PUSATSPORT – Kekalahan telak Brasil dari Argentina di Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona CONMEBOL, Rabu pagi WIB (26/3/2025), menimbulkan ketegangan di ruang ganti. Ada rumor yang merebak jika Federasi Sepak bola Brasil (CBF) bakal melakukan perombakan di dalam kursi kepelatihan.
Dorival Junior, pelatih Brasil sekarang, berpotensi dipecat atas kekalahan dari Argentina dengan skor 1-4. Hasil ini sebenarnya menjadi titik terendah Brasil dalam Kualifikasi Piala Dunia 2026.
1. Posisi Dorival sudah goyah sejak akhir 2024
Posisi Dorival sebenarnya sudah terancam sejak September hingga November 2024. Dalam periode itu, Brasil sempat kalah dari Paraguay dan menelan dua hasil imbang kontra Venezuela serta Uruguay.
Meski sempat menang atas Kolombia dengan skor 2-1 pada 21 Maret 2025, Dorival masih rawan digusur posisinya. Apalagi, Selecao kalah telak dari Argentina yang merupakan rival utama.
2. Eks bek Chelsea jadi kandidat
Globo Esporte melansir, Brasil berencana merekrut mantan bek Chelsea dan Atletico Madrid,Filipe Luis. Kinerja Luis bersama Flamengo terbilang bagus dan cukup mengejutkan.
Pria 39 tahun itu sudah memberikan tiga trofi sejak ditunjuk sebagai pelatih pada September 2024 lalu.
3. Fokusnya tetap ke Ancelotti
CBF merasa butuh solusi tepat menyusul kekalahan telak Brasil dari Argentina. Sebab, suasana ruang ganti mendadak suram dan tak bergairah setelah hasil di El Monumental yang dianggap mengejutkan.
Penunjukkan Luis, bisa dianggap sebagai solusi jangka pendek, demi meloloskan Brasil ke Piala Dunia. Sementara, CBF sebenarnya masih berharap bisa mendatangkan Carlo Ancelotti.
Sejauh ini, Ancelotti menyatakan kesediaannya melatih Brasil. Namun, dia harus menunggu kontraknya bersama Real Madrid selesai di musim panas 2025 nanti.
PUSATSPORT , Tim Nasional Kroasia resmi tersingkir dari perburuan gelar juara juara UEFA Nations League 2024/2025. Kepastian tersebut didapat setelah mereka kalah lewat drama adu penalti dari Prancis pada leg kedua perempat final, Senin (24/3/2025) WIB. Padahal, mereka sempat unggul 2-0 pada leg pertama.
Hasil negatif ini sekaligus memperpanjang kegagalan sang kapten, Luka Modric, untuk mempersembahkan trofi buat negaranya. Pencapaiannya bersama timnas berbanding terbalik dibanding apa yang telah ia raih di level klub. Usianya kini hampir 40 tahun, Luca Modric terancam kehabisan waktu untuk membawa negaranya meraih gelar juara di kompetisi resmi.
1. Luka Modric masih menjadi sosok penting di skuad Timnas Kroasia pada 2025
Luka Modric menjadi bagian penting di skuad Timnas Kroasia untuk bertarung di UEFA Nations League 2024/2025. Selain memegang jabatan sebagai kapten tim, ia juga menjadi salah satu pemain yang paling diandalkan. Di ajang ini, Modric mencatatkan 687 menit bermain dari 8 laga dengan torehan 1 gol.
Meski tak lagi muda, kehadiran pemain kelahiran 9 September 1985 tersebut begitu krusial di lini tengah Timnas Kroasia. Sepanjang gelaran ini, ia dipercaya untuk menjadi poros permainan bersama para gelandang lainnya. Mateo Kovacic, Petar Sucic, dan Mario Pasalic adalah nama-nama yang telah membersamainya sebagai pengatur tempo di lini tengah.
Laga melawan Polandia pada laga kedua fase grup menjadi bukti bahwa Modric belum habis. Dipasang sebagai gelandang serang, ia tampil impresif selama 90 menit. Puncaknya, ia mencetak gol semata wayang dan membawa Timnas Kroasia meraih tiga poin penting.
Sayangnya, kiprah Modric di ajang ini tak berakhir manis. Dirinya tak mampu berbuat banyak saat timnya takluk dari Prancis pada leg kedua perempat final. Ia juga tak ambil bagian dalam babak adu penalti lantaran telah diganti oleh Nikola Moro pada menit 82.
2. Luka Modric belum mampu persembahkan trofi untuk Kroasia sejak debut pada 2006
Luka Modric telah menjadi bagian penting di skuad Timnas Kroasia sejak debut pada 2006. Per 27 Maret 2025, ia telah mencatatkan 186 caps dengan torehan 27 gol dan 29 assist. Torehan tersebut menjadikannya sebagai pemain dengan penampilan terbanyak untuk Timnas Kroasia. Sayangnya, tak ada satu trofi pun yang mampu ia persembahkan untuk negaranya.
Meski belum ada trofi yang mampu dipersembahkan, jasa Modric di Timnas Kroasia tak bisa dibilang biasa-biasa saja. Pemain berpostur 1,72 meter tersebut telah membawa negaranya terbang tinggi di berbagai ajang. Salah satu yang paling terkenang ialah saat Kroasia melaju hingga final Piala Dunia 2018.
Sebelum dikalahkan oleh Prancis di final, Kroasia tampil ganas di Piala Dunia 2018. Mereka bahkan sempat mengalahkan Argentina dengan skor telak 3-0 pada fase grup. Modric menunjukkan peran pentingnya di ajang tersebut dengan selalu bermain dalam tiap laga dengan torehan 2 gol dan 1 assist. Penampilan yang gemilang di level klub pada musim tersebut juga membuatnya meraih Baloon D’or.
3. Luka Modric telah meraih segalanya di level klub
Memenangi sebuah trofi bersama Timnas Kroasia akan membuat karier Luka Modric sebagai pesepak bola terasa lengkap. Sebab, ia telah meraih sederet trofi bergengsi di level klub. Bersama Real Madrid , dirinya telah meraih segalanya.
Menjadi juara di berbagai kompetisi telah dirasakan oleh Modric sejak bergabung dengan Los Blancos pada 2012. Dalam sejarah kompetisi paling bergengsi antarklub Eropa, Liga Champions, Modric menjadi salah satu pemain tersukses. Sejak debut pada 2010, ia telah mengoleksi enam titel juara di ajang tersebut. Sebagai informasi, hanya ada lima pemain yang memilik pencapaian tersebut.
Selain Liga Champions, Modric telah membawa Real Madrid meraih kejayaan di berbagai ajang lainnya. Dalam koleksinya, ada 5 gelar juara Piala Dunia Antarklub, 4 trofi juara LaLiga Spanyol, 5 titel juara UEFA Super Cup, 2 gelar juara Copa del Rey, 5 trofi Piala Super Spanyol, dan 1 titel juara Piala intercontinental FIFA. Tak cukup sampai di situ, dua penghargaan individu berupa pemain terbaik UEFA dan pemain terbaik FIFA juga telah ia bawa pulang.
Luka Modric terancam tak mampu mempersembahkan trofi untuk Timnas Kroasia sepanjang kariernya. Piala Dunia 2026 bisa menjadi momen terakhir baginya untuk bawa Kroasia memenangi gelar. Namun, sebelum berbicara tentang gelar, akankah ia tampil di ajang tersebut?
PUSAT BOLA – FIFA mengumumkan pembagian hadiah uang untuk peserta Piala Dunia Antarklub 2025. Manchester City selaku salah satu peserta berpotensi mendapat lebih dari 2 triliun Rupiah jika menjadi juara. Seperti diberitakan ESPN, The Athletic, dan Football Italia, pada awal Maret ini FIFA telah menyebut ada alokasi 1 miliar Dolar atau sekitar 16,5 triliun Rupiah yang akan dibagi ke 32 tim peserta. 525 juta Dolar akan dibagi ke seluruh peserta mengacu kriteria olahraga dan komersial.
Para peserta dari Eropa memiliki porsi lebih besar jika dibandingkan dengan tim-tim benua lain. Jumlahnya berkisar 12,81-38,19 juta Dolar dengan Manchester City menjadi penerima tertinggi dan RB Salzburg menjadi penerima terendah.
Sementara tiap perwakilan Conmebol mendapat 15,21 juta Dolar. Tiap peserta dari Asia, Afrika, dan Concacaf mendapat 9,55 juta Dolar dan Auckland City selaku tim Oseania satu-satunya memperoleh 3,58 juta Dolar.
Lalu ada pula 475 juta Dolar yang akan dibagi secara adil sesuai hasil di lapangan. Setiap kemenangan di fase grup akan mendapat 2 juta Dolar, sedangkan seri dihargai 1 juta Dolar. Lalu tim-tim yang melaju ke 16 besar akan mendapat tambahan 7,5 juta Dolar.
Lalu delapan tim yang lolos ke perempatfinal akan mendapat 13,125 juta Dolar. Empat tim yang melaju ke semifinal akan mengantongi tambahan 21 juta Dolar. Runner-up akan memperoleh 30 juta Dolar sedangkan juara tim juara menghasilkan tambahan 40 juta Dolar.
Dari sana, bisa dihitung jika City selalu meraih kemenangan dari fase grup hingga final (total tujuh kali bermain), mereka bisa membawa pulang 125,815 juta Dolar atau sekitar 2,086 triliun Rupiah jika menjadi juara Piala Dunia Antarklub 2025.
Sedangkan tim Amerika Latin bisa mendapat hadiah maksimal 102,835 juta Dolar jika terus menang hingga menjadi juara. Untuk kasus yang sama, tim-tim Asia, Afrika, dan Concacaf akan meraih maksimal 97,175 juta Dolar jika juara, sedangkan tim Oseania berpeluang meraih uang maksimum sebesar 91,205 juta Dolar.
Piala Dunia Antarklub 2025 akan digelar di Amerika Serikat pada 14 Juni-13 Juli mendatang. Presiden FIFA Gianni Infantino menyebut institusi yang ia pimpin takkan mendapat sepeser pun karena seluruh uang yang dihasilkan akan diberikan kepada klub.
PUSAT BOLA – Bodyguard Lionel Messi, Yassine Cheuko, menantang pegulat WWE Logan Paul bertanding tinju. Paul berseteru dengan Messi akibat persaingan bisnis minuman energi. Perseteruan ini berawal saat Paul menuding bisnis minuman energi milik Messi, MAS+, meniru produknya, Prime Hydration. Paul menyebut kemasan MAS+ mirip dengan Prime saat peluncuran produk milik Messi tersebut.
Prime mengirim surat ke MAS+ untuk menghentikan produksi pada Juni 2024. Mereka juga meminta MAS+ untuk mengganti merek brandnya.
Messi merespon tuduhan ini dengan melayangkan gugatan kepada Prime lewat pengacaranya. Pengacara Messi menyebut tindakan Paul tersebut menciptakan persaingan yang tidak sehat. Prime kemudian melayangkan gugatan balik ke MAS+ terkait kemiripan kemasan yang bisa membuat konsumen bingung.
Saat proses gugatan ini masih berjalan, Paul bercanda melalui akun TikTok dengan mengatakan bakal membatalkan gugatannya kepada Messi asalkan La Pulga mau naik ring tinju melawannya. Video tersebut diunggah Februari lalu.
Paul lalu mengklarifikasi bahwa tantangannya kepada Messi itu hanya bercanda. Namun, tindakan Paul bikin panas bodyguard Messi, Yassine Cheuko.
“Dengar, Logan, aku membuat video ini karena banyak orang menghentikanku di jalan dan mengirimiku pesan. Aku mendapat banyak komentar di Instagram tentang pertarungan ini, jadi sekarang perbaiki yang sudah rusak, tidak ada jalan keluar. Jadi, mari kita bertarung untuk orang-orang. Mari kita lakukan,” ujar Cheuko dalam video yang diunggahnya. Cheuko bisa jadi lawan sepadan untuk Paul yang seorang pegulat. Ia punya dasar ilmu bela diri dan juga dikabarkan mantan tentara.
PUSATSPORT , Jeda internasional Maret 2025 resmi selesai. Para pemain pun telah kembali ke klubnya masing-masing untuk menuntaskan kompetisi musim 2024/2025. Sebagian dari mereka meninggalkan tim nasionalnya dengan penuh suka cita.
Pasalnya, beberapa di antaranya berhasil membantu negara mereka mengunci satu tempat di Piala Dunia 2026. Ada empat negara yang memastikan diri lolos ke Piala Dunia 2026 pada jeda internasional Maret 2025 ini. Siapa saja mereka?
1. Jepang menjadi negara pertama yang lolos ke Piala Dunia 2026 lewat jalur kualifikasi
Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko menjadi tiga negara pertama yang lolos ke Piala Dunia 2026 karena statusnya sebagai tuan rumah. Namun, jika menghitungnya lewat jalur kualifikasi, maka Jepang menjadi negara pertama yang melakukannya. Tim Samurai Biru menorehkan pencapaian ini usai menaklukkan Bahrain dengan skor 2-0 pada 20 Maret 2025.
Hasil tersebut membuat Jepang mengoleksi 19 poin di grup C babak kualifikasi zona Asia. Dengan tiga pertandingan tersisa, poin yang mereka miliki sudah cukup untuk memastikan berakhir di posisi dua teratas sebagai batas untuk bisa lolos otomatis ke Piala Dunia 2026. Dengan keberhasilan ini, Jepang pun resmi bermain di Piala Dunia untuk kedelapan kalinya secara beruntun.
2. Selandia Baru menjadi wakil dari OFC
Selandia Baru memastikan diri menjadi tim yang merebut satu-satunya slot otomatis Konfederasi Sepak Bola Oseania (OFC) di Piala Dunia 2026. Mereka berhasil membantai Kaledonia Baru dengan skor 3-0 pada partai final babak kualifikasi zona OFC, Senin (24/3/2025), di rumah sendiri, Eden Park, Auckland, Selandia Baru.
Kemenangan tersebut diraih oleh Selandia Baru tanpa diperkuat oleh Chris Wood. Penyerang berusia 33 tahun tersebut memang menjadi bintang utama mereka karena berkarier di English Premier League (EPL) bersama Nottingham Forest. Hingga pekan ke-29 EPL 2024/2025, Wood bahkan sudah mencetak 18 gol dan sedang bersaing untuk menjadi top skor.
Piala Dunia 2026 akan menjadi kali ketiga Selandia Baru ikut serta di ajang sepak bola terbesar ini. Sebelumnya, mereka melakukannya pada 1982 dan 2010. Kaledonia Baru bisa menemani Selandia Baru sebagai satu wakil OFC lainnya di Piala Dunia 2026 nanti. Syaratnya, mereka harus keluar sebagai pemenang pada babak play-off antarkonfederasi bulan Maret 2026 nanti.
3. Iran menjadi negara Asia kedua yang lolos ke Piala Dunia 2026
Iran menjadi negara Asia kedua yang memastikan diri lolos ke Piala Dunia 2025 setelah Jepang. Mereka mencapainya usai menahan imbang Uzbekistan dengan skor 2-2 pada Selasa (25/3/2025). Penyerang asal Inter Milan, Mehdi Taremi, membuat mereka terhindar dari kekalahan lewat brace pada menit 52 dan 83.
Kini, Iran memuncaki klasemen grup A dengan 20 poin. Mereka unggul tujuh angka dari Uni Emirat Arab (UEA) yang ada di posisi ketiga. Dengan dua pertandingan tersisa pada babak kualifikasi, UEA pun tidak akan mungkin mengejar perolehan angka milik Iran. Namun, Iran masih berpeluang kehilangan status sebagai juara grup karena hanya unggul tiga angka dari Uzbekistan yang saat ini ada di peringkat kedua.
4. Argentina lolos usai Bolivia hanya bisa bermain imbang melawan Uruguay
Argentina memastikan diri lolos ke Piala Dunia 2026 pada Rabu (26/3/2025) pagi WIB tanpa berkeringat. Pasalnya, kelolosan mereka terkonfirmasi usai Bolivia dan Uruguay hanya bisa bermain imbang 0-0. Hasil tersebut membuat Tim Tango tidak mungkin lagi terlempar dari enam besar klasemen sebagai batas lolos otomatis di zona CONMEBOL.
Beberapa saat setelah kepastian tersebut, Argentina merayakan keberhasilannya itu dengan cara yang luar biasa. Mereka membantai Brasil dengan skor 4-1 tanpa bantuan dari kapten sekaligus bintang utamanya, Lionel Messi. Kini, Argentina kokoh di puncak klasemen dengan 31 poin. Mereka dan tim lain di CONMEBOL masih menyisakan empat pertandingan pada babak kualifikasi.
Tujuh dari 32 tempat di Piala Dunia 2026 sudah terisi. Jeda internasional selanjutnya akan berlangsung pada 2 hingga 10 Juni 2025. Siapa yang akan menyusul Amerika Serikat, Kanada, Meksiko, Jepang, Selandia Baru, Iran, dan Argentina pada Juni 2025 nanti?
PUSATSPORT , Benfica kerap menjadi tujuan para pemain dari Argentina untuk berkarier di Eropa. Relasi ini telah dibangun selama bertahun-tahun dan berjalan dengan baik serta tetap terjaga hingga kini. Banyak pemain Argentina yang mampu menjadi andalan ketika memperkuat Benfica.
Dengan hubungan baik tersebut, maka tak mengherankan banyak pemain Argentina yang membela Benfica. Pada 2024/2025, terdapat tiga pemain Argentina yang memperkuat Benfica. Siapa saja mereka dan seperti apa kontribusinya per Maret 2025? Simak informasinya di bawah ini!
1. Nicolas Otamendi menjadi tembok kokoh pertahanan sekaligus sebagai kapten Benfica
Nicolas Otamendi merupakan sosok senior di skuad Benfica. Pengalaman yang dimilikinya membuat pemain berusia 37 tahun ini didapuk sebagai kapten. Meski tak lagi muda, sosoknya yang berkualitas tetap membuatnya diandalkan di barisan pertahanan Benfica.
Sejak bergabung pada 2020 lalu, Otamendi menampilkan performa konsisten. Pada 2024/2025, ia tak menunjukkan penurunan permainan meski sudah gaek. Ia justru tak tergantikan di lin pertahanan dalam 40 laga dengan sumbangsih 4 gol dan 4 assist per 25 Maret 2025.
Kendati masa kerjanya bakal berakhir pada musim panas 2025 mendatang, Otamendi berpotensi kembali mendapatkan perpanjangan kontrak. Pasalnya, kontribusi yang diberikannya kepada Benfica terlihat jelas. Ia merupakan sosok kunci kompetitifnya Benfica di lintas ajang.
2. Angel Di Maria harus menepi sementara karena cedera
Angel Di Maria menunjukkan penampilan yang konsisten bersama Benfica pada 2024/2025. Pemain berusia 37 tahun ini menjalani periode keduanya pada pengujung karier. Sejak bergabung pada 2023 lalu, ia konsisten diandalkan di lini serangan.
Sejauh ini, Di Maria telah mencatatkan 32 pertandingan. Meski sudah berusia 37 tahun, ia tetap produktif dengan gelontoran 14 gol dan 8 assist. Berkat performanya ini, ia terus menjadi pilihan utama di sisi sayap penyerangan Benfica di seluruh kompetisi.
Namun, Di Maria kini menepi sementara setelah mengalami masalah otot pada Februari lalu. Ini bukan kali pertama dirinya absen dengan masalah serupa. Pada awal musim, ia juga sempat mengalami masalah otot. Hingga saat ini, belum diketahui kapan waktu pulihnya.
Kontrak Di Maria bakal berakhir pada musim panas 2025 mendatang. Dengan kondisi yang sudah beberapa kali mengalami cedera kambuhan, tampaknya Benfica takkan memperpanjang kontraknya. Namun, ia juga belum pasti bakal melanjutkan karier di klub mana. Dengan situasi tersebut, bukan tidak mungkin dirinya bakal memutuskan untuk pensiun.
3. Gianluca Prestianni menjalani musim penuh perdana bersama Benfica
Gianluca Prestianni merupakan pemain muda potensial yang dimiliki Benfica. Sosok berusia 19 tahun ini didatangkan pada Januari 2024 lalu. Benfica merekrutnya langsung dari klub Argentina, Velez Sarsfield. Ia dikontrak jangka panjang hingga 2029 mendatang.
Berposisi sebagai winger kanan, Prestianni memiliki bakat yang perlu diasah. Benfica menjadi tujuannya membangun karier di Eropa dan meningkatkan kualitasnya. Pada paruh kedua 2023/2024 lalu, ia tampil menjanjikan dengan Benfica B atau reserve team.
Dengan performa tersebut, Prestianni dipromosikan ke tim utama pada 2024/2025. Sejauh ini, penampilannya masih terbatas dengan baru bermain delapan kali. Meski masih minim menit bermain dan belum mencetak gol, kehadirannya di tim utama penting bagi perkembangannya. Ia bisa belajar dengan pemain berkualitas lain untuk meningkatkan kemampuannya.
Dari tiga pemain di atas, memang belum semuanya tampil reguler. Ini bisa dimaklumi mengingat satu pemain merupakan sosok muda yang baru bergabung. Sementara, dua pemain lain adalah sosok senior yang berkualitas sehingga diandalkan. Kehadiran mereka di Benfica menunjukkan eksistensi para pemain Argentina yang selalu bisa diandalkan di dalam tim.
PUSAT BOLA – Penyerang Timnas Indonesia Ole Romeny jadi pahlawan kemenangan atas Bahrain. Dia senang bisa membuat publik SUGBK tersenyum lebar. Indonesia menjamu Bahrain di Stadion Gelora Bung Karno, Selasa (26/3/2025) malam WIB, dalam lanjutan matchday kedelapan Putaran Ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Setelah bertarung selama 90 menit, Indonesia menang tipis 1-0 berkat gol Ole Romeny pada menit ke-24. Kemenangan kedua Indonesia membuat mereka bertahan di posisi keempat klasemen Grup C dengan sembilan poin dari delapan laga.
Hasil yang juga menjaga kans Indonesia lolos ke Piala Dunia 2026, baik lewat Putaran Keempat atau finis runner-up grup. Bagi Romeny, gol ini membuktikan bahwa PSSI tidak salah menaturalisasinya.
Romeny langsung mencetak dua gol dalam dua partai pertamanya bersama Skuad Garuda, setelah beberapa hari lalu menjebol gawang Australia. Publik GBK langsung mengelu-elukan namanya.
Romeny pun senang melihat sambutan luar biasa fans, karena sudah lama menantikan kesempatan itu sejak berpindah warga negara.
“Luar biasa! Saya sangat senang, jika kamu melihat orang-orang di stadion, semuanya tersenyum dan bersorak-sorai. Ini yang kami lakukan untuk mereka, melihat anak-anak bergembira di tribune. Ini momen yang indah,” ujar Romeny usai pertandingan.
Romeny dkk. kini punya tugas terakhir bulan Juni nanti saat bertemu China dan Jepang di dua matchday terakhir. Kemenangan dari salah satu laga itu akan memastikan tempat di Putaran Keempat.
“Kami ingin memenangi semua laga, termasuk laga lawan Australia. Yang pasti kami fokus di setiap laga. Kami akan hadapi dengan penuh percaya diri.”
PUSAT BOLA – Timnas Argentina memastikan diri lolos ke Piala Dunia 2026. Lionel Messi Cs melaju usai laga Bolivia vs Uruguay berakhir imbang. Kepastian itu didapat usai Uruguay gagal menang melawan Bolivia. Kedua tim bermain imbang 0-0 di El Alto, Rabu (26/3/2025) dini hari WIB.
Hasil imbang Bolivia vs Uruguay membuat Argentina dipastikan finis di enam besar klasemen Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Conmebol. Messi Cs, yang kini mengemas 28 poin, takkan finis di bawah enam.
Argentina menjadi negara ke-7 yang lolos ke Piala Dunia 2026. Sebelumnya ada tuan rumah Amerika Serikat, Kanada, Meksiko, Jepang, Selandia Baru, dan Iran.
Artinya, Argentina siap mempertahankan gelar juaranya. Pada edisi sebelumnya, Tim Tango keluar menjadi juara di Qatar.
PUSATSPORT – Ole Romeny benar-benar menjadi idola baru buat suporter Timnas Indonesia. Bagaimana tidak, dia mampu tampil konsisten dalam dua laga bersama Timnas di Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Tercatat, sejak debut dalam kekalahan telak dari Australia, Romeny selalu cetak gol. Satu-satunya gol Timnas dalam kekalahan dari Australia, dicetak oleh Romeny.
Keganasannya berlanjut dalam duel melawan Bahrain di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Selasa (25/3/2025). Lagi-lagi, Romeny mencetak gol ke gawang lawan. Berkat golnya pula, Timnas menang atas Bahrain dengan skor 1-0.
Bukan hanya itu, Romeny juga dinobatkan sebagai pemain terbaik di laga ini alias man of the match (MOTM). Suporter yang memenuhi SUGBK pun menyambut Romeny, yang telah memecahkan masalah di lini depan Timnas. Teriakan “Ole Ole Ole” terdengar riuh ketika Romeny digantikan Sananta.
Sebenarnya, dilansir Sofa Score, Romeny cuma melakukan 19 sentuhan dan dua tembakan tepat sasaran, salah satunya jadi gol. Namun, karena dampaknya yang besar, dia dianggap layak menjadi MOTM.
Topik Ole Romeny pun trending di linimasa X. Tercatat, lebih dari 26 ribu cuitan berkaitan dengan Romeny usai kontribusi positifnya bersama Pasukan Garuda.
PUSASPORT- Ole Romeny boleh saja jadi pahlawan dan man of the match (MOTM) dalam kemenangan Timnas Indonesia atas Bahrain di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Selasa (25/3/2025). Meski begitu, sebenarnya ada pahlawan yang tak terlihat di skuad Timnas dalam duel tersebut.
Adalah Joey Pelupessy, yang memberikan dampak besar pada lini tengah Timnas. Performanya dalam laga debut bersama Pasukan Garuda begitu memukau dan membuat lini tengah menjadi begitu solid.
1. Peran sempurna sebagai breaker
Dalam duel kontra Bahrain, Pelupessy memainkan peran sebagai gelandang bertahan dalam skema 3-4-3 ala Patrick Kluivert. Tugasnya menjadi jangkar penyeimbang di lini tengah atau breaker, menemani Thom Haye yang lebih aktif sebagai distributor bola.
Terbukti, Pelupessy tak terlalu aktif dalam serangan Timnas. Tapi, dia mampu memberikan dampak positif saat menjaga kedalaman pertahanan.
2. Aktif dalam bertahan
Dikutip Fotmob, gelandang 31 tahun itu mampu menciptakan dua clearances dan satu kali headed clearance. Selain itu, ada satu potongan bola, empat kali aksi defensif, dan lima pemulihan.
Pelupessy juga tercatat begitu agresif dalam berduel. Ada empat duel yang berhasil dimenangkannya saat melawan para pemain Bahrain. Masing-masing terdiri dari dua duel di darat dan udara.
3. Punya peran yang signifikan saat bangun serangan
Dari segi serangan, Pelupessy juga sebenarnya punya peran cukup menonjol. Dia melakukan 45 sentuhan, terbanyak ketimbang pemain outfield lainnya di lapangan, dengan akurasi umpan sebesar 85 persen dengan detail 34 kali berhasil dari 40 upaya.
Kemudian, dia melepaskan empat umpan ke sepertiga akhir wilayah Bahrain, menciptakan ancaman tersendiri. Bahkan, gol tunggal Timnas yang dicetak oleh Ole Romeny juga berawal dari umpannya kepada Thom Haye.