post

Alasan Brentford Pilih Nathan Collins sebagai Kapten Baru

PUSATSCORE , Brentford benar-benar memulai era baru pada 2025/2026. Mereka kini dilatih Keith Andrews yang menggantikan Thomas Frank yang diambil Tottenham Hotspur. The Bees juga dipimpin kapten anyar. Nathan Collins dipilih untuk melanjutkan tugas Christian Norgaard yang pindah ke Arsenal.

Keputusan Brentford menunjuk Collins sebagai kapten cukup menarik. Sebabnya, sebetulnya ada pemain yang lebih senior dibanding dirinya, baik secara usia maupun masa bakti di klub. Misalnya Rico Henry, Ethan Pinnock, Mathias Jensen, Vitaly Janelt, atau Kristoffer Ajer. Lantas, apa alasan Brentford memilih Collins?  

1. Nathan Collins merupakan pilar kunci untuk Brentford

Dapat diandalkan menjadi salah satu persyaratan utama seorang pemain layak menjadi kapten. Di Brentford, Nathan Collins sangat memenuhi kriteria tersebut. Sejak bergabung dari Wolverhampton Wanderers pada awal 2023/2024, bek tengah yang lahir pada 30 April 2001 ini sudah bermain 77 kali dan hanya absen 8 kali. Di English Premier League (EPL) 2024/2025, pria setinggi 1,93 meter tersebut bahkan menjadi satu-satunya pemain outfield Brentford yang selalu bermain penuh dalam 38 pertandingan.

Peran vital Collins bagi Brentford makin terlihat lewat sederet statistik yang lebih spesifik. Di EPL 2024/2025, ia merupakan pemain yang paling banyak melakukan blok (57). Collins juga berada di urutan kedua sebagai pemenang duel udara tersering (119) dan pembuat sapuan terbanyak (220).

Tak hanya secara defensif, Collins juga cukup terlibat ketika tim membangun serangan. Ia sudah menyumbang 4 gol dan 6 assist. Pada 2023/2024, ia bahkan menjadi pemain Brentford yang paling banyak membuat umpan sukses (1.196). Puncaknya, sejak bergabung, Collins masih tercatat sebagai pemain Brentford yang paling banyak menorehkan kemenangan (26).

2. Nathan Collins berpengalaman sebagai kapten

Statistik-statistik di atas bisa menggambarkan kualitas Nathan Collins yang mumpuni dalam mengomando tim, baik ketika bertahan maupun menyerang. Namun, jika diajak berbicara peran kapten secara formal, Collins pun dijamin tidak kikuk. Pasalnya, ia memang sudah memiliki pengalaman yang cukup kaya dalam menjalankan tanggung jawab tersebut.

Sampai saat ini, Collins masih tercatat sebagai kapten termuda dalam sejarah Stoke City, klub senior pertama yang dibelanya pada 2016—2021. Collins mengukir pencapaian tersebut pada 13 Agustus 2019 ketika mereka berhadapan dengan Wigan Athletic di Piala Carabao. Saat itu, Collins berusia 18 tahun 105 hari. Hebatnya, ia menjadi pencetak gol tunggal yang membawa mereka menang.

Selain di klub, kepiawaian Collins sebagai kapten juga sudah teruji di tim nasional. Ia memakai ban kapten Timnas Republik Irlandia dalam sembilan pertandingan terakhir mereka. Collins menggantikan Seamus Coleman yang terus-menerus diserang cedera. Hasilnya, 4 laga berakhir dengan kemenangan dan 2 dengan keimbangan. Tiga kesempatan sisa yang berujung kekalahan bisa sedikit dimaklumi karena terjadi kala bersua Inggris (0-5) dan Yunani (0-2 & 0-2).

3. Keith Andrews sudah mengenal Nathan Collins sejak remaja

Alasan terakhir yang membuat Brentford memilih Nathan Collins sebagai kapten baru adalah karena koneksinya dengan sang pelatih, Keith Andrews. Keduanya sudah bekerja sama di Timnas Republik Irlandia junior sejak Collins masih berusia 14 tahun. Ini disebabkan Andrews yang juga berasal dari negara tersebut. Andrews kembali bersinergi dengan Collins mulai awal 2024/2025 ketika direkrut Brentford untuk menjadi salah satu asisten pelatih.

Dari pengalaman kerja sama yang sudah cukup lama tersebut, Andrews berkesimpulan, Collins adalah seorang kapten yang natural. Selain pemain yang berkualitas, pemakai nomor punggung 22 ini juga dinilai memiliki segala kriteria yang diperlukan dari seorang pemimpin. Collins disebut berkomunikasi dengan fasih, memiliki prinsip yang bagus di dalam dan luar lapangan, dan yang terpenting adalah dihormati rekan-rekan setim serta seluruh staf.

Sementara itu, Collins sendiri mengaku, tanggung jawab yang diberikan Brentford kepadanya adalah sebuah kehormatan yang luar biasa. Alih-alih takut, Collins dengan tegas menyatakan bahwa dirinya justru sangat bergairah untuk menjalankan peran anyar ini. Pemain yang juga pernah membela Burnley tersebut yakin, dengan dukungan dari semua pihak, 2025/2026 akan menjadi musim yang istimewa bagi Brentford.

Brentford dikenal sebagai tim dengan struktur regenerasi yang baik. Sejauh ini, prinsip tersebut terbukti berhasil karena mampu membuat mereka terus bertahan di English Premier League sejak promosi pertama kali pada 2021/2022. Namun, untuk 2025/2026, Brentford mendapat level ujian yang berbeda. Mereka ditinggal pelatih dan kaptennya sekaligus. Lantas, mampukah Nathan Collins memimpin Brentford untuk lebih menyengat di bawah instruksi Keith Andrews?

post

Koneksi John Textor Jadi Penyebab Crystal Palace Gagal ke Liga Europa

PUSATSCORE – Crystal Palace harus menerima nasibnya gagal ke Liga Europa musim depan. Bandung yang mereka ajukan ke Badan Arbitrase Olahraga Internasional (CAS) ditolak.

Lewat keputusan yang muncul pada Senin (11/8/2025) itu membuat Palace harus demosi ke Conference League. Sementara, jatah Palace diberikan kepada Nottingham Forest, sesuai dengan keputusan awal UEFA.

“CAS telah menolak banding yang diajukan Crystal Palace terhadap UEFA, Nottingham Forest, dan Olympique Lyonnais, menyusul keputusannya dalam menganulir partisipasi dalam Liga Europa 2025/26 terkait pelanggaran regulasi kepemilikan ganda. Alhasil, CPFC akan berkompetisi di Conference League,” begitu pernyataan resmi CAS.

1. Sudah dikasih waktu, tapi Palace gagal

Keputusan ini sudah bulat dan tak bisa dianulir. Palace dianggap melanggar regulasi kepemilikan ganda dari UEFA lantaran salah satu pemiliknya, John Textor, juga punya peran di level direksi Olympique Lyon.

Sebenarnya, sudah ada proses dalam merestrukturisasi manajemen Palace agar bisa menghindari aturan tersebut. Namun, Palace gagal memenuhi proses tersebut sesuai batas waktu yang ditentukan

2. Terbukti adanya koneksi kuat Textor

CAS sudah meninjau ulang dokumen yang diberikan Palace dalam bandingnya. Dalam proses peninjauan yang dilakukan oleh seluruh anggota panel berisikan Profesor Luigi Fumagalli (Presiden), Manfred P Nan, dan Olivier Carrard, Palace terbukti melanggar aturan kepemilikan ganda.

Kemudian, dalam sidang dengar pendapat di Lausanne, Swiss, 8 Agustus 2025, disebutkan jika panel menemukan keterkaitan John Textor dalam kepemilikan di Eagle Football Holdings yang menaungi Palace serta Lyon.

Mereka juga mendapati jika Textor memiliki pengaruh kuat di kedua klub tersebut dengan menduduki posisi strategis dan berisiko menimbulkan adanya konflik kepentingan dalam Liga Europa musim depan.

3. Anggapan Palace dimentahkan

CAS menegaskan jika keputusan ini diambil dengan mempertimbangkan berbagai fakta legal di lapangan. Mereka menolak tudingan Palace terkait perlakuan tak adil dari UEFA.

Keputusan Nottingham Forest yang promosi dan Lyon bertahan di Liga Europa sudah sesuai prosedur. Adapun, Lyon bisa lolos karena posisi finisnya di Ligue 1 lebih tinggi ketimbang Palace.

post

Al-Nassr Goda Bruno Fernandes Lagi, Siap Satukan dengan Cristiano Ronaldo dan Joao Felix!

PusatBola – Ambisi Al-Nassr untuk membangun “super team” bersama Cristiano Ronaldo kembali menyeruak. Klub raksasa Arab Saudi itu dikabarkan menghidupkan lagi minat pada Bruno Fernandes, kapten Manchester United, demi menyatukan sang gelandang kreatif dengan Ronaldo dan Joao Felix.

Menurut laporan media Portugal, Al-Nassr telah menyiapkan tawaran gaji selangit yang sulit ditolak. Mereka percaya kombinasi trio Portugal — Ronaldo, Bruno, dan Felix — akan menjadi daya tarik besar, bukan hanya di Liga Arab, tapi juga di kancah sepak bola dunia.

Bruno sendiri masih menjadi andalan utama MU di bawah Erik ten Hag, namun performa tim yang belum stabil membuat rumor hengkangnya tak kunjung padam. Apalagi, dengan adanya Ronaldo di Al-Nassr, peluang reuni besar ini semakin terasa menggoda.

Sementara itu, Joao Felix yang kini membela Barcelona secara pinjaman, disebut juga menjadi target serius klub tersebut. Jika skenario ini terwujud, Al-Nassr akan memiliki lini serang yang bertabur bintang dan siap menyaingi klub-klub elite Eropa dalam hal pamor.

Dengan jendela transfer berikutnya semakin dekat, pertanyaan besarnya kini: Apakah Bruno akan tergoda meninggalkan Old Trafford demi reuni spektakuler dengan Ronaldo dan Felix di Timur Tengah?

post

Kacau! Pegang Vape di Studio Tato, Alejandro Garnacho di Ambang Pintu Keluar MU

PusatBola – Manchester United kembali diterpa kabar tak sedap. Winger muda mereka, Alejandro Garnacho, tertangkap kamera memegang vape saat berada di sebuah studio tato. Foto tersebut langsung viral di media sosial dan memicu perdebatan di kalangan fans Setan Merah.

Menurut laporan media Inggris, pihak klub dikabarkan geram dengan sikap sang pemain yang dinilai tidak profesional. Garnacho, yang sebelumnya menjadi salah satu bintang muda paling menjanjikan di Old Trafford, kini disebut-sebut berada di “ambang pintu keluar” jika kembali membuat kontroversi.

Kontrak pemain asal Argentina tersebut sebenarnya masih berlaku, namun gosip menyebutkan beberapa klub top Eropa mulai memantau situasinya. MU sendiri kabarnya akan mengadakan pertemuan internal untuk membahas masa depannya.

Dengan performa tim yang sedang naik-turun, insiden ini menjadi pukulan tambahan bagi Erik ten Hag yang tengah berusaha menjaga disiplin skuadnya. Apakah Garnacho akan bertahan dan belajar dari kesalahan, atau justru mengucapkan selamat tinggal pada Old Trafford? Waktu yang akan menjawab.

post

Manchester United Mulai Tebar Ancaman, Performa Pramusim Menjanjikan

PUSATSCORE – Manchester United mulai menebar ancaman jelang Premier League musim 2025/26. Performa tim hingga sejumlah pemain sepanjang pramusim, membuat pelatih Ruben Amorim yakin MU bisa bersaing di papan atas.

Grafik permainan MU sepanjang pramusim memang sempat naik-turun. Ketika Premier League Series di Amerika Serikat, kapten MU, Bruno Fernandes, sempat mengeluh daya juang MU masih rendah.

Namun, belakangan performa MU mulai menanjak. Amorim bahkan melihat jika sejumlah pemain sudah menunjukkan peningkatan kualitasnya.

1. Menanti ledakan Mount dan Mbeumo

Mason Mount dan Bryan Mbeumo merupakan dua pemain yang paling disorot performanya. Keduanya tampil gemilang dalam duel uji coba kontra Fiorentina, Sabtu (9/8/2025).

Mbeumo merupakan pemain MU paling kreatif di laga itu karena mampu menciptakan empat peluang. Sementara, Mount menunjukkan ketajaman dan kecerdasannya sepanjang pramusim. Terlebih, saat melawan Fiorentina, Mount tampil sempurna dan membuat Amorim terkesan.

“Kinerja Mount tak dapat dipercaya, luar biasa. Saya memindahkannya sepanjang waktu, di berbagai posisi dan dia paham dengan perannya. Tapi, pemain lain juga mendapatkan ujian yang bagus buat menyiapkan diri jelang laga pembuka,” ujar Amorim dilansir Metro.

2. Masih ada kekurangan besar

Meski puas dengan perkembangan para pemainnya, Amorim masih merasa ada kekurangan yang begitu terasa di MU. Menurut pria Portugal itu, Setan Merah belum bisa menemukan pola tekanan yang pas.

“Kami kesulitan mendapatkan momen yang pas buat menekan. Tapi, kami bisa mengontrol sejumlah momen dalam permainan. Kami bisa melakukan yang lebih baik,” kata Amorim.

3. Kini, Amorim pusing tentukan pemain

Dengan ketersediaan pemain yang banyak dan kualitas merata, Amorim mengaku pusing meracik skuadnya. Meski begitu, hal tersebut merupakan sinyal positif buat MU untuk bisa bersaing musim depan.

“Saya perlu memikirkannya dan pemain bertarung setiap pekannya demi mengubah pikiran ini. Saya punya satu ide, tapi mereka bisa mengubahnya dengan performa di lapangan,” kata Amorim.

post

Hasil Barcelona vs Como 1907: Gelandang Incaran MU Cetak Brace, Blaugrana Pesta Gol

PusatBola – Barcelona memulai laga uji coba pramusim dengan penampilan meyakinkan. Menghadapi klub Serie A, Como 1907, di Stadion Estadi Olímpic Lluís Companys, Senin (11/8) malam waktu setempat, Blaugrana menang telak dengan skor mencolok.

Sejak peluit babak pertama dibunyikan, anak asuh Hansi Flick langsung mengambil alih permainan. Serangan demi serangan dilancarkan, memaksa Como bertahan hampir sepanjang laga. Gelandang yang kabarnya masuk dalam radar Manchester United tampil gemilang. Ia mencetak dua gol indah yang membuat penonton bersorak, sekaligus membuktikan kualitasnya di lini tengah.

Gol pertama lahir lewat penyelesaian rapi di dalam kotak penalti, sementara gol kedua tercipta dari tembakan keras jarak jauh yang tak mampu dihentikan kiper Como. Selain brace dari sang gelandang, Barcelona juga menambah pundi gol melalui aksi pemain lain yang ikut memanfaatkan lemahnya pertahanan lawan.

Kemenangan ini menjadi sinyal positif bagi Barcelona dalam mempersiapkan musim baru. Performa tim yang solid, kreativitas lini tengah, serta ketajaman lini depan memberikan optimisme bagi para penggemar. Sementara itu, penampilan cemerlang gelandang incaran MU diyakini akan semakin memanaskan bursa transfer musim panas.

post

Baru Gabung AC Milan, Modric dan Jashari Langsung Tuai Pujian dari Fans & Media

PusatBola – Kedatangan dua amunisi baru AC Milan, Luka Modric dan Ardon Jashari, langsung menjadi sorotan besar di dunia sepak bola. Meski baru menjalani sesi latihan perdana di Milanello, keduanya sudah mencuri perhatian pelatih, rekan setim, dan para pendukung Rossoneri.

Modric, gelandang senior dengan segudang pengalaman bersama Real Madrid, menunjukkan sentuhan magisnya sejak menit pertama menginjak lapangan. Umpan terobosan presisi dan visi bermainnya membuat para pemain muda Milan terlihat lebih hidup. “Dia seperti guru di lapangan. Semua pergerakan terasa lebih mudah ketika dia memegang bola,” ungkap salah satu pemain Milan.

Sementara itu, Jashari yang baru berusia 22 tahun, langsung memikat lewat energi dan determinasi tinggi. Gelandang asal Swiss tersebut memamerkan kecepatan, daya juang, dan kemampuan distribusi bola yang membuatnya digadang-gadang sebagai bintang masa depan.

Media Italia pun tak ketinggalan memberikan sanjungan. “Kombinasi pengalaman Modric dan energi Jashari bisa menjadi kunci sukses AC Milan musim ini,” tulis La Gazzetta dello Sport.

Fans di media sosial juga tak kalah antusias. Banyak yang meyakini duet keduanya akan membawa Milan kembali bersaing di papan atas Serie A dan Liga Champions.

Musim baru belum dimulai, namun aura optimisme sudah menyelimuti San Siro. Jika performa latihan ini berlanjut ke pertandingan resmi, bukan tak mungkin Rossoneri akan kembali menjadi mimpi buruk bagi lawan-lawannya.

post

Barcelona Banjir Hukuman dari UEFA, Yamal dan Lewandowski Kena

PUSATSCORE – Nasib sial menimpa dua pemain Barcelona, Lamine Yamal dan Robert Lewandowski. Mereka dihukum UEFA akibat melakukan pelanggaran dalam tes doping yang seharusnya dilakukan dalam duel kontra Inter Milan di Liga Champions, 6 Mei 2025.

Hukuman diberikan, dilansir Marca, lantaran keduanya dianggap tidak mematuhi instruksi Petugas Kontrol Anti-Doping dan tidak segera pergi ke pos pemeriksaan sebagaimana aturan yang berlaku.

1. Lewandowski dan Yamal didenda Rp94,82 juta

Yamal dan Lewandowski dianggap tak bisa memenuhi kewajiban protokol doping dengan datang terlambat atau tak segera melapor untuk tes. Mereka tak mengikuti instruksi petugas, sehingga disimpulkan telah melanggar pasal 21 ayat 8 dan 21 ayat 10a.

Atas tindakan itu, keduanya dijatuhi hukuman denda masing-masing dijatuhi denda sebesar 5.000 euro atau setara dengan Rp94,82 juta.

2. Flick dan Sorg juga dapat hukuman

Sejak awal, pemilihan Marciniak memang menimbulkan polemik. Sebab, Marciniak diduga merupakan fans Real Madrid, rival abadi Barcelona.

Ujungnya, Flick sempat meyindir Marciniak dengan menyatakan setiap keputusannya mengarah pada keuntungan yang didapat oleh Inter Milan. Tak cuma itu, di tengah laga Flick sempat menendang kursi di bench.

Dari sinilah, Flick dianggap telah melanggar kode disiplin UEFA pasal 11 ayat 1 dan 11 ayat 2B. Flick dihukum dengan skorsing satu laga bersama asistennya, Marcus Sorg. Selain itu, Flick juga didenda sebesar 20 ribu euro atau setara dengan Rp379,29 juta.

3. Suporter Barcelona juga berulah

Dalam duel melawan Inter, suporter Barcelona juga sebenarnya berulah. Mereka sempat melempar benda-benda keras ke lapangan. Selain itu, mereka juga menyalakan suar usai laga.

Tentunya, tindakan itu melanggar kode disiplin UEFA dan Barcelona didenda senilai 7.750 euro atau setara Rp146 miliar akibat ulah suporternya. Sederet pelanggaran Barcelona, juga membuat UEFA mempertanyakan kepatuhan klub terhadap aturan-aturan yang berlaku dan memberikan peringatan atas tindakan yang berulang di kemudian hari.

post

Potensi Duel Milla dan Kluivert di Laga Legenda Madrid vs Barcelona

PUSATSCORE – Laga legenda Real Madrid lawan Barcelona bakal dihelat di Gelora Bung Karno (GBK) pada 27 September mendatang. Dua nama pun terseret, yaitu Luis Milla dan Patrick Kluivert.

Semasa jadi pemain, Milla dan Kluivert memang pernah membela Madrid dan Barcelona. Alhasil, warganet menginginkan keduanya diadukan dalam satu lapangan, apalagi mereka juga pernah dan sedang berstatus pelatih Timnas Indonesia.

1. Potensi keduanya main sangat besar
Salah satu promotor laga legenda Madrid vs Barcelona, Senyawa, menyebut potensi keduanya dipanggil untuk main sangat besar. Bahkan, mereka sudah sering disebut-sebut oleh warganet untuk dimainkan.

“Sudah pasti ada beberapa permintaan dari penggemar kepada kita, dan kita juga tampung yang komentar ‘Luis Milla versus Patrick Kluivert’ kita juga coba akomodir itu. Potensi mereka main sangat besar,” ujar CEO Senyawa, Reza Subekti, di Jakarta pada Jumat (8/8/2025).

2. Milla pernah di La Masia, ciamik di Madrid

Milla pernah mengenyam pendidikan di La Masia semasa muda, lalu sempat juga main di tim senior Barcelona beberapa kali. Seiring masalah kontrak antara dirinya dan Johan Cruyff, Milla pun menyeberang ke Real Madrid.

Di Madrid, Milla jadi salah satu sosok penting yang membawa tim kepada berbagai gelar. Tercatat, dua gelar LaLiga, satu gelar Copa del Rey, dan satu gelar Piala Super Spanyol sukses dia persembahkan untuk Madrid.

3. Kluivert cukup lama bermain di Barcelona

Sementara, Kluivert cukup lama bermain di Barcelona, yakni sejak 1998 sampaoi 2004. Sepanjang membela Barcelona, dia mencetak 90 gol dari 182 penampilan di semua ajang.

Sosok asal Belanda itu juga turut mengantarkan Barcelona juara LaLiga pada 1998/99. Dengan kualitas macam ini, tak heran Milla dan Kluivert diharapkan bisa main saat laga legenda Madrid vs Barcelona di GBK, September nanti.

post

Sosok Ini yang Bantu Luis Diaz Adaptasi di Bayern Muenchen

PUSATSCORE – Luis Diaz kini tengah menjalani proses adaptasi di Bayern Muenchen. Sempat mengalami kesulitan, ternyata ada satu sosok yang membantunya untuk beradaptasi, yaitu Joshua Kimmich.

Usai dipastikan pindah dari Liverpool ke Bayern, Diaz sudah melakoni debut bersama Bayern akhir pekan lalu. Dia main saat Bayern menang atas Olympique Lyon dengan skor 2-1. Adaptasi Diaz di Bayern berjalan mulus, karena adanya Kimmich.

1. Potret kedekatan Kimmich dan Diaz

Sebagai orang Kolombia, Spanyol menjadi bahasa ibu bagi Diaz. Ternyata, bahasa Spanyol ini bikin dia dekat dengan Kimmich. Selepas laga lawan Lyon, tampak interaksi antara keduanya begitu erat.

Dalam sebuah video yang beredar, tampak Kimmich dan Diaz berbincang dengan akrab. Sebagai salah satu pemain senior di Bayern, Kimmich menunjukkan bahwa dia bisa menjadi sosok yang dekat dengan Diaz.

2. Kimmich juga ternyata bisa bahasa Spanyol

Kimmich memang menghabiskan karier sepak bolanya di Jerman. Dia juga lahir 30 tahun lalu di negara ini. Namun, ternyata dia tetap bisa menuturkan bahasa lain, termasuk Spanyol.

“Jadi, ibu saya punya gagasan agar saya belajar bahasa lain. Saya sempat belajar bahasa Prancis di sekolah, dan kini sudah bisa bahasa Inggris. Lalu saya juga belajar bahasa Spanyol karena banyak pemain Spanyol di tim,” ujar Kimmich, dilansir Bild.

3. Kimmich juga sering main dengan pemain berbahasa Spanyol

Kemampuan Kimmich dalam berbahasa Spanyol ditopang juga seringnya dia main dengan para pemain berbahasa Spanyol, macam James Rodriguez, Arturo Vidal, Thiago, Javi Martinez, hingga Juan Bernat.

Plus, Kimmich juga pernah dilatih sosok asal Spanyol, yakni Pep Guardiola. Tak heran, dia membantu Luis Diaz beradaptasi di Bayern Muenchen, karena menang sudah karib dengan aroma Negeri Matador.