Newcastle Juara Piala Liga Usai Bekap Liverpool

PUSATSPORT – Newcastle United menjadi juara Piala Liga musim 2024/25. Mereka berhak atas trofi tersebut usai mengalahkan Liverpool dengan skor 2-1 di Wembley Stadium, Minggu (16/3/2025).

Permainan Newcastle memang lebih efektif ketimbang Liverpool. Sepanjang laga, mereka juga tampil lebih agresif ketimbang The Reds.

Sempat buntu, Newcastle akhirnya membuat seisi Wembley Stadium bergemuruh di menit 45. Tandukan Dan Burn berhasil menjebol gawang Caoimhin Kelleher dan membuat skor 1-0 bertahan hingga jeda.

Pada paruh kedua, Liverpool mencoba main lebih agresif. Sialnya, mereka malah kebobolan lagi pada menit 52. Berawal dari umpan lambung dari sisi kiri, Jacob Murphy memberikan umpan pantul kepada Alexander Isak yang berada di kotak penalti Liverpool. Tanpa ragu, Isak melepaskan tembakan first time yang menjebol gawang Kelleher buat kedua kalinya.

Tertinggal dua gol, pelatih Arne Slot melakukan sejumlah perubahan di dalam skuad Liverpool. Banyak pemain bernaluri menyerang yang dimasukkannya.

Liverpool berhasil menjebol gawang Newcastle di masa injury time lewat aksi Federico Chiesa. Gol sempat dianulir, karena Chiesa dianggap terjebak offside. Tapi, lewat tinjauan video assistant referee, Chiesa ternyata onside dan gol disahkan.

Usai gol ini, Liverpool gak bisa mencetak gol tambahan. Alhasil, Newcastle dinobatkan menjadi juara Piala Liga.

Dengan begini, Liverpool kemungkinan hanya bisa meraih gelar Premier League. Sebab, mereka juga sudah tersingkir dari Liga Champions. Ironis, karena dalam sepekan, dua peluang juara Liverpool sirna.

Erick Thohir Nantikan Comeback Elkan Baggott di Timnas Indonesia

PUSATSPORT – Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menjelaskan maksud Elkan Baggott urung membela Timnas Indonesia. Elkan masih fokus meningkatkan performa dan mencari menit bermain di klub.

Erick sebenarnya menantikan comeback Elkan untuk mengenakan seragam tempur Pasukan Garuda. Namun, pria yang juga menjabat sebagai Menteri BUMN itu menghormati keputusan sang pemain.

1. Ajak fans hargai keputusan Elkan

Erick meminta agar fans turut mendukung keputusan Elkan. Mengingat, bek yang lahir di Thailand itu sempat digeruduk warganet imbas keputusannya menolak membela Timnas Indonesia U-23.

“Kami ingin Elkan kembali, tetapi mungkin prioritasnya masih di klub. Jadi, kita tidak boleh menghakiminya. Saya mohon jangan (dihujat), karena siapa tahu dia akan kembali suatu hari nanti,” kata Erick usai melepas Timnas Indonesia di Senayan, Minggu (16/3/2025).

2. Kapan terakhir kali Elkan bela Timnas?

Piala Asia 2023 menjadi ajang terakhir Elkan membela Timnas, tepatnya saat melawan Australia di babak 16 besar, pada 28 Januari 2024. Setelah itu, Elkan tak pernah lagi menjadi andalan.

Semua bermula dari keputusan Elkan yang menolak panggilan Shin Tae Yong untuk mengawal lini belakang Timnas U-23 di play-off Olimpiade 2024. Penolakan tersebut memicu keretakan antara Shin dengan Elkan.

3. Elkan sering dipinjamkan Ipswich

Sementara, alasan Elkan mau fokus di klub terlebih dahulu bisa dimengerti. Mengingat, Elkan justru lebih sering dipinjamkan ketimbang bermain untuk Ipswich Town yang kini mentas di Premier League musim 2024/25.

Pada musim ini, Elkan tengah dipinjamkan Ipswich ke Blackpool. Bersama Blackpool, pemuda 22 tahun itu baru melakoni 14 penampilan, dengan total 901 menit bermain.

3 Pemain yang Kembali Dipanggil Timnas Inggris pada Maret 2025

PUSATSPORT , Thomas Tuchel mengumumkan pemilihan skuad pertamanya sebagai pelatih Timnas Inggris pada Jumat (14/3/2025). Sosok asal Jerman tersebut memanggil 26 pemain yang dipersiapkan untuk pertandingan Kualifikasi Piala Dunia 2026 pada jeda internasional Maret 2025 menghadapi Albania (21/3/2025) dan Latvia (24/3/2025).

Dalam daftar personel yang dipilih Thomas Tuchel, terdapat tiga sosok yang kembali mendapat kesempatan untuk membela The Three Lions. Mereka adalah Marcus Rashford, Jordan Henderson, dan Reece James. Lantas, apa alasan Tuchel memilih ketiganya? Simak ulasannya berikut ini.

1. Thomas Tuchel terkesan dengan kebangkitan Marcus Rashford di Aston Villa

Marcus Rashford mencatatkan caps ke-60 saat Timnas Inggris kalah dari Brasil dengan skor 0-1 dalam sebuah laga persahabatan di Wembley Stadium, London, Inggris, pada 23 Maret 2024. Setelah itu, pemain Manchester United ini tidak pernah lagi mendapat panggilan. Dampaknya, ia pun absen membela mereka di Euro 2024. Padahal, dalam empat turnamen utama sebelumnya (Euro 2016, Piala Dunia 2018, Euro 2020, Piala Dunia 2022), Rashford merupakan salah satu bintang utama Inggris.

Kegagalan tersebut tidak terlepas dari penurunan performa yang dialami oleh winger lincah tersebut bersama klubnya, Manchester United. Selain itu, Rashford juga mengalami masalah di luar lapangan semenjak Setan Merah dilatih oleh Ruben Amorim. Ia bukan hanya tidak mendapat kesempatan bermain, tetapi bahkan ditendang dari tim.

Pada bursa transfer Januari 2025, Rashford akhirnya memilih meninggalkan klub masa kecilnya itu. Ia bergabung dengan Aston Villa sebagai pemain pinjaman. Langkah ini berbuah manis karena Rashford mengalami kebangkitan. Hingga 15 Maret 2025, pemain yang kini berusia 27 tahun ini sudah menyumbang 4 assist dari 9 penampilan bersama tim asal Birmingham tersebut.

Kini, Rashford pun resmi dipanggil oleh Thomas Tuchel untuk membela Inggris pada jeda internasional Maret 2025. Menariknya, selain karena kualitas olah bolanya, Tuchel menyatakan bahwa alasan dirinya menyertakan Rashford adalah karena kontribusinya untuk permainanan tim secara keseluruhan. Tuchel pun berharap pemanggilan ini bisa membuat Rashford tetap berada di levelnya sekarang.

“Dia memberikan dampak yang besar dalam beberapa pertandingan terakhir bersama Aston Villa. Aku sangat puas dengan kinerjanya saat menguasai bola dan kinerjanya untuk menjadi rekan setim terbaik serta energinya yang konsisten. Tidak ada keraguan soal talenta dan kualitasnya. Namun, melihatnya begitu desisif dan sangat terlibat secara fisik memberi aku kesan bahwa ini adalah momen yang tepat untuk memanggilnya demi memberinya dorongan tambah agar dia bertahan di level tersebut,” kata Tuchel dilansir situs resmi Timnas Inggris.

2. Jordan Henderson menghadirkan pengalaman bagi Timnas Inggris

Jordan Henderson harus menerima kenyataan mulai terpinggirkan dari Timnas Inggris sejak 2023. Ia terakhir kali bermain bersama mereka dalam laga Kualifikasi Euro 2024 melawan Malta pada 17 November 2023. Saat itu, Henderson bermain selama 61 menit dan Inggris menang dengan skor 2-0.

Setelahnya, pemain lulusan akademi Sunderland ini memang dipanggil kembali pada jeda internasional Maret 2024. Namun, Henderson tidak mendapat kesempatan bermain. Ia sahih terlempar dari persaingan di lini tengah Inggris yang memang dikaruniai begitu banyak pemain berkualitas dengan usia jauh lebih muda darinya.

Kegagalan Henderson untuk menembus skuad Inggris pada saat itu juga tidak terlepas dari kariernya yang cukup mengalami turbulensi. Pemain setinggi 1,82 meter ini mengejutkan publik ketika memilih untuk meninggalkan Liverpool dan bergabung dengan Al-Ettifaq pada Juli 2023. Enam bulan berselang, Henderson kembali mencuri perhatian karena hengkang dari klub Arab Saudi tersebut. Ia pulang ke Eropa untuk bergabung bersama Ajax Amsterdam.

Terlepas dari cibiran yang ada, Henderson membuktikan bahwa keputusannya untuk membela tim Belanda itu merupakan langkah yang tepat. Ia berhasil menuntun mereka kembali ke jalur kemenangan. Pada 2023/2023, Ajax memang hancur lebur. Mereka hanya berakhir di posisi kelima di Eredivisie Belanda.

Pada musim ini, kisah mereka jauh berbeda. Hingga pekan ke-25, Ajax kokoh di puncak klasemen dengan 63 poin, unggul hingga 8 angka dari PSV Eindhoven sebagai pesaing terdekat. Henderson memiliki peran penting dalam kesuksesan ini. Selain menjadi jenderal lapangan, pemain yang kini berusia 34 tahun tersebut juga berstatus sebagai kapten mereka.

Senioritas inilah yang menjadi salah satu alasan Thomas Tuchel memanggil kembali Henderson pada jeda internasional Maret 2025. Bagi pelatih berusia 51 tahun itu, pemilik 81 caps bersama Inggris ini adalah kepingan penting agar dirinya bisa membentuk sebuah tim yang penuh energi dan kohesif. Henderson dinilai memiliki nilai-nilai kepemimpinan yang akan membantunya mencapai misi tersebut.

3. Reece James bukan pemain asing bagi Thomas Tuchel

Cedera cukup menghambat perkembangan karier Reece James. Akibat berbagai masalah fisik, pemain berposisi bek kanan ini kesulitan untuk menemukan konsistensi. Namun, mulai awal 2025 ini, kapten Chelsea tersebut terlihat sudah kembali mendapatkannya. Tercatat, dari 11 pertandingan terakhir yang dilalui oleh The Blues hingga 15 Maret 2025, James bermain dalam 8 di antaranya.

Thomas Tuchel pun memberi kesempatan bagi James untuk kembali membela Inggris. Terakhir kali ia melakukannya adalah pada 23 Maret 2023 silam. Saat itu, James tampil selama 5 menit dan membantu Inggris menang atas Italia dengan skor 2-0 dalam pertandingan Kualifikasi Euro 2024. Ini merupakan caps ke-16 James.

Cederanya Trent Alexander-Arnold mungkin ikut membantu pemanggilan kembali James ke Timnas Inggris pada jeda internasional Maret 2025 ini. Namun, Tuchel menegaskan bahwa sang pemain memang berhak mendapatkan kesempatan tersebut karena kualitasnya. Tuchel bahkan sudah mengenal kemampuan James karena pernah melatihnya di Chelsea.

Salah satu aspek spesifik yang diutarakan oleh Tuchel dalam memilih James adalah terkait fleksibilitasnya. Bagi Tuchel, James menawarkan banyak solusi. Selain bek kanan, pemain berusia 25 tahun ini juga bisa tampil sebagai bek kiri, bek tengah, bahkan gelandang. Ketika menguasai bola, James memiliki akurasi yang tinggi ketika mengeksekusi umpan atau set-piece.

Ketiga pemain di atas mendapat kesempatan untuk kembali membela Timnas Inggris pada jeda internasional Maret 2025 ini. Thomas Tuchel percaya bahwa mereka bisa membantunya meraih kemenangan dalam dua pertandingan pertamanya sebagai pelatih Inggris. Marcus Rashford, Jordan Henderson, dan Reece James tentu tidak boleh menyia-nyiakan peluang yang ada jika ingin menjadi langganan untuk ke depannya.

3 Pemain Norwegia yang Meramaikan LaLiga 2024/2025

PUSATSPORT , Norwegia perlahan tumbuh sebagai kekuatan yang layak diperhitungkan dalam dunia sepak bola. Bukan tanpa alasan, negara berjuluk Lovene tersebut mulai mengorbitkan bakat-bakat menjanjikan sehingga bisa tersebar di berbagai kompetisi. Ini juga menghasilkan dampak  penting terhadap perkembangan dan kemajuan Timnas. Bahkan, telah banyak pemain yang dianggap mumpuni sehingga mendapat kesempatan emas membangun karier di kompetisi top Benua Biru.

Salah satu liga top Eropa yang menjadi tujuan bagi talenta asal Norwegia untuk melebarkan sayap adalah LaLiga Spanyol. Tercatat, ada tiga pemain Lovene yang sedang meramaikan kasta tertinggi sepak bola Spanyol pada 2024/2025. Para pesepak bola ini lantas tersebar di berbagai tim. Lantas, siapa nama yang dimaksud dan seperti apa etos kerjanya per 14 Maret 2025 ini?

1. Alexander Sorloth memperkaya opsi di posisi penyerang tengah Atletico Madrid

Sejauh ini, Alexander Sorloth sendiri tidak selalu dipasang sejak menit pertama sehingga sering memulai laga dari bangku cadangan Atletico Madrid. Meski begitu, talenta yang kini berusia 29 tahun ini bisa memperkaya opsi khususnya di lini depan. Dirinya bahu membahu dengan Antoine Griezmann dan Julian Alvarez untuk memperkuat posisi penyerang tengah Los Colchoneros. Hingga pekan ke-27, Sorloth telah mencetak 14 gol dan 2 assist dari 38 pertandingan di semua kompetisi 2024/2025.

Setelah tampil tajam bersama Villarreal, Alexander Sorloth sukses memikat perhatian dari Atletico Madrid sehingga diboyong pada musim panas 2024. Dirinya dibeli seharga 32 juta euro atau sekitar Rp574 miliar. Selain itu, pemain berkebangsaan Norwegia ini juga setuju menandatangani kontrak yang berlaku sampai 2028 demi membela tim ibu kota Spanyol tersebut.

2. Orjan Nyland masih dipercaya sebagai kiper inti Sevilla

Tak jauh berbeda dari sebelumnya, Orjan Nyland masih dipercaya sebagai salah satu figur penting di jantung pertahanan Sevilla. Pesepak bola berkebangsaan Norwegia ini sering dipasang sejak menit pertama sebagai kiper inti Los Nervionenses. Namun, performanya sempat terganggu karena cedera lutut. Selepas pulih, dia kembali mengamankan tempat di skuad utama. Hingga pekan ke-27, Nyland diturunkan sebanyak 21 laga dengan kebobolan 28 gol dan menciptakan 7 clean sheet di semua kompetisi 2024/2025.

Orjan Nyland sendiri didatangkan secara gratis oleh Sevilla dari RB Leipzig pada musim panas 2023. Pemain kelahiran Volda ini masih menyisakan kontrak yang berlaku sampai 2026. Tak butuh waktu adaptasi lama, dirinya bisa mendapat tugas sebagai kiper utama. Kinerjanya ternyata sempat terhambat karena mengalami masalah pinggul sehingga harus melewatkan beberapa laga. Setelah sembuh, dia kembali memperkuat jantung pertahanan. Sementara ini, Nyland mencatatkan total kontribusi dalam 49 kali dengan kebobolan 60 gol dan membuat 14 clean sheet bersama Los Nervionenses.

3. Jones El-Abdellaoui belum mendapat kesempatan debut bersama Celta Vigo

Jones El-Abdellaoui adalah penyerang sayap kanan yang mengenyam pendidikan bersama akademi sepak bola Valerenga Fotball. Talenta kelahiran Oslo ini telah merasakan atmosfer persaingan di berbagai jenjang umur. Dirinya dinilai sebagai bakat menjanjikan sehingga mendapat kesempatan emas promosi ke skuad senior The Bohemians pada musim dingin 2022.

Tak berjalan lancar, Jones El-Abdellaoui tidak memperoleh kesempatan bermain secara reguler sehingga minim kontribusi untuk Valerenga Fotball. Pesepak bola berkebangsaan Norwegia ini kemudian dipinjamkan kepada KFUM-Kameratene Oslo pada musim panas 2023. Sayangnya, dirinya minim menit bermain karena lebih sering memulai pertandingan sebagai pengganti. El-Abdellaoui telah mencetak 1 gol dari total 10 pertandingan bersama tim asal Norwegia tersebut.

Jones El-Abdellaoui kembali memperkuat Valerenga Fotball pada musim dingin 2024. Dia ternyata mulai mendapat menit bermain karena sukses menjelma sebagai salah satu kunci permainan di lini depan The Bohemians. Dirinya mengisi peran penyerang sayap kanan inti. Selain itu, talenta yang kini berusia 19 tahun ini juga pernah digeser ke posisi penyerang sayap kiri. El-Abdellaoui mencatatkan total kontribusi sebanyak 40 kali dengan mengukir 15 gol dan 5 assist.

Berkat rekam jejak selama membela Valerenga Fotball, Jones El-Abdellaoui masuk radar pantauan Celta Vigo sehingga didatangkan pada musim dingin 2025. Dia dibeli seharga 4,2 juta euro atau sekitar 75,3 miliar dan disodori kontrak yang berlaku sampai 2029. Hingga pekan ke-27, penyerang berkebangsaan Norwegia tersebut belum mendapat kesempatan melakoni debut bersama Os Celestes 2024/2025.

Ketiga pemain berkebangsaan Norwegia di atas meramaikan LaLiga 2024/2025. Jones El-Abdellaoui masih belum mendapat kesempatan debut membela Celta Vigo. Sementara, Alexander Sorloth bisa memperkaya pilihan ujung tombak Atletico Madrid dan Orjan Nyland masih mengemban jabatan sebagai kiper utama dari Sevilla. Menurutmu, siapakah yang nantinya bisa awet dan sukses membangun karier di kasta tertinggi Liga Spanyol tersebut?

Egy Maulana Vikri Dicoret dari Skuad Timnas Indonesia: Keputusan yang Mengejutkan!

Jakarta, 15 Maret 2025– Keputusan pelatih Timnas Indonesia, Patrick Kluivert, mencoret Egy Maulana Vikri dari skuad yang hendak bertanding dalam laga uji coba melawan Australia serta Bahrain mengejutkan publik sepak bola tanah air. Egy, yang sepanjang ini jadi salah satu andalan regu, secara mengejutkan tidak masuk dalam catatan 29 pemain yang dipanggil.

Bagi sumber internal PSSI, alibi pencoretan Egy merupakan permasalahan kebugaran serta penyesuaian strategi.” Kami memerlukan regu yang bugat secara raga serta sanggup menyesuaikan diri dengan sistem baru yang lagi kami kembangkan,” ungkap Patrick Kluivert dalam konferensi pers.” Keputusan ini bukan berarti Egy tidak lagi jadi bagian dari regu. Kami cuma mau berikan peluang kepada pemain lain buat meyakinkan diri.”

Respon Publik serta Netizen

Keputusan ini langsung merangsang pembicaraan hangat di media sosial. Sebagian netizen menunjang langkah Patrick Kluivert, dengan alibi pembaruan strategi regu dibutuhkan supaya Timnas sanggup bersaing di tingkat internasional. Tetapi, tidak sedikit yang mengkritik keras keputusan ini, menyebutnya selaku aksi yang tergesa- gesa mengingat donasi besar Egy di masa kemudian.

” Jika Egy dicoret, siapa yang hendak jadi motor serbuan regu? Ini sangat mengejutkan!” tulis salah satu pengguna Twitter.

Sedangkan itu, pendapat lain berkata,” Ini saatnya kita yakin pada pelatih serta berikan peluang untuk pemain muda buat bersinar.”

Masa Depan Timnas serta Egy

Egy sendiri belum membagikan statment formal terpaut pencoretannya. Tetapi, sebagian laporan mengatakan kalau dia senantiasa menunjang penuh Timnas Indonesia serta berniat buat kembali menampilkan performa terbaiknya di tingkat klub.

Sedangkan itu, laga uji coba melawan Australia serta Bahrain hendak jadi tes besar untuk Patrick Kluivert serta para pemain yang dipanggil. Apakah keputusan mencoret Egy hendak berbuah manis ataupun malah jadi bumerang untuk Timnas? Publik sepak bola tanah air saat ini menantikan hasilnya.

Pertandingan Uji Coba yang Dinanti

Laga melawan Australia hendak berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno pada 20 Maret 2025, sedangkan pertandingan melawan Bahrain dijadwalkan pada 24 Maret 2025. Kedua laga ini dikira selaku persiapan berarti buat mengalami ajang Piala Asia 2025.

Seluruh mata saat ini tertuju pada Timnas Indonesia. Mampukah regu tampak gemilang tanpa kedatangan Egy Maulana Vikri? Kita tunggu aksi mereka di lapangan!

3 Gelandang Bertahan Belgia di EPL 2024/2025, Onana Salah Satunya

PUSATSPORT , English Premier League (EPL) menjadi panggung bagi talenta Belgia. Negara tersebut memang dikenal kerap melahirkan pemain berkualitas. Maka dari itu, tidak heran jika banyak tim EPL yang menggunakan jasa pemain Belgia.

Dari banyaknya pemain Belgia di EPL 2024/2025, beberapa di antaranya berposisi sebagai gelandang bertahan. Para pemain tersebut mencoba untuk menunjukkan kualitas mereka sebagai pengatur ritme permainan serta penjaga keseimbangan tim. Berikut adalah tiga gelandang bertahan Belgia yang memperkuat tim EPL 2024/2025.

1. Amadou Onana langsung menjadi pilihan utama di lini tengah Aston Villa

Amadou Onana mengawali kiprahnya di EPL bersama Everton. Saat itu, ia didatangkan dari LOSC Lille pada musim panas 2022. Bersama The Toffees, Onana menjadi pemain andalan di lini tengah.

Perofrma apik yang ditunjukkan Onana bersama Everton mampu menarik perhatian sejumlah klub. Pada musim panas 2024, ia memutuskan untuk bergabung dengan Aston Villa. Untuk menebus Onana, Aston Villa harus mengeluarkan 59,35 juta euro atau Rp1 triliun.

Tidak butuh waktu lama, pemain berusia 23 tahun ini langsung menjadi pilihan utama. Onana telah memperkuat Aston Villa dalam 22 pertandingan dengan mencetak 4 gol. Sayangnya, dalam beberapa pertandingan terakhir, ia harus absen membela The Villans karena mengalami cedera hamstring.

2. Romeo Lavia belum menunjukkan performa maksimal bersama Chelsea karena cedera

Romeo Lavia merupakan jebolan akademi Manchester City. Namun, kariernya mulai dikenal saat bermain untuk Southampton pada 2022/2023. Berkat penampilan apiknya, Lavia menjadi salah satu komoditi panas pada bursa transfer saat itu.

Chelsea menjadi klub yang berhasil mendapatkan tanda tangan Lavia. Pemain berusia 21 tahun ini didatangkan pada musim panas 2023 dengan biaya transfer 62,1 juta euro atau Rp1,1 triliun. Kehadiran Lavia diharapkan mampu menambah kedalaman skuad di lini tengah Chelsea.

Sayangnya, kiprah Lavia bersama The Blues harus terganggu karena cedera. Pada musim debutnya, Lavia hanya tampil sebanyak satu kali. Sedangkan, pada 2024/2025, ia juga harus absen selama beberapa pekan karena mengalami cedera hamstring.

3. Orel Mangala bermain untuk Everton dengan status pinjaman dari Olympique Lyon

Orel Mangala bergabung dengan Everton pada musim panas 2024. Ia didatangkan dari Olympique Lyon dengan status pinjaman selama semusim. Mangala dikenal sebagai gelandang pekerja keras dengan kemampuan bertahan yang sangat baik.

Everton bukanlah klub Inggris pertama yang diperkuat oleh Mangala. Sebelum memperkuat Olympique Lyon, ia pernah bermain untuk Nottingham Forest. Pengalamannya tersebut membuat Mangala tidak kesulitan beradaptasi dengan atmosfer sepak bola Inggris.

Sejak bergabung, Mangala langsung menjadi pemain kunci di lini tengah The Toffees. Bersama Everton, pemain berusia 26 tahun ini telah bermain dalam 21 pertandingan di semua kompetisi. Akan tetapi, cedera lutut yang dialami Mangala mengharuskan ia mengakhiri 2024/2025 lebih cepat.

Nama-nama di atas merupakan gelandang Belgia yang bermain di EPL 2024/2025. Kualitas para pemain tersebut tidak perlu diragukan lagi. Sayangnya, performa mereka harus terganggu karena tengah berkutat dengan cedera.

3 Bek Kanan Portugal yang Berkiprah di Serie A 2024/2025

PUSATSPORT , Portugal merupakan salah satu negara yang konsisten melahirkan talenta berbakat di dunia sepak bola. Para pemain Portugal dikenal memiliki kualitas yang mampu bersaing di level tertinggi. Beberapa pemainnya bahkan merumput di kompetisi top, termasuk Serie A Italia.

Pada 2024/2025, banyak klub Serie A yang mengandalkan pemain asal Portugal. Mereka menempati berbagai posisi, termasuk bek kanan. Saat ini, terdapat tiga bek kanan asal Portugal yang berkiprah di Serie A. Siapa saja mereka dan seperti apa performanya per 14 Maret 2025 ini? Simak ulasan berikut!

1. Pedro Pereira menunjukkan performa stabil bersama AC Monza

Pedro Pereira telah bermain di Serie A sejak usia muda. Pemain berusia 27 tahun ini memulai kariernya di Italia bersama Sampdoria pada 2015. Setelah malang melintang di berbagai klub, Pereira bergabung dengan AC Monza pada musim panas 2021.

Awalnya, Pereira didatangkan Monza dengan status pinjaman. Ia kemudian dipermanenkan pada musim panas 2022 dengan biaya transfer 2,87 juta euro atau Rp50 miliar. Namun, setelah dipermanenkan, Pereira dipinjamkan ke klub Turki, Alanyaspor.

Setelah kembali dari masa peminjamannya, Pereira kembali menjadi andalan bagi Monza. Dirinya mampu tampil stabil di lini pertahanan. Hingga saat ini, Pereira telah tampil dalam 86 pertandingan dengan mengemas 1 gol dan 10 assist.

2. Alberto Costa menjadi proyek jangka panjang Juventus

Alberto Costa merupakan salah satu rekrutan anyar Juventus pada bursa transfer musim dingin 2025. Ia ditebus dari Vitoria Guimaraes dengan biaya transfer 13,8 juta euro atau Rp244 miliar. Costa menyepakati kontrak berdurasi 4,5 musim hingga Juni 2029.

Juventus memutuskan untuk mendatangkan Costa berkat performa apik yang ia tunjukkan bersama Vitoria Guimaraes. Meski baru dipromosikan pada musim panas 2024, Costa langsung menjadi pilihan utama Vitoria Guimaraes dengan mencatatkan 23 penampilan di semua kompetisi. Selain itu, ia juga berkontribusi dengan mencetak 1 gol dan 3 assist.

Dengan usia yang baru menginjak 21 tahun, Costa dapat menjadi proyek jangka panjang bagi Juventus. Namun, ia harus bekerja keras untuk mendapatkan tempat utama di posisi bek kanan. Sejauh ini, Costa mencatatkan tiga penampilan bersama Nyonya Tua di semua kompetisi.

3. Danilo Veiga diharapkan bisa menambah opsi di lini pertahanan US Lecce

Sama seperti Alberto Costa, Danilo Veiga juga baru mengawali kiprahnya di Serie A pada bursa transfer musim dingin 2025. Ia diboyong US Lecce dari Estrela Amadora. Untuk menebus Veiga, Lecce mengeluarkan 1 juta euro atau Rp17 miliar.

Veiga dibekali dengan fisik yang tangguh dan kemampuan bertahan yang baik. Kehadiran pemain berusia 22 tahun ini diharapkan bisa menambah opsi di lini pertahanan Lecce. Selain sebagai bek kanan, Veiga juga dapat dimainkan di posisi gelandang tengah dan gelandang bertahan.

Dengan usia yang masih muda, kualitas Veiga dapat berkembang lebih baik lagi. Bersama Lecce, Veiga telah tampil dalam empat pertandingan di semua kompetisi. Namun, sebagian besar penampilannya ia mulai dari bangku cadangan.

Nama-nama di atas merupakan bek kanan Portugal yang saat ini memperkuat tim Serie A. Dari daftar tersebut, Alberto Costa dan Danilo Veiga baru bergabung pada musim dingin 2025. Mereka tentu diharapkan dapat segera beradaptasi dengan atmosfer sepak bola Italia.

3 Pemain Inggris Ukir Rekor pada Leg Kedua 16 Besar UCL 2024/2025

PUSATSPORT , Rangkaian pertandingan leg kedua 16 besar UEFA Champions League (UCL) 2024/2025 telah rampung. Sebanyak delapan tim telah memastikan diri bakal berlaga pada perempat final. Menariknya, sejumlah pemain Inggris mengukir rekor pada pertandingan leg kedua 16 besar. 

Penampilan para pemain Inggris ini menjadi sorotan tersendiri bersama klubnya. Sejumlah rekor impresif berhasil dicatatkan ketika berlaga pada leg kedua 16 besar UCL 2024/2025.  Siapa saja mereka dan apa rekor yang berhasil diciptakan? Simak informasinya di bawah ini. 

1. Harry Kane pemain Inggris pertama yang mencetak 10 gol dalam semusim UCL

Harry Kane menjadi sosok kunci kemenangan Bayern Munich atas Bayer Leverkusen. Pada leg kedua yang dihelat di BayArena, Rabu (12/3/2025), Kane mencetak 1 gol dan 1 assist untuk gol Alphonso Davies. Ia membantu Bayern Munich menang 2-0 di kandang Bayer Leverkusen.

Tambahan gol tersebut melengkapi torehan golnya menjadi sepuluh di UCL 2024/2025. Opta mencatat, Kane menjadi pemain Inggris pertama yang mampu menyentuh gol dua digit dalam semusim. Jumlah ini berpotensi bertambah sebab Bayern Munich lolos ke perempat final usai menang agregat 5-0. Tak cuma itu, torehan assist-nya juga menghadirkan rekor. 

Kane menjadi pemain Inggris kedua yang terlibat dalam 50 gol dan assist di UCL. Secara perinci, ia mengemas 39 gol dan 11 assist. Ia mengikuti jejak David Beckham yang mengoleksi 16 gol dan 36 assist selama berkiprah di UCL. Dengan karier yang masih panjang dan usia 31 tahun, ia berpotensi melewati jumlah kontribusi dari Beckham pada musim-musim mendatang.

2. Raheem Sterling melewati kontribusi gol Frank Lampard di UCL

Arsenal bermain imbang 2-2 kala menjamu PSV Eindhoven pada leg kedua UCL 2024/2025. Bermain di Emirates Stadium, Kamis (13/3/2025) gol-gol Arsenal dibuat oleh Oleksandr Zinchenko dan Declan Rice. Sementara, PSV membuat gol melalui Ivan Perisic dan Couhaib Driouech. Meski hanya imbang, Arsenal ke perempat final dengan keunggulan agregat 9-3. 

Salah satu bintang pada laga ini adalah Raheem Sterling. Kendati tak mencetak gol, ia terlibat dalam dua gol Arsenal. Pemain berusia 30 tahun ini menghasilkan dua assist atas gol-gol Arsenal tersebut. Ini membuatnya melewati jumlah kontribusi gol Frank Lampard di UCL dengan jumlah 44. Sterling telah mencatatkan 46 keterlibatan gol selama kariernya di UCL. Sterling hanya kalah dari David Beckham (52), Harry Kane (50), dan Wayne Rooney (47). 

Selain itu, Sterling juga mengukir rekor sebagai pemain Inggris pertama yang terlibat dalam gol dengan empat klub berbeda di UCL. Sebelum bersama Arsenal, ia telah melakukannya di Liverpool, Manchester CIty, dan Chelsea. Secara perinci, ia membuat 27 gol dan 19 assist.  

3. Conor Gallagher menjadi pemain Inggris pertama yang mencetak gol tercepat di UCL

Conor Gallagher mengukir rekor impresif sebagai pemain Inggris yang mencetak gol tercepat di UCL. Pada leg kedua melawan Real Madrid, ia hanya butuh 27 detik untuk membawa Atletico Madrid unggul 1-0. Selain itu, ia juga menjadi pemain Inggris pertama yang mampu mencetak gol dalam Derby Madrileno antara Atletico Madrid dan Real Madrid di seluruh ajang.

Sayangnya, Gallagher gagal membawa Atletico Madrid melaju ke perempat final UCL 2024/2025. Unggul 1-0 pada waktu normal, kedua tim harus bertarung lagi setelah agregat 2-2. Penentuan pemenang dilakukan melalui adu penalti. Atletico Madrid menderita kekalahan 2-4 dari Real Madrid dan harus tersingkir lebih cepat dari UCL 2024/2025. 

Tiga pemain di atas mencatatkan pencapaian spesial sebagai pemain Inggris di UCL. Meski tak semuanya lolos, rekor-rekor tersebut menunjukkan kualitas para pemain Inggris. Mereka mampu tampil impresif bersama klubnya hingga mengukir rekor di kompetisi teratas Eropa itu.

Mees Hilgers: Kami Yakin Bisa Kalahkan Australia dan Bahrain

PUSATSPORT – Pemain Timnas Indonesia, Mees Hilgers, dilanda optimisme jelang laga babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 lawan Australia dan Bahrain, 20 dan 25 Maret 2025. Dia yakin, skuad Garuda bisa mengalahkan keduanya.

“Saya sangat yakin (menang atas Australia dan Bahrain). Saya pikir lawan-lawan yang kami hadapi, kecuali Jepang, saya pikir kami memiliki pemain yang lebih baik,” ujar Hilgers, dilansir situs resmi FIFA.

1. Indonesia punya kualitas

Hilgers mengungkapkan, skuad Indonesia saat ini bisa bersaing dengan tim-tim lain di Grup C babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026. Itu karena, tim Garuda memang memiliki kualitas.

“Dan saya tidak ingin berbicara tentang tim lain, tetapi saya sangat percaya pada tim kami dan ketika saya melihat kualitas kami, saya pikir kami memiliki peluang yang bagus,” kata Hilgers.

2. Timnas Indonesia masih bisa bertumbuh

Hilgers menyebut, skuad Indonesia sekarang juga memiliki potensi. Berisikan banyak pemain muda, ditambah keberadaan Patrick Kluivert selaku pelatih Timnas, para pemain Indonesia masih bisa berkembang lagi.

“Yang saya rasakan tentang tim Indonesia saat ini adalah bahwa kami selalu memiliki tim kuat dan muda yang bertumbuh seiring berjalannya waktu, dan juga pelatih baru yang akan membantu kami menjadi pemain yang lebih baik,” kata Hilgers.

3. Hilgers siap bawa Indonesia ke Piala Dunia

Hilgers mengungkapkan, saat ini dirinya memiliki dua target jangka pendek sebagai pesepak bola. Pertama, dia ingin membawa Twente finis setinggi mungkin di Eredivisie. Kedua, dia ingin membawa Indonesia lolos Piala Dunia.

“Bersama Twente, saya ingin finis setinggi mungkin di liga. Bersama Indonesia, target saya adalah lolos ke Piala Dunia. Keduanya bisa dicapai, dan saya fokus mewujudkannya,” ujar Hilgers.

Performa Apik RC Strasbourg, Uang Berbicara? 

PUSATSPORT , Dikenal sebagai tim medioker yang lebih sering berada di papan tengah klasemen liga utama Prancis, RC Strasbourg tiba-tiba melonjak ke posisi tujuh per awal Maret 2025. Itu adalah posisi terbaik mereka sejak bercokol di peringkat enam Ligue 1 sampai akhir musim 2021/2022.

Setelah Julien Stephan hengkang, mereka kembali ke warna semula mereka. Bahkan, kehadiran BlueCo pada Juni 2023 tidak serta merta memperbaiki performa mereka pada 2023/2024. Sampai akhirnya, sebuah peningkatan terjadi di bawah komando Liam Rosenior, pelatih asal Inggris yang resumenya sebenarnya tak begitu mencolok.

Lantas, apa yang membuatnya sukses di Strasbourg musim ini? Mari kupas alasan kenaikan performa Strasbourg 2024/2025. Benarkah uang ikut bicara?

1. Bujet belanja mereka sedikit lebih rendah dibanding 2023/2024

Sejak kedatangan BlueCo, RC Strasbourg jadi tim yang cukup royal belanja. Pada 2023/2024, mereka menggelontorkan dana sekitar 60 juta euro (Rp1 triliun) atau sekitar 4–5 kali lipat dari bujet belanja mereka biasanya untuk belanja pemain-pemain muda di bawah 21 tahun, yakni Andrey Santos, Abakar Sylla, Dylane Bakwa, dan Emanuel Emegha. Semusim kemudian, jumlah itu hanya turun 5 juta menjadi 55 juta euro (Rp987 miliar). Dengan dana itu, Strasbourg kembali mendatangkan beberapa pemain muda, seperti Sékou Mara, Mamadou Sarr, Sebastian Nanasi, Félix Lemaréchal, dan Guéla Doué. 

Ini masih ditambah beberapa pemain lain yang didatangkan dengan skema pinjaman, macam Djordje Petrovic, Valentin Barco, Andrew Omobamidele, dan Caleb Wiley. Menariknya, pemain-pemain tadi bukan sekadar penghuni cadangan di bawah kepemimpinan Liam Rosenior. Hampir semua pemain muda baru dapat menit bermain yang lumayan, bahkan tak sedikit yang jadi kunci performa apik RC Strasbourg pada 2024/2025 ini.

2. Pertahanan solid jadi kunci sukses Strasbourg musim ini

Dari statistik, terlihat jelas kalau RC Strasbourg bukan tim yang produktif mencetak gol. Apalagi bila bandingannya tim-tim papan atas seperti Paris Saint-Germain (PSG) dan Marseilles. Namun, mereka jadi tim yang susah dikalahkan berkat pertahanan solidnya. Kiper Djordje Petrovic misalnya adalah salah satu kiper dengan statistik terbaik di Ligue 1 2024/2025 berdasar amatan Opta Analyst. Ia berhasil membuat 72 penyelamatan dengan persentase penyelamatan mencapai 73,74 persen.  

Menurut statistik resmi Ligue 1, ia pula kiper dengan sentuhan bola dan operan terbanyak musim ini. Ini sesuai dengan taktik Rosenior yang bersifat evasif. Strasbourg lebih banyak bermain di area pertahanan sendiri dan melakukan serangan balik ketimbang bermain langsung menyerang. Terlihat dari sedikitnya gol yang mereka ciptakan dari serangan langsung.

Rosenior menerapkan taktik ala Roberto De Zerbi dan Pep Guardiola. Keduanya kerap menuntut kiper aktif berkontribusi dalam sirkulasi bola sehingga memberi ruang bagi bek sayap mencari celah ke depan. Ini dibuktikan dengan area serangan mereka yang berat di bagian samping lapangan ketimbang tengah. 

3. Kontribusi besar Dilane Bakwa, Andrey Santos, dan Guela Doue

Selain performa apik Petrovic, empat pemain Strasbourg lain (Andrey Santos, Guela Doue, Dilane Bakwa, dan Emanuel Emegha) juga merekam statistik memukau musim ini berdasar amatan Opta. Andrey Santos dan Guela Doue menduduki sepuluh besar pemain dengan kontribusi pertahanan terbaik di Ligue 1 2024/2025 per awal Maret 2025. Santos adalah pemain dengan tekel terbanyak di seluruh liga utama Prancis edisi ini. Sementara, Doue adalah pemain serbabisa yang tak hanya jago bertahan, tetapi juga pendribel dan pengoper yang ulung. 

Dilane Bakwa adalah kreator peluang terbanyak Strasbourg yang membantu striker Emanuel Emegha di depan. Emegha memang tak semoncer sejumlah pemain depan Ligue 1 lain, tetapi akurasi tembakannya tak bisa diremehkan. Expected goals (xG) Emegha adalah ketiga tertinggi di Ligue 1 2024/2025, hanya kalah dari Ousmane Dembele (PSG) dan Jonathan David (LOSC Lille). Dua pemain sayap yang baru didatangkan Rosenior pun ikut berperan. Sebastian Nanasi dengan 5 gol dan 3 assist serta Diego Moreira dengan 5 umpannya.

Sempat jadi disambut sinis fans loyal RC Strasbourg, BlueCo ternyata berhasil meramu tim yang ciamik. Uang jelas bicara di sini, terlihat dari alokasi belanja mereka yang naik drastis sejak 2023. Hebatnya, tak ada hasil belanja mereka yang sia-sia. Musim ini mereka menuai hasil investasi itu.