post

Man of the Match Arsenal vs Crystal Palace: Eberechi Eze, Sang Seniman di Tengah Kekacauan

PUSAT,BOLA – Dalam pertandingan yang sarat gengsi antara Arsenal melawan Crystal Palace, satu nama mencuri perhatian publik Emirates Stadium: Eberechi Eze. Meskipun Crystal Palace datang sebagai tim tamu dan tak diunggulkan, Eze tampil memukau dan dinobatkan sebagai Man of the Match berkat permainan magisnya yang mengacak-acak lini tengah The Gunners.

Sejak peluit babak pertama dibunyikan, Eze tampil dengan percaya diri luar biasa. Ia menjadi pengatur ritme permainan Palace, bergerak lincah di antara garis tengah dan pertahanan Arsenal. Visi bermainnya luar biasa, dan setiap sentuhannya mengandung ancaman.

Puncaknya terjadi di menit ke-57, saat Eze mencetak gol spektakuler lewat sepakan bebas yang melewati pagar betis Arsenal dan menghujam ke sudut atas gawang. David Raya hanya bisa terpaku.

Statistik Eze:
1 Gol

3 Umpan Kunci

4 Dribel Sukses

91% Akurasi Umpan

Man of the Match Rating: 8.9

Menghancurkan Dominasi Arsenal
Meski Arsenal mendominasi penguasaan bola, kehadiran Eze membuat Palace tampak lebih efektif dan berbahaya saat menyerang balik. Ia berhasil memanfaatkan ruang di lini tengah yang ditinggalkan Declan Rice dan Odegaard untuk melancarkan serangan-serangan cepat.

“Dia adalah pemain yang sulit diprediksi. Dia punya kreativitas luar biasa dan membuat kami frustrasi sepanjang laga,” kata Mikel Arteta dalam konferensi pers pascalaga.

Tiket Menuju Tim Besar?
Performa Eze yang konsisten musim ini menambah spekulasi bahwa ia bisa segera bergabung dengan klub besar. Arsenal, Liverpool, dan bahkan Manchester City disebut-sebut sedang memantau sang playmaker Inggris tersebut.

Namun, untuk saat ini, Eze tetap menjadi permata paling bersinar di skuad Crystal Palace—seorang seniman lapangan hijau yang bisa membuat penonton berdiri dan bersorak hanya dengan satu gerakan.

post

3 Pemain Montenegro yang Mencetak 2 Digit Gol dalam 1 Musim Serie A

PUSATSCORE , Daftar top skor sementara Serie A Italia 2024/2025 berisi beberapa nama yang menarik perhatian. Sejumlah pemain sudah berhasil membuat dua digit gol hingga pekan ke-33. Salah satunya adalah Nikola Krstovic yang mencetak sepuluh gol sejauh ini.

Ketajaman Krstovic menarik karena ia hanya membela Lecce yang sedang terancam degradasi. Ia juga berasal dari negara kecil di dunia sepak bola, Montenegro. Termasuk Krstovic, ada tiga pemain Montenegro yang meramaikan Serie A 2024/2025. Namun, Krstovic adalah yang paling diandalkan klubnya dan tentunya yang tersubur.

Krstovic sendiri bukanlah pemain Montenegro pertama yang sukses tampil tajam di Serie A. Ada dua kompatriotnya yang lebih dulu menciptakan dua digit gol dalam 1 musim. Siapa saja mereka?

1. Mirko Vucinic tajam di Serie A bersama Lecce, AS Roma, dan Juventus

Pemain Montenegro pertama yang mampu membuat dua digit gol dalam 1 musim Serie A adalah Mirko Vucinic. Vucinic adalah striker Montenegro yang berkarier di Serie A selama 14 tahun. Ia mengawali petualangannya di Italia bersama Lecce pada 2000.

Sempat tumpul pada awal kariernya di Lecce, Vucinic meledak pada 2004/2005. Ia mencetak 19 gol di Serie A dan membawa Lecce finis di peringkat ke-11. Tak heran jika Vucinic mulai masuk radar klub-klub besar. Ia akhirnya hijrah ke AS Roma pada 2006 dan menetap selama 5 tahun.

Bersama Roma, Vucinic sempat tiga kali mencetak dua digit gol dalam semusim Serie A. Ia lalu digaet klub yang lebih besar, Juventus, dan masih tetap tajam. Selama 3 musim berbaju Juventus, Vucinic membuat 21 gol dan turut mempersembahkan tiga scudetto.

Dengan demikian, Vucinic layak disebut pemain Montenegro terbaik yang pernah bermain di Serie A. Ia punya total penampilan paling banyak, yaitu 305 kali. Koleksi golnya pun terbanyak di antara kompatriotnya, yaitu 96 gol. Kedua rekor itu masih dipegang Vucinic meski dirinya sudah pensiun sejak 2017.

2. Stevan Jovetic membuat belasan gol di Serie A 2011/2012 dan 2012/2013

Stevan Jovetic sukses menyusul capaian Mirko Vucinic di Serie A 2011/2012. Jovetic yang membela Fiorentina membuat 14 gol dalam 27 laga Serie A musim tersebut. Ketajaman Jovetic saat itu terbilang menakjubkan. Pasalnya, ia baru saja absen panjang pada musim sebelumnya akibat cedera ACL.

Jovetic bahkan sukses menembus dua digit gol lagi di Serie A 2012/2013. Kali itu, ia mencetak 13 gol dalam 31 penampilan bersama Fiorentina. Jovetic lalu bertualang ke Inggris dan membela Manchester City. Ia sempat kembali ke Italia dan membela Inter Milan pada 2015–2016. Namun, catatan golnya tak sebanyak saat berbaju Fiorentina.

Secara total, Jovetic mengoleksi 41 gol di Serie A bersama Fiorentina dan Inter Milan. Ia pun menjadi pemain Montenegro tersubur kedua di Serie A sejauh ini. Sayangnya, Jovetic tak pernah meraih trofi apa pun di Italia. Capaian terbaiknya di Serie A hanyalah tiga kali finis di empat besar klasemen.

3. Nikola Krstovic sudah berkontribusi langsung dalam 13 gol Lecce di Serie A 2024/2025

Nikola Krstovic menjadi pemain Montenegro ketiga yang masuk daftar ini. Ia sudah membuat 10 gol dan 3 assist bagi Lecce di Serie A 2024/2025. Artinya, Krstovic sudah berkontribusi langsung dalam 13 dari 23 gol Lecce di Serie A musim ini. Padahal, ini baru merupakan musim kedua di Italia bagi striker 25 tahun itu.

Gol-gol Krstovic juga sering kali menghasilkan poin bagi Lecce. Tepatnya, ada 4 kemenangan dan 1 hasil imbang yang diraih Lecce saat Krstovic membuat gol. Sayangnya, performa Lecce secara keseluruhan tetap buruk. Mereka terpuruk di peringkat 17 klasemen sementara, hanya berjarak satu poin dari zona degradasi.

Jika nantinya Lecce terdegradasi, Krstovic bisa tergoda untuk hengkang. Kebetulan, ketajamannya sudah menarik minat salah satu raksasa Serie A, yaitu Juventus. Krstovic pun berpeluang mengikuti jejak karier Mirko Vucinic. Seperti Vucinic, Krstovic yang bermula dari Lecce bisa jadi bakal hijrah ke Juventus dan meraih sukses.

Tiga pemain di atas mengharumkan nama Montenegro di Serie A Italia dengan mencetak banyak gol. Nikola Krstovic adalah yang terbaru, tetapi kemungkinan tak akan jadi yang terakhir. Siapa lagi pemain Montenegro yang bakal menyusul?

post

Manchester United Ompong, Matheus Cunha Solusinya?

PUSATSCORE Manchester United dilaporkan telah bergerak untuk mendatangkan seorang striker di bursa transfer musim panas 2025. Sosok tersebut adalah Matheus Cunha, yang diyakini dapat mempertajam lini serang Setan Merah.

Memang, sepanjang musim 2024/25, MU sering kesulitan mencetak gol. Alejandro Garnacho dan kawan-kawan bahkan sempat tak mencetak gol dalam tiga laga beruntun di Premier League, periode Desember 2024.

Akhir pekan lalu, tim asuhan Ruben Amorim keok 0-1 saat menjamu Wolves pada matchday 33 Premier League di Old Trafford. Atas kekalahan tersebut, Amorim kesal dengan MU yang begitu ompong.

1. Matheus Cunha solusinya?

Nama Matheus Cunha pun muncul sebagai solusinya. Pakar transfer Fabrizio Romano, menyebut manajemen Setan Merah tengah berusaha untuk mendaratkannya dari Wolves.

Statistik Cunha memang meyakinkan. Bomber Brasil itu telah menceploskan 14 gol dan empat assist dalam 28 penampilannya di Premier League musim ini. Fakta menariknya, tidak ada pemain MU yang mencetak lebih banyak gol dari Cunha.

2. Produktivitas MU memang anjlok

Inkonsistensi performa dan minimnya produktivitas gol dari para penyerang Setan Merah memang tengah menjadi buah bibir. Betapa tidak, di Premier League, MU baru menceploskan 38 gol.

Selisihnya dengan anggota The Big Six lain begitu besar. Liverpool, Arsenal, Manchester City, dan Tottenham Hotspur telah mencetak lebih dari 60 gol. Hanya Chelsea yang belum menorehkan 58 gol, melainkan 58.

3. Legenda dukung MU gaet Cunha

Di sisi lain, legenda MU, Wes Brown mendukung langkah tersebut. Brown yakin Cunha dapat menjadi solusi untuk mengatasi tumpulnya lini depan MU.

“Cunha punya kepribadian dan karakter yang kuat, baik di dalam maupun di luar lapangan. Dia bisa memberi sesuatu yang saat ini belum dimiliki oleh para penyerang kami,” kata Wes Brown mengutip Talk Sport.

post

Djenna Batal Bela Timnas Indonesia Putri, PSSI Angkat Suara

PUSAT BOLA – Pesepakbola putri Belanda keturunan Indonesia, Djenna de Jong, mengumumkan tak jadi membela Timnas Indonesia. PSSI mengungkapkan alasannya.
Pengumuman dilakukan Djenna melalui akun media sosial miliknya, Selasa (22/4/2025). Ia menjelaskan bahwa ia tidak ingin melanjutkan proses tersebut.

Salah satu alasannya adalah bahwa proses naturalisasi yang dilakukan tidak profesional. Namun ia enggan merinci lebih lanjut alasannya tidak ingin lanjut proses naturalisasinya.

Pengumuman tersebut kemudian viral di media sosial. Tidak sedikit yang mempertanyakan ke anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI Arya Sinulingga.

Untuk itu, Arya pun buka suara soal keputusan Djenna de Jong. Ia menjelaskan yang sebenarnya terjadi dalam point of view dari PSSI.

“Ini bermula dari permasalahan pemain-pemain yang mau diproses naturalisasi. Namanya tidak masuk, mungkin ya, dan setelah kita cek, kan, pemain-pemain ini intinya kalau kita proses harus ada rekomendasi pelatih,” kata Arya, dikutip dari pernyataan yang diposting di akun media sosial miliknya.

“Ketika tidak ada rekomendasi pelatih, ya tidak bisa kita proses. Mungkin itu yang menyebabkan Djenna jadi bagaimana gitu. Tapi kita punya prinsip, semua pemain yang akan diproses harus rekomendasi pelatih, dan pelatih pasti punya pertimbangan tertentu untuk memproses pemain,” ucap Arya melalui akun Instagram.

Adapun Djenna de Jong pernah menjalani Pemusatan Latihan (TC) Timnas Indonesia Putri di Jepang. Ia saat ini tercatat sebagai anggota klub Belanda yakni NAC Breda.

post

7 Pemain Hebat yang Pernah Membela Borussia Dortmund dan Barcelona

PUSAT,BOLA Borussia Dortmund dan FC Barcelona adalah dua klub elite Eropa yang dikenal rajin menghasilkan serta menarik pemain berbakat dari seluruh dunia. Meski berbeda kultur dan gaya bermain, ada beberapa pemain top yang punya pengalaman mengenakan jersey kuning-hitam Dortmund dan juga biru-merah khas Barcelona. Siapa saja mereka? Yuk simak daftarnya!

. Ousmane Dembélé

Nama pertama yang langsung terlintas tentu Dembélé. Pemain asal Prancis ini tampil luar biasa bersama Dortmund musim 2016/17 sebelum diboyong Barcelona dengan mahar fantastis. Meski sempat dilanda cedera, Dembélé tetap menjadi bagian penting skuad Barça selama beberapa musim.


2. Robert Lewandowski

Meski lebih dikenal sebagai legenda Bayern, Lewandowski lebih dulu mencuri perhatian saat membela Dortmund di bawah Jurgen Klopp. Pada 2022, ia bergabung dengan Barcelona dan langsung nyetel sebagai mesin gol utama di La Liga.


3. Marc Bartra

Bartra adalah pemain akademi La Masia yang kesulitan bersaing di skuad utama Barcelona. Ia kemudian pindah ke Dortmund pada 2016 dan menunjukkan performa stabil di lini belakang Die Borussen.


4. Pierre-Emerick Aubameyang

Salah satu striker paling tajam di Bundesliga saat di Dortmund, Aubameyang juga sempat berseragam Barcelona pada 2022. Meski singkat, masa baktinya di Camp Nou cukup impresif dengan mencetak gol-gol krusial.


5. Ilkay Gündogan

Mantan playmaker Dortmund ini menjalani masa keemasan bersama Manchester City sebelum akhirnya pindah ke Barcelona pada 2023. Kepemimpinan dan visi bermainnya sangat dibutuhkan di lini tengah Barça.


6. André Gomes

Meski tidak terlalu bersinar, André Gomes sempat membela Barcelona dan juga pernah menjalani masa peminjaman dari Valencia ke Dortmund di awal kariernya, meski jarang dimainkan secara reguler.


7. Mateu Morey

Bek kanan muda asal Spanyol ini menghabiskan waktu di akademi Barcelona sebelum akhirnya pindah ke Dortmund. Meski kariernya sempat terhambat cedera, Morey tetap punya potensi besar sebagai bek masa depan.


Kesimpulan

Fakta bahwa pemain-pemain hebat bisa menyesuaikan diri dengan dua klub yang memiliki filosofi berbeda ini menunjukkan kualitas luar biasa mereka. Entah itu dari La Masia ke Bundesliga, atau sebaliknya, Borussia Dortmund dan Barcelona tetap jadi destinasi menarik bagi pemain-pemain berbakat.

post

Hasil Arsenal vs Crystal Palace: Skor 2-2

PUSAT SCORE

Arsenal ditahan imbang tim tamu Crystal Palace dengan skor 2-2. Skuad Mikel Arteta tampil dominan di setiap aspek, sayangnya harus puas dengan satu poin.

Kamis 24 April 2025, Arsenal meladeni Palace di Emirates Stadium dalam duel lanjutan Premier League 2024/2025. Hasil laga ini berpengaruh langsung terhadap persaingan di papan atas.

Kali ini Arsenal dua kali unggul lewat aksi Jakub Kiwior (3′) dan Leandro Trossard (42′), tapi Palace bisa dua kali menyamakan kedudukan melalui Eberechi Eze (27′) dan Jean-Philippe Mateta (83′).

Kedua tim harus puas berbagi satu poin. Arsenal tetap di peringkat dua, sementara Palace ada di posisi ke-12 di klasemen Liga Inggris 2024/2025.

Laga dimulai dan Arsenal langsung mencetak gol. Menit ke-3, skema tendangan bebas, umpan lambung Odegaard diteruskan sundulan keras Kiwior ke kiri atas gawang lawan. Gol! Skor 1-0.

Gol cepat Arsenal membuat permainan jadi lebih terbuka. The Gunners terus menciptakan peluang hingga 20 menit laga berjalan, tapi Palace juga sesekali keluar melawan.

Menit ke-27, Palace menyamakan kedudukan. Skema tendangan sudut. Umpan lambung Wharton mendarat sempurna untuk disambut sepakan voli Eze. Gol! Skor 1-1.

Menit ke-42, Arsenal kembali unggul. Pergerakan cepat Trossard dilihat Timber yang lantas mengirim umpan terobosan. Bola diteruskan tembakan kaki kiri Trossard dan gol! Skor 2-1.

Arsenal unggul, tapi Palace bukannya tanpa perlawanan. Ritme pertandingan pun masih sama di awal babak kedua. 10 menit berjalan, Palace beberapa kali mengancam.

Palace terus mendapatkan peluang, Arsenal harus bertahan dengan rapi. Menit ke-66 dan ke-67, Palace mendapatkan tendangan sudut beruntun, tapi belum ada gol.

Menit ke-70, Arsenal sempat mencetak gol Martinelli meneruskan umpan Timber untuk mencetak gol dari jarak dekat. Namun, gol dianulir karena bola sudah keluar lapangan dalam proses operan dari Odegaard.

Menit ke-83, Palace menyamakan kedudukan. Saliba membuat kesalahan operan, bola dicuri Mateta yang lantas mencungkil bola untuk mengecoh Raya. Gol! Skor 2-2.

Statistik Arsenal vs Crystal Palace

Tembakan: 12 – 15
Tembakan tepat sasaran: 6 – 4
Penguasaan bola: 68% – 32%
Operan: 705 – 325
Akurasi operan: 92% – 81%
Pelanggaran: 4 – 6
Kartu kuning: 1 – 1
Kartu merah: 0 – 0
Offside: 1 – 1
Tendangan sudut: 3 – 6

Susunan Pemain

ARSENAL (4-3-3): David Raya; Jurrien Timber, William Saliba, Jakub Kiwior, Myles Lewis-Skelly; Martin Odegaard, Thomas Partey, Declan Rice; Raheem Sterling, Leandro Trossard, Gabriel Martinelli.

CRYSTAL PALACE (3-4-2-1): Dean Henderson; Jefferson Lerma, Maxence Lacroix, Marc Guehi; Daniel Munoz, Justin Devenny, Adam Wharton, Tyrick Mitchell; Daichi Kamada, Eberechi Eze; Eddie Nketiah.

post

Real Madrid berhasil mengalahkan Getafe dengan skor tipis 1-0 di Stadion Coliseum

PUSAT SCORE
Pada pertandingan LaLiga jornada ke-33 yang berlangsung pada Rabu, 23 April 2025, Real Madrid berhasil mengalahkan Getafe dengan skor tipis 1-0 di Stadion Coliseum Alfonso Pérez. Gol semata wayang dicetak oleh Arda Güler pada menit ke-9 melalui tendangan dari luar kotak penalti setelah menerima umpan dari Luka Modrić .​

⚽ Jalannya Pertandingan

Real Madrid tampil dominan sejak awal pertandingan, dengan Güler mencetak gol cepat yang menjadi penentu kemenangan. Meskipun Getafe meningkatkan intensitas permainan di babak kedua dan menciptakan beberapa peluang, mereka gagal menembus pertahanan Madrid. Kiper Thibaut Courtois tampil gemilang dengan melakukan beberapa penyelamatan krusial, termasuk menggagalkan peluang dari Mauro Arambarri di menit-menit akhir .​


🌟 Performa Pemain

  • Arda Güler: Menjadi penentu kemenangan dengan gol indah dari luar kotak penalti. Dalam sepuluh pertandingan terakhir sebagai starter, ia telah mencetak empat gol dan memberikan tiga assist .​Diario AS
  • Thibaut Courtois: Menunjukkan kelasnya sebagai salah satu kiper terbaik dengan beberapa penyelamatan penting yang menjaga keunggulan Madrid hingga akhir pertandingan.​

📊 Dampak Klasemen

Kemenangan ini memperkuat posisi Real Madrid dalam perburuan gelar LaLiga, menjaga jarak dengan rival terdekat mereka. Sementara itu, Getafe tetap berada di papan tengah klasemen dan masih membutuhkan poin untuk memastikan keamanan dari zona degradasi.

post

Hasil Inter Milan vs AC Milan: Skor 0-3

PUSAT SCORE

AC Milan tampil perkasa untuk menyingkirkan rival sekota Inter Milan sekaligus melangkah ke final Coppa Italia. Rossoneri menang dengan skor telak 3-0.

Kamis 24 April 2025, duel leg kedua semifinal Coppa Italia mempertemukan Inter vs Milan di Gieusppe Meazza/San Siro. Sebelumnya, dalam duel leg pertama awal bulan ini, laga berakhir imbang dengan skor 1-1.

Kali ini, pertandingan berjalan di luar ekspektasi. Inter yang dijagokan sebagai unggulan justru harus mengakui ketangguhan Milan yang tampil efisien.

Tiga gol Milan di laga ini datang dari brace Luka Jovic (36′, 49′) dan satu sumbangsih Tijjani Reijnders (85′). Inter tidak bisa mencetak gol balasan.

Kemenangan ini mengantar Milan ke final Coppa Italia 2024/2025 dan akan berhadapan dengan pemenang laga Bologna vs Empoli. Inter, di sisi lain, harus tersingkir dan mengubur mimpi treble.

Pertandingan dimulai dan Inter langsung mengambil inisiatif serangan. Milan memilih menunggu. 10 meni berjalan, peluang besar Inter datang dari aksi Darmian, tapi sepakannya masih melebar.

Inter terus menciptakan peluang. Menit ke-23, skema tendangan bebas, Dimarco menerima umpan Barella di sisi kiri, tapi tembakannya masih sedikit melambung.

Menit ke-33, Inter membuang peluang berikutnya. Umpan lambung Barella berhasil diterima Taremi dengan baik. Lautaro lantas mendapatkan peluang tembak, tapi bola masih melambung.

Menit ke-36, Milan mencetak gol kejutan. Pergerakan apik Rossoneri diteruskan dengan umpan Jimenez ke kotakpenalti, bola disambut tandukan keras Jovic. Gol! Skor 0-1.

Gol Milan tampak mengacaukan permainan dan kepercayaan diri skuad Inter. Skor 0-1 bertahan hingga turun minum.

Permainan dilanjutkan kembali dan Milan langsung menambah gol. Menit ke-49, skema tendangan sudut, umpan Theo mengarah ke tiang jauh, bola kemudian disambar Jovic yang menunjukkan kualitas finishing khas striker. Gol! Skor 0-2.

Gol kedua Milan memaksa Inter untuk bermain semakin terbuka. Inter terus mencoba segala cara untuk membongkar pertahanan Milan. 60 menit laga berjalan.

Menit ke-68, peluang matang berikutnya bagi Inter. Umpan lambung Calhanoglu diteruskan dengan sundulan akurat De Vrij, tapi bola masih bisa diamankan Maignan.

Menit ke-85, Milan memberikan pukulan pemungkas. Umpan terobosan Leao menuju Reijnders yang berlari di sisi kiri, diteruskan dengan tembakan mendatar ke kanan bawah gawang lawan. Gol! Skor 0-3.

Gol tersebut jelas memupus harapan Inter untuk mengejar ketinggalan. Milan menjaga keunggulan dengan baik. Skor 3-0. Agregat 4-1. Milan ke final Coppa Italia.

Statistik Inter Milan vs AC Milan

Tembakan: 16 – 8
Tembakan tepat sasaran: 3 – 3
Penguasaan bola: 56% – 44%
Operan: 486 – 387
Akurasi operan: 89% – 85%
Pelanggaran: 7 – 9
Kartu kuning: 1 – 0
Kartu merah: 0 – 0
Offside: 3 – 1
Tendangan sudut: 6 – 7

Susunan Pemain

INTER (3-5-2): Josep Martinez; Yann Bisseck, Stefan de Vrij, Alessandro Bastoni; Matteo Darmian, Nicolo Barella, Kristjan Asllani, Henrikh Mkhitaryan, Federico Dimarco; Lautaro Martinez, Mehdi Taremi.

MILAN (3-4-2-1): Mike Maignan; Fikayo Tomori, Matteo Gabbia, Strahinja Pavlovic; Alex Jimenez, Youssouf Fofana, Tijjani Reijnders, Theo Hernandez; Christian Pulisic, Rafael Leao; Luka Jovic.

post

Man of the Match Parma vs Juventus: Mateo Pellegrino

PUSAT SCORE

Mateo Pellegrino pantas ditunjuk sebagai pemain terbaik alias man of the match Parma vs Juventus. Dia mencetak gol tunggal kemenangan tuan rumah.

Rabu 23 April 2025, Juve menyambangi Parma di Stadio Ennio Tardini dalam duel lanjutan Serie A 2024/2025. Laga ini krusial bagi kedua tim untuk misi yang berbeda.

Kali ini, Juve harus mengakui efisiensi tuan rumah. Bianconeri melepas hingga 16 percobaan tembakan, tidak ada yang jadi gol. Sementara Parma bisa mencuri satu gol lewat aksi Mateo Pellegrino (45+1′).

Tambahan tiga poin penting bagi Parma untuk menjaga jarak dari zona degradasi, sementara Juve gagal naik ke empat besar klasemen sementara Liga Italia.

Gol Pellegrino

Pellegrino bermain sebagai salah satu striker Parma di pertandingan ini. Dia aktif membantu pertahanan tim dalam duel-duel perebutan bola.

Selama 75 menit bermain di lapangan, Pellegrino melepas 2 percobaan tembakan, salah satunya jadi gol. Dia bergerak efisien dengan 31 sentuhan bola.

Pellegrino hanya mencatatkan 6 umpan akurat, termasuk di antaranya 3 umpan ke area sepertiga akhir.

Dia jadi pemain yang paling banyak terlibat duel perebutan bola, yakni 19 kali, dengan catatan 9 kali memenangi duel dan 10 kali kalah.

Aksi dan kontribusi Pellegrino di laga ini diberi rapor 7,7 oleh FotMob. Golnya sangat penting sebagai penentu kemenangan.

post

Valencia ditahan imbang tamunya Espanyol 1-1

PUSAT SCORE –
Valencia bermain imbang dengan skor 1-1 ketika menjamu Espanyol pada pekan ke-33 Liga Spanyol di Stadion Mestalla, Valencia, Rabu dini hari WIB.

Pada pertandingan ini sebenarnya Espanyol bisa unggul terlebih dahulu melalui Javi Puado, namun Valencia dapat menyamakan kedudukan berkat Javi Guerra, demikian catatan La Liga.

Hasil imbang ini tidak membuat tim beranjak dari pada klasemen sementara Liga Spanyol dengan Valencia di posisi 14 dengan 39 poin dari 33 laga, memiliki poin sama dengan Espanyol yang berada di peringkat 13 setelah memainkan 32 pertandingan.

Secara statistik sebenarnya Valencia tampil lebih unggul dibanding Espanyol dengan 67 persen penguasaan bola dan melepaskan 16 tendangan yang tujuh di antaranya tepat sasaran.

Meskipun begitu, Espanyol memberikan ancaman terlebih dahulu pada pertandingan ini lewat tendangan Exposito yang masih membentur tiang kiri gawang Valencia.

Espanyol sukses mendapatkan keunggulan terlebih dahulu pada menit ke-40 berkat gol tendangan bebas Javi Puado sehingga skor berubah menjadi 1-0.

https://googleads.g.doubleclick.net/pagead/ads?client=ca-pub-7452133798636650&output=html&h=280&slotname=2135828508&adk=3870319122&adf=2406603582&pi=t.ma~as.2135828508&w=690&abgtt=6&fwrn=4&fwrnh=100&lmt=1745443806&rafmt=1&format=690×280&url=https%3A%2F%2Fmakassar.antaranews.com%2Fberita%2F590541%2Fvalencia-ditahan-imbang-tamunya-espanyol-1-1&fwr=0&fwrattr=true&rpe=1&resp_fmts=3&wgl=1&uach=WyJXaW5kb3dzIiwiMTAuMC4wIiwieDg2IiwiIiwiMTM1LjAuNzA0OS45NiIsbnVsbCwwLG51bGwsIjY0IixbWyJHb29nbGUgQ2hyb21lIiwiMTM1LjAuNzA0OS45NiJdLFsiTm90LUEuQnJhbmQiLCI4LjAuMC4wIl0sWyJDaHJvbWl1bSIsIjEzNS4wLjcwNDkuOTYiXV0sMF0.&dt=1745443805797&bpp=2&bdt=696&idt=222&shv=r20250421&mjsv=m202504230101&ptt=9&saldr=aa&abxe=1&cookie=ID%3Dc38548c179ca7fdc%3AT%3D1744678010%3ART%3D1744853746%3AS%3DALNI_MYd9v53f-WROSxM7Hn5n0TuXKQsbQ&gpic=UID%3D0000109fb6826358%3AT%3D1744678010%3ART%3D1744853746%3AS%3DALNI_MZuBt_j0fYLcri48ZRAUKlkzYMRpA&eo_id_str=ID%3Dcfd0f5c06c471ed0%3AT%3D1744678010%3ART%3D1744853746%3AS%3DAA-AfjZ8WNZl6xsh0aDJDGu21iNF&prev_fmts=0x0&nras=1&correlator=8045868021169&frm=20&pv=1&u_tz=420&u_his=4&u_h=1080&u_w=1920&u_ah=1040&u_aw=1920&u_cd=24&u_sd=1&dmc=8&adx=76&ady=1207&biw=841&bih=541&scr_x=0&scr_y=0&eid=95358862%2C95358864%2C95333412%2C95354564%2C95357461%2C31091975%2C95357877%2C95357715&oid=2&pvsid=6103006848898522&tmod=833959676&uas=0&nvt=1&ref=https%3A%2F%2Fwww.google.com%2F&fc=1920&brdim=-1721%2C184%2C-1721%2C184%2C1920%2C0%2C872%2C636%2C856%2C541&vis=1&rsz=o%7C%7CeEbr%7C&abl=CS&pfx=0&fu=128&bc=31&bz=1.02&td=1&tdf=2&psd=W251bGwsbnVsbCxudWxsLDNd&nt=1&ifi=2&uci=a!2&btvi=1&fsb=1&dtd=229

Memasuki babak kedua, Valencia yang mengambil inisiatif menyerang terlebih dahulu dan mampu menyamakan kedudukan pada menit 57 lewat tendangan dari Javi Guerra sehingga skor kembali sama kuat 1-1.

Valencia memiliki peluang untuk membalikkan keadaan melalui sundulan dari Jose Gaya di kotak penalti, akan tetapi bola dapat diselamatkan oleh kiper Espanyol Joan Garcia.

Pada waktu yang tersisa, kedua tim berupaya untuk mencari gol kemenangan, akan tetapi hingga peluit panjang dibunyikan skor imbang 1-1 tetap bertahan.