
PUSATSCORE , Berstatus sebagai pesepak bola veteran dengan berusia lebih dari 35 tahun bukan menjadi halangan dalam mencetak gol di semifinal Liga Champions Eropa (UCL). Torehan gol yang dicetak beberapa pemain senior itu berperan penting bagi perjalanan timnya kala melaju ke final UCL.
Tidak hanya itu, mereka tercatat sebagai pencetak gol tertua dalam sejarah semifinal UCL. Namun, belum ada yang berhasil menjuarai UCL setelah menorehkan gol di semifinal. Berikut tiga pencetak gol tertua dalam sejarah semifinal UCL.
1. Ryan Giggs membobol gawang Schalke 04 saat berusia 37 tahun 148 hari

Ryan Giggs merupakan salah satu talenta Wales terbaik jebolan akademi Manchester United. Ia termasuk anggota dari Class of ’92 atau pemain muda akademi MU yang diorbitkan Sir Alex Ferguson pada musim perdana liga Inggris dengan format English Premier League (EPL) pada 1992/1993. Giggs dikenal sebagai pelari cepat dengan kemampuan dribel, visi permainan, dan naluri mencetak gol tajam. Ia menjadi bagian penting kala MU menciptakan sejarah dengan menjadi klub Inggris pertama yang meraih treble winner pada 1998/1999. Giggs menghabiskan seluruh kariernya sebagai pesepak bola dengan membela Manchester United pada November 1990–Juli 2014.
Selain menjuarai EPL, Liga Champions, dan Piala FA pada 1998/1999, Giggs telah menciptakan beragam momen dan rekor selama membela The Red Devils. Salah satunya menjadi pencetak gol tertua dalam sejarah semifinal UCL. Rekor tersebut tercipta kala Manchester United menang 2-0 atas Schalke pada leg pertama semifinal UCL pada 2010/2011. Giggs memecahkan kebuntuan MU dengan menorehkan gol usai memaksimalkan assist Wayne Rooney pada menit ke-67. Ia ketika itu sudah berusia 37 tahun 148 hari.
2. Francesco Acerbi mencetak gol ke gawang Barcelona saat berusia 37 tahun 85 hari

Francesco Acerbi mengalami perjalanan karier yang berlika-liku. Ia sering kali berpindah-pindah klub usai diorbitkan akademi Pavia ke tim utama pada 2007. Acerbi pernah membela Reggina, Genoa, Chievo Verona, AC Milan, dan Sassuolo. Kariernya mulai meningkat ketika bermain untuk Lazio asuhan Simone Inzaghi pada 2018–2022. Acerbi lalu mengikuti Inzaghi yang pindah ke Inter Milan pada September 2022. Ia turut mengantarkan Inter Milan mencapai final Liga Champions pada 2022/2023.
Acerbi kemudian menjuarai Serie A bersama I Nerazzurri pada 2023/2024. Ia masih menjadi andalan lini belakan Inter Milan pada 2024/2025. Acerbi menciptakan momen epik kala menghadapi Barcelona pada leg kedua semifinal UCL yang berlangsung di stadion Giuseppe Meazza pada 6 Mei 2025.
Inter Milan kala itu tertinggal 2-3 dari Barcelona usai Raphinha mencetak gol pada menit ke-87. Acerbi berhasil menyamakan kedudukan menjadi 3-3 lewat golnya usai menyelesaikan umpan matang Denzel Dumfries pada menit 90+3. Ia menjadi pencetak gol tertua dalam sejarah semifinal UCL dengan usianya yang sudah memasuki 37 tahun 85 hari. Inter Milan berhasil melaju ke final UCL 2024/2025 dengan kemenangan 4-3 atas Barcelona usai Davide Frattesi mencetak gol pada menit ke-99.
3. Edin Dzeko menorehkan gol kontra AC Milan di semifinal UCL ketika berusia 37 tahun 54 hari

Edin Dzeko menjadi salah satu pesepak bola yang memiliki kebugaran prima dan naluri mencetak gol tajam saat usianya sudah lebih dari 35 tahun. Ia membuktikannya kala membela Inter Milan pada 2021–2023. Dzeko menjadi bagian penting dalam perjalanan Inter Milan mencapai final Liga Champions. Salah satunya dengan mencetak gol saat melakoni derbi Della Madonina kontra AC Milan di semifinal.
Dzeko menorehkan gol pertama Inter Milan saat pertandingan baru berjalan 8 menit. Ia memamksimalkan umpan matang Hakan Calhanoglu lewat sepakan kaki kirinya. Dzeko kala itu sudah berusia 37 tahun 54 hari. Inter Milan lolos ke final UCL 2022/2023 dengan unggul agregat 3-0 atas AC Milan. Sayangnya, I Nerazzurri takluk 0-1 dari Manchester City di final.
Ketiga pemain di atas merupakan bukti nyata dari pribahasa tua-tua keladi yang memiliki arti makin tua makin jadi. Mereka menunjukkan naluri mencetak gol tajam meski sudah berusia 37 tahun. Namun, Giggs dan Dzeko sama-sama gagal mengantarkan klubnya menjuarai UCL usai kalah di final. Acerbi kini memiliki kesempatan kedua untuk membawa Inter Milan meraih gelar juara UCL 2024/2025. Mampukah ia dan rekan-rekannya mengalahkan Paris Saint-Germain (PSG) di final yang berlangsung di Allianz Arena, Muenchen, pada 1 Juni 2025?