3 Gelandang Bertahan Portugal yang Berkiprah LaLiga 2024/2025  

PUSATSPORT , LaLiga Spanyol masuk dalam daftar kompetisi top di Benua Eropa. Kompetisi ini menjadi panggung bagi para pemain untuk membuktikan kemampuan mereka di level tertinggi. LaLiga kerap menghadirkan banyak talenta dari berbagai negara, salah satunya Portugal.

Portugal dikenal sering melahirkan pemain berkualitas, termasuk di posisi gelandang bertahan. Pada 2024/2025, terdapat tiga gelandang bertahan asal Portugal yang meniti karier di LaLiga. Siapa saja mereka dan bagaimana kiprahnya sejauh ini? Berikut ulasannya!

1. Samu Costa menjadi andalan di lini tengah RCD Mallorca

Samu Costa telah berkarier di Spanyol sejak 2020. Saat itu, ia bermain untuk UD Almeria. Costa berkembang sangat pesat bersama klub tersebut. Ia mencatatkan 113 penampilan dengan menyumbang 3 gol dan 5 assist.

Performa apik yang ditunjukkan Costa mampu menarik perhatian RCD Mallorca. Pemain berusia 24 tahun ini memutuskan untuk bergabung dengan Mallorca pada musim panas 2023. Untuk menebus Costa, Mallorca mengeluarkan 3 juta euro atau Rp53 miliar.

Tidak butuh waktu lama, Costa langsung menjadi andalan di lini tengah Mallorca. Ia dikenal sebagai gelandang yang tangguh dalam duel serta memiliki distribusi bola yang baik. Hingga saat ini, Costa telah memperkuat Mallorca dalam 63 laga di semua ajang dengan mengemas 1 gol dan 3 assist.

2. Dario Essugo bermain untuk UD Las Palmas dengan status pinjaman

Dario Essugo adalah salah satu pemain hasil binaan Sporting Lisbon. Ia berhasil promosi ke tim utama pada musim panas 2023. Untuk mendapatkan menit bermain lebih banyak, Essugo dipinjamkan ke klub lain.

Essugo sempat menjalani masa peminjaman bersama Chaves pada 2023/2024. Pada musim panas 2024, pemain berusia 20 tahun ini kembali dipinjamkan Sporting CP. Kali ini, ia bergabung dengan klub Spanyol, UD Las Palmas.

Meski masih sangat muda, Essugo memiliki atribut fisik yang kuat dan kemampuan bertahan yang solid. Bersama UD Las Palmas, ia mendapatkan banyak menit bermain. Hingga saat ini, ia telah tampil dalam 17 pertandingan di semua ajang dengan mencetak 1 gol.

3. William Carvalho menjadi salah satu pemain berpengalaman di skuad Real betis

Pemain terakhir yang masuk dalam daftar ini adalah William Carvalho. Ia merupakan gelandang bertahan dengan segudang pengalaman. Carvalho menjadi salah satu pemain yang berhasil mengantarkan Portugal menjuarai Euro 2016.

Carvalho dikenal memiliki visi bermain yang baik serta ketenangan dalam menguasai bola. Pada musim panas 2018, pemain berusia 32 tahun ini mencari tantangan baru dengan bergabung Real Betis. Hingga saat ini, Carvalho tidak pernah berganti klub.

Bersama Real Betis, Carvalho mencatatkan 214 penampilan dengan kontribusi 11 gol dan 16 assist. Ia juga berhasil mengantarkan timnya menjuarai Copa del Rey 2021/2022. Sayangnya, Carvalho harus melewatkan banyak pertandingan pada 2024/2025 karena mengalami cedera.

Nama-nama di atas merupakan gelandang tengah Portugal yang merumput di LaLiga 2024/2025. Kualitas yang mereka miliki tentu tidak perlu diragukan lagi. Mereka menjadi bukti keberhasilan Portugal dalam mencetak pemain berkualitas.

5 Pemain Lazio dengan Gaji Tertinggi di Serie A 2024/2025

PUSATSPORT , Lazio merupakan salah satu tim yang cukup disegani di Serie A Italia. Klub asal Kota Roma ini kerap bertengger di papan atas klasemen. Performa yang ditunjukkan Biancocelesti tentu tidak terlepas dari kualitas pemain yang dimiliki.

Salah satu upaya Lazio untuk mempertahankan pemain terbaiknya adalah dengan memberikan gaji tinggi. Pada 2024/2025, terdapat sejumlah pemain Lazio yang memiliki bayaran fantastis. Berikut lima pemain Lazio dengan gaji tertinggi pada 2024/2025.

1. Mattia Zaccagni (Rp1,8 miliar) menjadi andalan dalam membangun serangan dari sisi sayap

Mattia Zaccagni pertama kali bergabung Lazio dengan status pinjaman dari Hellas Verona. Pada masa peminjamannya, Zaccagni mampu menunjukkan performa impresif di lini serang. Lazio kemudian memutuskan untuk mempermanenkan pemain berusia 29 tahun ini dengan biaya transfer 7,1 juta euro.

Zaccagni menjadi andalan Lazio dalam membangun serangan dari sisi sayap. Hingga saat ini, ia telah bermain dalam 153 pertandingan dengan mencetak 32 gol dan 28 assist. Tiap pekannya, pemain berkebangsaan Italia tersebut menerima gaji 106 ribu euro atau Rp1,8 miliar.

2. Alessio Romagnoli (Rp1,7 miliar) diandalkan di posisi bek tengah

Alessio Romagnoli menjalani musim ketiganya bersama Lazio. Pemain asal Italia ini didatangkan dengan status bebas transfer. Sebelum memperkuat Lazio, Romagnoli pernah bermain untuk tim Italia lainnya, yakni AS Roma, Sampdoria, dan AC Milan.

Keputusan Romagnoli untuk bergabung Lazio terbilang tepat. Pemain berusia 30 tahun ini menjadi pilar utama di posisi bek tengah. Ia telah tampil dalam 114 laga di semua kompetisi dengan menyumbang 6 gol dan 1 assist. Bersama Lazio, Romagnoli mendapatkan gaji sebesar 99 ribu euro atau Rp1,7 miliar per pekan.

3. Elseid Hysaj (Rp1,7 miliar) absen pada 2024/2025 karena cedera hamstring

Elseid Hysaj merupakan pemain asal Albania yang berposisi sebagai bek kanan. Dirinya telah lama berkarier di Italia. Hysaj sempat menimba ilmu di akademi Empoli sebelum dipromosikan ke tim utama pada musim panas 2012.

Sejak musim panas 2021, Hysaj bermain untuk Lazio. Pemain berusia 31 tahun ini telah mencatatkan 119 penampilan dengan torehan 2 gol dan 3 assist. Sayangnya, Hysaj harus melewatkan banyak pertandingan pada 2024/2025 karena mengalami cedera hamstring. Meski demikian, ia masih menjadi salah satu pemain dengan bayaran tertinggi di skuad Lazio, yakni 99 ribu euro atau Rp1,7 miliar per pekan.

4. Adam Marusic (Rp1,3 miliar) memiliki kontribusi besar bagi Lazio

Adam Marusic menjadi salah satu pemain paling senior di Lazio saat ini. Bek kanan asal Montenegro ini telah membela Biancocelesti sejak 2017. Kecepatan dan kemampuan dalam membantu serangan menjadi kelebihan yang dimiliki Marusic.

Bersama Lazio, Marusic telah bermain dalam 306 pertandingan dengan mengemas 14 gol dan 16 assist. Selain itu, pemain berusia 32 tahun ini juga berhasil mengantarkan timnya menjuarai Coppa Italia dan Supercoppa Italiana. Berkat kontribusi yang telah ia berikan, Marusic mendapatkan gaji 78 ribu euro atau Rp1,3 miliar per pekan.

5. Samuel Gigot (Rp1,3 miliar) tidak menjadi pilihan utama di lini pertahanan

Samuel Gigot bergabung dengan Lazio pada musim panas 2024. Pemain asal Prancis ini didatangkan dengan status pinjaman dari Olympique Marseille. Kehadiran Gigot diharapkan mampu memperkuat lini belakang Lazio.

Pemain berusia 31 tahun ini dikenal sebagai bek tengah yang tangguh dan agresif dalam duel fisik. Sayangnya, Gigot tidak menjadi pilihan utama Marco Baroni untuk mengawal lini pertahanan Lazio. Sejauh ini, ia baru tampil dalam 18 laga di semua ajang. Meski tidak menjadi pilihan utama, Gigot tetap menerima bayaran tinggi, yakni 78 ribu euro atau Rp1,3 miliar per pekan.

Para pemain di atas mendapatkan gaji yang sangat tinggi. Mereka diharapkan mampu memberikan kontribusi maksimal. Apabila terus menunjukkan performa konsisten, bukan tidak mungkin jika gaji mereka akan kembali meningkat.

PSG Vs Marseille: Les Parisiens Menangi Le Classique 3-1

PUSAT BOLA : Paris – Paris Saint-Germain mengalahkan Olympique Marseille dalam duel Le Classique 3-1. Les Parisiens nyaman di puncak klasemen Ligue 1 dengan belum tersentuh kekalahan.
PSG menjamu Olympique Marseille di Parc des Princess pada laga lanjutan Ligue 1, Senin (17/3/2025). Duel ini bertajuk Le Classique.

Tuan rumah membuka keunggulan di menit ke-17. Umpan terobosan Fabian Ruiz bisa dijangkau oleh Ousmane Dembele.

Dembele sempat memutar badan untuk mengecoh kiper Marseille, Geronimo Rulli. Ia lalu melepas sepakan keras yang membobol gawang tim tamu.

PSG bisa menggandakan keunggulan di menit ke-42. Fabian Ruiz kembali jadi kreator gol Les Parisiens.

Ia lepas dari perangkap offside. Gelandang asal Spanyol ini lalu menyodorkan umpan yang bisa disontek Nuno mendes menjadi gol.

PSG unggul 2-0 saat turun minum.

Marseille menipiskan keunggulan selepas jeda. Adrien Rabiot bisa melewati Gianluigi Donnarumma. Ia melepas umpan tarik yang disambar Amine Gouri menjadi gol di menit ke-52.

PSG kembali menjauh di menit ke-76. Umpan silang Achraf Hakimi justru dibelokkan ke gawang sendiri oleh Pol Lirola.

Pasukan Luis Enrique menang 3-1. PSG semakin nyaman di puncak klasemen dengan belum terkalahkan di musim ini. Mereka mengumpulkan 68 poin unggul 19 poin dari Marseille di urutan kedua.

“Statistik Bertahan Idzes Saat Venezia Imbangi Napoli”

PUSAT BOLA : Jakarta – Jay Idzes tampil sip saat Venezia menjamu Napoli. Kerja keras Idzes di lini belakang membuat Partenopei pulang dengan satu poin.
Venezia vs Napoli berlangsung di Pier Luigi Penzo Stadium dalam lanjutan Liga Italia, Minggu (16/3/2025) dini hari WIB. Pertandingan ini tuntas dengan skor 0-0.

Idzes salah satu pemain yang mencolok di laga ini. Dia membuat atribut dua tekel sukses, satu intercept, empat sapuan, dan satu kali memblok tembakan.

Bek Timnas Indonesia itu juga bertugas dengan baik bersama rekannya, Joel Schingtienne. Pemain asal Belgia itu membuat tiga tekel sukses, tiga intercept, dan tiga sapuan.

Hal ini juga menjadi pencapaian oke Idzes dalam meredam Romelu Lukaku untuk kedua kalinya. Pada pertemuan pertama, Lukaku dibuat tak berkutik. Namun di laga itu Venezia kalah 0-1.

Idzes selepas laga ini harus bersiap untuk terbang ke Australia. Dia dipanggil memperkuat Indonesia dalam lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Indonesia menatang Australia pada 20 Maret. Lima hari berselang menjamu Bahrain di Jakarta.

Newcastle Juara Piala Liga Usai Bekap Liverpool

PUSATSPORT – Newcastle United menjadi juara Piala Liga musim 2024/25. Mereka berhak atas trofi tersebut usai mengalahkan Liverpool dengan skor 2-1 di Wembley Stadium, Minggu (16/3/2025).

Permainan Newcastle memang lebih efektif ketimbang Liverpool. Sepanjang laga, mereka juga tampil lebih agresif ketimbang The Reds.

Sempat buntu, Newcastle akhirnya membuat seisi Wembley Stadium bergemuruh di menit 45. Tandukan Dan Burn berhasil menjebol gawang Caoimhin Kelleher dan membuat skor 1-0 bertahan hingga jeda.

Pada paruh kedua, Liverpool mencoba main lebih agresif. Sialnya, mereka malah kebobolan lagi pada menit 52. Berawal dari umpan lambung dari sisi kiri, Jacob Murphy memberikan umpan pantul kepada Alexander Isak yang berada di kotak penalti Liverpool. Tanpa ragu, Isak melepaskan tembakan first time yang menjebol gawang Kelleher buat kedua kalinya.

Tertinggal dua gol, pelatih Arne Slot melakukan sejumlah perubahan di dalam skuad Liverpool. Banyak pemain bernaluri menyerang yang dimasukkannya.

Liverpool berhasil menjebol gawang Newcastle di masa injury time lewat aksi Federico Chiesa. Gol sempat dianulir, karena Chiesa dianggap terjebak offside. Tapi, lewat tinjauan video assistant referee, Chiesa ternyata onside dan gol disahkan.

Usai gol ini, Liverpool gak bisa mencetak gol tambahan. Alhasil, Newcastle dinobatkan menjadi juara Piala Liga.

Dengan begini, Liverpool kemungkinan hanya bisa meraih gelar Premier League. Sebab, mereka juga sudah tersingkir dari Liga Champions. Ironis, karena dalam sepekan, dua peluang juara Liverpool sirna.

Erick Thohir Nantikan Comeback Elkan Baggott di Timnas Indonesia

PUSATSPORT – Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menjelaskan maksud Elkan Baggott urung membela Timnas Indonesia. Elkan masih fokus meningkatkan performa dan mencari menit bermain di klub.

Erick sebenarnya menantikan comeback Elkan untuk mengenakan seragam tempur Pasukan Garuda. Namun, pria yang juga menjabat sebagai Menteri BUMN itu menghormati keputusan sang pemain.

1. Ajak fans hargai keputusan Elkan

Erick meminta agar fans turut mendukung keputusan Elkan. Mengingat, bek yang lahir di Thailand itu sempat digeruduk warganet imbas keputusannya menolak membela Timnas Indonesia U-23.

“Kami ingin Elkan kembali, tetapi mungkin prioritasnya masih di klub. Jadi, kita tidak boleh menghakiminya. Saya mohon jangan (dihujat), karena siapa tahu dia akan kembali suatu hari nanti,” kata Erick usai melepas Timnas Indonesia di Senayan, Minggu (16/3/2025).

2. Kapan terakhir kali Elkan bela Timnas?

Piala Asia 2023 menjadi ajang terakhir Elkan membela Timnas, tepatnya saat melawan Australia di babak 16 besar, pada 28 Januari 2024. Setelah itu, Elkan tak pernah lagi menjadi andalan.

Semua bermula dari keputusan Elkan yang menolak panggilan Shin Tae Yong untuk mengawal lini belakang Timnas U-23 di play-off Olimpiade 2024. Penolakan tersebut memicu keretakan antara Shin dengan Elkan.

3. Elkan sering dipinjamkan Ipswich

Sementara, alasan Elkan mau fokus di klub terlebih dahulu bisa dimengerti. Mengingat, Elkan justru lebih sering dipinjamkan ketimbang bermain untuk Ipswich Town yang kini mentas di Premier League musim 2024/25.

Pada musim ini, Elkan tengah dipinjamkan Ipswich ke Blackpool. Bersama Blackpool, pemuda 22 tahun itu baru melakoni 14 penampilan, dengan total 901 menit bermain.

“Bisa Angkat Trofi Carabao Cup Lagi, Kapten Van Dijk?”

PUSAT BOLA : Liverpool – Trofi Carabao Cup musim lalu jadi pencapaian pertama Virgil van Dijk sebagai kapten Liverpool. Bisakah Van Dijk mengulanginya lagi akhir pekan ini?
Final Carabao Cup 2024/2025 mempertemukan Liverpool dan Newcastle di Wembley, Minggu (16/3/2025) malam WIB. Bagi Liverpool, ini adalah kesempatan untuk mempertahankan trofi yang direbut musim lalu.

Di final musim lalu, Liverpool menang 1-0 di menit ke-118 lewat gol sundulan Van Dijk. Itu adalah gol pertama Van Dijk di final sekaligus trofi perdananya sebagai kapten tim menggantikan Jordan Henderson.

Final musim lalu boleh dikatakan sempurna untuk bek asal Belanda tersebut. Akhir pekan ini, Van Dijk punya peluang untuk mengulangi pencapaian tersebut.

Jika Liverpool jadi juara, maka Van Dijk bisa sejajar dengan Henderson dan beberapa eks kapten Liverpool lain yang meraih trofi lebih dari satu di klub itu.

“Jika Anda bisa mengangkat dua trofi, saya rasa Anda punya kesempatan masuk dalam daftar kapten hebat di klub ini,” ujar Van Dijk seperti dilansir ESPN.

“Sejak saya jadi kapten klub ini, itu adalah impian terbesar saya. Kami memang belum meraihnya, kami harus bekerja keras untuk mendapatkannya.”

“Saya merasa dalam performa terbaik dalam karier saya dan Anda bisa lihat itu. Saya menikmati permainan saya, saya enjoy memimpin rekan-rekan saya.”

“Sempat Terancam Cuaca Buruk, Fiorentina Vs Juventus Tetap Digelar”

PUSAT BOLA – Fiorentina vs Juventus sempat terancam ditunda akibat cuara buruk di wilayah Florence. Akhirnya laga tersebut bisa tetap digelar.
Wilayah Florence sempat diganggu cuaca buruk. Hujan deras membuat kota seperti Sesto Fiorentino mengalami banjir pada Jumat (14/3) waktu setempat.

Wakil Presiden Dewan Kota Florence, Alessandro Draghi, sempat mengusulkan penundaan laga Juventus vs Fiorentina. Cuaca kemudian membaik dan peringatan darurat wilayah Tuscany dihentikan pada Sabtu (15/3) siang.

Untuk kawasan Florence, wilayah sudah terkendali. Akhirnya, laga Juventus vs Fiorentina, yang akan digelar pada Minggu (16/3) waktu setempat atau Senin (17/3) dini hari WIB akan tetap digelar.

Hal itu dikonfirmasi Walikota Florence, Sara Funaro. “Tak ada alasan mengapa itu tak boleh dimainkan,” katanya seperti melansir Football-Italia, mengutip Gazzetta, terkait laga Fiorentina vs Juventus.

Sementara untuk laga Serie B antara Pisa vs Mantova akan tetap ditunda. Sebab, kawasan Pisa masih dinilai tetap kritis.

Laga melawan Fiorentina akan penting bagi Juventus, yang sedang berjuang mengamankan posisi empat besar. Si Nyonya Tua kini mengemas 52 poin dari 28 laga, di atas Lazio dengan 51 poin.

Melawan Fiorentina, Juventus tanpa dukungan ultrasnya. Pendukung garis keras Bianconeri memboikot laga sebagai bentuk protes kepada tim dan manajemen.

3 Pemain yang Kembali Dipanggil Timnas Inggris pada Maret 2025

PUSATSPORT , Thomas Tuchel mengumumkan pemilihan skuad pertamanya sebagai pelatih Timnas Inggris pada Jumat (14/3/2025). Sosok asal Jerman tersebut memanggil 26 pemain yang dipersiapkan untuk pertandingan Kualifikasi Piala Dunia 2026 pada jeda internasional Maret 2025 menghadapi Albania (21/3/2025) dan Latvia (24/3/2025).

Dalam daftar personel yang dipilih Thomas Tuchel, terdapat tiga sosok yang kembali mendapat kesempatan untuk membela The Three Lions. Mereka adalah Marcus Rashford, Jordan Henderson, dan Reece James. Lantas, apa alasan Tuchel memilih ketiganya? Simak ulasannya berikut ini.

1. Thomas Tuchel terkesan dengan kebangkitan Marcus Rashford di Aston Villa

Marcus Rashford mencatatkan caps ke-60 saat Timnas Inggris kalah dari Brasil dengan skor 0-1 dalam sebuah laga persahabatan di Wembley Stadium, London, Inggris, pada 23 Maret 2024. Setelah itu, pemain Manchester United ini tidak pernah lagi mendapat panggilan. Dampaknya, ia pun absen membela mereka di Euro 2024. Padahal, dalam empat turnamen utama sebelumnya (Euro 2016, Piala Dunia 2018, Euro 2020, Piala Dunia 2022), Rashford merupakan salah satu bintang utama Inggris.

Kegagalan tersebut tidak terlepas dari penurunan performa yang dialami oleh winger lincah tersebut bersama klubnya, Manchester United. Selain itu, Rashford juga mengalami masalah di luar lapangan semenjak Setan Merah dilatih oleh Ruben Amorim. Ia bukan hanya tidak mendapat kesempatan bermain, tetapi bahkan ditendang dari tim.

Pada bursa transfer Januari 2025, Rashford akhirnya memilih meninggalkan klub masa kecilnya itu. Ia bergabung dengan Aston Villa sebagai pemain pinjaman. Langkah ini berbuah manis karena Rashford mengalami kebangkitan. Hingga 15 Maret 2025, pemain yang kini berusia 27 tahun ini sudah menyumbang 4 assist dari 9 penampilan bersama tim asal Birmingham tersebut.

Kini, Rashford pun resmi dipanggil oleh Thomas Tuchel untuk membela Inggris pada jeda internasional Maret 2025. Menariknya, selain karena kualitas olah bolanya, Tuchel menyatakan bahwa alasan dirinya menyertakan Rashford adalah karena kontribusinya untuk permainanan tim secara keseluruhan. Tuchel pun berharap pemanggilan ini bisa membuat Rashford tetap berada di levelnya sekarang.

“Dia memberikan dampak yang besar dalam beberapa pertandingan terakhir bersama Aston Villa. Aku sangat puas dengan kinerjanya saat menguasai bola dan kinerjanya untuk menjadi rekan setim terbaik serta energinya yang konsisten. Tidak ada keraguan soal talenta dan kualitasnya. Namun, melihatnya begitu desisif dan sangat terlibat secara fisik memberi aku kesan bahwa ini adalah momen yang tepat untuk memanggilnya demi memberinya dorongan tambah agar dia bertahan di level tersebut,” kata Tuchel dilansir situs resmi Timnas Inggris.

2. Jordan Henderson menghadirkan pengalaman bagi Timnas Inggris

Jordan Henderson harus menerima kenyataan mulai terpinggirkan dari Timnas Inggris sejak 2023. Ia terakhir kali bermain bersama mereka dalam laga Kualifikasi Euro 2024 melawan Malta pada 17 November 2023. Saat itu, Henderson bermain selama 61 menit dan Inggris menang dengan skor 2-0.

Setelahnya, pemain lulusan akademi Sunderland ini memang dipanggil kembali pada jeda internasional Maret 2024. Namun, Henderson tidak mendapat kesempatan bermain. Ia sahih terlempar dari persaingan di lini tengah Inggris yang memang dikaruniai begitu banyak pemain berkualitas dengan usia jauh lebih muda darinya.

Kegagalan Henderson untuk menembus skuad Inggris pada saat itu juga tidak terlepas dari kariernya yang cukup mengalami turbulensi. Pemain setinggi 1,82 meter ini mengejutkan publik ketika memilih untuk meninggalkan Liverpool dan bergabung dengan Al-Ettifaq pada Juli 2023. Enam bulan berselang, Henderson kembali mencuri perhatian karena hengkang dari klub Arab Saudi tersebut. Ia pulang ke Eropa untuk bergabung bersama Ajax Amsterdam.

Terlepas dari cibiran yang ada, Henderson membuktikan bahwa keputusannya untuk membela tim Belanda itu merupakan langkah yang tepat. Ia berhasil menuntun mereka kembali ke jalur kemenangan. Pada 2023/2023, Ajax memang hancur lebur. Mereka hanya berakhir di posisi kelima di Eredivisie Belanda.

Pada musim ini, kisah mereka jauh berbeda. Hingga pekan ke-25, Ajax kokoh di puncak klasemen dengan 63 poin, unggul hingga 8 angka dari PSV Eindhoven sebagai pesaing terdekat. Henderson memiliki peran penting dalam kesuksesan ini. Selain menjadi jenderal lapangan, pemain yang kini berusia 34 tahun tersebut juga berstatus sebagai kapten mereka.

Senioritas inilah yang menjadi salah satu alasan Thomas Tuchel memanggil kembali Henderson pada jeda internasional Maret 2025. Bagi pelatih berusia 51 tahun itu, pemilik 81 caps bersama Inggris ini adalah kepingan penting agar dirinya bisa membentuk sebuah tim yang penuh energi dan kohesif. Henderson dinilai memiliki nilai-nilai kepemimpinan yang akan membantunya mencapai misi tersebut.

3. Reece James bukan pemain asing bagi Thomas Tuchel

Cedera cukup menghambat perkembangan karier Reece James. Akibat berbagai masalah fisik, pemain berposisi bek kanan ini kesulitan untuk menemukan konsistensi. Namun, mulai awal 2025 ini, kapten Chelsea tersebut terlihat sudah kembali mendapatkannya. Tercatat, dari 11 pertandingan terakhir yang dilalui oleh The Blues hingga 15 Maret 2025, James bermain dalam 8 di antaranya.

Thomas Tuchel pun memberi kesempatan bagi James untuk kembali membela Inggris. Terakhir kali ia melakukannya adalah pada 23 Maret 2023 silam. Saat itu, James tampil selama 5 menit dan membantu Inggris menang atas Italia dengan skor 2-0 dalam pertandingan Kualifikasi Euro 2024. Ini merupakan caps ke-16 James.

Cederanya Trent Alexander-Arnold mungkin ikut membantu pemanggilan kembali James ke Timnas Inggris pada jeda internasional Maret 2025 ini. Namun, Tuchel menegaskan bahwa sang pemain memang berhak mendapatkan kesempatan tersebut karena kualitasnya. Tuchel bahkan sudah mengenal kemampuan James karena pernah melatihnya di Chelsea.

Salah satu aspek spesifik yang diutarakan oleh Tuchel dalam memilih James adalah terkait fleksibilitasnya. Bagi Tuchel, James menawarkan banyak solusi. Selain bek kanan, pemain berusia 25 tahun ini juga bisa tampil sebagai bek kiri, bek tengah, bahkan gelandang. Ketika menguasai bola, James memiliki akurasi yang tinggi ketika mengeksekusi umpan atau set-piece.

Ketiga pemain di atas mendapat kesempatan untuk kembali membela Timnas Inggris pada jeda internasional Maret 2025 ini. Thomas Tuchel percaya bahwa mereka bisa membantunya meraih kemenangan dalam dua pertandingan pertamanya sebagai pelatih Inggris. Marcus Rashford, Jordan Henderson, dan Reece James tentu tidak boleh menyia-nyiakan peluang yang ada jika ingin menjadi langganan untuk ke depannya.

3 Pemain Norwegia yang Meramaikan LaLiga 2024/2025

PUSATSPORT , Norwegia perlahan tumbuh sebagai kekuatan yang layak diperhitungkan dalam dunia sepak bola. Bukan tanpa alasan, negara berjuluk Lovene tersebut mulai mengorbitkan bakat-bakat menjanjikan sehingga bisa tersebar di berbagai kompetisi. Ini juga menghasilkan dampak  penting terhadap perkembangan dan kemajuan Timnas. Bahkan, telah banyak pemain yang dianggap mumpuni sehingga mendapat kesempatan emas membangun karier di kompetisi top Benua Biru.

Salah satu liga top Eropa yang menjadi tujuan bagi talenta asal Norwegia untuk melebarkan sayap adalah LaLiga Spanyol. Tercatat, ada tiga pemain Lovene yang sedang meramaikan kasta tertinggi sepak bola Spanyol pada 2024/2025. Para pesepak bola ini lantas tersebar di berbagai tim. Lantas, siapa nama yang dimaksud dan seperti apa etos kerjanya per 14 Maret 2025 ini?

1. Alexander Sorloth memperkaya opsi di posisi penyerang tengah Atletico Madrid

Sejauh ini, Alexander Sorloth sendiri tidak selalu dipasang sejak menit pertama sehingga sering memulai laga dari bangku cadangan Atletico Madrid. Meski begitu, talenta yang kini berusia 29 tahun ini bisa memperkaya opsi khususnya di lini depan. Dirinya bahu membahu dengan Antoine Griezmann dan Julian Alvarez untuk memperkuat posisi penyerang tengah Los Colchoneros. Hingga pekan ke-27, Sorloth telah mencetak 14 gol dan 2 assist dari 38 pertandingan di semua kompetisi 2024/2025.

Setelah tampil tajam bersama Villarreal, Alexander Sorloth sukses memikat perhatian dari Atletico Madrid sehingga diboyong pada musim panas 2024. Dirinya dibeli seharga 32 juta euro atau sekitar Rp574 miliar. Selain itu, pemain berkebangsaan Norwegia ini juga setuju menandatangani kontrak yang berlaku sampai 2028 demi membela tim ibu kota Spanyol tersebut.

2. Orjan Nyland masih dipercaya sebagai kiper inti Sevilla

Tak jauh berbeda dari sebelumnya, Orjan Nyland masih dipercaya sebagai salah satu figur penting di jantung pertahanan Sevilla. Pesepak bola berkebangsaan Norwegia ini sering dipasang sejak menit pertama sebagai kiper inti Los Nervionenses. Namun, performanya sempat terganggu karena cedera lutut. Selepas pulih, dia kembali mengamankan tempat di skuad utama. Hingga pekan ke-27, Nyland diturunkan sebanyak 21 laga dengan kebobolan 28 gol dan menciptakan 7 clean sheet di semua kompetisi 2024/2025.

Orjan Nyland sendiri didatangkan secara gratis oleh Sevilla dari RB Leipzig pada musim panas 2023. Pemain kelahiran Volda ini masih menyisakan kontrak yang berlaku sampai 2026. Tak butuh waktu adaptasi lama, dirinya bisa mendapat tugas sebagai kiper utama. Kinerjanya ternyata sempat terhambat karena mengalami masalah pinggul sehingga harus melewatkan beberapa laga. Setelah sembuh, dia kembali memperkuat jantung pertahanan. Sementara ini, Nyland mencatatkan total kontribusi dalam 49 kali dengan kebobolan 60 gol dan membuat 14 clean sheet bersama Los Nervionenses.

3. Jones El-Abdellaoui belum mendapat kesempatan debut bersama Celta Vigo

Jones El-Abdellaoui adalah penyerang sayap kanan yang mengenyam pendidikan bersama akademi sepak bola Valerenga Fotball. Talenta kelahiran Oslo ini telah merasakan atmosfer persaingan di berbagai jenjang umur. Dirinya dinilai sebagai bakat menjanjikan sehingga mendapat kesempatan emas promosi ke skuad senior The Bohemians pada musim dingin 2022.

Tak berjalan lancar, Jones El-Abdellaoui tidak memperoleh kesempatan bermain secara reguler sehingga minim kontribusi untuk Valerenga Fotball. Pesepak bola berkebangsaan Norwegia ini kemudian dipinjamkan kepada KFUM-Kameratene Oslo pada musim panas 2023. Sayangnya, dirinya minim menit bermain karena lebih sering memulai pertandingan sebagai pengganti. El-Abdellaoui telah mencetak 1 gol dari total 10 pertandingan bersama tim asal Norwegia tersebut.

Jones El-Abdellaoui kembali memperkuat Valerenga Fotball pada musim dingin 2024. Dia ternyata mulai mendapat menit bermain karena sukses menjelma sebagai salah satu kunci permainan di lini depan The Bohemians. Dirinya mengisi peran penyerang sayap kanan inti. Selain itu, talenta yang kini berusia 19 tahun ini juga pernah digeser ke posisi penyerang sayap kiri. El-Abdellaoui mencatatkan total kontribusi sebanyak 40 kali dengan mengukir 15 gol dan 5 assist.

Berkat rekam jejak selama membela Valerenga Fotball, Jones El-Abdellaoui masuk radar pantauan Celta Vigo sehingga didatangkan pada musim dingin 2025. Dia dibeli seharga 4,2 juta euro atau sekitar 75,3 miliar dan disodori kontrak yang berlaku sampai 2029. Hingga pekan ke-27, penyerang berkebangsaan Norwegia tersebut belum mendapat kesempatan melakoni debut bersama Os Celestes 2024/2025.

Ketiga pemain berkebangsaan Norwegia di atas meramaikan LaLiga 2024/2025. Jones El-Abdellaoui masih belum mendapat kesempatan debut membela Celta Vigo. Sementara, Alexander Sorloth bisa memperkaya pilihan ujung tombak Atletico Madrid dan Orjan Nyland masih mengemban jabatan sebagai kiper utama dari Sevilla. Menurutmu, siapakah yang nantinya bisa awet dan sukses membangun karier di kasta tertinggi Liga Spanyol tersebut?