
PUSATSCORE –Jamie Vardy resmi pamit dari Leicester City, Kamis (24/4/2025) malam WIB. Vardy memutuskan tidak memperpanjang kontraknya yang bakal berakhir pada Juni 2025.
Keputusan tersebut sekaligus mengakhiri 13 tahun pengabdian Vardy bersama The Foxes. Momen ini tentu mengiris hati para penggemarnya, mengingat Vardy dan Leicester telah melalui banyak momen tak terlupakan bersama.
“Halo semuanya. Kepada para penggemar Leicester, kami sangat terpukul karena hari ini akhirnya tiba juga: waktu untuk mengucapkan selamat tinggal,” kata Vardy dalam pesan perpisahannya di Instagram Leicester.
1. Vardy dan kesetiaannya untuk Leicester
Pencinta sepak bola tentu tahu seberapa tajamnya Jamie Vardy di Premier League. Ketajamannya tersebut menjadi salah satu kunci keberhasilan Leicester meraih gelar Premier League pertamanya, musim 2015/16: sebuah pencapaian luar biasa yang mengguncang dunia sepak bola.
Di musim tersebut, Vardy nyaris menyempurnakan gelar Premier League dengan status top scorer. Cukup disayangkan, Vardy terpaut satu angka dari Harry Kane yang menyabet sepatu emas dengan 25 gol.
Meski demikian, Vardy mencatatkan rekor mengilap dengan mencetak gol dalam 11 laga secara beruntun. Vardy melewati rekor milik Ruud van Nistelrooy di Manchester United, 10 laga beruntun.
Setelah musim bersejarah tersebut, Vardy terus menunjukkan konsistensinya. Ia selalu mencetak dua digit gol dalam enam musim berturut-turut, hingga akhirnya berhasil meraih gelar top scorer Premier League pada musim 2019/20.
2. Vardy sedih tinggalkan Leicester
Vardy memang mengucapkan pesan perpisahannya dengan kepala tegak, tetapi tak bisa menyembunyikan hatinya yang teriris. Vardy begitu sedih, karena sudah melewati banyak momen tak terlupakan bersama Leicester.
Setelah membantu Leicester juara Premier League musim 2015/16, meraih gelar top scorer 2019/20, serta mengangkat trofi Piala FA 2020/21, Vardy akhirnya merasakan momen pahit. Itu karena Leicester terdegradasi pada musim 2022/23.
Ada opsi cabut untuk membela klub lain. Tetapi, Vardy enggan mengambil pilihan tersebut. Tak heran, mengingat Vardy pernah menolak pinangan dari Real Madrid: tawaran yang mungkin selalu diambil oleh pemain lain.
Kesetiaan Vardy berbuah manis. Dia sukses mengantarkan The Foxes kembali ke kasta tertinggi pada musim berikutnya.
“Saya telah menjalani 13 tahun yang luar biasa di klub ini, dengan banyak kesuksesan, beberapa masa sulit, tapi sebagian besar adalah momen-momen indah. Namun, sekarang waktunya saya mengucapkan selamat tinggal. Meski saya sangat sedih, saya rasa inilah waktu yang tepat,” ujar Vardy.
3. Kode Vardy kembali ke Leicester, jadi pelatih atau petinggi klub?
Sayangnya, Vardy pergi dengan luka, karena bertepatan dengan Leicester yang dipastikan degradasi pada musim ini. Vardy pun berharap Leicester bisa segera bangkit.
“Leicester akan selalu memiliki tempat yang sangat istimewa di hati saya, dan saya akan terus mengikuti perjalanan klub ini di masa mendatang. Saya berharap akan ada lebih banyak kesuksesan lagi untuk Leicester,” kata Vardy.
Vardy juga mengucapkan terima kasih kepada fans yang selalu setia mendukung Leicester. Pria 38 tahun itu memberikan kode akan kembali, tentu bukan sebagai pemain.
“Saya ingin mengucapkan terima kasih yang tulus kepada kalian semua karena telah menerima saya sebagai bagian dari kalian. Untuk sekarang, ini adalah perpisahan saya. Tapi kalian akan melihat saya lagi, saya janji. Terima kasih,” ungkap Vardy.