 di laga terakhir Liga 1 musim 2024/25, Jumat (23/5/2025) malam WIB. Kemenangan ini memastikan Banten Warriors menjadi runner-up Liga 1.

Dewa United memang tampil begitu menyengat dalam duel di Stadion Pakansari, Cibinong ini. Kecepatan dan kombinasi umpan tim asuhan Jan Olde Riekerink membuat lini pertahanan kelimpungan.

Skema serangan Dewa United juga efektif. Pergerakan Alex Martins menjadi momok bagi pertahanan PSBS. Martins begitu berbahaya baik dengan atau tanpa bola.

Martins ternyata tak butuh waktu lama untuk membuka keran gol Banten Warriors. Memanfaatkan asis Taisei Marukawa, Martins sukses mencatatkan namanya di papan skor pada menit sembilan.

Duel sempat berjalan alot selepas Dewa unggul. PSBS cukup merepotkan, khususnya ketika melancarkan serangan balik.

Tetapi, upaya PSBS tak membuahkan hasil. Mereka justru kembali kecolongan, setelah dijebol Alexis Messidoro pada menit 45+1. Gol tersebut membuat Dewa unggul dengan skor 2-0 di jeda babak.

Pada paruh kedua, Dewa kian tampil eksplosif. Martins juga begitu sulit dibendung. Striker berpaspor Brasil itu sukses mencetak gol cepat, pada menit 62 dan 65 sekaligus memastikan hattrick.

Meskin sudah unggul 4-0, Dewa United tak menurunkan temponya. Permainan Egy Maulana Vikri dan kolega makin cair, serta lebih tenang. Di sisi lain, kondisi PSBS kian sulit lantaran harus bermain dengan 10 pemain, usai Alexsandro diganjar kartu merah menit 87.

Tetapi, upaya Dewa menambah derita PSBS. Skor 4-0 bertahan hingga peluit panjang dibunyikan. Atas kemenangan ini, Banten Warriors sukses menjadi runner-up Liga 1, dengan torehan 61 poin.

post

Jordi Alba Cetak 2 Assist, Inter Miami Ditahan Imbang San Jose 3-3

PusatBola – San Jose, 23 Mei 2025 – Laga seru tersaji di PayPal Park saat Inter Miami harus puas berbagi poin dengan tuan rumah San Jose Earthquakes usai bermain imbang 3-3 dalam lanjutan Major League Soccer (MLS) 2025. Bek veteran Jordi Alba menjadi sorotan dengan dua assist krusial yang nyaris mengantarkan timnya meraih kemenangan.

Pertandingan berlangsung ketat sejak menit awal. Inter Miami yang diperkuat trio bintangnya – Lionel Messi, Luis Suárez, dan Jordi Alba – tampil menekan dan berhasil unggul lebih dulu lewat gol Messi pada menit ke-14, memanfaatkan umpan silang cermat dari Alba.

Namun San Jose membalas cepat. Jeremy Ebobisse menyamakan kedudukan pada menit ke-26 setelah memanfaatkan kelengahan lini belakang Miami. Kedua tim kemudian saling bertukar serangan hingga babak pertama ditutup dengan skor 1-1.

Memasuki babak kedua, pertandingan kian memanas. Jordi Alba kembali menunjukkan kelasnya dengan memberikan assist brilian kepada Luis Suárez yang menuntaskannya dengan penyelesaian klinis di menit ke-53. Miami kembali unggul 2-1.

San Jose tak tinggal diam. Gol dari Cristian Espinoza di menit ke-65 membuat kedudukan kembali imbang 2-2. Meski sempat unggul lagi 3-2 lewat gol Leonardo Campana pada menit ke-78, Inter Miami gagal menjaga keunggulan. Di penghujung laga, Paul Marie mencetak gol penyeimbang untuk San Jose yang memaksa hasil akhir 3-3.

Pelatih Inter Miami, Gerardo “Tata” Martino, mengaku puas dengan penampilan menyerang timnya namun menyayangkan kegagalan mempertahankan keunggulan.

“Kami bermain bagus secara ofensif, Jordi bermain luar biasa malam ini. Tapi kami harus lebih solid di belakang. Hasil imbang ini terasa seperti dua poin yang hilang,” ujarnya usai laga.

Dengan hasil ini, Inter Miami tetap berada di papan atas klasemen Wilayah Timur, namun gagal memperlebar jarak dengan para pesaingnya. Sementara San Jose Earthquakes menunjukkan bahwa mereka bisa bersaing ketat meski menghadapi tim bertabur bintang.

Performa Jordi Alba yang impresif dengan dua assist menjadi salah satu sorotan, membuktikan bahwa sang bek kiri asal Spanyol masih punya sentuhan magis meski tak lagi muda.

post

Buka-bukaan Barcelona: Marcus Rashford Memang Jadi Incaran!

PusatBola – Barcelona, 23 Mei 2025 – Isu yang selama ini beredar akhirnya mendapat konfirmasi langsung dari internal klub. FC Barcelona secara terbuka mengakui bahwa mereka memang tengah mengincar penyerang Manchester United, Marcus Rashford, sebagai target transfer utama untuk musim panas ini.

Direktur olahraga Barcelona, Deco, dalam wawancara eksklusif dengan salah satu media Spanyol, menyatakan bahwa Rashford masuk dalam daftar pemain yang dinilai cocok untuk memperkuat lini depan Blaugrana.

“Kami tidak akan bersembunyi. Marcus Rashford adalah pemain yang sangat kami kagumi. Gaya bermainnya, fleksibilitasnya di lini serang, serta pengalaman internasional yang ia miliki menjadikannya sosok yang menarik bagi proyek kami,” ujar Deco.

Rashford, yang saat ini berusia 27 tahun, dikabarkan tengah mempertimbangkan masa depannya di Old Trafford. Meski masih terikat kontrak jangka panjang, performa Manchester United yang inkonsisten dan perubahan besar dalam struktur manajemen klub disebut-sebut menjadi pertimbangan sang pemain untuk membuka peluang pindah.

Barcelona sendiri tengah dalam proses restrukturisasi skuad di bawah pelatih baru mereka dan berambisi membentuk lini serang yang lebih dinamis dan produktif. Ketertarikan terhadap Rashford dianggap sebagai bagian dari strategi itu, terutama untuk mengisi peran sayap kiri atau penyerang tengah.

Meskipun demikian, Deco menegaskan bahwa proses negosiasi masih dalam tahap awal dan belum ada pendekatan resmi kepada Manchester United.

“Kami harus realistis. Rashford adalah pemain penting bagi klubnya. Kami menghormati kontraknya, tapi jika ada kesempatan, tentu kami akan berusaha,” tambahnya.

Pihak Manchester United belum memberikan komentar resmi mengenai kabar ini. Namun, rumor kepindahan Rashford ke Camp Nou diprediksi akan menjadi salah satu saga transfer paling panas di musim panas 2025.

Dengan kondisi keuangan yang mulai membaik dan dukungan penuh dari manajemen baru, Barcelona tampaknya siap kembali menggebrak bursa transfer dan menghadirkan bintang-bintang besar ke Catalunya.

Apakah Rashford akan menjadi bagian dari revolusi baru di Camp Nou? Kita tunggu perkembangan selanjutnya.