post

Pergerakan Ambisius Manchester City usai Tanpa Trofi Mayor pada 2024/2025

PUSATSCORE , Manchester City mengalami kemunduran pada 2024/2025. Tim besutan Pep Guardiola merasakan turbulensi hingga gagal membawa pulang trofi mayor ke Etihad Stadium. Erling Haaland dan kolega praktis hanya mengangkat trofi Community Shield sepanjang musim tersebut.

Periode buruk tersebut benar-benar disadari oleh manajemen dan staf pelatih. Langkah cepat pun diambil demi tampil lebih baik pada masa mendatang. Dengan dana yang melimpah, The Citizens telah mendatangkan empat pemain baru seiring dengan musim 2024/2025 yang telah berakhir.

1. Musim 2024/2025 menjadi salah satu musim terburuk bagi Manchester City sejak Pep Guardiola menjadi pelatih

Sejak ditangani oleh Pep Guardiola pada 2016, Manchester City menunjukkan dominasinya di sepak bola Inggris. Mereka telah memenangi 4 trofi Carabao Cup, 2 trofi FA Cup, dan menguasai liga dengan koleksi 6 trofi. Tak hanya di kancah domestik, The Citizens juga mencatatkan sejarah dengan memenangi trofi UEFA Champions League untuk pertama kalinya usai mengalahkan Inter Milan di final pada 2022/2023.

Dengan pencapaian tersebut, tak berlebihan jika menyebut 2024/2025 sebagai salah satu musim terburuk bagi The Citizens dalam kurun waktu sedekade terakhir. Tottenham Hotspur menghentikan langkah mereka pada putaran keempat Carabao Cup. Kekalahan di partai puncak dari Crystal Palace membuat mimpi The Citizens untuk mengangkat trofi FA Cup pupus. Kevin de Bruyne dan kolega juga tak mampu lolos ke babak 16 besar Champions League setelah disingkirkan Real Madrid pada fase play-off. Di English Premier League, The Citizens mengakhiri perjuangan di peringkat ketiga dengan torehan 71 poin, berjarak 13 poin dari Liverpool di puncak klasemen. Praktis, Pep Guardiola hanya membawa anak asuhnya mengangkat trofi Community Shield berkat kemenangan atas Manchester United pada awal musim.

Absennya beberapa kunci akibat cedera menjadi salah satu faktor utama performa yang kurang memuaskan tersebut. Yang paling terasa tentu saja ketidakhadiran Rodri di lini tengah. Cedera Anterior cruciate ligament (ACL) membuat pemain asal Spanyol tersebut hanya memainkan empat laga. Di sisi lain, The Citizens juga sempat kehilangan Erling Haaland, Phil Foden, Manuel Akanji, John Stones, dan Ruben Dias.

2. Empat pemain baru langsung diboyong Manchester City setelah musim 2024/2025 berakhir

Evaluasi langsung dilakukan oleh Manchester City pada musim panas 2025. Langkah pertama yang mereka lakukan ialah dengan melepas Kevin de Bruyne secara gratis. Pemain asal Belgia tersebut kemudian dipinang oleh sang juara Serie A Italia, Napoli. Hal ini sejatinya cukup mengejutkan mengingat De Bruyne adalah otak permainan Manchester City selama beberapa musim ke belakang.

Tak butuh waktu lama, Manchester City langsung mendapatkan pengganti De Bruyne. Dengan dana mencapai 55 juta euro atau senilai lebih dari Rp1 triliun, mereka memboyong Tijjani Reijnders dari AC Milan. Performanya yang begitu begitu apik bersama Rossoneri diharapkan berlanjut di Manchester City.

Tak hanya Reijnders, tiga penggawa baru lain juga telah bergabung dengan skuad The Citizens. Rayan Ait-Nouri, bek kiri asal Aljazair, diboyong dari Wolverhampton Wanderers dan diikat kontrak yang berlaku hingga 2023 mendatang. Lini serang juga mendapat tambahan amunisi dengan kehadiran Rayan Cherki dari Olympique Lyon. Selain tiga pemain tersebut, ada juga seorang kiper, Marcus Bettinelli, yang digaet dari Chelsea.

3. Semua pemain baru Manchester City dibawa ke Piala Dunia Antarklub 2025

Pergerakan ambisius yang telah dilakukan Manchester City pada bursa transfer musim panas 2025 bukan tanpa alasan. Setelah menjalani padatnya jadwal selama semusim penuh, mereka akan kembali berkompetisi pada musim panas 2025. The Citizens menjadi salah satu klub Eropa yang tampil di Piala Dunia Antarklub 2025. Empat pemain baru pun dibawa oleh Manchester City untuk bertarung di ajang tersebut.

The Citizens berstatus sebagai juara bertahan di ajang ini. Meski begitu, mempertahankan status sebagai juara tampaknya tak menjadi target bagi tim besutan Pep Guardiola. Di sisi lain, ajang ini bisa saja menjadi kesempatan emas bagi sang pelatih untuk menemukan komposisi skuad yang pas demi meraih hasil maksimal pada musim depan. 

Terlepas dari target, Manchester City menjadi salah satu tim yang diunggulkan untuk mengangkat trofi Piala Dunia Antarklub 2025. Adanya sejumlah pemain bintang membuat mereka berpeluang mempertahankan gelar. Kans untuk lolos dari fase grup juga cukup lebar mengingat mereka akan bersaing dengan Juventus, Al-Ain, dan Wydad AC.

Dana besar langsung digelontorkan oleh Manchester City usai gagal mengangkat trofi mayor pada 2024/2025. Peremajaan skuad menjadi salah satu hal utama untuk tampil lebih baik pada musim mendatang. Menarik untuk dinantikan apakah para pemain baru mampu menjawab ekspektasi dari klub.

post

Yakin Bisa Bikin Timnas China Lebih Baik, STY Jadi Pelatih?

PUSATSCORE – Pelatih sepak bola asal Korea Selatan, Shin Tae Yong akhirnya angkat bicara soal peluangnya melatih Timnas China. Mantan pelatih timnas Indonesia itu yakin bisa membawa China lebih baik jika punya kesempatan melatih mereka.

Seperti diketahui, Timnas China baru saja memberhentikan pelatih mereka, Branko Ivankovic. Ini menyusul kegagalan pelatih asal Kroasia tersebut membawa Dragon’s Team lolos ke Piala Dunia 2026.

1. Ada tawaran jadi pelatih?

Shin Tae Yong blak-balakan mengatakan belum ada tawaran resmi dari China. Namun, dia terbuka mengatakan akan mempertimbangkan tawaran jika memang diberikan kesempatan.

“Aku belum dapat tawaran apa-apa dari pihak China. Tapi kalau datang, ya aku akan pikirkan. Kalau mereka kasih kepercayaan, aku yakin bisa bawa tim ini lebih baik,” kata Shin Tae Yong dikutip News 1.

“Saya tidak mengerti kenapa kamu selalu membawa-bawa orang yang tenang. Tidak ada penawaran pelatih kepala dari Asosiasi Sepak Bola China,” lanjut STY.

2. Tahu apa masalah timnas China

STY mengatakan sepak bola China bukan hal asing bagi dia. STY mengaku sudah lama memahami sepak bola China karena sering bertanding sejak masih menjadi pemain juga sebagai pelatih. 

STY bahkan mengaku memahami kenapa China kerap gagal.

“Mereka sudah coba banyak pelatih asing top, tapi tetap gagal. Saya rasa saya tahu alasannya. Yang paling penting adalah untuk memahami orang-orangnya dulu. Harus paham apa yang bisa membuat mereka berkembang,” kata Shin Tae Yong.

Oleh sebab itu, dia memastikan tidak akan berpikir terlalu panjang jika tawaran datang.

“Kalau dikasih tawaran, kenapa berpikir susah? Saya akan ambil. Timnas China akan jadi tempat yang menarik,” kata Shin Tae Yong.

3. China mencari pelatih

Kekecewaan dan kemarahan China memuncak kepada Ivankovich gagal membawa tim ke Piala Dunia 2026. Padahal, kuota untuk Asia di Piala Dunia 2026 sudah ditambah.

News 1 menuliskan, pencarian pelatih baru menjadi prioritas skuad China. Berbagai nama pelatih bermunculan. Tak terkecuali Shin Tae Yong.

post

Hasil Fluminense vs Borussia Dortmund: Skor 0-0

PUSAT SCORE – Fluminense gagal mengkonversi dominasi permainan menjadi kemenangan saat berhadapan dengan Borussia Dortmund. Kedua kesebelasan harus puas berbagi angka 0-0 dalam pertandingan pembuka Grup C Piala Dunia Antarklub 2025 yang digelar di MetLife Stadium, New Jersey, Selasa 17 Juni 2025 malam WIB.

Penguasaan bola dan kreasi peluang yang superior dari kubu Brasil tidak berbuah manis karena ketangguhan lini belakang serta penampilan memukau kiper Gregor Kobel. Tim asuhan pelatih Fluminense tampil lebih agresif sepanjang 90 menit namun terkendala finishing yang kurang tajam.

Sebaliknya, skuad Jerman justru mengalami kesulitan besar dalam membangun ritme permainan. Borussia Dortmund lebih banyak menghabiskan waktu untuk bertahan dan sesekali mengandalkan serangan balik, sementara trio Arias, Canobbio, dan Everaldo terus melancarkan tekanan di sektor ofensif.

Pembagian poin ini menempatkan kedua tim pada posisi yang sama di klasemen grup. Laga berikutnya akan menjadi faktor krusial dalam menentukan nasib lolos ke fase eliminasi turnamen bergengsi ini.

Performa impresif Fluminense memberikan indikasi bahwa mereka berpotensi menjadi kejutan besar dalam kompetisi ini. Di sisi lain, Dortmund perlu segera memperbaiki produktivitas lini depan mereka untuk mempertahankan ambisi di ajang Piala Dunia Antarklub.

Babak Pertama

Laga dimulai dengan tempo yang menghentak, di mana Fluminense langsung menunjukkan niat menyerang melalui sisi kanan yang dikomandoi Arias. Kolaborasi kilat bersama Everaldo menghasilkan percobaan pertama, meskipun masih belum tepat sasaran.

Tim tamu dari Jerman terlihat kewalahan dalam mengontrol jalannya pertandingan dan hanya sesekali membangun pola serangan melalui kreativitas Brandt dan Gross di zona tengah. Namun demikian, ancaman mereka minim dan lebih sering berada dalam posisi defensif.

Menit ke-16 menjadi saksi aksi berbahaya Arias yang melepaskan tendangan keras ke arah gawang Dortmund. Kobel menunjukkan kualitas terbaiknya dengan melakukan penyelamatan gemilang untuk menjaga gawangnya tetap bersih.

Tidak lama berselang, Martinelli hampir membuka keunggulan lewat sepakan kepala yang masih meleset tipis dari sasaran. Serangan demi serangan terus dilancarkan tim tuan rumah dengan intensitas yang tidak menurun.

Pada menit ke-28, Hercules mencoba peruntungan dari jarak jauh dengan tendangan mendatar yang hanya berselisih senti dari tiang gawang. Agresivitas Fluminense sangat terasa namun eksekusi akhir masih menjadi PR besar.

Kobel kembali menjadi pahlawan bagi Dortmund menjelang turun minum dengan dua kali menggagalkan ancaman serius dari Nonato dan Arias. Kedua pemain Fluminense melepaskan tembakan dari luar area penalti namun masih bisa diatasi sang penjaga gawang.

Walau Fluminense berhasil mendominasi alur permainan dengan serangan bergelombang, skor tetap 0-0 hingga wasit meniup peluit tanda istirahat. Ketidakefektifan dalam penyelesaian akhir serta ketangguhan Kobel menjadi faktor utama gagalnya tim Brasil unggul.

Babak Kedua

Memasuki babak kedua, Fluminense mempertahankan momentum positif mereka dengan terus memberikan tekanan. Canobbio mendapatkan kesempatan emas di awal babak namun upayanya berhasil dihalau oleh pertahanan Anton yang kemudian menghasilkan tendangan sudut.

Everaldo nyaris memecah kebuntuan setelah menerima sajian matang dari Arias di sisi kanan. Namun sekali lagi Kobel tampil fenomenal dengan dua penyelamatan berturut-turut, meski salah satu peluang tersebut akhirnya dianulir karena posisi offside.

Dortmund berusaha mengubah dinamika permainan melalui pergantian pemain dengan menarik Gross dan Adeyemi keluar lapangan. Nmecha dan Jobe Bellingham dimasukkan untuk memberikan variasi baru, namun kontrol permainan masih tetap berada di kaki Fluminense.

Kiper Fabio yang menjaga gawang Fluminense juga memperlihatkan kemampuan apiknya ketika menghalau percobaan dari Sabitzer dan Nmecha. Kedua tim mulai bermain dengan tempo yang lebih santai seiring berjalannya waktu menuju menit ke-70.

Ancaman kembali muncul dari sektor kanan Fluminense melalui aksi Paulo Baya dan Serna yang masuk sebagai pemain pengganti. Sayangnya, peluang terakhir ini juga gagal dimanfaatkan dengan baik untuk mengubah kedudukan.

Menjelang akhir pertandingan, Dortmund sempat melancarkan serangan balasan melalui kerja sama Sule dan Svensson. Namun Fabio siap siaga mengamankan situasi tersebut dengan tenang.

Tambahan waktu enam menit tidak membawa perubahan berarti, dan laga ditutup dengan hasil imbang 0-0. Kedua tim harus puas dengan satu poin dan akan berjuang keras di laga selanjutnya untuk memperebutkan tiket ke babak berikutnya.

Susunan Pemain

FLUMINENSE XI: Fabio, Rene, Freytes, Silva, Xavier, Hercules, Martinelli, Nonato, Canobbio, Arias, Everaldo

BORUSSIA DORTMUND XI: Kobel, Bensebaini, Anton, Sule, Gross, Sabitzer, Svensson, Ryerson, Brandt, Adeyemi, Guirassy

Untuk Nonton Live Streaming Bola Bisa Langsung Ke PUSAT SCORE

post

Hasil River Plate vs Urawa Red Diamonds: Skor 3-1

PUSAT SCORE Piala Dunia Antarklub 2025 terus berlanjut dengan pertandingan menarik. Kali ini, River Plate berhasil memetik kemenangan meyakinkan atas Urawa Red Diamonds dalam duel pembuka Grup E.

Bermain di Lumen Field, Seattle, Rabu 18 Juni 2025 dini hari WIB, laga berlangsung sengit sesuai prediksi. River Plate menunjukkan kualitas finishing mematikan ala tim Argentina untuk membekuk wakil Jepang.

Los Millonarios tampil dominan sejak awal dengan keunggulan cepat melalui gol Facundo Colidio. Meski Urawa Reds sempat membalas lewat penalti Yusuke Matsuo, gol Sebastian Driussi dan Maximiliano Meza memastikan kemenangan telak bagi tim Argentina.

Hasil ini memberikan modal bagus bagi River Plate jelang menghadapi Monterrey di laga berikutnya. Di sisi lain, Urawa Reds harus bangkit dan mengalahkan Inter Milan agar peluang lolos ke babak selanjutnya tetap terbuka.

Babak Pertama

River Plate langsung menunjukkan intensi menyerang sejak peluit pertama dibunyikan. Peluang pertama tercipta di menit ke-8 ketika Driussi hampir membuka skor setelah menerima asis dari Colidio, sayangnya tendangannya hanya mengenai tiang gawang.

Gol pembuka akhirnya terwujud tiga menit kemudian melalui aksi indah Facundo Colidio. Mastantuono melakukan penetrasi dari sayap kanan sebelum mengoper ke Marcos Acuna di sisi kiri, yang kemudian mengirim umpan silang sempurna untuk diselesaikan Colidio.

Keunggulan skor membuat River semakin percaya diri dan terus mendominasi permainan dengan penguasaan bola mencapai 76 persen. Urawa baru mulai menunjukkan perlawanan setelah memasuki menit ke-29, meski belum mampu menciptakan ancaman serius.

Hoibraten sempat memasukkan bola ke gawang River dari situasi bola mati pada menit ke-32, namun golnya dianulir karena terjebak posisi offside. Kiper Armani kemudian tampil gemilang menggagalkan peluang emas Kaneko di menit ke-41 yang nyaris menyamakan kedudukan.

Babak pertama ditutup dengan keunggulan tipis 1-0 untuk River Plate.

Babak Kedua

Pelatih River Plate melakukan rotasi dengan memasukkan Giuliano Galoppo dan Maximiliano Meza menggantikan Enzo Perez serta Ignacio Fernandez. Pergantian ini terbukti efektif karena permainan River semakin tajam.

Gol kedua datang di menit ke-48 melalui aksi individual Driussi yang memanfaatkan kesalahan lini belakang Urawa. Striker Argentina itu berhasil merebut bola dari sundulan mundur Hoibraten ke kiper sendiri dan dengan tenang menyelesaikannya menjadi gol.

Driussi harus meninggalkan lapangan karena cedera setelah mencetak gol tersebut dan digantikan Miguel Borja. Tiga menit setelah masuk, Borja hampir menambah pundi gol namun tembakannya masih bisa diantisipasi kiper Urawa.

Urawa mendapat kesempatan bangkit di menit ke-55 setelah mendapat hadiah penalti akibat pelanggaran Acuna terhadap Kaneko. Matsuo sukses mengeksekusi penalti dengan sempurna, mengarahkan bola ke pojok gawang untuk memperkecil ketertinggalan menjadi 2-1.

Urawa Reds sempat meningkatkan tempo serangan untuk mencari gol penyama kedudukan. Namun harapan mereka pupus ketika Maximiliano Meza mencetak gol ketiga River melalui sundulan dari umpan sepak pojok Acuna di menit ke-73.

Beberapa pergantian pemain dilakukan kedua tim menjelang akhir pertandingan. Genki Haraguchi dan Milton Casco menjadi pemain terakhir yang masuk sebelum wasit mengakhiri laga dengan skor 3-1.

Susunan Pemain

RIVER PLATE XI: Armani, Acuna, Martinez, Pezzella, Montiel, Castano, Perez, Fernandesz, Colidio, Mastantuono, Driussi

URAWA REDS XI: Nishikawa, Naganuma, Hoibraten, Boza, Ishihara, Yasui, Gustafson, Watanabe, Kaneko, Savio, Matsuo

Untuk Nonton Live Streaming Bola Bisa Langsung Ke PUSAT SCORE

post

OC Piala Presiden 2025 Cek Kesiapan Stadion Si Jalak Harupat

PUSATSCORE – Tim Organizing Committee (OC) langsung bergerak cepat mempersiapkan Piala Presiden 2025. Terbaru, mereka sudah melakukan kunjungan ke Stadion Si Jalak Harupat, Bandung, Senin (16/6/2025).

Kunjungan ini merupakan bagian dari inspeksi awal terhadap kesiapan stadion. Selain Si Jalak Harupat, ada juga Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta yang dipakai untuk pembukaan ajang tersebut.

1. Inspeksi berjalan lancar

Ketua OC Piala Presiden 2025, Arya Sinulingga, menyatakan kunjungan ke Si Jalak Harupat merupakan arahan langsung dari Ketua Steering Committee Piala Presiden 2025, Maruarar Sirait. Stadion ini dipersiapkan untuk tujuh laga.

“Kedatangan kami ke Stadion Si Jalak Harupat bagian dari cek persiapan venue dan arahan Ketua SC Piala Presiden 2025, pak Maruarar Sirait. Stadion Si Jalak Harupat merupakan venue yang menggelar tujuh pertandingan hingga laga final turnamen ini,” kata Arya dalam keterangan resmi.

2. Piala Presiden 2025 siap hadirkan nuansa berbeda

Arya juga menegaskan, Piala Presiden 2025 akan memiliki nuansa yang berbeda dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Panitia bertekad memastikan seluruh aspek pelaksanaan berjalan optimal.

“Kami ingin memastikan aspek teknis, keamanan, serta kenyamanan penonton menjadi prioritas utama dalam proses persiapan. Hal ini guna menjadikan turnamen tersebut tidak hanya sukses secara kompetisi tetapi juga dari sisi pengalaman penonton dan penyelenggaraan,” ujar Arya.

3. Kapan Piala Presiden 2025 dihelat?

Menurut jadwal, Piala Presiden 2025 akan digelar pada 6 sampai 14 Juli 2025. Sebanyak enam tim peserta terbagi dalam dua grup. Untuk Grup A, berisi Arema FC, Liga Indonesia All Stars, dan Oxford United.

Sementara itu, Grup B berisikan Persib Bandung, Dewa United, dan Port FC. Laga pembuka akan dihelat di Si Jalak Harupat dan SUGBK pada hari yang sama. Berikut jadwalnya.

6 Juli

Persib Bandung vs Port FC (pukul 15.30 WIB)

Oxford United vs Liga Indonesia All Star (pukul 19.30 WIB)

9 Juli

Dewa United vs Port FC (pukul 15.30 WIB)

Arema FC vs Oxford United (pukul 19.30 WIB)

12 Juli

Liga Indonesia All Star vs Arema FC (pukul 15.30 WIB)

Persib Bandung vs Dewa United (pukul 19.30 WIB)

14 Juli

Perebutan peringkat ketiga (pukul 15.30 WIB)

Final (pukul 19.30 WIB)

post

Malut United Pecat Imran Nahumarury dan Yeyen Tumena, Singgung Pelanggaran Berat

PUSATSCORE – Kabar mengejutkan datang dari Malut United. Klub berjuluk Laskar Kie Raha tersebut memecat sang juru taktik, Imran Nahumarury dan Yeyen Tumena selaku Direktur Teknik, Senin (16/6/2025).

Manajemen juga menjelaskan alasannya memecat Imran dan Yeyen. Mereka disebut terbukti melakukan pelanggaran berat, yang tak bisa ditoleransi.

“Surat pemecetan sudah kami kirimkan dan telah mereka terima. Keduanya terbukti melakukan pelanggaran berat yang tak bisa ditolerir karena bertentangan dengan filosofi, prinsip, dan tujuan klub,” kata Direktur Utama PT Malut Maju Sejahtera, Dirk Soplanit dalam keterangannya.

1. Terpaksa pecat Imran dan Yeyen untuk selamatkan klub, masalah apa?

Malut mengambil langkah tegas demi menyelamatkan klub. Namun, manajemen tak menjelaskan secara gamblang terkait pelanggaran apa yang dilakukan Imran dan Yeyen.

Keputusan ini kami ambil karena ingin menyelamatkan klub. Bagi kami, klub lebih besar dari semuanya,” ucap Dirk.

2. Keputusan yang mengejutkan

Pelatih kepala Malut United yakni Imran Nahumarury (kiri) dan pemain Yance Sayuri (kanan) dalam jumpa pers pada 27 Desember 2024. (Dok. PT Liga Indonesia Baru)

Keputusan ini terasa mengejutkan, mengingat Malut baru memagari Imran dengan kontrak baru pada April 2025. Arsitek berusia 46 tahun itu dijamin kembali menukangi Laskar Kie Raha di Liga 1 musim 2025/26.

Kontrak baru tersebut buah dari kesuksesan Imran yang membawa Malut finis di peringkat tiga Liga 1 musim 2024/25. Imran merupakan satu-satunya pelatih lokal yang dipercaya melatih hingga kompetisi rampung pada musim tersebut.

3. Prestasi bukan nomor utama di Malut, singgung kejujuran

Namun, bagi Malut, prestasi bukan segalanya. Kejujuran adalah nilai utama dalam klub.

“Kejujuran adalah nilai utama di samping integritas, komitmen dan loyalitas,” ucap Dirk.

Pengakuan Mengejutkan Guardiola: “Kalau di Spanyol, Saya Sudah Dipecat!”

PusatBola – Pep Guardiola kembali membuat pernyataan mengejutkan dalam sebuah wawancara usai Manchester City gagal mempertahankan dominasi penuh di Liga Inggris musim 2024/25. Sang pelatih menyebut bahwa andai dirinya melatih di Spanyol, ia kemungkinan besar sudah kehilangan pekerjaannya.

“Kalau saya di Spanyol, saya sudah dipecat. Tekanan di sana sangat besar, bahkan hasil seri pun bisa membuat kursi pelatih goyah,” ujar Guardiola, seperti dikutip dari media Inggris.

Ucapan ini dilontarkan setelah City mengalami musim yang tidak terlalu dominan seperti sebelumnya. Meski tetap finis di posisi atas klasemen, City gagal meraih trofi Premier League, membuat sebagian fans mulai mempertanyakan masa depan sang manajer.

Guardiola juga menyinggung soal perbedaan kultur sepak bola di Inggris dan Spanyol, terutama dalam hal kesabaran manajemen dan suporter terhadap pelatih.

“Di Inggris, pelatih diberi waktu dan kepercayaan. Di Spanyol, satu kekalahan saja bisa jadi bencana,” tambahnya.

Pernyataan ini menarik karena Guardiola sendiri pernah merasakan atmosfer panas La Liga saat menangani Barcelona. Meski menuai banyak sukses, tekanan dari media dan fans kala itu disebut sangat berat.

Sejak datang ke Manchester City pada 2016, Guardiola telah membawa klub ini ke era kejayaan dengan menjuarai liga berkali-kali dan mengangkat trofi Liga Champions. Namun, komentar terbarunya memunculkan spekulasi soal masa depannya, terutama apakah ia mulai merasa jenuh atau sedang mempersiapkan rencana hengkang.

post

Infrastruktur AS Mengecewakan: Madrid Sulap Taman Umum Jadi Pusat Latihan Jelang CWC

PusatBola – Raksasa Spanyol, Real Madrid, terpaksa beradaptasi dengan kondisi tak ideal jelang gelaran FIFA Club World Cup (CWC) 2025 di Amerika Serikat. Alih-alih berlatih di fasilitas elite, Los Blancos justru menggunakan taman umum di California sebagai tempat latihan sementara.

Keputusan ini mencuat setelah Madrid kecewa dengan fasilitas latihan yang disediakan panitia lokal. Padahal, sebagai juara Eropa dan favorit kuat di turnamen antarjuara dunia tersebut, Madrid diperkirakan akan mendapat pelayanan kelas wahid.

Menurut laporan dari media Spanyol, staf kepelatihan Madrid menyebut infrastruktur sepak bola AS belum siap menangani kebutuhan klub-klub elite Eropa. Fasilitas latihan yang dijanjikan dinilai tidak memenuhi standar profesional, terutama dari segi lapangan, ruang ganti, hingga privasi.

Akibatnya, pelatih Carlo Ancelotti dan tim teknis memilih untuk menyulap taman umum yang luas dan tertutup di pinggiran kota menjadi pusat latihan sementara. Lapangan diratakan ulang, pagar pembatas ditambah, dan keamanan diperketat.

“Kami harus berimprovisasi. Taman ini lebih baik dari yang disediakan panitia,” ujar salah satu staf Madrid kepada jurnalis lokal.

Situasi ini memunculkan pertanyaan besar soal kesiapan Amerika Serikat sebagai tuan rumah event besar. Terlebih, negeri Paman Sam juga akan menjadi tuan rumah Piala Dunia 2026 bersama Kanada dan Meksiko.

Real Madrid dijadwalkan melakoni pertandingan perdana mereka di CWC pada awal Juli mendatang. Meski terpaksa beradaptasi, mereka tetap optimistis melangkah jauh di turnamen.

post

Hasil Chelsea vs LAFC: Skor 2-0

PUSAT SCOREChelsea membuat langkah awal sempurna di Grup D Piala Dunia Antarklub 2025. The Blues mengalahkan Los Angeles FC (LAFC) dengan skor meyakinkan 2-0.

Kemenangan ini diperoleh lewat gol-gol Pedro Neto (34′) dan Enzo Fernandez (80′) di Mercedes-Benz Stadium, Atlanta pada Selasa 17 Juni 2025 pukul 02.00 WIB dalam laga pembuka grup.

Pertandingan menjadi ujian penting bagi Chelsea di bawah arahan Enzo Maresca untuk membuktikan kekuatan skuad yang terus mengalami perkembangan.

Tiga poin penuh ini memperkuat posisi mereka di klasemen grup sekaligus meningkatkan peluang lolos ke babak 16 besar.

Babak Pertama

Chelsea langsung menunjukkan superioritas dengan menguasai 66,3% penguasaan bola sejak menit-menit awal. Beberapa peluang berbahaya tercipta melalui kombinasi Jackson dan Madueke yang tampil agresif di lini depan.

Peluang emas pertama muncul di menit ke-18 ketika Jackson memberikan umpan terobosan sempurna untuk Madueke. Namun tendangan pemain sayap tersebut masih bisa diblokir dengan baik oleh kiper LAFC.

Tekanan bertubi-tubi akhirnya membuahkan hasil di menit ke-34 melalui kerja sama yang apik antara Jackson dan Neto. Jackson melakukan penetrasi dari area tengah sebelum memberikan umpan matang yang diselesaikan Neto ke pojok gawang untuk membuka keunggulan 1-0.

Gol tersebut memberikan ketenangan bagi Chelsea yang memang telah mendominasi jalannya pertandingan. LAFC berusaha merespons melalui serangan-serangan Bouanga dan Martinez, namun lini pertahanan Chelsea tetap kokoh dan waspada.

Babak Kedua

Memasuki babak kedua, Chelsea masih mengendalikan tempo permainan meski LAFC mulai menunjukkan perlawanan yang lebih terorganisir. Tim tamu mulai keluar dari tekanan dengan mengandalkan kombinasi kreatif di lini tengah.

Enzo Maresca melakukan rotasi dengan memasukkan Liam Delap dan Dario Essugo untuk menambah variasi serangan. Kedua pemain pengganti ini diharapkan bisa memberikan energi segar di lini tengah dan depan.

LAFC menciptakan peluang terbaik mereka di menit ke-67 melalui aksi individu Bouanga yang berbahaya. Namun penyelamatan gemilang kiper Sanchez memastikan gawang Chelsea tetap bersih dari kebobolan.

Serangan terstruktur Chelsea melalui kombinasi Palmer, Delap, dan Fernandez akhirnya membuahkan gol kedua di menit ke-80. Palmer melepaskan umpan tepat sasaran kepada Delap yang kemudian memberikan assist untuk Enzo Fernandez mencetak gol penutup.

Setelah gol kedua, tempo pertandingan mulai menurun dengan beberapa kartu kuning yang diberikan wasit. Tidak ada insiden berarti hingga peluit panjang mengakhiri laga dengan skor 2-0 untuk kemenangan Chelsea.

Susunan Pemain

CHELSEA XI: Sanchez, Cucurella, Colwill, Tosin, James, Lavia, Caicedo, Palmer, Madueke, Neto, Jackson

LAFC XI: Lloris, Hollingshead, Segura, Long, Palencia, Jesus, Tillman, Delgado, Bouanga, Ordaz, Ebobisse

Untuk Nonton Live Streaming Bola Bisa Langsung Ke PUSAT SCORE

post

Musim Debut Cemerlang, Hansi Flick Raih Penghargaan Pelatih Terbaik La Liga

PUSAT SCORE – Musim perdana Hansi Flick bersama Barcelona berakhir manis. Pelatih asal Jerman itu langsung mengantar klub Katalan meraih seluruh gelar domestik dalam satu musim: La Liga, Copa del Rey, dan Piala Super Spanyol.

Keberhasilan tersebut tak hanya memuaskan para penggemar dan manajemen Barcelona, tetapi juga menarik perhatian publik sepak bola secara lebih luas. Flick dianggap berhasil membangun kembali fondasi permainan Blaugrana dengan pendekatan modern dan solid.

Kini, hasil kerja keras itu berbuah pengakuan formal. Flick dinobatkan sebagai pelatih terbaik La Liga musim 2024/2025 oleh Komite Pelatih RFEF.

Flick Diakui Sebagai Pelatih Terbaik La Liga

Menurut laporan Mundo Deportivo, Flick akan menerima penghargaan tersebut dalam ajang Kongres Pelatih RFEF Internasional pertama, yang akan berlangsung di Madrid mulai Kamis, 20 Juli mendatang.

Penilaian terhadap para pelatih pria didasarkan pada hasil kompetisi, perilaku profesional, rasa hormat, serta nilai-nilai yang ditunjukkan sepanjang musim kompetisi.

Musim ini, Flick dianggap memenuhi seluruh kriteria itu. Dengan pencapaian treble domestik dan penampilan konsisten timnya, tidak mengherankan jika ia dianggap sebagai pelatih terbaik di liga.

Untuk Nonton Live Streaming Bola Bisa Langsung Ke PUSAT SCORE