3 Catatan di Balik Kekalahan Telak Indonesia dari Australia

PUSATSPORTTimnas Indonesia tumbang dari Australia dalam matchday ketujuh babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026. Mentas di Sydney Football Stadium, Kamis (20/3/2025), skuad Garuda kalah 1-5.

Sejak babak pertama, Indonesia tak berdaya meladeni permainan Australia. Efektivitas permainan skuad asuhan Tony Popovic itu membuat para pemain Indonesia kerepotan. Dari kekalahan ini, ada beberapa fakta unik yang menyeruak ke permukaan. 

1. Kekalahan kedua Indonesia dari tim Piala Dunia

Bagi Indonesia, kekalahan dari Australia ini jadi hasil negatif kedua dari tim langganan Piala Dunia yang mereka raih di babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 ini. Sebelumnya, mereka kalah dari Jepang di matchday kelima.

Uniknya, dua kekalahan ini menghadirkan sesuatu yang identik juga dengan Indonesia. Ketika kalah dari Australia dan Jepang, skuad Garuda sama-sama kalah dengan selisih empat angka, yakni 0-4 dan 1-5.

2. Ole Romeny cetak gol di debut

Di tengah kekalahan Indonesia ini, tetap ada catatan apik yang ditorehkan salah satu penggawa skuad Garuda, Ole Romeny. Di laga ini, dia mencatatkan debut bersama Timnas Indonesia di level senior.

Tidak cuma mencatatkan debut, Romeny juga menorehkan gol perdananya bersama Timnas Indonesia di laga ini. Sayang, gol ini urung membawa Indonesia meraih hasil positif.

3. Catatan buruk Indonesia sejak 1981 bertahan

Akibat dari kekalahan pada Kamis (20/3/2025) ini, catatan buruk Indonesia lawan Australia sejak 1981 tetap bertahan. Total, selama 44 tahun terakhir, Indonesia jumpa Australia selama 11 kali.

Dari 11 pertemuan itu. Indonesia imbang dua kali dan kalah sembilan kali dari Australia. Skuad Garuda masih sulit mengalahkan ‘Socceroos’ di semua ajang internasional.

3 Pemain Argentina yang Berseragam Inter Milan 2024/2025

PUSATSPORT , Inter Milan masih menunjukkan kualitas sebagai raksasa yang pantas diperhitungkan pada 2024/2025. Bukan tanpa alasan, hingga pekan ke-29, skuad binaan Simone Inzaghi tersebut berhasil bercokol di puncak klasemen Serie A Italia dan melaju ke semifinal Coppa Italia. Tak hanya menunjukkan taji di kancah domestik, I Nerazzurri juga meneruskan tren positif dengan memastikan diri lolos ke babak perempat final Liga Champions Eropa.

Inter Milan sendiri sanggup menggabungkan taleta hebat sehingga mempunyai kedalaman kekuatan yang hampir merata di berbagai area permainan. Ini tentu memudahkan Simone Inzaghi selaku pelatih dalam melakukan rotasi skuad. Dari 25 nama yang terdaftar, ternyata ada 3 pemain berkebangsaan Argentina yang berseragam I Nerazzurri. Para pesepak bola La Albiceleste ini bertugas untuk memperkuat posisi penyerang dan gelandang. Berikut penggawa yang dimaksud dan sumbangsihnya per 20 Maret 2025.

1. Lautaro Martinez masih dipercaya sebagai sosok berpengaruh di lini depan Inter Milan

Lautaro Martinez masih mendapat kepercayaan sebagai salah satu komponen berpengaruh dalam skema permainan Inter Milan. Kapten I Nerazzurri tersebut sering mewarnai daftar starter sebagai penyerang tengah utama. Selain itu, dirinya juga beberapa kali digeser demi menjalankan tugas penyerang bayangan. Tak membuang kesempatan, dia sanggup tampil tajam di lini depan. Hingga pekan ke-29, Martinez sendiri telah menghasilkan 18 gol dan 6 assist dari 39 pertandingan di semua kompetisi 2024/2025.

Berkat performa menjanjikan saat membela Racing Club de Avellaneda, Inter Milan kepincut dengan kemampuan Lautaro Martinez sehingga didatangkan pada musim panas 2018. Dia ditebus seharga 25 juta euro atau sekitar Rp448,2 miliar. Ini menjadi pengalaman pertama dalam kariernya mentas di kompetisi Benua Eropa. Martinez sendiri menyisakan kontrak yang berlaku sampai 2029.

Lautaro Martinez perlahan bisa menambah kedalaman kekuatan, khususnya di lini depan Inter Milan. Selain penyerang tengah, dirinya sanggup diplot sebagai penyerang bayangan dan penyerang sayap sesuai kebutuhan taktik tim asal Lombardia tersebut. Dia juga telah berjasa mengantar I Nerazzurri memenangkan berbagai gelar di kancah domestik. Sejauh ini, Martinez berhasil mengoleksi 147 gol dan 49 assist dari total 321 pertandingan .

2. Valentin Carboni belum membela Inter Milan 2024/2025 karena menderita cedera ACL

Valentin Carboni adalah gelandang serang jebolan akademi sepak bola Inter Milan. Talenta kelahiran Buenos Aires ini telah diberikan kesempatan untuk menunjukkan kemampuannya di berbagai kelompok umur. Usahanya berbuah manis, dia memperoleh kesempatan emas melebarkan sayap dengan promosi ke skuad senior I Nerazzurri pada musim panas 2022.

Tak berjalan lancar, Valentin Carboni ternyata lebih sering menghabiskan waktu di bangku cadangan sehingga minim kontribusi untuk Inter Milan. Hanya bertahan singkat, dia lantas dipinjamkan kepada AC Monza pada musim panas 2023. Talenta berkebangsaan Argentina ini ternyata lebih sering memulai laga sebagai pengganti dalam skema taktik I Biancorossi. Meski begitu, kehadirannya mampu mengisi posisi gelandang serang, penyerang bayangan, dan penyerang sayap kanan. Carboni sudah menghasilkan 2 gol dan 4 assist dari total 32 pertandingan di semua ajang.

Valentin Carboni kembali memperkuat Inter Milan pada musim panas 2024. Pesepak bola yang kini berusia 20 tahun tersebut belum masuk skema taktik sehingga dipinjamkan lagi dan kali ini kepada Olympique Marseille. Dia akan memperkuat Les Phoceens sampai Juni 2025. Sayangnya, dirinya menderita cedera anterior cruciate ligament (ACL) sehingga harus absen panjang. Carboni hanya mencatatkan total kontribusi dalam empat pertandingan.

Valentin Carboni menyelesaikan masa peminjaman lebih cepat sehingga kembali membela Inter Milan pada musim dingin 2025. Talenta bertinggi 185 cm ini belum tampil membela I Nezzurri 2024/2025. Dirinya diperkirakan kembali merumput pada Juni 2025. Carboni juga menyisakan kontrak yang berlaku sampai 2029 untuk tim asal Lombardia tersebut. Sejauh ini, dia baru mencatatkan total kontribusi dalam enam pertandingan.

3. Joaquin Correa masih kesulitan tampil secara reguler bersama Inter Milan

Joaquin Correa pertama kali membela Inter Milan dengan status pinjaman dari Lazio pada musim panas 2021. I Nerazzurri mengeluarkan uang sekitar 6 juta euro atau Rp107,2 miliar demi mendapat jasa talenta berkebangsaan Argentina tersebut. Dia lebih sering memulai laga sebagai pengganti dalam skema taktik. Meski begitu, kehadirannya bisa memperkaya pilihan di posisi penyerang tengah dan penyerang bayangan.

Joaquin Correa lantas dipermanenkan oleh Inter Milan dari Lazio pada musim panas 2022. Dia dibeli seharga 27,3 juta euro atau Rp488 miliar dan mendapat kontrak yang berdurasi sampai 2025. Tak jauh berbeda dari sebelumnya, talenta kelahiran Juan Bautista Alberdi ini menjalankan peran pelapis di lini depan I Nerazzurri. Ini tentu memengaruhi kontribusi dan menit bermain yang diterima.

Sulit masuk skuad utama, Joaquin Correa lantas dipinjamkan Inter Milan kepada Olympique Marseille pada musim panas 2023. Les Phoceens harus membayar 2 juta euro atau sekitar Rp35,7 miliar demi meminjam pemain bertinggi 188 cm tersebut. Dia kesulitan mendapat kesempatan reguler sehingga sering menghuni bangku cadangan. Selain itu, performanya juga sempat terganggu karena mengalami cedera ankle. Correa membuat total penampilan sebanyak 19 kali.

Setelah menyelesaikan masa peminjaman, Joaquin Correa kembali berseragam Inter Milan pada musim panas 2024. Dia masih kesulitan bermain secara reguler. Selain itu, kinerjanya sempat terganggu karena cedera betis sehingga makin tersisih dari skuad utama. Hingga pekan ke-29. dirinya telah menghasilkan 1 gol dan 3 assist dari 11 pertandingan di semua ajang 2024/2025. Sementara ini, Correa sendiri mencatatkan total penampilan dalam 88 kali dengan mencetak 11 gol dan 8 assist untuk I Nerazzurri.

Ketiga pemain berkebangsaan Argentina di atas berseragam Inter Milan 2024/2025. Musim ini, Valentin Carboni belum menyuguhkan kontribusi karena sedang mengalami cedera ACL. Sementara, Lautaro Martinez mengemban peran penting sebagai penyerang andalan dan Joaquin Correa kesulitan tampil reguler untuk I Nerazzurri. Sebenarnya, ada Tomas Palacios tetapi sedang dipinjamkan kepada AC Monza pada musim dingin 2025.

Double Kill Indonesia: UU TNI Sah, Timnas Dibantai Australia

PUSATSPORT – Kamis (20/3/2025) benar-benar jadi hari yang gelap bagi Indonesia. Ada dua insiden kurang mengenakkan yang terjadi: RUU TNI disahkan menjadi UU, bersamaan dengan hancurnya Indonesia di kandang Australia.

Dua insiden ini hanya terpisahkan beberapa jam saja. RUU TNI disahkan dalam Sidang Paripurna pada pagi hari, sedangkan Australia menghancurkan Timnas Indonesia pada sore harinya.

1. RUU TNI disahkan jadi UU

Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI resmi mengesahkan Revisi Undang-Undang (RUU) Nomor 34 Tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia (TNI) menjadi undang-undang dalam Rapat Paripurna ke 15 masa persidangan II pada Kamis (20/3/2025).

Adapun, perubahan UU TNI Nomor 34 Tahun 2004 mencakup tiga pasal antara lain pasal 3 terkait kedudukan TNI. Kemudian, pasal 53 yang mengatur tentang penambahan usia pensiun prajurit TNI. Terakhir, pasal 47 mengatur jabatan TNI pada kementerian/lembaga. Sebelum direvisi ada 10 kementerian/lembaga yang bisa diisi oleh TNI. Hasil revisi terdapat 14 kementerian/lembaga yang dapat ditempati oleh TNI.

“Jadi dalam revisi Undang-Undang TNI itu hanya ada 3 pasal itu pasal 3, pasal 53, dan pasal 47,” kata Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad.

2. Indonesia dihancurkan Australia

Sementara itu, nun jauh di Sydney, Timnas Indonesia bersua Australia dalam laga babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026. Sempat menggebrak, ternyata Indonesia kesulitan oleh efektivitas permainan Australia.

Tiga gol sudah bersarang ke gawang skuad Garuda di babak pertama, menandakan supremasi mereka atas Indonesia.

Lanjut ke babak kedua, supremasi itu berlanjut seiring runyamnya permainan Indonesia. Meski skuad Garuda sempat memperkecil angka lewat Ole Romeny, Australia menambah dua gol dan mengakhiri laga dengan skor 5-1.

3. Dua insiden yang tak mengenakkan

Dua insiden ini bak double kill bagi rakyat Indonesia. Ada kekecewaan mendalam ketika RUU TNI jadi UU, berbalut kekhawatiran kembalinya dwifungsi TNI, sesuatu yang sudah dihilangkan sejak 2004 silam.

Setelah RUU TNI disahkan jadi UU, kesedihan itu bertambah tatkala Timnas Indonesia, yang digadang-gadang bakal mendunia, hancur lebur di tangan Australia. Sungguh, Kamis (20/3/2025) gelap gempita.

Kluivert: Andai Penalti Diks Masuk Saat Indonesia vs Australia

PUSATSPORT – Pelatih Timnas Indonesia, Patrick Kluivert, menyayangkan satu momen di laga lawan Australia, Kamis (20/3/2025). Momen itu adalah gagalnya penalti Kevin Diks.

“Andaikan penalti Kevin (Diks) masuk, mungkin jalannya pertandingan akan berbeda. Namun, sayangnya memang tendangannya tidak masuk ke gawang Australia,” ujar Kluivert dalam sesi jumpa pers selepas laga.

1. Indonesia bertarung bak singa

Kluivert mengungkapkan, para pemain Indonesia sudah bertarung bak singa di laga lawan Australia. Namun, pada akhirnya, hasil laga tidak sesuai dengan keinginannya dan fans Timnas Indonesia.

“Kami sudah bertarung bak singa, dan tidak pernah menundukkan kepala kami. Sayang, memang, hasil laga tidak sesuai keinginan. Kami semua kecewa,” ujar Kluivert.

2. Banyak pekerjaan rumah jelang lawan Bahrain

Berbekal kekalahan dari Australia ini, Kluivert sadar banyak pekerjaan rumah yang harus dibenahi lawan Bahrain. Apalagi, beberapa gol di laga ini terjadi karena kesalahan individu.

“Tentu, mental bertarung dan sikap pemain sudah bagus. Namun, ketika kami kebobolan karena kesalahan individu, berarti ada pekerjaan rumah yang harus diselesaikan, dan itu normal,” ujar Kluivert.

3. Indonesia tak berkutik lawan Australia

Sejak babak pertama, Indonesia tak mampu meladeni efektivitas permainan Australia. Tiga gol sudah bersarang ke gawang skuad Garuda di babak pertama, menandakan supremasi mereka atas Indonesia.

Lanjut ke babak kedua, supremasi itu berlanjut seiring runyamnya permainan Indonesia. Meski skuad Garuda sempat memperkecil angka lewat Ole Romeny, Australia menambah dua gol dan mengakhiri laga dengan skor 5-1.

Australia Vs Indonesia: Irvine Akui Hasil Belakangan Kurang Sip, tapi…

PUSAT BOLA – Pemain Australia Jackson Irvine tak menampik hasil-hasil timnya belakangan kurang sip. Tapi ia merasa Socceroos masih di jalur yang oke.


Australia baru satu kemenangan di Ronde 3 Kualifikasi Piala Dunia 2026, sementara empat kali imbang dan sekali kalah. Satu-satunya kemenangan itu dipetik saat menjamu China pada laga ketiga.

Salah satu dari hasil imbang itu didapat saat melawan Indonesia di Stadion Utama Gelora Bung Karno pada September 2024 lalu. Untuk ukuran Australia, tim langganan Piala Dunia dan selalu jadi unggulan di Asia, hasil-hasil tersebut niscaya di bawah ekspektasi.

Bahkan ketika Graham Arnold mundur dari posisi pelatih pada September 2024 dan digantikan Tony Popovic, hasilnya belum membaik secara signifikan. Kemenangan atas China memang didapatkan di bawah polesan Popovic, namun kemudian mereka seri tiga laga beruntun kontra Jepang, Arab Saudi, dan Bahrain.

Gelandang Australia Jackson Irvine tak menampik hasil-hasilnya memang masih belum gemilang. Tapi ia menilai timnya terus membaik secara penampilan dan ada optimisme.

Toh nyatanya Australia juga saat ini masih di urutan kedua, hanya tertinggal dari Jepang yang melesat sendirian. Saat ini Australia mengoleksi tujuh poin, satu poin di depan Indonesia, Arab Saudi, Bahrain, China.

“Tentu saja hasil-hasil belakangan tidak sesuai dengan yang kami inginkan. Tapi performa di sebagian besarnya sangat bagus, dan rasanya seperti kami menempuh jalan yang benar,” ujarnya di situs Socceroos.

Barcelona Tidak Takut Siapa Pun di Liga Champions

PUSAT BOLA – Lamine Yamal menilai Barcelona kini jadi favorit di Liga Champions. Menurutnya, Barcelona tidak perlu takut kepada tim mana pun, termasuk Real Madrid.
Barcelona finis kedua di fase liga Liga Champions 2024/2025. Pasukan Hansi Flick itu finis di belakang Liverpool.

Usai Liverpool tersingkir, Yamal menyebut Barcelona sebagai favorit untuk menjuarai Liga Champions. Barcelona yang sudah sampai perempatfinal akan menghadapi Borussia Dortmund.

Jika bisa melewati Dortmund, Barcelona akan menghadapi Bayern Munich atau Inter Milan di semifinal. Potensi El Clasico di final Liga Champions pun juga terbuka jika Real Madrid mulus melewati lawan-lawannya.

Ditanya soal kemungkinan Barcelona bertemu Real Madrid, Yamal menegaskan bahwa timnya tidak takut kepada tim mana pun.

“Kami tidak boleh takut kepada siapa pun. Saya sempat bilang kalau Liverpool adalah favorit karena mereka finis teratas di fase liga dan kemudian ada kami,” ujar Yamal kepada Diario Sport.

“Saya tidak takut tim mana pun. Kami tim yang paling banyak merugikan Madrid, dan sebaliknya.”

“Kalau Anda berpikir bukan favorit, Anda sudah mulai kalah. Jangan berpikir tim-tim bisa mengalahkan Anda. Berpikirlah sebagai tim terbaik, memainkan yang terbaik, dan punya peluang terbaik untuk menang,” katanya.

Target Ambisius Erick Thohir: Timnas Indonesia Lolos ke Piala Dunia 2026

Jakarta, 20 Maret 2025

PUSAT NEWS – Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, membuat gebrakan besar dengan menetapkan target ambisius bagi Tim Nasional Indonesia. Dalam konferensi pers terbaru, Erick menegaskan bahwa ia ingin melihat Garuda tampil di Piala Dunia 2026, yang akan digelar di Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko.

Target ini dianggap sangat menantang, mengingat sejarah panjang perjuangan sepak bola Indonesia di tingkat internasional. Namun, Erick yakin bahwa dengan kerja keras, dukungan pemerintah, dan semangat para pemain, mimpi besar ini bisa diwujudkan.

“Kita harus berani bermimpi besar. Lolos ke Piala Dunia 2026 bukanlah hal yang mustahil. Dengan persiapan matang dan komitmen bersama, Indonesia bisa mencatat sejarah,” ujar Erick di hadapan para awak media.

PSSI kini fokus memperkuat sistem pembinaan pemain muda melalui Elite Pro Academy dan memperluas kerja sama dengan akademi-akademi sepak bola di luar negeri. Selain itu, program naturalisasi pemain berkualitas juga terus digalakkan untuk memperkuat skuad Garuda.

Reaksi masyarakat terhadap target ini beragam. Banyak yang optimis, terutama setelah Timnas Indonesia menunjukkan peningkatan performa di berbagai ajang internasional seperti Piala AFF dan Kualifikasi Piala Asia. Namun, tak sedikit juga yang skeptis, mengingat tantangan besar yang harus dihadapi untuk bersaing dengan tim-tim kuat di Asia.

Pemain naturalisasi baru, Jay Idzes, turut memberikan komentar positif. “Saya percaya dengan dukungan 280 juta penduduk Indonesia, kita bisa melangkah jauh. Kami akan memberikan yang terbaik,” kata Idzes.

Dengan target besar ini, mata dunia akan tertuju pada perjalanan Indonesia di kualifikasi Piala Dunia 2026. Akankah Garuda mampu terbang tinggi dan mencatat sejarah? Kita tunggu aksi luar biasa dari Timnas Indonesia!

Idzes Bakar Semangat Persatuan Jelang Australia vs Indonesia

PUSATSPORT – Penggawa Timnas Indonesia, Jay Idzes, menggelorakan semangat persatuan jelang laga lawan Australia di babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026, Kamis (20/3/2025).

Hal itu menepis isu bahwa tidak adanya persatuan di dalam skuad Indonesia sekarang, yang didominasi pemain naturalisasi. Dia menegaskan, semua pemain di tim sekarang memiliki tujuan sama.

1. Seperti apa bunyi pesan dari Idzes?

Dalam sesi jumpa pers jelang laga lawan Australia, Idzes mengungkapkan kendati para pemain Indonesia sekarang lahir di tempat berbeda-beda, serta berasal dari tempat berbeda-beda, kini mereka berada di bawah bendera yang sama.

“Pesan saya adalah, meski skuad Indonesia sekarang dibela pemain yang lahir dan berasal dari tempat yang berbeda-beda, sekarang kami semua membela satu bendera yang sama, yaitu Indonesia,” kata Idzes.

2. Memanggul harapan 280 juta rakyat Indonesia

Idzes mengingatkan para pemain Indonesia, jelang laga lawan Australia ini mereka memanggul harapan 280 juta rakyat di pundak mereka. Alhasil, di laga nanti, para pemain harus menunjukkan yang terbaik.

“Penting rasanya untuk semua pemain Indonesia memahami, bahwa mereka memanggul harapan 280 juta rakyat di pundak mereka. Para pemain itu mewakili Indonesia di atas lapangan,” ujar Idzes.

3. Yakin dengan kekuatan Indonesia

Terlepas dari beban berat ini, Idzes mengaku yakin dengan kekuatan Timnas Indonesia sekarang. Hadirnya para pemain naturalisasi baru, ditambah hasil imbang lawan Australia di pertemuan pertama, jadi bekal tersendiri.

“Saya rasa kami sudah menunjukkan, bahwa Timnas Indonesia adalah tim yang kuat. Pada pertemuan lalu di Australia, ditambah hasil-hasil kami di kualifikasi sejauh ini, sudah mencerminkan itu,” ujar Idzes.

Jay Idzes Peringatkan Australia: Timnas Indonesia Bukan Underdog

PUSATSPORT – Timnas Indonesia bakal menantang Australia dalam lanjutan Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026, Kamis (20/3/2025). Jelang duel tersebut, kapten Timnas, Jay Idzes, melontarkan genderang perang ke kubu tuan rumah.

Idzes memperingatkan Australia untuk tidak meremehkan Pasukan Garuda. Sebab, tim asuhan Patrick Kluivert datang ke Sydney Football Stadium, dengan status tim ancaman.

1. Timnas Indonesia diperhitungkan di Grup C

Karena memiliki peringkat FIFA paling rendah di Grup C, Idzes sadar Timnas kurang diperhitungkan. Namun, Idzes menyatakan kalau anggapan tersebut salah besar.

Tim Merah Putih, menurut Idzes, layak diperhitungkan. Mereka bertengger di urutan ketiga dengan enam poin, hanya selisih satu angka dari Australia yang berada di peringkat kedua. Plus, mereka datang dengan modal mengalahkan Arab Saudi, pada laga sebelumnya.

“Indonesia adalah tim yang harus diperhitungkan. Kami sudah menunjukkan itu tahun lalu, termasuk saat menang atas Arab Saudi,” kata Jay Idzes dalam jumpa pers jelang laga, Rabu (19/3/2025).

2. Idzes tak khawatir dengan transisi Timnas

Di sisi lain, Timnas punya sedikit kendala untuk menunaikan target menang di markas Australia. Itu karena mereka tengah beradaptasi dengan Kluivert sebagai pelatih anyar.

Terlebih, Kluivert hanya punya waktu dua hari sesi latihan di lapangan. Namun, Idzes tak khawatir mengingat Kluivert dan para asistennya kaya pengalaman di sepak bola.

“Tentu saja, ini sangat berbeda. Pelatih sebelumnya sudah lima tahun di sini, dan saya bekerja dengannya lebih setahun lebih. Jadi, saya cukup mengenalnya. Tapi, staf yang kami miliki sekarang memiliki nama besar di dunia sepak bola,” ujar Idzes

3. Mampu akhiri sejarah buruk?

Selain untuk menggondol tiga poin, duel Timnas juga punya misi untuk mengakhiri sejarah buruk dari Australia. Sejak 1981, mereka tak pernah menang atas tim berjuluk Socceroos tersebut.

Idzes sangat menghormati Australia, yang berstatus tim langganan Piala Dunia. Kapten Venezia itu berharap rekan-rekannya tak terbebani sejarah buruk tersebut dan hanya fokus untuk memberikan yang terbaik.

“Kami menghormati Australia. Tetapi, yang paling penting adalah kami fokus dengan tim sendiri,” ucap Idzes.

Legenda Juventus: Thiago Motta Bagus, tapi…

PUSAT BOLA : Turin – Juventus menjalani musim yang goyah bersama Thiago Motta. Legenda Juve Marco Tardelli berharap klub benar-benar mempertimbangkan lanjut dengan sang pelatih.
Sempat tampak stabil setelah merangkai lima kemenangan beruntun, Juventus terjerembap. La Vecchia Signora menelan dua kekalahan telak beruntun, masing-masing 0-4 dari Atalanta dan 0-3 dari Fiorentina.

Kekalahan-kekalahan itu telah menempatkan Juve dalam posisi terancam tak lolos ke kompetisi Eropa musim depan. Pasukan Thiago Motta kini di posisi lima dengan 52 poin, satu poin di belakang Bologna dan satu poin di depan Lazio.

Masih ada tekanan dari AS Roma, Fiorentina, dan AC Milan, yang seluruhnya berada dalam jarak lima poin. Artinya Juventus perlu langsung bisa kembali ke jalur positif di sembilan laga tersisa, jika tak mau tersisih.

Tapi bagaimanapun juga, Thiago Motta dalam posisi yang tidak aman. Musim ini, Juventus polesannya dinilai tak cukup meyakinkan dan kerap mengecewakan dalam hasil.

Itu menjadi kontradiktif dengan filosofi Juventus yang cenderung mengutamakan hasil. Legenda Juve Marco Tardelli percaya Motta kurang memahami Juventus di bagian ini.

“Saya yakin bahwa Thiago Motta itu pelatih yang bagus, tapi sayangnya dia belum memahami apa Juventus itu,” ujarnya kepada Tuttosport.

“Pada akhir musim, klub bakal harus duduk berdiskusi untuk memahami apa yang terjadi. Tapi sebuah diskusi serius itu dibutuhkan untuk keluar dari situais ini. Pada titik ini, mereka akan paham apa solusi terbaiknya.”

Tardelli punya kandidat pilihannya jika Juventus pada akhirnya berpisah dengan Thiago Motta. Yakni Antonio Conte yang saat ini menangani Napoli dan Gian Piero Gasperini yang melatih Atalanta.

“Saya selalu mengagumi Conte, seseorang yang punya pemahaman mendalam soal klub ini dan atmosfernya. Tapi juga Gasperini, yang tahu Koopmeiners dengan baik,” imbuhnya.