post

5 Pemain Eintracht Frankfurt dengan Gaji Tertinggi pada 2024/2025

PUSATSPORT , Eintracht Frankfurt mampu bersaing di papan atas Bundesliga Jerman 2024/2025. Hingga pekan ke-28, klub berjuluk Die Adler ini berhasil bertengger di peringkat ketiga. Performa impresif yang ditunjukkan Frankfurt tentu tidak terlepas dari kualitas pemain yang mereka miliki.

Salah satu strategi Eintracht Frankfurt untuk mempertahankan skuad terbaiknya adalah dengan memberikan gaji tinggi kepada para pemain andalan. Pada 2024/2025, sejumlah pemain Frankfurt tercatat menerima bayaran yang sangat fantastis. Siapa saja mereka? Simak ulasan di bawah ini!

1. Arthur Theate (Rp1,3 miliar) menjadi pilar di lini pertahanan

Pemain Eintracht Frankfurt dengan gaji tertinggi pada 2024/2025 adalah Arthur Theate. Pemain berkebangsaan Belgia ini mendapatkan 70 ribu euro atau Rp1,3 miliar per pekan. Nominal yang diperoleh Theate sebanding dengan kontribusi yang ia berikan untuk Frankfurt.

Awalnya, Theate didatangkan Frankfurt dengan status pinjaman dari Stade Rennais. Berkat performa apik yang ditunjukkan pemain berusia 24 tahun ini, Die Adler memutuskan untuk mempermanenkan Theate pada bursa transfer musim dingin 2025 dengan harga 13 juta euro atau Rp242 miliar. Hingga saat ini, Theate menjadi pilar di lini pertahanan Frankfurt dengan mencatatkan 35 penampilan di semua kompetisi.

2. Mario Goetze (Rp1,24 miliar) menjadi salah satu pemain berpengalaman di skuad Frankfurt

Para penggemar sepak bola pasti sudah tidak asing dengan sosok Mario Goetze. Pemain berusia 32 tahun ini pernah bermain untuk klub raksasa Jerman, yakni Borussia Dortmund dan Bayern Munich. Sejak musim panas 2022, Goetze resmi berseragam Eintracht Frankfurt.

Pengalaman yang dimiliki Goetze sangat dibutuhkan Frankfurt. Sejauh ini, ia telah bermain dalam 120 pertandingan dengan membukukan 12 gol dan 16 assist. Tiap pekannya, Goetze mendapatkan bayaran 67 ribu euro atau Rp1,24 miliar.

3. Hugo Ekitike (Rp1,24 miliar) tampil impresif di lini serang

Hugo Ekitike merupakan pemain asal Prancis yang berposisi sebagai penyerang tengah. Ia dikenal memiliki kecepatan serta penyelesaian akhir yang mematikan. Eintracht Frankfurt mendatangkan Hugo Ekitike dengan status pinjaman dari Paris Saint-Germain (PSG) pada bursa transfer musim dingin 2024. Frankfurt kemudian memutuskan untuk mempermanenkan pemain berusia 22 tahun ini dengan harga 16,5 juta euro atau Rp307 miliar.

Keputusan Frankfurt untuk mempermanenkan Ekitike terbilang tepat. Bersama Die Adler, dirinya telah mencetak 24 gol dan 10 assist dalam 57 pertandingan di semua kompetisi. Untuk membayar gaji Ekitike, Frankfurt harus mengeluarkan 67 ribu euro atau Rp1,24 miliar per pekan.

4. Kevin Trapp (Rp1,24 miliar) tidak tergantikan di bawah mistar gawang

Kevin Trapp menjadi salah satu pemain paling senior di skuad Eintracht Frankfurt. Tidak heran jika dirinya dipercaya untuk menjadi kapten utama tim. Salah satu prestasi terbaik Trapp selama berkostum Frankfurt adalah mengantarkan timnya menjuarai Liga Europa 2021/2022.

Posisi Trapp di bawah mistar gawang Frankfurt sulit digantikan oleh pemain lain. Kiper berusia 34 tahun ini telah bermain dalam 378 laga dengan mengoleksi 87 clean sheet. Berkat peran penting yang ia miliki, tak heran jika Trapp mendapatkan bayaran tinggi, yakni 67 ribu euro atau sekitar Rp1,24 miliar per pekan.

5. Elye Wahi (Rp1,21 miliar) belum tampil maksimal karena mengalami cedera lutut

Kepergian Omar Marmoush ke Manchester City pada bursa transfer musim dingin 2025 mengharuskan Eintracht Frankfurt mencari penyerang pengganti. Frankfurt memutuskan untuk memboyong Elye Wahi dari Olympique Marseille dengan harga 26 juta euro atau Rp484 miliar. Selain itu, Frankfurt juga harus membayarkan gaji Wahi sebesar 65 ribu euro atau Rp1,21 miliar per pekan.

Kehadiran Wahi diharapkan mampu menambah kekuatan di lini serang Frankfurt. Sayangnya, kiprah pemain berusia 22 tahun ini harus terganggu karena mengalami cedera lutut. Hingga saat ini, Wahi baru membukukan tujuh penampilan bersama Die Adler di semua kompetisi.

Sebagian besar pemain di atas menjadi tumpuan dalam skema permainan Eintracht Frankfurt. Maka dari itu, tidak heran jika mereka mendapatkan gaji tinggi. Gaji para pemain tersebut masih berpeluang untuk meningkat apabila terus menunjukkan performa konsisten.

3 Kemenangan Arsenal dengan Skor 3-0 atas Klub Spanyol

PUSATSPORT , Arsenal tampil ganas pada leg pertama perempat final Liga Champions Eropa 2024/2025, Rabu (9/4/2025). Bermain di hadapan puluhan ribu penonton, anak asuh Mikel Arteta membantai sang juara bertahan, Real Madrid, dengan skor telak 3-0. Declan Rice menjadi bintang dalam duel tersebut dengan mencetak brace melalui tendangan bebas.

Berbicara soal rapor saat bertemu klub Spanyol, The Gunners terbukti kerap kali menyulitkan. Real Madrid bukanlah klub pertama yang pernah mereka kalahkan dengan skor 3-0. Sebelumnya, ada dua tim lain yang pernah takluk dari Arsenal dengan skor serupa.

1. Arsenal membantai Sevilla di fase grup Liga Champions 2007/2008

Sevilla menjadi klub Spanyol pertama yang pernah menelan kekalahan dengan skor 0-3 saat menghadapi Arsenal. Momen tersebut terjadi di fase grup Liga Champions 2007/2008. Meski demikian, Sevilla lolos dari fase grup sebagai pemuncak klasemen dan mengungguli The Gunners sebagai peringkat kedua.

Dalam duel yang berlangsung di Emirates Stadium tersebut, Arsène Wenger selaku juru taktik Arsenal menurunkan sederet pemain terbaiknya. Di atas kertas, ia memainkan formasi 4-4-2, memasang Emmanuel Adebayor dan Robin van Persie sebagai ujung tombak. Di sisi lain, ada Enzo Maresca di skuad Sevilla yang saat itu dilatih oleh Juande Ramos.

Cesc Fàbregas yang dipasang sebagai gelandang membuka keunggulan tim tuan rumah dengan gol yang ia cetak pada menit 26. Setelah hanya unggul satu gol pada babak pertama, The Gunners tampil lebih ganas pada babak kedua. Robin van Persie mencatatkan namanya di papan skor pada menit 59 melalui sepakan kaki kanan, memanfaatkan assist dari Bacary Sagna. Pada masa injury time, Fabregas memberikan assist untuk gol yang dicetak oleh bomber asal Kroasia, Eduardo.

2. Arsenal melibas Villarreal di perempat final Liga Champions 2008/2009

Arsenal bertemu Villarreal di perempat final Liga Champions 2008/2009. Pada leg pertama yang berlangsung di La Cerámica, kedua tim hanya mampu bermain imbang dengan skor 1-1. Satu gol tuan rumah yang dicetak oleh Marcos Senna pada menit 10 dibalas oleh satu gol The Gunners yang dicetak oleh Emmanuel Adebayor pada menit 66.

Arsène Wenger membawa Arsenal tampil jauh lebih baik di Emirates Stadium pada leg kedua. Pada babak pertama, The Gunners hanya mampu unggul 1-0. Memanfaatkan umpan terobosan Cesc Fàbregas yang mampu mengecoh pertahanan Villarreal, Theo Walcott dengan tenang merobek gawang Diego López.

Pada babak kedua, giliran para penyerang tengah yang mencatatkan nama mereka di papan skor. Emmanuel Adebayor mencetak gol kedua The Gunners pada menit 60. Sembilan menit berselang, Robin van Persie menutup pesta gol Arsenal, memanfaatkan assist dari pencetak gol pertama, Theo Walcott.

3. Arsenal mengalahkan Real Madrid yang dihuni oleh sederet pemain bintang pada 2025

Arsenal membuktikan bahwa Real Madrid memiliki kekurangan meski berstatus sebagai penguasa Liga Champions. Menjamu Los Blancos di Emirates Stadium pada leg pertama perempat final Liga Champions 2024/2025, The Gunners mengakhiri laga dengan keunggulan 3-0. Dengan hasil ini, Arsenal layak diunggulkan untuk lolos ke semifinal.

Setelah skor 0-0 bertahan hingga babak pertama usai, Arsenal menghadirkan kejutan pada babak kedua. Declan Rice dua kali mencatatkan namanya di papan skor melalui dua gol indah dari tendangan bebas. Mikel Merino kemudian mencetak gol terakhir Arsenal melalui sepakan terukur dengan kaki kiri.

Hasil di atas tak hanya membuat langkah Arsenal untuk lolos ke semifinal lebih ringan. Namun, The Gunners juga menegaskan dominasi mereka saat bertemu Real Madrid. Dari total 3 pertemuan hingga 9 April 2025, Arsenal meraih 2 kemenangan, 1 keimbangan, dan belum pernah merasakan kekalahan.

Kemenangan telak atas Real Madrid sekaligus menghidupkan harapan para penggemar Arsenal. Mereka kini mulai layak bermimpi untuk melihat klub kebanggaannya meraih trofi Liga Champions pertama dalam sejarah klub. Sebab, pencapain terbaik The Gunners di ajang tersebut hanya melaju ke final pada 2005/2006.

Klub Liga 1 Masih Bandel? Siap-Siap Dapat Pengurangan Poin Musim Depan

PUSATSPORT – PT Liga Indonesia Baru (LIB) mulai gerah dengan sikap sejumlah klub Liga 1 yang tak kunjung memenuhi syarat lisensi klub profesional.

LIB pun akhirnya melontarkan ancaman tegas. Sanksi berat sudah menanti klub-klub yang masih bandel, salah satunya berupa pengurangan poin.

1. Pengurangan poin berlaku mulai musim depan

Direktur Operasional LIB, Asep Saputra, mengatakan, pengurangan poin akan diberlakukan mulai musim depan, 2025/26. Artinya, klub yang belum memenuhi syarat lisensi profesional berpotensi memulai kompetisi dengan poin minus.

“Kalau musim 2024/2025 ini adalah sebagai ‘SIM’ untuk mengikuti Liga 1 tahun depan. Klub Liga 1 yang gagal dalam salah satu dari lima kriteria akan mendapat sanksi pengurangan poin di musim mendatang,” kata Asep dalam jumpa pers di Kantor LIB, Rabu (9/4/2025).

2. Apa saja syarat lisensi klub profesional?

Asep menjelaskan, ada lima aspek yang wajib dipenuhi untuk mendapatkan lisensi klub profesional. Kelima aspek tersebut adalah keolahragaan, legal, personel dan administrasi, infrastruktur, serta keuangan.

Namun, menurutnya, masih banyak klub yang menyepelekan lisensi karena merasa tidak berlaga di kompetisi Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC).

“Tentu ada saatnya kami harus bertindak tegas. Bukan semata-mata karena ada pandangan, ‘Ah, saya kan tidak lolos ke AFC.’ Kan ada juga national club licensing,” ujar Asep.

3. LIB siap mendampingi klub

Demi mendorong profesionalisme, LIB memastikan akan memberikan pendampingan kepada klub-klub Liga 1 agar bisa memenuhi seluruh persyaratan lisensi. Klub promosi musim depan pun tak luput dari kewajiban ini.

“Tentu kami ingin semua klub menjadi profesional, tapi kami juga melihat kondisinya. Kami siap mendampingi mereka. Mana yang sulit, akan kami bantu,” ucap Asep.

PSSI Sediakan 3.000 Tiket Buat Laga China vs Indonesia

PUSATSPORT – Direktur Utama PT Garuda Sepakbola Indonesia (GSI) Marsal Masita berkata, PSSI menyediakan 3.000 tiket untuk fans China saat melawan timnas Indonesia pada 5 Juni 2025. Jumlah tersebut 8 persen dari kapasitas stadion.

“Jumlah suporter-nya tetap sama, 8 persen dari jumlah kapasitas dari ketentuan AFC. Jadi untuk suporter tandang mereka delapan persen dari ketentuan yang kami jual, jadi sekitar 3.000 tiket,” ujar Marsal di Jakarta, Selasa (8/4/2025).

1. PSSI akan menanti kabar selanjutnya dari China

Marsal menyebut, terkait pemakaian jatah tiket untuk China, PSSI akan menunggu kabar lanjutan. Namun, mereka sudah mengkomunikasikan hal ini ke China, dan mereka tinggal menunggu konfirmasi.

“Tentu bahwa ada akan deadline (jumlah tiket suporter-nya), tapi sekarang masih lama, biasanya kita kasih waktu untuk konfirmasi, apakah mereka akan ambil atau tidak, kalau tidak, kita akan gunakan untuk fans Indonesia,” ujar dia.

2. Untuk harga tiket pun bakal ada penyesuaian

Terkait harga tiket laga lawan China, Marsal mengaku, PSSI akan melakukan penyesuaian. Nantinya mereka bakal melihat ketentuan harga dari AFC, begitu juga soal sepak mula laga.

“Belum tahu (soal harga tiket), sekarang kami juga masih menunggu dari pihak AFC mengenai jam kick-off. Jadi masih belum tahu untuk harga tiket, dan jam kick-off-nya,” kata Marsal.

3. Pastikan keamanan untuk China

Lebih lanjut, Marsal mengungkapkan, PSSI bakal memastikan keamanan tim China selama berada di Jakarta. Untuk standar keamanannya sendiri tidak jauh beda saat Indonesia melawan Bahrain.

“Sama seperti lawan Bahrain, kami dari PSSI akan memastikan keamanan dari saat dia (China) turun di bandara sampai ke hotelnya. Tapi mungkin kita juga akan fokus ke laganya, karena laga ini sangat penting bagi Timnas Indonesia,” ujar Marsal.

3 Eks Klub Besar EPL yang Membela Southampton pada 2024/2025

PUSATSPORT , Southampton resmi terdegdarasi dari English Premier League (EPL) 2024/2025. Nasib Southampton dipastikan pada pekan ke-31 alias saat musim tersisa 7 pekan. The Saints belum beranjak dari peringkat terbawah klasemen dengan sepuluh poin. Mereka mustahil selamat karena sudah berjarak 22 poin dari zona aman.

Southampton sendiri tampil di EPL 2024/2025 sebagai klub promosi. Pada awal musim, mereka sebenarnya sempat banyak berbenah demi bisa bersaing di EPL. Tak kurang dari 16 pemain didatangkan Southampton pada musim panas 2024. Itu termasuk tiga eks penggawa klub besar EPL.

Sayangnya, ketiga pemain tersebut gagal mengangkat performa Southampton. Sempat membela klub elite, kini mereka justru harus merasakan pahitnya turun kasta. Inilah ketiga pemain tersebut beserta statistik mereka hingga Southampton terdegradasi.

1. Aaron Ramsdale membuat banyak penyelamatan tetapi juga sarat kebobolan

Pertama, ada Aaron Ramsdale, eks kiper utama Arsenal. Ramsdale menjadi andalan saat Arsenal bersaing memperebutkan gelar juara Premier League pada 2022/2023. Namun, ia tergeser ke bangku cadangan pada musim berikutnya gara-gara kedatangan David Raya. Ramsdale pun gerah dan memutuskan hijrah ke Southampton pada musim panas 2024.

Bersama Southampton, keinginan Ramsdale terkabul. Ia kembali menjadi pilihan utama di bawah mistar timnya. Hingga pekan ke-31 EPL 2024/2025, Ramsdale sudah tampil 23 kali di liga. Hasilnya, ia sukses membuat total 98 penyelamatan. Ramsdale pun menjadi kiper dengan penyelamatan terbanyak ketiga di EPL musim ini.

Sayangnya, pertahanan Southampton yang rapuh membuat Ramsdale tetap sering kecolongan. Ia sudah 54 kali memungut bola dari gawangnya. Ramsdale juga hanya mencatat dua clean sheet, keduanya pada paruh pertama musim.

Ramsdale pun lagi-lagi harus mengalami degradasi bersama klubnya. Ini adalah kali keempat ia mengalaminya selama berkarier. Sebelumnya, Ramsdale sempat terdegradasi dari EPL bersama Bournemouth dan Sheffield United. Ia bahkan pernah turun kasta dari divisi keempat Liga Inggris pada masa awal kariernya.

2. Taylor Harwood-Bellis gagal tampil maksimal di lini belakang Southampton

Lini belakang Southampton 2024/2025 juga diisi Taylor Harwood-Bellis, bek tengah 23 tahun. Harwood-Bellis punya pengalaman membela klub besar Premier League, yaitu Manchester City. Ia berseragam The Citizens pada 2019–2024, tetapi minim kesempatan tampil. Harwood-Bellis pun lebih banyak dipinjamkan Manchester City ke klub-klub lain.

Salah satu klub yang sempat meminjam Harwood-Bellis adalah Southampton. The Saints meminjamnya pada 2023/2024 dengan hasil yang memuaskan. Harwood-Bellis menjadi andalan dan sukses membawa Southampton promosi ke EPL. Tak heran jika status sang pemain dipermanenkan Southampton pada musim panas 2024.

Sepanjang 2024/2025, Harwood-Bellis tetap menjadi bek inti Southampton. Ia sudah tampil 28 kali di EPL musim ini, sebagian besar sebagai starter. Sayangnya, Harwood-Bellis gagal tampil maksimal di lini belakang Southampton. Malah, ia sempat membuat enam kesalahan saat bertahan, terbanyak di antara rekan-rekannya.

3. Adam Lallana pernah juara EPL tetapi kini harus merasakan degradasi

Salah satu pemain Southampton 2024/2025 bahkan pernah berstatus juara Premier League. Ia adalah Adam Lallana, gelandang yang membela Liverpool pada 2014–2020. Lallana adalah anggota skuad Liverpool yang menjuarai EPL 2019/2020. Ia juga memenangi tiga trofi lain bareng The Reds, termasuk Liga Champions Eropa.

Setelah Liverpool, Lallana sempat membela Brighton & Hove Albion selama 4 musim. Ia lalu pulang ke Southampton pada musim panas 2024. Southampton sendiri adalah tempat Lallana menimba ilmu di akademi dan mengawali karier. Sayangnya, ia tak bisa berbuat banyak untuk mencegah klub masa kecilnya itu degradasi.

Lallana hanya tampil 14 kali di EPL 2024/2025, sebagian besar sebagai pengganti. Gelandang 36 tahun itu sempat menyumbang dua assist tetapi tidak membuat gol. Kontrak Lallana di Southampton sendiri akan habis pada musim panas 2025. Sejauh ini, belum diketahui apakah ia akan memperpanjang kontrak atau hijrah ke klub lain.

Southampton diperkuat tiga eks klub besar Premier League pada 2024/2025. Sayangnya, mereka tetap gagal menghindari degradasi. Apakah ketiga pemain di atas akan lanjut membela Southampton di EFL Championship musim depan?

Indonesia Dipastikan Lolos Piala Dunia U-17 2025

PUSATSPORT – Timnas Indonesia U-17 memastikan diri lolos ke Piala Dunia U-17 2025. Kepastian itu didapat setelah dalam laga kedua fase grup pada Senin (7/4/2025), skuad Garuda Muda menang atas Yaman.

Dalam laga yang dihelat di Prince Abdullah Al Faisal Sports City Stadium itu, Indonesia menang 4-1 atas Yaman. Berkat kemenangan ini, skuad Garuda Muda untuk sementara meraih enam poin di Grup C, hasil dari dua kali menang.

Dengan torehan enam poin ini, Indonesia dipastikan minimal mengakhiri fase grup di posisi runner-up. Pasalnya, mereka sudah unggul head-to-head atas Yaman dan Korea Selatan, dua tim yang baru akan bertemu di laga pamungkas.

Sekadar informasi, penentuan posisi di grup Piala Asia U-17 2025 ini memang menggunakan sistem head-to-head lebih dulu. Baru setelah itu selisih gol dan produktivitas gol di antara tim-tim dengan poin sama.

Jadi, jika Yaman atau Korea Selatan menyamai poin Indonesia nantinya, mereka akan tetap kalah dari segi head-to-head. Alhasil, posisi Indonesia ke Piala Dunia U-17 2025, dengan status perempat finalis Piala Asia U-17 2025, tak tergoyahkan.

“Gol kedua dari Evandra Florasta memastikan Indonesia melaju ke perempat final Piala Asia untuk ketiga kalinya dalam tujuh penampilan terakhir,” tulis situs resmi AFC.

Jika AFC menyebut demikian, dipastikan Indonesia lolos Piala Dunia U-17 2025. Ini jadi kali kedua Indonesia mentas di Piala Dunia U-17.

Sebelumnya, pada 2023 mereka juga main di ajang yang sama dengan status sebagai tuan rumah. Semakin membanggakan, karena kini Indonesia lolos via jalur kualifikasi.

4 Musim saat Southampton Terdegradasi dari English Premier League

PUSATSPORT , Southampton dipastikan terdegradasi dari English Premier League (EPL) 2024/2025 pada Minggu (6/4/2025). Mereka menelan kekalahan atas Tottenham Hotspur dengan skor 1-3. The Saints menjadi tim pertama dalam sejarah EPL yang merasakan turun kasta saat musim masih menyisakan tujuh pertandingan.

Sejak klub terbentuk pada 1885, ini merupakan kali keempat mereka mengalami degradasi dari kompetisi teratas di Inggris. Tiga di antaranya terjadi pada era EPL sejak 1992/1993. Sementara, satu sisanya dilewati pada era Divisi Utama.

1. Southampton terdegradasi dari Premier League 2024/2025 dengan 7 pertandingan sisa

Berstatus sebagai tim promosi, Southampton tidak kunjung menunjukkan perbaikan sepanjang Premier League 2024/2025 berjalan. Padahal, manajemen sudah melakukan berbagai cara, termasuk memecat Russell Martin dan menggantinya dengan Ivan Juric pada Desember 2024. Dampaknya, kepastian Jack Stephens dan kolega terdegradasi hanyalah soal waktu.

Momen pahit tersebut akhirnya terjadi pada Minggu (6/4/2025). Southampton tidak berdaya saat bertandang ke Tottenham Hotspur Stadium. Gawang Aaron Ramsdale dibobol tiga kali oleh Brennan Johnson (13′ & 42′) dan Mathys Tel (90+6′). Mereka lantas mencetak satu gol yang tidak berarti melalui Matheus Fernandes (90′).

Meski sudah dipastikan tidak akan bisa bermain di EPL pada musim depan, Southampton setidaknya memiliki satu target untuk menghindar dari status sebagai tim terburuk dalam sejarah EPL. Saat ini, mereka memiliki sepuluh poin. Derby County masih tercatat sebagai tim dengan raihan poin paling minim dalam 1 musim EPL dengan sebelas angka pada 2007/2008.

2. Southampton menjadi juru kunci di Premier League 2022/2023

Nasib yang dialami oleh Southampton di Premier League 2024/2025 membuat mereka masuk daftar tim yang merasakan degradasi secara beruntun. Pada 2022/2023, Southampton memang terlempar dari EPL setelah berakhir di posisi terbawah. Mereka pun mengakhiri pencapaian berkiprah di kompetisi ini selama 11 musim beruntun.

Tim yang saat itu dilatih oleh Ruben Selles tersebut meraih 25 poin. Mereka hanya mencatatkan 6 kemenangan, 7 keimbangan, dan menelan 25 kekalahan. Selles bertindak sebagai pelatih pengganti mulai pertengahan musim. Ia ditunjuk untuk mengisi kekosongan yang ditinggalkan oleh Ralph Hasenhuttl usai dipecat pada November 2022.

3. Southampton mengalami degradasi pertama pada era Premier League pada 2004/2005

Degradasi perdana yang dialami oleh Southampton pada era Premier League terjadi pada 2004/2005. Saat itu, mereka juga hanya bisa menjadi juru kunci dengan 32 poin. Tim yang dilatih Harry Redknapp tersebut mencatatkan 6 kemenangan, 14 keimbangan, dan 18 kekalahan.

Redknapp tidak bisa berbuat banyak karena baru ditunjuk saat musim sudah berjalan. Ia diminta untuk memimpin tim pada Desember 2004. Paman Frank Lampard ini menggantikan Steve Wigley.

4. Degradasi pertama Southampton dari kompetisi teratas di Inggris terjadi pada 1972

Musim 1971/1972 jadi momen pertama Southampton merasakan terdegradasi dari kompetisi sepak bola teratas di Inggris. Saat itu, liga tertinggi di Inggris masih bernama Divisi Utama. Seperti pada 2004/2005 dan 2022/2023, mereka juga berakhir di posisi buncit.

Tim asuhan Lawrie McMenemy itu hanya bisa meraup 36 poin dari hasil 11 kemenangan, 14 keimbangan, dan 17 kekalahan. Sebelum 1981/1982, sepak bola Inggris memang masih menggunakan sistem dua poin untuk kemenangan. Sementara, sebelum diikuti oleh 20 tim mulai Premier League 1995/1996, kompetisi teratas di Inggris diramaikan 22 tim.

Dalam tujuh pertandingan sisa di Premier League 2024/2025, Southampton akan menghadapi Aston Villa (12/4/2025), West Ham United (19/4/2025), Fulham (26/4/2025), Leicester City (3/5/2025), Manchester City (10/5/2025), Everton (18/5/2025), dan Arsenal (25/5/2025). Setidaknya, ada satu hal positif yang bisa mereka ambil dari kepastian terdegradasi pada pekan ke-30 ini. Southampton memiliki lebih banyak waktu untuk mempersiapkan diri menjadi tim yang kompetitif di Championship 2025/2026 agar bisa kembali bermain di EPL 2026/2027.

MU Wajib Waspada False 9 ManCity Pengganti Haaland

PUSATSPORT – Manchester United mendapat kabar baik jelang menjamu Manchester City di Old Trafford, pada lanjutan Premier League musim 2024/25, Minggu (6/4/2025). Itu karena ManCity tidak diperkuat Erling Haaland.

Haaland absen akibat cedera yang dideritanya kala membantu ManCity ke semifinal Piala FA, 30 Maret 2025. Megabintang Norwegia itu juga tak masuk daftar skuad, saat The Citizens menggebuk Leicester City pada laga sebelumnya, 2 April 2025.

Namun, absennya Haaland, menurut pelatih Ruben Amorim, bukan kabar baik buat MU. Tanpa Haaland, Amorim menyebut tim asuhan Pep Guardiola tetap memiliki ancaman.

1. Ada sosok lain yang bisa jadi momok pertahanan MU

Amorim sadar karena Guardiola tidak kehabisan akal. Apalagi, juru taktik berpaspor Spanyol itu memiliki Omar Marmoush, yang tak kalah tajam dari Haaland ketika main sebagai false nine.

Marmoush telah mencetak lima gol dari delapan laganya di Premier League. Amorim pun mengingatkan anak-anak asuhnya untuk waspada dengan kejutan bomber Mesir tersebut.

“Kita tidak bisa menyangkal kalau Haaland telah mencetak banyak gol. Tapi, kami harus paham ada pemain lain yang dapat beroperasi di posisi itu. Kami harus beradaptasi dengan kekuatan pemain tersebut di area itu,” kata Amorim di laman resmi MU.

. ManCity akan berbeda

Andai menang di laga nanti, MU dapat mengulangi catatan pada musim 2019/20 untuk menang secara back to back atas ManCity di Premier League. Namun, Amorim yakin The Citizens akan tampil beda, tak serupa dengan pertemuan pertama.

“Kami harus mencetak gol. Tapi, kami tidak mengadaptasikan pertemuan pertama ke pertandingan nanti. Ini akan menjadi pertandingan yang berbeda,” ujar Amorim.

3. Apa yang harus dilakukan MU?

Amorim juga menjabarkan apa yang perlu dilakukan Bruno Fernandes dan kawan-kawan untuk menang. Mereka harus tampil ngotot, memanfaatkan ruang, dan melakukan transisi rapi demi bisa meredam ManCity.

“Kami perlu fokus untuk bermain dengan cara yang berbeda. Melawan Nottingham Forest pada pekan sebelumnya, kami tampil sangat bagus. Tetapi, hasilnya buruk,” ucap Amorim.

Liverpool Tumbang di Kandang Fulham

PUSATSPORT – Liverpool gagal memanfaatkan terpelesetnya Arsenal untuk memperlebar jarak. Alih-alih meraih kemenangan, Liverpool malah ditumbangkan Fulham di Craven Cottage, Minggu (6/4/2025), dengan skor 2-3.

Performa The Reds memang buruk di laga ini. Mereka mudah kebobolan, meski sebenarnya sempat unggul lebih dulu lewat tembakan keras Alexis Mac Allister di menit 14.

Keunggulan Liverpool cuma bertahan sembilan menit karena Ryan Sessegnon berhasil menyamakan skor. Bukannya bangkit, Liverpool malah kebobolan lagi di menit 32.

Kali ini, Andrew Robertson melakukan blunder fatal yang membuat Liverpool dibobol untuk kali kedua oleh Alex Iwobi. Berselang lima menit, giliran Virgil van Dijk yang melakukan blunder dan Rodrigo Muniz berhasil menjebol gawang Caoimhin Kelleher. Liverpool tertinggal 1-3 hingga jeda.

Pada paruh kedua, Liverpool mencoba bangkit. Perubahan dilakukan oleh pelatih Arne Slot demi memburu gol.

Harapan muncul ketika Luis Diaz mampu menjebol gawang Bernd Leno di menit 72. Setelahnya, Liverpool terus menekan Fulham.

Tapi, mereka begitu kesulitan membongkar pertahanan Fulham. The Cottagers bahkan beberapa kali mampu memberikan ancaman ke lini pertahanan Liverpool. Hingga laga usai, skor 3-2 buat keunggulan Fulham bertahan.

Dengan hasil ini, Liverpool cuma berjarak 11 poin atas Arsenal. Margin mereka terpangkas satu angka, dan dipastikan persaingan gelar juara masih panjang.

Sementara, kekalahan dari Fulham juga merupakan yang kedua buat Liverpool di musim ini. Tim lain yang sempat mengalahkan Liverpool adalah Nottingham Forest.

Garuda Muda Kejutkan Asia! Timnas U- 17 Indonesia Bungkam Korea Selatan di Piala Asia U- 17 2025

Qatar, 5 April 2025

PUSAT NEWS – Timnas U- 17 Indonesia membuka langkahnya di Piala Asia U- 17 2025 dengan hasil luar biasa. Mengalami raksasa Asia, Korea Selatan, di laga perdana Tim C, skuad Garuda Muda sukses mencetak sejarah dengan kemenangan 2- 1 yang langsung jadi sorotan media internasional.

Bermain di Stadion Angkatan laut(AL) Janoub, Qatar, pasukan muda Indonesia tampak penuh semangat semenjak menit dini. Berhasil awal dicetak oleh Arkan Rasyid di menit ke- 17 sehabis menerima umpan terobosan dari kapten regu, Figo Dennis. Game kilat serta tekanan besar yang diterapkan oleh pelatih Bima Sakti membuat Korea Selatan kesusahan meningkatkan game.

Korea Selatan pernah membandingkan peran melalui sundulan Lee Min- jae di menit ke- 33. Tetapi, Indonesia tidak menyerah. Di babak kedua, Figo Dennis jadi penentu kemenangan melalui berhasil spektakuler dari luar kotak penalti pada menit ke- 72.

Pertandingan ini langsung viral di media sosial. Tagar#GarudaMuda serta#IndonesiaVsKorsel jadi trending di Twitter/ X dalam waktu pendek. Banyak netizen serta media luar negara, tercantum dari Vietnam serta Jepang, membagikan pujian atas performa luar biasa regu muda Indonesia.

Pelatih Bima Sakti usai laga berkata,“ Aku sangat bangga. Ini buah dari kerja keras, disiplin, serta semangat kanak- kanak. Tetapi ini baru langkah dini, kami wajib senantiasa fokus.”

Dengan kemenangan ini, Indonesia sedangkan mengetuai klasemen Tim C serta membuka kesempatan besar buat lolos ke babak selanjutnya. Lawan berikutnya merupakan Yordania, yang pula jadi penentu langkah Garuda Muda di turnamen ini.

Statistik Pertandingan:

  • Indonesia 2– 1 Korea Selatan
  • Berhasil: Arkan Rasyid( 17’), Figo Dennis( 72’)– Lee Min- jae( 33’)
  • Kemampuan bola: 46%– 54%
  • Tembakan pas sasaran: 5– 4
  • Kartu kuning: Indonesia( 1), Korea Selatan( 2)