post

4 Kekalahan Fiorentina di Semifinal Kompetisi Eropa sebelum 2024/2025

PUSATSCORE , Peluang Fiorentina untuk mencapai final Liga Konferensi Eropa (UECL) 2024/2025 berada di tujung tanduk. Saat ini, mereka tengah tertinggal dari Real Betis usai kalah dengan skor 1-2 pada leg pertama semifinal, Jumat (2/5/2025) dini hari WIB. La Viola harus bisa membalikkan keadaan pada leg kedua nanti (8/5/2025) jika ingin menjaga peluang menjadi juara.

Andai gagal, maka tim yang kini dilatih Raffaele Palladino tersebut bakal mencatatkan hasil buruk kelima sejak klub terbentuk pada 1926. Sebelumnya, tim yang bermarkas di Artemio Franchi Stadium ini memang sudah pernah merasakan empat kekalahan di semifinal kompetisi Eropa. Berikut detail dari empat torehan negatif tersebut.

1. Fiorentina kalah dari Spartak Trnava di semifinal Piala Mitropa 1966/1967

Kekalahan pertama Fiorentina di semifinal kompetisi Eropa terjadi pada 1966/1967. Saat itu, mereka merasakannya di Piala Mitropa, sebuah ajang yang eksis pada 1927 hingga 1992 dan bukan dikelola oleh UEFA (Konfederasi Sepak Bola Eropa). Fiorentina menyerah di tangan Spartak Trnava dengan agregat 2-3. Mereka kalah dengan skor 0-2 pada leg pertama dan hanya bisa menang dengan skor 2-1 pada leg kedua.

Ketika memulai kompetisi ini dari babak 16 besar, Fiorentina yang saat itu dilatih Giuseppe Chiappella bisa mengalahkan First Vienna FC. Mereka menang dengan agregat tipis, 6-5. Begitu pun ketika berhadapan dengan Tatabanya pada perempat final. Mereka hanya unggul dengan agregat 2-1. Spartak Trnava sendiri keluar sebagai juara usai menaklukkan Ujpesti Dozsa dengan agregat 5-4.

2. Fiorentina dihentikan Barcelona di semifinal Piala Winners 1996/1997

Pada 1995/1996, Fiorentina berhasil menjadi juara Coppa Italia. Dampaknya, pada musim selanjutnya (1996/1997), mereka pun berhak untuk bermain di Piala Winners, ajang milik UEFA yang mempertemukan antara para kampiun piala domestik di negara-negara Eropa. Sayangnya, langkah tim yang dilatih Claudio Ranieri tersebut dihentikan Barcelona di semifinal.

Ketika bertandang ke Camp Nou pada leg pertama (9/4/1997), Rui Costa dan kolega sebetulnya meraih hasil yang positif. Mereka menahan Blaugrana dengan skor 1-1. Namun, saat bertindak sebagai tuan rumah pada leg kedua (23/4/1997), Fiorentina justru menyerah dengan skor 0-2. Gawang mereka dibobol Fernando Couto (30′) dan Pep Guardiola (35′). 

Sebelum diadang Barcelona, Fiorentina sukses menyngkirkan tiga tim. Mereka mengalahkan Gloria Bistrita pada babak 32 besar (2-1). Pada babak 16 besar, mereka menang atas Sparta Praha (3-2). Terakhir, di perempat final, mereka mengalahkan Benfica (2-1).

3. Fiorentina kalah dari Rangers FC lewat adu penalti di semifinal Piala UEFA 2007/2008

Pada 2007/2008, ketika Liga Europa masih bernama Piala UEFA, Fiorentina kalah dengan cukup tragis di semifinal. Mereka gagal melaju ke partai final usai disingkirkan Rangers FC lewat adu penalti dengan skor 2-4. Padahal, tim yang saat itu dilatih Cesare Prandelli tersebut sempat berada dalam posisi yang unggul.

Kedua tim bermain imbang 0-0 selama dua leg. Pemenang pun lantas harus ditentukan lewat babak tos-tosan. Barry Ferguson yang maju sebagai penendang pertama Rangers gagal mencetak gol. Namun, Fabio Liverani dan Christian Vieri sebagai dua eksekutor terakhir Fiorentina justru melakukan hal yang sama. Nacho Novo akhirnya memastikan kemenangan Rangers.

Sebelum pertandingan ini, Fiorentina padahal sempat memenangi dua kali adu penalti. Mereka menyingkirkan FC Gronigen pada babak kualifikasi dan Everton saat 16 besar. Ada enam tim lain yang dihadapi Fiorentina di Piala UEFA 2007/2008. Mereka adalah Villarreal (1-1), Elfsborg (6-1), AEK Athens (1-1), Mlada Boleslav (2-1), Rosenborg (3-1), dan PSV Eindhoven (3-1).

4. Fiorentina dibantai Sevilla di semifinal Liga Europa 2014/2015

Fiorentina tampil meyakinkan di Liga Europa 2014/2015. Mereka mengawali kompetisi dengan keluar sebagai juara grup K. Pada fase play-off babak 16 besar, tim asuhan Vincenzo Montella itu mampu menyingkirkan Tottenham Hotspur dengan agregat 3-1.

Kejutan berlanjut pada babak 16 besar. Tim yang diperkuat Mohamed Salah itu membantai AS Roma dengan agregat 4-1. Mereka lantas meraih tiket semifinal usai menaklukkan Dinamo Kyiv dengan agregat 3-1.

Sayangnya, Fiorentina gagal melaju ke final. Mereka dihentikan Sevilla dengan agregat yang telak. Borja Valero dan kolega dibantai dengan skor 0-3 saat bermain tandang pada leg pertama dan kalah dengan skor 0-2 saat tampil di rumah sendiri. Sevilla pada akhirnya keluar sebagai juara usai menang atas Dnipro Dnipropetrovsk dengan skor 3-2.

Fiorentina memang tengah tertinggal dari Real Betis di semifinal Liga Konferensi Eropa 2024/2025. Namun, mereka setidaknya memiliki dua modal untuk bisa membalikkan keadaan. Mereka akan melakoni leg kedua di kandang pada 8 Mei 2025 nanti dan selalu berhasil menembus final dalam 2 musim UECL sebelumnya. Lantas, mampukah Fiorentina memanfaatkan situasi tersebut atau justru bakal menambah panjang daftar ini?

post

Mengapa Liverpool Begitu Dekat dengan Kelas Pekerja?

PUSATSCORE , Tanggal 1 Mei kemarin diperingati sebagai Hari Buruh Internasional. Momen ini menyatukan pekerja global sekaligus mengingatkan akan pentingnya perjuangan kelas pekerja dalam sejarah dan budaya. Dalam konteks ini, Liverpool FC menjadi contoh nyata bagaimana sepak bola bisa begitu erat dengan identitas dan perjuangan kaum buruh.

Liverpool tumbuh dari akar komunitas kelas pekerja yang telah lama menghuni kota pelabuhan tersebut. Kisah The Reds sebagai klub kelas pekerja pun diwarnai kisah ketidakselarasan dengan pemerintah Inggris. Lebih dari sekadar aksi di atas lapangan, Liverpool telah menjadi representasi perlawanan, kesetiaan, dan kebanggaan bagi masyarakat Merseyside.

1. Liverpool lahir dari konflik internal antara dewan direksi Everton dengan kelas pekerja

Sepak bola modern lahir di tengah-tengah komunitas pekerja di kota-kota industri Inggris pada abad ke-19. Kota Liverpool, sebagai pusat industri dan pelabuhan, menjadi lahan subur bagi berkembangnya olahraga ini. Para pekerja pelabuhan, buruh pabrik, dan masyarakat kelas bawah menjadikan sepak bola sebagai pelarian dari kerasnya kehidupan sehari-hari sekaligus sarana membangun solidaritas.

Liverpool, sejak awal berdiri, membawa semangat tersebut. Dilansir laman resmi klub, pendiriannya bermula dari perselisihan dengan jajaran direksi Everton. Ini mendorong John Houlding membentuk Liverpool dengan merekrut pemain-pemain berlatar belakang kelas pekerja. Tidak heran jika sejak dulu, para pendukung Liverpool dikenal vokal, politis, dan berani menyuarakan aspirasi mereka.

Identitas masyarakat Merseyside yang cenderung progresif, kritis terhadap kebijakan pemerintah pusat, dan dekat dengan gerakan sosial, menjadikan Liverpool sebagai representasi politik yang kuat. Sikap penolakan terhadap European Super League pada 2021, serta dukungan terhadap gerakan sosial seperti Fans Supporting Foodbanks, menunjukkan bagaimana mereka tak bisa lepas dari denyut nadi masyarakat kelas pekerja di sekitarnya.

2. Bill Shankly menanamkan nilai-nilai sosialisme semasa kepelatihannya di Liverpool

Bill Shankly, manajer legendaris Liverpool, menjadi simbol utama kedekatan klub ini dengan nilai-nilai sosialisme. Kutipannya yang terkenal, “The socialism I believe in is everyone working for each other, everyone having a share of the rewards, (Sosialisme yang saya yakini adalah semua orang bekerja untuk satu sama lain, semua orang mendapatkan bagian dari hasilnya)” merangkum filosofi kepemimpinannya. Baginya, esensi sepak bola tak sekadar meraih kemenangan. Lebih dari itu, ia juga memegang nilai-nilai keadilan, kerja sama tim, dan persatuan.

Alih-alih mengandalkan strategi yang rumit, Shankly membangun Liverpool melalui prinsip kerja sama tim yang kuat dan koneksi emosional mendalam antar individu. Ia menghidupkan nilai-nilai sosialisme dalam setiap aspek klub dari ruang ganti hingga tribun stadion. Di tangan Shankly, Liverpool menjelma sebagai kekuatan besar Eropa yang tetap bersahaja.

Hubungan Shankly dengan para penggemar Liverpool begitu dalam dan emosional. Ia dikenal sebagai pribadi yang ramah kepada fans, memahami kehidupan mereka, dan menganggap mereka bagian tak terpisahkan dari tim. Warisannya terus hidup di Anfield bukan hanya dalam bentuk trofi, tetapi juga dalam nilai-nilai yang dipegang teguh oleh klub hingga hari ini.

3. Elemen Liverpool, termasuk pemain, melakukan aksi solidaritas terhadap pekerja pelabuhan

Pada pertengahan 1990-an, Liverpool menjadi saksi dari salah satu pemogokan pekerja paling besar dalam sejarah Inggris. Sekitar 500 buruh pelabuhan dipecat karena menolak melewati garis piket dalam solidaritas terhadap rekan mereka yang lebih dulu dipecat oleh Mersey Docks and Harbour Company (MDHC). Pemogokan yang berlangsung dari 1995–1998 ini menjadi simbol perjuangan kelas pekerja melawan sistem yang menindas.

Dalam perjuangan tersebut, para pemain Liverpool ikut menyuarakan dukungan. Robbie Fowler, dalam laga Piala Winners Eropa 1997, mengenakan kaus bertuliskan “Support The 500 Sacked Dockers” setelah mencetak gol. Aksi ini membuatnya didenda UEFA. Namun di mata publik, Fowler justru menjadi pahlawan yang menunjukkan bahwa pemain sepak bola bisa ikut serta berdiri bersama kelas pekerja.

Dukungan terhadap para pekerja juga datang dari fans dan komunitas lokal. Demonstrasi besar-besaran, aksi solidaritas internasional, hingga keterlibatan tokoh budaya dan olahraga menggambarkan perjuangan ini bukan hanya milik para buruh pelabuhan, melainkan milik seluruh komunitas Liverpool. Sebuah contoh nyata jika sepak bola dan solidaritas sosial merupakan hal yang tak terpisahkan.

4. Juergen Klopp turut meneladai nilai-nilai yang diwariskan Bill Shankly

Kerendahan hati Bill Shankly kemudian diteladani Juergen Klopp. Tiba di Anfiled pada 2015, ia langsung menyatakan dirinya sebagai The Normal One, ungkapan sederhana yang mencerminkan kerendahan hatinya. Klopp membangun hubungan erat dengan fans, staf klub, dan komunitas lokal. Ia menolak adanya hierarki antara manajer, pemain, dan pendukung, sesuatu yang mengingatkan pada prinsip sosialisme Shankly.

Klopp juga menanamkan etos kerja keras dan kebersamaan dalam skuad Liverpool. Ia tak mengizinkan pemain menyentuh papan “This is Anfield” di lorong stadion tanpa pernah memenangkan trofi untuk menghormati perjuangan dan sejarah klub. Dalam masa kepemimpinannya, dirinya membawa The Reds meraih berbagai trofi kejuaraan. Namun yang lebih penting, ia mengembalikan semangat solidaritas dan egaliter ke dalam klub.

Selama pandemi COVID-19, Klopp dan para pemain aktif menggalang dana untuk staf medis dan masyarakat terdampak. Ia pun kerap mengutip inspirasi dari para pekerja di Melwood dan Kirkby dalam membangkitkan semangat pemain. Seperti Shankly, Klopp memahami kekuatan Liverpool berasal dari manusia-manusia biasa yang bekerja bersama untuk tujuan bersama.

Liverpool berhasil memaknai sepak bola sebagai alat pemersatu, sesuai dengan semangat dan identitas komunitas Merseyside yang terbentuk sejak lama. Hari Buruh menjadi momen menyadarkan kita bahwa akar sepak bola sejatinya milik rakyat, bukan dominasi kepentingan kelompok dan kapitalisme.

post

Gagahnya MU di Kandang Athletic Bilbao

PUSATSCORE – Manchester United masih gagah di Liga Europa 2024/25. Dalam leg pertama semifinal yang dihelat Jumat (1/5/2025) dini hari WIB, MU menang di kandang Athletic Bilbao dengan skor 3-0.

Pertandingan yang berlangsung di San Mames itu menjadi panggung ciamiknya MU. Tidak cuma menang dengan skor besar, mereka juga tampil dominan sepanjang laga.

1. MU cetak banyak tembakan

Di laga ini, MU mencetak banyak tembakan ketimbang Bilbao, yakni 14 berbanding sembilan. Tujuh dari 14 tembakan itu mengarah ke gawang Bilbao, dan tiga di antaranya berbuah gol.

Bukan cuma tembakan, MU juga dominan soal penguasaan bola di laga ini. Mereka menorehkan persentase penguasaan bola sebesar 73 persen, berbanding 27 persen milik Bilbao.

2. Tertolong kartu merah Bilbao

Dominasi yang dipertontonkan MU ini tak lepas dari kartu merah yang diterima pemain Bilbao, Dani Vivian. Kurang satu pemain menjadikan Bilbao kesulitan meladei permainan MU.

Di sisi lain, para pemain MU tampil penuh determinasi sejak awal laga. Mereka seakan sadar, kemenangan di laga ini bisa menjadi keuntungan, dan langsung tancap gas.

3. Agak memudahkan MU di leg kedua

Setelah pertemuan di San Mames ini, MU dan Bilbao akan bersua lagi dalam leg kedua semifinal Liga Europa 2024/25 di Old Trafford, pekan depan. Kemenanga ini jelas memudahkan MU.

Dengan keunggulan tiga gol, MU minimal tak boleh kalah lebih dari tiga gol dari Athletic Bilbao untuk mengunci satu tiket di Liga Europa 2024/25. Menilik permainan di leg pertama ini, semestinya mereka bisa melakukannya.

post

Tottenham Tundukkan Bodø/Glimt 3-1 di Laga Persahabatan

Pusat,Bola, 2 Mei 2025 – Tottenham Hotspur meraih kemenangan 3-1 atas klub Norwegia Bodø/Glimt dalam laga persahabatan yang digelar di Tottenham Hotspur Stadium, Kamis malam waktu setempat. Kemenangan ini menjadi ajang pemanasan penting bagi skuad asuhan Ange Postecoglou jelang akhir musim.

Tottenham tampil dominan sejak menit awal dan membuka keunggulan di babak pertama lewat gol Richarlison pada menit ke-18, memanfaatkan umpan silang dari Pedro Porro. Bodø/Glimt sempat menyamakan kedudukan di menit ke-33 melalui tendangan jarak jauh Amahl Pellegrino yang mengejutkan kiper Guglielmo Vicario.

Namun, Spurs kembali unggul sebelum turun minum. Kapten Son Heung-min mencetak gol melalui tendangan bebas cantik di menit ke-42. Di babak kedua, Tottenham semakin menekan dan menambah keunggulan menjadi 3-1 lewat sepakan Brennan Johnson pada menit ke-67 setelah serangan balik cepat.

Pertandingan ini juga menjadi kesempatan bagi beberapa pemain muda Spurs untuk unjuk kemampuan. Pelatih Postecoglou memuji penampilan timnya yang dinilai solid dan penuh semangat.

“Ini laga yang bagus untuk menjaga ritme permainan. Beberapa pemain tampil sangat baik, dan hasil ini menjadi dorongan positif untuk kami,” ujar Postecoglou usai laga.

Tottenham selanjutnya akan menghadapi laga krusial di Premier League akhir pekan ini, sementara Bodø/Glimt kembali ke Norwegia untuk melanjutkan kompetisi domestik mereka di Eliteserien.

post

3 Pemain Arsenal 2024/2025 yang Belum Meraih Trofi di Level Klub

PUSATSCORE , Arsenal terancam gagal memenangi trofi pada 2024/2025. Di FA Cup, mereka telah tersingkir sejak putaran ketiga setelah kalah lewat adu penalti dari Manchester United. Kemudian, di Carabao Cup, The Gunners terhenti oleh Newcastle United pada semifinal setelah kalah agregat 0-4. Lalu, mimpi mereka untuk menyudahi puasa gelar English Premier League (EPL) juga pupus setelah Liverpool mengunci gelar pada Minggu (27/4/2025) malam WIB.

Yang terbaru, peluang pasukan Mikel Arteta untuk lolos ke final EUFA Champions League (UCL) makin menipis. Itu setelah mereka takluk 0-1 saat menjamu Paris Saint-Germain pada leg pertama semifinal, Rabu (30/4/2025) dini hari WIB. Satu-satunya gol dalam duel yang dihelat di Emirates Stadium tersebut dicetak oleh Ousmane Dembélé, memanfaatkan assist Khvicha Kvaratskhelia dari sisi kiri.

Dengan situasi tersebut, tiga penggawa Arsenal 2024/2025 kemungkinan harus menunda mimpi mereka untuk memenangi trofi di level klub. Sebab, mereka belum meraihnya sebagai pesepak bola profesional. Berikut tiga pemain Arsenal 2024/2025 yang belum pernah memenangi trofi di level klub per 30 April 2025.

1. Ethan Nwaneri baru memulai karier profesional pada 2024/2025

Ethan Nwaneri belum pernah meraih trofi di level profesional. Sebab, ia baru dipromosikan ke tim senior Arsenal pada awal musim 2024/2025. The Gunners percaya dengan potensi yang dimiliki sang pemain hingga mengikatnya kontrak jangka panjang yang berlaku sampai Juni 2030.

Tak butuh waktu lama, pemain kelahiran 21 Maret 2007 tersebut langsung mendapat kepercayaan dari Arteta sebagai salah satu tukang gedor di lini serang Arsenal. Ia pun menjawab kepercaayan sang pelatih dengan performa impresif. Per 30 April 2025, Nwaneri telah mengemas 9 gol dan 2 assist dari 35 penamilan.

Performa mengesankan di level junior menjadi salah satu alasan kuat mengapa Arsenal memberi kesempatan kepada Nwaneri untuk memperkuat tim utama. Ketajamannya telah terlihat sejak bermain untuk tim junior. Ia berhasil mengoleksi 27 gol dan 10 assist dari 52 penampilan di beberapa kelompok umur.

2. Myles Lewis-Skelly tengah menjalani musim pertama di tim senior Arsenal

Sama seperti Nwaneri, Myles Lewis-Skelly juga tengah menjalani musim pertama di level profesional. Ia dipromosikan ke tim senior Arsenal pada musim panas 2024. Bersama pemain-pemain berpengalaman di tim utama, ia diharapkan mampu cepat berkembang.

Sebagai seorang bek kiri, Lewis-Skelly mampu menunjukkan progres positif hingga menjadi andalan The Gunners sejak pertengahan musim 2024/2025. Sejauh musim ini, ia telah merumput dalam 34 pertandingan dengan torehan 1 gol dan 2 assist. Menariknya, gol pertamanya untuk Arsenal tercipta ke gawang Manchester City dan membawa timnya menang telak 5-1 di EPL.

Performa impresif di klub juga membuat pemain kelahiran London, Inggris, tersebut mendapat kesempatan untuk mencatatkan debut di Timnas Inggris. Menariknya, ia bermain selama 90 menit dan mencetak gol pada laga debut saat The Three Lions bertemu Albania pada Maret 2025. Dengan torehan tersebut, ia menjadi pencetak gol termuda Timnas Inggris pada laga debut, memecahkan rekor yang sebelumnya dipegang oleh Marcus Rashford.

3. David Raya telah bermain di beberapa klub berbeda

David Raya menjadi pilihan utama di bawah mistar gawang Arsenal pada 2024/2025 ini. Sejauh musim ini, ia telah dipercaya untuk bermain dalam 50 laga dengan 18 di antaranya tanpa kebobolan. Kontribusinya yang apik sebagai pertahanan terakhir menjadikan The Gunners sebagai tim dengan kebobolan paling sedikit hingga pekan ke-34 EPL.

Meski demikian, kiper asal Spanyol tersebut belum pernah memenangi trofi bersama klub-klub yang ia bela. Sebelum bergabung dengan Arsenal, ia pernah berseragam Brentford, Southport FC, dan Blackburn Rovers. Jika Arsenal mampu menjuarai UCL 2024/2025, maka itu akan menjadi gelar juara pertama dalam kariernya di level klub. 

Nasib baik justru didapat Raya bersama Timnas Spanyol. Ia menjadi bagian dari La Furia Roja saat menjuarai UEFA Nations League 2023. Kemudian, pemain berusia 29 tahun tersebut juga berkontribusi membawa Timnas Spanyol menjuarai Euro 2024.

Gelar juara UCL menjadi harapan terakhir bagi para pemain di atas untuk meraih trofi bersama Arsenal pada 2024/2025 ini. Sayangnya, langkah menuju final tak akan mudah. The Gunners harus meraih kemenangan dengan minimal margin dua gol pada leg kedua semifinal di markas PSG.

post

3 Catatan Unik Inter Milan Selepas Tahan Imbang Barcelona

PUSATSCORE – Inter Milan melalui laga sengit di leg pertama semifinal Liga Champions 2024/25. Bertemu Barcelona di Estadi Olimpic Lluis Companys, Kamis (1/5/2025) dini hari WIB, mereka main imbang 3-3.

Inter sejatinya sempat unggul 3-2 di laga ini. Akan tetapi, gol bunuh diri Yann Sommer buyarkan kemenangan Inter, sekaligus bikin Barcelona sukses menyamakan angka menjadi 3-3.

Terlepas dari kegagalan menang ini, Inter tetap menorehkan beberapa catatan unik. Apa sajakah itu?

1. Kredit buat Denzel Dumfries

Di laga ini, Denzel Dumfries main apik. Tidak cuma bikin sisi kanan Inter jadi lebih kuat, dia berhasil menjadi ladang gol bagi skuad ‘Nerazzurri’ di pertandingan ini. Dumfries menyumbang dua gol.

Opta mencatat, Dumfries jadi pemain pertama yang mampu menorehkan dua gol untuk Inter di semifinal Liga Champions. Dua gol ini juga yang akhirnya membantu Inter mengimbangi Barcelona.

2. Marcus Thuram tak kalah apik

Tidak cuma Dumfries, Marcus Thuram juga menyumbang gol untuk Inter di ajang ini. Malah, gol Thuram ini jadi sejarah tersendiri sepanjang perhelatan Liga Champions.

Opta mencatat, gol Thuram yang hadir pada menit 30 laga ini jadi gol tercepat sepanjang sejarah semifinal Liga Champions. Gol ini juga yang membantu Inter mendikte laga.

3. Masih ada leg kedua di Giuseppe Meazza

Hasil imbang di leg pertama ini menghadirkan keuntungan tersendiri bagi Inter. Sebab, dalam laga leg kedua nanti, giliran mereka menjamu Barcelona di Giuseppe Meazza.

Akan tetapi, laga tersebut juga tak akan mudah bagi Inter Milan. Menilik permainan Barcelona di leg pertama ini, mereka berpeluang menghadirkan laga sulit lagi bagi skuad asuhan Simone Inzaghi itu.

post

Tunggu Regulasi SEA Games, PSSI Masih Cari Pelatih Timnas

PUSATSCORE – Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menyebut pihaknya belum bikin keputusan terkait siapa yang akan menjadi pelatih Timnas Indonesia di SEA Games 2025. Sebab, hingga kini PSSI masih menunggu kejelasan regulasi.

Salah satu regulasi yang belum jelas adalah soal batas usia pemain, maupun beberapa aturan lain yang berlaku di ajang tersebut. Erick mengaku, kini federasi masih mengejar perkara regulasi tersebut.

“Belum (menentukan pelatih di SEA Games 2025). Kan Thailand sendiri baru mengumumkan formatnya. Kami juga lagi mencari tahu, ini umurnya berubah enggak? Jangan sampai,” kata Erick di Jakarta, Selasa (29/4/2025).

1. Ada inkonsistensi aturan di beberapa cabang olahraga

Erick mengungkapkan, ada beberapa inkonsistensi aturan yang terjadi di beberapa cabang olahraga SEA Games 2025, dan itu bikin Indonesia bingung. Salah satunya adalah soal penggunaan pemain naturalisasi di basket.

“Kemarin enggak ada hubungannya sama bola. Saya dapat info dari cabor lain, basket. Tidak diizinkan pemain naturalisasi, ada lagi tuh. Padahal aturan FIBA-nya ada. Nah ini kan masing-masing,” ujar Erick.

2. SEA Games harus dievaluasi

Erick menegaskan, penyelenggaraan olahraga di SEA Games ke depan harus dievaluasi. Khusus sepak bola, dia berharap ada keterlibatan FIFA atau AFC dalam menentukan regulasi di ajang tersebut.

“SEA Games, saya rasa ke depan juga perlu ada perbaikan. Apakah dari FIFA-nya nanti mengenai SEA Games, Asian Games. Tapi, itu urusan FIFA dengan negara-negara council yang ada di SEA Games dan Asian Games,” kata Erick.

3. Ditentukan saat Kongres PSSI

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI, Yunus Nusi, menyebut sosok pelatih Timnas Indonesia untuk SEA Games akan diumumkan saat Kongres Biasa pada 4 Juni 2025. Namun, dia menyebut hal macam ini bisa ditentukan lewat rapat Exco.

“Iya, itu bisa jadi nanti di sana (Kongres Biasa PSSI). Namun, kalau pelatih cukup lewat rapat Exco (Komite Eksekutif), dan tidak perlu di kongres,” ujar Yunus.

post

Liga Champions: PSG Bekuk Arsenal di Kandangnya

PUSATSCORE – Paris Saint-Germain (PSG) meraih hasil apik dalam leg pertama semifinal Liga Champions 2024/25. Bersua Arsenal di Emirates Stadium, Rabu (30/4/2025) dini hari WIB, mereka menang 1-0.

Gol tunggal Ousmane Dembele pada menit 4 membawa PSG bekuk Arsenal di pertandingan ini. Sepanjang laga, ‘Les Parisiens’ mempertontonkan permainan ciamik.

1. Arsenal mampu imbangi PSG

Secara permainan, Arsenal sejatinya mampu mengimbangi PSG. Arsenal mencatatkan 10 tembakan, berbanding 11 milik PSG. Persentase penguasaan bola keduanya juga beda tipis, yakni 47 persen (Arsenal), dan 53 persen (PSG).

Akan tetapi, PSG memang lebih klinis dalam memanfaatkan peluang, Di sisi lain, Arsenal agak buntu, kendati memiliki lima tembakan tepat sasaran ke gawang di laga ini.

2. PSG tampil solid

Harus diakui, PSG tampil solid di laga ini. Sama seperti ketika bersua Liverpool dan Aston Villa, umpan-umpan pendek, disertai kombinasi para pemain cepat, masih jadi permainan andalan PSG.

Bedanya, di laga ini PSG begitu solid. Arsenal memang sempat membuat beberapa peluang, tetapi secara keseluruhan mereka sulit menembus solidnya permainan PSG ini.

3. Modal di leg kedua

Kemenangan di Emirates Stadium ini jadi modal bagi PSG melakoni laga leg kedua di Parc des Princes, pekan depan. Namun, mereka tetap harus waspada.

Bagaimanapun, Arsenal tetap berpeluang untuk menggigit balik. Apalagi, PSG juga sempat merasakan kekalahan di leg kedua musim ini, yakni di perempat final Liga Champions lawan Aston Villa.

post

Mantap! Amad Diallo Comeback di Skuad MU Pada Pekan Ini

Pusat,Bola, 30 April 2025 — Kabar gembira datang untuk para penggemar Manchester United. Winger muda Amad Diallo dipastikan kembali ke skuad utama Setan Merah pekan ini setelah absen panjang akibat cedera lutut yang dideritanya sejak awal musim.

Pemain asal Pantai Gading berusia 22 tahun itu terakhir kali tampil pada laga pramusim, sebelum mengalami cedera yang membuatnya menepi selama berbulan-bulan. Namun kini, setelah menjalani proses pemulihan dan latihan intensif, Amad dinyatakan fit dan siap merumput lagi.

Pelatih MU, Erik ten Hag, menyambut kembalinya sang pemain dengan antusias.

“Amad menunjukkan perkembangan luar biasa dalam beberapa minggu terakhir. Dia sudah kembali berlatih penuh dan siap dimainkan. Kehadirannya memberi kami opsi tambahan di lini serang,” ujar Ten Hag dalam konferensi pers jelang laga akhir pekan ini melawan Brighton.

Comeback ini menjadi suntikan semangat tersendiri bagi MU yang tengah berjuang mengamankan posisi di zona Eropa musim ini. Diallo dikenal dengan kecepatannya, kreativitas, dan kemampuan mencetak gol dari lini kedua — atribut yang sangat dibutuhkan oleh skuad MU saat ini.

Para fans pun menyambut hangat kembalinya pemain yang pernah tampil memukau saat dipinjamkan ke Sunderland pada musim 2022/2023 lalu.

“Saya tak sabar bermain di Old Trafford lagi,” tulis Amad melalui akun Instagram pribadinya. “Terima kasih untuk semua dukungan kalian selama masa pemulihan saya.”

Manchester United akan menghadapi Brighton di Old Trafford pada Sabtu malam, dan besar kemungkinan Amad akan tampil — entah sebagai starter atau dari bangku cadangan.

post

Arsenal Kalah dari PSG, David Raya: “Ini Baru Babak Pertama!”

Pusat,Bola – Arsenal harus menelan kekalahan pahit saat menjamu Paris Saint-Germain (PSG) dalam leg pertama semifinal Liga Champions 2024/2025. Bermain di Emirates Stadium, The Gunners tumbang 1-3 dari wakil Prancis, namun kiper Arsenal, David Raya, menegaskan bahwa perjuangan belum usai.

Dalam pertandingan yang berlangsung sengit, PSG tampil dominan sejak awal. Gol-gol dari Kylian Mbappé (menit ke-12), Vitinha (38’), dan Gonçalo Ramos (78’) membuat tim tamu unggul jauh. Arsenal hanya mampu membalas lewat gol Martin Ødegaard di menit ke-65.

Meski tertinggal agregat dua gol, David Raya tetap optimistis menghadapi leg kedua di Parc des Princes pekan depan.

“Kami kecewa dengan hasil ini, tapi ini baru babak pertama,” ujar Raya kepada media usai laga. “Kami punya kualitas untuk membalikkan keadaan di Paris. Kami harus percaya diri dan bermain lebih agresif.”

Pelatih Arsenal, Mikel Arteta, juga menegaskan bahwa timnya tidak akan menyerah. “Kami akan datang ke Paris untuk menang. Ini belum selesai,” tegasnya.

Leg kedua semifinal akan digelar pada 7 Mei mendatang, di mana Arsenal membutuhkan kemenangan minimal 3-0 untuk lolos langsung ke final, atau menang dengan selisih dua gol dan memaksakan perpanjangan waktu.