post

Duolingo dan Isu Transfer di Tengah Tren Multibahasa Sepak Bola

PUSATSCORE , Fans Liverpool tengah ramai memperbincangkan salah satu cuitan Duolingo di media sosial X. Aplikasi belajar bahasa ini membuat cuitan mengenai pemain Liverpool, Ibrahima Konate, menjadi salah satu memberyang masuk Diamond League dalam bahasa Spanyol. Sontak, hal ini makin memperkuat isu kepindahannya ke Real Madrid.

Fenomena ini bukanlah yang pertama kali terjadi, sebab sebelumnya Trent Alexander-Arnold juga menjadi sorotan. Para penggemar menemukan, pemain asal Inggris ini sudah mulai belajar bahasa Spanyol sejak 2021 melalui Duolingo. Fakta itu kemudian dianggap sebagai tanda awal yang mengarah pada kepindahannya ke Santiago Bernabeu.

1. Duolingo jadi salah satu isyarat pemain akan hengkang dari klub

Aplikasi belajar bahasa sering kali digunakan untuk tujuan personal. Akan tetapi dalam konteks sepak bola, aktivitas ini justru bisa menjadi bahan analisis. Trent Alexander-Arnold menjadi contoh utama bagaimana belajar bahasa bisa dikaitkan dengan isu transfer. Publik menemukan dirinya sudah memulai kursus bahasa Spanyol sejak November 2021, beberapa tahun sebelum ia akhirnya bergabung dengan Real Madrid pada Juni 2025.

Tak lama setelah kabar itu mencuat, kasus serupa menerpa Ibrahima Konate. Melalui akun resmi Duolingo di X, mereka mengungkapkan sang bek Liverpool termasuk anggota Diamond League untuk bahasa Spanyol. Hal ini membuat banyak pihak meyakini Konate tengah mempersiapkan diri menuju Real Madrid, terutama karena kontraknya bersama Liverpool akan habis pada musim panas 2026. Meski kebenaran informasi tersebut belum bisa dipastikan, para fans menganggap pola ini sebagai sinyal yang tak bisa diabaikan.

Fenomena ini memperlihatkan bagaimana aktivitas sederhana di aplikasi bahasa bisa berubah sebagai petunjuk potensial. Para pendukung klub membaca aktivitas belajar bahasa sebagai kode transfer yang tersembunyi. Walaupun belum tentu akurat, bukti dari kasus Alexander-Arnold membuat spekulasi semacam ini makin meyakinkan di mata fans.

2. Belajar bahasa menjadi kebutuhan dasar bagi pemain asing untuk beradaptasi

Di luar konteks rumor transfer, belajar bahasa merupakan kebutuhan mendasar bagi para pemain yang berpindah ke negara baru. Lucas Bergstrom, mantan kiper Chelsea, menjadi contoh ketika ia bergabung dengan RCD Mallorca pada musim panas 2025. Pemain asal Finlandia tersebut mengandalkan Duolingo untuk mempercepat proses adaptasi dengan bahasa Spanyol. Dengan cara itu, ia berusaha menyesuaikan diri secepat mungkin dalam lingkungan baru, baik di dalam maupun luar lapangan.

Banyak pemain lain juga menempuh jalur serupa meski dengan metode berbeda. Mengutip The Athletic, Chris Smalling, misalnya, belajar bahasa Italia secara intensif setelah pindah ke AS Roma agar bisa berkomunikasi dengan baik dengan rekan setim dan pelatih. Emiliano Martinez bahkan menjadikan kemampuan bahasa Inggris sebagai bonus kontraknya saat masih dilatih Arsene Wenger di Arsenal. Bruno Guimaraes sejak awal juga menargetkan kefasihan berbahasa Inggris setelah tiba di Newcastle United, demi membangun koneksi dengan tim maupun fans.

Duolingo hanyalah salah satu cara yang digunakan oleh para pesepak bola modern untuk beradaptasi. Klub biasanya juga menyediakan guru bahasa pribadi agar pemain cepat menguasai istilah teknis dan komunikasi sehari-hari. Namun, kehadiran aplikasi sejenis membuat proses ini lebih terbuka ke publik, sehingga aktivitas sederhana seperti mengerjakan latihan bahasa dapat diinterpretasikan sebagai isyarat transfer atau komitmen pemain terhadap tim barunya.

3. Sepak bola yang makin mengglobal menuntut pemain menguasai berbagai bahasa

Sepak bola modern makin menuntut pemain untuk menguasai lebih dari satu bahasa. Romelu Lukaku menjadi contoh pesepak bola dengan kemampuan bahasa yang istimewa karena ia menguasai delapan bahasa, di antaranya Flemish, Prancis, Inggris, dan Italia. Penguasaan bahasa membuatnya lebih mudah beradaptasi di klub-klub berbeda dan meningkatkan kualitas komunikasi dengan rekan setim.

Hal serupa juga ditunjukkan Kylian Mbappe, yang sejak kecil belajar bahasa Spanyol dan kini berambisi menguasai enam bahasa. Bagi Mbappe, berbicara dengan rekan setim atau jurnalis menggunakan bahasa mereka menjadi sarana untuk memperdalam keterampilan sekaligus membangun relasi. Vivianne Miedema, pemain Manchester City Women, memiliki aksen unik yang memadukan logat Belanda dengan pengaruh Skotlandia. Hal ini mencerminkan bagaimana bahasa juga membentuk identitas seorang pemain.

Duolingo sendiri turut memanfaatkan sepak bola sebagai medium kampanye budaya. Pada 2022, mereka meluncurkan program “Translated into Tartan” yang mendorong fans Skotlandia untuk mempelajari lagu kebangsaan Ukraina menjelang laga kualifikasi Piala Dunia 2026. Hasilnya, ribuan penonton di stadion ikut bernyanyi sebagai bentuk solidaritas. Fenomena ini menegaskan bahasa, sepak bola, dan solidaritas global kini saling berkaitan.

Dengan makin banyaknya pemain bilingual atau bahkan multilingual, sepak bola modern tak lagi sekadar soal kemampuan teknis. Kemampuan berbahasa turut membantu pemain membangun kedekatan dengan fans, mempermudah adaptasi budaya, serta membuka jalan menuju peluang baru dalam karier internasional. Maka, isu transfer yang berawal dari aktivitas belajar bahasa hanyalah salah satu sisi dari tren globalisasi sepak bola yang lebih luas.

Fenomena keterkaitan Duolingo dengan isu transfer memperlihatkan betapa detail kecil bisa menjadi besar di mata publik. Lebih jauh, hal ini juga menegaskan, multibahasa sudah menjadi bagian penting dari sepak bola modern, baik untuk rumor, adaptasi, maupun solidaritas.

Indra Sjafri Jamin Panggil Marselino ke Timnas U-23 untuk SEA Games

PUSATSCORE -Pelatih Timnas Indonesia U-23 untuk SEA Games 2025, Indra Sjafri, telah memanggil 32 pemain untuk mengikuti pemusatan latihan (TC). Namun, dalam daftar tersebut, tidak ada nama Marselino Ferdinan.

Publik mempertanyakan kenapa Marselino luput dari daftar pemanggilan. Indra Sjafri pun menjelaskannya.

1. Masuk dalam daftar 50 pemain, tetapi masih cedera

Indra Sjafri menjamin kalau Marselino tetap masuk dalam 50 pemain dalam entry by name untuk SEA Games 2025. Namun, Marselino belum bisa bergabung lebih awal, karena mengalami cedera.

“Belum dipanggil, bukan tidak dipanggil. Marselino masuk dalam 50 pemain yang kita daftarkan,” kata Indra Sjafri selepas latihan di Stadion Madya, Jumat (3/10/2025).

2. Pemain yang terpakai di klub tak perlu ikut TC

Indra juga menjelaskan kapan para pemain yang merumput di luar negeri macam Marselino bergabung. Indra mempersilakan mereka tidak mengikuti TC bila memang dibutuhkan klub.

“Kami tetap berprinsip, kalau dia memang bermain di klub dan berlatih di klub, lalu klubnya memang membutuhkan dia, kita memberikan keleluasaan kepada pemain,” ujar Indra Sjafri.

“SEA Games yang lalu, Marselino itu bergabung sama Arhan dua hari sebelum kita berangkat ke Kamboja. Jadi kita harus fleksibel. Saya menyadari sekali bahwa pelatih timnas harus benar-benar menjalin hubungan komunikasi yang baik,” ucap Indra Sjafri.

3. Timnas U-23 uji coba lawan India

Timnas U-23 akan memanaskan mesinnya menggunakan jatah FIFA Matchday periode Oktober 2025. Mereka akan menghadapi India dalam dua pertandingan, 10 dan 13 Oktober mendatang.

Ada dua pemain Super League yang tidak hadir dalam latihan perdana, pada Jumat (3/10/2025). Mereka adalah Hokky Caraka dan Rafael Struick.

post

5 Pertandingan Liverpool pada Oktober 2025, Bisa Bangkit?

PUSATSCORE , Liverpool sempat tampil trengginas pada awal 2025/2026. Setelah kalah pada laga Community Shield, The Reds memenangi tujuh laga beruntun di semua ajang. Namun, langkah mereka tiba-tiba terhambat pada akhir September 2025. Berturut-turut, Liverpool dibungkam Crystal Palace dan Galatasaray.

Memasuki Oktober, Liverpool tentu bertekad langsung bangkit. Namun, upaya mereka tidak akan mudah. Liverpool bakal melakoni lima laga dalam tiga ajang berbeda sepanjang bulan ini, dengan beberapa laga yang berpotensi menyulitkan. Inilah lima pertandingan yang akan dijalani Liverpool pada Oktober 2025.

1. Big match Chelsea melawan Liverpool akan meramaikan awal Oktober 2025

Liverpool bakal mengawali Oktober 2025 dengan big match di English Premier League (EPL). Mereka akan bertamu ke markas Chelsea pada Sabtu (4/10) malam WIB. Seperti Liverpool, Chelsea juga sedang berusaha bangkit. The Blues gagal menang dalam tiga laga terakhir mereka di EPL 2025/2026.

Meski demikian, Chelsea tetap siap menghadirkan ancaman bagi Liverpool. Mereka baru mendapat suntikan moral usai mengalahkan Benfica di Liga Champions Eropa. Plus, laga di Stamford Bridge memang selalu sulit bagi Liverpool. The Reds tak pernah menang dalam empat kunjungan terakhir ke sana.

2. Liverpool akan menjamu Manchester United setelah jeda internasional

Setelah melawan Chelsea, Liverpool akan beristirahat selama 2 pekan karena jeda internasional. Namun, beberapa penggawa The Reds tetap akan bermain bagi negaranya masing-masing pada periode tersebut. Mereka dituntut tetap fit, karena setelah itu Liverpool akan kedatangan sang rival abadi, Manchester United.

Laga tersebut berlatar pekan kedelapan EPL 2025/2026 dan akan digelar di Anfield. Di atas kertas, Liverpool tentu diunggulkan menang. The Reds berstatus juara bertahan EPL dan kembali menjadi kandidat juara musim ini. Sementara, performa Manchester United masih amburadul sejak musim lalu.

Meski demikian, Liverpool tetap tak boleh jemawa. Bahkan dalam kondisi terburuk mereka, Manchester United bisa menyulitkan Si Merah. Buktinya, dua duel terakhir kedua klub di Anfield berakhir imbang. Ditambah jadwal yang lebih lengang dibanding sang rival, Setan Merah berpotensi mencuri poin lagi di markas Liverpool.

3. Laga tandang di markas Eintracht Frankfurt juga bisa menyulitkan Liverpool

Hanya 3 hari setelah melawan Manchester United, Liverpool akan melanjutkan kiprah di Liga Champions. The Reds harus terbang ke Jerman untuk menghadapi Eintracht Frankfurt. Laga itu bisa menyulitkan karena Frankfurt sedang tajam-tajamnya. Mereka mencetak 28 gol dalam 8 laga pertama di semua ajang pada 2025/2026.

Akan tetapi, Frankfurt juga masih inkonsisten. Mereka tajam di depan tetapi rapuh di belakang, dengan 19 gol bersarang dalam 8 laga tersebut. Terbaru, Frankfurt digebuk 1-5 pada matchday kedua Liga Champions musim ini. Maka, Liverpool tetap layak diunggulkan berjaya di markas Frankfurt.

4. Liverpool siap menang di markas Brentford, tetapi tetap harus waspada

Berikutnya, ada partai Liverpool kontra Brentford pada pekan kesembilan EPL 2025/2026. Bisa dibilang, itu adalah laga termudah Liverpool pada Oktober 2025. Liverpool selalu bisa mengatasi Brentford dalam lima pertemuan terakhir. Namun, The Bees tetap punya potensi merepotkan karena akan menjadi tuan rumah.

Pada 2024/2025, Liverpool sempat hampir tertahan di markas Brentford. Mereka baru bisa menang 2-0 berkat dua gol Darwin Nunez pada injury time babak kedua. Liverpool juga sempat dua kali kehilangan poin di sana dalam 4 musim terakhir. Itu menjadi sinyal bahwa The Reds tetap harus waspada pada pertandingan nanti.

5. Liverpool akan kembali bertemu Crystal Palace pada putaran keempat Piala Liga

Laga terakhir Liverpool pada Oktober 2025 adalah melawan Crystal Palace pada putaran keempat Piala Liga. Partai itu bakal digelar di Anfield pada Kamis (30/10) dini hari WIB. Itu akan menjadi pertemuan ketiga Liverpool dan Crystal Palace pada 2025/2026. Sebelumnya, kedua tim sudah bertemu di Community Shield dan EPL.

Hasilnya, Crystal Palace secara mengejutkan sukses memenangi kedua laga tersebut. The Eagles memang sedang gacor musim ini, bahkan belum terkalahkan di semua ajang per akhir September 2025. Ditambah rekor terkini yang apik atas Liverpool, Palace bisa menjadi ancaman serius bagi The Reds.

Dalam 8 pertemuan terakhir di semua ajang, Palace menang 3 kali dan hanya kalah 2 kali. Itu termasuk tiga laga di Anfield di mana The Eagles tak terkalahkan. Bahkan, kali terakhir Liverpool menang atas Palace di Anfield adalah pada September 2021. Fakta itu adalah bahkan bakar mental Palace untuk kembali menggebuk Liverpool.

Liverpool menutup September 2025 dengan dua kekalahan beruntun. Selanjutnya, kualitas dan tekad mereka untuk bangkit bakal diuji lima laga sepanjang Oktober 2025. Berapa kemenangan yang bisa mereka raih dalam kelima pertandingan tersebut?

post

Persib Bekuk Klub Pratama Arhan di Fase Grup ACL2 2025/26

PUSATSCORE – Persib Bandung menang dalam laga kedua fase grup AFC Champions League Two (ACL2) 2025/26. Bersua Bangkok United di BG Stadium, Rabu (1/10/2025) malam WIB, skuad ‘Maung Bandung’ menang 2-0.

Dua gol kemenangan Persib di pertandingan ini dicetak oleh Andrew Jung (42′) dan Uilliam Barros Pereira (71′). Ini jadi kemenangan perdana Persib di fase grup ACL2 2025/26.

Pertandingan dimulai, kedua tim memainkan permainan dengan tempo sedang. Di menit sembilann, gawang Persib mulai terancam, tapi Teja dengan tenang mampu mengamankan bola.

Di menit 19, Bangkok United mengirimkan serangan balik yang rapi mengantarkan bola kepada Jakkapan Praisuwan. Ia kemudian mengirimkan umpan silang ke kotak penalti Persib. Teja sigap mengamankan bola.

Pada menit 21, giliran Persib mengancam. Jung berdiri bebas dan mengirimkan umpan silang kepada Beckham yang langsung mengakhirinya dengan sepakan akrobatik, tapi bola masih menyamping dari sasaran.

Tak lama, Teja kembali diuji. Umpan terobosan mengarah kepada Muhsen Saleh, tapi Teja bisa membendungnya. Lanjut menit 34, Teja dengan gemilang menepis sepakan jarak jauh Philipe Maia de Freitas.

Pada menit 42, Persib akhirnya membuka keunggulan melalui sontekan Jung menuntaskan umpan silang Uilliam Barros Pereira untuk membawa Persib unggul 1-0.

Di menit-menit akhir babak pertama, Persib mendapat tekanan dari tuan rumah. Teja harus jatuh bangun untuk menghalau bola. Setelah tambahan waktu dua menit, babak pertama berakhir. Persib masih unggul 1-0.

Memasuki babak kedua, Persib dan Bangkok United melakukan beberapa perubahan. Persib memasukkan Julio Cesar, Saddil Ramdani, hingga Wiliam Marcilio. Bangkok United memasukkan Nitipong Selanon dan Rungrath Phumichantu

Pada kisaran menit 59, Persib sempat menggandakan angka via Andrew Jung. Namun, wasit urung mengesahkan gol tersebut, karena menilai ada pemain Persib yang offside dalam proses terciptanya gol.

Bangkok United tak membiarkan ketertinggalan ini berlanjut. Masuk menit 60 laga, mereka mulai meningkatkan intensitas permainan. Mereka coba membongkar pertahanan Persib lewat permainan bola-bola pendek.

Pada menit 71, justru Persib sukses menggandakan keunggulan. Manuver apik dari Jung diakhiri dengan sepakan ciamik Pereira yang merobek gawang Bangkok United. Skor berubah 2-0 untuk Persib.

Di sisa waktu babak kedua, Bangkok United mendominasi permainan. Namun, mereka kesulitan menembus ketatnya barikade pertahanan Persib yang main begitu rapi di pertandingan ini.

Namun, upaya dari Bangkok United ini urung membuahkan hasil. Skor 2-0 untuk Persib tetap bertahan sampai laga tuntas, memastikan kemenangan mereka atas Pratama Arhan dan kawan-kawan di ACL2 2025/26.

post

ARSENAL Solid, Manchester City Kecewa Penalti Akhir

Arsenal Raih Kemenangan Meyakinkan 2-0 atas Olympiakos

London, 1 Oktober 2025 — Arsenal memetik kemenangan penting di Liga Champions setelah menundukkan Olympiakos dengan skor 2-0 di Emirates Stadium. Gol cepat Gabriel Martinelli pada menit ke-12 membuka jalan bagi The Gunners, sebelum Bukayo Saka memastikan kemenangan lewat gol tambahan di masa injury time.

Jalannya Pertandingan

Sejak awal, Arsenal tampil dominan dengan penguasaan bola dan serangan dari kedua sayap. Martinelli menjadi pembuka skor setelah memanfaatkan umpan terobosan yang tidak mampu dihentikan lini belakang Olympiakos.

Olympiakos berusaha mengejar ketertinggalan dengan beberapa percobaan dari luar kotak penalti, namun kiper Arsenal mampu menjaga gawang tetap aman. Pertahanan rapat membuat tim tamu kesulitan menciptakan peluang bersih.

Menjelang laga usai, ketika Olympiakos mulai tampil lebih terbuka, Arsenal melancarkan serangan balik cepat. Saka dengan dingin menuntaskan peluang untuk menggandakan skor di menit 90+2, sekaligus memastikan tiga poin penuh bagi tim tuan rumah.

Manchester City Tertahan Imbang di Monaco

Monaco, 1 Oktober 2025 — Harapan Manchester City untuk membawa pulang kemenangan pupus setelah Monaco memaksakan hasil imbang lewat penalti dramatis di menit akhir. Pertandingan berakhir 2-2, meski City sempat unggul berkat dua gol dari Erling Haaland.

Jalannya Pertandingan

City tampil agresif sejak awal dan Haaland menunjukkan ketajamannya dengan mencetak brace yang membuat juara bertahan unggul. Namun, Monaco tidak menyerah begitu saja. Dukungan penuh suporter tuan rumah membuat mereka terus menekan hingga akhirnya memperkecil kedudukan.

Drama terjadi di menit-menit terakhir ketika wasit menunjuk titik putih usai insiden handball kontroversial di kotak penalti City. Eksekusi tenang pemain Monaco berhasil menyamakan kedudukan dan memaksa laga berakhir imbang.

Catatan Penting

  • City harus puas dengan satu poin, hasil yang membuat persaingan di grup semakin ketat.
  • Guardiola mengapresiasi performa anak asuhnya, namun menekankan pentingnya fokus hingga menit akhir.
  • Monaco membuktikan diri mampu bersaing dengan tim besar Eropa, terutama dengan mental juang yang ditunjukkan di laga ini.
post

Gol Telat Ramos Bawa PSG Taklukkan Barcelona 2-1

Barcelona, 1 Oktober 2025 — Duel panas di Grup C Liga Champions semalam berakhir dramatis ketika Gonçalo Ramos mencetak gol penentu di masa tambahan waktu, membawa Paris Saint-Germain (PSG) meraih kemenangan tandang 2-1 atas Barcelona di Estadi Olímpic Lluís Companys.

Jalannya Pertandingan

PSG sempat tertinggal lebih dahulu di babak kedua, namun permainan mereka tak gentar. Menjelang akhir laga, tim tamu tampil habis-habisan. Ramos, yang masuk sebagai pemain pengganti, memanfaatkan assist ciamik dari Hakimi untuk menceploskan bola ke gawang Barcelona di menit tambahan.

Barcelona sebenarnya cukup dominan di sepanjang pertandingan, menekan dan menciptakan peluang demi peluang. Namun, solidnya pertahanan PSG serta keputusan wasit yang memberi ruang bagi serangan balik membuat Blaugrana gagal memanfaatkan keunggulan di depan gawang lawan.

post

Galatasaray vs Liverpool: Ujian Berat di Istanbul 30 September 2025

Salah satu pertandingan yang paling ditunggu di Matchday 2 Liga Champions adalah Galatasaray vs Liverpool, yang berlangsung pada malam 30 September 2025. Pertemuan ini menjadi ujian besar bagi kedua tim, baik dari segi strategi maupun tekanan pertandingan kandang dan tandang.

Latar Belakang & Kondisi Awal

  • Pada matchday 1, Liverpool meraih kemenangan dramatis 3-2 atas Atlético Madrid, dengan gol penentu Virgil van Dijk di injury time. Namun, kekalahan mereka baru-baru ini di Premier League terhadap Crystal Palace menunjukkan bahwa performa tim masih fluktuatif.
  • Galatasaray di sisi lain sempat mengalami kekalahan telak 1-5 dari Eintracht Frankfurt di laga pembuka Liga Champions, tetapi dominasi mereka di liga domestik tetap menunjukkan bahwa mereka tidak bisa diremehkan.
  • Laga ini dijadwalkan digelar di Stadion Ali Sami Yen, Istanbul, dengan kickoff pukul 21:00 waktu lokal.

Taktik & Pemain Kunci yang Harus Diwaspadai

  • Liverpool kemungkinan akan menyesuaikan taktik untuk mengantisipasi tekanan tinggi dari tuan rumah, terutama dalam transisi pertahanan-ke-serangan. Pemain seperti Mohamed Salah, pemain tengah kreatif, dan koneksi efektif antar lini depan akan menjadi senjata penting.
  • Galatasaray akan berusaha memanfaatkan atmosfer kandang dan dukungan suporter. Pemain seperti Victor Osimhen (jika fit) atau penyerang alternatif akan diandalkan untuk meneror pertahanan Liverpool.
  • Pengaturan ritme permainan, pressing di lini tengah, dan efisiensi dalam penyelesaian peluang dapat menjadi penentu. Selain itu, manuver strategi pelatih dalam rotasi pemain juga menjadi sorotan, mengingat kelelahan akibat jadwal padat.

mplikasi & Harapan

  • Bagi Liverpool, kemenangan akan memperkuat posisi mereka di awal musim Liga Champions dan menjadi sinyal bahwa mereka ingin konsisten hingga fase knockout.
  • Bagi Galatasaray, merebut poin dari tim sekelas Liverpool akan menjadi motivasi besar dan memberi harapan bagi peluang di kompetisi Eropa.
  • Hasil pertandingan ini juga akan berdampak psikologis bagi tim-tim dalam grup tersebut, terutama dalam persaingan posisi di klasemen tunggal yang berlaku di musim ini.

Implikasi & Harapan

  • Bagi Liverpool, kemenangan akan memperkuat posisi mereka di awal musim Liga Champions dan menjadi sinyal bahwa mereka ingin konsisten hingga fase knockout.
  • Bagi Galatasaray, merebut poin dari tim sekelas Liverpool akan menjadi motivasi besar dan memberi harapan bagi peluang di kompetisi Eropa.
  • Hasil pertandingan ini juga akan berdampak psikologis bagi tim-tim dalam grup tersebut, terutama dalam persaingan posisi di klasemen tunggal yang berlaku di musim ini.

Dengan kombinasi tekanan kandang, kebutuhan poin, dan ambisi besar kedua tim, pertandingan Galatasaray vs Liverpool pada tanggal 30 September 2025 di Istanbul diprediksi akan berjalan sengit dan penuh drama.

post

PSSI Jamin Posisi Gerald Vanenburg Aman di Timnas Indonesia U-23

PUSATSCORE – PSSI telah menunjuk Indra Sjafri untuk menukangi Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025. Namun, Indra tidak menggantikan posisi Gerald Vanenburg di Timnas U-23 secara permanen.

Indra hanya akan menangani Garuda Muda di SEA Games 2025. Wakil Ketua Umum PSSI, Zainudin Amali, menyatakan Vanenburg tetap di Timnas U-23 sampai kontraknya berakhir.

“Coach Gerald dikontrak PSSI sebagai pelatih U-23. Dan, itu tetap, nasibnya sampai kontrak selesai,” kata Amali dalam jumpa pers di kantor I.League, Senin (29/9/2025).

1. PSSI yakin dengan Indra Sjafri

Menurut Amali, menunjuk Indra adalah jawaban PSSI untuk memenuhi permintaan publik mempertahankan medali emas di SEA Games. Federasi merasa Indra sanggup memenangkannya secara back to back.

“Publik berharap betul tentang kembalinya medali emas lagi. Itu jadi pertimbangan PSSI, makanya penghasil emas dipanggil, coach Indra,” ujar Amali.

2. Hasil evaluasi dengan Zwiers

Terpilihnya Indra juga hasil dari evaluasi PSSI dengan Alexander Zwiers, selaku Direktur Teknik. Gerald sebelumnya gagal total di Kualifikasi Piala Asia U-23 2026.

Garuda Muda gagal ke putaran final lantaran hanya finis sebagai runner-up. Di Piala AFF U-23 2025, Vanenburg gagal memenuhi target juara.

3. Vanenburg bisa fokus bantu Kluivert

Karena tidak mendampingi Garuda Muda di SEA Games 2025, Vanenburg bisa fokus membantu Patrick Kluivert mengantarkan Timnas Indonesia ke putaran final Piala Dunia 2026.

Putaran keempat kualifikasi dijadwalkan pada 9-14 Oktober mendatang. Arab Saudi menjadi ujian perdana Pasukan Garuda, pada 9 Oktober 2025.

post

4 Kemenangan Besar Atletico Madrid atas Real Madrid Era Diego Simeone

PUSATSCORE , Atletico Madrid berhasil menumbangkan Real Madrid pada pekan ketujuh LaLiga Spanyol 2025/2026, Sabtu (27/9/2025). Pasukan Diego Simeone menang dengan skor besar 5-2 pada pertandingan bertajuk Derbi Madrid tersebut. Julian Alvarez tampil sebagai bintang kemenangan dengan mencetak brace.

Sejak dilatih Diego Simeone pada 2011, Atletico Madrid beberapa kali menumbangkan sang rival sekota. Bahkan, tak jarang kemenangan tersebut tercipta dengan skor besar. Berikut empat kemenangan besar Atletico Madrid atas Real Madrid era Diego Simeone per 28 September 2025.

1. Atletico Madrid menang 4-0 atas Real Madrid pada 2015

Kemenangan besar pertama Diego Simeone atas Real Madrid terjadi pada pekan ke-22 LaLiga 2014/2015. Tak tanggung-tanggung, Los Rojiblancos membungkam sang rival sekota dengan skor telak 4-0. Itu merupakan kekakalahn terbesar Real Madrid dalam 4 musim terakhir.

Pada awal pertandingan, Atletico Madrid harus kehilangan Koke karena mengalami cedera. Posisinya digantikan oleh Saul Niguez yang kemudian mencetak gol pada menit ke-18. Saul membuat Atletico Madrid unggul 2-0 menyusul gol pembuka dari Tiago Mendes sekitar 4 menit sebelumnya.

Atletico Madrid semakin tak terbendung pada babak kedua. Antoine Griezmann sukses menjebol jala Iker Casillas pada menit ke-67. Pesta gol Los Rojiblancos ditutup Mario Mandzukic jelang pertandingan berakhir.

2. Atletico Madrid menang 4-2 pada Piala Super Eropa 2018

Atletico Madrid bertemu dengan Real Madrid pada Piala Super Eropa 2018. Atletico Madrid berhak tampil karena merupakan juara Liga Europa 2017/2018. Sementara, Real Madrid berstatus juara Liga Champions pada musim yang sama.

Atletico Madrid unggul cepat melalui Diego Costa pada menit pertama. Namun, Real Madrid membalikkan kedudukan berkat gol dari Karim Benzema dan Sergio Ramos. Gol kedua Costa membuat pertandingan berlanjut ke babak perpanjangan waktu.

Saul Niguez membuat Atletico Madrid kembali unggul pada menit ke-98. Koke kemudian mengunci kemenangan Atletico Madrid menjadi 4-2 pada menit ke-104. Kemenangan tersebut membuat Atletico Madrid menjuarai Piala Super Eropa untuk kali ketiga dalam sejarah tim.

3. Atletico Madrid menang 4-2 pada 16 besar Copa del Rey 2023/2024

Atletico Madrid berhadapan dengan Real Madrid pada 16 besar Copa del Rey 2023/2024. Samuel Lino membawa Los Rojiblancos unggul pada menit ke-39. Namun, gol bunuh diri Jan Oblak pada akhir babak pertama membuat skor kembali imbang 1-1.

Atletico Madrid kembali unggul pada menit ke-57 berkat aksi Alvaro Morata. Real Madrid lagi-lagi mampu menyamakan kedudukan berkat tandukan Joselu. Skor sama kuat 2-2 membuat pertandingan berlanjut ke babak perpanjangan waktu.

Atletico tampil lebih baik pada babak perpanjangan waktu. Mereka sukses mencetak dua gol tambahan melalui Antoine Griezmann dan Rodrigo Riquelme. Kemenangan itu membuat Atletico Madrid melaju ke perempat final.

4. Atletico Madrid menang 5-2 atas Real Madrid pada 2025

Atletico Madrid mengawali musim 2025/2026 dengan kurang memuaskan. Mereka hanya mampu meraup 9 poin dari 6 pertandingan awal. Hal itu membuat kemenangan atas Real Madrid pada pekan ketujuh menjadi harga mati jika masih ingin bersaing dalam perebutan gelar juara LaLiga.

Los Rojiblancos unggul lebih dahulu pada menit ke-14 melalui tandukan Robin Le Normand. Namun, Real Madrid berhasil membalikkan kedudukan berkat gol Kylian Mbappe dan Arda Guler. Skor kembali sama kuat setelah umpan manis Koke berhasil ditanduk Alexander Sorloth pada injury time babak pertama.

Babak kedua menjadi panggung bagi Julian Alvarez. Ia mencetak dua gol masing-masing melalui penalti dan tendangan bebas. Pesta Atletico Madrid ditutup oleh Antoine Griezmann pada injury time babak kedua memanfaatkan blunder Federico Valverde.

Atletico Madrid terbukti menjadi lawan tangguh bagi Real Madrid sejak ditangani Diego Simeone. Empat pertandingan di atas menjadi bukti jika Atletico Madrid bisa meraih kemenangan besar atas sang rival sekota.

post

Baru Menang, Manchester United Kalah Lagi di Premier League

PUSATSCORE – Baru saja tersenyum, kemuraman kembali hadir di Manchester United (MU). Itu terjadi dalam laga pekan keenam Premier League 2025/26, kala MU bertandang ke markas Brentford.

Mentas di Gtech Community Stadium, Sabtu (27/9/2025) malam WIB, MU kalah dari Brentford dengan skor 1-3. Baru saja senang usai menang lawan Chelsea, mereka seolah kembali menghantam bumi.

1. Sudah kesulitan sejak di babak pertama

Di babak pertama, MU harus tertinggal dua angka, bahkan saat laga baru berjalan 20 menit. Gol pertama hadir pada menit delapan, saat Igor Thiago membobol gawang Altay Bayindir dengan sepakannya.

Masuk menit 20, MU harus kembali kebobolan. Awalnya, Bayindir menepis bola sepakan Kevin Schade, tetapi bola muntah langsung disambar Igor Thiago. Skor 2-0 untuk Brentford. MU masih tidak menyerah

Pada menit 26, MU menipiskan ketertinggalan usai Benjamin Sesok memanfaatkan situasi kemelut di depan gawang Brentford, hasil bola kiriman Patrick Dorgu. Skor 2-1 bertahan sampai babak pertama usai.

2. Sempat dapat penalti, tapi gagal

Di babak kedua, MU sempat membaik. Masuknya Leny Yoro dan Kobbie Mainoo memperbaiki permainan MU, meski Brentford juga sesekali masih melakukan tekanan ke gawang MU.

Pada menit 71, MU punya kesempatan menyamakan angka. Sayang, Bruno Fernandes yang maju sebagai eksekutor gagal menjalankan tugas. Justru, Brentford menambah angka jelang laga tuntas.

Lewat serangan balik, Brentford memastikan kemenangan mereka atas MU lewat sepakan Mathias Jensen. Dia melepaskan sepakan akurat yang gagal dihalau Bayindir. Skor 3-1 bertahan untuk Brentford sampai laga tuntas.

3. MU masih tertahan di papan tengah

Kekalahan dari Brentford ini membuat MU masih tertahan di papan tengah klasemen sementara. Mereka menorehkan tujuh poin dari enam laga, hasil dua kali menang, sekali imbang, dan tiga kali kalah.

Padahal, baru saja angin datang bagi MU ketika mereka menang atas Chelsea pekan lalu. Ternyata, kekalahan dari Brentford ini menyadarkan semua bahwa inkonsistensi masih jadi pekerjaan rumah ‘The Red Devils.’