
PUSATSCORE – Gelaran Piala AFF U-23 2025 tinggal menghitung hari. Timnas Indonesia U-23 pun tengah menyempurnakan tim lewat pemusatan latihan (TC) di bawah komando Gerald Vanenburg.
Vanenburg memanggil sederet pemain potensial muda milik tanah air. Di dalamnya berisikan bibit pemain andalan Timnas Indonesia di masa depan. Salah satunya adalah Ahmad Wadil, winger muda milik Malut United.
Wadil hadir sebagai opsi Vanenburg dalam mempertajam lini depan Garuda Muda yang siap memberikan segalanya di atas lapangan.
Panggilan ke Timnas U-23 tentu terasa spesial bagi Wadil, mengingat musim 2024/25 merupakan debutnya berkarier di klub profesional. Dia diboyong Malut usai membela Bali United di Elite Pro Academy (EPA) U-20.
Wadil mulai menjadi opsi utama dalam mengisi slot pemain di bawah 23 tahun pada putaran kedua Liga 1 musim 2024/25. Di bawah arahan Imran Nahumarury, Wadil tampil 14 kali dengan koleksi satu gol.
Gol perdananya lahir saat bertandang ke markas PSM Makassar. Terasa spesial, karena gol tersebut tercipta di tanah kelahirannya, Parepare.
Momen tersebut terasa begitu emosional bagi Wadil. Khususnya saat melirik ke tribune: ada senyum manis dari sang ibu.
Kini, Wadil tengah berjuang untuk memperebutkan di skuad utama Timnas U-23 untuk Piala AFF U-23 2025 yang bakal berlangsung pada 15 Juli mendatang.
Ada sejumlah harapan dan narasi menyentuh yang dilontarkan Wadil jelang debutnya mengenakan lambang Garuda di turnamen resmi. Berikut petikan wawancaranya bersama IDN Times.
Bagaimana pengalaman kamu akhirnya main di Liga 1, kompetisi tertinggi tanah air untuk pertama kalinya?
Jujur, main di Liga 1 untuk pertama kalinya tuh kayak mimpi yang akhirnya kesampaian. Dari kecil udah menyimpan cita-cita mau main di kompetisi tertinggi. Jadi, pas akhirnya debut dan bisa kasih kontribusi, itu perasaan yang susah dijelasin.
Saya main 14 laga musim ini dan mencetak satu gol. Momen yang paling berkesan itu jelas waktu cetak gol pertama, apalagi itu di kampung sendiri.
Apa arti gol itu buat Wadil?
Main di depan keluarga, teman-teman, dan orang kampung, itu bener-bener bikin merinding. Begitu gol masuk, saya langsung lihat ke tribune. Di sana saya melihat mama tersenyum bangga, itu nggak bakal pernah saya lupain.
Gol itu bukan cuma angka di statistik, tapi simbol dari semua kerja keras selama ini.
Momen mana yang paling berkesan buat Wadil?
Terus yang juga bikin saya terharu banget waktu pertama kali main di Stadion Gelora Kie Raha. Waktu injak lapangannya, saya sempet terdiam sejenak, tarik napas, dan bilang dalam hati, “Akhirnya sampai juga ke titik ini.”
Dua momen itu, debut cetak gol di rumah sendiri dan main di Gelora Kie Raha, bener-bener jadi pengingat buat saya bahwa perjuangan belum selesai, tapi ini langkah awal yang sangat berharga.
Setelah rutin tampil di putaran kedua, bagaimana performa kamu? Puas? Aspek mana yang menurut kamu harus dibenahi atau ditingkatkan?
Setelah diberi banyak kesempatan buat main di putaran kedua, saya selalu berusaha memberikan yang terbaik bagi tim. Tentunya saya masih belum puas, terus belajar, dan berlatih keras agar bisa meningkatkan performa di lapangan, khususnya dari segi ketenangan dan pengambilan keputusan.
Saat ini dipanggil ke Timnas U-23 buat AFF, bagaimana perasaan kamu ketika mengetahui panggilan itu? Boleh ceritakan?
Saya lagi istirahat di kamar, dapat telepon langsung dari asisten pelatih Timnas U-23 untuk gabung TC. Saya awalnya gak nyangka, perasaan campur aduk antara senang, terharu, dan bangga.
Ini bakal jadi tanggung jawab besar buat saya. Saya bakal tunjukkan kalau saya layak di Timnas U-23 dan bisa bersaing di level internasional.
Dengan kualitas kamu, seoptimis apa bisa masuk skuad utama? Karena pasti ada yang dicoret menyesuaikan regulasi turnamen?
Iya, saya sadar banget kalau persaingan di Timnas U-23 itu ketat. Banyak pemain bagus dari berbagai klub yang juga punya kualitas dan pengalaman. Tapi saya datang ke pemusatan latihan ini bukan cuma buat numpang lewat.
Saya optimistis dengan kemampuan diri sendiri. Saya siap bersaing secara sehat untuk mendapatkan tempat di skuad utama.
Saya percaya, selama memberikan yang terbaik di setiap sesi latihan, jaga fokus, dan nurut sama instruksi pelatih, peluang itu selalu ada. Soal regulasi turnamen yang bikin harus ada pencoretan pemain, saya anggap itu bagian dari proses.
Kalau memang rezekinya saya masuk skuad utama, saya akan anggap itu tanggung jawab besar yang harus dijaga.
Ekspektasi apa yang bisa kamu berikan kepada tim dan masyarakat Indonesia jika nanti masuk dalam skuad utama? Apa yang bisa kamu berikan untuk tim?
Ekspektasi dari saya pribadi buat tim dan masyarakat Indonesia, kalau nanti saya masuk ke skuad utama, saya janji akan main dengan hati. Bukan cuma lari-lari di lapangan, tapi benar-benar memberikan segalanya buat lambang Garuda di dada.
Saya siap kerja keras buat bantu tim, entah itu dari sisi permainan, semangat di ruang ganti, atau dukungan mental ke rekan-rekan lain.
Soal target juara dari PSSI, saya pribadi enggak mau setengah-setengah. Kalau udah pakai seragam tim nasional, yang diincar ya harus juara. Saya percaya, dengan materi pemain yang ada dan pelatih yang paham karakter pemain muda Indonesia, target itu bukan mimpi kosong.
Tapi, itu semua bisa terjadi dengan kedisiplinan, kerja sama, dan mental juara dari kami semua.
Dan yang pasti, saya akan berjuang habis-habisan buat bikin bangga Indonesia.