3 Eks Klub Besar EPL yang Membela Southampton pada 2024/2025

PUSATSPORT , Southampton resmi terdegdarasi dari English Premier League (EPL) 2024/2025. Nasib Southampton dipastikan pada pekan ke-31 alias saat musim tersisa 7 pekan. The Saints belum beranjak dari peringkat terbawah klasemen dengan sepuluh poin. Mereka mustahil selamat karena sudah berjarak 22 poin dari zona aman.

Southampton sendiri tampil di EPL 2024/2025 sebagai klub promosi. Pada awal musim, mereka sebenarnya sempat banyak berbenah demi bisa bersaing di EPL. Tak kurang dari 16 pemain didatangkan Southampton pada musim panas 2024. Itu termasuk tiga eks penggawa klub besar EPL.

Sayangnya, ketiga pemain tersebut gagal mengangkat performa Southampton. Sempat membela klub elite, kini mereka justru harus merasakan pahitnya turun kasta. Inilah ketiga pemain tersebut beserta statistik mereka hingga Southampton terdegradasi.

1. Aaron Ramsdale membuat banyak penyelamatan tetapi juga sarat kebobolan

Pertama, ada Aaron Ramsdale, eks kiper utama Arsenal. Ramsdale menjadi andalan saat Arsenal bersaing memperebutkan gelar juara Premier League pada 2022/2023. Namun, ia tergeser ke bangku cadangan pada musim berikutnya gara-gara kedatangan David Raya. Ramsdale pun gerah dan memutuskan hijrah ke Southampton pada musim panas 2024.

Bersama Southampton, keinginan Ramsdale terkabul. Ia kembali menjadi pilihan utama di bawah mistar timnya. Hingga pekan ke-31 EPL 2024/2025, Ramsdale sudah tampil 23 kali di liga. Hasilnya, ia sukses membuat total 98 penyelamatan. Ramsdale pun menjadi kiper dengan penyelamatan terbanyak ketiga di EPL musim ini.

Sayangnya, pertahanan Southampton yang rapuh membuat Ramsdale tetap sering kecolongan. Ia sudah 54 kali memungut bola dari gawangnya. Ramsdale juga hanya mencatat dua clean sheet, keduanya pada paruh pertama musim.

Ramsdale pun lagi-lagi harus mengalami degradasi bersama klubnya. Ini adalah kali keempat ia mengalaminya selama berkarier. Sebelumnya, Ramsdale sempat terdegradasi dari EPL bersama Bournemouth dan Sheffield United. Ia bahkan pernah turun kasta dari divisi keempat Liga Inggris pada masa awal kariernya.

2. Taylor Harwood-Bellis gagal tampil maksimal di lini belakang Southampton

Lini belakang Southampton 2024/2025 juga diisi Taylor Harwood-Bellis, bek tengah 23 tahun. Harwood-Bellis punya pengalaman membela klub besar Premier League, yaitu Manchester City. Ia berseragam The Citizens pada 2019–2024, tetapi minim kesempatan tampil. Harwood-Bellis pun lebih banyak dipinjamkan Manchester City ke klub-klub lain.

Salah satu klub yang sempat meminjam Harwood-Bellis adalah Southampton. The Saints meminjamnya pada 2023/2024 dengan hasil yang memuaskan. Harwood-Bellis menjadi andalan dan sukses membawa Southampton promosi ke EPL. Tak heran jika status sang pemain dipermanenkan Southampton pada musim panas 2024.

Sepanjang 2024/2025, Harwood-Bellis tetap menjadi bek inti Southampton. Ia sudah tampil 28 kali di EPL musim ini, sebagian besar sebagai starter. Sayangnya, Harwood-Bellis gagal tampil maksimal di lini belakang Southampton. Malah, ia sempat membuat enam kesalahan saat bertahan, terbanyak di antara rekan-rekannya.

3. Adam Lallana pernah juara EPL tetapi kini harus merasakan degradasi

Salah satu pemain Southampton 2024/2025 bahkan pernah berstatus juara Premier League. Ia adalah Adam Lallana, gelandang yang membela Liverpool pada 2014–2020. Lallana adalah anggota skuad Liverpool yang menjuarai EPL 2019/2020. Ia juga memenangi tiga trofi lain bareng The Reds, termasuk Liga Champions Eropa.

Setelah Liverpool, Lallana sempat membela Brighton & Hove Albion selama 4 musim. Ia lalu pulang ke Southampton pada musim panas 2024. Southampton sendiri adalah tempat Lallana menimba ilmu di akademi dan mengawali karier. Sayangnya, ia tak bisa berbuat banyak untuk mencegah klub masa kecilnya itu degradasi.

Lallana hanya tampil 14 kali di EPL 2024/2025, sebagian besar sebagai pengganti. Gelandang 36 tahun itu sempat menyumbang dua assist tetapi tidak membuat gol. Kontrak Lallana di Southampton sendiri akan habis pada musim panas 2025. Sejauh ini, belum diketahui apakah ia akan memperpanjang kontrak atau hijrah ke klub lain.

Southampton diperkuat tiga eks klub besar Premier League pada 2024/2025. Sayangnya, mereka tetap gagal menghindari degradasi. Apakah ketiga pemain di atas akan lanjut membela Southampton di EFL Championship musim depan?

Cedera Malah Bikin Mental Bukayo Saka Lebih Segar

PUSAT BOLA – Musibah menjadi berkah. Bukayo Saka awalnya berat menerima cedera yang memaksanya menepi tiga bulan. Tapi ternyata itu memberinya momen istirahat yang layak.
Saka sempat harus menepi sekitar tiga bulan karena cedera hamstring. Pemain Arsenal itu out dari lapangan hijau sejak 22 Desember dan comeback saat melawan Fulham pada tengah pekan lalu.

Setelah main 24 menit lawan Fulham, winger 23 tahun itu mendapatkan jatah satu babak di laga berikutnya kontra Everton. Jatahnya akan terus ditingkatkan seiring membaiknya kebugaran tubuhnya.

Cedera itu diakui Saka awalnya amat berat, tapi kemudian justru menjadi berkah karena ia bisa menata ulang pikiran. Itu memberinya kesempatan untuk menyegarkan isi kepala, apalagi sebelum cedera itu ia juga sempat bermasalah dengan paha pada Oktober 2024.

“Saya rasa secara mental, itu bagus buat saya. Pastinya awalnya sangat berat, saat mengetahui kadar cedera saua dan bahwa saya akan menjalani operasi, tapi setelah tuntas dan sukses, saya fokus saja ke kembali dalam kondisi lebih kuat,” kata Saka dikutip BBC.

“Selama lima tahun terakhir, saya sudah bermain dari laga ke laga, jadi ini adalah istirahat pantas yang pertama kali buat saya. Itu sangat bagus. Saya bisa melakukan banyak hal yang normalnya tak bisa saya lakukan.”

“Senang rasanya bisa kembali dan saya merasa segar secara mental.”

“Piala Dunia U-17 2025: Ada Indonesia, Ini Negara-negara yang Sudah Lolos”

PUSAT BOLA – Indonesia telah memastikan diri lolos ke Piala Dunia U-17 2025. Garuda Muda menyusul negara-negara yang telah mengamankan tiket ke putaran final turnamen itu.
Kepastian Indonesia lolos ke Piala Dunia U-17 2025 di Qatar didapatkan setelah menang besar atas Yaman. Menghadapi Yaman di Prince Abdullah Al-Faisal Stadium, Jeddah, dalam lanjutan Piala Asia U-17 2025, timnas menang 4-1.

Itu adalah kemenangan kedua timnas Indonesia U-17 setelah dari Korea Selatan pada laga pertama. Mengoleksi enam poin dari dua laga, tim besutan Nova Arianto tersebut sudah aman karena angkanya tidak bisa dilewati oleh Korea Selatan, Yaman, ataupun Afghanistan.

Indonesia pun menjadi satu dari empat negara konfederasi Asia (AFC) yang udah lolos. Tiga negara lainnya adalah Qatar yang merupakan tuan rumah, lalu Arab Saudi dan Uzbekistan. Masih akan ada lima negara lain yang mengejar kelolosan.

Dari Afrika, delapan negara sudah lolos dari total 10 tiket tersedia. Sementara Amerika Utara (CONCACAF) malah sudah melengkapi pesertanya yang berjumlah delapan tim.

Begitu juga dengan Oseania (OFC) dan Eropa (UEFA), yang masing-masing mengirim tiga dan 11 wakil. Amerika Selatan (CONMEBOL) masih mencari tahu tiga wakil tersisa, dari total delapan tim yang akan dikirim.

Daftar Peserta Piala Dunia U-17 2025
AFC (Asia): Qatar, Arab Saudi, Uzbekistan, Indonesia

CAF (Afrika): Burkina Faso, Mali, Afrika Selatan, Maroko, Zambia, Tunisia, Senegal, Pantai Gading

CONCACAF (Amerika Utara): El Salvador, Honduras, Panama, Amerika Serikat, Kanada, Kosta Rika, Haiti, Meksiko

CONMEBOL (Amerika Selatan): Brasil, Chile, Kolombia, Venezuela

OFC (Oseania): Fiji, Selandia Baru, Kaledonia Baru

UEFA (Eropa): Belgia, Inggris, Austria, Kroasia, Republik Ceko, Prancis, Jerman, Italia, Portugal, Republik Irlandia, Swiss

Indonesia Dipastikan Lolos Piala Dunia U-17 2025

PUSATSPORT – Timnas Indonesia U-17 memastikan diri lolos ke Piala Dunia U-17 2025. Kepastian itu didapat setelah dalam laga kedua fase grup pada Senin (7/4/2025), skuad Garuda Muda menang atas Yaman.

Dalam laga yang dihelat di Prince Abdullah Al Faisal Sports City Stadium itu, Indonesia menang 4-1 atas Yaman. Berkat kemenangan ini, skuad Garuda Muda untuk sementara meraih enam poin di Grup C, hasil dari dua kali menang.

Dengan torehan enam poin ini, Indonesia dipastikan minimal mengakhiri fase grup di posisi runner-up. Pasalnya, mereka sudah unggul head-to-head atas Yaman dan Korea Selatan, dua tim yang baru akan bertemu di laga pamungkas.

Sekadar informasi, penentuan posisi di grup Piala Asia U-17 2025 ini memang menggunakan sistem head-to-head lebih dulu. Baru setelah itu selisih gol dan produktivitas gol di antara tim-tim dengan poin sama.

Jadi, jika Yaman atau Korea Selatan menyamai poin Indonesia nantinya, mereka akan tetap kalah dari segi head-to-head. Alhasil, posisi Indonesia ke Piala Dunia U-17 2025, dengan status perempat finalis Piala Asia U-17 2025, tak tergoyahkan.

“Gol kedua dari Evandra Florasta memastikan Indonesia melaju ke perempat final Piala Asia untuk ketiga kalinya dalam tujuh penampilan terakhir,” tulis situs resmi AFC.

Jika AFC menyebut demikian, dipastikan Indonesia lolos Piala Dunia U-17 2025. Ini jadi kali kedua Indonesia mentas di Piala Dunia U-17.

Sebelumnya, pada 2023 mereka juga main di ajang yang sama dengan status sebagai tuan rumah. Semakin membanggakan, karena kini Indonesia lolos via jalur kualifikasi.

4 Musim saat Southampton Terdegradasi dari English Premier League

PUSATSPORT , Southampton dipastikan terdegradasi dari English Premier League (EPL) 2024/2025 pada Minggu (6/4/2025). Mereka menelan kekalahan atas Tottenham Hotspur dengan skor 1-3. The Saints menjadi tim pertama dalam sejarah EPL yang merasakan turun kasta saat musim masih menyisakan tujuh pertandingan.

Sejak klub terbentuk pada 1885, ini merupakan kali keempat mereka mengalami degradasi dari kompetisi teratas di Inggris. Tiga di antaranya terjadi pada era EPL sejak 1992/1993. Sementara, satu sisanya dilewati pada era Divisi Utama.

1. Southampton terdegradasi dari Premier League 2024/2025 dengan 7 pertandingan sisa

Berstatus sebagai tim promosi, Southampton tidak kunjung menunjukkan perbaikan sepanjang Premier League 2024/2025 berjalan. Padahal, manajemen sudah melakukan berbagai cara, termasuk memecat Russell Martin dan menggantinya dengan Ivan Juric pada Desember 2024. Dampaknya, kepastian Jack Stephens dan kolega terdegradasi hanyalah soal waktu.

Momen pahit tersebut akhirnya terjadi pada Minggu (6/4/2025). Southampton tidak berdaya saat bertandang ke Tottenham Hotspur Stadium. Gawang Aaron Ramsdale dibobol tiga kali oleh Brennan Johnson (13′ & 42′) dan Mathys Tel (90+6′). Mereka lantas mencetak satu gol yang tidak berarti melalui Matheus Fernandes (90′).

Meski sudah dipastikan tidak akan bisa bermain di EPL pada musim depan, Southampton setidaknya memiliki satu target untuk menghindar dari status sebagai tim terburuk dalam sejarah EPL. Saat ini, mereka memiliki sepuluh poin. Derby County masih tercatat sebagai tim dengan raihan poin paling minim dalam 1 musim EPL dengan sebelas angka pada 2007/2008.

2. Southampton menjadi juru kunci di Premier League 2022/2023

Nasib yang dialami oleh Southampton di Premier League 2024/2025 membuat mereka masuk daftar tim yang merasakan degradasi secara beruntun. Pada 2022/2023, Southampton memang terlempar dari EPL setelah berakhir di posisi terbawah. Mereka pun mengakhiri pencapaian berkiprah di kompetisi ini selama 11 musim beruntun.

Tim yang saat itu dilatih oleh Ruben Selles tersebut meraih 25 poin. Mereka hanya mencatatkan 6 kemenangan, 7 keimbangan, dan menelan 25 kekalahan. Selles bertindak sebagai pelatih pengganti mulai pertengahan musim. Ia ditunjuk untuk mengisi kekosongan yang ditinggalkan oleh Ralph Hasenhuttl usai dipecat pada November 2022.

3. Southampton mengalami degradasi pertama pada era Premier League pada 2004/2005

Degradasi perdana yang dialami oleh Southampton pada era Premier League terjadi pada 2004/2005. Saat itu, mereka juga hanya bisa menjadi juru kunci dengan 32 poin. Tim yang dilatih Harry Redknapp tersebut mencatatkan 6 kemenangan, 14 keimbangan, dan 18 kekalahan.

Redknapp tidak bisa berbuat banyak karena baru ditunjuk saat musim sudah berjalan. Ia diminta untuk memimpin tim pada Desember 2004. Paman Frank Lampard ini menggantikan Steve Wigley.

4. Degradasi pertama Southampton dari kompetisi teratas di Inggris terjadi pada 1972

Musim 1971/1972 jadi momen pertama Southampton merasakan terdegradasi dari kompetisi sepak bola teratas di Inggris. Saat itu, liga tertinggi di Inggris masih bernama Divisi Utama. Seperti pada 2004/2005 dan 2022/2023, mereka juga berakhir di posisi buncit.

Tim asuhan Lawrie McMenemy itu hanya bisa meraup 36 poin dari hasil 11 kemenangan, 14 keimbangan, dan 17 kekalahan. Sebelum 1981/1982, sepak bola Inggris memang masih menggunakan sistem dua poin untuk kemenangan. Sementara, sebelum diikuti oleh 20 tim mulai Premier League 1995/1996, kompetisi teratas di Inggris diramaikan 22 tim.

Dalam tujuh pertandingan sisa di Premier League 2024/2025, Southampton akan menghadapi Aston Villa (12/4/2025), West Ham United (19/4/2025), Fulham (26/4/2025), Leicester City (3/5/2025), Manchester City (10/5/2025), Everton (18/5/2025), dan Arsenal (25/5/2025). Setidaknya, ada satu hal positif yang bisa mereka ambil dari kepastian terdegradasi pada pekan ke-30 ini. Southampton memiliki lebih banyak waktu untuk mempersiapkan diri menjadi tim yang kompetitif di Championship 2025/2026 agar bisa kembali bermain di EPL 2026/2027.

Ramadan Sudah Selesai, tapi Mo Salah Masih Puasa

PUSAT BOLA – Liverpool baru saja dipermalukan Fulham 2-3. Hasil itu ikut menandai Mohamed Salah masih saja “berpuasa” meskipun bulan Ramadan sudah berakhir. Ups!
Mo Salah memimpin lini serang Liverpool saat bertandang ke Craven Cottage, Minggu (6/4) malam WIB. The Reds memulai pertandingan dengan menjanjikan usai Alexis Mac Allister membuka skor di 14 menit pertama.

The Cottagers bangkit dengan mengejutkan tim tamu. Ryan Sessegnon, Alex Iwobi, dan Rodrigo Muniz bergantian menjebol gawang Liverpool sehingga Fulham berbalik unggul sampai turun minum.

Gol Luis Diaz setelah 70 menit permainan memelihara asa Liverpool. Namun, gempuran serangan si Merah di sisa permainan gagal menciptakan gol tambahan sehingga Fulham berhak atas kemenangan.

Mohamed Salah tak mampu berbuat banyak untuk Liverpool. Superstar sepakbola Mesir ini gagal mencetak gol, yang berarti sudah mejan dalam empat pertandingan terakhir Liverpool di semua kompetisi sejak dua kali membobol gawang Southampton pada 8 Maret silam.

Salah menyudahi permainan tanpa sekalipun melepaskan percobaan ke gawang Fulham dan tercatat 19 kali kehilangan bola meski dua kali membuat umpan kunci.

Manajer Liverpool Arne Slot santai-santai saja dengan penurunan ketajaman Mohamed Salah. Bagaimanapun, Mo Salah secara umum sudah tampil sensasional dengan torehan 32 gol dan 22 assist di semua kompetisi.

“Mungkin dia seharusnya melihatnya sebagai sebuah pujian [orang-orang membicarakan tentang ini] karena angka-angka dia itu tidak normal [saat mencetak gol]. Hal bagusnya adalah Mo tahu pemain seperti apa dia itu. Mo akan mencuat lagi, saya tidak khawatir tentang ini,” lugas Slot kepada BBC.

MU Wajib Waspada False 9 ManCity Pengganti Haaland

PUSATSPORT – Manchester United mendapat kabar baik jelang menjamu Manchester City di Old Trafford, pada lanjutan Premier League musim 2024/25, Minggu (6/4/2025). Itu karena ManCity tidak diperkuat Erling Haaland.

Haaland absen akibat cedera yang dideritanya kala membantu ManCity ke semifinal Piala FA, 30 Maret 2025. Megabintang Norwegia itu juga tak masuk daftar skuad, saat The Citizens menggebuk Leicester City pada laga sebelumnya, 2 April 2025.

Namun, absennya Haaland, menurut pelatih Ruben Amorim, bukan kabar baik buat MU. Tanpa Haaland, Amorim menyebut tim asuhan Pep Guardiola tetap memiliki ancaman.

1. Ada sosok lain yang bisa jadi momok pertahanan MU

Amorim sadar karena Guardiola tidak kehabisan akal. Apalagi, juru taktik berpaspor Spanyol itu memiliki Omar Marmoush, yang tak kalah tajam dari Haaland ketika main sebagai false nine.

Marmoush telah mencetak lima gol dari delapan laganya di Premier League. Amorim pun mengingatkan anak-anak asuhnya untuk waspada dengan kejutan bomber Mesir tersebut.

“Kita tidak bisa menyangkal kalau Haaland telah mencetak banyak gol. Tapi, kami harus paham ada pemain lain yang dapat beroperasi di posisi itu. Kami harus beradaptasi dengan kekuatan pemain tersebut di area itu,” kata Amorim di laman resmi MU.

. ManCity akan berbeda

Andai menang di laga nanti, MU dapat mengulangi catatan pada musim 2019/20 untuk menang secara back to back atas ManCity di Premier League. Namun, Amorim yakin The Citizens akan tampil beda, tak serupa dengan pertemuan pertama.

“Kami harus mencetak gol. Tapi, kami tidak mengadaptasikan pertemuan pertama ke pertandingan nanti. Ini akan menjadi pertandingan yang berbeda,” ujar Amorim.

3. Apa yang harus dilakukan MU?

Amorim juga menjabarkan apa yang perlu dilakukan Bruno Fernandes dan kawan-kawan untuk menang. Mereka harus tampil ngotot, memanfaatkan ruang, dan melakukan transisi rapi demi bisa meredam ManCity.

“Kami perlu fokus untuk bermain dengan cara yang berbeda. Melawan Nottingham Forest pada pekan sebelumnya, kami tampil sangat bagus. Tetapi, hasilnya buruk,” ucap Amorim.

Liverpool Tumbang di Kandang Fulham

PUSATSPORT – Liverpool gagal memanfaatkan terpelesetnya Arsenal untuk memperlebar jarak. Alih-alih meraih kemenangan, Liverpool malah ditumbangkan Fulham di Craven Cottage, Minggu (6/4/2025), dengan skor 2-3.

Performa The Reds memang buruk di laga ini. Mereka mudah kebobolan, meski sebenarnya sempat unggul lebih dulu lewat tembakan keras Alexis Mac Allister di menit 14.

Keunggulan Liverpool cuma bertahan sembilan menit karena Ryan Sessegnon berhasil menyamakan skor. Bukannya bangkit, Liverpool malah kebobolan lagi di menit 32.

Kali ini, Andrew Robertson melakukan blunder fatal yang membuat Liverpool dibobol untuk kali kedua oleh Alex Iwobi. Berselang lima menit, giliran Virgil van Dijk yang melakukan blunder dan Rodrigo Muniz berhasil menjebol gawang Caoimhin Kelleher. Liverpool tertinggal 1-3 hingga jeda.

Pada paruh kedua, Liverpool mencoba bangkit. Perubahan dilakukan oleh pelatih Arne Slot demi memburu gol.

Harapan muncul ketika Luis Diaz mampu menjebol gawang Bernd Leno di menit 72. Setelahnya, Liverpool terus menekan Fulham.

Tapi, mereka begitu kesulitan membongkar pertahanan Fulham. The Cottagers bahkan beberapa kali mampu memberikan ancaman ke lini pertahanan Liverpool. Hingga laga usai, skor 3-2 buat keunggulan Fulham bertahan.

Dengan hasil ini, Liverpool cuma berjarak 11 poin atas Arsenal. Margin mereka terpangkas satu angka, dan dipastikan persaingan gelar juara masih panjang.

Sementara, kekalahan dari Fulham juga merupakan yang kedua buat Liverpool di musim ini. Tim lain yang sempat mengalahkan Liverpool adalah Nottingham Forest.

Arteta Protes Penalti Everton

PUSAT BOLA – Arsenal gagal menang setelah Everton menyamakan skor lewat penalti. Manajer Arsenal Mikel Arteta menilai penalti itu tak semestinya ada.
Arsenal sempat unggul berkat gol Leandro Trossard, dalam laga di Goodison Park, Sabtu (5/4/2025) malam WIB. Partai lanjutan Liga Inggris itu berakhir imbang 1-1 setelah Everton menyamakan kedudukan lewat penalti Iliman Ndiaye.

Penalti diberikan wasit Darren England setelah menilai Myles Lewis-Skelly menjatuhkan Jack Harrison. Keputusan ini diperkuat oleh VAR.

Arteta tak sepakat dengan kesimpulan para pengadil lapangan, merasa bahwa kontak antara kedua pemain relatif minimal. Manajer asal Spanyol itu percaya kalau kontak antara Lewis-Skelly dan Harrison cukup untuk diganjar penalti, maka Jake O’Brien seharusnya sudah dapat kartu kuning kedua.

“Saya sudah melihatnya 15 kali, tidak mungkin, menurut saya, itu penalti. Karena kalau itu pelanggaran, maka O’Brien harusnya keluar dan Everton mesti bermain dengan 10 orang, itu jelas,” ujar Arteta dikutip Standard.

“Setelah itu, kami mendominasi laga. Kami tak dapat terlalu banyak momentum karena permainannya secara konstan berhenti dan sebagian besar karena kami sendiri, sebab setelah serangan direct kami mendapatkan pelanggaran-pelanggaran yang sangat murah,” cetusnya.