post

Rodrygo Nggak Suka Digeser-geser, Maunya Main di Kiri

PUSAT BOLA – Penyerang Real Madrid Rodrygo Goes dikabarkan tak senang dimainkan di berbagai posisi. Ia merasa mampu mengeluarkan potensi terbaiknya jika fokus bermain di sisi kiri.
Musim ini, Rodrygo sudah tampil 50 kali di seluruh ajang, mencetak 13 gol dan 10 asis. Namun tercatat hanya 12 kali ia tampil sebagai winger kiri, sisanya menjadi winger kanan atau penyerang tengah.

ESPN melaporkan perwakilan Rodrygo telah berbicara langsung dengan presiden Madrid Florentino Perez, menjelaskan ketidakpuasan Rodrygo terhadap posisinya di lapangan. Ia lelah menjadi ‘pemain tim’ yang kerap digeser ke berbagai posisi.

Rodrygo berharap bisa lebih sering diturunkan sebagai winger kiri. Ia menilai performanya yang oke saat bermain di posisi tersebut membuatnya layak tampil rutin di sana.

Jika melihat data Transfermarkt musim ini, Rodrygo memang lebih ‘tajam’ saat bermain di kiri dengan menyumbang enam gol dan enam asis dari 12 penampilan. Sedangkan saat bermain di kanan, ia ‘hanya’ mencetak tujuh gol dan empat asis dari 29 penampilan.

Rodrygo yakin jika Kylian Mbappe dan Vinicius Junior sering dimainkan sebagai duet penyerang, maka posisi winger kiri harusnya bisa diberikan untuknya. Apalagi ia juga bersedia turun membantu pertahanan saat tim diserang.

Performa Rodrygo dinilai menurun dibandingkan musim lalu, saat ia mencetak 18 gol dan sembilan asis untuk membantu Madrid memenangi Liga Champions dan LaLiga. Ia bahkan tak diturunkan sama sekali saat kalah dari Barcelona 3-4 akhir pekan lalu.

Akibatnya, ia pun sampai digosipkan ingin hengkang. Meski tak menutup pintu keluar, namun pemain asal Brasil itu ingin bertahan di Madrid, terlebih kontrak sang pemain masih tersisa tiga tahun lagi.

Rodrygo juga ingin tahu lebih dulu seperti apa rencana pelatih baru Madrid (kemungkinan Xabi Alonso) untuknya sebelum mengambil keputusan. Pergi dari Santiago Bernabeu juga tak mudah karena perlu lampu hijau dari Perez.

post

Daftar Juara Coppa Italia, Terbaru Bologna

PUSAT BOLA – Bologna memenangi gelar Coppa Italia musim ini usai mengalahkan AC Milan 1-0 dalam partai final di Roma. Berikut daftar juara turnamen yang pertama kali digelar pada 1922 tersebut.
Gol tunggal dari Dan Ndoye di menit ke-53 sudah cukup untuk memastikan Bologna keluar sebagai juara dalam laga yang berlangsung di Olimpico, Kamis (15/5/2025) dini hari WIB. Rossoblu menyudahi puasa gelar yang berlangsung sejak 1974.

Titel ini menambah koleksi Coppa Italia milik Bologna menjadi tiga setelah di musim 1969-70 dan 1973-74. Sepanjang sejarah, mereka baru tiga kali masuk final Coppa Italia, namun selalu menang.

Sementara bagi Milan, mereka gagal menambah trofi di musim ini usai memenangi Piala Super Italia pada awal Januari lalu. Rossoneri juga melanjutkan puasa gelar Coppa Italia yang sudah berlangsung sejak 2003.

Sejak itu, Milan sebenarnya sudah tiga kali melaju ke final dalam sedekade terakhir (2016, 2018, dan 2025), namun semuanya berujung kekalahan. Dua yang pertama di tangan Juventus dan terbaru dari Bologna.

Sejauh ini, pemilik gelar Coppa Italia terbanyak adalah Juventus yang sudah 15 kali menjadi juara. Mereka terakhir memenanginya musim lalu. AS Roma dan Inter Milan ada di urutan selanjutnya dengan sembilan gelar.

post

AC Milan Tersungkur di Kandang, Bologna Curi Kemenangan 1-0

PUSAT SCORE – Bologna sukses menjadi juara Coppa Italia 2024/2025 usai menaklukkan AC Milan dengan skor 1-0 dalam partai final yang digelar di Stadio Olimpico, Roma, Kamis (15/5/2025) dini hari WIB.

Milan lebih mendominasi permainan sepanjang dua babak. Namun, justru Bologna yang mampu mencetak gol semata wayang lewat aksi Dan Ndoye di awal babak kedua.

Berkat hasil ini, Bologna pun berhak keluar sebagai juara Coppa Italia musim ini, sekaligus gelar Coppa Italia ketiga mereka atau yang pertama sejak 51 tahun silam.

Jalannya Pertandingan

Laga berlangsung terbuka sejak awal. Baik Milan maupun Bologna mencoba menciptakan peluang berbahaya. Namun, belum ada gol yang lahir dari kedua tim. Skor 0-0 bertahan hingga turun minum.

Kembali dari kamar ganti, Bologna sukses memecah kebuntuan di menit ke-53. Menerima bola liar di kotak penalti, Ndoye sempat memperdaya bek lawan sebelum melepas tembakan yang gagal dibendung Mike Maignan.

Sergio Conceicao bereaksi dengan memasukkan tiga pemain sekaligus. Milan pun semakin intens meneror pertahanan Bologna. Namun, gol penyeimbang tak kunjung datang.

Usaha Rafael Leao dkk. untuk mengejar ketinggalan di sisa waktu gagal membuahkan hasil. Skor 1-0 untuk kemenangan Bologna pun menjadi hasil akhir laga ini.

Susunan Pemain

Milan: Mike Maignan; Fikayo Tomori (Kyle Walker 62′), Matteo Gabbia, Strahinja Pavlovic; Alex Jimenez (Joao Felix 62′), Youssouf Fofana (Samuel Chukwueze 88′), Tijjani Reijnders, Theo Hernandez; Christian Pulisic (Tammy Abraham 87′), Rafael Leao; Luka Jovic (Santiago Gimenez 62′).

Pelatih: Sergio Conceicao.

Bologna: Lukasz Skorupski; Emil Holm (Davide Calabria 76′), Sam Beukema, Jhon Lucumi, Juan Miranda; Remo Freuler, Lewis Ferguson; Riccardo Orsolini (Nicolo Casale 69′), Giovanni Fabbian (Tommaso Pobega 69′), Dan Ndoye (Jens Odgaard 80′); Santiago Castro (Thiijs Dallinga 80′).

Pelatih: Vincenzo Italiano.

Untuk Nonton Live Streaming Bola Bisa Langsung Ke PUSAT SCORE

post

Real Madrid Menang 2-1 atas Mallorca, Langkah Makin Mantap di Puncak

PUSAT SCORE – Real Madrid menunda kepastian juara Barcelona usai mengalahkan Real Mallorca dengan skor 2-1 dalam laga jornada 36 La Liga 2024/2025 yang dihelat di Santiago Bernabeu, Kamis (15/5/2025) dini hari WIB.

Real Madrid sempat tertinggal lebih dulu akibat gol Martin Valjent di awal laga. Tuan rumah bangkit di babak kedua lewat gol Kylian Mbappe dan Jacobo Ramon.

Berkat hasil ini, Real Madrid kini mengoleksi poin 78 di peringkat kedua. Barca masih bisa memastikan juara di pekan ini jika mampu mengalahkan Espanyol, Jumat (16/5/2025) dini hari besok.

Babak Pertama

Real Madrid mencoba bermain agresif sejak awal laga. Namun, justru Mallorca yang mampu membuka keunggulan di menit ke-11. Tembakan Valjent gagal dibendung Thibaut Courtois.

Real Madrid pun semakin gencar meneror pertahanan Mallorca. Sayang, sejumlah peluang yang didapat Mbappe dkk. masih gagal dimaksimalkan menjadi gol.

Leo Roman menjadi pahlawan Mallorca dengan melakukan sejumlah penyelamatan apik. Skor 1-0 untuk keunggulan Mallorca pun bertahan hingga turun minum.

Babak Kedua

Memasuki babak kedua, Real Madrid terus mengurung pertahanan Mallorca. Hasilnya baru didapat di menit ke-68. Mbappe sukses mencetak gol penyeimbang memanfaatkan assist Luka Modric.

Real Madrid menciptakan sederet peluang matang di sisa waktu, salah satunya lewat aksi Gonzalo Garcia di menit ke-88. Sayang, finishing Garcia masih jauh dari harapan.

Ketika laga sepertinya akan berakhir imbang, Jacobo Ramon menjadi pahlawan Real Madrid lewat golnya di menit kelima masa injury time. Skor 2-1 untuk Real Madrid pun menjadi hasil akhir laga ini.

Susunan Pemain

Real Madrid: Thibaut Courtois; Fran Garcia, Jacobo Ramon, Raul Asencio (Jesus Vallejo 64′), Federico Valverde; Dani Ceballos, Luka Modric, Jude Bellingham, Arda Guler; Endrick (Gonzalo Garcia 74′), Kylian Mbappe.

Pelatih: Carlo Ancelotti.

Mallorca: Leo Roman; Copete, Antonio Raillo, Martin Valjent, Toni Lato (Johan Mojica 76′), Mateu Morey (Pablo Maffeo 76′); Sergi Darder (Marc Domenech 84′), Samu Costa, Antonio Sanchez (Omar Mascarell 59′), Vedat Muriqi; Cyle Larin (Daniel Rodriguez 59′).

Pelatih: Jagoba Arrasate.

Untuk Nonton Live Streaming Bola Bisa Langsung Ke PUSAT SCORE

post

“Juara Coppa Italia Saja Tak Cukup, Milan”

PUSAT BOLA – AC Milan berpeluang menutup musim dengan gelar Coppa Italia. Tapi itu tak disebut tak cukup untuk menebus penampilan angin-anginan di Serie A.
AC Milan berpeluang memenangi Coppa Italia musim ini. Rossoneri akan menghadapi Bologna pada final di Olimpico, Roma, pada Kamis (15/5/2025) dini hari WIB.

Itu bisa menjadi titel kedua Milan musim ini. Sebelumnya tim polesan Sergio Conceicao itu sudah memenangi Piala Super Italia di bulan Januari.

Namun gelandang legendaris Milan Demetrio Albertini menilai sukses di Coppa Italia tak akan cukup untuk menutupi hasil tak memuaskan di Liga Italia. Saat ini Diavolo Rossi ada di peringkat delapan dengan 60 poin.

Meski cuma berjarak empat poin dari zona Liga Champions, namun kelolosan sudah terlanjur tidak realistis. Milan harus berharap empat tim terpeleset untuk bisa finis di posisi empat.

“Bagi saya, tidak,” jawab Albertini ketika ditanya, apakah gelar Coppa Italia cukup untuk menyelamatkan musim.

“Saya berharap Milan bisa mengangkat trofinya dan merayakan, karena untuk menjadi juara itu selalu sulit.”

“Meski demikian, saya yakin Milan, dalam sejarah mereka, tidak boleh terlalu jauh dari target-target mereka dan tidak memikirkan para suporter yang datang ke stadion sebagai tujuan harian. Itu tak bisa diterima,” ujarnya dikutip Football Italia.

post

“Kroos: Real Madrid Gagal Bukan karena Mbappe”

PUSAT BOLA – Real Madrid tidak mampu mempertahankan gelar Liga Champions musim ini. Toni Kroos menegaskan hal ini bukan salah Kylian Mbappe.
Madrid menjalani musim yang sulit meski sudah mendatangkan Kylian Mbappe. Los Blancos malah terancam tanpa gelar untuk menutup musim 2024/2025.

Raksasa asal Spanyol itu padahal mampu menyabet gelar LaLiga dan Liga Champions pada musim lalu. Sebuah bukti bahwa kemunduran pesat terjadi di Madrid.

Kroos, yang merupakan mantan pemain Madrid, tak mau menyahkan Mbappe. Terlebih, PSG justru mampu ke final Liga Champions musim ini meski tak diperkuat Mbappe lagi.

“Bukan salah Mbappe jika Madrid tidak memenangkan Liga Champions,” kata Kroos dalam podcast di Einfach mal Luppen, yang dikutip dari AS.

Koos menilai bahwa Mbappe terus meningkat bersama Madrid. Pemain berusia 26 tahun itu bahkan bisa membuat hat-trick meski Madrid kalah 3-4 dari Barcelona akhir pekan lalu.

“Awalnya sulit baginya. Ada banyak kritik, tetapi dia dalam performa yang luar biasa akhir-akhir ini. Kemarin dia membuktikannya lagi: dia selalu berbahaya, selalu menawarkan opsi,” Kroos menegaskan.

post

Berlabuh di Timnas Brasil, Carlo Ancelotti Tinggalkan Warisan Emas di Real Madrid

PUSAT SCORE – Carlo Ancelotti, pelatih sepak bola kenamaan asal Italia, akan meninggalkan Real Madrid setelah musim ini berakhir untuk mengemban tugas baru sebagai pelatih tim nasional Brasil.

Pengumuman mengejutkan ini mengakhiri perjalanan Ancelotti yang penuh prestasi di klub raksasa Spanyol tersebut. Keputusan ini diambil setelah performa Real Madrid yang kurang meyakinkan di musim 2024/2025, dan Ancelotti akan memulai tugas barunya pada 26 Mei 2025.

Ancelotti, yang akrab disapa ‘Carletto’ di Italia dan ‘Don Carlo’ di Spanyol, meninggalkan Real Madrid dengan segudang prestasi. Selama dua periode kepemimpinannya, ia berhasil mempersembahkan 15 trofi bergengsi untuk Los Blancos.

Prestasi tersebut termasuk tiga gelar Liga Champions, yang mengukuhkan namanya sebagai salah satu pelatih tersukses dalam sejarah kompetisi tersebut. Kontribusi Ancelotti bagi Real Madrid tak terbantahkan, membawa klub meraih berbagai gelar liga dan piala domestik.

Kepindahan Ancelotti ke tim nasional Brasil menandai babak baru dalam karier kepelatihannya. Ia akan menjadi pelatih asing pertama Brasil dan bertanggung jawab memimpin Selecao dalam kualifikasi Piala Dunia 2026.

Tantangan ini tentu saja berbeda dengan pengalamannya di level klub, namun reputasi dan pengalaman Ancelotti yang mumpuni diyakini akan membantunya menghadapi tantangan tersebut. Publik sepak bola dunia pun menantikan aksi Ancelotti bersama tim Samba.

Jejak Ancelotti di Real Madrid: Warisan yang Tak Terlupakan

Selama dua periode melatih Real Madrid, Ancelotti telah menorehkan tinta emas dalam sejarah klub. Pada periode pertamanya (2013-2015), ia berhasil meraih empat trofi. Kemudian, setelah kembali pada tahun 2021, ia berhasil menambah 11 trofi lagi sebelum akhirnya memutuskan untuk hengkang. Total, Ancelotti telah mempersembahkan 15 trofi untuk Real Madrid, termasuk tiga gelar Liga Champions yang sangat prestisius.

Salah satu momen paling berkesan adalah saat ia memimpin Real Madrid meraih La Decima (gelar Liga Champions ke-10) di Lisbon, mengalahkan rival sekota Atletico Madrid. Ia juga sukses mempersembahkan gelar Liga Champions ke-14 dan ke-15 setelah mengalahkan Liverpool dan Borussia Dortmund. Selain itu, Ancelotti juga berhasil membawa Real Madrid menjadi juara Liga Spanyol pada musim 2021-2022 dan 2023-2024.

Meskipun peluang Real Madrid untuk memenangkan Liga Spanyol musim 2024-2025 sangat kecil, Ancelotti tetap akan dikenang sebagai legenda di Santiago Bernabéu. Kontribusi dan dedikasinya terhadap klub telah memberikan dampak yang signifikan, dan namanya akan selalu terukir dalam sejarah Real Madrid.

Masa Depan di Timnas Brasil: Tantangan Baru, Harapan Baru

Pengangkatan Ancelotti sebagai pelatih tim nasional Brasil disambut dengan antusiasme yang tinggi. Ia akan menjadi pelatih asing pertama Brasil, dan tugas pertamanya adalah memimpin Selecao dalam kualifikasi Piala Dunia FIFA 2026. Tantangan ini akan menguji kemampuan Ancelotti dalam menghadapi dinamika tim nasional yang berbeda dengan klub.

Ancelotti dikenal dengan gaya kepelatihannya yang tenang dan berpengalaman. Ia mampu membangun tim yang solid dan berprestasi tinggi, dan diharapkan dapat membawa perubahan positif bagi tim nasional Brasil. Dengan pengalamannya yang luar biasa, Ancelotti diharapkan dapat membawa Brasil kembali ke puncak kejayaan di kancah sepak bola internasional.

Meskipun meninggalkan Real Madrid, Ancelotti meninggalkan warisan yang tak terlupakan. Ia akan selalu dikenang sebagai salah satu pelatih tersukses dalam sejarah klub, dan kiprahnya di tim nasional Brasil tentu akan dinantikan oleh para penggemar sepak bola di seluruh dunia.

Berikut daftar gelar Carlo Ancelotti di Real Madrid:

  • Liga Champions: 3
  • Liga Spanyol: 2
  • Copa del Rey: 2
  • Piala Super Spanyol: 2
  • Piala Super Eropa: 1
  • Piala Dunia Klub: 2
  • Piala Interkontinental: 1

Untuk Nonton Live Streaming Bola Bisa Langsung Ke PUSAT SCORE

post

13 Besar Ballon d’Or 2025 Power Ranking: Bukan Raphinha dan Lamine Yamal, Siapa Urutan Pertama?

PUSAT SCORE – Persaingan seru terjadi pada perebutan gelar Ballon dOr 2025. Sebab, hingga saat ini, tidak ada nama pemain yang sangat dominan dalam perebutan gelar. Bahkan itu adalah duo Barcelona yakni Raphinha dan Lamine Yamal.

Ajang penghargaan pemain sepak bola paling bergengsi di dunia, Ballon d’Or, selalu menjadi topik menarik diperbincangkan. Apalagi, musim 2024/2025 kini sudah masuk dalam tahap akhir yang bakal menentukan.

Rodri memenangkan Ballon d’Or pada edisi 2024 lalu. Pemain asal Spanyol itu menang setelah meraih gelar juara Euro 2024 dan juara Premier League. Pada edisi 2023, ada nama Lionel Messi yang jadi pemenang Ballon d’Or.

Pada edisi 2025, ada beberapa faktor yang bisa menentukan siapa pemenang Ballon d’Or. Salah satunya adalah juara Liga Champions. Lantas, siapa saja yang masuk dalam 13 besar pemain dengan peringkat teratas di Ballon d’Or Power Ranking?

13. Vitinha

Posisi: Gelandang
Klub asal: PSG
Usia: 25 tahun
Gelar: Ligue 1, Trophee des Champions

Peran Vitinha mungkin tidak banyak dapat sorotan. Dia tidak banyak bikin gol dan assist. Vitinha juga tidak melakukan aksi-aksi heroik yang menyelamatkan gawang PSG dari kebobolan.

Namun, pemain asal Portugal itu adalah pengendali tempo permainan PSG. Cepat atau lambat tempo ritme dan ke mana PSG akan menyerang, otak dan kaki Vitinha yang akan mengarahkan. Vitinha mendikte cara bermain PSG.

12. Nuno Mendes

Posisi: Bek kanan
Klub asal: PSG
Usia: 22 tahun
Gelar: Ligue 1

Nuno Mendes tampil luar biasa bersama PSG pada musim 2024/2025. Bek muda asal Portugal itu menunjukkan aksi yang sangat konsisten, terutama pada ajang Liga Champions.

Mohamed Salah tidak mampu melakukan banyak hal pada dua laga lawan PSG. Begitu juga Bukayo Saka. Nuno Mendes jadi aktor penting ketika PSG menyingkirkan Liverpool dan Arsenal dari Liga Champions.

11. Khvicha Kvaratskhelia

Posisi: Winger
Klub asal: PSG
Usia: 24 tahun
Gelar: Ligue 1

Kvaratskhelia memulai musim dengan seragam Napoli. Namun, performanya di bawah asuhan Antonio Conte tidak optimal. Pindah ke PSG membuat pemain asal Georgia itu kembali pada level terbaiknya.

Sejauh ini, Kvaratskhelia telah bikin 11 gol dan 11 assist. Dia tanpil menentukan saat PSG berjumpa Aston Villa pada laga Liga Champions. Jika mampu konsisten dan membawa PSG juara, peluangnya meraih posisi lebih baik terbuka lebar.

10. Robert Lewandowski

Posisi: Penyerang
Klub asal: Barcelona
Usia: 36 tahun
Gelar: Copa del Rey, Supercopa de Espana

Hanya usia yang berubah dari Robert Lewandowski. Secara performa, pada usia 36 tahun, Lewandowski tetap salah satu yang terbaik. Catatan 42 gol dan lima assist adalah bukti nyata dari kualitasnya.

Hanya saja, pamor Lewandowski memang kalah dari pemain kunci Barcelona lainnya. Dia berpeluang untuk meraih Ballon d’Or, akan tetapi tidak terlalu besar. Gelar juara La Liga bisa berdampak signifikan.

9. Lautaro Martinez

Posisi: Penyerang
Klub asal: Inter Milan
Usia: 27 tahun
Gelar: –

Lautaro Martinez masih punya dua gelar yang bisa diperjuangkan yakni Serie A dan Liga Champions. Inter Milan tertinggal satu poin dari Napoli di Serie A dengan dua laga tersisa.

Di Liga Champions, Inter Milan berada di final. Secara individu, Lautaro tampil sangat bagus. Namun, dua gelar kolektif tersebut akan berdampak besar dalam posisi akhir Lautaro di perebutan gelar Ballon d’Or 2025.

8. Kylian Mbappe

Posisi: Penyerang
Klub asal: Real Madrid
Usia: 26 tahun
Gelar: UEFA Super Cup, Intercontinental Cup

Musim pertama Kylian Mbappe di Real Madrid berjalan sangat bagus pada level individu, akan tetapi tidak secara kolektif. Mbappe kini memimpin perebutan gelar top skor La Liga dengan 27 gol.

Secara keseluruhan, Kylian Mbappe mencetak 36 gol di semua ajang. Hanya saja, dia gagal memenangkan gelar La Liga, Copa del Rey, dan Liga Champions. Faktor ini membuat Mbappe sulit meraih gelar.

7. Harry Kane

Posisi: Penyerang
Klub asal: Bayern Munchen
Usia: 31 tahun
Gelar: Bundesliga

Seperti pada musim-musim sebelumnya, Harry Kane memainkan perannya dengan baik sebagai mesin gol. Dia memimpin persaingan gelar top skor Bundesliga dengan catatan 25 gol.

Musim 2024/2025 juga menjadi momen yang spesial bagi Harry Kane. Sebab, dia mampu mendapatkan trofi Bundesliga. Bagi pemain asal Inggris tersebut, ini adalah trofi mayor pertama yang dia menangkan.

6. Pedri

Posisi: Gelandang
Klub asal: Barcelona
Usia: 22 tahun
Gelar: Copa del Rey, Supercopa de Espana

Pedri merupakan motor serangan Barcelona musim 2024/2025. Visinya dalam bermain, umpan-umpan akurat, dan kemampuan mengontrol tempo permainan menjadikannya pemain tak tergantikan.

Jika Barcelona meraih kesuksesan besar, peran Pedri akan semakin disorot, terutama di La Liga, Pedri punya peluang meraih Ballon d’Or. Paling tidak, dia bisa masuk dalam peringkat tiga besar.

5. Mohamed Salah

Posisi: Penyerang
Klub asal: Liverpool
Usia: 32 tahun
Gelar: Premier League

Meskipun usianya terus bertambah, ketajaman Salah di lini depan Liverpool tidak pudar. Salah kini memimpin daftar pencetak gol terbanyak Premier League, dengan 28 gol.

Gelar Primer League yang diraih Liverpool tentu akan menjadi modal penting dalam persaingan Ballon d’Or. Selain itu, performa individu Salah juga menjadi faktor kunci.

4. Gianluigi Donnarumma

Posisi: Kiper
Klub asal: PSG2
Usia: 26 tahun
Gelar: Ligue 1, Trophee des Champions

Performa solid Donnarumma di bawah mistar gawang PSG menjadikannya sebagai kandidat kuat peraih Ballon d’Or 2025. Secara khusus, dia tampil sangat menentukan di Liga Champions.

Jika ia mampu membawa PSG meraih gelar-gelar penting, termasuk Liga Champions, bukan tidak mungkin ia akan menjadi kandidat kuat peraih Ballon d’Or. Namun, sangat jarang ada kiper yang meraih Ballon d’Or.

3. Raphinha

Posisi: Penyerang
Klub asal: Barcelona
Usia: 28 tahun
Gelar: Copa del Rey, Supercopa de Espana

Sejak kedatangan Hansi Flick, Raphinha menunjukkan performa yang luar biasa. Torehan gol dan assist-nya yang tinggi di La Liga dan Liga Champions menjadikannya pemain kunci Barcelona.

Konsistensi dan trofi yang diraih Barcelona akan sangat memengaruhi peluangnya. Raphinha sudah bikin 37 gol dan 25 assist. Nah, dengan trofi La Liga, Raphinha punya peluang besar meraih Ballon d’Or.

2. Lamine Yamal

Posisi: Penyerang
Klub asal: Barcelona
Usia: 17 tahun
Gelar: Copa del Rey, Supercopa de Espana

Di usianya yang baru 17 tahun, Yamal telah menjelma menjadi sensasi di Barcelona. Dengan kecepatan, dribbling memukau, serta kontribusi gol dan assist yang signifikan, ia jadi salah satu kandidat peraih gelar Ballon d’Or.

Jika terus menunjukkan perkembangan pesat, bukan tidak mungkin ia akan menjadi pemenang Ballon d’Or termuda sepanjang sejarah. Jika tidak tahun ini, Yamal masih punya banyak kesempatan meraih Ballon d’Or.

1. Ousmane Dembele

Posisi: Penyerang
Klub asal: PSG
Usia: 27 tahun
Gelar: Ligue 1, Trophee des Champions

Winger eksplosif milik PSG ini tampil memukau sepanjang musim. Dengan torehan gol dan assist yang signifikan di Ligue 1 dan Liga Champions, Dembele menjelma menjadi salah satu pemain paling berbahaya di Eropa.

Jika ia mampu membawa PSG meraih gelar Liga Champions perdana mereka, peluangnya meraih Ballon d’Or akan semakin besar. Dembele sejauh ini sudah mencetak 35 gol dan 12 assist.

Untuk Nonton Live Streaming Bola Bisa Langsung Ke PUSAT SCORE

post

Van Dijk: Kepergian Alexander-Arnold Tak Akan Rusak Pesta Liverpool

PUSAT BOLA – Liverpool akan merayakan gelar juara Premier League musim ini dengan nuansa kehilangan. Trent Alexander-Arnold, anak yang gabung sejak usia 6 tahun, pergi.
Trent Alexander-Arnold telah mengumumkan kepergiannya dari Liverpool sejak Senin (5/5/2025) pekan lalu. Pemain 26 tahun itu hengkang bertepatan habisnya masa kontrak.

Ia belum mengungkapkan hendak ke mana, tapi rumor sudah sangat kuat bahwa Real Madrid akan jadi tujuannya. Kepergian Alexander-Arnold ini, anak asli kota Liverpool, cukup merusak nuansa jelang selebrasi juara Liverpool pada 25 Mei mendatang.

Pada laga kontra Arsenal yang berakhir 2-2 di Anfield, Miggu (11/5) kemarin, ia mendapatkan sorakan dari sejumlah suporter. Ada kekhawatiran isu ini malah mengaburkan pesta nanti.

“Rasanya tidak. Tidak perlu begitu. Ada banyak pemain lain yang juga berhak akan hari yang menakjubkan,” kata Kapten Liverpool Virgil van Dijk.

“Kami ingin memenangi dua pertandingan lagi dan setelah bunyi terakhir peluit, termasuk dia, mengangkat trofi dan merayakan dengan cara yang belum pernah kami lakukan sebelumnya,” imbuh bek tengah itu dikutip BBC.

post

Amorim Malah Galau MU Punya Kans Main di Liga Champions

PUSAT BOLA – Manchester United punya satu kesempatan menyelamatkan musimnya: juara Liga Europa dan main di Liga Champions. Tapi itu malah bikin Ruben Amorim galau.
MU menjalani musim terburuknya di Premier League setelah dipastikan finis di luar 10 besar. Menempati posisi 16 klasemen sementara, Setan Merah mentok cuma bisa naik ke posisi 13, itupun dengan syarat memenangi dua laga tersisa.

Terakhir kali mereka finis di luar 10 besar Liga Inggris adalah pada musim 1989/1990, yakni kala berakhir di urutan 13. Finis di bawah itu juga akan menandai posisi terendah baru sejak finis di posisi 21 pada Liga Inggris 1973/1974, kala mereka degradasi.

Catatan positifnya adalah MU sudah dipastikan aman dari degradasi dan masih punya kesempatan untuk sedikit menyelamatkan musim. MU akan tampil di final Liga Europa melawan sesama tim Inggris, Tottenham Hotspur, pada Kamis (22/5) mendatang.

Partai ini bahkan berarti lebih dari sekadar menyelamatkan musim dan mengangkat trofi. Ada urgensi untuk lolos Liga Champions karena kucuran uang yang besar dari tampil di sana, mengingat keuangan MU sedang seret.

Itu dari segi finansial. Rupanya dari segi teknis, Manajer MU Ruben Amorim malah punya masalah. Ia menyadari timnya akan sulit kompetitif di Premier League dan Liga Champions sekaligus, sebab komposisi skuadnya butuh banyak pembenahan.

Banyak pembenahan berarti juga butuh waktu. Sementara waktu sendiri merupakan hal yang amat mahal harganya di klub sebesar MU.

“Final itu sejauh ini adalah masalah terkecil di klub kami. Kami perlu mengubah sesuatu dan itu jauh lebih dalam daripada urusan final ini,” kata Amorim dikutip BBC.

“Bermain di Premier League dan Liga Champions buat kami itu seperti bulan jauhnya. Kami perlu mengetahui itu.”

“Saya tak khawatir dengan final. Mereka akan fokus, tapi saya tak tahu mana yang terbaik apakah main di Liga Champions atau tidak,” imbuhnya.