PUSAT BOLA – Liverpool baru saja memperpanjang kontrak kiper ketiganya Viteszlav Jaros. Setelah itu, Jaros dipinjamkan semusim ke Ajax Amsterdam. Dikutip situs resmi klub, Jaros meneken kontrak berdurasi jangka panjang dengan Liverpool. Jaros awalnya diproyeksikan masih jadi kiper ketiga Liverpool setelah Alisson Becker dan Giorgi Mamardashvili.
Tapi, kedatangan kiper muda Hungaria Armin Pecsi membuat Jaros akhirnya memilih cabut musim depan dengan status pinjaman. Jaros akan menghabiskan musim 2025/2026 sebagai pemain Ajax.
“Kami senang sekali bisa membawa Vitezslav ke Amsterdam. Meski masih berusia muda, dia sudah berpengalaman dan bermain penuh sebagai kiper cadangan di tim juara Liga Inggris,” ujar Direktur Teknik Ajax Alex Kroes.
“Kemampuannya memainkan bola dari bawah sangat bagus, dia begitu atletis, membaca bola dengan baik, dan memberikan ketenangan di lini pertahanan. Kehadirannya akan membuat skuad kami lebih berkualitas.”
Jaros, 24 tahun, gabung akademi Liverpool pada 2017. Dia sempat dipinjamkan ke beberapa klub termasuk Sturm Graz di Liga Austria pada 2024 dan meraih dobel gelar.
Dia melakoni debut resmi di tim utama Liverpool musim lalu saat menggantikan Alisson di laga kontra Crystal Palace bulan Oktober. Dia jadi starter saat Liverpool melawat ke markas Brighton & Hove Albion di Carabao Cup beberapa hari kemudian.
Dia 28 kali masuk tim utama Liverpool musim lalu, meski cuma tampil dua kali.
PUSAT BOLA – Al Hilal angkat bicara soal rumor akan merekrut Cristiano Ronaldo. Hal itu mustahil dilakukan mengingat Ronaldo bermain di klub rival Al Nassr. Masa depan Ronaldo memang lagi dispekulasikan setelah kontraknya habis akhir bulan ini di Al Nassr. Sebab, belum ada tanda-tanda bakal diperpanjang mengingat kondisi interal Al Nassr lagi kurang oke.
Al Nassr lagi mencari pelatih baru setelah Stefano Pioli dipecat. Ronaldo di satu sisi merasa Al Nassr tidak serius dalam membangun tim yang bisa bersaing secara kompetitif.
Sebab, Ronaldo belum dapat trofi bergengsi setelah gabung klub itu pada Desember 2022. Itulah alasan Ronaldo kini dispekulasikan akan gabung Al Hilal, klub rival Al Nassr.
Kontrak Ronaldo sejatinya dimiliki oleh Public Investment Fund (PIF) yang juga memiliki Al Nassr dan Al Hilal. Kepindahan Ronaldo boleh jadi bukan isapan jempol belaka.
Ronaldo sempat dikabarkan akan main di Piala Dunia Antarklub 2025 di mana Al Hilal jadi peserta. Namun, isu tidak terwujud dan Al Hilal merasa mustahil merekrut Ronaldo mengingat dia berstatus pemain Al Nassr.
“Siapa sih pemain yang tidak dikaitkan dengan kami? Cristiano termasuk,” ujar CEO Al Hilal Esteve Calzada di ESPN.
“Kami seperti Real Madrid-nya Arsab Saudi, kami selalu digosipkan dengan banyak pemain… kadang ada yang benar, tapi banyak juga yang tidak. Ini mengingatkan saya di awal karier bersama Man City.. di mana setiap pemain ditawar City. Kami memilih untuk tidak berkomentar. Pada akhirnya, Al Nassr itu seperti Atletico dan Al Hilal itu Real Madrid,” sambungnya.
“Rasanya aneh saja ketika Anda memperkuat tim dengan pemain dari rival abadi Anda.”
Melalui laman resmi klub, Swansea City menyatakan bahwa Nathan tidak lagi menjadi bagian dari skuad mereka mulai musim panas ini.
“Swansea City mengonfirmasi bahwa Nathan Tjoe-A-On telah meninggalkan klub setelah kesepakatan bersama untuk memutus kontraknya,” tulis pernyataan resmi Swansea City.
“Pemain Timnas Indonesia berusia 23 tahun itu bergabung dengan the Swans dari klub Belanda, Excelsior di musim panas tahun 2023 dan ia sebenarnya masih memiliki kontrak satu tahun lagi di klub ini. Namun kami mendoakan yang terbaik untuk Nathan dan karier ke depannya,” lanjut pernyataan tersebut.
Keputusan Nathan untuk mengakhiri kontraknya diduga kuat dipengaruhi oleh minimnya kesempatan bermain.
Sejak bergabung dengan The Swans, Nathan kesulitan menembus tim utama. Selama dua tahun terakhir, ia hanya sekali tampil di tim senior.
Pada 2024, ia sempat dipinjamkan ke klub Belanda, Heerenveen. Namun, masa peminjamannya tidak berjalan mulus karena ia hanya mendapat empat kesempatan bermain.
Untuk Nonton Live Streaming Bola Bisa Langsung Ke PUSAT SCORE
Laga panas tersebut ditutup dengan drama di menit-menit akhir saat kiper Yassine Bounou menggagalkan penalti Federico Valverde yang berpotensi menjadi penentu kemenangan Madrid.
Gol pembuka dicetak oleh Gonzalo Garcia pada menit ke-34 melalui serangan balik cepat. Namun, Al Hilal berhasil menyamakan kedudukan lewat penalti Ruben Neves menjelang turun minum. Laga berjalan sengit di tengah cuaca panas dan tensi tinggi, dengan Al Hilal tampil dominan pada beberapa momen.
Hasil ini membuat kedua tim berbagi satu poin di klasemen awal Grup H. Madrid menunjukkan banyak eksperimen dalam susunan pemain, termasuk debut Trent Alexander-Arnold.
Namun, mereka gagal menuntaskan peluang untuk mengamankan kemenangan. Berikut ulasan pertandingan selengkapnya.
Pertandingan dimulai dengan tempo tinggi. Al Hilal lebih dulu mengancam melalui tendangan bebas Sergej Milinkovic-Savic dan peluang Marcos Leonardo di awal laga, namun penyelesaian mereka masih melebar.
Madrid kesulitan menemukan ritme dalam 20 menit pertama. Sebaliknya, Al Hilal tampil agresif di kedua sayap dan bahkan sempat menjebol gawang Courtois melalui Renan Lodi. Namun, gol itu dianulir karena offside.
Madrid akhirnya mencetak gol pada menit ke-34 melalui pemain muda Gonzalo Garcia. Umpan silang dari Rodrygo disambut chip tipis Garcia yang mengecoh Bono dan membawa Los Blancos unggul 1-0.
Namun, keunggulan itu tidak bertahan lama. Raul Asencio melanggar Marcos Leonardo di kotak penalti, dan Ruben Neves dengan tenang menyamakan kedudukan dari titik putih pada menit ke-41.
Menjelang turun minum, Salem Al Dawsari nyaris membalikkan keadaan. Namun, sepakan mendatarnya melebar tipis. Babak pertama berakhir 1-1 dengan Al Hilal tampil lebih dominan dalam penguasaan bola dan pressing.
Madrid melakukan pergantian dengan memasukkan Arda Guler dan mengubah formasi ke tiga bek. Beberapa peluang tercipta lewat aksi Vinicius Jr dan Garcia, namun Bono tampil sigap di bawah mistar gawang.
Alexander-Arnold, yang menjalani debutnya, menunjukkan kontribusi dalam serangan dan pertahanan sebelum digantikan pada menit ke-65. Al Hilal juga merespons dengan sejumlah pergantian, termasuk menarik keluar Cancelo dan Malcom.
Pada menit ke-72, Marcos Leonardo membuang peluang emas ketika sepakannya melambung di atas mistar dari posisi ideal. Tempo pertandingan mulai menurun akibat cuaca panas, ditandai dengan cooling break kedua pada menit ke-70.
Madrid mengganti Bellingham dengan Modric untuk mengontrol lini tengah. Namun, hingga menit-menit akhir, mereka kesulitan menembus pertahanan rapat Al Hilal yang menumpuk pemain di kotak penalti.
Drama terjadi pada menit ke-89 saat Fran Garcia dijatuhkan oleh Mohammed Al Qahtani di kotak terlarang. Setelah tinjauan VAR, wasit menunjuk titik putih. Namun, eksekusi Valverde ditepis dengan luar biasa oleh Bounou ke sisi kanan bawah gawang.
PUSATSCORE , Manchester City mengalami kemunduran pada 2024/2025. Tim besutan Pep Guardiola merasakan turbulensi hingga gagal membawa pulang trofi mayor ke Etihad Stadium. Erling Haaland dan kolega praktis hanya mengangkat trofi Community Shield sepanjang musim tersebut.
Periode buruk tersebut benar-benar disadari oleh manajemen dan staf pelatih. Langkah cepat pun diambil demi tampil lebih baik pada masa mendatang. Dengan dana yang melimpah, The Citizens telah mendatangkan empat pemain baru seiring dengan musim 2024/2025 yang telah berakhir.
1. Musim 2024/2025 menjadi salah satu musim terburuk bagi Manchester City sejak Pep Guardiola menjadi pelatih
Sejak ditangani oleh Pep Guardiola pada 2016, Manchester City menunjukkan dominasinya di sepak bola Inggris. Mereka telah memenangi 4 trofi Carabao Cup, 2 trofi FA Cup, dan menguasai liga dengan koleksi 6 trofi. Tak hanya di kancah domestik, The Citizens juga mencatatkan sejarah dengan memenangi trofi UEFA Champions League untuk pertama kalinya usai mengalahkan Inter Milan di final pada 2022/2023.
Dengan pencapaian tersebut, tak berlebihan jika menyebut 2024/2025 sebagai salah satu musim terburuk bagi The Citizens dalam kurun waktu sedekade terakhir. Tottenham Hotspur menghentikan langkah mereka pada putaran keempat Carabao Cup. Kekalahan di partai puncak dari Crystal Palace membuat mimpi The Citizens untuk mengangkat trofi FA Cup pupus. Kevin de Bruyne dan kolega juga tak mampu lolos ke babak 16 besar Champions League setelah disingkirkan Real Madrid pada fase play-off. Di English Premier League, The Citizens mengakhiri perjuangan di peringkat ketiga dengan torehan 71 poin, berjarak 13 poin dari Liverpool di puncak klasemen. Praktis, Pep Guardiola hanya membawa anak asuhnya mengangkat trofi Community Shield berkat kemenangan atas Manchester United pada awal musim.
Absennya beberapa kunci akibat cedera menjadi salah satu faktor utama performa yang kurang memuaskan tersebut. Yang paling terasa tentu saja ketidakhadiran Rodri di lini tengah. Cedera Anterior cruciate ligament (ACL) membuat pemain asal Spanyol tersebut hanya memainkan empat laga. Di sisi lain, The Citizens juga sempat kehilangan Erling Haaland, Phil Foden, Manuel Akanji, John Stones, dan Ruben Dias.
2. Empat pemain baru langsung diboyong Manchester City setelah musim 2024/2025 berakhir
Evaluasi langsung dilakukan oleh Manchester City pada musim panas 2025. Langkah pertama yang mereka lakukan ialah dengan melepas Kevin de Bruyne secara gratis. Pemain asal Belgia tersebut kemudian dipinang oleh sang juara Serie A Italia, Napoli. Hal ini sejatinya cukup mengejutkan mengingat De Bruyne adalah otak permainan Manchester City selama beberapa musim ke belakang.
Tak butuh waktu lama, Manchester City langsung mendapatkan pengganti De Bruyne. Dengan dana mencapai 55 juta euro atau senilai lebih dari Rp1 triliun, mereka memboyong Tijjani Reijnders dari AC Milan. Performanya yang begitu begitu apik bersama Rossoneri diharapkan berlanjut di Manchester City.
Tak hanya Reijnders, tiga penggawa baru lain juga telah bergabung dengan skuad The Citizens. Rayan Ait-Nouri, bek kiri asal Aljazair, diboyong dari Wolverhampton Wanderers dan diikat kontrak yang berlaku hingga 2023 mendatang. Lini serang juga mendapat tambahan amunisi dengan kehadiran Rayan Cherki dari Olympique Lyon. Selain tiga pemain tersebut, ada juga seorang kiper, Marcus Bettinelli, yang digaet dari Chelsea.
3. Semua pemain baru Manchester City dibawa ke Piala Dunia Antarklub 2025
Pergerakan ambisius yang telah dilakukan Manchester City pada bursa transfer musim panas 2025 bukan tanpa alasan. Setelah menjalani padatnya jadwal selama semusim penuh, mereka akan kembali berkompetisi pada musim panas 2025. The Citizens menjadi salah satu klub Eropa yang tampil di Piala Dunia Antarklub 2025. Empat pemain baru pun dibawa oleh Manchester City untuk bertarung di ajang tersebut.
The Citizens berstatus sebagai juara bertahan di ajang ini. Meski begitu, mempertahankan status sebagai juara tampaknya tak menjadi target bagi tim besutan Pep Guardiola. Di sisi lain, ajang ini bisa saja menjadi kesempatan emas bagi sang pelatih untuk menemukan komposisi skuad yang pas demi meraih hasil maksimal pada musim depan.
Terlepas dari target, Manchester City menjadi salah satu tim yang diunggulkan untuk mengangkat trofi Piala Dunia Antarklub 2025. Adanya sejumlah pemain bintang membuat mereka berpeluang mempertahankan gelar. Kans untuk lolos dari fase grup juga cukup lebar mengingat mereka akan bersaing dengan Juventus, Al-Ain, dan Wydad AC.
Dana besar langsung digelontorkan oleh Manchester City usai gagal mengangkat trofi mayor pada 2024/2025. Peremajaan skuad menjadi salah satu hal utama untuk tampil lebih baik pada musim mendatang. Menarik untuk dinantikan apakah para pemain baru mampu menjawab ekspektasi dari klub.
PUSATSCORE – Pelatih sepak bola asal Korea Selatan, Shin Tae Yong akhirnya angkat bicara soal peluangnya melatih Timnas China. Mantan pelatih timnas Indonesia itu yakin bisa membawa China lebih baik jika punya kesempatan melatih mereka.
Seperti diketahui, Timnas China baru saja memberhentikan pelatih mereka, Branko Ivankovic. Ini menyusul kegagalan pelatih asal Kroasia tersebut membawa Dragon’s Team lolos ke Piala Dunia 2026.
1. Ada tawaran jadi pelatih?
Shin Tae Yong blak-balakan mengatakan belum ada tawaran resmi dari China. Namun, dia terbuka mengatakan akan mempertimbangkan tawaran jika memang diberikan kesempatan.
“Aku belum dapat tawaran apa-apa dari pihak China. Tapi kalau datang, ya aku akan pikirkan. Kalau mereka kasih kepercayaan, aku yakin bisa bawa tim ini lebih baik,” kata Shin Tae Yong dikutip News 1.
“Saya tidak mengerti kenapa kamu selalu membawa-bawa orang yang tenang. Tidak ada penawaran pelatih kepala dari Asosiasi Sepak Bola China,” lanjut STY.
2. Tahu apa masalah timnas China
STY mengatakan sepak bola China bukan hal asing bagi dia. STY mengaku sudah lama memahami sepak bola China karena sering bertanding sejak masih menjadi pemain juga sebagai pelatih.
STY bahkan mengaku memahami kenapa China kerap gagal.
“Mereka sudah coba banyak pelatih asing top, tapi tetap gagal. Saya rasa saya tahu alasannya. Yang paling penting adalah untuk memahami orang-orangnya dulu. Harus paham apa yang bisa membuat mereka berkembang,” kata Shin Tae Yong.
Oleh sebab itu, dia memastikan tidak akan berpikir terlalu panjang jika tawaran datang.
“Kalau dikasih tawaran, kenapa berpikir susah? Saya akan ambil. Timnas China akan jadi tempat yang menarik,” kata Shin Tae Yong.
3. China mencari pelatih
Kekecewaan dan kemarahan China memuncak kepada Ivankovich gagal membawa tim ke Piala Dunia 2026. Padahal, kuota untuk Asia di Piala Dunia 2026 sudah ditambah.
News 1 menuliskan, pencarian pelatih baru menjadi prioritas skuad China. Berbagai nama pelatih bermunculan. Tak terkecuali Shin Tae Yong.
PUSAT BOLA – Presiden LaLiga, Javier Tebas, menilai Lamine Yamal menjadi kandidat terkuat untuk meraih Ballon d’Or 2025. Hal tersebut karena Yamal tampil luar membawa Barcelona meraih tiga gelar domestik. Dua nama mencuat digadang-gadang jadi kandidat terkuat untuk meraih Ballon d’Or. Dua nama tersebut adalah Lamine Yamal dan Ousmane Dembele.
Keduanya sama-sama mampu mengantarkan klub masing-masing meraih treble winners. Yamal meraih treble domestik bersama Barcelona.
Yamal membawa El Barca menjuarai La Liga, Copa del Rey, dan Piala Super Spanyol. Pemuda berusia 17 punya peran penting dalam keberhasilan Blaugrana tersebut dengan menorehkan 18 gol dan 25 assist di semua ajang musim ini.
Sementara, Dembele meraih tiga gelar dengan PSG yaitu Liga Prancis, Piala Prancis,dan Liga Champions. Pemain asal Prancis ini punya kontribusi besar dengan mengemas 33 gol dan lima assist untuk Le Parisiens.
Presiden LaLiga, Javier Tebas, turut mengomentari persaingan untuk meraih Ballon d’Or 2025. Ia menilai Yamal jadi kandidat terkuat. Hal tersebut karena pemain Timnas Spanyol tampil luar biasa membuat Barcelona mendominasi kompetisi domestik di musim 2024/2025.
“Bagi saya, Lamine adalah kandidat yang kuat untuk Ballon d’Or, mengacu pada kemampuan luar biasa yang ditunjukkan selama musim lalu, di mana Barcelona memenangkan treble domestik: La Liga, Copa del Rey, dan Piala Super Spanyol,” ujar Tebas dikutip
Ballon d’Or 2025 akan diselenggarakan pada 22 September mendatang. Peraih penghargaan ini ditentukan lewat voting yang diberikan oleh jurnalis, pemain, dan pelatih.
PUSAT BOLA – Meski Real Madrid tak menjalani musim terbaiknya di 2024/2025, tapi Kylian Mbappe bersinar. Sergio Ramos percaya Mbappe pantas banget menang Ballon d’Or. Mbappe tampil amat kontributif pada musim perdananya bersama Real Madrid. Ia bikin 43 gol dan lima assist di semua kompetisi.
Torehan 31 gol dicetak penyerang 26 tahun itu di Liga Spanyol. Jumlah itu mengantarnya memenangi gelar El Pichichi (top skor Liga Spanyol) dan Sepatu Emas Eropa.
Hanya saja angka-angka itu belum cukup membawa Madrid berjaya di berbagai kompetisi. Selain Piala Interkontinental, Los Blancos gagal di kompetisi-kompetisi utama seperti LaLiga, Copa del Rey, dan Liga Champions.
Ini diyakini membuat Mbappe kalah posisi tawar dalam pertarungan gelar individu bergengsi Ballon d’Or. Meski demikian, eks Kapten Madrid Sergio Ramos menilai Mbappe sudah menunjukkan bahwa kualitas individunya pantas untuk memenangi penghargaan itu.
“Bagi saya jelas. Gelar Pichichi, Sepatu Emas, tapi Madrid tidak memenangi titel-titel yang dimenangi tim-tim lain,” kata Ramos, yang kini memperkuat klub Meksiko Monterrey.
“Itu adalah penghargaan individu, tapi ada pemain-pemain yang memenangi liga, turnamen. Kalau saya yang menentukan sih, Mbappe bakal sudah punya empat atau lima Ballon d’Or di rumahnya, meskipun Madrid belum juara,” imbuhnya dikutip Mundo Deportivo.
PUSAT BOLA – Bek Chelsea,Tosin Adarabioyo, menilai Liam Delap tipe penyerang yang dibutuhkan oleh Si Biru. Delap penyerang yang rajin mencari bola dan agresif melakukan pressing. Chelsea memulai kiprah di Piala Dunia Antarklub 2025 dengan meraih kemenangan 2-0 atas Los Angeles FC di Marcedes-Benz Stadium, Selasa (17/6/2025). Dua gol kemenangan The Blues lahir lewat Pedro Neto dan Enzo Fernandez. Si Biru berada di urutan teratas Grup D dengan tiga poin bersama dengan Flamengo.
Penyerang anyar Chelsea, Liam Delap, melakoni debut di klub barunya tersebut pada laga ini. Ia didatangkan Chelsea dari Ipswich Town dengan nilai transfer 35,5 juta euro.
Chelsea kepincut dengan Delap usai tampil tajam dengan Ipswich di musim 2024/2025. Penyerang 22 tahun ini mampu mengemas 12 gol.
Delap tampil dari bangku cadangan pada laga melawan LA FC. Ia masuk pada menit ke-64 menggantikan Nicolas Jackson.
Penyerang asal Inggris ini mampu memberikan warna bari di lini depan Chelsea usai masuk lapangan. Delap rajin mencari bola di lini depan. Dikutip dari SofaScore, Delap mencatatkan dua umpan kunci dengan satu di antaranya berbuah assist untuk gol Enzo Fernandez.
Bek Chelsea, Tosin Adarabiyo, menilai Delap mampu beradaptasi dengan baik dengan The Blues. Ia juga menilai gaya main Delap yang rajin mencari bola dan agresif melakukan pressing dibutuhkan untuk Chelsea.
“Dia beradaptasi dengan sangat baik.Dia pemain muda yang bagus dan kami tahu betapa hebatnya dia, dengan pressing agresifnya,” ujar Adarabioyo dikutip dari situs Chelsea.
“Dia penyerang yang agresif, memastikan dia selalu ada di sana, mengatur intensitas, dan saya harap dia mencetak banyak gol untuk kami,” jelasnya.
PUSAT SCORE – Fluminense gagal mengkonversi dominasi permainan menjadi kemenangan saat berhadapan dengan Borussia Dortmund. Kedua kesebelasan harus puas berbagi angka 0-0 dalam pertandingan pembuka Grup C Piala Dunia Antarklub 2025 yang digelar di MetLife Stadium, New Jersey, Selasa 17 Juni 2025 malam WIB.
Penguasaan bola dan kreasi peluang yang superior dari kubu Brasil tidak berbuah manis karena ketangguhan lini belakang serta penampilan memukau kiper Gregor Kobel. Tim asuhan pelatih Fluminense tampil lebih agresif sepanjang 90 menit namun terkendala finishing yang kurang tajam.
Sebaliknya, skuad Jerman justru mengalami kesulitan besar dalam membangun ritme permainan. Borussia Dortmund lebih banyak menghabiskan waktu untuk bertahan dan sesekali mengandalkan serangan balik, sementara trio Arias, Canobbio, dan Everaldo terus melancarkan tekanan di sektor ofensif.
Pembagian poin ini menempatkan kedua tim pada posisi yang sama di klasemen grup. Laga berikutnya akan menjadi faktor krusial dalam menentukan nasib lolos ke fase eliminasi turnamen bergengsi ini.
Performa impresif Fluminense memberikan indikasi bahwa mereka berpotensi menjadi kejutan besar dalam kompetisi ini. Di sisi lain, Dortmund perlu segera memperbaiki produktivitas lini depan mereka untuk mempertahankan ambisi di ajang Piala Dunia Antarklub.
Laga dimulai dengan tempo yang menghentak, di mana Fluminense langsung menunjukkan niat menyerang melalui sisi kanan yang dikomandoi Arias. Kolaborasi kilat bersama Everaldo menghasilkan percobaan pertama, meskipun masih belum tepat sasaran.
Tim tamu dari Jerman terlihat kewalahan dalam mengontrol jalannya pertandingan dan hanya sesekali membangun pola serangan melalui kreativitas Brandt dan Gross di zona tengah. Namun demikian, ancaman mereka minim dan lebih sering berada dalam posisi defensif.
Menit ke-16 menjadi saksi aksi berbahaya Arias yang melepaskan tendangan keras ke arah gawang Dortmund. Kobel menunjukkan kualitas terbaiknya dengan melakukan penyelamatan gemilang untuk menjaga gawangnya tetap bersih.
Tidak lama berselang, Martinelli hampir membuka keunggulan lewat sepakan kepala yang masih meleset tipis dari sasaran. Serangan demi serangan terus dilancarkan tim tuan rumah dengan intensitas yang tidak menurun.
Pada menit ke-28, Hercules mencoba peruntungan dari jarak jauh dengan tendangan mendatar yang hanya berselisih senti dari tiang gawang. Agresivitas Fluminense sangat terasa namun eksekusi akhir masih menjadi PR besar.
Kobel kembali menjadi pahlawan bagi Dortmund menjelang turun minum dengan dua kali menggagalkan ancaman serius dari Nonato dan Arias. Kedua pemain Fluminense melepaskan tembakan dari luar area penalti namun masih bisa diatasi sang penjaga gawang.
Walau Fluminense berhasil mendominasi alur permainan dengan serangan bergelombang, skor tetap 0-0 hingga wasit meniup peluit tanda istirahat. Ketidakefektifan dalam penyelesaian akhir serta ketangguhan Kobel menjadi faktor utama gagalnya tim Brasil unggul.
Memasuki babak kedua, Fluminense mempertahankan momentum positif mereka dengan terus memberikan tekanan. Canobbio mendapatkan kesempatan emas di awal babak namun upayanya berhasil dihalau oleh pertahanan Anton yang kemudian menghasilkan tendangan sudut.
Everaldo nyaris memecah kebuntuan setelah menerima sajian matang dari Arias di sisi kanan. Namun sekali lagi Kobel tampil fenomenal dengan dua penyelamatan berturut-turut, meski salah satu peluang tersebut akhirnya dianulir karena posisi offside.
Dortmund berusaha mengubah dinamika permainan melalui pergantian pemain dengan menarik Gross dan Adeyemi keluar lapangan. Nmecha dan Jobe Bellingham dimasukkan untuk memberikan variasi baru, namun kontrol permainan masih tetap berada di kaki Fluminense.
Kiper Fabio yang menjaga gawang Fluminense juga memperlihatkan kemampuan apiknya ketika menghalau percobaan dari Sabitzer dan Nmecha. Kedua tim mulai bermain dengan tempo yang lebih santai seiring berjalannya waktu menuju menit ke-70.
Ancaman kembali muncul dari sektor kanan Fluminense melalui aksi Paulo Baya dan Serna yang masuk sebagai pemain pengganti. Sayangnya, peluang terakhir ini juga gagal dimanfaatkan dengan baik untuk mengubah kedudukan.
Menjelang akhir pertandingan, Dortmund sempat melancarkan serangan balasan melalui kerja sama Sule dan Svensson. Namun Fabio siap siaga mengamankan situasi tersebut dengan tenang.
Tambahan waktu enam menit tidak membawa perubahan berarti, dan laga ditutup dengan hasil imbang 0-0. Kedua tim harus puas dengan satu poin dan akan berjuang keras di laga selanjutnya untuk memperebutkan tiket ke babak berikutnya.