post

Barcelona Raih Treble Winner Lokal, Ini Kiat Hansi Flick

PUSATSCORE Barcelona memang gagal menyabet trofi Liga Champions 2024/25. Namun, mereka tetap saja berhasil meraih trable winner lokal dengan mengawinkan gelar Piala Super Spanyol, Copa del Rey, dan LaLiga musim ini.

Sempat terseok di bawah asuhan sang legenda Xavi Hernandez, Barcelona bangkit bersama Hansi Flick. Dia mampu meramu tim cukup apik, tetapi dia menolak timnya disebut tampil sempurna usai mendapat arahannya.

“Meraih gelar itu bukan soal permainan yang sempurna, tetapi ini soal perkembangan,” kata Flick dikutip Tribuna.

1. Flick akui maksimalkan potensi pemain

Flick mengaku, jika penampilan Barcelona musim ini bukan karena tngan dinginnya semata. Lebih dari itu, kemajuan para pemain di setiap latihan dan pertandingan, membuat tim bisa bermain baik dan konsisten.

Dia menilai, hanya melihat potensi pemain dan terus berupaya meningkatkan kemampuan masing-masing individu saja.

“Pemain itu merupakan manusia biasa. Saat pemain mendapatkan bisa percaya diri, segala hal mungkin bisa terjadi,” ujar eks pelatih Bayern Muenchen itu.

2. Andalkan Lewandowski hingga Lamine Yamal

Hansi Flick memang bisa memanfaatkan kemampuan setiap pemain dengan jeli. Pemain yang sudah lama dikenalnya, yakni Robert Lewandowski, bisa dimaksimalkan potensinya untuk menjadi juru gedor Barcelona musim ini.

Raphinha yang sempat frustrasi selama diasuh Xavi, bisa bangkit dan jadi pelayan yang baik bagi para penyerang Blaugrana.

Yang paling menonjol, justru ada peran pemain muda berusia 17 tahun Lamine Yamal. Selain bisa menghidupkan permainan tim, dia punya magis dengan gol-gol dan assist pentingnya di setiap pertandingan.

3. Barcelona benar-benar pecundangi Madrid musim ini

Menilik kesempurnaan Barcelona musim ini, wajar jika tim besutan Hansi Flick ini sulit disaingi lawan-lawannya di kompetisi Domestik, terutama bagi seteru utamanya Real Madrid.

Dalam tiga kompetisi ini, Los Blancos mampu dipecundangi Barcelona dengan sempurna. Usai dikalahkan di final Piala Super Spanyol (2-5), mereka kembali keok di tangan Raphinha dan kolega di partai puncak Copa del Rey (2-3).

Terakhir, Barcelona dengan epik bisa meraih gelar LaLiga musim ini. Kepastian itu didapat usai mereka sukses mengandaskan Real Madrid dalam laga El Clasico yang terjadi di pekan ke-35.

post

Amorim: MU Punya Tradisi Juara, Kami Harus Menang Liga Europa

PUSATSCORE – Ruben Amorim menegaskan, Manchester United harus jadi juara Liga Europa 2024/25. Menurutnya, jika Setan Merah gagal meraih gelar tersebut, musim ini tak ada artinya.

MU bakal bersua Tottenham dalam perebutan gelar Liga Europa pada 22 Mei 2025. Kedua kesebeleasan bakal bentrok di Stadion San Mames, Bilbao, Spanyol, untuk menentukan juara musim ini.

“Bagi Manchester United, jika hanya bermain di final saja, itu tidak cukup. Kami punya tradisi juara, dan itu yang harus kami buktikan,” kata Amorim dalam wawancaranya bersama MUTV.

1. Amorim sebut MU lakukan persiapan serius demi gelar juara

Agar MU bisa meraih kemenangan lawan Tottenham, Amorim pun menyiapkan skuadnya dengan serius. Dia tak mau kesempatan terakhir meraih gelar musim ini, hilang begitu saja.

“Kami menyiapkan duel final ini sebaik mungkin. Anda bisa menilai bagaimana kami latihan dengan sangat serius. Sebab, gelar itu begitu penting bagi MU,” ujar eks pelatih Sporting CP ini.

Menurutnya, motivasi dia dan para pemain sangat besar untuk bisa mempersembahkan prestasi kepada fans setia MU.

2. Amorim tau konsekuensi jika gagal di MU

Sebelumnya, Amorim sempat dibuat frustrasi lantaran penampilan MU di Premier League berbanding terbalik. Saat tim berkutat di papan bawah, Rasmus Hojlund dan kolega justru tak terkalahkan di Liga Europa.

Tampil inkonsisten, Amorim mengaku masih butuh waktu mengangkat performa MU. Namun, dia mengaku siap didepak jika tak bisa membawa timnya lebih baik.

“Yang ingin saya katakan adalah kami harus tampil baik. Kami punya musim ini, dan masa mendatang kami harus tampil baik atau mereka akan memecat kami. Itu hal yang wajar,” kata Amorim, dikutip ESPN beberapa waktu lalu.

3. Asa terakhir MU bisa main di Liga Champions musim depan

Liga Europa jadi harapan terakhir MU untuk meraih gelar musim ini. Selain itu, ajang ini merupakan peluang terakhir tim besutan Ruben Amorim bisa tampil di kompetisi Eropa musim depan, karena skuadnya sudah tak bisa mengejar tiket tersebut di Premier League.

Sejauh ini, MU berada di peringkat 16 klasemen sementara Premier League. Menyisakan satu laga lagi, mereka dipastikan tak bisa meraih tiket ke tiga kompetisi Eropa yang diperebutkan.

Harapan Manchester United adalah menjadi juara Europa League musim ini. Jika tercapai, mereka bisa lolos ke Liga Champions musim depan.

post

Juventus Bahagia bersama Tudor

PUSAT BOLA – Penyerang muda Juventus Kenan Yildiz memuji dampak positif Igor Tudor untuk tim. Yildiz menyebut Tudor memberi energi kepada Juventus.
Tudor ditunjuk sebagai pelatih Juventus pada Maret lalu. Ia datang menggantikan Thiago Motta yang dipecat.

Bersama Tudor, Juventus mencatatkan empat kemenangan, tiga hasil seri, dan satu kali kalah dalam delapan pertandingan. Yildiz menyebut Tudor memberikan dampak positif terhadap tim.

“Dia memberi kami energi, itu penting buat kami. Sejak dia datang, kami bahagia, kami bekerja keras,” ujar Yildiz kepada DAZN.

Juventus mencatatkan kemenangan 2-0 atas Udinese di Serie A akhir pekan kemarin. Kemenangan tersebut menjaga asa Bianconeri untuk finis di empat besar.

Juventus saat ini ada di peringkat keempat klasemen Liga Italia dengan 67 poin. Namun, mereka hanya unggul satu angka atas AS Roma yang ada satu tingkat di bawahnya.

Pada pertandingan pekan terakhir Serie A 2024/2025, Juventus akan tandang ke markas Venezia pada Senin (26/5/2025) dini hari WIB.

“Belum selesai, kami masih punya satu final lagi melawan Venezia. Kami hanya harus melihat ke sana, ayo menangi pertandingan ini,” kata Kenan Yildiz.

post

Liverpool Kalah, tapi Bikin Rekor Ini

PUSAT BOLA – Liverpool memang kalah di kandang Brighton & Hove Albion. Tapi, The Reds membawa pulang rekor baru di Premier League. Apa itu?
Melawat ke Amex Stadium, Selasa (20/5/2025) dini hari WIB, Liverpool unggul 2-1 di babak pertama lewat gol-gol Harvey Elliot dan Dominik Szoboszlai. Brighton sempat menyamakan skor lewat Yasin Ayari.

Di babak kedua, Brighton kemudian berbalik unggul 3-2 lewat gol-gol Kaoru Mitoma dan Jack Hinshelwood. Skor tak berubah hingga laga berakhir dan Liverpool menelan kekalahan keempatnya musim ini.

Ironisnya dua dari empat kekalahan itu diderita usai Liverpool memastikan gelar juara di pekan ke-34. Setelah jadi juara, Liverpool malah cuma meraih satu hasil imbang dan dua kekalahan, salah satunya dari Chelsea.

Meski performanya anjlok, Liverpool tetap bisa mencatatkan rekor baru di Premier League. Mereka jadi tim pertama yang selalu mencetak minimal dua gol atau lebih di 31 pertandingan berbeda selama semusim.

Di level internal, ini jadi kali pertama Liverpool mencetak gol di semua pertandingan tandang selama satu musim. Liverpool juga perdana bikin gol di 21 pertandingan tandang beruntun.

Tim berjuluk si Merah itu jadi klub Premier League ketiga yang melakukannya setelah Arsenal dan Manchester United di musim 2001/2002.

“Kami tidak bisa bilang kami sangat sedih dengan hasil ini, tapi kami tidak ingin kalah di sini, kami ingin menang. Kami tunjukkan di 70 menit pertama bahwa kami ingin pulang dengan tiga poin. Kami bertemu Brighton, tim yang tangguh dan mereka pantas mereka. Mereka sepertinya lebih menginginkan menang,” ujar Szoboszlai seperti dikutip BBC Sport.

“Sulit membicarakan soal laga ini karena kami sudah juara liga, tapi kami tidak ingin kalah di sini.”

post

Cuan Pake Banget! Inilah Penghasilan Cristiano Ronaldo Selama di Liga Pro Saudi

PusatBola, 19 Mei 2025 – Cristiano Ronaldo bukan hanya menjadi ikon sepak bola dunia, tetapi juga mesin uang luar biasa. Sejak bergabung dengan Al Nassr pada Januari 2023, megabintang asal Portugal ini mencetak rekor bukan hanya di lapangan, tapi juga di rekening banknya. Tak heran jika banyak yang menyebutnya sebagai pesepakbola dengan “cuan paling gila” di era modern.

Berdasarkan laporan berbagai media internasional, kontrak Ronaldo bersama Al Nassr disebut-sebut bernilai sekitar $200 juta per tahun atau setara dengan lebih dari Rp3 triliun – angka yang mencakup gaji, hak citra, dan berbagai kerja sama komersial lainnya.

Rincian Gaji Fantastis Ronaldo:

Gaji pokok: $75 juta per tahun

Bonus dan hak citra: Hingga $125 juta per tahun

Pendapatan per minggu: Sekitar $3,8 juta

Pendapatan per hari: Lebih dari $540.000

Pendapatan per jam: Sekitar $22.500

Jumlah ini membuat Ronaldo menjadi atlet dengan bayaran tertinggi di dunia, melampaui rival-rivalnya seperti Lionel Messi dan Kylian Mbappé. Bahkan hanya dalam satu bulan bermain di Liga Pro Saudi, Ronaldo bisa menghasilkan lebih dari gaji tahunan sebagian besar pemain top Eropa.

Tak hanya itu, kehadiran Ronaldo di Arab Saudi juga membawa efek ekonomi luar biasa. Penjualan merchandise Al Nassr melonjak drastis, jumlah pengikut klub di media sosial meledak, dan nilai komersial Liga Pro Saudi meroket. Sponsor-sponsor besar pun berlomba-lomba mengikat kerja sama dengan klub maupun liga.

Di luar lapangan, Ronaldo juga menikmati kemewahan ala Timur Tengah: hunian supermewah, armada mobil eksotis, hingga perlindungan keamanan kelas tinggi. Semua itu dibalut dengan status sebagai duta tidak resmi promosi global Arab Saudi.

Kesimpulannya?
Cristiano Ronaldo bukan hanya mencetak gol di lapangan, tapi juga mencetak cuan luar biasa. Di usia 39 tahun, ia membuktikan bahwa karier sepak bola bisa tetap mendatangkan uang gila-gilaan—asalkan namamu adalah Cristiano Ronaldo.

post

Kritikan Pedas Fans Al Nassr Pada Cristiano Ronaldo: Cengeng!

PusatBola, 19 Mei 2025 – Cristiano Ronaldo kembali menjadi sorotan, kali ini bukan karena aksi gemilang di lapangan, melainkan akibat kritik pedas dari sebagian fans Al Nassr yang menyebutnya “cengeng” usai laga terbaru Liga Pro Saudi.

Dalam pertandingan melawan Al Hilal akhir pekan lalu, Ronaldo terlihat menunjukkan ekspresi frustrasi dan terlibat adu argumen dengan wasit serta pemain lawan setelah Al Nassr gagal meraih kemenangan. Aksi itu memicu reaksi negatif dari sebagian suporter klub yang mulai mempertanyakan sikap profesional sang megabintang.

“Ronaldo memang pemain besar, tapi belakangan dia terlalu banyak mengeluh. Setiap pelanggaran kecil langsung diprotes, bahkan kadang tidak perlu,” tulis seorang pengguna di forum fans Al Nassr. “Kami ingin pemimpin yang bisa mengangkat tim, bukan mengeluh setiap saat.”

Tak hanya di media sosial, sorakan sarkastis juga terdengar dari tribun saat Ronaldo meninggalkan lapangan. Istilah “cengeng” bahkan sempat menjadi trending lokal di Riyadh usai pertandingan tersebut.

Meski demikian, tidak sedikit pula fans yang membela Ronaldo. Mereka menilai sikap emosionalnya mencerminkan rasa frustrasi akibat performa tim yang tidak konsisten. “Dia hanya ingin menang. Mentalitasnya beda. Justru itu yang dibutuhkan Al Nassr,” tulis salah satu pendukung di X (Twitter).

Cristiano Ronaldo sendiri belum memberikan tanggapan resmi terkait kritik tersebut. Namun pelatih Al Nassr, Luis Castro, dalam konferensi pers menegaskan bahwa Ronaldo tetap menjadi figur penting di ruang ganti dan menunjukkan dedikasi luar biasa setiap latihan.

Dengan musim yang masih menyisakan beberapa laga krusial, perhatian kini tertuju pada bagaimana Ronaldo akan merespons tekanan ini – apakah ia akan membungkam kritik lewat performa, atau makin tertekan oleh ekspektasi publik?

post

Ruben Amorim: Tidak Bisa Ditawar, Juara Liga Europa Harga Mati untuk MU!

PUSAT SCORE – Ruben Amorim, manajer Manchester United, menegaskan bahwa timnya harus keluar sebagai juara di final Liga Europa 2024/2025. Ia menyebut Setan Merah tidak cukup hanya menjadi finalis semata di ajang ini.

Setelah sukses melibas Athletic Bilbao di semifinal, Setan Merah kini bersiap menghadapi Tottenham Hotspur di partai puncak Liga Europa 2024/2025. Laga ini akan digelar di markas Bilbao, San Mames, Spanyol.

Ini kali ketiga MU masuk ke Final Liga Europa. Terakhir kali mereka masuk partai puncak ini di tahun 2021 silam, di mana mereka dikalahkan oleh wakil Spanyol, Villarreal.

Di edisi tahun 2025 ini, Ruben Amorim memasang target tinggi. Ia ingin timnya keluar sebagai pemenang dari kejuaraan ini.

Finalis Saja Tidak Cukup!

Bagi Amorim, sekadar lolos ke final bukanlah pencapaian yang menggembirakan bagi klub sebesar Manchester United.

Ia menyebut Manchester United punya tradisi yang kuat untuk menjuarai sebuah turnamen sehingga ia ingin timnya meraih hasil yang sama di final nanti.

“Di klub sebesar Manchester United, menjadi finalis saja tidak cukup. Tradisi kami adalah juara, dan itulah yang harus kami buktikan,” tegasnya dalam wawancara eksklusif dengan MUTV.

Persiapan Matang untuk Pertaruhan Besar

Amorim mengungkapkan bahwa seluruh skuad sedang mempersiapkan pertandingan ini dengan serius. Semua penggawa MU ingin memberikan performa terbaiknya agar mereka bisa keluar sebagai juara.

“Kami mempersiapkan pertandingan ini dengan sebaik mungkin. Anda bisa lihat semua pemain kami berlatih dengan antusias,” sambung Amorim.

“Trofi juara ini sangat penting bagi kami dan trofi ini punya arti besar bagi kami. Kami ingin memberikan trofi ini untuk para fans kami,” ia menandaskan.

Lebih dari Sekadar Gelar

Kemenangan di Liga Europa bukan hanya tentang prestise, tapi juga berpengaruh besar pada masa depan MU. Tanpa trofi, Setan Merah berisiko kehilangan tiket kompetisi Eropa musim depan—yang bisa berdampak pada daya tarik klub di bursa transfer dan stabilitas keuangan.

Dengan motivasi sebesar ini, Amorim dan anak asuhnya diharapkan bisa memberikan yang terbaik dan mengakhiri musim dengan trofi.

Untuk Nonton Live Streaming Bola Bisa Langsung Ke PUSAT SCORE

post

Kevin De Bruyne Bisa Saja Kembali ke Chelsea, Tapi Cole Palmer yang Kena Dampaknya

PUSAT SCORE – Eks bek ChelseaWilliam Gallas, mengatakan reuni Kevin De Bruyne dengan The Blues sah-sah saja terjadi. Akan tetapi ia memperingatkan transfer itu bisa mengancam perkembangan Cole Palmer.

De Bruyne segera berpisah dengan Manchester City. Pada bulan April 2025 lalu, ia mengumumkan akan cabut dari Etihad setelah kontraknya berakhir.

Spekulasi mengenai masa depan De Bruyne kemudian bermunculan. Ada rumor yang menyebut ia mungkin saja bertahan di Premier League.

Pasalnya De Bruyne tak menutup pintu untuk terus bermain di klub Liga Inggris lain setelah City. Chelsea kemudian disebut sebagai salah satu klub yang bisa jadi pelabuhan kariernya yang baru.

Potensi Dampak Kevin De Bruyne di Chelsea

Kedatangan Kevin De Bruyne ke Chelsea bisa menjadi langkah strategis yang signifikan. Sebagai salah satu playmaker terbaik dunia, De Bruyne memiliki kemampuan untuk mengubah jalannya pertandingan. Namun, hal ini juga berarti bahwa The Blues harus memikirkan bagaimana mengatur peran para pemain di lini tengah.

Sebab Chelsea sekarang sudah punya playmaker muda yang handal dalam diri Cole Palmer. William Gallas pun mengatakan akan ada risiko bahwa Palmer tidak dapat menunjukkan performa terbaiknya jika dimainkan bareng De Bruyne. 

“Merekrut Kevin De Bruyne akan menjadi peluang bagus bagi Chelsea, tetapi ada satu masalah. Masalahnya adalah menempatkan dua playmaker di posisi yang sama dapat membahayakan perkembangan Cole Palmer karena ia harus bermain melebar lagi,” ujarnya seperti dilansir Goal.

Pengalaman Cole Palmer di City

Cole Palmer adalah salah satu talenta muda yang menjanjikan di Chelsea. Sejak bergabung dari Manchester City, ia menunjukkan potensi besar dan kemampuan untuk beradaptasi dengan permainan tim. Namun dengan kemungkinan kedatangan De Bruyne, Palmer harus mengulang lagi pengalamannya di City.

Palmer sebelumnya harus beradaptasi dengan peran yang lebih melebar di Manchester City. Pada akhirnya pemain muda asal Inggris itu memutuskan cabut ke klub lain.

“Itu terjadi ketika mereka berdua di Manchester City, itulah mengapa kita melihat Palmer pindah ke Chelsea dan melihat apa yang telah dilakukannya sejak saat itu. Akan menyenangkan melihat De Bruyne kembali ke Chelsea, tetapi itu akan menjadi situasi yang sangat sulit bagi manajer,” ujar Gallas.

Jadwal Chelsea Berikutnya

Kompetisi: Liga Inggris/Premier League

Pertandingan: Nottingham Forest vs Chelsea

Stadion: City Ground

Hari: Minggu, 25 Mei 2025

Kickoff: 22.00 WIB

Untuk Nonton Live Streaming Bola Bisa Langsung Ke PUSAT SCORE

post

3 Pemain Manchester City asal Inggris Termuda Tampil di Final Piala FA

PUSATSCORE , Beberapa talenta muda Manchester City asal Inggris mendapat kepercayaan dari pelatihnya untuk tampil di laga besar seperti final Piala FA. Kompetisi tersebut terbilang spesial bagi sepak bola Inggris. Pasalnya, Piala FA merupakan ajang tertua dalam sepak bola Inggris sebelum era First Division dan English Premier League (EPL).

Maka dari itu, bermain di final Piala FA merupakan pencapaian spesial bagi para pesepak bola muda Inggris khususnya yang membela Manchester City. Tercatat, ada tiga pemain Manchester City asal Inggris termuda yang tampil di final Piala FA.

1. Tommy Caton bermain di final Piala FA saat berusia 18 tahun 220 hari

Tommy Caton merupakan bek tengah jebolan akademi Manchester City. Ia membela tim utama The Citizens selama 5 tahun pada 1979–1984. Caton mencetak 6 gol dan 2 assist dalam 179 pertandingan di semua kompetisi. Ia kemudian hengkang ke Arsenal pada Desember 1983.

Caton sempat membela Oxford United pada Februari 1987–November 1988, sebelum terakhir kali bermain untuk Charlton Athletic pada Maret 1983. Sayangnya, ia wafat akibat serangan jantung kala masih berstatus sebagai pemain Charlton dengan usianya yang masih menginjak 30 tahun pada 30 April 1993. Salah satu pencapaian terbaik Caton sebagai pesepak bola kala mengantarkan Manchester City menembus final Piala FA 1980/1981.

Ia bermain dalam tujuh pertandingan dari babak ketiga sampai final. Sebagai informasi, Piala FA kala itu masih menggunakan format tanding ulang jika laga final berakhir imbang. Caton bermain sebagai starter kala Manchester City imbang 1-1 kontra Tottenham Hotspur pada laga pertama final Piala FA pada 9 Mei 1981. Ia kala itu mencatat rekor sebagai pemain Manchester City asal Inggris termuda yang tampil di final Piala FA kala masih berusia 18 tahun 220 hari. Manchester City akhirnya takluk 2-3 dari Tottenham di laga replay final Piala FA pada 14 Mei 1981.

2. Steve MacKenzie tampil di final Piala FA saat usianya menginjak 19 tahun 172 hari

Selain Caton, Manchester City memiliki talenta muda binaan akademi lainnya yang menjadi andalan di tim utama bernama Steve MacKenzie. Ia berposisi sebagai gelandang serang. Sama seperti Caton, MacKenzie termasuk salah satu pemain yang turut mengantarkan Manchester City melaju ke final Piala FA pada 1980/1981.

Ia mencetak 2 gol dalam 6 pertandingan Piala FA dari babak keempat sampai final. MacKenzie tampil penuh selama 120 menit kala Manchester City seri 1-1 menghadapi Tottenham Hotspur pada laga pertama Piala FA pada 9 Mei 1981. Ia ketika itu masih berusia 19 tahun 172 hari. MacKenzie kemudian menorehkan satu gol dalam kekalahan Manchester City 2-3 dari Tottenham pada pertandingan ulang final Piala FA pada 14 Mei 1981.

3. Nico O’Reilly masih berusia 20 tahun 57 hari kala bermain sebagai starter di final Piala FA

Nico O’Reilly menjadi salah satu pemain muda jebolan akademi Manchester City yang mendapat banyak kesempatan bermain di tim utama pada 2024/2025. Ia menjalani debut bersama tim senior The Citizens saat mengalahkan Manchester United pada Community Shield 2024. O’Reilly lalu diandalkan pelatih Manchester City, Pep Guardiola, di Piala FA dari babak ketiga sampai final. Penampilannya cukup impresif dengan catatan 3 gol dan 2 assist dalam 6 pertandingan Piala FA pada 2024/2025.

O’Reilly dipercaya menempati posisi bek kiri Manchester City kala menghadapi Crsytal Palace pada final Piala FA 17 Mei 2025. Ia ketika itu masih berusia 20 tahun 57 hari. Namun, O’Reilly tidak mampu berbuat banyak bagi Manchester City yang takluk 0-1 dari Crsytal Palace di laga ini. Meski begitu, tampil penuh selama 90 menit di final Piala FA menjadi langkah brilian di awal karier sang pemain.

Ketiga pemain Inggris di atas merupakan jebolan terbaik akademi Manchester City yang mendapat kepercayaan bermain di final Piala FA sebagai starter. Sayangnya, tidak ada satupun dari mereka yang mampu mengantarkan The Citizens menjuarai Piala FA. Meski begitu, kehadiran mereka membuktikan kepiawaian akademi Manchester City dalam melahirkan pesepak bola berbakat dari masa ke masa.

post

3 Musim saat Peter Gulacsi Membuat Clean Sheet Terbanyak di Bundesliga

PUSATSCORE , Bundesliga Jerman 2024/2025 telah usai. Beberapa klub menyelesaikan musim dengan hasil memuaskan. Salah satunya tentu Bayern Munich yang kembali ke takhta juara. Ada pula pemain Bayern yang berhasil menorehkan pencapaian pribadi. Contohnya Harry Kane yang menjadi top skor dan Michael Olise yang membuat assist terbanyak.

Sementara itu, daftar clean sheet terbanyak di Bundesliga 2024/2025 dipimpin Peter Gulacsi. Kiper RB Leipzig itu membuat 14 clean sheet, unggul tipis atas Manuel Neuer yang 13 kali nirbobol. Bagi Gulacsi, ini bukan kali pertama ia mencatat clean sheet terbanyak dalam 1 musim Bundesliga. Termasuk 2024/2025, ia melakukannya dalam tiga musim berikut ini.

1. Peter Gulacsi membuat 16 clean sheet dan hanya kebobolan 27 kali di Bundesliga 2018/2019

Peter Gulacsi adalah kiper asal Hungaria yang membela RB Leipzig sejak 2015. Ia adalah bagian skuad RB Leipzig yang pertama kali berkompetisi di Bundesliga pada 2016/2017. Gulacsi tampil cukup apik dalam 2 musim pertamanya di Bundesliga. Namun, namanya baru benar-benar melambung berkat penampilannya pada 2018/2019.

Gulacsi adalah kiper dengan clean sheet terbanyak di Bundesliga musim tersebut. Ia membuat 16 clean sheet dalam 33 penampilan dan hanya kebobolan 27 kali. Gulacsi bahkan sempat menjaga gawangnya nirbobol dalam lima laga beruntun pada pekan 7–11.

RB Leipzig sendiri akhirnya menjadi klub yang paling minim kebobolan di Bundesliga 2018/2019. Mereka juga finis di peringkat ketiga klasemen. Kiprah Gulacsi pun sukses membawa RB Leipzig ke final DFB-Pokal musim tersebut. Namun, mereka gagal juara usai dikalahkan Bayern Munich.

2. Gulacsi membuat 15 clean sheet dan membawa RB Leipzig menjadi runner-up Bundesliga 2020/2021

Peter Gulacsi kembali menjadi pembuat clean sheet terbanyak di Bundesliga pada 2020/2021. Ia tampil dalam 33 partai liga musim tersebut, kebobolan 30 kali, dan mencatat 15 clean sheet. Jasa Gulacsi saat itu pun bukan hanya mengawal gawang RB Leipzig. Ia juga beberapa kali tampil sebagai kapten timnya.

Kiprah Gulacsi pun sukses membawa RB Leipzig finis sebagai runner-up Bundesliga. Mereka bahkan sempat memimpin klasemen pada awal musim meski hanya sebentar. RB Leipzig juga berhasil mencapai final DFB-Pokal 2020/2021. Namun, mereka lagi-lagi gagal juara, kali itu karena tumbang di tangan Borussia Dortmund.

3. Torehan 14 clean sheet Gulacsi hanya membawa RB Leipzig finis di peringkat ketujuh Bundesliga 2024/2025

Pada 2024/2025, Gulacsi sekali lagi menorehkan clean sheet terbanyak di Bundesliga. Kiper 35 tahun itu membuat 14 clean sheet dalam 30 penampilan. Itu termasuk 6 clean sheet dalam 7 laga pertama RB Leipzig di Bundesliga musim ini. RB Leipzig pun sempat tak terkalahkan dan bertengger di peringkat kedua pada awal musim.

Sayangnya, setelah itu Gulacsi mulai sering kebobolan. Gawangnya bahkan sempat jebol empat kali atau lebih dalam tiga laga. Posisi RB Leipzig di klasemen pun perlahan menurun. Mereka akhirnya finis di peringkat ketujuh dengan catatan 48 kali kebobolan. Itu termasuk 39 gol yang bersarang ke gawang mereka saat dikawal Gulacsi.

RB Leipzig juga banyak kebobolan di Liga Champions Eropa hingga gugur pada fase grup. DFB-Pokal sempat jadi harapan, tetapi mereka akhirnya terhenti pada semifinal. Bisa dibilang, 2024/2025 adalah salah satu musim terburuk Gulacsi bersama RB Leipzig. Ia beruntung masih bisa membuat clean sheet terbanyak di Bundesliga sebagai pelipur lara.

Peter Gulacsi memang tak setenar kiper top Bundesliga Jerman seperti Manuel Neuer atau Lukas Hradecky. Namun, tiga kali membuat clean sheet terbanyak di Bundesliga sudah membuktikan kualitasnya. Mampukah Gulacsi melakukannya lagi untuk kali keempat bahkan kelima?