PUSATSPORT – Timnas Indonesia tumbang dari Australia dalam matchday ketujuh babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026. Mentas di Sydney Football Stadium, Kamis (20/3/2025), skuad Garuda kalah 1-5.
Sejak babak pertama, Indonesia tak berdaya meladeni permainan Australia. Efektivitas permainan skuad asuhan Tony Popovic itu membuat para pemain Indonesia kerepotan. Dari kekalahan ini, ada beberapa fakta unik yang menyeruak ke permukaan.
1. Kekalahan kedua Indonesia dari tim Piala Dunia
Bagi Indonesia, kekalahan dari Australia ini jadi hasil negatif kedua dari tim langganan Piala Dunia yang mereka raih di babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 ini. Sebelumnya, mereka kalah dari Jepang di matchday kelima.
Uniknya, dua kekalahan ini menghadirkan sesuatu yang identik juga dengan Indonesia. Ketika kalah dari Australia dan Jepang, skuad Garuda sama-sama kalah dengan selisih empat angka, yakni 0-4 dan 1-5.
2. Ole Romeny cetak gol di debut
Di tengah kekalahan Indonesia ini, tetap ada catatan apik yang ditorehkan salah satu penggawa skuad Garuda, Ole Romeny. Di laga ini, dia mencatatkan debut bersama Timnas Indonesia di level senior.
Tidak cuma mencatatkan debut, Romeny juga menorehkan gol perdananya bersama Timnas Indonesia di laga ini. Sayang, gol ini urung membawa Indonesia meraih hasil positif.
3. Catatan buruk Indonesia sejak 1981 bertahan
Akibat dari kekalahan pada Kamis (20/3/2025) ini, catatan buruk Indonesia lawan Australia sejak 1981 tetap bertahan. Total, selama 44 tahun terakhir, Indonesia jumpa Australia selama 11 kali.
Dari 11 pertemuan itu. Indonesia imbang dua kali dan kalah sembilan kali dari Australia. Skuad Garuda masih sulit mengalahkan ‘Socceroos’ di semua ajang internasional.
PUSATSPORT , Inter Milan masih menunjukkan kualitas sebagai raksasa yang pantas diperhitungkan pada 2024/2025. Bukan tanpa alasan, hingga pekan ke-29, skuad binaan Simone Inzaghi tersebut berhasil bercokol di puncak klasemen Serie A Italia dan melaju ke semifinal Coppa Italia. Tak hanya menunjukkan taji di kancah domestik, I Nerazzurri juga meneruskan tren positif dengan memastikan diri lolos ke babak perempat final Liga Champions Eropa.
Inter Milan sendiri sanggup menggabungkan taleta hebat sehingga mempunyai kedalaman kekuatan yang hampir merata di berbagai area permainan. Ini tentu memudahkan Simone Inzaghi selaku pelatih dalam melakukan rotasi skuad. Dari 25 nama yang terdaftar, ternyata ada 3 pemain berkebangsaan Argentina yang berseragam I Nerazzurri. Para pesepak bola La Albiceleste ini bertugas untuk memperkuat posisi penyerang dan gelandang. Berikut penggawa yang dimaksud dan sumbangsihnya per 20 Maret 2025.
1. Lautaro Martinez masih dipercaya sebagai sosok berpengaruh di lini depan Inter Milan
Lautaro Martinez masih mendapat kepercayaan sebagai salah satu komponen berpengaruh dalam skema permainan Inter Milan. Kapten I Nerazzurri tersebut sering mewarnai daftar starter sebagai penyerang tengah utama. Selain itu, dirinya juga beberapa kali digeser demi menjalankan tugas penyerang bayangan. Tak membuang kesempatan, dia sanggup tampil tajam di lini depan. Hingga pekan ke-29, Martinez sendiri telah menghasilkan 18 gol dan 6 assist dari 39 pertandingan di semua kompetisi 2024/2025.
Berkat performa menjanjikan saat membela Racing Club de Avellaneda, Inter Milan kepincut dengan kemampuan Lautaro Martinez sehingga didatangkan pada musim panas 2018. Dia ditebus seharga 25 juta euro atau sekitar Rp448,2 miliar. Ini menjadi pengalaman pertama dalam kariernya mentas di kompetisi Benua Eropa. Martinez sendiri menyisakan kontrak yang berlaku sampai 2029.
Lautaro Martinez perlahan bisa menambah kedalaman kekuatan, khususnya di lini depan Inter Milan. Selain penyerang tengah, dirinya sanggup diplot sebagai penyerang bayangan dan penyerang sayap sesuai kebutuhan taktik tim asal Lombardia tersebut. Dia juga telah berjasa mengantar I Nerazzurri memenangkan berbagai gelar di kancah domestik. Sejauh ini, Martinez berhasil mengoleksi 147 gol dan 49 assist dari total 321 pertandingan .
2. Valentin Carboni belum membela Inter Milan 2024/2025 karena menderita cedera ACL
Valentin Carboni adalah gelandang serang jebolan akademi sepak bola Inter Milan. Talenta kelahiran Buenos Aires ini telah diberikan kesempatan untuk menunjukkan kemampuannya di berbagai kelompok umur. Usahanya berbuah manis, dia memperoleh kesempatan emas melebarkan sayap dengan promosi ke skuad senior I Nerazzurri pada musim panas 2022.
Tak berjalan lancar, Valentin Carboni ternyata lebih sering menghabiskan waktu di bangku cadangan sehingga minim kontribusi untuk Inter Milan. Hanya bertahan singkat, dia lantas dipinjamkan kepada AC Monza pada musim panas 2023. Talenta berkebangsaan Argentina ini ternyata lebih sering memulai laga sebagai pengganti dalam skema taktik I Biancorossi. Meski begitu, kehadirannya mampu mengisi posisi gelandang serang, penyerang bayangan, dan penyerang sayap kanan. Carboni sudah menghasilkan 2 gol dan 4 assist dari total 32 pertandingan di semua ajang.
Valentin Carboni kembali memperkuat Inter Milan pada musim panas 2024. Pesepak bola yang kini berusia 20 tahun tersebut belum masuk skema taktik sehingga dipinjamkan lagi dan kali ini kepada Olympique Marseille. Dia akan memperkuat Les Phoceens sampai Juni 2025. Sayangnya, dirinya menderita cedera anterior cruciate ligament (ACL) sehingga harus absen panjang. Carboni hanya mencatatkan total kontribusi dalam empat pertandingan.
Valentin Carboni menyelesaikan masa peminjaman lebih cepat sehingga kembali membela Inter Milan pada musim dingin 2025. Talenta bertinggi 185 cm ini belum tampil membela I Nezzurri 2024/2025. Dirinya diperkirakan kembali merumput pada Juni 2025. Carboni juga menyisakan kontrak yang berlaku sampai 2029 untuk tim asal Lombardia tersebut. Sejauh ini, dia baru mencatatkan total kontribusi dalam enam pertandingan.
3. Joaquin Correa masih kesulitan tampil secara reguler bersama Inter Milan
Joaquin Correa pertama kali membela Inter Milan dengan status pinjaman dari Lazio pada musim panas 2021. I Nerazzurri mengeluarkan uang sekitar 6 juta euro atau Rp107,2 miliar demi mendapat jasa talenta berkebangsaan Argentina tersebut. Dia lebih sering memulai laga sebagai pengganti dalam skema taktik. Meski begitu, kehadirannya bisa memperkaya pilihan di posisi penyerang tengah dan penyerang bayangan.
Joaquin Correa lantas dipermanenkan oleh Inter Milan dari Lazio pada musim panas 2022. Dia dibeli seharga 27,3 juta euro atau Rp488 miliar dan mendapat kontrak yang berdurasi sampai 2025. Tak jauh berbeda dari sebelumnya, talenta kelahiran Juan Bautista Alberdi ini menjalankan peran pelapis di lini depan I Nerazzurri. Ini tentu memengaruhi kontribusi dan menit bermain yang diterima.
Sulit masuk skuad utama, Joaquin Correa lantas dipinjamkan Inter Milan kepada Olympique Marseille pada musim panas 2023. Les Phoceens harus membayar 2 juta euro atau sekitar Rp35,7 miliar demi meminjam pemain bertinggi 188 cm tersebut. Dia kesulitan mendapat kesempatan reguler sehingga sering menghuni bangku cadangan. Selain itu, performanya juga sempat terganggu karena mengalami cedera ankle. Correa membuat total penampilan sebanyak 19 kali.
Setelah menyelesaikan masa peminjaman, Joaquin Correa kembali berseragam Inter Milan pada musim panas 2024. Dia masih kesulitan bermain secara reguler. Selain itu, kinerjanya sempat terganggu karena cedera betis sehingga makin tersisih dari skuad utama. Hingga pekan ke-29. dirinya telah menghasilkan 1 gol dan 3 assist dari 11 pertandingan di semua ajang 2024/2025. Sementara ini, Correa sendiri mencatatkan total penampilan dalam 88 kali dengan mencetak 11 gol dan 8 assist untuk I Nerazzurri.
Ketiga pemain berkebangsaan Argentina di atas berseragam Inter Milan 2024/2025. Musim ini, Valentin Carboni belum menyuguhkan kontribusi karena sedang mengalami cedera ACL. Sementara, Lautaro Martinez mengemban peran penting sebagai penyerang andalan dan Joaquin Correa kesulitan tampil reguler untuk I Nerazzurri. Sebenarnya, ada Tomas Palacios tetapi sedang dipinjamkan kepada AC Monza pada musim dingin 2025.
PUSATSPORT – Kamis (20/3/2025) benar-benar jadi hari yang gelap bagi Indonesia. Ada dua insiden kurang mengenakkan yang terjadi: RUU TNI disahkan menjadi UU, bersamaan dengan hancurnya Indonesia di kandang Australia.
Dua insiden ini hanya terpisahkan beberapa jam saja. RUU TNI disahkan dalam Sidang Paripurna pada pagi hari, sedangkan Australia menghancurkan Timnas Indonesia pada sore harinya.
1. RUU TNI disahkan jadi UU
Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI resmi mengesahkan Revisi Undang-Undang (RUU) Nomor 34 Tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia (TNI) menjadi undang-undang dalam Rapat Paripurna ke 15 masa persidangan II pada Kamis (20/3/2025).
Adapun, perubahan UU TNI Nomor 34 Tahun 2004 mencakup tiga pasal antara lain pasal 3 terkait kedudukan TNI. Kemudian, pasal 53 yang mengatur tentang penambahan usia pensiun prajurit TNI. Terakhir, pasal 47 mengatur jabatan TNI pada kementerian/lembaga. Sebelum direvisi ada 10 kementerian/lembaga yang bisa diisi oleh TNI. Hasil revisi terdapat 14 kementerian/lembaga yang dapat ditempati oleh TNI.
“Jadi dalam revisi Undang-Undang TNI itu hanya ada 3 pasal itu pasal 3, pasal 53, dan pasal 47,” kata Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad.
2. Indonesia dihancurkan Australia
Sementara itu, nun jauh di Sydney, Timnas Indonesia bersua Australia dalam laga babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026. Sempat menggebrak, ternyata Indonesia kesulitan oleh efektivitas permainan Australia.
Tiga gol sudah bersarang ke gawang skuad Garuda di babak pertama, menandakan supremasi mereka atas Indonesia.
Lanjut ke babak kedua, supremasi itu berlanjut seiring runyamnya permainan Indonesia. Meski skuad Garuda sempat memperkecil angka lewat Ole Romeny, Australia menambah dua gol dan mengakhiri laga dengan skor 5-1.
3. Dua insiden yang tak mengenakkan
Dua insiden ini bak double kill bagi rakyat Indonesia. Ada kekecewaan mendalam ketika RUU TNI jadi UU, berbalut kekhawatiran kembalinya dwifungsi TNI, sesuatu yang sudah dihilangkan sejak 2004 silam.
Setelah RUU TNI disahkan jadi UU, kesedihan itu bertambah tatkala Timnas Indonesia, yang digadang-gadang bakal mendunia, hancur lebur di tangan Australia. Sungguh, Kamis (20/3/2025) gelap gempita.
PUSATSPORT – Pelatih Timnas Indonesia, Patrick Kluivert, menyayangkan satu momen di laga lawan Australia, Kamis (20/3/2025). Momen itu adalah gagalnya penalti Kevin Diks.
“Andaikan penalti Kevin (Diks) masuk, mungkin jalannya pertandingan akan berbeda. Namun, sayangnya memang tendangannya tidak masuk ke gawang Australia,” ujar Kluivert dalam sesi jumpa pers selepas laga.
1. Indonesia bertarung bak singa
Kluivert mengungkapkan, para pemain Indonesia sudah bertarung bak singa di laga lawan Australia. Namun, pada akhirnya, hasil laga tidak sesuai dengan keinginannya dan fans Timnas Indonesia.
“Kami sudah bertarung bak singa, dan tidak pernah menundukkan kepala kami. Sayang, memang, hasil laga tidak sesuai keinginan. Kami semua kecewa,” ujar Kluivert.
2. Banyak pekerjaan rumah jelang lawan Bahrain
Berbekal kekalahan dari Australia ini, Kluivert sadar banyak pekerjaan rumah yang harus dibenahi lawan Bahrain. Apalagi, beberapa gol di laga ini terjadi karena kesalahan individu.
“Tentu, mental bertarung dan sikap pemain sudah bagus. Namun, ketika kami kebobolan karena kesalahan individu, berarti ada pekerjaan rumah yang harus diselesaikan, dan itu normal,” ujar Kluivert.
3. Indonesia tak berkutik lawan Australia
Sejak babak pertama, Indonesia tak mampu meladeni efektivitas permainan Australia. Tiga gol sudah bersarang ke gawang skuad Garuda di babak pertama, menandakan supremasi mereka atas Indonesia.
Lanjut ke babak kedua, supremasi itu berlanjut seiring runyamnya permainan Indonesia. Meski skuad Garuda sempat memperkecil angka lewat Ole Romeny, Australia menambah dua gol dan mengakhiri laga dengan skor 5-1.
PUSAT NEWS – Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, membuat gebrakan besar dengan menetapkan target ambisius bagi Tim Nasional Indonesia. Dalam konferensi pers terbaru, Erick menegaskan bahwa ia ingin melihat Garuda tampil di Piala Dunia 2026, yang akan digelar di Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko.
Target ini dianggap sangat menantang, mengingat sejarah panjang perjuangan sepak bola Indonesia di tingkat internasional. Namun, Erick yakin bahwa dengan kerja keras, dukungan pemerintah, dan semangat para pemain, mimpi besar ini bisa diwujudkan.
“Kita harus berani bermimpi besar. Lolos ke Piala Dunia 2026 bukanlah hal yang mustahil. Dengan persiapan matang dan komitmen bersama, Indonesia bisa mencatat sejarah,” ujar Erick di hadapan para awak media.
PSSI kini fokus memperkuat sistem pembinaan pemain muda melalui Elite Pro Academy dan memperluas kerja sama dengan akademi-akademi sepak bola di luar negeri. Selain itu, program naturalisasi pemain berkualitas juga terus digalakkan untuk memperkuat skuad Garuda.
Reaksi masyarakat terhadap target ini beragam. Banyak yang optimis, terutama setelah Timnas Indonesia menunjukkan peningkatan performa di berbagai ajang internasional seperti Piala AFF dan Kualifikasi Piala Asia. Namun, tak sedikit juga yang skeptis, mengingat tantangan besar yang harus dihadapi untuk bersaing dengan tim-tim kuat di Asia.
Pemain naturalisasi baru, Jay Idzes, turut memberikan komentar positif. “Saya percaya dengan dukungan 280 juta penduduk Indonesia, kita bisa melangkah jauh. Kami akan memberikan yang terbaik,” kata Idzes.
Dengan target besar ini, mata dunia akan tertuju pada perjalanan Indonesia di kualifikasi Piala Dunia 2026. Akankah Garuda mampu terbang tinggi dan mencatat sejarah? Kita tunggu aksi luar biasa dari Timnas Indonesia!
PUSATSPORT – Penggawa Timnas Indonesia, Jay Idzes, menggelorakan semangat persatuan jelang laga lawan Australia di babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026, Kamis (20/3/2025).
Hal itu menepis isu bahwa tidak adanya persatuan di dalam skuad Indonesia sekarang, yang didominasi pemain naturalisasi. Dia menegaskan, semua pemain di tim sekarang memiliki tujuan sama.
1. Seperti apa bunyi pesan dari Idzes?
Dalam sesi jumpa pers jelang laga lawan Australia, Idzes mengungkapkan kendati para pemain Indonesia sekarang lahir di tempat berbeda-beda, serta berasal dari tempat berbeda-beda, kini mereka berada di bawah bendera yang sama.
“Pesan saya adalah, meski skuad Indonesia sekarang dibela pemain yang lahir dan berasal dari tempat yang berbeda-beda, sekarang kami semua membela satu bendera yang sama, yaitu Indonesia,” kata Idzes.
2. Memanggul harapan 280 juta rakyat Indonesia
Idzes mengingatkan para pemain Indonesia, jelang laga lawan Australia ini mereka memanggul harapan 280 juta rakyat di pundak mereka. Alhasil, di laga nanti, para pemain harus menunjukkan yang terbaik.
“Penting rasanya untuk semua pemain Indonesia memahami, bahwa mereka memanggul harapan 280 juta rakyat di pundak mereka. Para pemain itu mewakili Indonesia di atas lapangan,” ujar Idzes.
3. Yakin dengan kekuatan Indonesia
Terlepas dari beban berat ini, Idzes mengaku yakin dengan kekuatan Timnas Indonesia sekarang. Hadirnya para pemain naturalisasi baru, ditambah hasil imbang lawan Australia di pertemuan pertama, jadi bekal tersendiri.
“Saya rasa kami sudah menunjukkan, bahwa Timnas Indonesia adalah tim yang kuat. Pada pertemuan lalu di Australia, ditambah hasil-hasil kami di kualifikasi sejauh ini, sudah mencerminkan itu,” ujar Idzes.
PUSATSPORT –Timnas Indonesia bakal menantang Australia dalam lanjutan Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026, Kamis (20/3/2025). Jelang duel tersebut, kapten Timnas, Jay Idzes, melontarkan genderang perang ke kubu tuan rumah.
Idzes memperingatkan Australia untuk tidak meremehkan Pasukan Garuda. Sebab, tim asuhan Patrick Kluivert datang ke Sydney Football Stadium, dengan status tim ancaman.
1. Timnas Indonesia diperhitungkan di Grup C
Karena memiliki peringkat FIFA paling rendah di Grup C, Idzes sadar Timnas kurang diperhitungkan. Namun, Idzes menyatakan kalau anggapan tersebut salah besar.
Tim Merah Putih, menurut Idzes, layak diperhitungkan. Mereka bertengger di urutan ketiga dengan enam poin, hanya selisih satu angka dari Australia yang berada di peringkat kedua. Plus, mereka datang dengan modal mengalahkan Arab Saudi, pada laga sebelumnya.
“Indonesia adalah tim yang harus diperhitungkan. Kami sudah menunjukkan itu tahun lalu, termasuk saat menang atas Arab Saudi,” kata Jay Idzes dalam jumpa pers jelang laga, Rabu (19/3/2025).
2. Idzes tak khawatir dengan transisi Timnas
Di sisi lain, Timnas punya sedikit kendala untuk menunaikan target menang di markas Australia. Itu karena mereka tengah beradaptasi dengan Kluivert sebagai pelatih anyar.
Terlebih, Kluivert hanya punya waktu dua hari sesi latihan di lapangan. Namun, Idzes tak khawatir mengingat Kluivert dan para asistennya kaya pengalaman di sepak bola.
“Tentu saja, ini sangat berbeda. Pelatih sebelumnya sudah lima tahun di sini, dan saya bekerja dengannya lebih setahun lebih. Jadi, saya cukup mengenalnya. Tapi, staf yang kami miliki sekarang memiliki nama besar di dunia sepak bola,” ujar Idzes
3. Mampu akhiri sejarah buruk?
Selain untuk menggondol tiga poin, duel Timnas juga punya misi untuk mengakhiri sejarah buruk dari Australia. Sejak 1981, mereka tak pernah menang atas tim berjuluk Socceroos tersebut.
Idzes sangat menghormati Australia, yang berstatus tim langganan Piala Dunia. Kapten Venezia itu berharap rekan-rekannya tak terbebani sejarah buruk tersebut dan hanya fokus untuk memberikan yang terbaik.
“Kami menghormati Australia. Tetapi, yang paling penting adalah kami fokus dengan tim sendiri,” ucap Idzes.
PUSAT NEWS – Timnas Indonesia sudah mengawali persiapan buat pertandingan kualifikasi Piala Dunia 2026 dengan menggelar latihan perdana di Sydney. Regu yang dipandu oleh pelatih Patrick Kluivert ini hendak mengalami regu kokoh, Australia, dalam lanjutan babak kualifikasi yang sangat memastikan untuk ekspedisi Indonesia mengarah Piala Dunia.
Dalam tahap latihan yang berlangsung di Stadion Allianz, Kluivert mengatakan berartinya mentalitas juang besar untuk pemain Indonesia. Dia menekankan kalau walaupun Australia mempunyai regu yang solid, Indonesia wajib bermain dengan kepercayaan serta determinasi besar. Kluivert pula berharap para pemain bisa menggunakan tiap peluang buat tingkatkan kekompakan regu serta mencapai hasil terbaik.
” Ini merupakan peluang besar buat kami. Kami ketahui kalau pertandingan ini tidak gampang, namun dengan kerja keras serta semangat juang, aku percaya kami dapat mencapai hasil positif,” ucap Kluivert dalam konferensi pers sehabis latihan.
Latihan perdana ini diiringi oleh segala pemain inti, tercantum beberapa pemain muda yang diharapkan bisa membagikan donasi besar untuk timnas. Para pemain menampilkan semangat serta antusiasme yang besar sepanjang latihan, dengan fokus utama pada taktik serta kekuatan raga.
Indonesia saat ini terletak di posisi yang sangat krusial dalam persaingan di tim kualifikasi, serta kemenangan atas Australia hendak sangat menolong dalam membetulkan posisi mereka di klasemen sedangkan. Skuad Garuda diharapkan bisa mengulangi performa gemilang mereka di edisi lebih dahulu yang sukses menggapai babak kualifikasi lebih jauh.
Pertandingan Indonesia melawan Australia dijadwalkan hendak berlangsung pada bulan depan di Sydney, serta diperkirakan hendak jadi salah satu pertandingan sangat dinantikan oleh para penggemar sepak bola di tanah air.
PUSATSPORT , LaLiga Spanyol masuk dalam daftar kompetisi top di Benua Eropa. Kompetisi ini menjadi panggung bagi para pemain untuk membuktikan kemampuan mereka di level tertinggi. LaLiga kerap menghadirkan banyak talenta dari berbagai negara, salah satunya Portugal.
Portugal dikenal sering melahirkan pemain berkualitas, termasuk di posisi gelandang bertahan. Pada 2024/2025, terdapat tiga gelandang bertahan asal Portugal yang meniti karier di LaLiga. Siapa saja mereka dan bagaimana kiprahnya sejauh ini? Berikut ulasannya!
1. Samu Costa menjadi andalan di lini tengah RCD Mallorca
Samu Costa telah berkarier di Spanyol sejak 2020. Saat itu, ia bermain untuk UD Almeria. Costa berkembang sangat pesat bersama klub tersebut. Ia mencatatkan 113 penampilan dengan menyumbang 3 gol dan 5 assist.
Performa apik yang ditunjukkan Costa mampu menarik perhatian RCD Mallorca. Pemain berusia 24 tahun ini memutuskan untuk bergabung dengan Mallorca pada musim panas 2023. Untuk menebus Costa, Mallorca mengeluarkan 3 juta euro atau Rp53 miliar.
Tidak butuh waktu lama, Costa langsung menjadi andalan di lini tengah Mallorca. Ia dikenal sebagai gelandang yang tangguh dalam duel serta memiliki distribusi bola yang baik. Hingga saat ini, Costa telah memperkuat Mallorca dalam 63 laga di semua ajang dengan mengemas 1 gol dan 3 assist.
2. Dario Essugo bermain untuk UD Las Palmas dengan status pinjaman
Dario Essugo adalah salah satu pemain hasil binaan Sporting Lisbon. Ia berhasil promosi ke tim utama pada musim panas 2023. Untuk mendapatkan menit bermain lebih banyak, Essugo dipinjamkan ke klub lain.
Essugo sempat menjalani masa peminjaman bersama Chaves pada 2023/2024. Pada musim panas 2024, pemain berusia 20 tahun ini kembali dipinjamkan Sporting CP. Kali ini, ia bergabung dengan klub Spanyol, UD Las Palmas.
Meski masih sangat muda, Essugo memiliki atribut fisik yang kuat dan kemampuan bertahan yang solid. Bersama UD Las Palmas, ia mendapatkan banyak menit bermain. Hingga saat ini, ia telah tampil dalam 17 pertandingan di semua ajang dengan mencetak 1 gol.
3. William Carvalho menjadi salah satu pemain berpengalaman di skuad Real betis
Pemain terakhir yang masuk dalam daftar ini adalah William Carvalho. Ia merupakan gelandang bertahan dengan segudang pengalaman. Carvalho menjadi salah satu pemain yang berhasil mengantarkan Portugal menjuarai Euro 2016.
Carvalho dikenal memiliki visi bermain yang baik serta ketenangan dalam menguasai bola. Pada musim panas 2018, pemain berusia 32 tahun ini mencari tantangan baru dengan bergabung Real Betis. Hingga saat ini, Carvalho tidak pernah berganti klub.
Bersama Real Betis, Carvalho mencatatkan 214 penampilan dengan kontribusi 11 gol dan 16 assist. Ia juga berhasil mengantarkan timnya menjuarai Copa del Rey 2021/2022. Sayangnya, Carvalho harus melewatkan banyak pertandingan pada 2024/2025 karena mengalami cedera.
Nama-nama di atas merupakan gelandang tengah Portugal yang merumput di LaLiga 2024/2025. Kualitas yang mereka miliki tentu tidak perlu diragukan lagi. Mereka menjadi bukti keberhasilan Portugal dalam mencetak pemain berkualitas.
PUSATSPORT , Lazio merupakan salah satu tim yang cukup disegani di Serie A Italia. Klub asal Kota Roma ini kerap bertengger di papan atas klasemen. Performa yang ditunjukkan Biancocelesti tentu tidak terlepas dari kualitas pemain yang dimiliki.
Salah satu upaya Lazio untuk mempertahankan pemain terbaiknya adalah dengan memberikan gaji tinggi. Pada 2024/2025, terdapat sejumlah pemain Lazio yang memiliki bayaran fantastis. Berikut lima pemain Lazio dengan gaji tertinggi pada 2024/2025.
1. Mattia Zaccagni (Rp1,8 miliar) menjadi andalan dalam membangun serangan dari sisi sayap
Mattia Zaccagni pertama kali bergabung Lazio dengan status pinjaman dari Hellas Verona. Pada masa peminjamannya, Zaccagni mampu menunjukkan performa impresif di lini serang. Lazio kemudian memutuskan untuk mempermanenkan pemain berusia 29 tahun ini dengan biaya transfer 7,1 juta euro.
Zaccagni menjadi andalan Lazio dalam membangun serangan dari sisi sayap. Hingga saat ini, ia telah bermain dalam 153 pertandingan dengan mencetak 32 gol dan 28 assist. Tiap pekannya, pemain berkebangsaan Italia tersebut menerima gaji 106 ribu euro atau Rp1,8 miliar.
2. Alessio Romagnoli (Rp1,7 miliar) diandalkan di posisi bek tengah
Alessio Romagnoli menjalani musim ketiganya bersama Lazio. Pemain asal Italia ini didatangkan dengan status bebas transfer. Sebelum memperkuat Lazio, Romagnoli pernah bermain untuk tim Italia lainnya, yakni AS Roma, Sampdoria, dan AC Milan.
Keputusan Romagnoli untuk bergabung Lazio terbilang tepat. Pemain berusia 30 tahun ini menjadi pilar utama di posisi bek tengah. Ia telah tampil dalam 114 laga di semua kompetisi dengan menyumbang 6 gol dan 1 assist. Bersama Lazio, Romagnoli mendapatkan gaji sebesar 99 ribu euro atau Rp1,7 miliar per pekan.
3. Elseid Hysaj (Rp1,7 miliar) absen pada 2024/2025 karena cedera hamstring
Elseid Hysaj merupakan pemain asal Albania yang berposisi sebagai bek kanan. Dirinya telah lama berkarier di Italia. Hysaj sempat menimba ilmu di akademi Empoli sebelum dipromosikan ke tim utama pada musim panas 2012.
Sejak musim panas 2021, Hysaj bermain untuk Lazio. Pemain berusia 31 tahun ini telah mencatatkan 119 penampilan dengan torehan 2 gol dan 3 assist. Sayangnya, Hysaj harus melewatkan banyak pertandingan pada 2024/2025 karena mengalami cedera hamstring. Meski demikian, ia masih menjadi salah satu pemain dengan bayaran tertinggi di skuad Lazio, yakni 99 ribu euro atau Rp1,7 miliar per pekan.
4. Adam Marusic (Rp1,3 miliar) memiliki kontribusi besar bagi Lazio
Adam Marusic menjadi salah satu pemain paling senior di Lazio saat ini. Bek kanan asal Montenegro ini telah membela Biancocelesti sejak 2017. Kecepatan dan kemampuan dalam membantu serangan menjadi kelebihan yang dimiliki Marusic.
Bersama Lazio, Marusic telah bermain dalam 306 pertandingan dengan mengemas 14 gol dan 16 assist. Selain itu, pemain berusia 32 tahun ini juga berhasil mengantarkan timnya menjuarai Coppa Italia dan Supercoppa Italiana. Berkat kontribusi yang telah ia berikan, Marusic mendapatkan gaji 78 ribu euro atau Rp1,3 miliar per pekan.
5. Samuel Gigot (Rp1,3 miliar) tidak menjadi pilihan utama di lini pertahanan
Samuel Gigot bergabung dengan Lazio pada musim panas 2024. Pemain asal Prancis ini didatangkan dengan status pinjaman dari Olympique Marseille. Kehadiran Gigot diharapkan mampu memperkuat lini belakang Lazio.
Pemain berusia 31 tahun ini dikenal sebagai bek tengah yang tangguh dan agresif dalam duel fisik. Sayangnya, Gigot tidak menjadi pilihan utama Marco Baroni untuk mengawal lini pertahanan Lazio. Sejauh ini, ia baru tampil dalam 18 laga di semua ajang. Meski tidak menjadi pilihan utama, Gigot tetap menerima bayaran tinggi, yakni 78 ribu euro atau Rp1,3 miliar per pekan.
Para pemain di atas mendapatkan gaji yang sangat tinggi. Mereka diharapkan mampu memberikan kontribusi maksimal. Apabila terus menunjukkan performa konsisten, bukan tidak mungkin jika gaji mereka akan kembali meningkat.