PUSATSCORE – Inter Milan melaju ke final Liga Champions musim 2024/25. Tiket itu didapat setelah membungkam Barcelona dengan skor 4-3 pada leg kedua semifinal, Rabu (7/5/2025) dini hari WIB.
Kemenangan Inter ini berkat gol Lautaro Martinez (21′), Hakan Calhanoglu (45′), Frncesco Acerbi (90+3′) dan Davide Frattesi (99′). Sementara, gol Barcelona dijebloskan Eric Garcia (54′), Dani Olmo (60′), serta Raphinha (87′).
Hasil di Giuseppe Meazza Stadium tersebut membuat Nerazzurri menang 7-6 secara agregat. Berikut PUSATSCORE sajikan sederet fakta menarik dari laga seru ini!
1. Lautaro samai rekor Hernan Crespo
Setelah menjebol gawang Barcelona, Lautaro resmi sejajar dengan legenda Inter, Hernan Crespo. Lautaro menyamai rekor Crespo dengan menjebloskan sembilan gol dalam satu musim Liga Champions.
2. Berkat Inzaghi, prestasi Inter mirip Real Madrid
Sejak ditangani Simone Inzaghi, Inter menjadi salah satu klub yang paling mencapai final Liga Champions. Nerazzurri telah dua kali mencapai final dalam empat musim terkhir.
Selain Inter, ada Real Madrid. Terakhir kali Inter ke final pada musim 2022/23, tetapi mereka gagal mengangkat trofi karena keok dari Manchester City.
3. Barcelona gagal treble winners
Keberhasilan Inter tentu menyakiti Barcelona. Sebab, misi Blaugrana untuk menyabet treble winners pada musim ini dipastikan gagal.
Barcelona sebelumnya berpeluang treble setelah memenangkan Copa del Rey. Itu karena mereka bermain di semifinal Liga Champions dan memimpin perburuan gelar LaLiga.
PUSATSCORE , Luton Town harus menerima kenyataan pahit. Mereka terdegradasi ke League One Inggris 2025/2026 usai kalah pada pertandingan terakhir Championship Inggris 2024/2025.
Hasil ini menjadi kelanjutan dari kemerosotan tim yang terbentuk pada 1885 itu setelah sempat mengukir sejarah di English Premier League (EPL) pada 2023/2024.
1. Luton Town terlempar ke Football League pada 2008 akibat terkena pengurangan 30 poin
Luton Town terbentuk pada 1885. Mereka bukanlah klub yang bergelimang prestasi. Satu-satunya trofi mayor yang pernah diraih adalah ketika mengalahkan Arsenal di final Piala Liga Inggris 1987/1988 dengan skor 3-2. Mereka juga pernah mencapai partai puncak Piala FA pada 1959, tetapi kalah dari Nottingham Forest dengan skor 1-2. Sementara, di liga, tim yang bermarkas di Kenilworth Road ini sangat rutin naik turun kasta.
Namun, momen paling kelam dalam sejarah Luton Town terjadi pada 2008/2009 saat bermain di League Two Inggris. Kala itu, mereka mendapat hukuman pengurangan poin hingga 30 angka dari Football Association (FA) yang masih tercatat sebagai rekor di sepak bola Inggris. Mereka dinyatakan melakukan sederet pelanggaran dari tahun-tahun sebelumnya.
Awalnya, Luton Town dikurangi sepuluh poin pada November 2007 karena dinyatakan bangkrut. Pada April 2008, mereka terkena pengurangan 15 poin akibat kegagalan memenuhi company voluntary agreement (CVA). Namun, mereka juga mendapat pengurangan lima poin tambahan disebabkan ini merupakan kebangkrutan ketiga dalam jangka waktu 9 tahun.
Puncaknya, beberapa hari berselang, FA kembali menjatuhkan pengurangan sepuluh poin kepada Luton Town. Mereka dianggap memiliki kondisi finansial yang tidak wajar dalam 2 tahun terakhir. Akumulasi sanksi keras itu pun membuat Luton Town tidak berdaya. Mereka akhirnya turun ke National League Inggris, kompetisi kasta kelima di luar naungan Football League. Ini kali pertama mereka merasakannya dalam 89 tahun.
2. Perjuangan gigih Luton Town mencapai Premier League 2023/2024
Luton Town pun bak mengawali era baru mulai 2009/2010. Di National League musim tersebut, mereka hampir saja langsung kembali ke Football League. Sayangnya, tim yang saat itu dilatih Richard Money tersebut kalah di play-off. Dalam 2 musim selanjutnya, Luton bahkan selalu terhenti pada fase yang sama. Pada musim kelima, mereka yang dipimpin John Still akhirnya berhasil menjadi juara dan berhak untuk bertarung di League Two 2014/2015.
Di kompetisi kasta keempat itu, Luton bertahan selama 4 musim sebelum bisa promosi ke League One. Hebatnya, mereka menetap di League One selama semusim saja. Mick Harford membawa mereka ke Championship 2019/2020. Luton Town lantas berjuang di turnamen level kedua ini hingga 4 musim sebelum menciptakan keajaiban. Mereka resmi meraih tiket promosi Premier League 2023/2024.
Saat itu, Luton Town yang dilatih Rob Edwards memenangkannya lewat play-off. Pada leg pertama semifinal, mereka kalah lebih dulu oleh Sunderland dengan skor 1-2. Namun, Tom Lockyer dan kolega membalikkan keadaan pada leg kedua dengan menang 2-0. Di final, Luton Town menaklukkan Coventry City lewat adu penalti. Mereka pun menjadi tim National League pertama yang berhasil mencapai Premier League.
3. Luton Town mengalami dua degradasi beruntun
Sayangnya, Luton Town tidak berkutik di Premier League 2023/2024. Pada akhir musim, mereka langsung terdegradasi kembali setelah menempati posisi 18 dengan 26 poin. Meski begitu, hasil ini sejatinya masih bisa dimaklumi mengingat status mereka sebagai debutan. Pencapaian mereka pada musim berikutnya yang justru yang lebih mengejutkan.
Di Championship 2024/2025, Luton Town juga berakhir di zona turun kasta. Situasi tersebut terjadi setelah kekalahan dari West Bromwich Albion dengan skor 3-5 pada pertandingan terakhir. Andai bisa menang atau seri, Luton Town mungkin masih bisa selamat. Pasalnya, Hull City yang berada di atas mereka hanya bisa bermain imbang 1-1 melawan Portsmouth. Di klasemen akhirnya, keduanya sama-sama memiliki 49 poin. Luton Town kalah selisih gol.
Luton Town kini tercatat sebagai tim keempat yang mengalami degradasi beruntun dari Premier League ke League One. Sebelumnya, ada Sunderland (2017–2018), Wolverhampton Wanderers (2012–2013), dan Swindon Town (1994–1995). Mampukah Luton Town kembali meraih tiket promosi di League One 2025/2026?
PUSAT SCORE – Inter Milan sukses melaju ke final Liga Champions 2024/2025 usai mengalahkan Barcelona dengan skor 4-3 (Agg. 7-6) dalam laga leg kedua semifinal yang digelar di Giuseppe Meazza, Rabu (7/5/2025) dini hari WIB.
Inter sejatinya sempat memimpin dua gol lebih dulu, masing-masing lewat gol Lautaro Martinez dan eksekusi penalti Hakan Calhanoglu. Namun, tim tamu mampu bangkit.
Barca mencetak tiga gol di babak kedua, masing-masing lewat aksi Eric Garcia, Dani Olmo, dan Raphinha. Di akhir babak kedua, Francesco Acerbi mencetak gol untuk memaksa laga berlanjut ke babak extra time.
Di masa extra time, Davide Frattesi membawa Inter unggul 4-3. Skor ini bertahan hingga laga usai dan membuat Inter menang agregat 7-6 setelah bermain imbang 3-3 di leg pertama.
Berkat hasil ini, Inter pun berhak melangkah ke partai final untuk berhadapan dengan pemenang laga PSG vs Arsenal. Duel final rencananya akan dihelat di Allianz Arena, Munchen pada 1 Juni 2025 mendatang.
Laga berlangsung terbuka sejak awal. Baik Inter maupun Barca sama-sama tampil ofensif dan menciptakan sejumlah peluang yang sayangnya belum ada yang berbuah menjadi gol.
Inter pun sukses membuka keunggulan lebih dulu di menit ke-21. Diawali aksi Federico Dimarco merebut bola di lini tengah, Denzel Dumfries pun dengan mudah memberi umpan yang dituntaskan menjadi gol oleh Lautaro.
Menit ke-42, wasit Szymon Marciniak meninjau monitor VAR usai Pau Cubarsi menjatuhkan Lautaro di kotak terlarang. Wasit pun menunjuk titik putih.
Kesempatan ini tak disia-siakan Calhanoglu untuk mencetak gol kedua tuan rumah. Skor 2-0 untuk keunggulan Inter menutup babak pertama.
Kembali dari kamar ganti, Barca mencoba bermain lebih agresif. Hasilnya, Eric Garcia sukses memperkecil ketinggalan di menit ke-54 lewat tembakan voli first time meneruskan crossing Gerard Martin.
Gol ini menjadi momentum kebangkitan Barca. Hanya enam menit kemudian, tim tamu berhasil menyamakan skor menjadi 2-2 lewat sundulan Olmo, lagi-lagi memanfaatkan crossing Gerard Martin.
Drama terjadi di akhir babak kedua. Barca secara luar biasa sukses berbalik memimpin lewat tembakan Raphinha di menit ke-87. Final pun sudah di depan mata.
Namun, Inter tak menyerah begitu saja. Acerbi sukses membobol gawang Wojciech Szczesny di menit ketiga masa injury time lewat sontekan jarak dekat meneruskan crossing Dumfries.
Skor 3-3 membuat agregat menjadi sama skuat 6-6. Alhasil, pertandingan pun harus dilanjutkan ke babak extra time.
Memasuki babak extra time, tensi tinggi kembali berlanjut. Inter untuk kesekian kali unggul usai Frattesi sukses memperdaya Szczesny di menit ke-99.
Barca bermain semakin agresif guna mencari gol penyeimbang. Sayang, peluang tim tamu lewat aksi Yamal hingga Robert Lewandowski masih gagal membuahkan gol.
Skor 4-3 untuk keunggulan Inter tetap tak berubah hingga peluit panjang tanda berakhirnya paruh kedua extra time berbunyi. Inter pun berhak lolos ke final.
Pusatbola, 7 Mei 2025 – Drama bursa transfer panas makin mendidih! Kali ini datang dari kubu Chelsea yang diam-diam mulai melakukan pendekatan serius terhadap wonderkid Manchester United, Alejandro Garnacho.
Menurut sejumlah sumber terpercaya di Inggris, The Blues telah mengirim perwakilan untuk membuka komunikasi awal dengan pihak Garnacho. Meski sang pemain baru saja memperpanjang kontraknya bersama Setan Merah, Chelsea tetap optimistis bisa menggoda bintang muda Argentina itu pindah ke Stamford Bridge musim panas ini.
Garnacho, 20 tahun, memang menjadi salah satu aset paling berharga di skuad Erik ten Hag. Dengan kecepatan, keberanian, dan kemampuan individu di atas rata-rata, ia telah mencuri hati fans MU musim ini dengan torehan 9 gol dan 7 assist di semua kompetisi.
Namun, gosip retaknya hubungan sang pemain dengan manajemen—terutama soal waktu bermain dan peran taktis di lapangan—membuat Chelsea mencium peluang emas.
“Chelsea melihat Garnacho sebagai investasi jangka panjang. Mereka ingin membangun tim muda penuh energi, dan Alejandro adalah kunci dari proyek itu,” kata seorang sumber dalam klub London tersebut.
Pihak Manchester United tentu tidak tinggal diam. Mereka dikabarkan akan menolak semua tawaran untuk Garnacho, kecuali ada angka yang benar-benar “menggila” di atas meja. Kontrak sang pemain masih berlaku hingga 2029, dengan opsi perpanjangan satu tahun lagi.
Apakah Chelsea mampu mengguncang Old Trafford dan membajak talenta muda paling bersinar itu? Atau Garnacho tetap setia pada lambang setan merah di dadanya? Bursa transfer musim panas ini bakal jadi medan pertempuran panas antar raksasa Premier League!
Pusatbola, 7 Mei 2025 – Di tengah gempuran tawaran menggiurkan dari klub-klub kaya Timur Tengah, Bruno Fernandes membuktikan bahwa loyalitas masih hidup di dunia sepak bola modern. Kapten Manchester United ini menolak pinangan fantastis dari raksasa Arab Saudi, Al-Hilal, yang kabarnya siap menggelontorkan gaji super mewah demi memboyong sang playmaker ke Riyadh.
Menurut laporan media Inggris, Al-Hilal menawarkan kontrak berdurasi tiga tahun dengan nilai total mencapai €100 juta. Namun, tanpa pikir panjang, Bruno menolaknya. Sang gelandang Portugal tetap teguh ingin menyelesaikan misinya di Old Trafford.
“Aku di sini bukan karena uang, tapi karena cinta pada klub dan ambisi yang belum selesai,” ujar Bruno dalam wawancara eksklusif usai latihan pagi tadi.
Keputusan ini menuai pujian dari para penggemar Setan Merah, yang melihat Bruno sebagai simbol semangat juang dan dedikasi. Sejak didatangkan dari Sporting CP pada 2020, Bruno telah menjadi jantung permainan United—menyumbang gol, assist, dan semangat pantang menyerah.
Musim ini, meski performa United naik-turun, Bruno terus menunjukkan konsistensinya. Ia sudah mencetak 11 gol dan 13 assist di semua kompetisi, serta membawa timnya ke semifinal Piala FA dan perburuan tempat di Liga Champions musim depan.
Di era di mana banyak bintang besar memilih pindah demi bayaran selangit, keputusan Bruno Fernandes menolak “uang segepok” demi tetap berseragam merah membara menjadi angin segar bagi para pecinta sepak bola sejati.
PUSATSCORE – Timnas Indonesia akan menghadapi China dan Jepang dalam laga pamungkas di Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026. Timnas bakal menjamu China lebih dulu pada 5 Juni 2025, kemudian melawat ke markas Jepang lima hari setelahnya.
Jelang melakoni dua laga pamungkas tersebut, PSSI menegaskan tidak akan menambah pemain naturalisasi anyar. Kepastian itu dilontarkan anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Arya Sinulingga.
“Kami telah memutuskan untuk tidak menambah pemain naturalisasi,” kata Arya di kanal YouTube pribadinya, Senin (5/5/2025).
1. PSSI percaya diri dengan skuad yang ada
Berkaca dari performa melawan Australia dan Bahrain pada laga sebelumnya, skuad besutan Patrick Kluivert sudah meyakinkan. PSSI menilai tidak ada urgensi untuk menambah pemain naturalisasi.
“Kalau melihat kualitas pemain saat melawan Australia dan Bahrain, kayaknya sudah oke. Jadi, tidak akan ada pemain baru dalam proses menuju bulan Juni. Kan sudah jago-jago dan hebat-hebat itu,” ujar Arya.
2. Mauro belum bisa diproses
Sebenarnya, ada satu calon pemain yang berpotensi menambah kekuatan Pasukan Garuda. Sosok tersebut adalah Mauro Zijlstra.
Namun, prosesnya masih terkendala di administrasi. Masih ada dokumen yang kurang, sehingga proses naturalisasinya belum dapat dilanjutkan.
“Mengenai Mauro, ada beberapa tahapan administrasi yang kami butuhkan, sehingga belum bisa diproses lebih lanjut,” ucap Arya.
3. Skenario Timnas lolos putaran final Piala Dunia 2026
Timnas saat ini bertengger di peringkat empat klasemen Grup C. Mereka mengantongi sembilan poin dan hanya selisih empat angka dari Australia yang bertengger di peringkat kedua.
Situasi tersebut membuat Jay Idzes dan kawan-kawan masih berpeluang lolos ke putaran final secara langsung dengan status runner-up.
Namun, skenarionya sulit karena Pasukan Garuda harus membungkam China dan Jepang, sekaligus berharap Australia atau Arab Saudi terpeleset. Realistisnya adalah finis di peringkat tiga atau empat, untuk mengadu nasib di putaran berikutnya.
PUSATSCORE – Girona jadi tim yang mengejutkan musim lalu. Mereka menjadi sensasi di LaLiga, bersaing dengan tim papan atas sampai akhirnya mengunci posisi Liga Champions.
Namun, semua berubah pada musim 2024/25. Girona yang tangguh berubah jadi suram. Tidak cuma gagal di Liga Champions, mereka juga tak berkutik di LaLiga musim ini. Apa yang terjadi pada mereka?
1. Kehilangan para pemain kunci, tak menemukan pengganti
Musim ini, Girona banyak kehilangan pemain kunci yang berperan penting dalam kesuksesan tim musim lalu. Artem Dobvyk pindah ke AS Roma, Savinho direkrut Manchester City, lalu Eric Garcia gabung Barcelona.
Memang, wajar jika ada satu tim yang bagus dalam semusim, lalu kehilangan para pemain kunci di musim selanjutnya. Namun, di sinilah keburukan manajemen Girona. Mereka tidak mendatangkan pengganti yang sepadan.
Abel Ruiz gagal jadi pengganti Dobvyk yang kuat di kotak penalti. Arnaut Danjuma dan Yaser Asprilla gagal menampilkan kemampuan terbaik di sayap seperti Savinho. Kurangnya kualitas pemain inilah yang jadi bencana bagi Girona.
2. Kedalaman skuad yang kurang mumpuni
Buah dari keberhasilan musim lalu, Girona harus menerima konsekuensi di musim ini. Mereka harus tampil di banyak kompetisi, dan salah satunya level tertinggi antar klub Eropa.
Sialnya, kedalaman skuad Girona tak cukup untuk menghadapi banyak kompetisi. Mereka agak kelimpungan tatkala harus membagi fokus ke beberapa kompetisi, seperti LaLiga, Copa del Rey, dan Liga Champions.
Hasilnya, banyak pemain Girona dihantam cedera musim ini, dan mengurangi opsi yang bisa dipakai dalam sebuah pertandingan. Efeknya, Girona mengalami krisis di segala kompetisi
3. Zona degradasi mengintai
Buruknya performa Girona musim ini tampak dari posisi di klasemen sementara LaLiga 2024/25. Mereka bertengger pada posisi 17 dengan raihan 32 poin, hanya berselisih tiga poin dari Las Palmas yang ada di zona degradasi.
Girona harus berjuang di empat sampai lima sisa laga LaLiga yang tersisa, agar terhindar dari degradasi. Siapa sangka, dari lolos Liga Champions, mereka bisa terjun sebebas ini di musim 2024/25.
Pusat,bola – Pekan ini, penggemar sepak bola akan disuguhkan laga seru leg kedua semifinal Liga Champions 2024/2025. Dua pertandingan penentu akan disiarkan langsung oleh SCTV dan platform streaming Vidio, dimulai pada Rabu dan Kamis dini hari WIB.
Tanggal
Waktu
Pertandingan
Siaran Langsung
Rabu, 7 Mei
02:00 WIB
Inter Milan vs Barcelona
SCTV, beIN Sports 1, Vidio
Kamis, 8 Mei
02:00 WIB
PSG vs Arsenal
beIN Sports 1, Vidio
⚽ Inter Milan vs Barcelona: Duel Penentu di Giuseppe Meazza
Pertemuan pertama antara Inter Milan dan Barcelona berakhir imbang 3-3 di Camp Nou. Leg kedua di Giuseppe Meazza akan menjadi penentu siapa yang melaju ke final. Inter Milan, dengan dukungan penuh dari pendukungnya, berharap memanfaatkan keuntungan kandang. Sementara Barcelona, yang terakhir kali menjuarai Liga Champions pada 2015, berambisi mengakhiri penantian panjang mereka.
⚔️ PSG vs Arsenal: Les Parisiens Unggul Tipis
PSG membawa modal kemenangan 1-0 dari leg pertama di Emirates Stadium. Bermain di kandang sendiri, mereka bertekad mempertahankan keunggulan untuk mencapai final ketiga mereka dalam lima musim terakhir. Arsenal, di sisi lain, harus tampil maksimal dan mencetak setidaknya dua gol tanpa kebobolan untuk membalikkan keadaan dan melaju ke final.
📺 Cara Menyaksikan
Kedua pertandingan semifinal ini dapat disaksikan secara langsung di SCTV dan melalui layanan streaming Vidio. Pastikan untuk menyesuaikan jadwal Anda agar tidak melewatkan aksi seru dari empat tim terbaik Eropa musim ini.
PUSATSCORE , Musim Southampton makin menyedihkan usai menelan kekalahan dari Leicester City pada Sabtu (3/5/2025). Setelah dipastikan terdegradasi, The Saints juga terkonfirmasi bakal mengakhiri English Premier League (EPL) 2024/2025 sebagai juru kunci.
Padahal, mereka masih menyisakan tiga pertandingan. Ini merupakan kali ketiga tim yang terbentuk pada 1885 itu berakhir di posisi buncit di EPL.
1. Poin maksimum yang bisa diraih Southampton di Premier League 2024/2025 hanya 20
Southampton menelan kekalahan dari Leicester City dengan skor 0-2 pada pekan ke-35 Premier League 2024/2025, Sabtu (3/5/2025). Bermain sebagai tamu di King Power Stadium, mereka pulang dengan tangan hampa usai dibobol Jamie Vardy (17′) dan Jordan Ayew (44′). Hasil ini membuat tim yang dilatih Simon Rusk itu dipastikan akan mengakhiri musim di posisi terbawah meski masih menyisakan tiga pertandingan.
Pasalnya, saat ini Southampton hanya memiliki sebelas poin. Sementara, Leicester City berada di peringkat 19 dengan 21 angka dan Ipswich Town menempati posisi 18 dengan 22 poin. Dengan tiga laga tersisa, Southampton pun tidak akan bisa lagi mengejar The Foxes dan The Tractor Boys yang juga sudah terkonfirmasi bakal turun kasta.
Poin maksimum yang bisa diraih Southampton di EPL 2024/2025 adalah 20. Jika ingin meraihnya, mereka harus mengalahkan Manchester City (10/5/2025), Everton (18/5/2025), dan Arsenal (25/5/2025). Namun, andai menelan kekalahan dalam tiga laga tersebut, maka Southampton akan menyamai rekor Derby County yang masih tercatat sebagai tim dengan koleksi poin terendah di EPL. Mereka hanya bisa mengumpulkan sebelas angka pada 2007/2008.
Ironisnya, EPL 2024/2025 sahih menjadi musim terburuk Southampton sepanjang sejarah. Sebelumnya, perolehan terendah mereka dalam semusim terjadi pada 1894/1895. Saat itu, mereka mengoleksi 20 angka. Namun, pada era tersebut, sepak bola masih menggunakan sistem dua poin untuk kemenangan.
2. Southampton berakhir sebagi juru kunci Premier League 2022/2023 dengan 25 poin
Sebelum 2024/2025, terakhir kali Southampton bermain di Premier League adalah pada 2022/2023. Saat itu, mereka terdegradasi sebagai juru kunci dengan 25 poin. Ini menjadi akhir dari 11 musim beruntun The Saints bertarung di kompetisi sepak bola level teratas di Inggris tersebut.
Di EPL 2022/2023, Southampton yang dilatih Ruben Selles menerima kepastian turun kasta pada pekan ke-36. Mereka menelan kekalahan dari Fulham dengan skor 0-2. Dalam dua pertandingan terakhir, James Ward-Prowse dan kolega menyerah di tangan Brighton & Hove Albion (1-3) dan imbang melawan Liverpool (4-4).
Di klasemen akhir, Southampton berjarak sebelas poin dari Everton yang menempati posisi pamungkas di zona aman. Leicester City berada di peringkat 18 dengan 34 angka. Leeds United melengkapi tiga slot degradasi usai menduduki tempat ke-17 lewat raihan 31 poin.
3. Southampton berada di posisi buncit di Premier League 2004/2025 dengan 32 poin
Southampton merupakan salah satu peserta ketika Premier League memulai era baru pada 1992/1993. Mereka bertahan lama di kompetisi ini hingga akhirnya terdegradasi untuk pertama kali pada 2004/2005. Tim asuhan Harry Redknapp itu menjadi juru kunci dengan 32 poin. Mereka turun kasta dengan ditemani Crystal Palace dan Norwich City yang sama-sama mengoleksi 33 angka.
Tim yang diperkuat Jamie Redknapp di lini tengah ini sebetulnya hanya berselisih dua poin dari West Bromwich Albion (WBA) yang selamat dari degradasi. Sayangnya, pada pertandingan terakhir, Southampton harus bertemu Manchester United. Mereka pun tidak kuasa untuk terhindar dari kekalahan (1-2). Sementara, pada saat yang sama, WBA bisa menang atas Portsmouth (2-0).
Southampton kini tercatat sebagai salah satu tim yang paling sering menjadi juru kunci di Premier League. Hanya Sunderland yang menorehkan jumlah yang sama seperti mereka. The Black Cats mengalaminya pada 2002/2003 2005/2006, dan 2016/2017.
PUSATSCORE – Bayern Munich resmi menyegel gelar juara Bundesliga 2024/25. Kepastian tersebut sekaligus mengakhiri kutukan trofi yang selama ini melekat pada Harry Kane.
Bayern dipastikan juara setelah Bayer Leverkuen ditahan SC Freiburg dengan skor 2-2, Senin (5/5/2025) dini hari WIB. Hasil itu membuat perolehan 76 poin milik Bayern tak lagi bisa dikejar, meski kompetisi masih menyisakan dua laga.
1. Akhirnya, Harry Kane bisa angkat trofi
Setelah penantian panjang, Harry Kane akhirnya bisa merasakan manisnya meraih gelar. Ironisnya, penyerang yang kerap menyabet gelar top scorer ini justru baru mengangkat trofi pertamanya di usia 31 tahun.
Sepanjang kariernya, Kane tercatat sembilan kali menjadi top scorer di berbagai kompetisi. Bomber Inggris itu bahkan sempat meraih sepatu emas Eropa pada musim 2023/24. Namun, tak satu pun trofi yang berhasil dia bawa pulang.
Situasi inilah yang memunculkan anggapan bahwa Kane dikutuk. Sebab, seolah-olah trofi selalu menjauh dari dirinya.
2. Ada momen lucu saat Bayern hampir juara
Karena saking tak sabarnya meraih gelar, Kane sempat terkena harapan palsu. Kejadian lucu ini terjadi saat Bayern bertandang ke markas RB Leipzig pada 3 Mei 2025.
Di laga tersebut, Kane absen karena akumulasi kartu kuning. Namun, dia turun ke dekat bangku cadangan menjelang akhir laga, bersiap merayakan gelar juara lantaran Bayern unggul 3-2.
Sayangnya, nasib berkata lain. Kane justru menyaksikan timnya kebobolan di menit 90+4, dan peluang untuk mengunci gelar lebih awal pun buyar.
3. Bisa kawinkan trofi dengan top scorer
Di sisi lain, Kane juga berpeluang mengawinkan gelar pertamanya dengan status top scorer Bundesliga. Saat ini, bomber 31 tahun itu memimpin dengan torehan 24 gol.
Kane masih dibayangi oleh striker Bayer Leverkusen, Patrik Schick, yang telah mengoleksi 19 gol.