post

Inter Miami Dibantai Minnesota United 1-4, Messi Cetak Gol dan Pecahkan Rekor, Mascherano Tertekan

PusatBola – Inter Miami mengalami kekalahan telak 1-4 dari Minnesota United dalam lanjutan Major League Soccer (MLS) 2025, Sabtu (10/5) waktu setempat. Lionel Messi mencetak satu-satunya gol untuk timnya, namun tak mampu menghindarkan Inter Miami dari kekalahan terburuk sejak kedatangannya pada 2023.

Messi Pecahkan Rekor, Tapi Tim Terpuruk
Meski kalah, Messi mencatatkan tonggak sejarah pribadi dengan menjadi pemain termuda yang mencapai 860 gol dalam 1.098 pertandingan resmi. Ia melampaui rekor Cristiano Ronaldo yang mencapai jumlah gol serupa dalam 1.189 laga.

Gol Messi tercipta di menit ke-48 setelah menerima umpan dari Jordi Alba, memperkecil ketertinggalan menjadi 2-1. Namun, Minnesota United menambah dua gol lagi melalui gol bunuh diri Marcelo Weigandt dan Robin Lod, memastikan kemenangan 4-1.

Mascherano Disorot, Beckham Didesak Bertindak
Kekalahan ini menambah tekanan bagi pelatih Javier Mascherano, yang telah mencatatkan lima kekalahan sejak mengambil alih tim pada Januari. Inter Miami kini telah kalah empat kali dalam lima pertandingan terakhir di semua kompetisi, kebobolan total 13 gol.

Kinerja buruk ini memicu desakan kepada pemilik klub, David Beckham, untuk mempertimbangkan masa depan Mascherano. Para penggemar khawatir bahwa performa tim yang menurun dapat merusak tahun-tahun terakhir karier Messi dan peluang klub di Piala Dunia Antarklub mendatang.

Statistik Pertandingan
Penguasaan bola: Inter Miami 67% – Minnesota United 33%

Tembakan tepat sasaran: Inter Miami 4 – Minnesota United 5

Gol: Messi (48′) / Hlongwane (32′), Markanich (45+1′), Weigandt (bunuh diri 68′), Lod (70′)

Jadwal Berikutnya
Inter Miami akan melanjutkan tur tandang mereka dengan menghadapi San Jose Earthquakes pada Rabu, 14 Mei 2025, di PayPal Park, California.

post

4 Penyerang Demark yang Mewarnai Premier League 2024/2025, Ada Hojlund

PUSATSCORE , English Premier League (EPL) masih menjadi salah satu kompetisi top yang menyuguhkan persaingan ketat antar tim pada tiap minggunya. Intensitas tinggi ini sukses menimbulkan daya tarik bagi bakat menjanjikan dari seluruh dunia. Salah satu negara yang talentanya tergolong sering membangun karier di kasta tertinggi sepak bola Inggris adalah Denmark.

Total, terdapat 17 pesepak bola berkebangsaan Denmark yang sedang mewarnai Premier League 2024/2025. Dari sekian banyak talenta, empat pemain ternyata menjalankan peran sebagai penyerang tengah dan penyerang sayap untuk masing-masing tim. Yuk sama-sama simak daftar penyerang Danish Dynamite yang dimaksud serta sumbangsihnya per 10 Mei 2025.

1. Rasmus Hojlund masih sering dipasang sebagai ujung tombak inti Manchester United

Hanya bertahan kurang lebih selama 1 tahun bersama Atalanta, Rasmus Hojlund ternyata memikat perhatian Manchester United sehingga didaratkan ke Old Trafford Stadium pada musim panas 2023. The Red Devils harus membayar mahar kepada La Dea sebesar 77,8 juta euro atau sekitar Rp1,4 triliun. Penyerang berkebangsaan Denmark tersebut dipagari dengan kontrak jangka panjang yang berlaku sampai 2028.

Rasmus Hojlund langsung dipercaya sebagai salah satu sosok berpengaruh, khususnya di lini depan Manchester United. Pesepak bola kelahiran Kobenhavn tersebut sering dipasang mengisi posisi penyerang tengah utama. Dia bahkan tercatat ikut mengantar The Red Devils memenangkan FA Cup 2023/2024.

Rasmus Hojlund ternyata masih menjalankan peran berpengaruh dalam sistem permainan Manchester United. Talenta yang kini berusia 22 tahun tersebut bisa mengumpulkan banyak menit bermain karena sering dipasang sebagai ujung tombak inti. Namun, dirinya dianggap menyuguhkan kinerja angin-anginan sehingga menjadi sasaran kritik. Hingga pekan ke-35, dia menyumbang 10 gol dan 4 assist dari 48 pertandingan di semua kompetisi 2024/2025. Sementara ini, Hojlund sendiri total mencetak 26 gol dan 6 assist dari 91 laga.

2. William Osula belum bisa menggusur Isak dari posisi penyerang tengah inti Newcastle United

Setelah Sheffiled United degradasi dari Premier League 2023/2024, William Osula dilepas permanen kepada Newcastle United pada musim panas 2024. Penyerang berkebangsaan Denmark ini ditebus seharga 11,6 juta euro atau Rp216 miliar dan menandatangani kontrak jangka panjang yang berlaku sampai 2029. Kehadirannya diproyeksikan untuk memperkaya pilihan rotasi ujung tombak The Magpies.

William Osula ternyata melakoni peran pelapis dalam sistem permainan Newcastle United. Talenta yang kini berusia 21 tahun tersebut belum mampu menggusur Alexander Isak dari posisi penyerang tengah inti. Ini membuatnya kerap menjadi penghangat bangku cadangan The Magpies. Hingga pekan ke-35, Osula sendiri diberikan kesempatan merumput dalam 17 laga dengan mengukir 2 gol dan 2 assist di semua ajang 2024/2025.

3. Chido Obi-Martin beberapa kali tampil bersama skuad senior Manchester United

Chido Obi-Martin sempat berstatus tanpa tim selama beberapa bulan setelah meninggalkan akademi sepak bola Arsenal. Talenta kelahiran Glostrup ini kemudian membuka lembaran baru dalam kariernya dengan menerima tawaran bergabung dari Manchester United U-18 pada Oktober 2025. Namun, tidak diketahui terkait detail kontrak antara The Red Devils dan penyerang muda berkebangsaan Denmark tersebut.

Meski masih berusia 17 tahun, Chido Obi-Martin beberapa kali diberikan kesempatan oleh Ruben Amorim selaku pelatih untuk merumput bersama skuad senior Manchester United. Pengalaman ini sangat penting bagi talenta muda agar membuat kinerjanya lebih matang dan berkembang. Hingga pekan ke-35, penyerang tengah bertinggi 188 cm tersebut tampil dalam tujuh pertandingan di berbagai ajang 2024/2025.

4. Jesper Lindstrom sedang absen lantaran mengalami cedera pangkal paha di Everton

Setelah kesulitan memperoleh menit bermain, Napoli sepakat untuk meminjamkan Jesper Lindstrom kepada Everton pada musim panas 2024. Tim asal kota Liverpool tersebut harus membayar sebesar 2 juta euro atau sekitar Rp37,2 miliar demi mendapat jasa talenta yang kini berusia 25 tahun tersebut. Dia rencananya mentas di Goodison Park sampai Juni 2025 dengan opsi pembelian. Selain itu, kedatangannya diplot meningkatkan kualitas area sayap kanan penyerangan.

Meski berstatus pinjaman, Jesper Lindstrom bisa menambah kedalaman kekuatan Everton. Pesepak bola berkebangsaan Denmark tersebut sering dipasang sejak menit pertama demi mengisi tugas penyerang sayap kanan. Dia juga sempat digeser ke posisi gelandang kanan dan penyerang sayap kiri tergantung kebutuhan taktik The Toffees. Sayangnya, dirinya saat ini sedang absen lantaran mengalami cedera pangkal paha. Lindstrom sendiri telah tampil sebanyak 29 kali dengan mengemas 1 assist hingga pekan ke-35 di berbagai kompetisi 2024/2025.

Keempat penyerang berkebangsaan Denmark di atas mewarnai English Premier League 2024/2025. Mereka telah diberikan kesempatan untuk menunjukkan sumbangsihnya bagi masing-masing tim. Rasmus Hojlund menjadi yang paling banyak mengumpulkan menit bermain karena sering masuk starter Manchester United.

post

Belum Pastinya Nasib Para Bintang Persib Musim Depan

PUSATSCORE – Persib Bandung sudah menentukan gelar juara Liga 1 2024/25. Namun, habis gelar datang, terbitlah masa depan para pemain bintang yang belum jelas.

Ternyata, per musim depan. ada beberapa pemain bintang yang belum menentukan apakah akan bertahan di Persib atau tidak. Beberapa di antaranya bahkan jadi sosok kunci di balik gelar Liga 1 musim ini yang didapat Persib.

1. Nick Kuipers bebas transfer musim depan

Ditemui selepas laga lawan Barito Putera, Jumat (9/5/2025), bek Persib Nick Kuipers menegaskan statusnya bebas transfer musim depan. Sekarang, dia masih menerka-nerka seperti apa kelanjutan kisahnya dengan Persib.

“Belum, saya pemain bebas musim depan. Namun, kita akan lihat apa yang akan terjadi musim depan. Saya belum mengetahuinya. Jadi, saya hanya bermain setiap laga,” kata Kuipers kepada para jurnalis di Bandung.

2. Tyronne del Pino juga sama

Serupa Nick Kuipers, Tyronne del Pino juga belum menentukan masa depannya bersama Persib. Sempat beredar kabar dia akan merapat ke Malut United, tetapi belum ada kejelasan juga soal kabar tersebut.

“Saya tidak tahu, masih belum mengetahuinya. Kita (Del Pino dan manajemen Persib) telah berbicara, tapi masih ada dua laga tersisa. Setelah itu kita baru akan membicarakannya secara konkret,” ujar Del Pino.

3. Potensi kehilangan banyak pemain

Musim lalu, Persib mengalami kehilangan banyak pemain selepas menjuarai Liga 1 2023/24. Beberapa di antaranya adalah nama-nama andalan macam Alberto Rodriguez, Stefano Beltrame, dan Ezra Walian.

Namun, dengan tangan dingin Bojan Hodak, Persib menggeliat dengan para pemain baru musim ini. Akankah musim depan situasi serupa terjadi lagi?

post

Lazio Tahan Juventus 1-1 Lewat Gol Telat Vecino, Persaingan Zona Liga Champions Makin Sengit

PusatBola – Lazio berhasil menahan imbang Juventus dengan skor 1-1 dalam lanjutan Serie A pekan ke-36 di Stadio Olimpico, Roma, pada Sabtu (10/5/2025) malam waktu setempat. Hasil ini membuat kedua tim sama-sama mengumpulkan 64 poin dan memperketat persaingan memperebutkan tiket Liga Champions musim depan.

Juventus sempat unggul lebih dulu melalui sundulan Randal Kolo Muani pada menit ke-51 setelah menerima umpan silang dari Weston McKennie. Namun, situasi berubah ketika bek Juventus, Pierre Kalulu, menerima kartu merah langsung pada menit ke-60 akibat pelanggaran keras terhadap Valentin Castellanos. Bermain dengan 10 pemain, Juventus harus bertahan dari gempuran Lazio.

Upaya Lazio membuahkan hasil di masa injury time. Matias Vecino mencetak gol penyama kedudukan pada menit ke-90+6 setelah memanfaatkan bola rebound dari sundulan Castellanos yang ditepis kiper Michele Di Gregorio. Gol ini memastikan laga berakhir imbang 1-1.

Pelatih Juventus, Igor Tudor, mengungkapkan kekecewaannya atas hasil ini namun tetap memuji mentalitas timnya. “Kami harus memberi selamat kepada para pemain. Ada penyesalan karena kami hanya satu menit lagi untuk membawa pulang tiga poin,” ujar Tudor. Ia juga menyoroti kurangnya pengalaman dalam skuad mudanya sebagai faktor kesalahan yang terjadi.

Dengan hasil ini, Juventus dan Lazio sama-sama mengoleksi 64 poin, hanya unggul satu poin dari AS Roma yang berada di posisi keenam dan akan menghadapi Atalanta pada Senin mendatang. Persaingan untuk posisi empat besar klasemen Serie A semakin memanas dengan dua pertandingan tersisa.

post

Lazio Tahan Juventus 1-1 Lewat Gol Telat Vecino, Persaingan Zona Liga Champions Makin Sengit

PusatBola – Lazio berhasil menahan imbang Juventus dengan skor 1-1 dalam lanjutan Serie A pekan ke-36 di Stadio Olimpico, Roma, pada Sabtu (10/5/2025) malam waktu setempat. Hasil ini membuat kedua tim sama-sama mengumpulkan 64 poin dan memperketat persaingan memperebutkan tiket Liga Champions musim depan.

Juventus sempat unggul lebih dulu melalui sundulan Randal Kolo Muani pada menit ke-51 setelah menerima umpan silang dari Weston McKennie. Namun, situasi berubah ketika bek Juventus, Pierre Kalulu, menerima kartu merah langsung pada menit ke-60 akibat pelanggaran keras terhadap Valentin Castellanos. Bermain dengan 10 pemain, Juventus harus bertahan dari gempuran Lazio.

Upaya Lazio membuahkan hasil di masa injury time. Matias Vecino mencetak gol penyama kedudukan pada menit ke-90+6 setelah memanfaatkan bola rebound dari sundulan Castellanos yang ditepis kiper Michele Di Gregorio. Gol ini memastikan laga berakhir imbang 1-1.

Pelatih Juventus, Igor Tudor, mengungkapkan kekecewaannya atas hasil ini namun tetap memuji mentalitas timnya. “Kami harus memberi selamat kepada para pemain. Ada penyesalan karena kami hanya satu menit lagi untuk membawa pulang tiga poin,” ujar Tudor. Ia juga menyoroti kurangnya pengalaman dalam skuad mudanya sebagai faktor kesalahan yang terjadi.

Dengan hasil ini, Juventus dan Lazio sama-sama mengoleksi 64 poin, hanya unggul satu poin dari AS Roma yang berada di posisi keenam dan akan menghadapi Atalanta pada Senin mendatang. Persaingan untuk posisi empat besar klasemen Serie A semakin memanas dengan dua pertandingan tersisa.

post

4 Pemain Jerman yang Cetak Brace untuk Klub Italia di Kompetisi Eropa

PUSATSCORE , Beberapa pesepak bola Jerman memiliki rekam jejak mentereng kala bermain di kompetisi antarklub Eropa bersama klub Italia. Salah satunya dengan mencetak brace atau 2 gol dalam 1 laga di Liga Champions Eropa (UCL), Liga Europa (UEL), dan Liga Konferensi Eropa (UECL). Sebagian besar dari mereka merupakan legenda sepak bola Jerman yang mampu bersinar di Italia.

Berikut empat pemain Jerman yang menorehkan brace kala membela klub Italia di kompetisi antarklub Eropa.

1. Helmut Haller menorehkan brace untuk Juventus pada Piala UEFA 1971/1972

Helmut Haller pertama kali mendarat di sepak bola Italia kala didatangkan Bologna dari FC Augsburg pada Juli 1962. Ia kemudian hengkang ke Juventus pada Juli 1968. Haller menjadi andalan lini depan Juventus selama 5 tahun pada 1968–1973.

Ia mencetak 33 gol dalam 174 pertandingan di semua kompetisi bersama La Vecchia Signora. Dari 33 gol tersebut, 4 di antaranya tercipta di Piala UEFA, format lama dari Liga Europa. Haller mencetak gol perdananya di Piala UEFA dengan brace dalam kemenangan Juventus 6-0 atas Marsa FC pada 15 September 1971. Ia menorehkan gol terakhir di Piala UEFA sebagai pemain Juventus saat takluk 1-2 dari Wolverhampton Wanderers pada leg kedua perempat final pada 22 Maret 1972.

2. Karl-Heinz Rummenige mencetak brace dua kali pada Piala UEFA 1984–1986

Karl-Heinz Rummenige merantau ke Italia kala bergabung dengan Inter Milan pada Juli 1984. Ia meninggalkan Bayern Muenchen setelah mengabdi selama 10 tahun pada 1974–1984. Rummenige mampu tampil apik kala berseragam Inter Milan pada 1984–1987.

Salah satunya dengan mencetak brace dua kali di Piala UEFA pada 1984–1986. Rummenige mencetak dua gol kala Inter Milan menang 3-1 atas FC Koeln pada leg kedua perempat final Piala UEFA pada 20 Maret 1985. Ia menorehkan brace keduanya dalam kemenangan Inter Milan 5-1 atas FC St. Gallen pada leg pertama ronde pertama Piala UEFA pada 18 September 1985. Rummenige mencetak total 42 gol dalam 107 laga di semua kompetisi selama 3 tahun membela Inter Milan.

3. Rudi Voeller mencetak hattrick dua kali kala membela AS Roma pada Piala UEFA 1990/1991

Rudi Voeller bergabung dengan AS Roma dari Werder Bremen pada Juli 1987. Ia mampu menampilkan performa terbaiknya dengan catatan 68 gol dalam 198 pertandingan di semua kompetisi pada 1987–1992. Salah satu penampilan terapik Voeller bersama AS Roma terjadi kala berlaga di Piala UEFA pada 1990/1991.

Ia mencetak 10 gol dalam 12 laga dari babak pertama sampai final. Voeller bahkan menorehkan hattrick dua kali kala AS Roma membantai Girondins de Bordeaux 5-0 pada leg pertama 16 besar pada 12 Desember 1990. Torehan trigol keduanya tercipta dalam kemenangan AS Roma 3-2 atas RSC Anderlecht pada leg kedua perempat final Piala UEFA pada 20 Maret 1991. Sayangnya, ia gagal mengantarkan AS Roma menjuarai Piala UEFA usai kalah agregat 1-2 dari Inter Milan di final.

4. Robin Gosens mencetak brace untuk Fiorentina di semifinal UECL pada 2024/2025

Robin Gosens membangun reputasinya sebagai pemain serbabisa di sektor kiri kala membela Atalanta pada Juli 2017–Januari 2022. Ia sempat berseragam Inter Milan dan FC Union Berlin. Gosens kemudian dipinjamkan Union Berlin kepada Fiorentina pada Agustus 2024.

Ia menampilkan permainan impresif kala berlaga di Liga Konferensi dengan catatan 3 gol dan 4 assist dalam 8 pertandingan dari fase liga sampai semifinal. Gosens mencetak brace kala Fiorentina imbang 2-2 kontra Real Betis pada leg kedua semifinal UECL pada 8 Mei 2025. Sayangnya, Fiorentina gugur setelah kalah agregat 3-4 dari Real Betis.

Keempat pemain Jerman di atas rata-rata mampu menampilkan permainan apik kala membela klub-klub Italia. Namun, belum ada dari mereka yang mampu mengantarkan klubnya menjuarai kompetisi antarklub Eropa.

Pencapaian terbaik Haller kala mengantarkan Juventus ke final Piala Champions, format lama Liga Champions, pada 1972/1973. Begitu juga dengan Gosens yang menjadi runner-up UCL bersama Inter Milan pada 2022/2023. Sementara itu, Voeller gagal menjuarai Piala UEFA 1990/1991 bersama AS Roma setelah kalah agregat 1-2 dari Inter Milan.

post

3 Pencetak Gol Tertua dalam Sejarah Semifinal UCL

PUSATSCORE , Berstatus sebagai pesepak bola veteran dengan berusia lebih dari 35 tahun bukan menjadi halangan dalam mencetak gol di semifinal Liga Champions Eropa (UCL). Torehan gol yang dicetak beberapa pemain senior itu berperan penting bagi perjalanan timnya kala melaju ke final UCL.

Tidak hanya itu, mereka tercatat sebagai pencetak gol tertua dalam sejarah semifinal UCL. Namun, belum ada yang berhasil menjuarai UCL setelah menorehkan gol di semifinal. Berikut tiga pencetak gol tertua dalam sejarah semifinal UCL. 

1. Ryan Giggs membobol gawang Schalke 04 saat berusia 37 tahun 148 hari

Ryan Giggs merupakan salah satu talenta Wales terbaik jebolan akademi Manchester United. Ia termasuk anggota dari Class of ’92 atau pemain muda akademi MU yang diorbitkan Sir Alex Ferguson pada musim perdana liga Inggris dengan format English Premier League (EPL) pada 1992/1993. Giggs dikenal sebagai pelari cepat dengan kemampuan dribel, visi permainan, dan naluri mencetak gol tajam. Ia menjadi bagian penting kala MU menciptakan sejarah dengan menjadi klub Inggris pertama yang meraih treble winner pada 1998/1999. Giggs menghabiskan seluruh kariernya sebagai pesepak bola dengan membela Manchester United pada November 1990–Juli 2014.

Selain menjuarai EPL, Liga Champions, dan Piala FA pada 1998/1999, Giggs telah menciptakan beragam momen dan rekor selama membela The Red Devils. Salah satunya menjadi pencetak gol tertua dalam sejarah semifinal UCL. Rekor tersebut tercipta kala Manchester United menang 2-0 atas Schalke pada leg pertama semifinal UCL pada 2010/2011. Giggs memecahkan kebuntuan MU dengan menorehkan gol usai memaksimalkan assist Wayne Rooney pada menit ke-67. Ia ketika itu sudah berusia 37 tahun 148 hari.

2. Francesco Acerbi mencetak gol ke gawang Barcelona saat berusia 37 tahun 85 hari

Francesco Acerbi mengalami perjalanan karier yang berlika-liku. Ia sering kali berpindah-pindah klub usai diorbitkan akademi Pavia ke tim utama pada 2007. Acerbi pernah membela Reggina, Genoa, Chievo Verona, AC Milan, dan Sassuolo. Kariernya mulai meningkat ketika bermain untuk Lazio asuhan Simone Inzaghi pada 2018–2022. Acerbi lalu mengikuti Inzaghi yang pindah ke Inter Milan pada September 2022. Ia turut mengantarkan Inter Milan mencapai final Liga Champions pada 2022/2023.

Acerbi kemudian menjuarai Serie A bersama I Nerazzurri pada 2023/2024. Ia masih menjadi andalan lini belakan Inter Milan pada 2024/2025. Acerbi menciptakan momen epik kala menghadapi Barcelona pada leg kedua semifinal UCL yang berlangsung di stadion Giuseppe Meazza pada 6 Mei 2025.

Inter Milan kala itu tertinggal 2-3 dari Barcelona usai Raphinha mencetak gol pada menit ke-87. Acerbi berhasil menyamakan kedudukan menjadi 3-3 lewat golnya usai menyelesaikan umpan matang Denzel Dumfries pada menit 90+3. Ia menjadi pencetak gol tertua dalam sejarah semifinal UCL dengan usianya yang sudah memasuki 37 tahun 85 hari. Inter Milan berhasil melaju ke final UCL 2024/2025 dengan kemenangan 4-3 atas Barcelona usai Davide Frattesi mencetak gol pada menit ke-99.

3. Edin Dzeko menorehkan gol kontra AC Milan di semifinal UCL ketika berusia 37 tahun 54 hari

Edin Dzeko menjadi salah satu pesepak bola yang memiliki kebugaran prima dan naluri mencetak gol tajam saat usianya sudah lebih dari 35 tahun. Ia membuktikannya kala membela Inter Milan pada 2021–2023. Dzeko menjadi bagian penting dalam perjalanan Inter Milan mencapai final Liga Champions. Salah satunya dengan mencetak gol saat melakoni derbi Della Madonina kontra AC Milan di semifinal.

Dzeko menorehkan gol pertama Inter Milan saat pertandingan baru berjalan 8 menit. Ia memamksimalkan umpan matang Hakan Calhanoglu lewat sepakan kaki kirinya. Dzeko kala itu sudah berusia 37 tahun 54 hari. Inter Milan lolos ke final UCL 2022/2023 dengan unggul agregat 3-0 atas AC Milan. Sayangnya, I Nerazzurri takluk 0-1 dari Manchester City di final.

Ketiga pemain di atas merupakan bukti nyata dari pribahasa tua-tua keladi yang memiliki arti makin tua makin jadi. Mereka menunjukkan naluri mencetak gol tajam meski sudah berusia 37 tahun. Namun, Giggs dan Dzeko sama-sama gagal mengantarkan klubnya menjuarai UCL usai kalah di final. Acerbi kini memiliki kesempatan kedua untuk membawa Inter Milan meraih gelar juara UCL 2024/2025. Mampukah ia dan rekan-rekannya mengalahkan Paris Saint-Germain (PSG) di final yang berlangsung di Allianz Arena, Muenchen, pada 1 Juni 2025?

post

5 Legenda Sepak Bola yang Pernah Membela Barcelona dan Inter Milan

PUSAT SCORE – Barcelona dan Inter Milan akan saling berhadapan di semifinal Liga Champions musim ini. Kedua tim adalah raksasa Eropa dan menjadi satu-satunya dari empat tim tersisa yang pernah menjuarai Liga Champions.

Laga leg pertama semifinal akan digelar di Estadi Olimpic Lluis Companys pada Kamis (1/5/2025) dini hari WIB. Pertandingan ini diprediksi menjadi salah satu duel klasik yang dinanti para pencinta sepak bola.

Sepanjang sejarah, Barcelona dan Inter sudah beberapa kali saling bertemu di ajang Eropa. Pertemuan mereka selalu menghadirkan pertandingan sengit dan penuh gengsi.

Menariknya, ada sejumlah legenda sepak bola yang pernah membela kedua klub besar tersebut. Mereka tidak hanya bermain, tetapi juga memberikan kontribusi penting untuk masing-masing tim.

Berikut ini adalah lima legenda sepak bola dunia yang pernah bermain untuk FC Barcelona dan Inter Milan. Mereka dikenang oleh kedua suporter karena prestasi gemilang yang ditorehkan.

1. Samuel Eto’o

Samuel Eto’o adalah salah satu penyerang terbaik di era modern. Ia menjadi pemain kunci di Barcelona dan juga sukses besar di Inter Milan.

Eto’o tampil dalam 199 pertandingan bersama Barcelona dan mencetak 130 gol. Setelah itu, ia bermain 102 kali untuk Inter dan menyumbang 53 gol.

Puncak karier Eto’o terjadi ketika ia meraih treble bersama Barcelona pada musim 2008/2009. Setahun kemudian, ia mengulang prestasi itu bersama Inter di musim 2009/2010.

2. Ronaldo Nazario

3. Zlatan Ibrahimovic

Zlatan Ibrahimovic dikenal sebagai striker yang pernah membela banyak klub besar. Dua di antaranya adalah Inter Milan dan Barcelona.

Pemain asal Swedia itu tampil dalam 117 laga untuk Inter dan mencetak 66 gol. Di Barcelona, ia mencatatkan 46 penampilan dan 22 gol.

Zlatan memenangkan tiga gelar liga bersama Inter dan satu gelar liga bersama Barcelona. Meski kariernya di Spanyol singkat, ia tetap mencetak banyak gol.

4. Luis Figo

Luis Figo adalah legenda asal Portugal yang dikenal karena kemampuannya dan juga transfer kontroversialnya. Ia sempat membela Barcelona dan kemudian Inter Milan.

Figo bermain sebanyak 249 kali untuk Barcelona dan mencetak 45 gol serta 90 assist. Setelah menjadi bagian dari Real Madrid, ia melanjutkan kariernya di Inter.

Di Inter, Figo bermain 140 kali dan mencetak 11 gol serta 34 assist. Ia juga memenangkan Ballon d’Or pada tahun 2000, memperkuat statusnya sebagai legenda.

5. Luis Suarez Miramontes

Luis Suarez Miramontes adalah legenda sepak bola Spanyol yang juga pernah membela Barcelona dan Inter Milan. Ia adalah pemain kelahiran Spanyol pertama yang meraih penghargaan Ballon d’Or.

Suarez memulai kariernya di Barcelona dan tampil dalam 176 pertandingan. Ia mencetak 80 gol dan menjadi andalan tim sepanjang era 1950-an.

Setelah itu, ia pindah ke Inter dan mencatatkan lebih dari 320 penampilan. Ia turut membawa Inter meraih gelar Piala Champions dua kali pada tahun 1964 dan 1965.

Untuk Nonton Live Streaming Bola Bisa Langsung Ke PUSAT SCORE

post

Xabi Alonso Sepakat Gantikan Carlo Ancelotti di Real Madrid

PUSAT SCORE – Real Madrid dilaporkan telah mencapai kesepakatan dengan Xabi Alonso untuk menjadi pelatih kepala menggantikan Carlo Ancelotti mulai musim panas ini. Alonso, yang saat ini menukangi Bayer Leverkusen, dipastikan akan meninggalkan klub Jerman tersebut usai musim berakhir pada 25 Mei mendatang.

Kabar ini pertama kali dihembuskan oleh media olahraga Spanyol, Marca, dan menjadi pembicaraan hangat di kalangan penggemar Los Blancos. Keputusan Alonso untuk mundur dari Leverkusen diumumkan langsung oleh sang pelatih dalam konferensi pers, Jumat.

Dalam pernyataannya, Alonso menyebut bahwa keputusan ini diambil setelah melalui diskusi panjang dengan manajemen klub. Ia merasa inilah waktu yang tepat untuk berpisah.

“Minggu ini, klub dan saya sepakat bahwa dua pertandingan terakhir ini akan menjadi laga perpisahan saya sebagai pelatih Bayer Leverkusen. Momen ini terasa campur aduk, tapi kami ingin mengakhirinya dengan cara yang tepat, terutama bagi para pemain dan saya sendiri,” ujar Alonso.

Kepergian Alonso dari Leverkusen memang menjadi momen emosional. Dalam dua musim terakhir, ia sukses membawa tim tersebut menjuarai Bundesliga untuk pertama kalinya sepanjang sejarah, bahkan menyandang status sebagai ‘The Invincibles’ karena tak terkalahkan sepanjang musim. Prestasi itu langsung melambungkan namanya sebagai salah satu pelatih muda paling menjanjikan di Eropa.

Kembali ke Rumah Lama

Kembalinya Alonso ke Santiago Bernabeu menandai reuni yang emosional. Selama enam musim sebagai pemain Real Madrid (2009–2015), pria asal Spanyol itu mencatatkan 236 penampilan

Xabi Alonso pun menyumbang sejumlah gelar prestisius bagi Real Madrid sebagai pemain, termasuk LaLiga, dua Copa del Rey, dan satu trofi Liga Champions.

Real Madrid sendiri memang sudah lama memasukkan nama Alonso dalam radar suksesi pelatih. Klub melihat sosoknya sebagai penerus ideal dari Ancelotti, yang telah mempersembahkan total 15 trofi selama dua periode kepemimpinannya.

Sementara itu, Carlo Ancelotti dikabarkan akan mengakhiri kerja samanya dengan Real Madrid secara baik-baik pada akhir bulan ini. Pelatih asal Italia tersebut akan melanjutkan kariernya sebagai juru taktik Timnas Brasil, memimpin Selecao dalam kampanye Piala Dunia tahun depan.

Rencana Besar Real Madrid

Dengan kepastian Alonso sebagai pelatih baru, fokus Madrid kini beralih ke bursa transfer. Sejumlah nama sudah masuk dalam daftar incaran. Trent Alexander-Arnold disebut telah sepakat bergabung secara gratis dari Liverpool.

Selain itu, Real Madrid juga mengincar bek kiri Girona Miguel Gutiérrez serta gelandang Real Sociedad, Martin Zubimendi. Di sektor pertahanan tengah, nama Dean Huijsen (Bournemouth) dan William Saliba (Arsenal) juga menjadi target utama untuk memperkuat lini belakang.

Kehadiran Alonso diprediksi akan membawa warna baru dalam taktik dan filosofi permainan Madrid. Dengan rekam jejaknya yang menjanjikan di Leverkusen dan hubungan historis dengan klub, para penggemar tentu menantikan era baru yang penuh harapan di bawah komando sang legenda.

Untuk Nonton Live Streaming Bola Bisa Langsung Ke PUSAT SCORE

post

AC Milan Taklukkan Bologna 3-1, Santiago Giménez Jadi Pahlawan di San Siro

PusatBola – AC Milan sukses meraih kemenangan penting dengan skor 3-1 atas Bologna dalam laga Serie A yang digelar di San Siro. Santiago Giménez tampil gemilang dan dinobatkan sebagai Man of the Match setelah mencetak dua gol penentu kemenangan.

Pertandingan yang Menegangkan

Bologna mengejutkan para pendukung tuan rumah saat Riccardo Orsolini mencetak gol spektakuler di babak pertama. Namun, Milan tidak tinggal diam. Pelatih Sérgio Conceição melakukan perubahan taktik yang langsung berdampak positif pada permainan tim.

Masuknya Christian Pulisic membawa angin segar di lini serang. Bintang asal Amerika Serikat itu memberikan assist ciamik kepada Santiago Giménez untuk menyamakan kedudukan pada menit ke-73. Tidak berhenti di situ, Pulisic kemudian mencetak gol kedua Milan hanya enam menit berselang.

Santiago Giménez memastikan kemenangan Rossoneri dengan gol keduanya di menit ke-85, menyudahi perlawanan Bologna dengan skor akhir 3-1.

Fokus Menuju Final Coppa Italia

Kemenangan ini menjadi suntikan moral berharga bagi Milan yang akan menghadapi Bologna lagi dalam final Coppa Italia pekan depan. Dengan performa gemilang Giménez dan Pulisic, Milan optimis meraih gelar ganda musim ini.

Para penggemar pun berhar