post

3 Eks Pemain MU yang Menjadi Kapten Tim Lain pada 2024/2025

PUSATSCORE , Manchester United menjadi Inggris yang kerap kali dihuni pemain top. Tak hanya memiliki skill yang mumpuni, beberapa di antaranya juga memiliki jiwa kepemimpinan di luar dan dalam lapangan. Setelah tak lagi berseragam The Red Devils, beberapa di antara mereka bahkan menjadi kapten di tim lain pada 2024/2025 ini. 

Jesse Lingard menjadi salah satu eks Manchester United yang menjadi kapten tim lain pada musim ini. Dengan pengalaman yang tak sedikit, ia diberi kepercayaan untuk memegang ban kapten klub Korea Selatan, FC Seoul.

Termasuk Lingard, berikut tiga mantan pemain Manchester United yang menjadi kapten tim lain pada 2024/2025.

1. Jesse Lingard diberi kepercayaan untuk menjadi kapten FC Seoul

Jesse Lingard adalah jebolan akademi yang dipromosikan ke tim utama Manchester United pada 2014. Kiprahnya bersama The Red Devils cukup berliku. Ia sempat tampil impresif dengan mencetak sebelas gol selama semusim pada 2017/2018. Di sisi lain, pemain berpaspor Inggris tersebut juga beberapa kali mengalami masa-masa sulit, termasuk pada musim terakhirnya (2021/2022).

Setelah sempat berstatus tanpa klub selama lebih dari 7 musim, Lingard sepakat bergabung dengan klub Korea Selatan, FC Seoul, pada Februari 2024. Pengalamannya berlaga di Eropa diharapkan mampu memberi dampak positif terhadap performa tim. Selain itu, ia juga diharapkan mampu berperan sebagai mesin gol di lini serang.

Lingard menjadi bagian penting di skuad FC Seoul pada musim pertamanya meski sempat menepi selama beberapa pekan karena cedera. Pelatih bahkan telah mempercayakan ban kapten kepadanya sejak pertengahan K-League 1 2024. Di ajang tersebut, ia mengemas 6 gol dan 3 assist dari 26 pertandingan serta membawa timnya mencatatkan prestasi terbaik selama 5 musim terakhir dengan finis di peringkat keempat.

Pemain kelahiran 15 Desember 1992 tersebut kembali dipercaya untuk menjadi kapten FC Seoul pada 2025. Ia menjawab kepercayaan pelatih dengan performa mengesankan di atas lapangan. Dari total 9 laga per 20 April 2025, Lingard telah mencetak 4 gol. 

2. Cristiano Ronaldo memimpin Al-Nassr untuk meraih trofi pada akhir musim

Cristiano Ronaldo menjadi bagian dari Manchester United dalam dua periode berbeda. Ia menunjukkan potensinya sebagai penyerang yang tajam bersama The Red Devils. Dari total 346 penampilan di berbagai ajang, dirinya mengemas 145 gol dan 64 assist. Ronaldo meraih penghargaan Ballon D’or pertamanya saat berseragam Manchester United pada 2008.

Setelah berpisah dengan Manchester United dan sempat berstatus tanpa klub selama lebih dari 1 bulan, ia direkrut klub Arab Saudi, Al-Nassr, pada Januari 2023. Dengan pengalaman yang tidak sedikit, pelatih menugaskannya sebagai kapten tim sejak awal bergabung. Kepercayaan tersebut dijawab dengan performa tajam di atas lapangan.

Pada 2024/2025 ini, pemain kelahiran 5 Februari 1985 tersebut masih mengemban amanah sebagai kapten tim Al-Nassr. Selain sebagai pemimpin, dirinya juga menunjukkan performa yang konsisten meski tak lagi muda. Dari total 45 laga per 20 April 2025, Ronaldo telah mengemas 44 gol dan 13 assist. Membawa Al-Nassr juara Saudi Pro League 2024/2025 menjadi salah satu ambisi besar yang ia miliki.

3. Edinson Cavani memakai ban kapten Boca Juniors

Edinson Cavani menjadi penggawa Manchester United pada 2020–2022. Selama 2 musim tersebut, ia mengemas 19 gol dan 7 assist dari total 59 pertandingan. Sayangnya, pemain asal Uruguay tersebut gagal mempersembahkan trofi untuk The Red Devils.

Setelah malang melintang di beberapa liga top Eropa, Cavani hijrah ke Argentina untuk bergabung dengan Boca Juniors pada musim panas 2023. Ia diboyong dari Valencia secara gratis dan kini terikat kontrak hingga Desember 2026. Dirinya menyusul dua mantan pemain Manchester United lainnya yang lebih dahulu bergabung dengan Boca Juniors, yaitu Marcos Rojo dan Sergio Romero.

Pelatih Boca Juniors memercayai pemain kelahiran 14 Februari 1987 tersebut sebagai kapten tim pada 2025 ini. Ia diharapkan mampu memimpin rekan setimnya untuk berprestasi di Torneo Apertura dan ajang-ajang lainnya. Meski tak lagi muda, Cavani masih menunjukkan ketajamannya sebagai penyerang berpengalaman.

Dengan pengalaman dan kualitas yang dimiliki, tiga pemain di atas dipercaya sebagai kapten tim di klubnya masing-masing. Menariknya, mereka semua berposisi sebagai penyerang. Menarik untuk dinantikan bagaimana prestasi yang diraih klub masing-masing dengan kehadiran mereka sebagai kapten tim.

post

Selamat! Manchester United Dipastikan Tidak Degradasi dari Liga Inggris Musim Ini

PUSAT SCORE – Pelatih Manchester United Ruben Amorim menyatakan anak asuhnya berpotensi terdegradasi dari Liga Inggris 2024/2025 akhir tahun lalu menyusul performa buruk.

Beberapa bulan berselang, ramalan sang nakhoda dipastikan tidak jadi kenyataan. Bukan karena peningkatan kinerja Setan Merah, tapi karena ada tiga tim rapornya yang jauh lebih buruk.

Setelah menderita kekalahan ke-15 musim ini usai takluk 0-1 dari Wolverhampton Wanderers di Old Trafford, Minggu (20/4/2025) malam WIB, MU mendengar kabar tumbangnya Ipswich Town saat melawan Arsenal pada waktu bersamaan. The Tractor Boys takluk 0-4.

Hasil ini membuat secara matematis MU tidak bakal turun ke zona merah. Lewat perolehan 38 poin, mereka mustahil dikejar Ipswich Town yang menempati posisi 18 (21 angka) dengan kompetisi menyisakan lima pertandingan.

Sementara penghuni dua urutan terbawah adalah Leicester City (18 poin) dan Southampton (11 poin).

Musim 2024/2025 sudah tercatat sebagai salah satu kampanye terburuk sepanjang sejarah MU. Mereka dipastikan menduduki peringkat terendah dan raihan poin paling sedikit sepanjang pada era Premier League (sejak 1992).

Kedatangan Ruben Amorim yang menggantikan Erik ten Hag di kursi pelatih tidak memberi dampak positif. Di tangannya MU hanya memetik 13 kemenangan dan 12 kekalahan dalam 34 laga di seluruh kompetisi. 

Statistik kemenangan MU bersamanya hanya 38,2 persen.

Meski begitu, Setan Merah tetap berpeluang mengakhiri kampanye dengan positif. Ada peluang meraih gelar di Liga Europa.

Mereka baru saja menyingkirkan Olympique Lyon pada perempat final lewat agregat 7-6. MU selanjutnya terlibat duel versus Athletic Bilbao dalam usaha mencapai final.

post

5 Pemain Bintang yang Gagal Direkrut Real Madrid, Neymar Salah Satunya

PUSATSCORE , Real Madrid merupakan salah satu klub tersukses di dunia. Klub berjuluk Los Blancos ini telah berbagai gelar juara termasuk 15 trofi Liga Champions. Kesuksesan yang diraih Real Madrid mampu menarik perhatian para pemain bintang untuk bergabung.

Real Madrid memang cukup sering memboyong pemain papan atas. Mereka rela mengeluarkan biaya besar untuk membeli pemain. Namun, terdapat deretan pemain top yang gagal didatangkan Los Blancos. Siapa saja mereka? Simak ulasan berikut ini!

1. Steven Gerrard sangat loyal bersama Liverpool

Steven Gerrard merupakan legenda hidup Liverpool. Ia menghabiskan 17 musim bersama The Reds. Namun, bukan berarti pemain berkebangsaan Inggris tersebut tidak mendapatkan tawaran dari klub lain.

Gerrard diketahui pernah menarik perhatian sejumlah klub. Salah satu klub yang dikabarkan berminat untuk mendatangkannya adalah Real Madrid. Namun, Gerrard memilih untuk bertahan di Anfield. Meski tidak pernah memenangkan trofi English Premier League (EPL), Gerrard berhasil mengantarkan Liverpool menjuarai Liga Champions 2004/2005.

2. David de Gea gagal bergabung Real Madrid karena masalah administrasi

Pada 2015, David de Gea hampir saja bergabung Real Madrid. Saat itu, kiper asal Spanyol ini telah sepakat untuk bergabung dengan Los Blancos. Namun, transfer tersebut batal karena terdapat masalah administrasi.

Gagalnya transfer De Gea ke Real Madrid membuat dirinya bertahan bersama Manchester United. Pemain berusia 34 tahun ini menghabiskan 12 musim bersama Setan Merah. Kini, De Gea mencoba peruntungannya dengan memperkuat tim Serie A Italia, Fiorentina.

3. Francesco Totti hanya memperkuat AS Roma sepanjang kariernya

Francesco Totti menghabiskan seluruh karier profesionalnya sebagai pemain sepak bola dengan memperkuat AS Roma. Selama berkostum I Giallorossi, Totti mencatatkan 785 penampilan dengan mengemas 307 gol dan 205 assist. Sayangnya, ia tidak terlalu banyak meraih trofi bersama AS Roma.

Totti memiliki kesempatan untuk meninggalkan AS Roma. Real Madrid telah beberapa kali memberikan tawaran kepadanya. Meski demikian, rasa cinta Totti kepada AS Roma membuat ia memilih untuk bertahan.

4. Roy Keane menyesal menolak tawaran Real Madrid

Pada 2005, Roy Keane memutuskan untuk meninggalkan Manchester United. Real Madrid menjadi salah satu klub yang tertarik untuk memboyong Keane. Akan tetapi, ia menolak tawaran Los Blancos.

Keputusan Keane untuk menolak Real Madrid menjadi penyesalan bagi dirinya. Ia melanjutkan kariernya di Skotlandia dengan memperkuat Celtic. Bersama Celtic, Keane hanya mencatatkan 12 penampilan di semua kompetisi sebelum akhirnya gantung sepatu pada 2006.

5. Neymar memilih bergabung Barcelona dibandingkan Real Madrid

Neymar menunjukkan bakat luar biasa sejak usia muda. Hal tersebut mampu menarik perhatian klub-klub besar Eropa. Salah satu klub yang tertarik untuk mendatangkan Neymar adalah Real Madrid. Bahkan, Los Blancos rela memberikan gaji tinggi kepada pemain Brasil tersebut.

Dengan berbagai pertimbangan, Neymar menolak untuk bergabung Real Madrid dan menjadikan Barcelona sebagai pelabuhan pertamanya di Eropa. Bersama Barcelona, ia mampu menunjukkan performa gemilang. Neymar sukses mengantarkan Blaugrana meraih berbagai gelar juara, termasuk trofi LaLiga dan Liga Champions sebelum hengkang ke Paris Saint-Germain (PSG).

Real Madrid merupakan salah satu klub besar. Bukan hal yang sulit bagi mereka untuk mendatangkan pemain berstatus bintang. Namun, beberapa faktor jadi penyebab nama-nama di atas pada akhirnya tak berseragam Los Blancos, mulai dari loyalitas hingga masalah administrasi.

post

Perjalanan Singkat Fabio Cannavaro sebagai Pelatih Dinamo Zagreb

PUSATSCORE , Fabio Cannavaro, sosok yang menjadi kapten Timnas Italia saat menjuarai Piala Dunia 2006 sekaligus peraih penghargaan Ballon D’or pada tahun yang sama, dipecat dari jabatannya sebagai pelatih Dinamo Zagreb pada 9 April 2025. Ia dinilai gagal memenuhi ekspektasi yang diberikan oleh pihak manajemen. Performa yang menurun menjadi alasan utama mengapa pihak klub mengambil keputusan ini.

Hal ini sekaligus menandai akhir dari perjalanan Cannavaro sebagai juru taktik klub dengan koleksi 25 trofi Liga Kroasia tersebut yang baru seumur jagung. Pada 29 Desember 2024, ia ditunjuk sebagai arsitek Dinamo Zagreb untuk mengisi pos yang sebelumnya dipegang oleh Nenad Bjelica. Sayangnya, apa yang terjadi jauh dari kata memuaskan.

1. Fabio Cannavaro ditunjuk pada 29 Desember 2024 untuk mendongkrak performa tim

Fabio Cannavaro mengawali kiprahnya sebagai manajer Dinamo Zagreb pada akhir tahun 2024, tepatnya 29 Desember 2024. Berbekal pengalaman melatih Udinese dan beberapa klub lainnya, ia diberi kepercayaan untuk mampu mendongkrak performa Dinamo Zagreb yang tak begitu meyakinkan di berbagai ajang yang diikuti. Tak tanggung-tanggung, Cannavaro disodori kontrak berdurasi 18 bulan hingga akhir musim 2025/2026.

Nenad Bjelica, pria kelahiran 20 Agustus 1971, adalah pelatih yang posisinya digantikan oleh Cannavaro. Bersamanya, Dinamo Zagreb tak menunjukkan performa yang memuaskan. Dari total 15 laga sejak ia memegang jabatan tersebut pada 26 September 2024, Dinamo Zagreb mencatatkan 5 kemenangan, 6 keimbangan, dan 4 sisanya berakhir dengan kekalahan. Salah satu catatan buruk yang didapat oleh Bjelica ialah gagal membawa anak asuhnya meraih kemenangan dalam tujuh laga beruntun.

2. Performa Dinamo Zagreb cenderung menurun bersama Fabio Cannavaro

Fabio Cannavaro membuka kiprahnya bersama Dinamo Zagreb dengan hasil pahit. Bertandang ke markas Arsenal di ajang Liga Champions Eropa 2024/2025, tim besutannya kalah telak dengan skor 0-3. Sandro Kulenovic yang dipasang sebagai ujung tombak Dinamo Zagreb gagal menembus pertahanan The Gunners yang dikawal oleh Jakub Kiwior dan Gabriel Magalhães. 

Setelah kekalahan telak pada laga debut, Cannavaro sejatinya membawa anak asuhnya menorehkan tren yang cukup positif pada laga-laga berikutnya. Dari total 7 pertandingan pertama di berbagai ajang sebagai pelatih Dinamo Zagreb, Cannavaro berhasil mempersembahkan 5 kemenangan dan hanya menelan 2 kekalahan. Salah satu kemenangan bahkan didapat ketika menghadapi salah satu klub raksasa Italia, AC Milan, dengan skor 2-1 di ajang Liga Champions.

Sayangnya, petaka mulai datang pada pertandingan kedelapan. Berawal dari kekalahan 0-4 saat bertandang ke markas HNK Rijeka di Liga Kroasia, Sabtu (22/2/2025), Dinamo Zagreb menorehkan tren yang cenderung menurun. Sejak kekalahan telak tersebut, pasukan Cannavaro hanya mampu meraih 2 kemenangan dari total 7 laga. Dari total 14 laga bersama Cannavaro, Dinamo Zagreb menorehkan 7 kemenangan, 2 keimbangan, dan 5 kekalahan. 

Tak sekadar menorehkan tren yang menurun, Cannavaro gagal membawa anak asuhnya lolos dari league phase Liga Champions. Mereka finis di peringkat ke-25 dari total 36 tim yang berpartisipasi. Selain itu, sang pelatih juga gagal membawa anak asuhnya beranjak dari peringkat ketiga klasemen Liga Kroasia 2024/2025. Dengan hasil tersebut, mereka pun terancam menjuarai Liga Kroasia dalam delapan musim beruntun.

3. Sandro Perkovic mengisi posisi yang ditinggalkan oleh Fabio Cannavaro

Selepas kepergian Fabio Cannavaro, posisi pelatih Dinamo Zagreb diambil alih oleh Sandro Perkovic. Sosok berkebangsaan Kroasia tersebut akan bertindak sebagai pelatih sementara hingga akhir musim 2024/2025. Menariknya, per 19 April 2025 atau sejak menggantikan Cannavaro, ia telah mengawal Dinamo Zagreb dalam dua laga dan selalu berbuah kemenangan.

Kursi kepelatihan Dinamo Zagreb telah diisi oleh empat sosok berbeda pada 2024/2025. Selain Cannavaro, Perkovic, dan Bjelica, ada Sergej Jakirovic yang memegang jabatan tersebut pada awal musim. Namun, perjalanannya bersama Dinamo Zagreb harus berakhir pahit. Setelah mempersembahkan trofi Liga Kroasia pada musim sebelumnya, ia dipecat dari jabatannya pada 19 September 2024. Alasan utamanya ialah karena anak asuhnya dibantai oleh Bayern Munich dengan skor 2-9 di Liga Champions dua hari sebelumnya. 

Dengan pemecatan ini, karier Fabio Cannavaro sebagai menajer Dinamo Zagreb tak sampai hingga empat bulan. Pengalamannya sebagai pemain dengan jam terbang tinggi dan pelatih beberapa klub ternyata tak menjamin kiprahnya bersama Dinamo Zagreb berjalan mulus.

post

3 Pemain Real Madrid 2024/2025 yang Belum Pernah Juara UCL

PUSATSCORE , Real Madrid dipastikan gagal meraih trofi UEFA Champions League (UCL) ke-16 sekaligus mempertahankan gelar juara pada 2024/2025. Tim besutan Carlo Ancelotti harus bertekuk lutut setelah takluk 1-2 saat menjamu Arsenal pada leg kedua perempat final yang berlangsung pada Kamis (17/4/2025). Saat bertandang ke Emirates Stadium pada leg pertama, Los Blancos dibantai dengan skor telak 0-3.

Kegagalan ini tak hanya menghentikan langkah Real Madrid, tapi juga membuat mimpi beberapa pemain untuk meraih trofi UCL pertama dalam karier mereka harus tertunda. Dari sederet pemain yang menghuni skuad Los Blancos pada 2024/2025, terdapat tiga pemain yang belum pernah menjuarai UCL.

1. Raúl Asencio tengah menjalani musim pertama sebagai pesepak bola profesional

Raúl Asencio tengah menjalani musim pertama di skuad utama Real Madrid. Berkat performa menjanjikan di tim junior, ia disodori kontrak profesional yang berdurasi selama 2 musim hingga 2026 mendatang. Sebelumnya, ia mengasah kemampuan di La Fábrica sejak berusia 14 tahun pada 2017.

Menariknya, pemain asal Spanyol tersebut langsung menunjukkan sentuhan terbaiknya bersama Los Blancos. Lini pertahanan Real Madrid pun cukup bergantung kepadanya untuk bersaing di UCL 2024/2025. Ia berperan penting membawa Real Madrid lolos ke perempat final dengan selalu tampil penuh dalam dua laga melawan Atletico Madrid pada babak 16 besar.

Ambisi pemain berusia 22 tahun tersebut untuk meraih trofi UCL pertamaya pada 2024/2025 ini memang telah pupus. Namun, per 17 April 2025, ia telah mengoleksi satu trofi bersama Real Madrid. Dirinya berkontribusi membawa Los Blancos menjuarai FIFA Intercontinental Cup 2023/2024 dengan bermain selama 2 menit melawan CF Pachuca di final. 

2. Endrick menjalani musim debut di Eropa

Endrick belum pernah menjuarai UCL sepanjang kariernya. Sebab, musim 2024/2025 ini adalah musim pertamanya merumput di Eropa. Pada musim panas 2024, ia resmi bergabung dengan Real Madrid setelah ditebus dengan biaya transfer sebesar 47,5 juta euro atau Rp807 miliar dan kesepakatan kontrak hingga 2030 mendatang.

Di UCL 2024/2025, pemain asal Brasil tersebut tak banyak mendapat kesempatan bermain. Keberadaan sederet bintang di lini serang membuatnya hanya diturunkan selama 135 menit dalam 9 laga dengan torehan 1 gol. Satu-satunya gol tersebut tercipta ke gawang VfB Stuttgart pada laga pertama league phase.

Per 17 April 2025, Endrick telah mempersembahkan dua titel juara untuk Real Madrid. Selain terlibat dalam keberhasilan menjuarai FIFA Intercontinental Cup 2023/2024, ia juga berperan membawa Los Blancos meraih trofi juara UEFA Super Cup 2024/2025. Dirinya termasuk dalam skuad yang dibawa Los Blancos saat mengalahkan Atalanta di laga penentuan.

3. Kylian Mbappé harus menunda mimpinya untuk menjuarai UCL

Kylian Mbappé menjadi pemain paling berpengalaman dalam daftar ini. Sepanjang kariernya, ia telah mengoleksi sederet trofi bergengsi di level klub dan tim nasional. Sayangnya, tak ada trofi UCL dalam koleksinya.

Pencapaian terbaik pemain asal Prancis tersebut di kompetisi paling bergengsi antarklub Eropa ialah saat membawa Paris Saint-Germain ke final pada 2019/2020. Sayangnya, Les Parisiens gagal merengkuh gelar juara setelah kalah tipis 0-1 dari Bayern Munich di final. Di ajang tersebut, Mbappe mengemas 5 gol dan 6 assist.

Pemain berusia 26 tahun tersebut menjadi tumpuan di lini serang Real Madrid untuk bertarung di UCL 2024/2025. Selain selalu bermain dalam 14 laga yang dijalani timnya, ia juga mampu mencetak 7 gol dan 1 assist. Sayangnya, ketajamannya bak menghilang sejak babak 16 besar lantaran tak mencetak satu gol pun hingga leg kedua perempat final.

Tiga pemain di atas harus menunda mimpi mereka untuk menjuarai UCL yang merupakan kompetisi paling bergengsi antarklub Eropa. Berstatus sebagai pemilik gelar juara terbanyak, performa Real Madrid di UCL musim ini memang meragukan sejak league phase. Tim besutan Carlo Ancelotti bahkan tak lolos dari league phase secara otomatis dan harus melalui fase playoff untuk tampil pada babak 16 besar.

post

3 Kunjungan Terakhir Atalanta ke Markas AC Milan di Serie A

PUSATSCORE , Atalanta mesti berkunjung ke markas AC Milan pada pekan ke-33 Serie A Italia 2024/2025. Pertarungan ini bakal digelar di San Siro pada Senin (21/4/2025) pukul 01.45 WIB. Pertemuan kedua tim ini berpotensi menyajikan duel yang sengit dan intens. 

Kedua tim sama-sama berambisi mengakhiri musim di posisi empat besar. Bagi Atalanta, mereka masih punya peluang terlibat persaingan juara meski sulit. Ini yang membuat empat besar menjadi target realistis. Sementara, AC Milan juga dalam posisi cukup jauh untuk merangsek ke zona Liga Champions Eropa. Kondisi tersebut yang membuat laga bakal ketat. 

Bagi Atalanta, bertamu ke San Siro selalu menghadirkan kesulitan. Begini tiga kunjungan terakhir Atalanta ke markas AC Milan di Serie A per 18 April 2025.   

1. Atalanta gagal mencuri poin di San Siro ketika bertandang pada 2021/2022

Atalanta melawat ke San Siro pada pekan ke-37 Serie A 2021/2022. Kunjungan ini berakhir pahit bagi Atalanta. AC Milan yang sedang berburu gelar juara berhasil menang meyakinkan. Atalanta yang mengalami inkonsistensi sepanjang musim harus takluk dengan skor 0-2. 

Kendati bertindak sebagai tim tamu, Atalanta sejatinya mampu mengimbangi permainan AC Milan. Tim asuhan Gian Piero Gasperini berulang kali memberikan ancaman ke gawang AC Milan. Sayangnya, lini serangan yang tumpul membuat Atalanta kesulitan untuk membuat gol. 

Sebaliknya, AC Milan mampu bermain lebih klinis. Meski awalnya sulit membongkar pertahanan Atalanta, AC Milan berhasil menemukan celah pada babak kedua. Masing-masing gol dari Rafael Leao dan Theo Hernandez membawa AC Milan membungkam perlawanan Atalanta.

Atas hasil ini, AC Milan sukses mengakhiri musim sebagai juara Serie A 2021/2022. Sementara, Atalanta yang mengalami performa naik turun sepanjang musim hanya bisa finis di urutan kedelapan. Hal itu membuat Atalanta gagal lolos ke zona Eropa pada musim selanjutnya. 

2. Pada lawatan musim 2022/2023, Atalanta kembali takluk dari AC Milan

Atalanta mengunjungi markas juara bertahan AC Milan di San Siro. Pada lawatan kali ini, kedua tim berduel dalam lanjutan pekan ke-24 Serie A 2022/2023. Atalanta lagi-lagi gagal menaklukkan AC Milan di kandangnya sendiri usai menderita kekalahan 0-2. 

Pada pertandingan kali ini, Atalanta dibuat tak berkutik oleh AC Milan. Sepanjang permainan, Atalanta hanya bisa melepaskan tiga tembakan dengan tidak ada yang tepat sasaran. Rasa frustrasi ini berujung pada keteledoran para pemain belakang yang kecolongan. 

Kesalahan pertama Atalanta berujung pada gol bunuh diri Juan Musso menit 25. Setelah unggul, AC Milan menguasai jalannya permainan. AC Milan yang kerap melancarkan serangan bermain dengan berhati-hati. Jelang bubaran, AC Milan akhirnya memastikan kemenangan berkat gol Junior Messias. Atalanta kembali gagal mencuri poin di markas AC Milan.

3. Atalanta pulang dengan satu poin dari markas AC Milan usai bermain imbang 1-1 pada 2023/2024

Lawatan terakhir Atalanta ke markas AC Milan di San Siro terjadi pada pekan ke-26 Serie A 2023/2024. Duel yang berlangsung di San Siro ini berakhir antiklimaks bagi kedua tim. Atalanta dan AC Milan harus puas berbagi satu poin usai hanya bermain imbang dengan skor 1-1. 

AC Milan sejatinya mampu menunjukkan dominasinya sebagai tuan rumah. Ini terbukti dengan gol cepat yang dibuat Rafael Leao ketika pertandingan baru berjalan 3 menit. Setelah itu, AC Milan bermain lebih menyerang dan berulang kali mengancam pertahanan Atalanta. 

Namun, Atalanta berhasil menyamakan kedudukan menit 42. Gol penalti dari Teun Koopmeiners membawa skor menjadi sama kuat 1-1. Selepas jeda, permainan kedua tim masih ketat. AC Milan lebih sering melancarkan serangan. Namun, Atalanta mampu bermain solid sehingga tak kebobolan lagi. Hingga akhir pertandingan, kedua tim hanya bisa bermain imbang. 

Melihat riwayat duel di atas, Atalanta selalu kesulitan di San Siro. Atalanta tak pernah menang dan sering kali menghadapi gempuran serangan dari AC Milan. Namun, pertemuan nanti akan berbeda. Kedua tim sama-sama berpotensi saling mengalahkan dan meraih tiga poin. Menurutmu, mampukah Atalanta mencuri kemenangan di markas AC Milan kali ini?

post

Manchester United Menang Dramatis atas Lyon di Liga Europa

PUSAT BOLA – Manchester United sukses membenarkan tempat mereka di semifinal Liga Europa 2024/ 2025 sehabis mengalahkan Olympique Lyon dengan skor 3- 2 di leg kedua perempat final, yang berlangsung di Old Trafford, Kamis malam( 18 April 2025). Kemenangan ini bawa Setan Merah melaju dengan agregat 5- 4, sehabis lebih dahulu bermain imbang 2- 2 di leg awal yang diadakan di Parc Olympique Lyonnais.

Laga berlangsung penuh drama, dengan kedua regu silih berbalas serbuan semenjak menit awal. Lyon pernah unggul 1- 0 lewat berhasil dari Toko Ekambi, tetapi Manchester United lekas membandingkan peran melalui berhasil Bruno Fernandes pada menit ke- 25. Di babak kedua, kedua regu kembali bermain kasar, serta Lyon pernah kembali unggul 2- 1 berkat berhasil kilat dari Alexandre Lacazette. Tetapi, Manchester United sanggup membalikkan kondisi melalui 2 berhasil berturut- turut dari Marcus Rashford serta Jadon Sancho, yang membuat skor akhir jadi 3- 2.

Kemenangan ini jadi angin fresh untuk Manchester United yang lebih dahulu hadapi kekalahan mengejutkan 1- 4 dari Newcastle United di Premier League. Pelatih Erik ten Hag mengatakan rasa syukurnya atas hasil tersebut,“ Ini merupakan kemenangan yang sangat berarti untuk regu, paling utama sehabis kekalahan di liga. Kami menampilkan kepribadian serta komitmen luar biasa di lapangan.”

Dengan hasil ini, Manchester United hendak mengalami salah satu dari Tottenham Hotspur, Athletic Bilbao, ataupun Bodo/ Glimt di semifinal yang hendak diselenggarakan pada bulan Mei mendatang.

post

Arsenal Singkirkan Real Madrid, Lolos ke Semifinal Liga Champions

PUSAT BOLA – Arsenal sukses mencetak sejarah dengan melaju ke semifinal Liga Champions 2024/ 2025 sehabis menghilangkan Real Madrid dalam pertandingan sengit di Santiago Bernabéu. Regu asuhan Mikel Arteta menang dengan skor 2- 1 di leg kedua, membenarkan agregat telak 5- 1 atas juara bertahan tersebut.

Dominasi Arsenal

Dari dini pertandingan, Arsenal menampilkan game yang dominan dengan strategi pressing besar yang sukses mengusik ritme game Real Madrid. Bukayo Saka membuka keunggulan Arsenal lewat berhasil pada menit ke- 25 sehabis menerima umpan matang dari Gabriel Jesus. Keunggulan tersebut terus menjadi memotivasi Arsenal buat terus memencet.

MartinØdegaard, mantan pemain Real Madrid, menaikkan penderitaan regu tuan rumah dengan berhasil spektakuler dari luar kotak penalti pada menit ke- 57. Berhasil ini jadi penegasan mutu Arsenal yang tampak yakin diri di hadapan puluhan ribu pendukung Real Madrid.

Perlawanan Real Madrid

Walaupun tertinggal, Real Madrid tidak menyerah begitu saja. Vinícius Jr. sukses memperkecil peran pada menit ke- 72 sehabis menggunakan kesalahan lini balik Arsenal. Tetapi, upaya tersebut tidak lumayan buat membalikkan kondisi. Sampai peluit akhir berbunyi, Arsenal senantiasa unggul.

Tantangan Berikutnya

Dengan kemenangan ini, Arsenal hendak mengalami Paris Saint- Germain( PSG) di babak semifinal. PSG lebih dahulu sukses menghilangkan Napoli dengan agregat 3- 2. Pertandingan ini diprediksi jadi tes besar untuk Arsenal, mengingat PSG mempunyai skuad bertabur bintang semacam Kylian Mbappé serta Lionel Messi.

Untuk Arsenal, ini merupakan pencapaian terbaik mereka di Liga Champions semenjak tahun 2009. Kemenangan atas Real Madrid tidak cuma membagikan keyakinan diri besar untuk regu, namun pula membangkitkan harapan untuk para penggemar buat memandang The Gunners mencapai gelar Liga Champions awal dalam sejarah klub.

Agenda Semifinal

Semifinal Liga Champions dijadwalkan berlangsung pada akhir April mendatang. Arsenal serta PSG hendak bertarung dalam 2 leg buat memperebutkan tiket ke final yang hendak diselenggarakan di Istanbul.

Akankah Arsenal sanggup melanjutkan kejutan mereka? Para penggemar sepak bola di segala dunia hendak menantikan duel sengit ini.

post

3 Pemain Kamerun yang Membangun Karier di Serie A 2024/2025

PUSATSCORE , Jika membicarakan peta kekuatan sepak bola Benua Afrika, Kamerun tentu menjadi salah satu yang menarik untuk diperbincangkan. Negara berjuluk The Indomitable Lions tersebut sanggup mewadahi bakat muda menjanjikan untuk berkembang. Hasilnya, banyak tim dari Benua Eropa tertarik mengarahkan radar transfernya.

Tak jarang talenta asal Kamerun dianggap memiliki etos kerja yang mumpuni sehingga bisa merapat ke kompetisi top Eropa, salah satunya di Serie A Italia. Total, terdapat tiga pemain The Indomitable Lions yang tengah membangun karier di kasta tertinggi Liga Italia 2024/2025. Para pesepak bola tersebut menjalankan tugas sebagai gelandang dan bek dalam skema taktik masing-masing tim. Siapa saja nama yang dimaksud dan seperti apa performanya per 12 April 2025? Yuk, baca pembahasannya di bawah ini!

1. Frank Anguissa masih sulit tergantikan sebagai gelandang tengah utama Napoli

Frank Anguissa membela Napoli dengan status pinjaman dari Fulham pada musim panas 2021. Tim asal Naples ini harus mengeluarkan dana sebesar 1,3 juta euro atau Rp25 miliar demi mengamankan tanda tangan talenta berkebangsaan Kamerun tersebut. Benar saja, dia memperkaya kedalaman kekuatan lini tengah sehingga namanya kerap mewarnai daftar starter Il Partenopei.

Napoli lantas memboyong permanen FrankAnguisa dari Fulham pada musim panas 2022. Pemain yang kini berusia 29 tahun ini dibeli seharga 16 juta euro atau Rp307,5 miliar dan menyisakan kontrak sampai Juni 2025. Dirinya makin menunjukkan peran krusial sebagai gelandang tengah utama. Hasilnya, dia ikut berjasa membawa Il Partenopei memenangkan Serie A 2022/2023.

Pada 2024/2025, Frank Anguisa sendiri masih sulit tergantikan sebagai gelandang tengah utama Napoli. Selain itu, talenta kelahiran Yaounde tersebut juga beberapa kali dirotasi demi menjalankan peran gelandang bertahan. Ini membuatnya bisa mengumpulkan banyak menit bermain. Hingga pekan ke-31, dirinya menghasilkan 6 gol dan 4 assist dari 31 laga di semua ajang. Sementara ini, Anguisa mencatatkan total penampilan dalam 147 kali dengan mencetak 11 gol dan 17 assist untuk Il Partenopei.

2. Jackson Tchatchoua makin dipercaya sebagai salah satu sosok penting untuk Hellas Verona

Berbeda dari sebelumnya, Jackson Tchatchoua makin dipercaya sebagai salah satu sosok berpengaruh dalam sistem permainan Hellas Verona. Ini membuat namanya sering masuk daftar starter dan mendapat banyak menit bermain. Meski posisi aslinya bek kanan, dirinya juga menempati peran gelandang kanan, gelandang kiri, bek kiri tergantung kebutuhan tim. Hingga pekan ke-31, talenta berkebangsaan Kamerun ini menciptakan 2 gol dan 2 assist dari 30 pertandingan di berbagai kompetisi 2024/2025.

Hellas Verona pertama kali memboyong Jackson Tchatchoua dengan status pinjaman dari R Charleroi SC pada musim panas 2023. Selain bek kanan, pesepak bola yang kini berusia 23 tahun ini juga bisa mengisi posisi penyerang sayap kanan, gelandang kanan, dan bek kiri. Hal tersebut membuat namanya cukup sering mewarnai daftar starter I Gialloblu.

Berkat portofolio selama masa peminjaman, Hellas Verona setuju mendaratkan permanen Jackson Tchatchoua dari R Charleroi SC ke Stadio Marc’Antonio Bentegodi pada musim panas 2024. Pemain kelahiran Ixelles ini ditebus seharga 3 juta euro atau sekitar Rp57,2 miliar. Selain itu, dirinya juga menandatangani kontrak yang berlaku sampai 2027 bersama tim asal Italia tersebut. Sejauh ini, Tchathcoua membuat total kontribusi sebanyak 57 kali dengan mengemas 2 gol dan 2 assist.

3. Jean Onana minim menit bermain karena sering diplot sebagai pelapis lini tengah di Genoa

Sejauh ini, Jean Onana terlihat masih minim menit bermain bersama Genoa. Pesepak bola yang kini berusia 25 tahun tersebut lebih sering memulai laga sebagai pelapis dalam sistem permainan tim. Meski begitu, kehadirannya bisa menambah opsi rotasi, khususnya di posisi gelandang bertahan dan gelandang tengah Il Grifone. Onana sendiri berkontribusi sebanyak enam pertandingan hingga pekan ke-31 di Serie A 2024/2025.

Setelah sulit tampil secara reguler bersama Besiktas, Jean Onana kemudian dipinjamkan ke Genoa pada musim dingin 2025. Pemain berkebangsaan Kamerun ini rencananya membela Il Grifone sampai Juni 2025 dengan opsi pembelian. Ini menjadi pengalaman pertamanya mentas di kasta tertinggi sepak bola Italia tersebut.

Ketiga pemain Kamerun di atas membangun karier di Serie A 2024/2025. Frank Anguissa masih menjalankan peran gelandang tengah utama Napoli dan Jackson Tchatchoua bisa menjelma sebagai sosok penting bersama Hellas Verona. Sementara, Jean Onana lebih sering memulai laga dari bangku cadangan Genoa. Sebenarnya, ada Enzo Ebosse tetapi sedang dipinjamkan Udinese kepada Jagiellonia Bialystok.

post

4 Pemain Barcelona Terakhir yang Pindah ke Borussia Dortmund

PUSATSCORE , Barcelona dan Borussia Dortmund tidak begitu sering melakukan transaksi jual-beli pemain. Salah satu momen paling diingat terkait transfer antarpemain yang melibatkan kedua klub ini, yaitu kepindahan Ousmane Dembele. Barcelona membelinya dengan harga 135 juta euro atau Rp2,5 miliar pada musim panas 2017.

Sebaliknya, Borussia Dortmund cukup aktif merekrut pemain baru dari Barcelona. Sayangnya, belum ada yang benar-benar bersinar secara konsisten per April 2025. Berikut empat pemain Barcelona terakhir yang pindah ke Borussia Dortmund.

1. Marc Bartra hanya bertahan selama 1,5 tahun di Dortmund

Marc Batra pernah disebut-sebut sebagai bek potensial jebolan akademi Barcelona, La Masia. Ia tercatat tampil dalam 103 pertandingan dengan mencetak masing-masing 6 gol dan assist di semua kompetisi pada 2009–2016. Batra kemudian merantau ke Jerman untuk bergabung dengan Borussia Dortmund pada musim panas 2016. Dortmund menebusnya dengan harga 8 juta euro atau Rp152 miliar.

Sayangnya, performa sang pemain kurang maksimal selama 1,5 tahun membela Die Borussen. Ia mencatat 51 penampilan dengan menorehkan masing-masing 5 gol dan assist di semua kompetisi. Batra memutuskan kembali ke Spanyol bersama Real Betis pada Januari 2018.

2. Sergio Gomez minim kesempatan tampil selama berseragam Dortmund

Sergio Gomez merupakan bek kiri lulusan akademi La Masia. Namun, ia tidak pernah mendapat kesempatan bermain di tim utama Barcelona. Gomez memutuskan pindah ke Borussia Dortmund pada Januari 2018. 

Akan tetapi, nasibnya tidak begitu baik selama berseragam Die Borussen. Ia hanya tampil tiga kali di semua kompetisi pada Januari 2018–Agustus 2019. Gomez kemudian dipinjamkan kepada SD Huesca pada Agustus 2019–Juni 2021. Ia lalu dijual kepada RSC Anderlecht pada Juli 2021.

3. Paco Alcacer sempat tampil tajam, tetapi performanya merosot usai cedera tendon

Paco Alcacer hengkang dari Barcelona ke Borussia Dortmund dengan status pinjaman. Ia langsung menunjukkan kehebatannya dengan mencetak 18 gol dalam 26 pertandingan Bundesliga Jerman pada 2018/2019. Penampilan apiknya itu membuat Dortmund mempermanenkannya dengan menebus biaya transfer sebesar 21 juta euro atau Rp400 miliar.

Ia awalnya masih menunjukkan ketajamannya dengan mencetak 5 gol dan 1 assist dalam empat laga Bundesliga beruntun pada empat pekan pertama 2019/2020. Alcacer juga menorehkan satu gol dalam kemenangan Dortmund 2-0 atas Bayern Muenchen kala menjuarai DFL Supercup 2019. Akan tetapi, ia menderita cedera tendon yang membuat performanya merosot. Terlebih lagi, Dortmund mendatangkan Erling Haaland dari Red Bull Salzburg pada bursa transfer musim dingin 2020. Alhasil, posisi Alcacer tergeser dan memutuskan kembali ke Spanyol bersama Villarreal pada Januari 2020.

4. Mateu Morey tampil dalam 32 laga di semua kompetisi selama berseragam Dortmund

Mateu Morey direkrut Barcelona dari RCD Mallorca pada Juli 2015. Ia menimba ilmu di akademi La Masia dan bermain untuk Barcelona U-18 dan U-19 pada Juli 2015–2019. Akan tetapi, Morey tidak pernah tampil di tim utama Barcelona. Ia hengkang ke Borussia Dortmund pada Juli 2019.

Namun, karier Morey tidak begitu berkembang di Die Borussen. Ia hanya bermain dalam 32 pertandingan dengan menciptakan 4 assist di semua kompetisi pada 2019–2024. Morey akhirnya dilepas secara gratis kepada RCD Mallorca pada Juli 2024.

Dari keempat pemain di atas, hanya Alcacer yang pernah bersinar di Borussia Dortmund pada 2018/2019. Sayangnya, ia gagal mempertahankan performanya akibat cedera dan posisinya tergeser setelah kehadiran Erling Haaland. Sementara itu, Batra gagal memaksimalkan potensi terbaiknya kala membela Dortmund. Gomez dan Morey tidak banyak mendapat kesempatan tampil di Dortmund.