post

Akhir Tragis Karier Alpay Oezalan di Aston Villa

PUSATSCORE – Aston Villa bakal kembali diperkuat pemain asal Turki mulai 2025/2026. Mereka kedatangan Yasin Ozcan yang sebetulnya sudah direkrut dari Kasimpasa pada Februari 2025. Sebelumnya, hanya ada satu nama asal Turki yang pernah mengenakan seragam The Villans. Dia adalah Alpay Oezalan yang melakukannya pada 2000-2003. Namun, kisah Oezalan dan Aston Villa pada saat itu berakhir dengan tragis.

1. Alpay Oezalan tampil menawan pada musim pertama bersama Aston Villa

Alpay Oezalan bergabung dengan Aston Villa pada awal 2000/2001. Mantan bek tengah ini diboyong dari Fenerbahce. Pada musim pertamanya, palang pintu setinggi 1,88 meter tersebut tampil impresif. Ia mencatatkan 42 penampilan di semua kompetisi dengan 33 di antaranya dibuat di English Premier League (EPL). Oezalan membantu Villa berakhir di posisi kedelapan.

Mantan pemain Besiktas ini melanjutkan tren positif tersebut pada musim berikutnya. Sayangnya, ia mengalami cedera lutus serius pada awal Desember 2001. Kondisi itu membuat Oezalan harus menepi sampai akhir kompetisi. Meski begitu, Oezalan berhasil pulih tepat waktu sehingga tetap bisa membela Timnas Turki di Piala Dunia 2002.

Sejarah pun mencatat kejayaan Turki di ajang yang digelar di Jepang dan Korea Selatan tersebut. Mereka berhasil merebut tempat ketiga. Oezalan menjadi sosok kunci di balik kesuksesan itu. Ia bahkan terpilih masuk tim terbaik. Ironisnya, ini justru menjadi awal mula dari konfliknya dengan Aston Villa.

2. Alpay Oezalan mulai disingkirkan Aston Villa pada 2002/2003 karena konflik finansial

Sepulangnya ke Aston Villa setelah performa yang mengesankan di Piala Dunia 2002, Alpay Oezalan meminta kenaikan gaji sebesar 50 persen. Meski begitu, Oezalan menegaskan, permintaan tersebut bukan hanya soal uang. Ia ingin melihat keseriusan dan kepedulian klub kepadanya. Sebabnya, Oezalan mengaku, saat menjalani pemulihan akibat cedera lutut pada musim sebelumnya, ia sampai harus membayar biaya perawatan dengan uang pribadi.

Terlepas dari klaim tersebut, Villa menolak menuruti kemauan Oezalan. Mereka menyatakan, pada saat itu Oezalan sudah tercatat sebagai salah satu pemain dengan pendapatan tertinggi di klub. Oleh karena itu, mereka pun memutuskan untuk menjual sang pemain. Namun, hingga bursa transfer musim panas 2002 ditutup, Oezalan masih tercatat sebagai pemain Aston Villa. Padahal, ia dikabarkan diincar banyak klub yang lebih besar.

Oezalan dan Aston Villa pun melanjutkan kerja sama dengan kondisi yang tidak lagi ideal. Dampaknya, Oezalan bukan lagi menjadi pemain andalan. Menit bermainnya menurun drastis dengan hanya tampil lima kali di seluruh kompetisi pada 2002/2003. Anehnya, hingga musim berikutnya, Oezalan masih juga tidak memiliki klub baru. Kisah Oezalan dan Aston Villa pada akhirnya justru tuntas akibat sebuah insiden yang cukup menggegerkan publik sepak bola Eropa.

3. Kontrak Alpay Oezalan di Aston Villa diputus setelah insiden yang melibatkan David Beckham

Alpay Oezalan sempat mencatatkan enam penampilan bersama Aston Villa pada 2003/2004. Ia bahkan mencetak gol pertamanya untuk klub yang membuat mereka menang atas Charlton Athletic dengan skor 2-1 di Premier League pada 20 September 2003. Pada awal bulan berikutnya, Oezalan hengkang karena harus bergabung dengan Timnas Turki. Namun, setelah jeda internasional Oktober 2003 tersebut selesai, ia tidak pernah lagi kembali.

Semuanya akibat yang terjadi pada 11 Oktober 2003 saat Turki menjamu Inggris untuk melakoni laga kualifikasi Euro 2004. Pertandingan berakhir dengan skor 0-0. Namun, Inggris bisa saja mengunci kemenangan andai David Beckham mencetak gol lewat tendangan penalti yang diambilnya pada menit 36. Kegagalan tersebut disambut Oezalan dengan sebuah tindakan yang memicu emosi pemain yang baru bergabung dengan Real Madrid itu.

Setelah Beckham gagal mengeksekusi penalti, Oezalan langsung menghampirinya dan menyentuhnya di bagian hidung. Provokasi tersebut berlanjut ketika mereka menuju ruang ganti saat babak pertama selesai. Pertikaian di antara keduanya otomatis membuat rekan-rekan setimnya terlibat. Kondisi panas dan tegang pun terjadi. Namun, bagi Oezalan pribadi, tindakannya itu memberi dampak yang jauh lebih panjang.

Kehadirannya tidak lagi diterima publik Inggris, bahkan para pendukung Aston Villa sendiri. Sehari setelah pertandingan antara Inggris dan Turki tersebut, terdapat sebuah boneka berseragam Aston Villa dengan nama dan nomor punggung dirinya digantung di pusat Kota Birmingham. Keselamatannya ikut terancam. Pelatih Aston Villa saat itu, David O’Leary, bahkan sampai mengizinkan Oezalan untuk absen latihan.

Pada 23 Oktober 2003, manajemen pun akhirnya mengumumkan sebuah keputusan besar. Mereka memutuskan untuk mengakhiri kontrak Oezalan karena menilai sang pemain tidak bisa lagi melanjutkan kariernya di Inggris. Langkah ini diambil dengan persetujuan dari Oezalan sendiri. Pada Januari 2004, Oezalan pun resmi meninggalkan Aston Villa untuk bergabung dengan klub Korea Selatan, Incheon United.

Lima bulan berselang, ia menyebrang ke Jepang untuk memperkuat Urawa Reds. Oezalan lantas kembali ke Eropa pada 2005 untuk membela FC Koeln. Ia bertahan di Jerman sampai 2008 sebelum akhirnya memutuskan pensiun. Kisah Oezalan di Aston Villa tentu bakal dijadikan pelajaran oleh Yasin Ozcan. Pemain yang juga berposisi sebagai bek tengah itu akan berusaha sekeras mungkin untuk terhindar dari intrik demi bisa menjalani karier yang jauh lebih baik.

post

Pecat Kluivert Jika Timnas Indonesia Gagal ke Piala Dunia 2026!

PUSATSCORE – Penasehat Semen Padang, Andre Rosiade, memberi saran tegas kepada Ketua Umum PSSI Erick Thohir. Jika Patrick Kluivert gagal bawa Timnas Indonesia ke Piala Dunia 2026, Erick harus memecatnya.

“Kalau gagal di putaran keempat, menurut saya Kluivert harus dipecat. Itu konsekuensi. Pak Erick memecat Shin Tae Yong untuk prestasi yang lebih baik. Apa? Lolos langsung ke Piala Dunia 2026,” ucap Andre kepada para jurnalis.

1. Berharap Kluivert tunjukkan kemampuan
Andre berharap, Kluivert dan staf kepelatihan Timnas Indonesia sekarang yang banyak berisikan orang Belanda, bisa unjuk kemampuan. Dia ingin mereka membuktikan, keputusan Erick memecat Shin tidak salah.

“Saya berharap tim kepelatihan Timnas Indonesia dari Belanda yang dipimpin Patrick Kluivert harus menunjukkan kemampuannya. Buktikan bahwa pilihan Pak Erick Thohir mengganti Shin itu benar-benar pilihan yang benar,” ujar Andre.

2. Kluivert harus malu dengan fasilitas dari PSSI

Andre menyebut, Kluivert perlu dipecat andai Timnas Indonesia gagal ke Piala Dunia 2026 bukan tanpa alasan. Sebab, sosok asal Belanda itu sudah menerima banyak fasilitas ciamik dari PSSI.

“Kalau Kluivert tidak mampu, ya harus dipecat. Apalagi dukungannya luar biasa. Staf kepelatihannya dari Belanda ada 14 orang. Ke mana-mana naik business class. Luar biasa dukungan PSSI,” ujar Andre.

3. Masih banyak pelatih Belanda lain yang berkualitas

Andre mengungkapkan, jikapun kelak Kluivert dipecat dan PSSI masih ingin menggunakan jasa pelatih Belanda, itu sah-sah saja. Intinya, jika Kluivert gagal ke Piala Dunia 2026, memecatnya adalah hal yang harus dilakukan.

“Tidak lolos ke Piala Dunia 2026, pecat.Tapi kalau PSSI ngotot, mempertahankan kerja sama dengan KNVB, silakan. Masih banyak pelatih Belanda yang lain, yang lebih berkualitas (dibanding Kluivert) untuk melatih Timnas Indonesia,” kata Andre.

post

Man of the Match Palmeiras vs Botafogo: John

PUSAT SCOREBotafogo tersingkir usai kalah menyesakkan dari Palmeiras di babak 16 besar Piala Dunia Antarklub 2025. Botafogo dikalahkan sesama wakil Brasil itu dengan skor 0-1.

Gol Palmeiras ke gawang Botafogo yang dikawal John dilesakkan oleh pemain pengganti Paulinho di extra time. Gol tunggal tersebut lahir di menit 100.

Walau kalah dan timnya tersingkir, John mendapatkan apresiasi berkat penampilannya. Kiper 29 tahun Brasil bernama lengkap John Victor Maciel Furtado tersebut dinobatkan sebagai Man of the Match.

Statistik John vs Palmeiras

  • 4 saves
  • 1 goal conceded
  • 2 high saves
  • 6 dangers cleared
  • 10 ball recoveries

Jika bukan berkat John dengan performa solidya di bawah mistar, Botafogo mungkin sudah kalah lebih telak di waktu normal tanpa harus ke extra time.

Langkah Botafogo terhenti, sementara Palmeiras lanjut ke perempat final. Di babak 8 besar, Palmeiras akan melawan salah satu dari Benfica atau Chelsea.

Babak 16 Besar Piala Dunia Antarklub 2025

Sabtu, 28 Juni 2025

  • 23.00 WIB – Palmeiras 1-0 Botafogo

Minggu, 29 Juni 2025

  • 03.00 WIB – Benfica vs Chelsea
  • 23.00 WIB – PSG vs Inter Miami

Senin, 30 Juni 2025

  • 03.00 WIB – Flamengo vs Bayern Munchen

Selasa, 1 Juli 2025

  • 02.00 WIB – Inter Milan vs Fluminense
  • 08.00 WIB – Manchester City vs Al Hilal

Rabu, 2 Juli 2025

  • 02.00 WIB – Real Madrid vs Juventus
  • 08.00 WIB – Borussia Dortmund vs Monterrey

Untuk Nonton Live Streaming Bola Bisa Langsung Ke PUSAT SCORE

post

Hasil Palmeiras vs Botafogo: Skor 1-0 (Extra Time)

PUSAT SCOREPalmeiras mengalahkan Botafogo di babak 16 besar Piala Dunia Antarklub 2025, Sabtu, 28 Juni 2025. Laga Palmeiras vs Botafogo di Lincoln Financial Field, Philadelphia, ini berkesudahan 1-0.

Gol penentu kemenangan Palmeiras atas sesama wakil Brasil itu disarangkan oleh pemain pengganti Paulinho di extra time. Gol tunggal yang menjadi pembeda itu dicetaknya pada menit 100.

Palmeiras melangkah ke perempat final. Selanjutnya, mereka akan melawan salah satu dari Benfica atau Chelsea di babak 8 besar.

Jalannya Pertandingan Palmeiras vs Botafogo

Palmeiras menguasai penguasaan bola dan menciptakan lebih banyak peluang di waktu normal. Namun, ketangguhan kiper Botafogo, John, membuat laga tetap tanpa gol hingga 90 menit berakhir.

Botafogo sempat memberi tekanan jelang peluit panjang. Sayangnya, peluang yang mereka miliki belum mampu dikonversi menjadi gol.

Pertandingan berlanjut ke babak tambahan waktu dengan kedua tim melakukan beberapa pergantian pemain. Palmeiras masih tampil dominan, terus menekan pertahanan Botafogo.

Gol yang ditunggu akhirnya hadir di menit ke-100 lewat aksi Paulinho. Pemain pengganti itu melakukan cut inside dan melepas tembakan akurat ke tiang jauh.

Gol tersebut jadi satu-satunya dalam pertandingan ini, sekaligus membawa Palmeiras unggul. Selebrasi meledak di kubu Verdao, sementara Botafogo mulai kehabisan waktu.

Botafogo hampir menyamakan skor lewat peluang emas dari Vitinho di menit ke-115. Setelah itu, Palmeiras harus menghadapi tekanan tambahan di menit akhir babak tambahan. Kapten mereka, Gustavo Gomez, diusir wasit karena pelanggaran tanpa bola dan menerima kartu kuning kedua pada menit 116.

Bermain dengan 10 pemain membuat Palmeiras bertahan habis-habisan. Akan tetapi, mereka mampu menjaga keunggulan hingga peluit panjang dibunyikan.

Dengan kemenangan ini, Palmeiras menjadi tim pertama yang lolos ke babak perempat final. Mereka akan menghadapi pemenang antara Benfica dan Chelsea di fase selanjutnya.

Jika Chelsea menang, Palmeiras akan bertemu dengan klub baru Estevao Willian, wonderkid mereka yang baru saja dijual.

Starting XI Palmeiras vs Botafogo

Palmeiras (4-2-3-1): Weverton; Piquerez, Fuchs, Gomez, Giay; Martinez, Rios; Estevao, Mauricio, Allan; Roque

Pelatih: Abel Ferreira

Botafogo (4-1-2-3): John; Telles, Barboza, Cunha, Vitinho; Danilo; Freitas, Allan; Savarino, Jesus, Artur

Pelatih: Renato Paiva

Untuk Nonton Live Streaming Bola Bisa Langsung Ke PUSAT SCORE

post

Wessam Abou Ali dalam Polemik Standar Ganda FIFA

PUSATSCORE – Wessam Abou Ali baru saja memecahkan rekor baru di Piala Dunia Antarklub FIFA 2025 dengan mencetak hattrick untuk timnya Al-Ahly pada laga melawan FC Porto. Namun, prestasinya yang mencolok jadi sorotan jurnalis dan warganet karena keengganan FIFA untuk membuat unggahan khusus untuk mengapresiasi Abou Ali. Padahal, FIFA merayakan rekor Khvicha Kvaratskelia lewat unggahan soal statusnya sebagai pemain Georgia pertama yang mencetak gol di turnamen tersebut.

Siapa sebenarnya Wessam Abou Ali? Apa pula yang bisa kita petik dari sikap FIFA ini? Mari kupas lebih jauh sambil berkenalan dengan profil striker Al Ahly itu.

1. Lahir dan besar di Denmark dari orangtua asal Palestina

Wessam Abou Ali adalah pemain berkebangsaan Palestina dan Denmark. Ia lahir dari kedua orangtua asal Palestina di kota Aalborg, Jutlandia, Denmark pada 1999. Seperti banyak orang Palestina pada umumnya yang terdampak migrasi paksa dan okupasi Israel, ayah Abou Ali besar dan tinggal di Lebanon hampir separuh hidupnya. Ia bermigrasi ke Denmark pada 1980-an dan membangun keluarga di negara Skandinavia itu. Ini yang menjelaskan mengapa Abou Ali masih punya banyak kerabat di Lebanon.

Di Denmark, Abou Ali kecil bergabung dengan akademi sepak bola lokal, Aalborg BK. Abou Ali sempat bergabung dengan tim utama Aalborg, tetapi akhirnya dipinjamkan ke Vendsyssel FF yang markasnya berjarak sekitar 40 menit dari tim masa kecilnya. Ia bertahan di tim itu selama 4 tahun dari 2019 hingga 2023. Pada 2023, ia hijrah ke Swedia untuk bergabung dengan tim papan tengah Allvenskan, IK Sirius FK. Tak sampai setahun, tawaran lain datang dari Mesir dan Abou Ali menerimanya.

2. Musim pertamanya di Al Ahly berjalan lancar

Pada Januari 2024, Abou Ali resmi berseragam Al Ahly dan tak menemukan kesulitan berarti. Abou Ali dipercaya jadi striker andalan dan berhasil menyumbang 19 gol. Ini sekaligus menjadikannya topskor Liga Premier Mesir. Padahal, ia baru bergabung pada paruh kedua musim 2023/2024. Ia juga menyumbang 6 gol untuk Al Ahly pada CAF Champions League musim itu.

Musim keduanya tak kalah menawan. Abou Ali berkontribusi dalam 16 gol di Liga Premier Mesir dan 10 gol di CAF Champions League. Bersama timnya, ia mengicip gelar juara liga domestik dan semifinal kompetisi regional. Berkat gelar juara domestik itu pula, Abou Ali dan timnya berhak berlaga di Piala Dunia Antarklub FIFA 2025 yang diselenggarakan di Amerika Serikat sepanjang Juni-Juli 2025 ini.

Pada periode yang sama, Abou Ali dapat panggilan untuk membela timnas sepak bola pria senior Palestina. Sesuatu yang mungkin tak ia duga, mengingat pada usia belianya Abou Ali pernah bergabung dengan timnas kelompok usia Denmark. Abou Ali membantu Palestina sepanjang Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia dan berhasil mengantar timnya mencapai ronde ketiga. Sayang, langkah mereka terhenti setelah laga melawan Oman pada 10 Juni 2025 berakhir imbang.

3. Rekor barunya di Piala Dunia Antarklub dan standar ganda FIFA

Tak berhenti memukau fans Al-Ahly, Wessam Abou Ali kembali memecahkan rekor dengan mencetak hattrick pada laga terakhir fase grup lawan FC Porto. Pertandingan berakhir imbang 4-4, tetapi ini jadi sejarah baru yang susah buat diabaikan. Sebuah utas atau unggahan khusus buat Abou Ali harusnya dibuat FIFA untuk merayakan prestasi pemain asal Palestina itu.

Namun, FIFA justru memilih tidak menyebut namanya sama sekali di unggahan mereka. Sebagai gantinya, unggahan itu hanya berisi foto Abou Ali dan salah satu pemain Porto FC. Sisi yang disorot FIFA justru jumlah gol terbanyak dalam 1 pertandingan tanpa menyebut sama sekali rekor hattrick Wessam Abou Ali. Warganet pun geram atas perlakuan ini. Leyla Hamed, salah satu jurnalis olahraga yang vokal soal Palestina menyindir keras FIFA.

Hal ini cukup ganjil sebenarnya mengingat pada September 2024 dan Juni 2025 FIFA merilis artikel wawancara dan fitur Wessam Abou Ali. Seharusnya tak ada keraguan bagi mereka untuk mengapresiasi rekor Abou Ali dan menyebut negaranya. Apakah ini bentuk standar ganda FIFA? Apa pendapatmu?

post

Liverpool Akan Dapat Bek Tengah Baru Pekan Depan, Marc Guehi?

PUSATSCORE – Liverpool diprediksi belum berhenti berburu pemain baru di bursa transfer musim panas 2025 ini. Teranyar, The Reds dikabarkan sudah mengincar bek tengah baru.

Dilansir Daily Mail, Liverpool akan mendapatkan bek tengah baru pekan depan. Ada dua nama yang diprediksi bakal mereka rekrut. Siapa sajakah itu?

1. Salah satunya adalah Marc Guehi

Dua nama bek tengah yang tengah dikejar oleh Liverpool adalah Jorrel Hato dan Marc Guehi. Nama terakhir memang tengah menarik perhatian usai tampil apik bersama Crystal Palace musim lalu.

Sedangkan Hato dinilai memiliki potensi untuk jadi bek terbaik dunia. Dengan usianya yang masih 19 tahun, dia masih punya peluang untuk berkembang, apalagi dia akan diasuh Virgil van Dijk sebagai sesama pemain asal Belanda.

2. Guehi jadi pilihan paling realistis

Bagi Liverpool, merekrut Guehi jadi pilihan paling realistis. Sang pemain sudah paham betul dengan atmosfer Premier League. Dia juga telah menorehkan 132 penampilan di kompetisi itu.

Sementara itu, merekrut Hato bisa jadi perjudian tersendiri buat Liverpool. Dia masih terlalu muda. Plus, kerap ada kesulitan yang terjadi ketika pemain yang mentas di Eredivisie pindah ke Premier League.

3. Liverpool berpeluang kehilangan bek tengah

Perekrutan di posisi bek tengah ini tak lepas dari potensi kepergian beberapa bek tengah Liverpool. Kini, mereka dalam proses melepas Jarrell Quansah ke Bayer Leverkusen.

Liverpool juga belum mencapai kata sepakat dengan Ibrahima Konate soal perpanjangan kontrak. Bek berusia 26 tahun itu meminta kenaikan gaji, tetapi ‘The Reds’ urung memberikannya.

post

Tes Medis Tuntas, Liverpool Perkenalkan Milos Kerkez

PUSATSCORE – Liverpool meresmikan transfer Milos Kerkez dari AFC Bournemouth. Sang pemain sudah lolos tes medis tim pada Kamis (26/6/2025).

Kerkez pun jadi rekrutan anyar ketiga Liverpool musim ini, setelah Jeremie Frimpong dan Florian Wirtz. Dia diproyeksikan memperkuat sisi kiri pertahanan Liverpool.

1. Kerkez merasa terhormat gabung Liverpool

Dilansir situs resmi Liverpool, Kerkez merasa terhormat bisa bergabung dengan Liverpool. Dia pun tak sabar untuk segera membela salah satu klub terbesar di Inggris itu.

“Saya sangat senang, dan sebuah kehormatan juga bagi saya untuk membela salah satu tim terbaik di Inggeis dan dunia. Saya tidak sabar untuk segera main dengan seragam Liverpool,” ujar Kerkez.

2. Mudik dulu, baru bekerja di Liverpool

Usai transfernya rampung, Kerkez mengaku akan mudik dulu ke Hungaria selama beberapa hari. Setelah berlibur dan menyegarkan diri, dia akan segera bergabung dengan sesi latihan tim.

“Sekarang, saya akan mudik dulu ke rumah untuk beberapa hari, dan kemudian saya tidak sabar untuk segera berlatih, mempersiapkan diri untuk musim depan,” ujar Kerkez.

3. Kerkez ciamik bersama Bournemouth

Kerkez direkrut ke Liverpool usai mempertontonkan performa ciamik bersama Bournemouth dalam dua musim terakhir. Dia total menorehkan 74 penampilan, berbalut torehan dua gol dan delapan assist.

Milos Kerkez juga masuk dalam daftar PFA Young Player of the Year musim 2024/25, serta sempat jadi finalis Golden Boy Award 2023. Lagi-lagi, Liverpool merekrut sebuah investasi jangka panjang.

post

Lika-liku Kisah Klub Sepak Bola di DKI Selain Persija Jakarta

PUSATSCORE – Jakarta genap berusia 498 tahun pada 22 Juni 2025. Kota ini tak bisa dilepaskan dari Persija, klub sepak bola penuh sejarah yang kiprahnya mewarnai perubahan peradaban wilayah Metropolitan ini.

Sampai saat ini, klub yang dijuluki Macan Kemayoran tersebut bahkan menjelma jadi salah satu yang paling disegani seantero Indonesia. Tak hanya itu, klub ini juga punya jutaan pendukung fanatik yang bernama The Jakmania.

Menariknya, The Jakmania ini berasal dari seluruh wilayah Jakarta, bahkan di kota-kota penyangga, seperti Depok, Tangerang Selatan, bahkan hingga Bogor.

Menariknya, Jakarta nyatanya jadi satu wilayah diwarnai banyak klub sepak bola, baik yang profesional, mau pun yang amatir. Mulai dari klub yang pernah bermain di kata tertinggi, hingga Persija Jakarta, yang kini jadi salah satu klub tersukses di tanah air.

Lalu, apa saja, sih, klub sepak bola yang ada di ibu kota Indonesia ini selain Persija Jakarta?

1. PSJS, bergeliat pelan di tengah masifnya pertumbuhan Jakarta Selatan

Berbicara Jakarta Selatan (Jaksel), banyak orang mungkin akan teringat gaya bicara warga Jaksel. Orang-orang gemar mencampur bahasa Indonesia dan Inggris dalam obrolan sehari-hari. Namun, Kotamadya Jakarta Selatan tak hanya soal gaya bahasa yang unik itu.

Sejak menjadi ‘kota baru’ di wilayah DKI Jakarta per tahun 1966, Jakarta Selatan memang berkembang sangat pesat dan menandingi level elite yang dimiliki Jakarta Pusat. Walau berasal dari wilayah yang tumbuh pesat, Jaksel nyatanya tak punya klub sepak bola semewah Persija Jakarta.

Walau begitu, ada nama PSJS di sana. Awalnya, PSJS berdiri karena sang saudara tua, Persija Jakarta, ingin agar pengembangan sepak bola juga menjamah wilayah selatan. Mendapat restu, lalu berdirilah sebuah klub dengan nama Persija Selbar (Selatan-Barat) pada 11 Maret 1975.

Seiring waktu, Persija Selbar lalu berpisah dan masing-masing menjadi PSJS dan Persija Barat (untuk wilayah Jakarta Barat). Perpisahan ini yang mengawali langkah PSJS menjadi klub mandiri.

Walau begitu, PSJS sejatinya mengalami nasib yang sama seperti dialami klub Jakarta lain selain Persija Jakarta, yakni tidak mendapat perhatian memadai.

Namun, ketika klub seperti Persitara Jakarta Utara mengalami masalah eksistensi, PSJS secara luar biasa mampu selamat dan terus ada. Semua itu berkat campur tangan dari Asosiasi Kota (Askot) PSSI Jakarta Selatan.

Di level grassroots, Askot Jaksel rutin mengadakan kompetisi untuk kelompok umur U-11, U-15, hingga U-17. Selain itu, mengusung bendera Askot Jaksel juga, pembentukan tim senior PSJS diinisiasi.

PSJS kini masih eksis di Jakarta Selatan, tapi kini klub tersebut ganti nama jadi Jaksel FC sejak tahun 2022. Jaksel FC kini bermain di Liga 3 Zona DKI Jakarta.

Sebagai klub yang ada di wilayah yang tengah tumbuh pesat seperti Jaksel, klub ini nyatanya masih tertatih. Walau begitu, Jaksel FC masih terus ada dan berjuang menjaga eksistensinya.

2. Persitara, saudara muda dari utara yang sempat bersaing dengan Macan Kemayoran

Sama seperti PSJS dan beberapa klub Jakarta lainnya, Persitara juga lahir dari keputusan Persija Jakarta yang ingin mewadahi pertumbuhan sepak bola di wilayah-wilayah DKI Jakarta. Kala itu, pada 1976, muncullah Persija Timut (Timur-Utara).

Berselang tiga tahun sejak dibentuk, Persija Timur kemudian dibagi dua menjadi Persija Timur, yang kini rutin berlatih dan bermain di Stadion Bea Cukai, Rawamangun, Jakarta Timur, sementara di utara, muncul Persitara Jakarta Utara. Di utara pula, kemudian muncul kelompok suporter Persitara yang kelak mampu menandingi fanatisme dan kemeriahan The Jakmania, yakni NJ Mania.

Persitara bisa dibilang saudara muda Persija Jakarta yang mampu menandingi level kompetitif sang saudara tua. Pada musim kompetisi 2006, Laskar Si Pitung, julukan Persitara, mampu satu divisi dengan Macan Kemayoran.

Munculnya Persitara di kasta tertinggi kala itu membawa angin segar bagi publik sepak bola ibu kota. Kala itu, masih bercokol Persijatim (yang kini sudah menjadi Sriwijaya FC) yang disesaki pemain berbakat tapi minim suporter.

Persitara hadir di utara ibu kota untuk menjadi kebanggaan publik Jakarta Utara. Bermarkas di Stadion Tugu, Si Pitung juga pernah sekali mencuri kemenangan atas Ismed Sofyan dan kolega kala itu.

Sayang, pada 2010, Laskar Si Pitung harus terdegradasi. Imbasnya, mereka sulit bangkit sampai saat ini. Kesulitan finansial hingga masalah klasik, inkonsistensi di jajaran manajemen, membuat Persitara kini bak hidup segan mati pun tak mau.

Satu-satunya yang membuat klub ini masih eksis hanya satu: loyalitas dari NJ Mania yang tak pernah luntur.

3. Persija Barat, menjaga eksistensi lewat pembinaan bibit muda


Seperti sudah disinggung sedikit di bagian terkait PSJS di atas, Persija Barat memang lahir berbarengan dengan PSJS dengan nama awal kala itu Persija Selbar (Selatan-Barat). Seiring waktu, ketika PSJS “memerdekakan diri”, Persija Barat kemudian menjadi entitas tunggal baru di Jakarta Barat.

Bila sebelumnya rutin menggunakan Stadion Bulungan, Jakarta Selatan, kini Cupang Serit, julukan Persija Barat, memfokuskan diri kepada pembinaan pemain muda dan rutin berlatih di Stadion Cenderawasih, Cengkareng, Jakarta Barat.

Sepanjang sejarahnya, Persija Barat memang tak mencolok seperti Persitara, yang mampu bersaing dengan Persija Jakarta. Sebaliknya, prestasi terbaiknya hanya mentas di Divisi Satu Liga Indonesia pada 2012 lalu. Setelahnya, mereka hanya berkompetisi di Liga Nusantara, Piala Soeratin, dan mentas dii Liga 3 regional DKI Jakarta.

Sejak berpisah dari PSJS, Persija Barat seolah memiliki prioritas mengembangkan bibit-bibit muda di lingkup kompetisi internal Askot PSSI Jakarta Barat. Mirip dengan yang dilakukan saudara kembarnya, PSJS, Persija Barat juga rutin membina pemain dari kelompok umur U-13, U-15, hingga U-17.

Nasib baik yang tak kalah krusial, dibandingkan PSJS dan Persitara, Persija Barat lebih beruntung karena mampu rutin mengadakan latihan dan kompetisi internal di Stadion Cenderawasih. 

Walau tak banyak berprestasi dan bergelimang trofi, setidaknya, napas Persija Barat dengan pengembangan bibit-bibit mudanya, layak diapresiasi setinggi mungkin. Bukan tak mungkin, kelak akan ada bibit-bibit dari Persija Barat yang mentas di Liga 1 seperti halnya ketika PSJS mengorbitkan Syamsir Alam hingga Amarzukih.

post

Bukan Soal Usia, Ini Faktor Penentu Lionel Messi Tampil di Piala Dunia 2026

PUSAT SCORENicolas Otamendi sangat meyakini bahwa Lionel Messi tidak akan melewatkan Piala Dunia 2026. Ini diungkapkan meskipun sang kapten Argentina belum menyampaikan keputusan resminya.

Dalam wawancara dengan Radio La Red, Otamendi menekankan keyakinannya bahwa Messi masih memiliki ambisi besar. Ia akan terus bersaing di level tertinggi.

“Jelas, saat Piala Dunia makin dekat, dia akan membuat keputusannya,” ujar Otamendi. Ia menambahkan, “Namun, saya tidak bisa membayangkan Leo akan melewatkan kesempatan ini.”

Messi, yang baru saja merayakan ulang tahun ke-38, saat ini tengah memperkuat Inter Miami di ajang FIFA Club World Cup. Dalam babak 16 besar, ia akan menghadapi mantan klubnya, PSG.

Messi dan Mental Kompetitif yang Tak Pernah Luntur

Otamendi mengenal Messi dengan sangat baik. Mereka telah bermain bersama di timnas Argentina sejak 2009. Ia menyebut bahwa tekad Messi untuk terus bersaing tidak akan pudar begitu saja, meskipun usianya sudah tidak muda.

“Leo adalah Leo, pemain terbaik sepanjang sejarah,” katanya. Ia melanjutkan, “Saat ini dia hidup dari momen ke momen, menikmati Piala Dunia Antarklub. Fokusnya adalah terus bersaing dan melihat kondisinya dari bulan ke bulan.”

Menurut Otamendi, keputusan Messi untuk tampil atau tidak di Piala Dunia 2026 akan ditentukan oleh faktor fisik, bukan mental. “Keinginannya untuk bersaing tidak akan pernah hilang. Itu sudah jadi DNA-nya. Leo itu berbeda,” tambahnya.

Statistik Masih Menggoda, Argentina Sudah Siap Tempur

Meski belum membuat keputusan soal Piala Dunia, Messi terus menunjukkan performa yang mengesankan di Amerika Serikat. Ia telah mencetak 10 gol dan menyumbang enam assist dari 13 laga liga bersama Inter Miami musim ini.

Prestasinya membuat Messi terpilih sebagai Pemain Terbaik MLS bulan Mei. Ini membuktikan bahwa kualitasnya masih berada di level tertinggi.

Setelah mengangkat trofi Piala Dunia 2022 dan membawa Argentina juara Copa America 2024, Messi kini berada di posisi yang jarang dimiliki pemain mana pun. Ia bebas memilih kapan ia ingin mengakhiri kisahnya di tim nasional.

Untuk Nonton Live Streaming Bola Bisa Langsung Ke PUSAT SCORE

post

Terheran-heran: Marcus Rashford Ingin Gabung Barcelona Usai Musim Buruk di MU?

PUSAT SCORE – Rencana Marcus Rashford meninggalkan Manchester United menuju Barcelona menuai kritik dari mantan striker Timnas Inggris, Teddy Sheringham. Ia menilai Rashford belum pantas mendapat kesempatan bermain untuk klub sekelas Barcelona. Ini terutama setelah musim yang penuh kontroversi baginya.

Musim 2024/2025 menjadi salah satu yang paling menantang bagi Rashford. Hubungannya dengan manajer Ruben Amorim memburuk, bahkan ia sempat dipinjamkan ke Aston Villa. Meskipun sempat menunjukkan beberapa kilasan performa apik, penampilannya belum kembali ke level terbaiknya.

Hadiah yang Tak Layak Diterima?

Sheringham menyebut rencana Rashford ke Camp Nou sebagai langkah keliru. Ia juga menilai itu tidak mencerminkan etos kerja profesional.

Ia membandingkan situasi ini dengan Pierre-Emerick Aubameyang yang dulu dicap sebagai “bad apple” di Arsenal, namun justru mendapat transfer ke klub besar.

“Kalau dia memang ingin ke Barcelona, saya benar-benar berharap itu tidak terjadi,” ujar Sheringham. Ia menambahkan, “Beberapa tahun lalu Aubameyang dianggap pengganggu di Arsenal dan tetap bisa pindah ke Barca. Sekarang Rashford, yang konon tak mau bermain setelah tanda tangan kontrak besar, justru ingin pindah ke klub sekelas itu?”

Bagi Sheringham, transfer ke klub besar seharusnya menjadi hasil dari performa dan dedikasi. Hal itu, menurutnya, bukan akibat tekanan atau sikap tidak profesional. “Kalau Anda bermain baik, silakan cari tantangan baru. Tapi tidak dengan cara seperti ini,” tegasnya.

Barcelona Tertarik, MU Siap Lepas

Barcelona masih mempertimbangkan opsi meminjam Rashford. Mereka bersedia menanggung sebagian gajinya yang mencapai 370.000 pounds per pekan.

Manchester United sendiri terbuka untuk melepas sang pemain, baik melalui pinjaman berbayar atau transfer permanen. Di sisi lain, Amorim tidak berencana menjadikan Rashford sebagai pilar utama proyek musim depan.

Kondisi ini membuat negosiasi berpotensi semakin intens dalam waktu dekat. Namun, suara Sheringham bisa menjadi pengingat keras di internal United.

Ia menutup komentarnya dengan penegasan, “Saya tidak yakin Rashford bisa berkata bahwa ia merasa sudah bermain cukup bagus untuk layak pindah ke Barcelona.”

Untuk Nonton Live Streaming Bola Bisa Langsung Ke PUSAT SCORE