post

Thomas Mueller, Sang Raumdeuter Sejati dan Barangkali Satu-satunya

PUSATSPORT , Thomas Mueller dipastikan akan mengakhiri masa baktinya di Bayern Munich pada akhir musim 2024/2025. Kepastian ini menandakan akhir suatu era penting bagi Die Roten sekaligus Bundesliga Jerman. Di balik semua gelar juara dan rekor yang ditorehkannya, satu warisan terbesar yang ditinggalkan Mueller selama 16 tahun adalah peran unik yang ia ciptakan sendiri: Raumdeuter.

Dalam dunia sepak bola modern yang sarat akan struktur taktik dan spesialisasi posisi, Mueller muncul sebagai ikon dari sesuatu yang tak bisa dikotakkan. Ia bukan gelandang serang konvensional, bukan juga penyerang murni, tetapi selalu hadir di tempat yang tepat dan momen krusial. Pemahaman dalam membaca ruang merupakan manifestasi dari kecerdasannya, melampaui apa yang bisa dihasilkan kakinya semata.

1. Istilah Raumdeuter lahir pada 2011 dalam sebuah wawancara

Pada 2011, dalam sebuah wawancara dengan seorang jurnalis, Thomas Mueller menjawab pertanyaan mengenai posisinya dengan kalimat sederhana, tetapi revolusioner: “Ich bin ein Raumdeuter.” Dalam bahasa Indonesia, kalimat ini berarti “Saya adalah penafsir ruang.” Pernyataan itu kemudian menjadi identitas permanen dalam karier sepak bolanya.

Mueller menyadari, dirinya tidak cocok untuk diklasifikasikan dalam posisi standar seperti gelandang serang atau penyerang sayap. Gerakannya tak terikat garis formasi dan kontribusinya seringkali hadir dari ruang-ruang yang tampak kosong bagi pemain lain. Sebutan Raumdeuter ini timbul dari keunikan insting serta pemahaman ruang Mueller, bukan dari taktik pelatih.

Dalam waktu singkat, istilah tersebut menyebar luas, bahkan diadopsi oleh game simulasi taktik seperti Football Manager. Seiring berjalannya waktu, Raumdeuter menjadi istilah teknis yang diakui secara luas dan hanya bisa dijalankan secara otentik oleh Mueller sendiri. Meskipun banyak yang mencoba menirunya, tak ada yang mampu menampilkan esensi Raumdeuter seperti yang dilakukan Mueller.

2. Peran Raumdeuter Thomas Mueller menghasilkan banyak assist bagi gol Robert Lewandowski

Raumdeuter yang secara harfiah berarti ‘penafsir ruang’ adalah peran yang menekankan kecerdasan gerakan tanpa bola. Peran ini juga menuntut kemampuan memahami dinamika permainan dalam sepersekian detik. Tidak seperti false nine yang turun ke lini tengah atau nomor sepuluh yang fokus pada umpan kunci, Raumdeuter justru hidup dari celah-celah kecil antara lini pertahanan lawan.

Mueller sering bergerak dari sisi kanan ke area tengah atau menusuk dari lini kedua dengan mengeksploitasi ruang yang ditinggalkan lawan. Pada musim 2022/2023, menurut data FBref yang dihimpun The Athletic, ia berada di persentil ke-99 untuk expected assists (0,38), umpan ke kotak penalti (2,00), umpan kunci (2,16), dan umpan progresif (4,76) per 90 menit. Angka-angka ini menunjukkan kontribusinya bukan kebetulan, melainkan hasil dari pemahaman posisi dan waktu yang cemerlang.

Salah satu contoh paling mencolok yaitu duetnya dengan Robert Lewandowski. Dari total 344 gol yang dicetak Lewandowski untuk Bayern, 54 di antaranya berasal dari assist Mueller. Kolaborasi ini menunjukkan bagaimana seorang Raumdeuter bisa menjadi pelayan yang efektif tanpa harus dominan secara fisik maupun teknikal.

3. Pep Guardiola sempat kebingungan dalam memaksimalkan peran Thomas Mueller

Penampilan fisik Thomas Mueller tidak mencerminkan atribut seorang pemain elite. Ia tidak dikenal karena kecepatan, kemampuan dribel, atau tendangan spektakuler. Alphonso Davies, rekan setimnya, dalam sebuah siniar dengan Say Less, mengungkapkan ia pernah meragukan Mueller saat musim debutnya di Bayern Munich. “Bagaimana bisa orang ini seorang pemain profesional?”

Davies juga menyoroti adanya miskonsepsi di kalangan pemain muda tentang gambaran pemain profesional. Banyak yang mengira pemain hebat harus memiliki kecepatan dan kemampuan dribel seperti Neymar Junior. Padahal, menurutnya, keunikan Mueller justru terletak pada kesederhanaannya teknisnya. Selama seorang pemain memiliki first touch yang bagus seperti Mueller, ia tetap bisa mendominasi permainan tanpa harus tampil mencolok.

Mantan pelatih Die Roten, Pep Guardiola, pernah mengakui jika Mueller kerap kehilangan bola lebih banyak dari siapa pun. Akan tetapi, ia tetap menganggapnya sebagai pemain dengan bakat luar biasa. Guardiola bahkan sempat kebingungan bagaimana cara memaksimalkannya. Hingga pada musim ketiganya di Allianz Arena, ia membangun ekosistem yang membebaskannya bergerak sebagai striker bayangan. Hasilnya, 20 gol Bundesliga, 8 gol Liga Champions Eropa, dan 4 gol DFB-Pokal dalam satu musim.

Permainan Mueller seringkali baru bisa dimengerti sepenuhnya setelah melihat hasil akhir laga. Gerakannya yang canggung sering menipu lawan, dan penempatan posisi yang tampak kebetulan sebenarnya merupakan buah dari perhitungan tajam terhadap ruang dan momentum. Dalam sepak bola modern yang mengagungkan estetika teknik, Mueller mencuat menjadi pahlawan dari sisi yang tidak terlihat.

4. Raumdeuter lahir dari kecerdasan dan intuisi pemain semacam Thomas Mueller

Peran Raumdeuter bukanlah peran yang bisa diajarkan secara teknis di lapangan latihan. Ia lahir dari insting, kecerdasan alami, dan pemahaman mendalam terhadap permainan. Karena itulah, banyak pengamat percaya ketika Thomas Mueller pensiun, Raumdeuter bisa jadi akan ikut menghilang.

Mueller bukan hanya penafsir ruang, ia juga berani tampil beda. Dia membuktikan kecerdasan dan intuisi dapat memenangkan ruang, berbeda dengan era sepak bola saat ini yang fokus kepada statistik, optimalisasi posisi, serta mengandalkan kecepatan atau kekuatan. Kombinasi bakat seperti itu sangat langka ditemukan pada pemain lain.

Kini masa depan peran ini bergantung apakah ada pemain lain yang mampu menjalankannya. Raumdeuter bisa tetap dikenang sebagai bagian khas dalam sejarah sepak bola modern yang dijalankan oleh satu pemain dengan karakter yang tidak biasa. Dalam hal itu, nilainya terletak pada efektivitas dan keunikannya yang sulit ditemukan dari sosok lain.

Mueller telah memainkan lebih dari 1.100 menit di Bundesliga pada 2024/2025. Walaupun usianya tak lagi muda, ia tetap menunjukkan keinginan untuk melanjutkan karier. Sayangnya, Bayern tak memperpanjang kontraknya, dan perpisahan pun tak terelakkan. Mungkin, saat ia memutuskan pensiun, dunia sepak bola akan kehilangan satu-satunya pemain mampu menafsirkan ruang dengan sempurna.

Thomas Mueller akan meninggalkan Allianz Arena. Namun, makna dari perannya akan terus diperbincangkan. Selama ruang masih ada di sepak bola, kenangan tentang sang penafsir tak akan pernah hilang.

post

Rodrygo Nggak Suka Digeser-geser, Maunya Main di Kiri

PUSAT BOLA – Penyerang Real Madrid Rodrygo Goes dikabarkan tak senang dimainkan di berbagai posisi. Ia merasa mampu mengeluarkan potensi terbaiknya jika fokus bermain di sisi kiri.
Musim ini, Rodrygo sudah tampil 50 kali di seluruh ajang, mencetak 13 gol dan 10 asis. Namun tercatat hanya 12 kali ia tampil sebagai winger kiri, sisanya menjadi winger kanan atau penyerang tengah.

ESPN melaporkan perwakilan Rodrygo telah berbicara langsung dengan presiden Madrid Florentino Perez, menjelaskan ketidakpuasan Rodrygo terhadap posisinya di lapangan. Ia lelah menjadi ‘pemain tim’ yang kerap digeser ke berbagai posisi.

Rodrygo berharap bisa lebih sering diturunkan sebagai winger kiri. Ia menilai performanya yang oke saat bermain di posisi tersebut membuatnya layak tampil rutin di sana.

Jika melihat data Transfermarkt musim ini, Rodrygo memang lebih ‘tajam’ saat bermain di kiri dengan menyumbang enam gol dan enam asis dari 12 penampilan. Sedangkan saat bermain di kanan, ia ‘hanya’ mencetak tujuh gol dan empat asis dari 29 penampilan.

Rodrygo yakin jika Kylian Mbappe dan Vinicius Junior sering dimainkan sebagai duet penyerang, maka posisi winger kiri harusnya bisa diberikan untuknya. Apalagi ia juga bersedia turun membantu pertahanan saat tim diserang.

Performa Rodrygo dinilai menurun dibandingkan musim lalu, saat ia mencetak 18 gol dan sembilan asis untuk membantu Madrid memenangi Liga Champions dan LaLiga. Ia bahkan tak diturunkan sama sekali saat kalah dari Barcelona 3-4 akhir pekan lalu.

Akibatnya, ia pun sampai digosipkan ingin hengkang. Meski tak menutup pintu keluar, namun pemain asal Brasil itu ingin bertahan di Madrid, terlebih kontrak sang pemain masih tersisa tiga tahun lagi.

Rodrygo juga ingin tahu lebih dulu seperti apa rencana pelatih baru Madrid (kemungkinan Xabi Alonso) untuknya sebelum mengambil keputusan. Pergi dari Santiago Bernabeu juga tak mudah karena perlu lampu hijau dari Perez.

post

Daftar Juara Coppa Italia, Terbaru Bologna

PUSAT BOLA – Bologna memenangi gelar Coppa Italia musim ini usai mengalahkan AC Milan 1-0 dalam partai final di Roma. Berikut daftar juara turnamen yang pertama kali digelar pada 1922 tersebut.
Gol tunggal dari Dan Ndoye di menit ke-53 sudah cukup untuk memastikan Bologna keluar sebagai juara dalam laga yang berlangsung di Olimpico, Kamis (15/5/2025) dini hari WIB. Rossoblu menyudahi puasa gelar yang berlangsung sejak 1974.

Titel ini menambah koleksi Coppa Italia milik Bologna menjadi tiga setelah di musim 1969-70 dan 1973-74. Sepanjang sejarah, mereka baru tiga kali masuk final Coppa Italia, namun selalu menang.

Sementara bagi Milan, mereka gagal menambah trofi di musim ini usai memenangi Piala Super Italia pada awal Januari lalu. Rossoneri juga melanjutkan puasa gelar Coppa Italia yang sudah berlangsung sejak 2003.

Sejak itu, Milan sebenarnya sudah tiga kali melaju ke final dalam sedekade terakhir (2016, 2018, dan 2025), namun semuanya berujung kekalahan. Dua yang pertama di tangan Juventus dan terbaru dari Bologna.

Sejauh ini, pemilik gelar Coppa Italia terbanyak adalah Juventus yang sudah 15 kali menjadi juara. Mereka terakhir memenanginya musim lalu. AS Roma dan Inter Milan ada di urutan selanjutnya dengan sembilan gelar.

post

Pesta Juara Barcelona Tertunda Usai Kemenangan Dramatis Real Madrid atas Mallorca

PusatBola – Real Madrid menjaga asa dalam perburuan gelar LaLiga 2024/2025 setelah meraih kemenangan dramatis 2-1 atas Mallorca pada Rabu (14/5) dini hari WIB. Gol penentu kemenangan dicetak oleh Jacobo Ramón pada menit ke-95, menggagalkan peluang Barcelona untuk memastikan gelar juara lebih awal.

Bertanding di Santiago Bernabéu yang sepi penonton, Mallorca unggul lebih dulu melalui gol Martin Valjent pada menit ke-11. Real Madrid, yang dilanda krisis cedera dengan 12 pemain absen, menyamakan kedudukan lewat aksi individu Kylian Mbappé di menit ke-68. Kiper Mallorca, Leo Román, tampil gemilang dengan sejumlah penyelamatan penting. Namun, kesalahan lini belakang Mallorca dimanfaatkan oleh Jacobo Ramón, bek muda berusia 20 tahun dari tim Castilla, yang mencetak gol kemenangan di masa tambahan waktu .

Kemenangan ini membuat Real Madrid tetap tertinggal empat poin dari Barcelona, yang memiliki satu pertandingan lebih banyak. Barcelona berpeluang mengunci gelar LaLiga ke-28 mereka jika berhasil mengalahkan Espanyol dalam Derbi Katalan pada Kamis (15/5) malam WIB .

Pertandingan melawan Espanyol diprediksi berlangsung sengit, mengingat Espanyol sedang berjuang untuk keluar dari zona degradasi. Barcelona harus tampil maksimal untuk memastikan gelar juara tanpa bergantung pada hasil pertandingan Real Madrid selanjutnya.

post

AC Milan Tersungkur di Kandang, Bologna Curi Kemenangan 1-0

PUSAT SCORE – Bologna sukses menjadi juara Coppa Italia 2024/2025 usai menaklukkan AC Milan dengan skor 1-0 dalam partai final yang digelar di Stadio Olimpico, Roma, Kamis (15/5/2025) dini hari WIB.

Milan lebih mendominasi permainan sepanjang dua babak. Namun, justru Bologna yang mampu mencetak gol semata wayang lewat aksi Dan Ndoye di awal babak kedua.

Berkat hasil ini, Bologna pun berhak keluar sebagai juara Coppa Italia musim ini, sekaligus gelar Coppa Italia ketiga mereka atau yang pertama sejak 51 tahun silam.

Jalannya Pertandingan

Laga berlangsung terbuka sejak awal. Baik Milan maupun Bologna mencoba menciptakan peluang berbahaya. Namun, belum ada gol yang lahir dari kedua tim. Skor 0-0 bertahan hingga turun minum.

Kembali dari kamar ganti, Bologna sukses memecah kebuntuan di menit ke-53. Menerima bola liar di kotak penalti, Ndoye sempat memperdaya bek lawan sebelum melepas tembakan yang gagal dibendung Mike Maignan.

Sergio Conceicao bereaksi dengan memasukkan tiga pemain sekaligus. Milan pun semakin intens meneror pertahanan Bologna. Namun, gol penyeimbang tak kunjung datang.

Usaha Rafael Leao dkk. untuk mengejar ketinggalan di sisa waktu gagal membuahkan hasil. Skor 1-0 untuk kemenangan Bologna pun menjadi hasil akhir laga ini.

Susunan Pemain

Milan: Mike Maignan; Fikayo Tomori (Kyle Walker 62′), Matteo Gabbia, Strahinja Pavlovic; Alex Jimenez (Joao Felix 62′), Youssouf Fofana (Samuel Chukwueze 88′), Tijjani Reijnders, Theo Hernandez; Christian Pulisic (Tammy Abraham 87′), Rafael Leao; Luka Jovic (Santiago Gimenez 62′).

Pelatih: Sergio Conceicao.

Bologna: Lukasz Skorupski; Emil Holm (Davide Calabria 76′), Sam Beukema, Jhon Lucumi, Juan Miranda; Remo Freuler, Lewis Ferguson; Riccardo Orsolini (Nicolo Casale 69′), Giovanni Fabbian (Tommaso Pobega 69′), Dan Ndoye (Jens Odgaard 80′); Santiago Castro (Thiijs Dallinga 80′).

Pelatih: Vincenzo Italiano.

Untuk Nonton Live Streaming Bola Bisa Langsung Ke PUSAT SCORE

post

Real Madrid Menang 2-1 atas Mallorca, Langkah Makin Mantap di Puncak

PUSAT SCORE – Real Madrid menunda kepastian juara Barcelona usai mengalahkan Real Mallorca dengan skor 2-1 dalam laga jornada 36 La Liga 2024/2025 yang dihelat di Santiago Bernabeu, Kamis (15/5/2025) dini hari WIB.

Real Madrid sempat tertinggal lebih dulu akibat gol Martin Valjent di awal laga. Tuan rumah bangkit di babak kedua lewat gol Kylian Mbappe dan Jacobo Ramon.

Berkat hasil ini, Real Madrid kini mengoleksi poin 78 di peringkat kedua. Barca masih bisa memastikan juara di pekan ini jika mampu mengalahkan Espanyol, Jumat (16/5/2025) dini hari besok.

Babak Pertama

Real Madrid mencoba bermain agresif sejak awal laga. Namun, justru Mallorca yang mampu membuka keunggulan di menit ke-11. Tembakan Valjent gagal dibendung Thibaut Courtois.

Real Madrid pun semakin gencar meneror pertahanan Mallorca. Sayang, sejumlah peluang yang didapat Mbappe dkk. masih gagal dimaksimalkan menjadi gol.

Leo Roman menjadi pahlawan Mallorca dengan melakukan sejumlah penyelamatan apik. Skor 1-0 untuk keunggulan Mallorca pun bertahan hingga turun minum.

Babak Kedua

Memasuki babak kedua, Real Madrid terus mengurung pertahanan Mallorca. Hasilnya baru didapat di menit ke-68. Mbappe sukses mencetak gol penyeimbang memanfaatkan assist Luka Modric.

Real Madrid menciptakan sederet peluang matang di sisa waktu, salah satunya lewat aksi Gonzalo Garcia di menit ke-88. Sayang, finishing Garcia masih jauh dari harapan.

Ketika laga sepertinya akan berakhir imbang, Jacobo Ramon menjadi pahlawan Real Madrid lewat golnya di menit kelima masa injury time. Skor 2-1 untuk Real Madrid pun menjadi hasil akhir laga ini.

Susunan Pemain

Real Madrid: Thibaut Courtois; Fran Garcia, Jacobo Ramon, Raul Asencio (Jesus Vallejo 64′), Federico Valverde; Dani Ceballos, Luka Modric, Jude Bellingham, Arda Guler; Endrick (Gonzalo Garcia 74′), Kylian Mbappe.

Pelatih: Carlo Ancelotti.

Mallorca: Leo Roman; Copete, Antonio Raillo, Martin Valjent, Toni Lato (Johan Mojica 76′), Mateu Morey (Pablo Maffeo 76′); Sergi Darder (Marc Domenech 84′), Samu Costa, Antonio Sanchez (Omar Mascarell 59′), Vedat Muriqi; Cyle Larin (Daniel Rodriguez 59′).

Pelatih: Jagoba Arrasate.

Untuk Nonton Live Streaming Bola Bisa Langsung Ke PUSAT SCORE

post

Victor Munoz, Penyerang Muda Real Madrid yang Debut di El Clasico

PUSATSCORE , Real Madrid menelan kekalahan 3-4 dari Barcelona pada pekan 35 LaLiga Spanyol 2024/2025. El Real unggul dua gol terlebih dahulu lewat Kylian Mbappe sebelum dibalas empat gol oleh Barcelona melalui Eric Garcia, Lamine Yamal, dan brace Raphinha. Real Madrid sempat mengejar ketertinggalan usai Mbappe melengkapi torehan hattrick pada menit ke-70. Namun, Los Blancos gagal menyamakan kedudukan sampai laga berakhir.

Dalam proses mengejar ketertinggalan tersebut, Real Madrid harus menarik keluar Vinicius Jr akibat cedera engkel pada menit ke-88. Pelatih Real Madrid, Carlo Ancelotti, memutuskan menggantikan Vinicius Jr dengan penyerangmuda jebolan akademi La Fabrica, Victor Munoz. Padahal, Rodrygo Goes juga ada dalam daftar pemain cadangan Real Madrid, tetapi Ancelotti lebih memilih memainkan Munoz.

Pemain berusia 21 tahun akhirnya melakoni debutnya di tim utama Real Madrid dalam laga El Clasico pada 11 Mei 2025. Munoz tidak mampu berbuat banyak di pertandingan ini. Meski begitu, ia telah menapaki langkah penting dalam kariernya sebagai pesepak bola di laga perdananya itu.

Lantas, siapa sebenarnya sosok Victor Munoz? Berikut profil lengkapnya.

1. Memulai kiprahnya dari akademi La Masia bersama Xavi Simons dan Fermin Lopez

Victor Munoz merupakan putra kelahiran Barcelona pada 13 Juli 2003. Ia memulai kiprahnya sebagai pesepak bola kala bergabung dengan akademi FC Barcelona, La Masia, saat berusia 14 tahun. Munoz kala itu berada satu angkatan dengan pemain muda berbakat lainnya, seperti Xavi Simons, Alejandro Balde, dan Fermin Lopez.

Belum sempat bermain di level junior Barcelona, ia memutuskan pindah ke CF Damm pada Juli 2017. Munoz kemudian menerima tawaran bergabung dengan akademi Real Madrid, La Fabrica, pada Juli 2021. Ia mulai merintis kariernya dari tim junior Real Madrid dan tampil impresif di berbagai ajang.

2. Penyerang serbabisa yang bermain impresif bersama tim junior Real Madrid

Victor Munoz merupakan penyerang serbabisa yang dapat bermain di berbagai posisi. Ia mampu tampil sebagai penyerang sayap kanan, kiri, dan striker nomor 9. Menurut Transfermarkt, Munoz bermain sebagai penyerang sayap kanan dalam 6 pertandingan, penyerang sayap kiri 9 laga, dan striker 18 pertandingan.

Posisi terbaiknya sejauh ini yaitu striker nomor 9. Ia mencetak 9 gol dan 5 assist dalam 18 pertandingan di semua kompetisi kala ditempatkan sebagai striker. Munoz merupakan tipikal penyerang yang memiliki kecepatan, skill dribel ciamik, dan insting gol tajam.

Ia menampilkan performa impresif bersama Real Madrd Castilla kala berlaga di Primera Federacion Grupo II pada 2024/2025. Munoz mencetak 10 gol dan 7 assist dalam 31 laga. Tidak heran, ia dilirik Ancelotti untuk berlatih bersama tim utama Real Madrid.

3. Mematikan kolom komentar Instagram usai debut di El Clasico

Victor Munoz mendapat kesempatan tampil di tim utama Real Madrid dalam kekalahan 3-4 dari Barcelona pada 11 Mei 2025. Ia masuk menggantikan Vinicius Jr yang mengalami cedera engkel pada menit ke-88. Keputusan Ancelotti memasukkan Munoz menjadi pertanyaan media dan fans. Sebab, ia memilih pemain muda minim pengalaman ketimbang Rodrygo Goes yang ada di bangku cadangan.

Munoz sempat mendapat satu peluang emas kala berhadapan 1 lawan 1 dengan kiper Barcelona, Wojciech Szczesny, pada menit ke-89. Sayangnya, sepakan kaki kanannya malah melambung jauh dari gawang. Usai pertandingan, Munoz mendapat kritik pedas dari publik Real Madrid akibat kegagalannya dalam memaksimalkan peluang tersebut. Ia sampai mematikan kolom komentar Instagram pribadinya setelah mendapat hujatan dari fans Real Madrid.

Kehadiran Munoz menambah deretan jebolan akademi Real Madrid yang debut di tim utama pada 2024/2025. Sebelumnya, Ancelotti memberikan kesempatan kepada Gonzalo Torres, Diego Aguado, Fran Gonzalez, dan Raul Asencio. Hanya Asencio yang berhasil tampil konsisten di tim utama Los Blancos. Sementara itu, Munoz langsung mendapat tekanan besar dari fans Real Madrid usai gagal memaksimalkan peluang emas di laga debutnya kontra Barcelona. Mampukah ia bangkit dan membuktikan kualitas terbaiknya kepada publik sepak bola Spanyol khususnya fans Real Madrid?

post

3 Trofi Xabi Alonso sebagai Pelatih Bayer Leverkusen

PUSATSCORE , Bayer Leverkusen akan kehilangan manajer mereka, Xabi Alonso, pada akhir musim 2024/2025. Pria asal Spanyol tersebut memutuskan untuk hengkang setelah menukangi klub berjuluk Die Werkself tersebut sejak Oktober 2022. Fabrizio Romano, jurnalis ternama, mengkonfirmasi Alonso sepakat untuk menerima tawaran sebagai juru taktik Real Madrid dengan kontrak hingga 2028 mendatang.

Alonso menjalani masa-masa indah selama 3 musim sebagai pelatih Bayer Leverkusen. Berkat pencapaian gemilang di berbagai ajang, ia akan dikenang dalam sejarah klub. Berkat kehebatannya dalam meramu taktik, Bayer Leverkusen berhasil meraih tiga trofi. Apa saja trofi yang diraih Alonso selama mengarsiteki Die Werkself?

1. Xabi Alonso membawa Bayer Leverkusen juara Bundesliga 2023/2024 tanpa kekalahan

Xabi Alonso mencatatkan pencapaian apik dengan membawa Bayer Leverkusen menjuarai Bundesliga Jerman untuk pertama kalinya dalam sejarah klub. Di bawah asuhan sosok kelahiran 25 November 1981 tersebut, Die Werkself mengangkat trofi Bundesliga 2023/2024 dan memutus dominasi Bayern Munich yang telah berlangsung selama 11 musim. Tak hanya itu, mereka juga menjadi klub pertama dalam sejarah Bundesliga yang tak terkalahkan sepanjang musim.

Dengan komposisi skuad yang diisi Granit Xhaka dan Florian Wirtz, Bayer Leverkusen mengakhiri perjuangan di Bundesliga 2023/2024 dengan mengoleksi 90 poin. Mereka mencatatkan 28 kemenangan dan 6 keimbangan tanpa sekali pun menelan kekalahan. Die Werkself bejarak 17 poin dari VfB Stuttgart yang finis sebagai runner-up

Sepanjang kompetisi tersebut, Bayer Leverkusen menunjukkan dominasi dengan menorehkan sejumlah kemenangan telak. Mereka bahkan mencatatkan kemenangan dengan minimal margin tiga gol sebanyak 13 kali. Werder Bremen dan VfL Bochum menjadi korban keganasan Bayer Leverkusen dengan kalah telak 0-5.

2. Xabi Alonso mempersembahkan trofi DFB-Pokal 2023/2024

Gelar juara Bundesliga bukanlah satu-satunya gelar juara yang dimenangi Bayer Leverkusen pada 2023/2024. Pada musim tersebut, Xabi Alonso juga berhasil mempersembahkan trofi DFB-Pokal. Itu merupakan trofi kedua setelah yang pertama diraih pada 1992/1993.

Die Werkself melaju kencang di DFB-Pokal 2023/2024. Mereka memulai perjalanan di ajang tersebut dengan kemenangan telak 8-0 atas Teutonia 05 pada putaran pertama. Kemudian, mereka berhasil merebut satu tiket di final setelah menyingkirkan SV Sandhausen, SC Paderborn, VfB Stuttgart, dan Fortuna Duesseldorf.

1. FC Kaiserslautern menjadi lawan Bayer Leverkusen di partai puncak. Lewat pertarungan sengit, Die Werkself akhirnya merebut trofi juara setelah menang tipis 1-0 pada laga penentuan. Satu-satunya gol dalam duel yang berlangsung di Olympiastadion Berlin tersebut dicetak Granit Xhaka pada menit 17.

3. Piala Super Jerman 2024/2025 menjadi gelar juara terakhir yang diraih Xabi Alonso bersama

Status sebagai juara Bundesliga 2023/2024 membuat Bayer Leverkusen tampil di laga penentuan untuk memperebutkan gelar juara DFL-Supercup atau Piala Super Jerman pada 2024/2025. Itu sekaligus menjadi penampilan pertama bagi mereka di ajang tersebut. Hasilnya, Die Werkself berhasil merengkuh gelar juara setelah menumbangkan VfB Stuttgart.

Perjuangan Bayer Leverkusen untuk meraih kesuksesan dalam laga tersebut tak dilalui dengan mudah. Kedua tim menyajikan pertandingan sengit dengan hasil skor 2-2 hingga babak normal berakhir. Menariknya, Bayer Leverkusen hanya bermain dengan sepuluh pemain sejak menit 37 karena Martin Terrier diganjar kartu merah.

Pasukan Xabi Alonso akhirnya keluar sebagai juara setelah melakoni adu penalti. Empat penendang Bayer Leverkusen berhasil melakukan tugasnya masing-masing. Di sisi lain, 3 dari 5 eksekutor VfB Stuttgart gagal membobol gawang Die Werkself.

Dengan 3 trofi yang diraih selama dilatih Xabi Alonso, kini Bayer Leverkusen mengoleksi 6 trofi dalam kabinet mereka. Sebelumnya, mereka juga pernah memenangi 1 trofi DFB-Pokal (1992/1993), 1 trofi UEFA Cup (1987/1988), dan 1 trofi Bundesliga 2 (1978/1979).

post

“Juara Coppa Italia Saja Tak Cukup, Milan”

PUSAT BOLA – AC Milan berpeluang menutup musim dengan gelar Coppa Italia. Tapi itu tak disebut tak cukup untuk menebus penampilan angin-anginan di Serie A.
AC Milan berpeluang memenangi Coppa Italia musim ini. Rossoneri akan menghadapi Bologna pada final di Olimpico, Roma, pada Kamis (15/5/2025) dini hari WIB.

Itu bisa menjadi titel kedua Milan musim ini. Sebelumnya tim polesan Sergio Conceicao itu sudah memenangi Piala Super Italia di bulan Januari.

Namun gelandang legendaris Milan Demetrio Albertini menilai sukses di Coppa Italia tak akan cukup untuk menutupi hasil tak memuaskan di Liga Italia. Saat ini Diavolo Rossi ada di peringkat delapan dengan 60 poin.

Meski cuma berjarak empat poin dari zona Liga Champions, namun kelolosan sudah terlanjur tidak realistis. Milan harus berharap empat tim terpeleset untuk bisa finis di posisi empat.

“Bagi saya, tidak,” jawab Albertini ketika ditanya, apakah gelar Coppa Italia cukup untuk menyelamatkan musim.

“Saya berharap Milan bisa mengangkat trofinya dan merayakan, karena untuk menjadi juara itu selalu sulit.”

“Meski demikian, saya yakin Milan, dalam sejarah mereka, tidak boleh terlalu jauh dari target-target mereka dan tidak memikirkan para suporter yang datang ke stadion sebagai tujuan harian. Itu tak bisa diterima,” ujarnya dikutip Football Italia.

post

“Kroos: Real Madrid Gagal Bukan karena Mbappe”

PUSAT BOLA – Real Madrid tidak mampu mempertahankan gelar Liga Champions musim ini. Toni Kroos menegaskan hal ini bukan salah Kylian Mbappe.
Madrid menjalani musim yang sulit meski sudah mendatangkan Kylian Mbappe. Los Blancos malah terancam tanpa gelar untuk menutup musim 2024/2025.

Raksasa asal Spanyol itu padahal mampu menyabet gelar LaLiga dan Liga Champions pada musim lalu. Sebuah bukti bahwa kemunduran pesat terjadi di Madrid.

Kroos, yang merupakan mantan pemain Madrid, tak mau menyahkan Mbappe. Terlebih, PSG justru mampu ke final Liga Champions musim ini meski tak diperkuat Mbappe lagi.

“Bukan salah Mbappe jika Madrid tidak memenangkan Liga Champions,” kata Kroos dalam podcast di Einfach mal Luppen, yang dikutip dari AS.

Koos menilai bahwa Mbappe terus meningkat bersama Madrid. Pemain berusia 26 tahun itu bahkan bisa membuat hat-trick meski Madrid kalah 3-4 dari Barcelona akhir pekan lalu.

“Awalnya sulit baginya. Ada banyak kritik, tetapi dia dalam performa yang luar biasa akhir-akhir ini. Kemarin dia membuktikannya lagi: dia selalu berbahaya, selalu menawarkan opsi,” Kroos menegaskan.