post

Daftar Peraih Man of the Match Liga Champions 2025/2026 – Update 18 September 2025

PusatBola – Jakarta, 18 September 2025 – Liga Champions UEFA musim 2025/2026 telah memasuki matchday 1 fase grup, dan sejumlah pemain tampil gemilang hingga dinobatkan sebagai Man of the Match. Berikut daftar pemain-pemain yang memperoleh gelar tersebut hingga 18 September 2025:

Laga Pemenang Man of the Match

Athletic Bilbao vs Arsenal Gabriel Martinelli

PSV Eindhoven vs Union SG Anouar Ait El Hadj

Juventus vs Borussia Dortmund Dušan Vlahović

Real Madrid vs Marseille Kylian Mbappé

Benfica vs Qarabag Pedro Bicalho

Tottenham vs Villarreal Lucas Bergvall

Liverpool vs Atlético Madrid Virgil van Dijk

Catatan: Beberapa pertandingan pada 18 September belum memiliki nama Man of the Match resmi pada laporan terakhir.

Sorotan

  • Virgil van Dijk mendapat penghargaan setelah aksi heroiknya dalam laga Liverpool vs Atlético Madrid, termasuk gol krusial di masa injury time yang memastikan kemenangan bagi Liverpool.
    Bola.net
  • Kylian Mbappé tetap menunjukkan kenapa dia menjadi salah satu bintang besar Eropa dengan performa konsisten di laga Real Madrid vs Marseille.

post

Usai Bungkam Bologna, Gabbia Puji Kekompakan AC Milan di San Siro

PusatBola – Milan, 17 September 2025 — AC Milan kembali menunjukkan taringnya di Serie A setelah menundukkan Bologna di San Siro dengan skor meyakinkan 2-0. Bek muda Rossoneri, Matteo Gabbia, menjadi salah satu sorotan usai tampil solid di lini belakang sekaligus melontarkan pujian kepada kekompakan tim.

Milan tampil dominan sejak menit awal. Gol cepat Rafael Leão membuka keunggulan, sebelum Olivier Giroud memastikan kemenangan lewat eksekusi matang di babak kedua. Namun, di balik gemerlap gol para penyerang, pertahanan Milan yang digalang Gabbia juga patut mendapat kredit.

“Yang membuat saya bangga bukan hanya kemenangan, tetapi bagaimana kami bekerja sama di semua lini. Dari penjaga gawang, bek, gelandang, hingga penyerang—semua saling membantu. Inilah kekuatan sejati Milan,” ujar Gabbia usai pertandingan, Rabu (17/9).

Hasil ini memperkokoh posisi AC Milan di papan atas klasemen sementara. Sang pelatih, [Nama Pelatih], juga menekankan pentingnya konsistensi. “Kami ingin terus menjaga tren positif ini. Tim semakin solid, dan dukungan di San Siro luar biasa,” katanya.

Kemenangan atas Bologna sekaligus menjadi modal penting bagi Milan yang akan menghadapi laga berat di kompetisi Eropa pekan depan.

post

Kejutan di Liga Champions: Juventus vs Borussia Dortmund Berakhir Dramatis 4-4

Pada malam pembukaan fase grup UEFA Champions League musim 2025–26, laga antara Juventus dan Borussia Dortmund menjadi salah satu yang paling menarik perhatian. Juventus, yang sempat tertinggal, berhasil mengamankan satu poin dari Dortmund lewat gol penyama di menit akhir. Drama berlanjut setelah Dortmund memimpin 4-2 saat injury time, namun Juventus mengubah keadaan dengan gol terakhir lewat Lloyd Kelly. Hasil itu menunjukkan bahwa kompetisi musim ini menjanjikan banyak ketidakpastian dan momen-momen mendebarkan.

post

Legenda Barcelona Eric Abidal Bantah Keras Isu Meninggal Dunia: “Saya Masih Hidup!”

PusatBola – 16 September 2025 – Kabar mengejutkan sempat beredar bahwa mantan bek Barcelona, Eric Abidal, sudah meninggal akibat komplikasi transplantasi hati. Rumor tersebut langsung viral dan menimbulkan kehebohan di media sosial.

Klarifikasi dari Abidal

  • Abidal segera angkat bicara lewat akun Instagram pribadinya. Ia menegaskan kondisi kesehatannya baik dan meminta agar isu kematian tersebut dihentikan karena sangat menyakitkan bagi keluarganya.
  • Beberapa poin penting yang disampaikan:
  • “Saya ingin menegaskan bahwa saya masih hidup dan dalam kondisi baik.”
  • Ia mengecam penyebaran kabar bohong ini dan meminta publik tidak mudah terpancing rumor semacam itu.
  • Ia mengingatkan bahwa rumor tersebut bukan hanya berdampak pada dirinya, tapi juga keluarganya.

Latar Belakang Isu

Rumor tentang Abidal muncul karena publik masih mengingat riwayat penyakit serius yang pernah dideritanya, termasuk transplantasi hati.
Media-media bahkan menyebut sumber rumor berasal dari laporan di Prancis, yang kemudian tersebar di platform seperti X.

post

3 Perubahan yang Harus Dilakukan Manchester United untuk Maksimalkan Sistem Ruben Amorim

PusatBola – Manchester United di bawah pelatih Ruben Amorim belum menunjukkan hasil yang konsisten. Banyak kritik mengarah ke taktik, kekompakan pemain, dan masalah fisik. Untuk menurunkan tekanan dan mengangkat performa, ini tiga perubahan kunci yang harus segera dilakukan:

  1. Lebih Fleksibel dalam Formasi dan Taktik

Amorim sangat menyukai sistem garis belakang bertiga (back-three) dengan wing-backs yang aktif menyerang, tipikal formasi 3-4-3 atau 3-4-2-1.

Masalahnya: formasi ini tak selalu cocok dengan skuad yang ada sekarang karena cedera dan pilihan pemain yang terbatas. Beberapa pemain tak terlalu cocok dengan peran sebagai wing-back agresif, atau pertahanan lini belakang yang sering terpapar sektor sayap.

Perubahan yang diperlukan:

  • Menyediakan opsi cadangan taktis — misalnya alternatif bongkar formasi menjadi 4-3-3 atau 4-2-3-1 tergantung lawan dan kondisi pemain.
  • Menyesuaikan peran individu agar pemain bisa tampil lebih efektif sesuai keahlian mereka. Misalnya wing-backs yang lebih cocok menyerang diberikan peran ofensif, sedangkan yang defensif diberi pelindung tambahan.
  1. Stabilisasi Susunan Pemain & Perbaikan Gaya Permainan

United sering mengganti pemain inti di posisi-posisi kunci setiap pertandingan: back three, duo gelandang tengah, wing backs, hingga inside forwards. Perubahan yang terlalu sering membuat pemain sulit menemukan ritme dan saling pengertian di lapangan.

Selain itu, pressing tinggi dan kepemilikan bola belum optimal — kehilangan bola banyak, pressing tidak cukup agresif, dan garis pertahanan serta transisi dari menyerang ke bertahan sering bocor.

Perubahan yang diperlukan:

  • Menetapkan susunan pemain inti yang lebih konsisten agar chemistry dan koordinasi antarlini tumbuh.
  • Melatih pola pergerakan yang jelas untuk pressing dan transisi sehingga tim lebih tanggap saat kehilangan bola atau saat bertahan.
  • Latihan taktis yang fokus pada detail kecil — seperti cara menutup space di pinggiran, memblok umpan silang, dan cara memanfaatkan sayap.
  1. Perbaikan Kondisi Fisik & Mental

Salah satu kelemahan yang terlihat adalah energi dan stamina pemain menurun di paruh kedua pertandingan, sedangkan sistem Amorim butuh intensitas tinggi dari semua lini.

Selain itu, mentalitas pemain harus ditingkatkan — keyakinan, konsistensi performa, bertahan dalam tekanan lawan besar dan pemain yang lebih agresif dalam mengejar kemenangan.

Perubahan yang diperlukan:

  • Program fisik yang bisa menjaga stamina dan daya tekan selama 90 menit penuh, termasuk persiapan pra-musim, pemulihan, dan rotasi pemain agar tak kelelahan.
  • Pengembangan mental tim — misalnya latihan skenario bertahan saat unggul, bertahan dalam tekanan, dan menjaga fokus saat pertandingan tidak berjalan sesuai rencana.
  • Pemanfaatan pemain muda dengan mental juang — memberi mereka kesempatan tampil dan belajar secara bertahap agar bisa membawa energi baru.

Jika Manchester United bisa menerapkan ketiga perubahan ini — fleksibilitas taktik, stabilitas dalam susunan & pola bermain, plus peningkatan fisik dan mental — sistem Ruben Amorim punya peluang lebih besar untuk sukses di Premier League yang sangat kompetitif.

post

UEFA & FIFPRO Desak Perlindungan Lebih Baik untuk Pemain Sepak Bola Menjelang Musim yang Padat

Pada tanggal 15 September 2025, UEFA bersama federasi pemain FIFPRO menyerukan agar ada tindakan nyata dalam melindungi kesehatan para pemain sepak bola. Salah satu pemicu dorongan ini adalah insiden cedera yang dialami oleh Lamine Yamal dari Barcelona, di mana sang pemain disebut-sebut tetap bermain meskipun mengeluhkan ketidaknyamanan pada pangkal paha.

Mereka memperingatkan bahwa jadwal kompetisi yang terlalu padat mulai mencapai titik kritis, dan menuntut kerja sama antara organisasi sepak bola—termasuk liga, federasi, klub—untuk menyeimbangkan kebutuhan kompetisi dan keselamatan atlet.

post

Pyramids FC Menyingkirkan Auckland City di FIFA Intercontinental Cup

Kairo, 15 September 2025 — Pyramids FC dari Afrika berhasil menyingkirkan Auckland City dari Selandia Baru dengan skor 3-0 pada babak play-off African/Asian/Pacific untuk FIFA Intercontinental Cup 2025.

Jalannya Pertandingan

  • Pyramids memulai pertandingan dengan baik; gol pertama dicetak Walid El Karti menit ke-14 lewat umpan silang. Auckland City kesulitan mengatasi tekanan, terutama dari sisi sayap.
  • Gol kedua datang di pertengahan babak kedua lewat Marwan Hamdi, lalu Mostafa Ziko memastikan kemenangan dengan golnya di menit ke-85.
  • Meski Auckland City menunjukkan semangat, peluang mereka terbatas dan mereka hanya memiliki sedikit peluang jelas.

Implikasi dan Performa

  • Dengan kemenangan ini, Pyramids FC melaju ke babak berikutnya untuk menghadapi klub dari Asia (Al-Ahli dari Saudi Arabia).
  • Pertandingan ini juga menunjukkan dominasi Pyramids dari sisi penguasaan bola dan kreatifitas dalam membangun serangan dari sisi sayap.
  • Bagi Auckland City, kekalahan ini menandai akhir dari kampanye mereka di Intercontinental Cup, namun tetap ada catatan bahwa mereka bisa bertahan dan membiarkan beberapa momen yang cukup kompetitif.
post

Foden Akhirnya Pecah Telur dan Haaland Kejutkan

Manchester, 15 September 2025 — Phil Foden mengakhiri paceklik golnya di Premier League saat Manchester City menghancurkan Manchester United 3-0 dalam Derby Manchester. Gol pertama datang dari Foden di babak pertama, sebelum Erling Haaland menambah dua gol yang memperbesar skor.

Latar Belakang

  • Foden sebelumnya belum mencetak gol liga sejak Januari, dan performanya menurun musim lalu. Pemain muda Inggris ini jadi sorotan karena kurangnya produktivitas dibanding musim-sebelumnya.
  • Man City sendiri sempat mengalami start yang kurang konsisten jelang laga ini, tapi kemenangan ini penting untuk menjaga momentum mereka di klasemen Premier League.

Dampak Kemenangan

  • Dengan kemenangan ini, City memperkuat posisi mereka di puncak klasemen Premier League, sedangkan United kembali ke ritme kurang stabil.
  • Foden mendapat pujian dari Pep Guardiola, yang menyebut bahwa City “merindukan Foden” — baik kreativitasnya di depan gawang maupun kontribusinya dalam memberikan assist dan membuat tekanan.
  • Bagi United, hasil ini menjadi peringatan bahwa lini pertahanan mereka bisa terlalu rentan, terutama di laga besar. Dan Haaland semakin menunjukkan bahwa dia kembali ke performa puncak.

post

Ketika Joey Pelupessy Jadi Pelatih Usia Dini di Simpati Class of Stars

PUSATSCORE Bintang Timnas Indonesia, Joey Pelupessy, mendadak jadi pelatih usia dini. Momen itu tercipta ketika Pelupessy membagikan ilmu dan menginspirasi anak-anak dalam coaching clinic bertajuk Simpati Class of Stars, di Pancoran Soccer Field, Jakarta, pada Selasa (9/9/2025).

Demi membakar semangat masa depan sepak bola bangsa, Pelupessy melupakan rasa lelahnya meski habis membela Timnas kontra Lebanon di Surabaya, Senin (8/9/2025) malam WIB. Selepas melatih, Pelupessy langsung bertolak ke Belgia.

1. Dimeriahkan 50 anak

Coaching clinic yang digalakkan Offside Corp itu diikuti 50 anak dari berbagai kategori usia. Pelupessy mengaku girang bisa bertemu dan berbagi ilmu kepada mereka.

“Saya sangat senang bisa menjadi pelatih di Simpati Class of Stars dan berinteraksi secara langsung, serta membagikan pengalaman saya kepada generasi muda di Indonesia. Saya berharap, nantinya ilmu yang saya sampaikan dapat mengantarkan anak-anak tersebut ke jenjang profesional demi mengharumkan nama Indonesia,” kata Pelupessy dalam keterangannya.

Namun, untuk menjadi pelatih sungguhan di masa mendatang, Pelupessy belum kepikiran. Menjadi juru taktik, menurut Pelupessy, bukan perkara mudah.

“Mungkin masih sulit untuk saya. Tapi, saya suka dengan hal seperti ini. Saya beberapa kali juga memberikan coaching clinic kepada anak-anak. Kita lihat seperti apa nantinya. Jujur, saya memang suka saat melatih anak-anak dan membantu mereka untuk berkembang,” ucap Pelupessy.

2. Hadir di lima kota

Simpati Class of Stars hadir di lima kota. Sebelum menggelar di Jakarta, ajang tersebut lebih dulu dihelat di Bandung, yang juga dimeriahkan legenda Timnas, yakni Zaenal Arief.

“Melalui Simpati Class of Stars, kami ingin memberikan kesempatan bagi anak-anak untuk belajar langsung dengan para pemain hebat, sekaligus menanamkan semangat sportivitas, kerja sama tim, dan percaya diri di dalam maupun luar lapangan,” ujar CEO Offside Corp, Gilbert Garlycia.

3. Ada hadiah jumpa legenda Manchester United Patrice Evra

Dalam coaching clinic seri Jakarta, ada lima anak yang terpilih untuk mendapatkan tiket emas. Mereka berkesempatan untuk bersua sekaligus mendapatkan ilmu dari legenda Manchester United, Patrice Evra.

“Acara ini diharapkan dapat menjadi langkah awal dalam membangun mimpi generasi muda Indonesia untuk meraih prestasi di dunia sepak bola,” ucap Gilbert.

post

Alasan Leeds United Merekrut Lucas Perri meski Punya Illan Meslier


PUSATSCORE , Lucas Perri menjadi pemain baru ketujuh Leeds United pada bursa transfer musim panas 2025. Menurut Transfermarkt, kiper asal Brasil ini dibeli dari Olympique Lyon dengan harga sekitar 16 juta euro atau setara Rp287,11 miliar. Perri yang yang lahir pada 10 Desember 1997 dikontrak selama 4 tahun.

Langkah yang diambil manajemen The Whites ini cukup menarik mengingat mereka sudah memiliki Illan Meslier. Pemain asal Prancis tersebut merupakan penjaga gawang utama dalam 5 musim terakhir. Itu termasuk ketika klub masih bermain di English Premier League (EPL) pada 2020/2021—2022/2023. Lantas, apa rencana Leeds United di balik perekrutan Perri?

1. Performa Illan Meslier menurun menjelang akhir 2024/2025

Illan Meslier jelas terancam dengan kedatangan Lucas Perri di Elland Road. Statusnya sebagai kiper utama Leeds United dalam 5 musim terakhir berpotensi hilang. Namun, jika itu benar terjadi, Meslier sebetulnya hanya bisa menyalahkan diri sendiri. Sebabnya, performanya di Championship Inggris 2024/2025 yang membuat klub mengambil langkah ini.

Sepanjang musim, pemain yang berusia 2 tahun lebih muda dari Perri ini kebobolan 27 gol. FotMob mencatat, di antara semua kiper lain, Meslier hanya berada di urutan ke-17 untuk urusan goal prevented dengan nilai -2,7. Padahal, Leeds United merupakan juara. Selain itu, ia juga membuat tiga blunder yang berujung gol. Cuma James Beadle, yang berakhir di peringkat ke-12 bersama Sheffield Wednesday, yang memiliki catatan lebih banyak untuk aspek tersebut dibanding Meslier.

Meski Premier League 2025/2026 belum dimulai, Meslier memang sudah tampak kehilangan tempatnya. Dalam tujuh pertandingan terakhir Championship 2024/2025, ia tidak pernah lagi mendapat kesempatan bermain. Pelatih Leeds United, Daniel Farke, memutuskan untuk menggantikannya dengan Karl Darlow. Kehadiran Perri makin menegaskan potensi perubahan tersebut.

2. Lucas Perri menjadi salah satu kiper terbaik di Ligue 1 2024/2025

Sebelum merekrut Lucas Perri, Leeds United sempat mempertimbangkan beberapa nama lain, di antaranya kiper Mainz, Robin Zentner. Namun, manajemen akhirnya menjatuhkan pilihan kepada Perri karena performa impresifnya bersama Olympique Lyon di Ligue 1 Prancis 2024/2025. Itu merupakan musim debut penuhnya di kancah sepak bola Eropa.

Perri bermain 33 kali, kebobolan 44 gol, dan menorehkan 10 clean sheet. Ia berada di urutan ketujuh dalam daftar goal prevented dengan nilai 6,1 dan hanya membuat 1 eror yang berujung gol. Aksinya juga membantu Lyon berakhir di posisi keenam yang sekaligus membuat mereka berhasil mengamankan tiket Liga Europa (UEL) 2025/2026.

Pada paruh kedua 2018/2019, Perri sebetulnya sempat mencicipi atmosfer sepak bola Inggris bersama Crystal Palace. Saat itu, ia dipinjam dari Sao Paolo. Namun, Perri yang masih berusia 21 tahun sama sekali tidak mendapat kesempatan bermain. Bersama Leeds United, ia pun memiliki motivasi untuk memberikan pembuktian di salah satu liga terbaik ini.

3. Keberadaan Lucas Perri dan Illan Meslier merupakan sebuah hal yang positif bagi Leeds United

Lucas Perri dan Illan Meslier saling mengancam posisi masing-masing di skuad Leeds United 2025/2025. Namun, keberadaan keduanya juga akan menghadirkan situasi positif. Di dunia sepak bola, persaingan memang sebuah keniscayaan. Klub berharap mereka bakal berjuang keras untuk terus meningkatkan kualitas.

Daniel Farke menegaskan, mereka memiliki seorang kiper yang tengah berada dalam momentuk apik dalam diri Perri. Namun, pelatih asal Jerman tersebut juga tidak akan melupakan Meslier. Ia sangat senang karena mempunyai penjaga gawang yang sudah membuat 107 penampilan di Premier League meski baru berusia 25 tahun.

Di belakang Perri dan Meslier, Leeds United masih memiliki dua kiper veteran, Karl Darlow dan Alex Cairns. Farke menyebut, Darlow sudah membuktikan diri sebagai sosok yang bisa diandalkan ketika dibutuhkan. Sementara, meski sama sekali belum bermain sejak bergabung pada awal 2024/2025, Cairns dianggap sosok dengan karakter yang fantastis.

“Keempatnya terikat kontrak. Jelas lebih baik memiliki terlalu banyak kiper dibanding tidak memiliki kiper yang cukup. Aku cukup senang dengan skuad kiperku saat ini. Kami memiliki sejumlah talenta. Aku tidak memiliki keluhan untuk posisi ini,” kata Daniel Farke, dikutip The Athletic.

Lucas Perri dan Illan Meslier bakal memikul tanggung jawab yang lebih besar karena menjadi yang paling berpotensi untuk menjaga gawang Leeds United secara rutin. Namun, siapa pun yang terpilih sebagai kiper utama, mereka jelas harus siap dengan tantangan tersebut. Klub berharap banyak kepada mereka demi bisa mencapai target tetap bermain di Premier League pada 2026/2027.