4 Kemenangan Terakhir Spanyol atas Prancis di Laga Kompetitif sejak 2012

PUSATSCORE , Timnas Spanyol dan Prancis merupakan dua negara besar dengan sejarah mentereng di dunia sepak bola. Pertemuan keduanya kerap kali menghadirkan laga sengit dan panas. Spanyol memiliki rekor apik dengan 18 kemenangan atas Prancis dalam 38 pertandingan di semua ajang. Dalam 13 tahun terakhir, La Furia Roja mampu mengalahkan Prancis dalam empat pertandingan kompetitif sejak 2012.

Berikut catatan empat kemenangan terakhir Spanyol atas Prancis tersebut.

1. Spanyol menang 2-0 atas Prancis pada perempat final Euro 2012

Spanyol menghadapi Prancis pada perempat final Euro 2012. Pelatih La Furia Roja kala itu, Vicente del Busque, memainkan skuad terbaiknya, seperti Cesc Fabregas, David Silva, Andres Iniesta, dan Xavi Hernandez. Di sisi lain, pelatih Timnas Prancis saat itu, Laurent Blanc, mengandalkan Franck Ribery, Karim Benzema, dan Florent Malouda di lini depan.

Spanyol membuka keunggulan lewat gol sundulan Xabi Alonso pada menit ke-19. Ia kemudian menorehkan gol keduanya dari sepakan penalti pada menit 90+1. Spanyol sukses menyingkirkan Prancis dari perempat final Euro 2012 dengan kemenangan 2-0.

2. Spanyol menaklukan Prancis 1-0 pada Kualifikasi Piala Dunia 2014

Usai berduel di Euro 2012, Spanyol dan Prancis berada satu grup dalam Kualifikasi Piala Dunia 2014 zona Eropa. Kedua negara bermain imbang 1-1 di kandang Spanyol, Stadion Vicente Calderon, pada 16 Oktober 2012. Giliran Prancis menjamu Spanyol di laga kedua yang digelar di Stade de France pada 26 Maret 2013.

Del Bosque kali ini menurunkan David Villa dan Pedro Rodriguez bersama Andres Iniesta di lini depan Spanyol. Di sisi lain, pelatih Timnas Prancis, Didier Deschamps, mengandalkan trio Ribery, Benzema, dan Mathieu Valbuena. Spanyol berhasil menang 1-0 atas Prancis lewat gol tunggal Pedro pada menit ke-58.

3. Spanyol menyingkirkan Prancis dari Euro 2024 dengan skor 2-1

Spanyol dan Prancis saling berhadapan dalam laga semifinal Euro 2024. Kedua tim sama-sama dijagokan sebagai kandidat juara sehingga laga ini berlangsung sengit dan panas. Pelatih Timnas Spanyol, Luis de la Fuente, memainkan Lamine Yamal, Alvaro Morata, Dani Olmo, dan Nico Williams, sebagai starter. Sementara itu, Deschamps menurunkan Randal Kolo Muani, Kylian Mbappe, dan Ousmane Dembele di lini depan sejak menit pertama.

Prancis unggul terlebih dahulu melalui Randal Kolo Muani ketika pertandingan baru berjalan 8 menit. Spanyol menyamakan kedudukan menjadi 1-1 lewat gol spektakuler Yamal pada menit ke-21. Olmo mencetak gol yang membawa Spanyol berbalik unggul 2-1 atas Prancis pada menit ke-25. Skor tersebut bertahan sampai pertandingan berakhir sehingga Spanyol lolos ke final. La Furia Roja kemudian keluar sebagai juara Euro 2024.

4. Spanyol menang tipis 5-4 atas Prancis pada semifinal Nations League 2024/2025

Pertandingan antara Spanyol dengan Prancis di semifinal Nations League 2024/2025 berlangsung seru selama 90 menit. Sebab, kedua tim bermain menyerang dan mencetak total sembilan gol. Spanyol menang tipis 5-4 atas Prancis di laga ini.

La Furia Roja awalnya tampil dominan dengan unggul empat gol lewat Nico Williams, Mikel Merino, Lamine Yamal, dan Pedri. Prancis sempat mengejar ketertinggalan melalui gol penalti Kylian Mbappe pada menit ke-59. Yamal makin memperlebar keunggulan Spanyol menjadi 5-1 atas Prancis lewat golnya pada menit ke-67. Secara mengejutkan, Prancis mampu menorehkan tiga gol balasan yang masing-masing dicetak Rayan Cherki, bunuh diri Dani Vivian, dan Randal Kolo Muani. Akan tetapi, Spanyol mampu mempertahankan keunggulan 5-4 atas Prancis sampai laga berakhir.

Tidak mudah bagi Spanyol saat meraih 4 kemenangan atas Prancis dalam 4 pertandingan kompetitif sejak 2012. La Furia Roja harus bekerja keras dalam bertahan dan mencetak gol sampai menit-menit akhir. Terbukti, keunggulan lima gol Spanyol mampu dibalas empat gol oleh Prancis pada semifinal Nations League 2024/2025.

4 Pemain Manchester United yang Wajib Keluar pada Musim Panas 2025 Versi Gary Neville

PUSATSCORE , Kegagalan Manchester United menutup musim 2024/2025 dengan positif membuat banyak penggemar kecewa. Finis di posisi ke-15 klasemen akhir English Premier League (EPL) dan dipastikan absen pada kompetisi Eropa pada 2025/2026 menjadi catatan kelam bagi klub sebesar Setan Merah. Mantan pemain sekaligus link pundit sepak bola Inggris, Gary Neville, turut angkat suara soal siapa saja yang patut didepak.

Dalam podcast It’s Called Soccer, Neville menyebut empat nama yang menurutnya tidak layak lagi mengenakan seragam Setan Merah. Menariknya, dari keempat pemain tersebut ada nama Antony yang cukup bersinar selama masa peminjamannya ke klub LaLiga Spanyol, Real Betis. Demi kebaikan klub dan para pemain itu sendiri, menurut Neville, perpisahan adalah langkah tepat untuk keempat pemain tersebut. Siapa saja?

1. Marcus Rashford menjadi nama pertama yang disebut Gary Neville

Marcus Rashford menjadi pemain pertama yang disebut Gary Neville dalam daftar pemain yang harus dijual Manchester United. Penyerang berusia 27 tahun itu mengalami penurunan performa drastis musim ini dan sempat berselisih dengan manajer Ruben Amorim. Rashford bahkan sempat dipinjamkan ke Aston Villa pada Januari 2025 lalu.

Situasi Rashford makin terjepit dengan kedatangan Matheus Cunha dari Wolves dan rencana transfer Bryan Mbeumo dari Brentford. Dua penyerang baru tersebut memberi sinyal kuat bahwa Rashford tak lagi jadi bagian inti dalam rencana Amorim ke depannya. “Saya kira untuk kebaikan Marcus dan Manchester United, sepertinya jalan itu telah berakhir,” kata Neville dalam podcast.

Rashford telah mempersembahkan 138 gol dari 426 penampilan sejak debutnya bersama tim utama. Ia adalah produk akademi yang setia, tumbuh bersama klub sejak 2005. Namun, performa buruk dalam beberapa musim terakhir membuat perpisahan menjadi langkah yang cukup logis.

2. Jadon Sancho tidak dipermanenkan oleh Chelsea untuk 2025/2026

Jadon Sancho sempat menunjukkan performa menjanjikan saat dipinjamkan ke Chelsea sepanjang musim 2024/2025. Ia mencatat 15 kontribusi gol di semua kompetisi, termasuk gol penting di final UEFA Conference League 2025. Namun, Chelsea memilih membatalkan opsi pembelian permanen meski harus membayar penalti sebesar 5 juta euro atau Rp93 miliar.

Kepulangannya ke Old Trafford kemungkinan tidak akan disambut hangat, mengingat sejarah konfliknya dengan manajer sebelumnya, Erik ten Hag, dan belum ada hubungan langsung dengan manajer baru. Ruben Amorim pun tidak menunjukkan tanda-tanda akan memberinya kesempatan kedua. Neville menilai Sancho sebaiknya mencari klub yang benar-benar percaya padanya.

Menurut Neville, situasi ini serupa dengan Rashford, di mana sang pemain memerlukan lingkungan baru untuk menghidupkan kembali kariernya. Kritik terbuka Sancho terhadap klub menunjukkan adanya jarak emosional yang tak mudah dijembatani. “Manchester United harus memastikan mereka berpisah dengannya, dan dari sudut pandang Jadon, dia harus memastikan dia berpisah dengan Manchester United,” ujar Neville tegas.

3. Antony disarankan untuk tetap bermain lebih lama di LaLiga Spanyol

Didatangkan dengan harga sangat mahal dari Ajax sebesar 86 juta euro atau Rp1,6 triliun, ekspektasi tinggi tentu dibebankan pada pundak Antony. Sayangnya, sang winger asal Brasil ini gagal menjawab ekspektasi tersebut dengan performa yang sangat mengecewakan. Dalam 96 pertandingan, ia hanya mencetak 12 gol dan 5 assist bersama Setan Merah, angka yang buruk jika dilihat dari harga belinya.

Namun, situasi berbalik saat Antony dipinjamkan ke Real Betis di LaLiga Spanyol. Ia tampil jauh lebih baik dengan mencetak 9 gol dan 5 assist dari 26 laga. Gaya permainan di Spanyol sepertinya sangat cocok untuk Antony dibanding dengan English Premier League.

Dengan rumor kedatangan Bryan Mbeumo yang semakin panas, posisi Antony bisa semakin terancam. Neville menilai bahwa pindah permanen ke Spanyol adalah keputusan terbaik bagi semua pihak, terutama Antony. “Saya pikir Antony sempurna untuk Spanyol dan, sekali lagi, Manchester United seharusnya memfasilitasi kepergiannya. Ini yang terbaik untuk Antony dan terbaik untuk klub,” jelas Neville.

4. Alejandro Garnacho mulai memiliki hubungan buruk dengan Ruben Amorim

Alejandro Garnacho menjadi nama paling mengejutkan dalam daftar yang diungkap Neville. Meski masih muda dan potensial, Garnacho terlibat konflik serius dengan Amorim menjelang akhir musim. Puncaknya terjadi di final Liga Europa saat ia hanya dimainkan selama 19 menit pada partai tersebut.

Perselisihan tersebut meruncing hingga sang agen yang juga saudaranya ikut terlibat dalam ketegangan dengan manajer. Amorim bahkan disebut telah menyarankan Garnacho untuk mulai mencari klub baru. Klub seperti Chelsea dan Napoli langsung menunjukkan ketertarikan terhadap winger Argentina tersebut.

Garnacho memiliki nilai 37 juta euro (Rp688 miliar), namun bisa dijual lebih tinggi. Dengan datangnya Matheus Cunha yang diproyeksikan mengisi posisi penyerang kiri, bisa menyingkirkan Garnacho dari pilihan utama. “Tak diragukan, Garnacho bisa bermain di Premier League, tapi saya pikir dia akan menyukai Spanyol, dia akan berkembang di sana. Bukan berarti saya ingin mengusir dia dari klub. Tapi saya pikir lebih baik pergi,” ujar Neville dalam podcast It’s Called Soccer.

Manchester United tengah menghadapi situasi berat untuk menaikkan performa mereka pada 2025/2026. Eks pemain Setan Merah, Gary Neville, menyarankan agar klub berani mengambil keputusan besar dengan melepas empat nama tersebut. Menurutnya, upaya ini bisa menjadi langkah pertama untuk memperbaiki kualitas mereka dalam menghadapi musim baru yang sangat berat.

post

Alisson Tak Mau Pusing-pusing soal Masa Depan di Liverpool

PUSAT BOLA – Dengan sisa kontrak maksimal dua musim, di usia yang menuju 33 tahun, Alisson Becker menatap persimpangan jalan di Liverpool. Kiper Brasil itu mau tetap kalem.
Alisson sudah menjadi andalan Liverpool sejak gabung dari AS Roma pada 2018. Ia adalah salah satu sosok kunci Si Merah hingga bisa kembali ke siklus juara.

Kiper yang akan berulang tahun ke-33 pada Oktober mendatang itu memenangi dua gelar Premier League bersama Liverpool. Ia juga memenangi Piala Liga Inggris, Piala FA, Liga Champions, dan Piala Dunia Antarklub.

Namun pria yang sempat jadi penjaga gawang termahal di dunia itu akan segera menatap masa-masa kesimpangsiuran. Usianya tak lagi muda, kontraknya juga tersisa setahun plus setahun lain sebagai opsi klub, dan datangnya kiper baru di Liverpool bikin posisinya akan sulit.

Liverpool mendatangkan Giorgi Mamardashvili musim panas ini, yang bisa dibaca sebagai persiapan transisi dari Alisson. Tapi hal-hal tersebut belum menjadi perhatian Alisson untuk sementara waktu ini.

“Saya tak pernah bisa berencana untuk jangka panjang. Saya pastinya masih punya sisa setahun dan setahun tambahan dari opsi klub, yang mungkin akan mereka gunakan,” katanya dikutip Liverpool Echo.

“Ini adalah momen menentukan dalam karier saya, dengan Piala Dunia akan tiba. Saya ingin dalam fokus penuh, saya tak mau hal-hal di luar itu mengganggu.”

post

Daftar Juara UEFA Nations League: Portugal Terbanyak

PUSAT BOLA – Portugal menjuarai UEFA Nations League 2024/2025. Seleccao Das Quinas jadi negara dengan gelar juara terbanyak di kompetisi itu.
Portugal menghadapi Spanyol pada laga final di Munich Football Arena, Senin (9/6/2025) dini hari WIB. Spanyol unggul 2-1 di babak pertama lewat gol-gol Martin Zubimendi dan Mikel Oyarzabal, yang diselingi gol Nuno Mendes.

Portugal baru bisa menyamakan skor 2-2 lewat Cristiano Ronaldo pada menit ke-61. Hingga 90 menit laga berakhir, skor tersebut tidak berubah.

Laga akhirnya harus dituntaskan dengan adu penalti karena tidak ada gol tambahan di Babak Extra Time 2×15 menit. Di babak tos-tosan, seluruh penendang Portugal sukses menunaikan tugasnya termasuk Ruben Neves sebagai penentu.

Dari Spanyol, hanya tiga yang masuk dari total empat penendang karena Alvaro Morata gagal. Portugal menang 5-3 lewat adu penalti.

Ini jadi trofi kedua Portugal di UEFA Nations League setelah yang pertama pada 2019. Di laga final enam tahun lalu, Portugal mengalahkan Belanda 1-0.

Portugal jadi negara dengan trofi Nations League terbanyak, setelah ajang ini pertama kali digelar 2019. Sementara, Spanyol harus gigit jari karena gagal mempertahankan gelar juara yang direbut dua tahun lalu.

Spanyol untuk kedua kalinya jadi runner-up Nations League, setelah pertama pada 2021 saat dikalahkan 1-2 oleh Prancis.

post

Cristiano Ronaldo Angkat Trofi Lagi Bersama Portugal

PUSAT BOLA – Cristiano Ronaldo berhasil membawa Timnas Portugal jadi juara UEFA Nations League 2025. Bintang 40 tahun itu kembali mengantarkan negaranya angkat trofi.
Final UEFA Nations League mempertemukan Portugal vs Spanyol. Duel digelar di Allianz Arena, Senin (9/6/2025) dini hari WIB.

Spanyol unggul 2-1 di babak pertama lewt gol Martin Zubimendi dan Mikel Oyarzabal yang dibalas Nuno Mendes. Cristiano Ronaldo menyamakan kedudukan di babak kedua lewat golnya.

Skor 2-2 bertahan hingga pluit panjang berbunyi. Pertandingan dilanjutkan hingga ke babak tambahan, tapi kedudukan tetap tidak berubah.

Alhasil, pemenang harus ditentukan lewat adu penalti. Portugal berhasil mengalahkan Spanyol di babak tos-tosan usai Alvaro Morata gagal menyarangkan bola di titik putih.

Ini menjadi gelar UEFA Nations League kedua Portugal sepanjang sejarah. Seleccao das Quinas pernah memenangkan gelar yang sama 2019.

Cristiano Ronaldo pun berhasil mempersembahkan gelar lagi untuk Timnas Portugal. Ini merupakan titel ketiga CR7 di panggung internasional, sekaligus yang ke-38 sepanjang kariernya.

Bersama Timnas Portugal, Ronaldo berhasil menjadi juara UEFA Nations League tahun 2019 dan 2025. Dia turut membawa Portugal jadi kampiun Piala Eropa 2016.

Ronaldo bikin rekor di ajang UEFA Nations League. Peraih lima Ballon d’Or itu jadi pemain tertua yang mencetak gol di partai final (40 tahun).

Total 15 gol dibuat Ronaldo selama mengikuti UEFA Nations League. Dia berada di urutan kedua top skor sepanjang masa turnamen, hanya kalah dari Erling Haaland (19 gol).

post

Hasil Pertandingan Portugal vs Spanyol: Skor 2-2 (5-3 pen)

PUSAT SCORE – Timnas Portugal mengalahkan Timnas Spanyol di final UEFA Nations League 2025 di Allianz Stadium, Senin (09/06/2025) dini hari WIB.

Pertandingan ini berjalan menarik dan menegangkan. Portugal dan Spanyol saling serang dan saling balas mencetak gol.

Gol-gol Portugal dihasilkan Nuno Mendes dan Cristiano Ronaldo. Sementara itu gol Spanyol dipersembahkan Martin Zubimendi dan Mikel Oyarzabal.

Pemenang di laga ini harus ditentukan via adu penalti. Di sini Portugal akhirnya keluar sebagai juara setelah penalti Alvaro Morata bisa diblok Diogo Costa dan eksekusi Ruben Neves gagal diblok Unai Simon.

Dengan demikian Portugal juara UEFA Nations League 2025 ini. Mereka mengalahkan Spanyol dengan skor 5-3 setelah bermain 2-2 di waktu normal dan extra time.

Babak Pertama Portugal vs Spanyol

Di babak pertama, Timnas Portugal mencoba menekan lebih dahulu. Namun mereka malah ditekan balik oleh Timnas Spanyol.

Duel berjalan alot dalam tempo cukup tinggi. Dalam 10 menit pertama, kedua tim mencoba saling serang tapi kesulitan menciptakan peluang nyata untuk mencetak gol.

Menit ke-16 peluang apik tercipta dari serangan balik Spanyol. Nico Williams menyerbu masuk ke kotak penalti dari sayap kiri dan melepas umpan tarik ke depan kotak penalti. Bola disambar oleh Pedri tapi bola sepakannya melebar ke sisi kiri gawang.

Dua menit kemudian Nico sendiri yang mengancam gawang Portugal. Ia memotong ke tengah lapangan dari sayap kiri dan melepas tembakan melengkung ke tiang jauh. Namun bola melambung tipis di atas sasaran.

Menit ke-21 gol akhirnya tercipta. Berawal dari umpan silang Yamal dari kanan, bola gagal dihalau sempurna oleh Dias dan Neves di kotak penalti. Bola kemudian ditendang ke gawang yang kosong oleh Martin Zubimendi. 1-0!

Namun keunggulan itu tak bertahan lama. Pada menit ke-26 Portugal bisa menyamakan skor berkat tembakan keras kaki kiri Nuno Mendes dari dalam kotak penalti. VAR sempat mengecek keabsahan gol tersebut karena dalam prosesnya Ronaldo dicurigai terjebak offside. Namun ternyata golnya bersih. 1-1!

Tempo pertandingan kemudian sedikit menurun. Duel menjadi lebih ketat. Bola banyak bergulir di tengah lapangan.

Namun kemudian Spanyol sukses mencetak gol pada menit 45. Usai merebut bola dari Bernardo Silva di tengah lapangan, La Furia Roja melepas serangan balik dengan dimotori Pedri. Ia membawa bola mendekati kotak penalti dan memberikan umpan terobosan pada Oyarzabal. Dengan cerdik ia kemudian melepas tembakan yang pelan tapi tak bisa ditahan Diogo Costa. 1-2! Gol ini sempat dicek melalui VAR tapi kemudian wasit tetap mengesahkannya.

Setelah itu laga babak pertama pun berakhir. Portugal 1-2 Spanyol.

Babak Kedua Portugal vs Spanyol

Di babak kedua Timnas Portugal mencoba untuk bermain lebih agresif. Mereka langsung mencetak gol pada menit ke-48 melalui tembakan Bruno Fernandes dari luar kotak penalti.

Namun gol tersebut tidak disahkan wasit. Dalam prosesnya, Fernandes ternyata terjebak offside lebih dahulu.

Menit ke-55, Spanyol akhirnya bisa mengancam gawang Portugal. Fabian Ruiz melepas tembakan keras dari luar kotak penalti. Tapi bola yang mengarah ke sisi kanan bawah gawang Portugal masih bisa diblok Diogo Costa.

Menit ke-60 serangan Portugal dari sisi kiri sukses menembus pertahanan Spanyol. Nuno Mendes melakukan penetrasi dan melepas umpan ke dalam kotak penalti. Bola itu sempat diblok pertahanan La Furia Roja tapi malah melambung ke tiang jauh dan disambut tembakan kaki kanan Cristiano Ronaldo dari jarak dekat. 2-2!

Kedua tim kemudian sama-sama melakukan pergantian pemain dan strategi. Namun Portugal masih sedikit mendominasi jalannya laga.

Menit ke-77 Spanyol mencoba mengancam dari sepakan keras Yamal dari luar kotak penalti. Akan tetapi bola masih mengarah tepat ke pelukan kiper Diogo Costa.

Menit 83, Spanyol mengancam lagi. Kali ini datang dari gelandang Real Betis, Isco. Ia melepas tembakan dari depan kotak penalti. Bola diarahkan ke sisi kiri atas gawang tapi masih bisa dihalau dengan cekatan oleh Costa.

Duel kemudian berjalan sedikit lebih intens jelang laga berakhir. Namun pada akhirnya kedua tim sama-sama tak bisa mencetak gol sampai laga babak kedua berakhir. Portugal 2-2 Spanyol, dan laga ini harus dilanjutkan ke babak extra time.

Babak Extra Time Portugal vs Spanyol

Di babak extra time ini, Portugal mengancam lebih dahulu. Pada menit ke-91 mereka mengancam dari sayap kiri dan bola silang mendatar ke tiang dekat disambar tendatangan Nelson Semedo. Namun bola hanya melesat tipis ke sisi kanan gawang.

Duel kemudian makin intens dan memanas. Sempat terjadi keributan antar pemain pada menit ke-99 usai Nuno Mendes terjatuh di kotak penalti saat melakukan penetrasi ke kotak penalti Spanyol.

Yamal kemudian sempat mencoba melepas tembakan jarak jauh. Namun bola sekali lagi mengarah ke pelukan Diogo Costa. Babak pertama extra time pun berakhir tanpa tambahan gol.

Di babak kedua extra time, Spanyol langsung mengancam dari tembakan spekulatif Pedro Porro pada menit 108. Usai merebut bola dari Rafael Leao, ia melepas tembakan dari belakang garis tengah. Ia melihat Diogo Costa berdiri terlalu maju dari gawangnya. Sayangnya bola sepakannya sedikit terlalu kuat dan terbang sedikit di atas mistar Portugal.

Duel kemudian berjalan dengan ketat. Portugal dan Spanyol masih saling serang akan tetapi gagal mencetak gol tambahan. Alhasil duel harus berlanjut ke babak adu penalti.

Babak Adu Penalti Portugal vs Spanyol

Di babak adu penalti, tiga eksekutor pertama dari kedua tim sama-sama mencetak gol. Dari Portugal ada Goncalo Ramos, Vitinha, dan Bruno Fernandes, sementara dari Spanyol ada Mikel Merino, Alex Baena, dan Isco.

Eksekutor keempat Portugal adalah Nuno Mendes dan ia bisa melakukan tugasnya dengan baik. Tibalah waktunya Alvaro Morata mengambil tendangan penalti.

Ia mengarahkan bola ke sisi kanan bawah gawang. Tapi arah tembakannya bisa ditebak Diogo Costa.

Ruben Neves kemudian sukses mencetak gol sebagai eksekutor kelima Portugal. Spanyol pun kalah dengan skor 5-3 di final UEFA Nations League 2025 ini.

Susunan Pemain

Timnas Portugal (4-2-3-1): Diogo Costa; Nuno Mendes, Goncalo Inacio, Ruben Dias, Joao Neves; Vitinha, Bernardo Silva; Pedro Neto, Bruno Fernandes, Francisco Conceicao; Cristiano Ronaldo.

Pelatih: Roberto Martinez

Timnas Spanyol (4-3-3): Unai Simon; Marc Cucurella, Dean Huijsen, Robin Le Normand, Oscar Mingueza; Fabian Ruiz, Martin Zubimendi, Pedri; Nico Williams, Mikel Oyarzabal, Lamine Yamal.

Pelatih: Luis de la Fuente

Untuk Nonton Live Streaming Bola Bisa Langsung Ke PUSAT SCORE

post

Hasil Jerman vs Prancis: Skor 0-2

PUSAT SCORE – Prancis sukses mengamankan tempat ketiga UEFA Nations League setelah mengalahkan Jerman 2-0 di MHPArena, Stuttgart. Kylian Mbappe membuka keunggulan tepat sebelum turun minum, sementara Michael Olise menutup laga pada menit ke-84 melalui sapuan di muka gawang kosong

Pertandingan berlangsung ketat sejak awal, dengan Jerman mendapatkan tekanan di lini pertahanan, tetapi Prancis memanfaatkan momen kesalahan dari Kimmich untuk mencetak gol pertama.

Di babak kedua, Jerman coba bangkit namun gagal memanfaatkan peluang emasnya, sementara Prancis memastikan kemenangan lewat kesalahan fatal pertahanan lawan.

Kemenangan ini sekaligus jadi kemenangan ke-17 bagi Prancis atas Jerman dari total 35 pertemuan, memperkuat dominasi mereka dalam rivalitas ini. Hasil ini pun berarti Prancis menutup turnamen secara positif.

Babak Pertama

Kick-off, Jerman yang memakai formasi 4-3-1-2 menjaga ritme permainan lewat transisi cepat, sedangkan Prancis 4-2-3-1 mengandalkan skema serangan balik.

Menit 12, Prancis mendapatkan peluang emas: umpan silang dari sisi kiri nyaris disambut dengan baik oleh penyerang lini tengah, namun sepakannya hanya melebar.

Di menit 29, peluang Jerman muncul—Goretzka melepaskan tembakan jarak jauh yang berhasil ditepis kiper Prancis dengan sigap.

Pada menit 35, Mbappe melakukan penetrasi ke kotak penalti sebelum ditempel bek Jerman—eksekusi tendangannya melenceng tipis di sisi kanan gawang.

Tepat sebelum jeda, menit 45, Mbappe mencetak gol. Dia mengontrol bola dengan tenang lalu menuntaskannya ke pojok kanan gawang ter Stegen—mengubah skor menjadi 1–0

Gol jelang paruh pertama ini memberi tekanan besar pada Jerman, sementara Prancis naik mendapatkan momentum. Wasit meniup peluit tanda turun minum.

Babak Kedua

Jerman memulai babak kedua agresif, berharap cepat menyamakan. Namun, upaya pertama lewat Undav di menit 61 masih bisa dihentikan kiper.

Sesaat setelah itu, tembakan dari Goretzka pada menit 65 dilepaskan dari luar kotak penalti; bola masih melebar.

Pada menit 69, Ter Stegen kembali diuji—Mbappe kembali menusuk, tapi penyelamatan kiper Jerman mementahkan ancaman.

Jerman seakan-akan menemukan ritme dan unggul jumlah peluang, terutama melalui kombinasi Adeyemi–Wirtz, namun penyelesaian akhir mereka masih kurang rapi.

Menit 73, terjadi pergantian kunci: Prancis memasukkan Olise untuk menambah daya gedor di lini serang.

Penentu kemenangan hadir di menit 84: umpan Mbappe dari kanan diteruskan Olise dengan tenang ke tiang jauh, pertahanan Jerman tak mampu mengantisipasi

Di sisa waktu, Prancis lebih banyak menjaga bola, sementara Jerman tak kunjung mampu menembus rapatnya pertahanan. Saat wasit meniup peluit akhir, skor tetap 2–0.

Susunan Pemain

JERMAN XI: Marc-Andre ter Stegen; Joshua Kimmich, Jonathan Tah, Robin Koch, David Raum; Pascal Gross, Leon Goretzka; Nick Woltemade, Florian Wirtz, Karim Adeyemi; Niclas Fullkrug

PRANCIS XI: Mike Maignan; Malo Gusto, Loic Bade, Lucas Hernandez, Lucas Digne; Aurelien Tchouameni, Adrien Rabiot; Randal Kolo Muani, Rayan Cherki, Marcus Thuram; Kylian Mbappe

Untuk Nonton Live Streaming Bola Bisa Langsung Ke PUSAT SCORE

post

Transfer Benjamin Sesko ke Arsenal Mulai Temukan Titik Terang

PUSATSCORE – Arsenal mulai menemukan titik terang soal transfer pemain incaran mereka, Benjamin Sesko, dari RB Leipzig. Hal itu diutarakan oleh pakar transfer asal Italia, Fabrizio Romano.

“Negosiasi Arsenal dengan Sesko sudah mulai mengalami perkembangan. Pembicaraan antara kedua belah pihak sudah terjadi pekan lalu,” cuit Romano dalam akun media sosial pribadinya.

1. Belum ada kesepakatan yang terjadi

Meski sudah menemukan titik terang, Romano menyebut belum ada kesepakatan yang terjalin antara Arsenal dan Sesko. Namun, perkembangan soal transfer sudah mengarah ke hal positif.

“Diskusi sudah melibatkan semua pihak, termasuk dari agen dan kedua belah klub (Arsenal dan Leipzig). Namun, belum ada kesepakatan yang terjadi, hanya saja mengarah ke hal positif,” kata Romano.

2. Harus keluar dana 70 juta poundsterling

Disebutkan sebelumnya, Arsenal harus keluar dana sebesar 70 juta poundsterling (setara Rp1,5 triliun) agar bisa mendaratkan Sesko. Leipzig tak mau menurunkan harga Sesko di bawah itu.

Selain Sesko, Arsenal juga dikabarkan mengincar Viktor Gyokeres dari Sporting CP. Namun, mereka diduga lebih memilih Sesko, meski baik Gyokeres dan Sesko sama-sama sesuai dengan skema permainan Mikel Arteta selaku pelatih.

3. Sesko ciamik bersama Leipzig

Dalam dua musim terakhir, Sesko produktif bersama Leipzig. Pada musim 2024/25, dia mencetak 21 gol dari 45 laga di semua ajang. Musim 2023/24, dia menorehkan 18 gol dari 42 laga.

Arsenal saat ini butuh penyerang dengan torehan 20 gol semusim, sesuatu yang membedakan mereka dengan Manchester City dan Liverpool. Benjamin Sesko hadir dengan membawa opsi itu.

post

Jepang Turunkan Skuad Pelapis, Timnas Indonesia Tidak Peduli

PUSATSCORE – Pemain Timnas Indonesia, Egy Maulana Vikri, tak peduli jika Jepang menurunkan skuad pelapis kala mereka bertemu di Osaka, Selasa (I0/5/2025) nanti. Baginya, itu bukan hal yang penting.

“Mau skuad pertama, kedua, ketiga sama saja lah, yang penting semua pemain pasti ingin menang, kita ingin menampilkan yang terbaik, ingin memberikan kesan yang terbaik di laga terakhir di grup ini,” ujar Egy di Jakarta, Sabtu (7/6/2025).

1. Belum tahu juga Jepang menurunkan skuad yang mana

Egy menyebut, belum tahu juga Jepang akan menurunkan skuad yang mana untuk laga lawan Timnas nanti. Seperti ketika lawan Australia, tiba-tiba mereka mencampurkan pemain muda dan inti.

“Kan belum tahu nih skuad kedua atau tidak (tim yang akan diturunkan Jepang), kan lawan Australia kemarin sepertinya mereka menurunkan pemain muda, bisa jadi skuad utama,” ujar Egy.

2. Mempersiapkan diri untuk lawan Jepang

Egy menyebut, Timnas Indonesia bakal langsung mempersiapkan diri untuk laga lawan Jepang. Mereka akan langsung melahap menu latihan dari sang pelatih, Patrick Kluivert, setibanya di Negeri Sakura.

“Yang pasti kita menjalankan taktik apa yang diinginkan pelatih, sampai sana kita langsung latihan dan mengikuti apa yang diinginkan pelatih, jadi saya rasa semua pemain siap untuk menunjukkan yang terbaik,” ujar Egy.

3. Jepang berencana turunkan skuad pelapis

Pelatih Jepang, Hajime Moriyasu, sudah menerapkan rencana jelang lawan Timnas Indonesia, 10 Juni mendatang. Ternyata, dia mau menurunkan skuad pelapis di laga itu.

Moriyasu menjelaskan, tujuannya menurunkan para pemain pelapis di dua laga sisa kualifikasi, termasuk lawan Indonesia, bukan meremehkan. Dia ingin memberi jam terbang internasional kepada para pemainnya.

“Ide yang bagus untuk berbagi kesempatan bagi seluruh pemain yang ada di skuad Jepang, termasuk untuk laga lawan Timnas Indonesia. Itu akan membangun tim jadi lebih baik dan kuat,” kata Moriyasu, dilansir “Nikkon Sports”.


post

Ivar Jenner untuk Kedua Kalinya Absen Lawan Jepang

PUSAT BOLA – Ivar Jenner dipastikan absen saat Timnas Indonesia bertandang ke markas Jepang. Ini kali kedua dia gagal tampil melawan Samurai Biru.
Jepang vs Indonesia tersaji di matchday terakhir Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia di Suita City Football, Selasa (10/6/2025). Duel ini sudah tidak menentukan apa-apa.

Jepang sudah mengantongi tiket ke Piala Dunia 2026. Samurai Biru dipastikan menjadi juara Grup C dengan 20 poin dan mendapatkan tiket ke pesta sepakbola dunia.

Indonesia duduk di posisi keempat dengan 12 poin. Dengan satu laga sisa, Indonesia sudah mengunci tiket ke round 4 dan masih bisa bermimpi untuk ke Piala Dunia 2026.

Di belakang Indonesia ada Bahrain dan China dengan enam poin. Kedua negara itu sudah tak akan bisa menyamai poin Indonesia.

Artinya, pelatih Patrick Kluivert seharusnya bisa menjadikan lagi ini sebagai wadah eksperimen pemain. Terlebih, dia sama sekali belum menjalani laga tidak resmi sejak ditunjuk sebagai pelatih Indonesia.

Jika Kluivert melakukan eksperimen pemain di laga ini, Ivar mengalami kerugian. Dia tak bisa terlibat karena menjalani hukuman akumulasi kartu kuning.

Ivar mendapatkan kartu kuning terakhir dalam laga melawan China di Jakarta dan itu terjadi di menit ke-90. Kartu kuning lainnya didapat saat melawan Arab Saudi di Jakarta, yang diterima pada menit ke-89.

Ivar juga sempat absen saat Indonesia dilumat Jepang 0-4 di Jakarta. Dia menjalani akumulasi kartu kuning dari laga melawan Vietnam dan China di pertemuan pertama.