3 Pemain Argentina yang Membela Benfica pada 2024/2025, Jadi Andalan?

PUSATSPORT , Benfica kerap menjadi tujuan para pemain dari Argentina untuk berkarier di Eropa. Relasi ini telah dibangun selama bertahun-tahun dan berjalan dengan baik serta tetap terjaga hingga kini. Banyak pemain Argentina yang mampu menjadi andalan ketika memperkuat Benfica.

Dengan hubungan baik tersebut, maka tak mengherankan banyak pemain Argentina yang membela Benfica. Pada 2024/2025, terdapat tiga pemain Argentina yang memperkuat Benfica. Siapa saja mereka dan seperti apa kontribusinya per Maret 2025? Simak informasinya di bawah ini!

1. Nicolas Otamendi menjadi tembok kokoh pertahanan sekaligus sebagai kapten Benfica

Nicolas Otamendi merupakan sosok senior di skuad Benfica. Pengalaman yang dimilikinya membuat pemain berusia 37 tahun ini didapuk sebagai kapten. Meski tak lagi muda, sosoknya yang berkualitas tetap membuatnya diandalkan di barisan pertahanan Benfica. 

Sejak bergabung pada 2020 lalu, Otamendi menampilkan performa konsisten. Pada 2024/2025, ia tak menunjukkan penurunan permainan meski sudah gaek. Ia justru tak tergantikan di lin pertahanan dalam 40 laga dengan sumbangsih 4 gol dan 4 assist per 25 Maret 2025. 

Kendati masa kerjanya bakal berakhir pada musim panas 2025 mendatang, Otamendi berpotensi kembali mendapatkan perpanjangan kontrak. Pasalnya, kontribusi yang diberikannya kepada Benfica terlihat jelas. Ia merupakan sosok kunci kompetitifnya Benfica di lintas ajang. 

2. Angel Di Maria harus menepi sementara karena cedera

Angel Di Maria menunjukkan penampilan yang konsisten bersama Benfica pada 2024/2025. Pemain berusia 37 tahun ini menjalani periode keduanya pada pengujung karier. Sejak bergabung pada 2023 lalu, ia konsisten diandalkan di lini serangan. 

Sejauh ini, Di Maria telah mencatatkan 32 pertandingan. Meski sudah berusia 37 tahun, ia tetap produktif dengan gelontoran 14 gol dan 8 assist. Berkat performanya ini, ia terus menjadi pilihan utama di sisi sayap penyerangan Benfica di seluruh kompetisi. 

Namun, Di Maria kini menepi sementara setelah mengalami masalah otot pada Februari lalu. Ini bukan kali pertama dirinya absen dengan masalah serupa. Pada awal musim, ia juga sempat mengalami masalah otot. Hingga saat ini, belum diketahui kapan waktu pulihnya. 

Kontrak Di Maria bakal berakhir pada musim panas 2025 mendatang. Dengan kondisi yang sudah beberapa kali mengalami cedera kambuhan, tampaknya Benfica takkan memperpanjang kontraknya. Namun, ia juga belum pasti bakal melanjutkan karier di klub mana. Dengan situasi tersebut, bukan tidak mungkin dirinya bakal memutuskan untuk pensiun. 

3. Gianluca Prestianni menjalani musim penuh perdana bersama Benfica

Gianluca Prestianni merupakan pemain muda potensial yang dimiliki Benfica. Sosok berusia 19 tahun ini didatangkan pada Januari 2024 lalu. Benfica merekrutnya langsung dari klub Argentina, Velez Sarsfield. Ia dikontrak jangka panjang hingga 2029 mendatang. 

Berposisi sebagai winger kanan, Prestianni memiliki bakat yang perlu diasah. Benfica menjadi tujuannya membangun karier di Eropa dan meningkatkan kualitasnya. Pada paruh kedua 2023/2024 lalu, ia tampil menjanjikan dengan Benfica B atau reserve team. 

Dengan performa tersebut, Prestianni dipromosikan ke tim utama pada 2024/2025. Sejauh ini, penampilannya masih terbatas dengan baru bermain delapan kali. Meski masih minim menit bermain dan belum mencetak gol, kehadirannya di tim utama penting bagi perkembangannya. Ia bisa belajar dengan pemain berkualitas lain untuk meningkatkan kemampuannya.

Dari tiga pemain di atas, memang belum semuanya tampil reguler. Ini bisa dimaklumi mengingat satu pemain merupakan sosok muda yang baru bergabung. Sementara, dua pemain lain adalah sosok senior yang berkualitas sehingga diandalkan. Kehadiran mereka di Benfica menunjukkan eksistensi para pemain Argentina yang selalu bisa diandalkan di dalam tim. 

Ketika Ole Romeny Bikin GBK Bergelora

PUSAT BOLA – Penyerang Timnas Indonesia Ole Romeny jadi pahlawan kemenangan atas Bahrain. Dia senang bisa membuat publik SUGBK tersenyum lebar.
Indonesia menjamu Bahrain di Stadion Gelora Bung Karno, Selasa (26/3/2025) malam WIB, dalam lanjutan matchday kedelapan Putaran Ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.

Setelah bertarung selama 90 menit, Indonesia menang tipis 1-0 berkat gol Ole Romeny pada menit ke-24. Kemenangan kedua Indonesia membuat mereka bertahan di posisi keempat klasemen Grup C dengan sembilan poin dari delapan laga.

Hasil yang juga menjaga kans Indonesia lolos ke Piala Dunia 2026, baik lewat Putaran Keempat atau finis runner-up grup. Bagi Romeny, gol ini membuktikan bahwa PSSI tidak salah menaturalisasinya.

Romeny langsung mencetak dua gol dalam dua partai pertamanya bersama Skuad Garuda, setelah beberapa hari lalu menjebol gawang Australia. Publik GBK langsung mengelu-elukan namanya.

Romeny pun senang melihat sambutan luar biasa fans, karena sudah lama menantikan kesempatan itu sejak berpindah warga negara.

“Luar biasa! Saya sangat senang, jika kamu melihat orang-orang di stadion, semuanya tersenyum dan bersorak-sorai. Ini yang kami lakukan untuk mereka, melihat anak-anak bergembira di tribune. Ini momen yang indah,” ujar Romeny usai pertandingan.

Romeny dkk. kini punya tugas terakhir bulan Juni nanti saat bertemu China dan Jepang di dua matchday terakhir. Kemenangan dari salah satu laga itu akan memastikan tempat di Putaran Keempat.

“Kami ingin memenangi semua laga, termasuk laga lawan Australia. Yang pasti kami fokus di setiap laga. Kami akan hadapi dengan penuh percaya diri.”

Argentina Lolos ke Piala Dunia 2026, Lionel Messi Cs Siap Pertahankan Gelar!

PUSAT BOLA – Timnas Argentina memastikan diri lolos ke Piala Dunia 2026. Lionel Messi Cs melaju usai laga Bolivia vs Uruguay berakhir imbang.
Kepastian itu didapat usai Uruguay gagal menang melawan Bolivia. Kedua tim bermain imbang 0-0 di El Alto, Rabu (26/3/2025) dini hari WIB.

Hasil imbang Bolivia vs Uruguay membuat Argentina dipastikan finis di enam besar klasemen Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Conmebol. Messi Cs, yang kini mengemas 28 poin, takkan finis di bawah enam.

Argentina menjadi negara ke-7 yang lolos ke Piala Dunia 2026. Sebelumnya ada tuan rumah Amerika Serikat, Kanada, Meksiko, Jepang, Selandia Baru, dan Iran.

Artinya, Argentina siap mempertahankan gelar juaranya. Pada edisi sebelumnya, Tim Tango keluar menjadi juara di Qatar.

Ole Romeny Jadi Idola Baru Suporter Timnas, 2 Gol dalam 2 Laga

PUSATSPORT – Ole Romeny benar-benar menjadi idola baru buat suporter Timnas Indonesia. Bagaimana tidak, dia mampu tampil konsisten dalam dua laga bersama Timnas di Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Tercatat, sejak debut dalam kekalahan telak dari Australia, Romeny selalu cetak gol. Satu-satunya gol Timnas dalam kekalahan dari Australia, dicetak oleh Romeny.

Keganasannya berlanjut dalam duel melawan Bahrain di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Selasa (25/3/2025). Lagi-lagi, Romeny mencetak gol ke gawang lawan. Berkat golnya pula, Timnas menang atas Bahrain dengan skor 1-0.

Bukan hanya itu, Romeny juga dinobatkan sebagai pemain terbaik di laga ini alias man of the match (MOTM). Suporter yang memenuhi SUGBK pun menyambut Romeny, yang telah memecahkan masalah di lini depan Timnas. Teriakan “Ole Ole Ole” terdengar riuh ketika Romeny digantikan Sananta.

Sebenarnya, dilansir Sofa Score, Romeny cuma melakukan 19 sentuhan dan dua tembakan tepat sasaran, salah satunya jadi gol. Namun, karena dampaknya yang besar, dia dianggap layak menjadi MOTM.

Topik Ole Romeny pun trending di linimasa X. Tercatat, lebih dari 26 ribu cuitan berkaitan dengan Romeny usai kontribusi positifnya bersama Pasukan Garuda.

Debut Istimewa Joey Pelupessy di Timnas Indonesia

PUSASPORT- Ole Romeny boleh saja jadi pahlawan dan man of the match (MOTM) dalam kemenangan Timnas Indonesia atas Bahrain di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Selasa (25/3/2025). Meski begitu, sebenarnya ada pahlawan yang tak terlihat di skuad Timnas dalam duel tersebut.

Adalah Joey Pelupessy, yang memberikan dampak besar pada lini tengah Timnas. Performanya dalam laga debut bersama Pasukan Garuda begitu memukau dan membuat lini tengah menjadi begitu solid.

1. Peran sempurna sebagai breaker

Dalam duel kontra Bahrain, Pelupessy memainkan peran sebagai gelandang bertahan dalam skema 3-4-3 ala Patrick Kluivert. Tugasnya menjadi jangkar penyeimbang di lini tengah atau breaker, menemani Thom Haye yang lebih aktif sebagai distributor bola.

Terbukti, Pelupessy tak terlalu aktif dalam serangan Timnas. Tapi, dia mampu memberikan dampak positif saat menjaga kedalaman pertahanan.

2. Aktif dalam bertahan

Dikutip Fotmob, gelandang 31 tahun itu mampu menciptakan dua clearances dan satu kali headed clearance. Selain itu, ada satu potongan bola, empat kali aksi defensif, dan lima pemulihan.

Pelupessy juga tercatat begitu agresif dalam berduel. Ada empat duel yang berhasil dimenangkannya saat melawan para pemain Bahrain. Masing-masing terdiri dari dua duel di darat dan udara.

3. Punya peran yang signifikan saat bangun serangan

Dari segi serangan, Pelupessy juga sebenarnya punya peran cukup menonjol. Dia melakukan 45 sentuhan, terbanyak ketimbang pemain outfield lainnya di lapangan, dengan akurasi umpan sebesar 85 persen dengan detail 34 kali berhasil dari 40 upaya.

Kemudian, dia melepaskan empat umpan ke sepertiga akhir wilayah Bahrain, menciptakan ancaman tersendiri. Bahkan, gol tunggal Timnas yang dicetak oleh Ole Romeny juga berawal dari umpannya kepada Thom Haye.

Momen Diks Jadi Fotografer Dadakan, Kambuaya dan Sandy Modelnya

PUSAT BOLA – Kevin Diks menjadi fotografer dadakan di sela-sela latihan Timnas Indonesia. Ricky Kambuaya dan Sandy Walsh yang menjadi modelnya.
Timnas Indonesia terus mempersiapkan diri untuk menjamu Bahrain dalam lanjutan Kualifikasi Piala Dunia Grup C zona Asia. Duel ini berlangsung di Stadion Gelora Bung Karno, Selasa (25/3/2025) malam WIB.

Indonesia sudah melakukan official training di venue, Senin (24/3/2025) malam WIB. Di sela-sela latihan tersebut, para pemain tampak menikmati momen.

Diks bahkan menjadi fotografer dadakan. Hal itu dibagikan oleh akun resmi media sosial Timnas Indonesia.

Kambuaya menjadi modelnya, yang berpose bersama Sandy Walsh. Diks juga mengarahkan gaya ke Kambuaya untuk senyum.
Indonesia wajib menang untuk menjaga asa ke Piala Dunia. Skuad Garuda saat ini duduk di posisi keempat dengan enam poin, cuma unggul produktivitas dari Bahrain selaku penghuni urutan kelima.

“Spanyol Vs Belanda: La Furia Roja ke Semifinal UEFA Nations League”

PUSAT BOLA – Spanyol memenangi laga sengit kontra Belanda untuk ke semifinal UEFA Nations League. La Furia Roja menang adu penalti 5-4 usai imbang agregat 5-5.
Laga Spanyol vs Belanda pada leg kedua perempatfinal UEFA Nations League berlangsung di Mestalla, Valencia, Senin (24/3/2025) dini hari WIB. Kedua tim berimbang 2-2 pada leg pertama.

Baru enam menit laga berjalan, Spanyol memenangkan penalti setelah Mikel Oyarzabal dilanggar Jan Paul van Hecker. Oyarzabal mengambil sendiri penalti itu dan sukses membawa Spanyol memimpin.

Kedua kubu saling menebar ancaman, tapi skor tak berubah di sisa babak pertama. Belanda berhasil menyamakan kedudukan selepas turun minum, tepatnya pada menit ke-54, juga lewat penalti.

Penalti diberikan usai Memphis Depay dijatuhkan Robin Le Normand. Depay maju sebagai eksekutor dan menceploskan bola ke pojok kiri atas gawang.

GOL! Spanyol kembali memimpin pada menit ke-67. Dari serangan balik, sepakan Oyarzabal menyambut umpan Nico Williams mulanya dihalau. Tapi ia menyambar bola lagi di kesempatan kedua ke dalam gawang.

GOL! Belanda kembali menyamakan skor pada menit ke-79. Ian Maatsen lolos di kiri dan menerima umpan Xavi Simons, menyelesaikannya dengan sepakan keras ke pojok kanan atas.

Skor imbang 2-2 bertahan sampai waktu normal habis, membuat kedudukan agregat juga masih seri 4-4. Pertandingan pun dilanjutkan ke babak tambahan.

Spanyol kembali memimpin pada menit ke-103. Lamine Yamal beraksi dan mengarahkan tembakan ke pojok kiri gawang.

GOL! Belanda menyamakan lagi skornya pada menit ke-109, setelah wasit memberi penalti atas pelanggaran Unai Simon ke Xavi Simons. Simons menaklukkan Simon dengan tembakan ke pojok kanan.

Skor 3-3 tak berubah sampai babak tambahan usai, sehingga pemenang ditentukan lewat adu penalti. Spanyol menang 5-4 setelah hanya satu pemain gagal mengekseksi jadi gol.

“Prancis Vs Kroasia: Menang Adu Penalti, Les Bleus ke Semifinal”

PUSAT BOLA – Prancis berhasil ke semifinal UEFA Nations League setelah mengalahkan Kroasia 5-4 lewat adu penalti. Kedua tim sebelumnya menghasilkan agregat 2-2 dalam 120 menit.
Prancis vs Kroasia berlangsung di Stade de France dalam leg kedua perempatfinal, Senin (24/3/2025) dini hari WIB. Tuan rumah, yang tertinggal agregat 0-2 dari hasil leg pertama, tampil menekan sejak awal di Paris.

Ada tiga percobaan yang dibuat Prancis dalam tiga menit awal. Semua usaha yang dilakukan Manu Kone masih belum menjadi gol.

Kroasia membuat percobaan pertamanya di menit ke-19. Usaha Ante Budimir dari dalam kotak penalti masih bisa diblok lawan.

Prancis punya peluang emas di menit ke-37. Bradley Barcola melepaskan tembakan dari dalam kotak penalti, namun bola bisa ditepis Dominik Livakovic.

Meski sangat mendominasi dan membuat banyak peluang, Prancis kesulitan mencetak gol. Skor babak pertama pun tetap 0-0.

Prancis mencetak gol di babak kedua pada menit ke-52 untuk mengubah skor menjadi 1-0. Michael Olise sukses merobek gawang Kroasia lewat tambakan bebas yang membuat agregat menjadi 1-2.

Kylian Mbappe melewatkan peluang emas di menit ke-74. Bola tembakannya dari dalam kotak penalti melebar tipis di sisi gawang.

Prancis memimpin 2-0 di menit ke-80. Ousmane Dembela merobek gawang Kroasia usai menuntaskan umpan tarik dari Olise. Agregat berubah menjadi 2-2.

Pemenang di laga Prancis vs Kroasia belum bisa didapatkan sampai laga berjalan 2×15 menit. Alhasil, duel berlanjut ke adu penalti.

Adu penalti berjalan sengit. Dari lima eksekutor, kedua tim sama-sama mencetak tiga gol dan terpaksa menurunkan penendang tambahan.

Prancis akhirnya meraih kemenangan 5-4 di adu penalti. Penentuan tersebut dibuat oleh Dayot Upamecano.

Indonesia Dihajar Australia, Pelatih Belanda Ini Beri Sindiran Menohok

PUSAT BOLA – Indonesia dihajar Australia 1-5 dalam laga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia. Tim Garuda disindir keras oleh seorang pelatih asal Belanda.


Saat dikalahkan Australia di Sydney Park, Kamis (20/3/2025), Indonesia memainkan 10 pemain keturunan. Di antaranya banyak pemain Eredivisie seperti Mees Hilgers, Thom Haye, dan Calvin Verdonk.

Robert Maaskant, pelatih tim Eerste Divisie, Helmond Sport, menyindir pedas Indonesia, yang dinilai terlalu ‘berharap’ pada sederet pemain naturalisasinya. Ia menyebut tak ada proses instan untuk sukses.

“Mereka adalah pemain bagus di Eredivisie, tapi di level internasional grup itu tidak ada apa-apanya,” sindir Maaskant dalam podcast De Maaskantine.

“Itu tidak akan berubah dalam sekejap. Anda terlalu bergantung pada para pemain. Jika anda punya pemain yang biasa-biasa saja di level internasional, ya jangan berharap bisa mendapat banyak perubahan sekaligus,” kata Maaskant, yang sudah banyak melatih klub di Belanda.

Tak cuma pemain, Indonesia juga merekrut banyak tim kepelatihan asal Belanda. Dari Patrick Kluivert hingga asisten Alex Pastoor, Denny Landzaat, dan Gerald Vanenburg.

Kekalahan dari Australia membuat Indonesia kini harus berjuang keras di sisa laga babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia. Tim Merah Putih kini berada di posisi empat Grup C dengan 6 poin, di bawah Jepang (19), Australia (10), dan Arab Saudi (9).

Selanjutnya, Indonesia akan melawan Bahrain di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Selasa (25/3/2025). Kemenangan wajib diraih untuk menjaga asa finis di empat besar dan lolos ke babak keempat.

“Soal Penalti yang Dianulir, Alvarez Tak Merasa Menyentuh Bola Dua Kali”

PUSAT BOLA – Penyerang Atletico Madrid Julian Alvarez buka suara soal penaltinya yang dianulir di Liga Champions saat melawan Real Madrid. Alvarez merasa tidak menyentuh bola dua kali.


Laga Atletico vs Madrid di leg kedua 16 besar Liga Champions di Stadion Metropolitano, Kamis (13/3/2025) dini hari WIB, harus dituntaskan lewat adu penalti usai agregat imbang 2-2. Dalam adu penalti, Atletico kalah 2-4 dari Madrid.

Kontroversi mewarnai adu penalti ini. Penalti Alvarez yang sempat masuk kemudian dianulir oleh VAR.

Alvarez dinilai menyentuh bola dua kali. Pemain Argentina itu memang sempat terpeleset saat melakukan tendangan penalti.

Alvarez kini mengaku bahwa ia tidak merasa menyentuh bola dua kali. Ia juga berharap UEFA/FIFA meninjau kembali aturan terkait hal ini.

“Saya sudah menontonnya ribuan kali, ada video di mana-mana,” ujar Alverez dalam wawancara dengan ESPN.

“Kenyataannya adalah saya tidak merasakan sentuhannya, karena kalau ada dua sentuhan, kontaknya minimal dan sangat sulit untuk mengetahuinya.”

“Saya kira aturannya harus sedikit lebih jelas karena saya tidak mencoba untuk mengambil keuntungan dan jika kiper keluar garisnya ketika melakukan penyelamatan, penalti diulang. Ini bukan untuk mengambil keuntungan. Apa yang terjadi sangat disayangkan,” katanya.