PusatBola, 19 Mei 2025 – Cristiano Ronaldo bukan hanya menjadi ikon sepak bola dunia, tetapi juga mesin uang luar biasa. Sejak bergabung dengan Al Nassr pada Januari 2023, megabintang asal Portugal ini mencetak rekor bukan hanya di lapangan, tapi juga di rekening banknya. Tak heran jika banyak yang menyebutnya sebagai pesepakbola dengan “cuan paling gila” di era modern.
Berdasarkan laporan berbagai media internasional, kontrak Ronaldo bersama Al Nassr disebut-sebut bernilai sekitar $200 juta per tahun atau setara dengan lebih dari Rp3 triliun – angka yang mencakup gaji, hak citra, dan berbagai kerja sama komersial lainnya.
Rincian Gaji Fantastis Ronaldo:
Gaji pokok: $75 juta per tahun
Bonus dan hak citra: Hingga $125 juta per tahun
Pendapatan per minggu: Sekitar $3,8 juta
Pendapatan per hari: Lebih dari $540.000
Pendapatan per jam: Sekitar $22.500
Jumlah ini membuat Ronaldo menjadi atlet dengan bayaran tertinggi di dunia, melampaui rival-rivalnya seperti Lionel Messi dan Kylian Mbappé. Bahkan hanya dalam satu bulan bermain di Liga Pro Saudi, Ronaldo bisa menghasilkan lebih dari gaji tahunan sebagian besar pemain top Eropa.
Tak hanya itu, kehadiran Ronaldo di Arab Saudi juga membawa efek ekonomi luar biasa. Penjualan merchandise Al Nassr melonjak drastis, jumlah pengikut klub di media sosial meledak, dan nilai komersial Liga Pro Saudi meroket. Sponsor-sponsor besar pun berlomba-lomba mengikat kerja sama dengan klub maupun liga.
Di luar lapangan, Ronaldo juga menikmati kemewahan ala Timur Tengah: hunian supermewah, armada mobil eksotis, hingga perlindungan keamanan kelas tinggi. Semua itu dibalut dengan status sebagai duta tidak resmi promosi global Arab Saudi.
Kesimpulannya? Cristiano Ronaldo bukan hanya mencetak gol di lapangan, tapi juga mencetak cuan luar biasa. Di usia 39 tahun, ia membuktikan bahwa karier sepak bola bisa tetap mendatangkan uang gila-gilaan—asalkan namamu adalah Cristiano Ronaldo.
PusatBola, 19 Mei 2025 – Cristiano Ronaldo kembali menjadi sorotan, kali ini bukan karena aksi gemilang di lapangan, melainkan akibat kritik pedas dari sebagian fans Al Nassr yang menyebutnya “cengeng” usai laga terbaru Liga Pro Saudi.
Dalam pertandingan melawan Al Hilal akhir pekan lalu, Ronaldo terlihat menunjukkan ekspresi frustrasi dan terlibat adu argumen dengan wasit serta pemain lawan setelah Al Nassr gagal meraih kemenangan. Aksi itu memicu reaksi negatif dari sebagian suporter klub yang mulai mempertanyakan sikap profesional sang megabintang.
“Ronaldo memang pemain besar, tapi belakangan dia terlalu banyak mengeluh. Setiap pelanggaran kecil langsung diprotes, bahkan kadang tidak perlu,” tulis seorang pengguna di forum fans Al Nassr. “Kami ingin pemimpin yang bisa mengangkat tim, bukan mengeluh setiap saat.”
Tak hanya di media sosial, sorakan sarkastis juga terdengar dari tribun saat Ronaldo meninggalkan lapangan. Istilah “cengeng” bahkan sempat menjadi trending lokal di Riyadh usai pertandingan tersebut.
Meski demikian, tidak sedikit pula fans yang membela Ronaldo. Mereka menilai sikap emosionalnya mencerminkan rasa frustrasi akibat performa tim yang tidak konsisten. “Dia hanya ingin menang. Mentalitasnya beda. Justru itu yang dibutuhkan Al Nassr,” tulis salah satu pendukung di X (Twitter).
Cristiano Ronaldo sendiri belum memberikan tanggapan resmi terkait kritik tersebut. Namun pelatih Al Nassr, Luis Castro, dalam konferensi pers menegaskan bahwa Ronaldo tetap menjadi figur penting di ruang ganti dan menunjukkan dedikasi luar biasa setiap latihan.
Dengan musim yang masih menyisakan beberapa laga krusial, perhatian kini tertuju pada bagaimana Ronaldo akan merespons tekanan ini – apakah ia akan membungkam kritik lewat performa, atau makin tertekan oleh ekspektasi publik?
PUSATSCORE , Beberapa talenta muda Manchester City asal Inggris mendapat kepercayaan dari pelatihnya untuk tampil di laga besar seperti final Piala FA. Kompetisi tersebut terbilang spesial bagi sepak bola Inggris. Pasalnya, Piala FA merupakan ajang tertua dalam sepak bola Inggris sebelum era First Division dan English Premier League (EPL).
Maka dari itu, bermain di final Piala FA merupakan pencapaian spesial bagi para pesepak bola muda Inggris khususnya yang membela Manchester City. Tercatat, ada tiga pemain Manchester City asal Inggris termuda yang tampil di final Piala FA.
1. Tommy Caton bermain di final Piala FA saat berusia 18 tahun 220 hari
Tommy Caton merupakan bek tengah jebolan akademi Manchester City. Ia membela tim utama The Citizens selama 5 tahun pada 1979–1984. Caton mencetak 6 gol dan 2 assist dalam 179 pertandingan di semua kompetisi. Ia kemudian hengkang ke Arsenal pada Desember 1983.
Caton sempat membela Oxford United pada Februari 1987–November 1988, sebelum terakhir kali bermain untuk Charlton Athletic pada Maret 1983. Sayangnya, ia wafat akibat serangan jantung kala masih berstatus sebagai pemain Charlton dengan usianya yang masih menginjak 30 tahun pada 30 April 1993. Salah satu pencapaian terbaik Caton sebagai pesepak bola kala mengantarkan Manchester City menembus final Piala FA 1980/1981.
Ia bermain dalam tujuh pertandingan dari babak ketiga sampai final. Sebagai informasi, Piala FA kala itu masih menggunakan format tanding ulang jika laga final berakhir imbang. Caton bermain sebagai starter kala Manchester City imbang 1-1 kontra Tottenham Hotspur pada laga pertama final Piala FA pada 9 Mei 1981. Ia kala itu mencatat rekor sebagai pemain Manchester City asal Inggris termuda yang tampil di final Piala FA kala masih berusia 18 tahun 220 hari. Manchester City akhirnya takluk 2-3 dari Tottenham di laga replay final Piala FA pada 14 Mei 1981.
2. Steve MacKenzie tampil di final Piala FA saat usianya menginjak 19 tahun 172 hari
Selain Caton, Manchester City memiliki talenta muda binaan akademi lainnya yang menjadi andalan di tim utama bernama Steve MacKenzie. Ia berposisi sebagai gelandang serang. Sama seperti Caton, MacKenzie termasuk salah satu pemain yang turut mengantarkan Manchester City melaju ke final Piala FA pada 1980/1981.
Ia mencetak 2 gol dalam 6 pertandingan Piala FA dari babak keempat sampai final. MacKenzie tampil penuh selama 120 menit kala Manchester City seri 1-1 menghadapi Tottenham Hotspur pada laga pertama Piala FA pada 9 Mei 1981. Ia ketika itu masih berusia 19 tahun 172 hari. MacKenzie kemudian menorehkan satu gol dalam kekalahan Manchester City 2-3 dari Tottenham pada pertandingan ulang final Piala FA pada 14 Mei 1981.
3. Nico O’Reilly masih berusia 20 tahun 57 hari kala bermain sebagai starter di final Piala FA
Nico O’Reilly menjadi salah satu pemain muda jebolan akademi Manchester City yang mendapat banyak kesempatan bermain di tim utama pada 2024/2025. Ia menjalani debut bersama tim senior The Citizens saat mengalahkan Manchester United pada Community Shield 2024. O’Reilly lalu diandalkan pelatih Manchester City, Pep Guardiola, di Piala FA dari babak ketiga sampai final. Penampilannya cukup impresif dengan catatan 3 gol dan 2 assist dalam 6 pertandingan Piala FA pada 2024/2025.
O’Reilly dipercaya menempati posisi bek kiri Manchester City kala menghadapi Crsytal Palace pada final Piala FA 17 Mei 2025. Ia ketika itu masih berusia 20 tahun 57 hari. Namun, O’Reilly tidak mampu berbuat banyak bagi Manchester City yang takluk 0-1 dari Crsytal Palace di laga ini. Meski begitu, tampil penuh selama 90 menit di final Piala FA menjadi langkah brilian di awal karier sang pemain.
Ketiga pemain Inggris di atas merupakan jebolan terbaik akademi Manchester City yang mendapat kepercayaan bermain di final Piala FA sebagai starter. Sayangnya, tidak ada satupun dari mereka yang mampu mengantarkan The Citizens menjuarai Piala FA. Meski begitu, kehadiran mereka membuktikan kepiawaian akademi Manchester City dalam melahirkan pesepak bola berbakat dari masa ke masa.
PUSATSCORE , Bundesliga Jerman 2024/2025 telah usai. Beberapa klub menyelesaikan musim dengan hasil memuaskan. Salah satunya tentu Bayern Munich yang kembali ke takhta juara. Ada pula pemain Bayern yang berhasil menorehkan pencapaian pribadi. Contohnya Harry Kane yang menjadi top skor dan Michael Olise yang membuat assist terbanyak.
Sementara itu, daftar clean sheet terbanyak di Bundesliga 2024/2025 dipimpin Peter Gulacsi. Kiper RB Leipzig itu membuat 14 clean sheet, unggul tipis atas Manuel Neuer yang 13 kali nirbobol. Bagi Gulacsi, ini bukan kali pertama ia mencatat clean sheet terbanyak dalam 1 musim Bundesliga. Termasuk 2024/2025, ia melakukannya dalam tiga musim berikut ini.
1. Peter Gulacsi membuat 16 clean sheet dan hanya kebobolan 27 kali di Bundesliga 2018/2019
Peter Gulacsi adalah kiper asal Hungaria yang membela RB Leipzig sejak 2015. Ia adalah bagian skuad RB Leipzig yang pertama kali berkompetisi di Bundesliga pada 2016/2017. Gulacsi tampil cukup apik dalam 2 musim pertamanya di Bundesliga. Namun, namanya baru benar-benar melambung berkat penampilannya pada 2018/2019.
Gulacsi adalah kiper dengan clean sheet terbanyak di Bundesliga musim tersebut. Ia membuat 16 clean sheet dalam 33 penampilan dan hanya kebobolan 27 kali. Gulacsi bahkan sempat menjaga gawangnya nirbobol dalam lima laga beruntun pada pekan 7–11.
RB Leipzig sendiri akhirnya menjadi klub yang paling minim kebobolan di Bundesliga 2018/2019. Mereka juga finis di peringkat ketiga klasemen. Kiprah Gulacsi pun sukses membawa RB Leipzig ke final DFB-Pokal musim tersebut. Namun, mereka gagal juara usai dikalahkan Bayern Munich.
2. Gulacsi membuat 15 clean sheet dan membawa RB Leipzig menjadi runner-up Bundesliga 2020/2021
Peter Gulacsi kembali menjadi pembuat clean sheet terbanyak di Bundesliga pada 2020/2021. Ia tampil dalam 33 partai liga musim tersebut, kebobolan 30 kali, dan mencatat 15 clean sheet. Jasa Gulacsi saat itu pun bukan hanya mengawal gawang RB Leipzig. Ia juga beberapa kali tampil sebagai kapten timnya.
Kiprah Gulacsi pun sukses membawa RB Leipzig finis sebagai runner-up Bundesliga. Mereka bahkan sempat memimpin klasemen pada awal musim meski hanya sebentar. RB Leipzig juga berhasil mencapai final DFB-Pokal 2020/2021. Namun, mereka lagi-lagi gagal juara, kali itu karena tumbang di tangan Borussia Dortmund.
3. Torehan 14 clean sheet Gulacsi hanya membawa RB Leipzig finis di peringkat ketujuh Bundesliga 2024/2025
Pada 2024/2025, Gulacsi sekali lagi menorehkan clean sheet terbanyak di Bundesliga. Kiper 35 tahun itu membuat 14 clean sheet dalam 30 penampilan. Itu termasuk 6 clean sheet dalam 7 laga pertama RB Leipzig di Bundesliga musim ini. RB Leipzig pun sempat tak terkalahkan dan bertengger di peringkat kedua pada awal musim.
Sayangnya, setelah itu Gulacsi mulai sering kebobolan. Gawangnya bahkan sempat jebol empat kali atau lebih dalam tiga laga. Posisi RB Leipzig di klasemen pun perlahan menurun. Mereka akhirnya finis di peringkat ketujuh dengan catatan 48 kali kebobolan. Itu termasuk 39 gol yang bersarang ke gawang mereka saat dikawal Gulacsi.
RB Leipzig juga banyak kebobolan di Liga Champions Eropa hingga gugur pada fase grup. DFB-Pokal sempat jadi harapan, tetapi mereka akhirnya terhenti pada semifinal. Bisa dibilang, 2024/2025 adalah salah satu musim terburuk Gulacsi bersama RB Leipzig. Ia beruntung masih bisa membuat clean sheet terbanyak di Bundesliga sebagai pelipur lara.
Peter Gulacsi memang tak setenar kiper top Bundesliga Jerman seperti Manuel Neuer atau Lukas Hradecky. Namun, tiga kali membuat clean sheet terbanyak di Bundesliga sudah membuktikan kualitasnya. Mampukah Gulacsi melakukannya lagi untuk kali keempat bahkan kelima?
PUSATSCORE – Manchester United kembali menelan hasil buruk dalam duel melawan Chelsea di Stamford Bridge, Sabtu dini hari WIB (17/5/2025). Dalam duel itu, MU kalah dengan skor 0-1.
Sebenarnya, MU sempat mencetak gol lebih dulu lewat Harry Maguire. Namun, gol tersebut harus dianulir akibat berbau offside.
Hingga akhirnya, Chelsea yang mampu menjebol gawang Setan Merah dengan skema indah di menit 71. Kapten The Blues, Reece James, berhasil mengecoh Alejandro Garnacho lewat roulette turn dan melepaskan umpan terukur ke kotak penalti MU.
Dengan sigap, Marc Cucurella datang dari blind spot demi menanduk bola dan menaklukkan Andre Onana. Skor 1-0 untuk keunggulan Chelsea pun bertahan hingga laga usai.
1. Rekor setengah abad nyaris disamai
Hasil ini ternyata menghadirkan rekor buruk bagi MU. Mereka menciptakan sebuah catatan yang tak pernah hadir dalam kurun waktu setengah abad.
Kekalahan tersebut merupakan yang ke-18 buat MU sepanjang musim ini. Dilansir Daily Mirror, catatan itu hanya kalah dari musim 1973/74, ketika MU kalah 20 kali dan terdegradasi dari kompetisi kasta tertinggi Inggris.
2. Puasa kemenangan MU makin panjang
Kemudian, kekalahan dari Chelsea memperpanjang puasa kemenangan MU di Premier League musim ini. Mereka sudah delapan laga tanpa bisa menang, menjadi rekor buruk baru buat MU di Premier League.
Masih ada catatan puasa kemenangan yang lebih panjang buat MU, yakni pada Desember 1989 hingga Februari 1990. Saat itu, MU gagal menang dalam 11 laga beruntun.
3. Tren buruk muncul sejak April 2025
Performa buruk MU sudah dimulai sejak April 2025. Sampai sekarang, mereka cuma bisa mendulang dua poin, karena imbang dua kali dan enam laga lain berakhir dengan kekalahan.
Lebih buruknya lagi, MU gagal mencetak gol di babak pertama dalam 26 laga Premier League di musim ini. Ironisnya, tak ada tim lain yang mencatatkan torehan tersebut selain MU.
PUSATSCORE – Pelatih Persita Tangerang, Fabio Lefundes, ternyata memutuskan cabut pada akhir musim 2024/25. Lefundes telah membicarakan keputusan tersebut kepada manajemen klub.
Lefundes juga sudah blak-blakan ke publik, selepas Persita menahan Persib Bandung dengan skor 2-2 di Indomilk Arena, pada pekan ke-33 Liga 1 musim 2024/25, Jumat (16/5/2025).
“Saya memang sudah komunikasi dengan manajemen dua bulan lalu. Saya sudah kasih tahu untuk tidak perpanjang kontrak,” kata Lefundes selepas laga.
1. Ada Carlos Pena di samping presiden klub, kode?
Di waktu yang sama, eks pelatih Persija Jakarta, Carlos Pena, hadir langsung menyaksikan laga tersebut. Kehadiran Pena tentu memunculkan spekulasi sebagai sosok pelatih baru Persita musim depan.
Apalagi, pelatih asal Spanyol itu duduk bersebelahan dengan Presiden Persita, Zaki Iskandar, dan CEO klub, Rully Zulfikar. Posisi duduk tersebut seolah menjadi kode dari teka-teki pelatih skuad Pendekar Cisadane berikutnya.
2. Pena sudah izin ke Lefundes
Ternyata, Pena sempat lebih dulu meminta izin kepada Lefundes untuk nonton langsung di tribune. Namun, Lefundes enggan berbicara lebih banyak, terkait maksud kedatangan Pena di laga kandang terakhir Pendekar Cisadane musim ini.
“Carlos Pena menghubungi saya sebelumnya. Saya bisa tunjukkan pesannya kepada Anda. Dia bertanya apakah boleh datang untuk menonton pertandingan,” ujar Lefundes.
3. Pena pilihan yang menarik
Pena memang menjadi pilihan yang menggiurkan bagi Persita. Entrenador 41 tahun itu sempat membawa Persija Jakarta masuk dalam perburuan gelar musim ini, meski pada akhirnya terpeleset dan berujung dipecat.
Musim ini, Pena membukukan 13 kemenangan, delapan imbang, dan menelan sembilan kekalahan bersama Persija. Menarik untuk dinantikan seperti permainan Persita jika benar ditangani Pena.
PusatBola – Arsenal dikabarkan tengah mempercepat langkah untuk merekrut winger Newcastle United, Anthony Gordon, pada bursa transfer musim panas 2025. Langkah ini merupakan bagian dari upaya manajer Mikel Arteta dan direktur olahraga baru, Andrea Berta, untuk memperkuat lini serang The Gunners setelah musim yang mengecewakan tanpa trofi.
Gordon Jadi Target Utama Anthony Gordon, pemain sayap berusia 24 tahun, tampil impresif bersama Newcastle musim ini. Kecepatan, kreativitas, dan kemampuannya mencetak gol membuatnya menjadi incaran klub-klub besar. Arsenal melihat Gordon sebagai opsi ideal untuk menambah daya gedor di sektor kiri, terutama jika Gabriel Martinelli hengkang.
Situasi Finansial Newcastle Bisa Dimanfaatkan Newcastle United saat ini menghadapi tekanan finansial yang dapat memaksa mereka melepas beberapa pemain bintang. Arsenal berpotensi memanfaatkan situasi ini untuk mendapatkan Gordon dengan harga yang kompetitif. Meskipun belum ada angka resmi, nilai transfer diperkirakan berada di kisaran £55–60 juta.
Persaingan dari Klub Lain Liverpool juga menunjukkan minat terhadap Gordon, dengan manajer Arne Slot disebut-sebut sebagai pengagum gaya bermain sang winger. Namun, Arsenal tampaknya lebih agresif dalam pendekatan mereka, dengan pembicaraan yang sudah memasuki tahap lanjutan.
Rencana Transfer Arsenal Lainnya Selain Gordon, Arsenal juga tengah dalam negosiasi untuk mendatangkan striker Sporting CP, Viktor Gyökeres, dengan nilai transfer sekitar £60 juta. Langkah ini menunjukkan keseriusan Arsenal dalam memperkuat lini depan mereka untuk musim mendatang.
Dengan dana transfer yang besar dan ambisi untuk kembali bersaing di papan atas, Arsenal bertekad untuk membangun skuad yang lebih kompetitif. Perekrutan Anthony Gordon bisa menjadi langkah penting dalam mewujudkan tujuan tersebut.
PusatBola – Chelsea dilaporkan kembali menunjukkan ketertarikan untuk merekrut striker asal Nigeria, Victor Osimhen, dari Napoli pada bursa transfer musim panas 2025. Minat ini muncul setelah performa impresif Osimhen selama masa peminjamannya di Galatasaray, di mana ia mencetak 35 gol dalam 39 pertandingan dan membantu klub tersebut meraih gelar Piala Turki .
Latar Belakang Transfer Pada musim panas 2024, Chelsea sempat mendekati Osimhen, namun negosiasi gagal karena perbedaan dalam kesepakatan personal dan struktur gaji. Akibatnya, Osimhen dipinjamkan ke Galatasaray oleh Napoli . Kini, dengan kebutuhan akan penyerang tajam, manajer Chelsea, Enzo Maresca, kembali mengincar Osimhen sebagai solusi lini depan .
Situasi Terkini Napoli dikabarkan siap melepas Osimhen dengan harga sekitar €75 juta. Chelsea telah memulai komunikasi dengan pihak Napoli untuk membahas kemungkinan transfer ini . Namun, Chelsea tidak sendiri dalam perburuan ini; Manchester United juga menunjukkan minat yang serius terhadap Osimhen .
Peluang dan Tantangan Osimhen sendiri dikabarkan memiliki keinginan untuk bermain di Premier League, dengan Chelsea sebagai salah satu klub impiannya. Mantan gelandang Chelsea, John Obi Mikel, menyatakan bahwa Osimhen ingin bergabung dengan The Blues dan bahwa kesepakatan bisa dicapai dengan mudah karena sebagian besar negosiasi telah dilakukan sebelumnya .
Namun, persaingan dari klub-klub lain seperti Manchester United dan potensi tawaran dari klub-klub Saudi bisa menjadi hambatan dalam proses transfer ini.
Kesimpulan Dengan kebutuhan akan penyerang yang konsisten dan tajam, serta keinginan Osimhen untuk bermain di Premier League, transfer ini tampak menjanjikan bagi kedua belah pihak. Namun, Chelsea harus bergerak cepat dan strategis untuk mengamankan tanda tangan Osimhen sebelum pesaing lain mengambil langkah lebih dahulu.
PUSATSPORT – Ketua Umum The Jakmania, Diky Soemarno, mengungkapkan tuntutannya kepada Persija Jakarta di dua laga sisa Liga 1 2024/25. Dia menekankan skuad ‘Macan Kemayoran’ harus menang.
Sebagai The Jakmania, saya minta Persija harus memaksimalkan semua pertandingan sisa. Dua pertandingan ini harus menang, wajib menang, karena memang kita harus memperbaiki posisi kita,” kata Diky di Jakarta, Rabu (14/5/2025).
1. Ajang pembuktian kualitas Persija
Diky mengungkapkan, wajib menang bagi Persija di dua laga sisa ini bukan tanpa alasan. Skuad ‘Macan Kemayoran’ harus membuktikan kualitas mereka sebagai tim papan atas. Jika gagal, berarti memang ada yang salah di tim.
“Kalau posisi kita tidak lebih bagus dibandingin musim lalu, atau tidak lebih bagus dibandingin tim yang sebetulnya tingkat kualitas pemainnya di bawah Persija, ya berarti kan ada yang salah gitu,” kata Diky.
2. Persija masih bisa finis empat besar
Persija sudah dipastikan gagal finis dua besar, karena berselisih tujuh poin dengan Dewa United yang ada di posisi kedua. Namun, mereka masih berpeluang finis di empat besar Liga 1 2024/25. Setidaknya mereka bisa finis di peringkat ketiga.
Namun, tentu hal ini bergantung juga pada hasil-hasil yang didapatkan para pesaing Persija macam Borneo FC, Malut United, dan Persebaya. Sebab, selisih poin keempat tim ini berada di angka lima saja.
3. Siapa saja lawan yang akan dihadapi Persija?
Persija akan menghadapi lawan yang tidak mudah di sisa laga Liga 1 2024/25. Pada Sabtu (17/5/2025), mereka sudah ditunggu PSS Sleman, tim yang saat ini tengah berjuang lepas dari zona degradasi.
Setelah itu, Persija akan menutup Liga 1 2024/25 dengan menjamu Malut United pada 23 Mei 2025. Laga ini juga bakal jadi penentu persaingan kedua tim dalam memperebutkan posisi empat besar.
PUSATSPORT , Thomas Mueller dipastikan akan mengakhiri masa baktinya di Bayern Munich pada akhir musim 2024/2025. Kepastian ini menandakan akhir suatu era penting bagi Die Roten sekaligus Bundesliga Jerman. Di balik semua gelar juara dan rekor yang ditorehkannya, satu warisan terbesar yang ditinggalkan Mueller selama 16 tahun adalah peran unik yang ia ciptakan sendiri: Raumdeuter.
Dalam dunia sepak bola modern yang sarat akan struktur taktik dan spesialisasi posisi, Mueller muncul sebagai ikon dari sesuatu yang tak bisa dikotakkan. Ia bukan gelandang serang konvensional, bukan juga penyerang murni, tetapi selalu hadir di tempat yang tepat dan momen krusial. Pemahaman dalam membaca ruang merupakan manifestasi dari kecerdasannya, melampaui apa yang bisa dihasilkan kakinya semata.
1. Istilah Raumdeuter lahir pada 2011 dalam sebuah wawancara
Pada 2011, dalam sebuah wawancara dengan seorang jurnalis, Thomas Mueller menjawab pertanyaan mengenai posisinya dengan kalimat sederhana, tetapi revolusioner: “Ich bin ein Raumdeuter.” Dalam bahasa Indonesia, kalimat ini berarti “Saya adalah penafsir ruang.” Pernyataan itu kemudian menjadi identitas permanen dalam karier sepak bolanya.
Mueller menyadari, dirinya tidak cocok untuk diklasifikasikan dalam posisi standar seperti gelandang serang atau penyerang sayap. Gerakannya tak terikat garis formasi dan kontribusinya seringkali hadir dari ruang-ruang yang tampak kosong bagi pemain lain. Sebutan Raumdeuter ini timbul dari keunikan insting serta pemahaman ruang Mueller, bukan dari taktik pelatih.
Dalam waktu singkat, istilah tersebut menyebar luas, bahkan diadopsi oleh game simulasi taktik seperti Football Manager. Seiring berjalannya waktu, Raumdeuter menjadi istilah teknis yang diakui secara luas dan hanya bisa dijalankan secara otentik oleh Mueller sendiri. Meskipun banyak yang mencoba menirunya, tak ada yang mampu menampilkan esensi Raumdeuter seperti yang dilakukan Mueller.
2. Peran Raumdeuter Thomas Mueller menghasilkan banyak assist bagi gol Robert Lewandowski
Raumdeuter yang secara harfiah berarti ‘penafsir ruang’ adalah peran yang menekankan kecerdasan gerakan tanpa bola. Peran ini juga menuntut kemampuan memahami dinamika permainan dalam sepersekian detik. Tidak seperti false nine yang turun ke lini tengah atau nomor sepuluh yang fokus pada umpan kunci, Raumdeuter justru hidup dari celah-celah kecil antara lini pertahanan lawan.
Mueller sering bergerak dari sisi kanan ke area tengah atau menusuk dari lini kedua dengan mengeksploitasi ruang yang ditinggalkan lawan. Pada musim 2022/2023, menurut data FBref yang dihimpun The Athletic, ia berada di persentil ke-99 untuk expected assists (0,38), umpan ke kotak penalti (2,00), umpan kunci (2,16), dan umpan progresif (4,76) per 90 menit. Angka-angka ini menunjukkan kontribusinya bukan kebetulan, melainkan hasil dari pemahaman posisi dan waktu yang cemerlang.
Salah satu contoh paling mencolok yaitu duetnya dengan Robert Lewandowski. Dari total 344 gol yang dicetak Lewandowski untuk Bayern, 54 di antaranya berasal dari assist Mueller. Kolaborasi ini menunjukkan bagaimana seorang Raumdeuter bisa menjadi pelayan yang efektif tanpa harus dominan secara fisik maupun teknikal.
3. Pep Guardiola sempat kebingungan dalam memaksimalkan peran Thomas Mueller
Penampilan fisik Thomas Mueller tidak mencerminkan atribut seorang pemain elite. Ia tidak dikenal karena kecepatan, kemampuan dribel, atau tendangan spektakuler. Alphonso Davies, rekan setimnya, dalam sebuah siniar dengan Say Less, mengungkapkan ia pernah meragukan Mueller saat musim debutnya di Bayern Munich. “Bagaimana bisa orang ini seorang pemain profesional?”
Davies juga menyoroti adanya miskonsepsi di kalangan pemain muda tentang gambaran pemain profesional. Banyak yang mengira pemain hebat harus memiliki kecepatan dan kemampuan dribel seperti Neymar Junior. Padahal, menurutnya, keunikan Mueller justru terletak pada kesederhanaannya teknisnya. Selama seorang pemain memiliki first touch yang bagus seperti Mueller, ia tetap bisa mendominasi permainan tanpa harus tampil mencolok.
Mantan pelatih Die Roten, Pep Guardiola, pernah mengakui jika Mueller kerap kehilangan bola lebih banyak dari siapa pun. Akan tetapi, ia tetap menganggapnya sebagai pemain dengan bakat luar biasa. Guardiola bahkan sempat kebingungan bagaimana cara memaksimalkannya. Hingga pada musim ketiganya di Allianz Arena, ia membangun ekosistem yang membebaskannya bergerak sebagai striker bayangan. Hasilnya, 20 gol Bundesliga, 8 gol Liga Champions Eropa, dan 4 gol DFB-Pokal dalam satu musim.
Permainan Mueller seringkali baru bisa dimengerti sepenuhnya setelah melihat hasil akhir laga. Gerakannya yang canggung sering menipu lawan, dan penempatan posisi yang tampak kebetulan sebenarnya merupakan buah dari perhitungan tajam terhadap ruang dan momentum. Dalam sepak bola modern yang mengagungkan estetika teknik, Mueller mencuat menjadi pahlawan dari sisi yang tidak terlihat.
4. Raumdeuter lahir dari kecerdasan dan intuisi pemain semacam Thomas Mueller
Peran Raumdeuter bukanlah peran yang bisa diajarkan secara teknis di lapangan latihan. Ia lahir dari insting, kecerdasan alami, dan pemahaman mendalam terhadap permainan. Karena itulah, banyak pengamat percaya ketika Thomas Mueller pensiun, Raumdeuter bisa jadi akan ikut menghilang.
Mueller bukan hanya penafsir ruang, ia juga berani tampil beda. Dia membuktikan kecerdasan dan intuisi dapat memenangkan ruang, berbeda dengan era sepak bola saat ini yang fokus kepada statistik, optimalisasi posisi, serta mengandalkan kecepatan atau kekuatan. Kombinasi bakat seperti itu sangat langka ditemukan pada pemain lain.
Kini masa depan peran ini bergantung apakah ada pemain lain yang mampu menjalankannya. Raumdeuter bisa tetap dikenang sebagai bagian khas dalam sejarah sepak bola modern yang dijalankan oleh satu pemain dengan karakter yang tidak biasa. Dalam hal itu, nilainya terletak pada efektivitas dan keunikannya yang sulit ditemukan dari sosok lain.
Mueller telah memainkan lebih dari 1.100 menit di Bundesliga pada 2024/2025. Walaupun usianya tak lagi muda, ia tetap menunjukkan keinginan untuk melanjutkan karier. Sayangnya, Bayern tak memperpanjang kontraknya, dan perpisahan pun tak terelakkan. Mungkin, saat ia memutuskan pensiun, dunia sepak bola akan kehilangan satu-satunya pemain mampu menafsirkan ruang dengan sempurna.
Thomas Mueller akan meninggalkan Allianz Arena. Namun, makna dari perannya akan terus diperbincangkan. Selama ruang masih ada di sepak bola, kenangan tentang sang penafsir tak akan pernah hilang.