
PUSAT BOLA – Napoli kian dekat dengan gelar juara Liga Italia musim ini usai mengalahkan Lecce 1-0 di pekan ke-35. Meski senang, namun pelatih Antonio Conte masih menahan diri saat membahas peluang scudetto.
Giacomo Raspadori menjadi pahlawan Napoli dalam laga di Stadion Via del mare, Sabtu (3/5/2025). Tendangan bebasnya di menit ke-24 yang berhasil mengoyak gawang Wladimiro Falcone sudah cukup untuk membawa pulang tiga poin ke Naples.
Dengan hasil itu, Napoli sudah mengumpulkan 77 poin dari 35 laga, unggul tiga poin dari Inter Milan yang juga menang 1-0 atas Hellas Verona. Meski duel perebutan scudetto berpotensi lanjut hingga pekan terakhir, setidaknya Napoli memegang kendali karena berada di posisi puncak klasemen.
Mereka juga diuntungkan jadwal yang lebih ‘ringan’. Meski begitu, Conte enggan jemawa. Ia ingat rasanya disalip di pekan terakhir dan gagal mengangkat trofi, sehingga tak mau sesumbar.
“Saya tak perlu berbohong, ini adalah langkah penting menuju scudetto. Ini adalah langkah penting, meskipun bukan yang terpenting. Saya sempat khawatir dengan Lecce yang main di kandang sendiri, karena mereka berjuang menghindari degradasi, sementara kami tiba di sini dalam situasi darurat,” ujar Conte kepada DAZN.
Conte terlihat marah usai laga, diduga karena Napoli ditekan Lecce di menit-menit akhir. Ia pun mengklarifikasi apa yang terjadi.
“Perbedaan antara hasil seri dan kemenangan hari ini bisa berdampak besar. Saya mengakhiri pertandingan dengan stres, bukan marah,” ia melanjutkan.
Jika Conte berhasil meraih scudetto bersama Napoli, maka ia akan menjadi pelatih pertama yang mengukir capaian tersebut dengan dengan tiga tim berbeda. Ia enggan berpikir ke sana saat ini.
“Saya akan mengatakannya jika dan ketika itu terjadi, karena saya pernah menang dan kalah pada hari terakhir. Mereka yang menang menulis buku sejarah. Sedangkan yang lain hanya bisa membacanya,” tegas Conte.
Saat memperkuat Juventus sebagai pemain, Conte pernah memenangi Serie A 2001-02 di pekan terakhir dengan menyalip Inter Milan yang awalnya berada di puncak. Namun dua tahun sebelumnya, ia kehilangan scudetto karena disalip Lazio di giornata pamungkas.