post

Legenda Jepang Kaget dengan Perkembangan Timnas Indonesia, Doakan Lolos Piala Dunia 2026

PUSATSCORE – Timnas Indonesia segera memulai babak baru dalam misinya ke putaran final Piala Dunia 2026. Pasukan Garuda sudah dipastikan lolos ke putaran keempat kualifikasi.

Legenda sepak bola Jepang, Keisuke Honda, pun mendoakan Pasukan Garuda dapat mewujudkan mimpinya. Dengan kualitas saat ini, eks bintang AC Milan itu percaya Timnas bisa menyusul Jepang ke putaran final.

“Saya harap kalian bisa lolos ke Piala Dunia tahun depan,” kata Honda di Jakarta, Minggu (8/6/2025).

1. Honda kaget dengan perkembangan Timnas Indonesia

Di sisi lain, Honda kaget dengan perkembangan Timnas yang begitu menanjak. Mereka menjadi satu-satunya tim Asia Tenggara yang berbicara banyak di kualifikasi ini.

Rival Timnas macam Thailand, Vietnam, Malaysia, gugur di putaran kedua. Meski hasil bagus ini tak lepas dari proyek naturalisasi, Malaysia yang melakukan hal serupa tak mampu berbuat banyak.

“Belakangan, saya melihat hasil Timnas Indonesia dan itu cukup mengejutkan. Saya pikir, banyak pemain bagus yang bermain untuk Indonesia. Saya juga sudah dengar kalian lolos ke babak berikutnya, jadi ada peluang untuk bermain di Piala Dunia,” kata Honda.

2. Pemain muda Timnas Indonesia menjanjikan

Dari kiri: Yance Sayuri, Ricky Kambuaya, Egy Maulana, Rizky Ridho, dan Yakob Sayuri dalam laga Timnas Indonesia vs China di GBK, Kamis (5/6/2025) (kitagaruda.id)

Honda juga menyanjung talenta muda yang dimiliki Tim Merah Putih saat ini. Memang, mereka cukup apik dan menjadi andalan Timnas di usia muda, macam Marselino Ferdinan dan Rizky Ridho.

“Saya rasa, para pemain muda juga mengalami peningkatan. Itu luar biasa. Ini perkembangan yang luar biasa di negara-negara Asia Tenggara dan itu bukan hal yang mudah,” ujar Honda.

3. Timnas bakal lawan Jepang

Selanjutnya, Timnas bakal menantang Jepang dalam laga terakhirnya di Grup C fase ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026, Selasa (10/6/2025). Honda netral, tetapi memprediksi Jepang bakal tampil habis-habisan demi mengakhiri tren negatifnya, yang tak menang dalam dua laga terakhir.

post

Timnas Gak Takut Bersaing di Babak 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026

PUSATSCORE – Pelatih Timnas Indonesia, Patrick Kluivert, menegaskan anak-anak asuhnya siap bersaing di babak keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026. Dia menyebut, tak ada alasan bagi skuadnya untuk tidak siap.

“Ya, kami siap untuk bersaing. Kenapa tidak? Bukankah itu tujuan kami bermain? Jika memang ingin lolos ke Piala Dunia, kami harus siap untuk tampil di babak itu,” ujar Kluivert kepada para jurnalis.

1. Timnas Indonesia harus berjuang keras

Kluivert mengungkapkan, Timnas harus mengerahkan kemampuan terbaiknya di babak keempat nanti. Dengan begitu, jalan menuju Piala Dunia 2026 akan terbuka.

“Kami harus mengerahkan semua kekuatan yang dimiliki sampai akhir, dan itu paling penting. Saya yakin, para pemain siap untuk bertanding di babak keempat,” ujar Kluivert.

2. Tak masalah mau main di mana

Kluivert menyebut, tak memikirkan siapa yang jadi tuan rumah. Yang terpenting, jadwalnya teratur dan venue yang dipakai layak untuk menggelar laga.

“Soal venue babak keempat, saya tak terlalu memikirkan. Asal jadwalnya teratur, saya tak peduli di manapun kami bermain selama memang lapangannya layak dan bisa digunakan untuk bertanding,” ujar Kluivert.

3. Potensi lawan-lawan Indonesia di babak keempat

Di babak keempat nanti, Timnas dipastikan bertemu tim-tim Timur Tengah lagi. Di Grup A, ada Uni Emirat Arab dan Qatar yang sudah dipastikan masuk babak keempat.

Di Grup B, ada Irak, Oman, dan Palestina yang masih berebut slot menuju babak keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026. Namun, Timnas dipastikan tak akan jumpa Arab Saudi atau Australia, karena sudah bersua di babak ketiga.

post

Spalletti Dukung Ranieri Jadi Pelatih Baru Timnas Italia

PUSAT BOLA – Luciano Spalletti memberi dukungan kepada Claudio Ranieri sebagai calon pelatih baru Timnas Italia. Pria yang musim lalu melatih AS Roma itu memiliki pengalaman segudang untuk mengatasi segala tekanan.
“Ranieri adalah seorang profesional yang telah berkeliling dunia. Dia akan langsung tahu cara menekan tombol yang tepat. Federasi (FIGC) tahu cara memilih,” ujar Spalletti kepada RAI pada Senin (9/6/2025).

“Jika dia yang dipilih, saya akan menjadi orang pertama yang mendukungnya. Saya tidak seperti yang lain, jangan khawatir.”

“Saya pasti akan mendukung pengganti saya. Saya berharap pengganti saya akan mampu menemukan solusi untuk lolos ke Piala Dunia.”

“Saya sebetulnya mau bertahan karena saya pikir saya akan lolos ke Piala Dunia. Saya yakin tim ini bisa lolos. Jika tidak meraih tempat pertama, masih ada playoff,” jelas pelatih yang identik dengan kepala plontos itu.

Spalletti telah mengumumkan akan meninggalkan jabatannya usai menghadapi Moldova pada Selasa (10/6) dini hari WIB. Kekalahan dari Norwegia pekan lalu membuat FIGC memutuskan untuk memecatnya, namun ia memilih untuk mengakhiri kontraknya segera.

Ranieri, bersama Stefano Pioli, lalu muncul sebagai kandidat pengganti. Ia baru saja membawa Roma finis di urutan lima Serie A musim lalu, dan sebetulnya telah memutuskan pensiun untuk diangkat sebagai direktur dan penasihat senior Giallorossi.

post

Harvey Elliott Cinta Liverpool, tapi Tak Mau Sia-siakan Karier

PUSAT BOLA – Gelandang muda Liverpool Harvey Elliott tengah mempertimbangkan kelanjutan masa depannya di klub. Elliott bisa saja hengkang demi main lebih sering.
Elliott gabung Liverpool pada 2019. Secara keseluruhan, ia sudah mencatatkan 147 kali penampilan di semua kompetisi.

Namun, sebagian besar merupakan sebagai pemain pengganti. Pada musim 2024/2025, Elliott hanya lima kali jadi starter dari 23 kali penampilan di semua ajang.

Situasi tersebut membuat Elliott mulai mempertimbangkan kelanjutan kariernya di Liverpool. Ia tidak ingin menyia-nyiakan kariernya dengan waktu bermain yang minim.

“Ini adalah situasi yang saya dan tim harus bicarakan karena saya sudah masuk usia 22 tahun, musim depan 23 tahun,” ujar Elliott seperti dilansir ESPN.

“Saya tidak ingin menyia-nyiakan tahun-tahun dalam karier saya karena ini adalah karier yang pendek. Anda tidak tahu apa yang akan terjadi.”

“Saya harus merenung. Saya harus melihat apakah saya puas dengan apa yang saya kerjakan dan bagaimana saya bisa meningkatkan diri sebagia pemain karena itulah yang paling penting.”

“Saya hanya ingin jadi semakin baik dan sebaik mungkin. Kalau itu berarti harus pindah, maka itu adalah keputusan yang akan harus saya buat dan saya hanya harus melihat apa yang terjadi.”

“Tidak ada yang bikin saya ingin pindah. Saya cinta klub ini, saya cinta fansnya, dan tim. Saya mendukung mereka juga. Tapi yang paling penting, ini soal apa yang terbaik untuk karier saya,” katanya.

post

Hasil Belgia vs Wales: Skor 4-3

PUSAT SCOREBelgia meraih kemenangan dramatis 4-3 atas Wales dalam laga lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona UEFA yang berlangsung di Brussels. Pertandingan ini berlangsung sengit dan penuh kejutan, Belgia sempat unggul tiga gol lebih dulu sebelum Wales bangkit dan memaksa laga berjalan menegangkan hingga menit akhir.

Gol-gol Belgia dicetak oleh Romelu Lukaku (15’), Youri Tielemans (19’), Jeremy Doku (27’), dan Kevin De Bruyne (88’), sementara Wales membalas melalui Harry Wilson (penalti 45+7’), Sorba Thomas (51’), dan Brennan Johnson (69’).

Kedua tim bermain terbuka sejak awal, dengan Belgia mendominasi babak pertama dan Wales memberikan perlawanan sengit di paruh kedua. Kiper dari kedua tim, terutama Matz Sels di kubu Belgia, tampil menonjol dengan sejumlah penyelamatan krusial di tengah tekanan lawan.

Kemenangan ini sangat berarti bagi Belgia yang kini mengoleksi 4 poin dari dua laga dan menjaga asa bersaing di papan atas klasemen grup. Sementara Wales, meski gagal membawa pulang poin, tetap bertahan di posisi kedua dengan 7 poin dari empat pertandingan.

Babak Pertama

Belgia langsung mengambil inisiatif serangan sejak menit awal, memaksa Wales bertahan dan mengandalkan serangan balik.

Peluang pertama datang dari sundulan Ben Davies yang masih bisa diblok lini belakang Belgia. Belgia merespons dengan tekanan bertubi-tubi, menghasilkan beberapa sepak pojok di sepuluh menit pertama.

Pada menit ke-15, Belgia mendapatkan penalti setelah handball oleh Brennan Johnson di kotak terlarang. Romelu Lukaku mengeksekusi penalti dengan sempurna ke pojok kiri bawah, membuka keunggulan Belgia. Gol!

Empat menit berselang, Youri Tielemans menggandakan keunggulan tuan rumah lewat sepakan keras dari tengah kotak penalti, memanfaatkan umpan Maxim De Cuyper. Gol!

Wales mencoba keluar dari tekanan, namun justru Belgia menambah keunggulan di menit ke-27. Jeremy Doku memanfaatkan umpan Koni De Winter dan melepaskan tembakan kaki kiri yang tak mampu dibendung kiper Wales, membuat skor menjadi 3-0.

Wales perlahan mulai menemukan ritme permainan, mengandalkan kecepatan Sorba Thomas dan Harry Wilson di sisi sayap. Beberapa peluang tercipta, namun Matz Sels tampil sigap di bawah mistar Belgia, termasuk menepis tembakan David Brooks dan Ben Davies.

Menjelang babak pertama usai, Wales mendapat peluang emas melalui sundulan Chris Mepham yang masih bisa diselamatkan Sels. Tekanan berbuah penalti setelah Mepham dilanggar Sels di kotak penalti. Harry Wilson maju sebagai eksekutor dan sukses memperkecil ketertinggalan menjadi 3-1 pada menit 45+7.

Babak Kedua

Babak kedua dimulai dengan pergantian pemain dari Belgia yang memasukkan Arthur Theate dan Dodi Lukebakio. Namun, justru Wales yang tampil lebih agresif dan berhasil memperkecil skor di menit ke-51.

Sorba Thomas mencetak gol kedua Wales memanfaatkan umpan Harry Wilson, membuat skor menjadi 3-2 dan membangkitkan semangat tim tamu.

Belgia berusaha membalas melalui peluang Doku dan De Bruyne, namun lini pertahanan Wales tampil disiplin dan kiper mereka beberapa kali melakukan penyelamatan penting.

Pergantian pemain di kubu Wales dengan masuknya Liam Cullen dan Mark Harris menambah variasi serangan. Belgia juga sempat mengancam lewat tembakan Onana dan Lukebakio, namun belum membuahkan hasil.

Wales akhirnya menyamakan kedudukan pada menit ke-69 melalui Brennan Johnson. Gol ini lahir dari skema bola mati, di mana Sorba Thomas mengirim umpan yang disambut sundulan Johnson ke pojok bawah gawang, membuat skor menjadi 3-3 dan memanaskan atmosfer pertandingan.

Belgia sempat mencetak gol keempat melalui Lukaku pada menit ke-80, namun dianulir VAR karena offside. Kedua tim terus bertukar serangan, dengan beberapa peluang emas gagal dimaksimalkan baik oleh Belgia maupun Wales.

Gol penentu akhirnya lahir pada menit ke-88. Kevin De Bruyne memanfaatkan umpan silang Tielemans dari sepak pojok dan menuntaskan peluang dengan sepakan kaki kiri dari jarak dekat, membawa Belgia kembali unggul 4-3. Wales mencoba membalas di sisa waktu, namun sundulan Liam Cullen di masa injury time masih bisa diamankan Sels.

Hingga peluit panjang dibunyikan, Belgia berhasil mempertahankan keunggulan tipis dan mengamankan tiga poin penting dalam laga penuh drama tujuh gol ini.

Susunan Pemain

Belgia XI: Matz Sels; Maxim De Cuyper, Wout Faes, Zeno Debast, Thomas Meunier; Youri Tielemans, Amadou Onana; Leandro Trossard, Kevin De Bruyne, Jeremy Doku; Romelu Lukaku

Wales XI: Darlow, Ben Davies, Joe Rodon, Chris Mepham, Ethan Ampadu, Connor Roberts, Jordan James, Ethan Ampadu, Harry Wilson, Sorba Thomas, Brennan Johnson, David Brooks

Untuk Nonton Live Streaming Bola Bisa Langsung Ke PUSAT SCORE

post

Hasil Italia vs Moldova: Skor 2-0

PUSAT SCORE – Italia akhirnya berhasil meraih kemenangan pertama di babak Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona UEFA. Mereka menaklukkan Moldova dengan skor 2-0 di kandang sendiri pada Selasa, 10 Juni 2025 dini hari WIB.

Dua gol kemenangan Gli Azzurri dicetak oleh Giacomo Raspadori pada menit ke-40 dan Andrea Cambiaso di menit ke-50.

Hasil ini menjadi kabar baik bagi Italia setelah sebelumnya menelan kekalahan di laga pembuka grup. Kemenangan ini juga menjaga harapan mereka untuk bersaing di papan atas klasemen grup yang saat ini masih dipimpin oleh Norwegia.

Kali ini, Italia tampil dominan dalam penguasaan bola dan menciptakan banyak peluang. Namun, Moldova beberapa kali mampu merepotkan lini belakang tuan rumah melalui serangan balik cepat.

Kemenangan ini membuat Italia kini mengoleksi tiga poin dari dua laga, menempel ketat Israel di klasemen sementara. Di sisi lain, Moldova semakin terpuruk di dasar klasemen setelah menelan dua kekalahan beruntun tanpa mencetak gol.

Babak Pertama

Pertandingan dimulai dengan tempo sedang, dan Italia langsung mengambil inisiatif serangan. Namun, Moldova yang tampil disiplin di lini belakang mampu meredam gelombang serangan tuan rumah dalam sepuluh menit pertama.

Pada menit ke-9, Moldova sempat mencetak gol lewat Ion Nicolaescu, tetapi gol tersebut dianulir setelah pemeriksaan VAR yang memutuskan offside.

Setelah momen tersebut, Italia semakin meningkatkan intensitas serangan mereka. Peluang emas didapatkan Luca Ranieri pada menit ke-17 melalui sundulan yang sayangnya hanya membentur mistar gawang.

Beberapa menit kemudian, Mateo Retegui juga mendapat peluang, namun tendangannya masih bisa diamankan kiper Moldova, Cristian Avram.

Italia terus menekan melalui kombinasi umpan pendek di lini tengah. Sandro Tonali dan Federico Dimarco aktif membangun serangan. Dimarco sendiri sempat melepaskan tembakan dari sudut sempit di menit ke-37, namun bola masih melenceng tipis di sisi gawang.

Moldova tidak tanpa perlawanan. Mereka sempat mengancam melalui serangan balik cepat, di antaranya melalui Ion Nicolaescu dan Artur Ionita. Namun, penyelesaian akhir yang kurang tenang membuat peluang tersebut gagal membuahkan gol.

Gianluigi Donnarumma juga tampil sigap dengan beberapa penyelamatan penting, termasuk menepis sepakan Oleg Reabciuk dari luar kotak penalti.

Kebuntuan akhirnya pecah pada menit ke-40. Giacomo Raspadori berhasil memanfaatkan kemelut di depan gawang Moldova dan melepaskan tembakan kaki kanan. Bola mengarah ke pojok kiri bawah, membuat Italia unggul 1-0. Gol ini menjadi pelecut semangat bagi tuan rumah untuk terus menekan hingga akhir babak pertama.

Menjelang turun minum, Moldova mendapatkan dua peluang beruntun dari situasi bola mati. Namun, sundulan Daniel Dumbravanu dan tembakan Artur Ionita masih belum menemui sasaran. Skor 1-0 untuk keunggulan Italia bertahan hingga jeda babak pertama.

Babak Kedua

Memasuki babak kedua, Italia melakukan dua pergantian pemain, yaitu Riccardo Orsolini dan Nicolò Barella untuk menambah daya gedor. Efeknya langsung terasa, di mana Italia tampil lebih agresif dan menekan sejak menit awal babak kedua.

Pada menit ke-50, Andrea Cambiaso menggandakan keunggulan Italia setelah menerima umpan dari Davide Frattesi. Cambiaso dengan tenang menaklukkan Cristian Avram melalui sepakan kaki kanan dari tengah kotak penalti. Skor berubah menjadi 2-0 dan membuat Italia semakin nyaman menguasai jalannya laga.

Moldova mencoba memberikan respons cepat. Ștefan Bodișteanu mendapat peluang emas di menit ke-51, namun tembakannya masih bisa diamankan Donnarumma. Tak lama berselang, Nicolaescu juga hampir memperkecil ketertinggalan melalui sundulan, namun bola melenceng tipis di sisi gawang.

Italia tidak mengendurkan tekanan. Frattesi dan Orsolini bergantian menebar ancaman ke gawang Moldova, namun Avram tampil cukup baik dengan beberapa penyelamatan penting, termasuk menepis sepakan Frattesi di menit ke-73.

Di sisi lain, Moldova melakukan sejumlah pergantian pemain untuk menambah daya serang, namun tetap kesulitan menembus pertahanan solid Italia.

Menjelang akhir laga, Moldova justru lebih sering menekan. Vitalie Damașcan dan Victor Stina beberapa kali menguji Donnarumma. Namun, kiper Paris Saint-Germain tersebut tampil gemilang dengan serangkaian penyelamatan di masa injury time. Italia juga sempat kehilangan Ranieri akibat cedera, digantikan oleh Diego Coppola di menit ke-83.

Peluang terakhir Moldova datang di menit-menit akhir melalui Damașcan, namun Donnarumma kembali sigap mengamankan gawangnya. Hingga peluit panjang dibunyikan, skor 2-0 untuk Italia tidak berubah, memastikan tiga poin pertama Gli Azzurri di babak kualifikasi ini.

Susunan Pemain

ITALIA XI: Donnarumma; Ranieri, Bastoni, Di Lorenzo, Dimarco; Tonali, Ricci, Frattesi; Cambiaso, Raspadori, Retegui

MOLDOVA XI: Avram; Mudrac, Dumbravanu, Baboglo, Reabciuk; Caimacov, Ionita, Bodisteanu, Platica; Nicolaescu, Postolachi

Untuk Nonton Live Streaming Bola Bisa Langsung Ke PUSAT SCORE

4 Kemenangan Terakhir Spanyol atas Prancis di Laga Kompetitif sejak 2012

PUSATSCORE , Timnas Spanyol dan Prancis merupakan dua negara besar dengan sejarah mentereng di dunia sepak bola. Pertemuan keduanya kerap kali menghadirkan laga sengit dan panas. Spanyol memiliki rekor apik dengan 18 kemenangan atas Prancis dalam 38 pertandingan di semua ajang. Dalam 13 tahun terakhir, La Furia Roja mampu mengalahkan Prancis dalam empat pertandingan kompetitif sejak 2012.

Berikut catatan empat kemenangan terakhir Spanyol atas Prancis tersebut.

1. Spanyol menang 2-0 atas Prancis pada perempat final Euro 2012

Spanyol menghadapi Prancis pada perempat final Euro 2012. Pelatih La Furia Roja kala itu, Vicente del Busque, memainkan skuad terbaiknya, seperti Cesc Fabregas, David Silva, Andres Iniesta, dan Xavi Hernandez. Di sisi lain, pelatih Timnas Prancis saat itu, Laurent Blanc, mengandalkan Franck Ribery, Karim Benzema, dan Florent Malouda di lini depan.

Spanyol membuka keunggulan lewat gol sundulan Xabi Alonso pada menit ke-19. Ia kemudian menorehkan gol keduanya dari sepakan penalti pada menit 90+1. Spanyol sukses menyingkirkan Prancis dari perempat final Euro 2012 dengan kemenangan 2-0.

2. Spanyol menaklukan Prancis 1-0 pada Kualifikasi Piala Dunia 2014

Usai berduel di Euro 2012, Spanyol dan Prancis berada satu grup dalam Kualifikasi Piala Dunia 2014 zona Eropa. Kedua negara bermain imbang 1-1 di kandang Spanyol, Stadion Vicente Calderon, pada 16 Oktober 2012. Giliran Prancis menjamu Spanyol di laga kedua yang digelar di Stade de France pada 26 Maret 2013.

Del Bosque kali ini menurunkan David Villa dan Pedro Rodriguez bersama Andres Iniesta di lini depan Spanyol. Di sisi lain, pelatih Timnas Prancis, Didier Deschamps, mengandalkan trio Ribery, Benzema, dan Mathieu Valbuena. Spanyol berhasil menang 1-0 atas Prancis lewat gol tunggal Pedro pada menit ke-58.

3. Spanyol menyingkirkan Prancis dari Euro 2024 dengan skor 2-1

Spanyol dan Prancis saling berhadapan dalam laga semifinal Euro 2024. Kedua tim sama-sama dijagokan sebagai kandidat juara sehingga laga ini berlangsung sengit dan panas. Pelatih Timnas Spanyol, Luis de la Fuente, memainkan Lamine Yamal, Alvaro Morata, Dani Olmo, dan Nico Williams, sebagai starter. Sementara itu, Deschamps menurunkan Randal Kolo Muani, Kylian Mbappe, dan Ousmane Dembele di lini depan sejak menit pertama.

Prancis unggul terlebih dahulu melalui Randal Kolo Muani ketika pertandingan baru berjalan 8 menit. Spanyol menyamakan kedudukan menjadi 1-1 lewat gol spektakuler Yamal pada menit ke-21. Olmo mencetak gol yang membawa Spanyol berbalik unggul 2-1 atas Prancis pada menit ke-25. Skor tersebut bertahan sampai pertandingan berakhir sehingga Spanyol lolos ke final. La Furia Roja kemudian keluar sebagai juara Euro 2024.

4. Spanyol menang tipis 5-4 atas Prancis pada semifinal Nations League 2024/2025

Pertandingan antara Spanyol dengan Prancis di semifinal Nations League 2024/2025 berlangsung seru selama 90 menit. Sebab, kedua tim bermain menyerang dan mencetak total sembilan gol. Spanyol menang tipis 5-4 atas Prancis di laga ini.

La Furia Roja awalnya tampil dominan dengan unggul empat gol lewat Nico Williams, Mikel Merino, Lamine Yamal, dan Pedri. Prancis sempat mengejar ketertinggalan melalui gol penalti Kylian Mbappe pada menit ke-59. Yamal makin memperlebar keunggulan Spanyol menjadi 5-1 atas Prancis lewat golnya pada menit ke-67. Secara mengejutkan, Prancis mampu menorehkan tiga gol balasan yang masing-masing dicetak Rayan Cherki, bunuh diri Dani Vivian, dan Randal Kolo Muani. Akan tetapi, Spanyol mampu mempertahankan keunggulan 5-4 atas Prancis sampai laga berakhir.

Tidak mudah bagi Spanyol saat meraih 4 kemenangan atas Prancis dalam 4 pertandingan kompetitif sejak 2012. La Furia Roja harus bekerja keras dalam bertahan dan mencetak gol sampai menit-menit akhir. Terbukti, keunggulan lima gol Spanyol mampu dibalas empat gol oleh Prancis pada semifinal Nations League 2024/2025.

4 Pemain Manchester United yang Wajib Keluar pada Musim Panas 2025 Versi Gary Neville

PUSATSCORE , Kegagalan Manchester United menutup musim 2024/2025 dengan positif membuat banyak penggemar kecewa. Finis di posisi ke-15 klasemen akhir English Premier League (EPL) dan dipastikan absen pada kompetisi Eropa pada 2025/2026 menjadi catatan kelam bagi klub sebesar Setan Merah. Mantan pemain sekaligus link pundit sepak bola Inggris, Gary Neville, turut angkat suara soal siapa saja yang patut didepak.

Dalam podcast It’s Called Soccer, Neville menyebut empat nama yang menurutnya tidak layak lagi mengenakan seragam Setan Merah. Menariknya, dari keempat pemain tersebut ada nama Antony yang cukup bersinar selama masa peminjamannya ke klub LaLiga Spanyol, Real Betis. Demi kebaikan klub dan para pemain itu sendiri, menurut Neville, perpisahan adalah langkah tepat untuk keempat pemain tersebut. Siapa saja?

1. Marcus Rashford menjadi nama pertama yang disebut Gary Neville

Marcus Rashford menjadi pemain pertama yang disebut Gary Neville dalam daftar pemain yang harus dijual Manchester United. Penyerang berusia 27 tahun itu mengalami penurunan performa drastis musim ini dan sempat berselisih dengan manajer Ruben Amorim. Rashford bahkan sempat dipinjamkan ke Aston Villa pada Januari 2025 lalu.

Situasi Rashford makin terjepit dengan kedatangan Matheus Cunha dari Wolves dan rencana transfer Bryan Mbeumo dari Brentford. Dua penyerang baru tersebut memberi sinyal kuat bahwa Rashford tak lagi jadi bagian inti dalam rencana Amorim ke depannya. “Saya kira untuk kebaikan Marcus dan Manchester United, sepertinya jalan itu telah berakhir,” kata Neville dalam podcast.

Rashford telah mempersembahkan 138 gol dari 426 penampilan sejak debutnya bersama tim utama. Ia adalah produk akademi yang setia, tumbuh bersama klub sejak 2005. Namun, performa buruk dalam beberapa musim terakhir membuat perpisahan menjadi langkah yang cukup logis.

2. Jadon Sancho tidak dipermanenkan oleh Chelsea untuk 2025/2026

Jadon Sancho sempat menunjukkan performa menjanjikan saat dipinjamkan ke Chelsea sepanjang musim 2024/2025. Ia mencatat 15 kontribusi gol di semua kompetisi, termasuk gol penting di final UEFA Conference League 2025. Namun, Chelsea memilih membatalkan opsi pembelian permanen meski harus membayar penalti sebesar 5 juta euro atau Rp93 miliar.

Kepulangannya ke Old Trafford kemungkinan tidak akan disambut hangat, mengingat sejarah konfliknya dengan manajer sebelumnya, Erik ten Hag, dan belum ada hubungan langsung dengan manajer baru. Ruben Amorim pun tidak menunjukkan tanda-tanda akan memberinya kesempatan kedua. Neville menilai Sancho sebaiknya mencari klub yang benar-benar percaya padanya.

Menurut Neville, situasi ini serupa dengan Rashford, di mana sang pemain memerlukan lingkungan baru untuk menghidupkan kembali kariernya. Kritik terbuka Sancho terhadap klub menunjukkan adanya jarak emosional yang tak mudah dijembatani. “Manchester United harus memastikan mereka berpisah dengannya, dan dari sudut pandang Jadon, dia harus memastikan dia berpisah dengan Manchester United,” ujar Neville tegas.

3. Antony disarankan untuk tetap bermain lebih lama di LaLiga Spanyol

Didatangkan dengan harga sangat mahal dari Ajax sebesar 86 juta euro atau Rp1,6 triliun, ekspektasi tinggi tentu dibebankan pada pundak Antony. Sayangnya, sang winger asal Brasil ini gagal menjawab ekspektasi tersebut dengan performa yang sangat mengecewakan. Dalam 96 pertandingan, ia hanya mencetak 12 gol dan 5 assist bersama Setan Merah, angka yang buruk jika dilihat dari harga belinya.

Namun, situasi berbalik saat Antony dipinjamkan ke Real Betis di LaLiga Spanyol. Ia tampil jauh lebih baik dengan mencetak 9 gol dan 5 assist dari 26 laga. Gaya permainan di Spanyol sepertinya sangat cocok untuk Antony dibanding dengan English Premier League.

Dengan rumor kedatangan Bryan Mbeumo yang semakin panas, posisi Antony bisa semakin terancam. Neville menilai bahwa pindah permanen ke Spanyol adalah keputusan terbaik bagi semua pihak, terutama Antony. “Saya pikir Antony sempurna untuk Spanyol dan, sekali lagi, Manchester United seharusnya memfasilitasi kepergiannya. Ini yang terbaik untuk Antony dan terbaik untuk klub,” jelas Neville.

4. Alejandro Garnacho mulai memiliki hubungan buruk dengan Ruben Amorim

Alejandro Garnacho menjadi nama paling mengejutkan dalam daftar yang diungkap Neville. Meski masih muda dan potensial, Garnacho terlibat konflik serius dengan Amorim menjelang akhir musim. Puncaknya terjadi di final Liga Europa saat ia hanya dimainkan selama 19 menit pada partai tersebut.

Perselisihan tersebut meruncing hingga sang agen yang juga saudaranya ikut terlibat dalam ketegangan dengan manajer. Amorim bahkan disebut telah menyarankan Garnacho untuk mulai mencari klub baru. Klub seperti Chelsea dan Napoli langsung menunjukkan ketertarikan terhadap winger Argentina tersebut.

Garnacho memiliki nilai 37 juta euro (Rp688 miliar), namun bisa dijual lebih tinggi. Dengan datangnya Matheus Cunha yang diproyeksikan mengisi posisi penyerang kiri, bisa menyingkirkan Garnacho dari pilihan utama. “Tak diragukan, Garnacho bisa bermain di Premier League, tapi saya pikir dia akan menyukai Spanyol, dia akan berkembang di sana. Bukan berarti saya ingin mengusir dia dari klub. Tapi saya pikir lebih baik pergi,” ujar Neville dalam podcast It’s Called Soccer.

Manchester United tengah menghadapi situasi berat untuk menaikkan performa mereka pada 2025/2026. Eks pemain Setan Merah, Gary Neville, menyarankan agar klub berani mengambil keputusan besar dengan melepas empat nama tersebut. Menurutnya, upaya ini bisa menjadi langkah pertama untuk memperbaiki kualitas mereka dalam menghadapi musim baru yang sangat berat.

post

Alisson Tak Mau Pusing-pusing soal Masa Depan di Liverpool

PUSAT BOLA – Dengan sisa kontrak maksimal dua musim, di usia yang menuju 33 tahun, Alisson Becker menatap persimpangan jalan di Liverpool. Kiper Brasil itu mau tetap kalem.
Alisson sudah menjadi andalan Liverpool sejak gabung dari AS Roma pada 2018. Ia adalah salah satu sosok kunci Si Merah hingga bisa kembali ke siklus juara.

Kiper yang akan berulang tahun ke-33 pada Oktober mendatang itu memenangi dua gelar Premier League bersama Liverpool. Ia juga memenangi Piala Liga Inggris, Piala FA, Liga Champions, dan Piala Dunia Antarklub.

Namun pria yang sempat jadi penjaga gawang termahal di dunia itu akan segera menatap masa-masa kesimpangsiuran. Usianya tak lagi muda, kontraknya juga tersisa setahun plus setahun lain sebagai opsi klub, dan datangnya kiper baru di Liverpool bikin posisinya akan sulit.

Liverpool mendatangkan Giorgi Mamardashvili musim panas ini, yang bisa dibaca sebagai persiapan transisi dari Alisson. Tapi hal-hal tersebut belum menjadi perhatian Alisson untuk sementara waktu ini.

“Saya tak pernah bisa berencana untuk jangka panjang. Saya pastinya masih punya sisa setahun dan setahun tambahan dari opsi klub, yang mungkin akan mereka gunakan,” katanya dikutip Liverpool Echo.

“Ini adalah momen menentukan dalam karier saya, dengan Piala Dunia akan tiba. Saya ingin dalam fokus penuh, saya tak mau hal-hal di luar itu mengganggu.”

post

Daftar Juara UEFA Nations League: Portugal Terbanyak

PUSAT BOLA – Portugal menjuarai UEFA Nations League 2024/2025. Seleccao Das Quinas jadi negara dengan gelar juara terbanyak di kompetisi itu.
Portugal menghadapi Spanyol pada laga final di Munich Football Arena, Senin (9/6/2025) dini hari WIB. Spanyol unggul 2-1 di babak pertama lewat gol-gol Martin Zubimendi dan Mikel Oyarzabal, yang diselingi gol Nuno Mendes.

Portugal baru bisa menyamakan skor 2-2 lewat Cristiano Ronaldo pada menit ke-61. Hingga 90 menit laga berakhir, skor tersebut tidak berubah.

Laga akhirnya harus dituntaskan dengan adu penalti karena tidak ada gol tambahan di Babak Extra Time 2×15 menit. Di babak tos-tosan, seluruh penendang Portugal sukses menunaikan tugasnya termasuk Ruben Neves sebagai penentu.

Dari Spanyol, hanya tiga yang masuk dari total empat penendang karena Alvaro Morata gagal. Portugal menang 5-3 lewat adu penalti.

Ini jadi trofi kedua Portugal di UEFA Nations League setelah yang pertama pada 2019. Di laga final enam tahun lalu, Portugal mengalahkan Belanda 1-0.

Portugal jadi negara dengan trofi Nations League terbanyak, setelah ajang ini pertama kali digelar 2019. Sementara, Spanyol harus gigit jari karena gagal mempertahankan gelar juara yang direbut dua tahun lalu.

Spanyol untuk kedua kalinya jadi runner-up Nations League, setelah pertama pada 2021 saat dikalahkan 1-2 oleh Prancis.