PUSATSCORE– Skuad Timnas Indonesia telah pulang dari Arab Saudi. Para pemain yang merumput di Super League tiba di Jakarta pada Senin (13/10/2025) siang WIB.
Manajer Timnas Indonesia, Sumardji, mengungkap kalau kondisi mental tim masih terguncang. Para pemain, staf pelatih, dan ofisial, disebut masih terpukul usai gagal total di putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026.
1. Kelabu di ruang ganti
Suasana di ruang ganti Timnas kelabu selepas melawan Irak, Minggu (12/10/2025) dini hari WIB. Tak heran, mengingat mimpi mereka untuk mentas di Piala Dunia buyar meski sudah di depan mata.
“Semuanya menangis. Jadi, sampai sekarang pun mental kami juga masih down,” kata Sumardji di Bandara Soekarno-Hatta, Senin (13/10/2025).
2. Respons Sumardji soal konflik di ruang ganti
Sumardji juga angkat suara soal rumor konflik di ruang ganti Timnas yang sempat menghebohkan media sosial. Sumardji membantah ada konflik, tetapi suasana panas memang selalu terjadi bila tim kalah.
“Kalau berbicara soal ruang ganti sebenarnya begini ya, setiap kita mengalami kekalahan, itu pasti ada situasi yang sulit. Ya, sekali lagi, setiap kita mengalami kekalahan, itu pasti ada situasi yang sulit,” ucap Sumardji.
3. FIFA Matchday periode November masih tanda tanya
Timnas sebenarnya masih punya harapan lolos andai finis sebagai runner-up. Ada skenario lain yang dapat ditempuh, yakni menjalani play-off antarkonfederasi.
Malabo, 13 Oktober 2025 — Kejadian tak terduga mengguncang tim nasional Equatorial Guinea. Federasi Sepak Bola negara tersebut mencopot jabatan pelatih Juan Micha serta beberapa pemain kunci, menyusul kegagalan tim untuk tampil dalam laga kualifikasi Piala Dunia melawan Malawi.
Latar Belakang & Kronologi
Kesepakatan sebelum pertandingan sudah tercapai — namun tim Equatorial Guinea tidak datang ke stadion pertandingan. Menurut laporan, hentinya kehadiran ini disebabkan oleh ketidakpuasan para pemain terhadap kondisi tim dan tunggakan pembayaran tunjangan dari federasi sepak bola negara itu.
Imbasnya, dewan federasi langsung mengambil langkah drastis: pelatih Juan Micha dan sejumlah pemain yang ikut aksi mogok diberhentikan dari tugas.
Sebagai solusi cepat, federasi menunjuk Casto Nopo sebagai pelatih sementara, dan menyusun skuad baru untuk laga terakhir Grup H melawan Liberia.
Namun keputusan ini datang dengan konsekuensi: karena absen tanpa alasan resmi, Equatorial Guinea rentan menerima sanksi dari FIFA, yang dapat berupa skors atau pengurangan poin dalam kompetisi lanjutan.
Dampak & Analisis
Kredibilitas federasi menjadi sorotan keras dari publik dan media. Krisis keuangan dan manajemen dianggap penyebab utama keretakan hubungan antara pemain dan pihak pengurus.
Motivasi dan moral tim hancur ketika konflik internal mencapai titik publik. Rekonstruksi mental dan persatuan tim akan menjadi pekerjaan rumah besar bagi pelatih baru dan manajemen.
Regulasi FIFA akan diujung pisaunya. Jika FIFA memberikan sanksi, konsekuensinya bisa mencakup larangan tampil di kejuaraan, pengurangan poin, atau denda berat.
Pemilihan pemain baru dalam waktu cepat menimbulkan tantangan besar: kesiapan fisik, chemistry tim, serta pemilihan skema taktik harus segera disesuaikan agar kompetitif.
Kejadian ini menjadi pengingat betapa pentingnya tata kelola, transparansi keuangan, serta komunikasi baik dalam sebuah federasi sepak bola internasional.
Jakarta, Oktober 2025 — Dalam laga persahabatan yang digelar di Gelora Bung Karno Madya, tim U-23 Indonesia harus mengakui keunggulan tim U-23 India dengan skor 1-2. Kemenangan ini menjadi berita menyangkut persiapan tim muda Indonesia.
Detail Pertandingan
India langsung tampil agresif dan membuka keunggulan melalui dua gol cepat dari Suhail Ahmad Bhat pada menit ke-5 dan ke-26. Indonesia sempat memperkecil kedudukan lewat gol Dony Tri Pamungkas menjelang akhir babak pertama (menit ke-41). Pada babak kedua, Indonesia berusaha bangkit dan menyerang, tetapi India bertahan dengan solid dan tidak membiarkan kebobolan lebih banyak.
Analisis & Catatan Penting
Gol cepat India menunjukkan kesiapan dan agresivitas yang tinggi, sekaligus menguji kesiapan pertahanan Indonesia sejak awal.
Indonesia kesulitan membangun ritme di menit-menit awal pertandingan karena tekanan lawan dan efektivitas serangan India.
Pergantian pemain oleh pelatih Indonesia di babak kedua memberi sinyal perubahan strategi untuk mengejar ketertinggalan, namun implementasinya belum optimal.
Signifikansi & Harapan
Laga ini penting sebagai tolok ukur kemajuan tim U-23 Indonesia menghadapi kompetisi regional dan persiapan ke kejuaraan AFC/ASEAN U-23 di masa depan. Kekalahan ini menyisakan pelajaran tentang pentingnya kesiapan mental, intensitas sejak menit awal, dan pemanfaatan peluang di lini depan. Tim pelatih Indonesia pada kesempatan berikutnya bisa fokus memperkuat duel fisik, transisi menyerang, dan keselarasan antar lini agar lebih tajam dalam menghadapi lawan bertipe agresif.
PUSATSCORE , Sepak bola modern mungkin tampak digerakkan statistik, tetapi di balik tiap transfer besar, selalu ada mata tajam seorang pemandu bakat yang bekerja dalam diam. Mereka harus menempuh perjalanan jauh, duduk di tribun dengan catatan di tangan, dan menonton ratusan laga yang nyaris tak disorot kamera. Dari catatan itulah nasib seorang pemain muda bisa berubah, dan klub menemukan masa depannya.
Namun, proses menemukan talenta terbaik bukanlah perkara mudah. Scout tidak hanya menilai kemampuan teknis, tetapi juga kepribadian, konsistensi, dan kesiapan mental pemain muda. Dalam era modern ketika angka dan algoritma makin dominan, mereka tetap berperan sebagai penghubung antara data dan intuisi.
1. Insting menjadi bagian penting dari seni dalam proses scouting sepak bola
Proses scouting dimulai jauh sebelum seorang pemain dikenal publik. Para scout bekerja dalam kesunyian, mengunjungi stadion kecil, atau berdiri di pinggir lapangan nonliga untuk mencari talenta tersembunyi. Seperti diceritakanTop Bins, seorang scout bisa menonton ratusan pertandingan dalam semusim, menghabiskan malam di jalan raya, dan mencatat tiap gerak pemain yang menarik perhatiannya.
Pada era awal kepelatihan David Moyes di Everton, satu target bisa menghasilkan hingga 50 laporan berbeda sebelum disetujui untuk direkrut. Moyes sendiri memiliki sistem bernama MOT Checklist berisi 12 kriteria untuk tiap posisi dengan ribuan laporan tersimpan sebagai basis keputusan akhir. MOT sendiri merupakan singkatan Ministry of Transportation, sebuah sistem evaluasi scouting yang terinspirasi dari tes kelayakan kendaraan di Inggris.
Matt Hodges, scout Queens Park Rangers (QPR) yang pernah bekerja di West Ham United, menggambarkan profesi ini sebagai pekerjaan yang lebih sering berkawan dengan dingin dan hujan ketimbang gemerlap dan kemewahan. Ia menekankan pentingnya ketekunan dan komunikasi. Kadang, informasi berharga datang bukan dari statistik, melainkan dari percakapan singkat dengan pelatih sekolah atau orangtua pemain. Seorang scout sejati tidak hanya menilai kemampuan di lapangan, tetapi juga disiplin dan respons pemain terhadap kegagalan.
Cerita Kevin Doyle saat direkrut Reading menggambarkan bagaimana jaringan dan intuisi menjadi alat utama. Brian McDermott, yang saat itu bekerja untuk Reading, mendengar rekomendasi informal dari seorang kolega di Cardiff, Wales. Ia kemudian menonton penampilan Doyle muda dengan melibatkan direktur sepak bola dan manajer, hingga akhirnya Reading memboyongnya. Hasilnya, Doyle menjadi salah satu pemain paling berpengaruh bagi klub selama berlaga di English Premier League (EPL).
2. Scout sering kesulitan menilai talenta muda karena perkembangan mereka yang tak stabil
Menilai potensi pemain muda adalah pekerjaan paling sulit dalam scouting. Riset Tom Bergkamp dan rekan-rekannya dari University of Groningen (2022) terhadap 125 scout di Belanda menunjukkan sebagian besar menilai potensi pemain secara intuitif, meski banyak yang mulai menggunakan metode terstruktur. Rata-rata, mereka merasa baru bisa memprediksi potensi profesional pemain pada usia sekitar 13–15 tahun, ketika indikator performa mulai stabil.
Atribut yang paling sering dinilai mencakup aspek teknis, seperti first touch, dribbling, dan passing, diikuti aspek kognitif-taktis seperti pengambilan posisi dan keputusan cepat. Namun, para scout juga menilai dimensi nonteknis seperti mentalitas, determinasi, dan kematangan emosional. Faktor kepribadian sering kali menjadi pembeda antara pemain yang sukses dan mereka yang mandek, terutama ketika menghadapi tekanan pada usia muda.
Masalah utama dalam scouting usia dini yaitu validitas prediksi. Perkembangan pemain muda kerap kali bersifat inkonsisten dan nonlinear. Scout bisa mengamati anak berusia 12 tahun yang tampak luar biasa, tetapi 5 tahun kemudian ia tak berkembang sesuai harapan.
Oleh sebab itu, proses observasi harus dilakukan berulang kali dan dalam berbagai konteks pertandingan. Dalam kasus ini, penilaian berbasis struktur menggunakan daftar kriteria eksplisit terbukti lebih akurat daripada sekadar mengandalkan insting. Meski begitu, intuisi tetap menjadi filter terakhir dalam tiap keputusan.
3. Meski data makin dominan, algoritma belum mampu menandingi naluri scout manusia
Transformasi teknologi telah mengubah wajah scouting pada abad ke-21. Kini, hampir semua klub profesional menggunakan basis data seperti WyScout, ProZone, dan Scout7 untuk mengumpulkan video dan statistik dari seluruh dunia. Alat-alat ini membantu scout menghemat waktu dan mempersempit daftar target berdasarkan performa objektif, seperti jumlah umpan progresif atau tingkat penyelesaian peluang.
Namun, dilansir The Athletic, kisah Dave Worthington, scout senior yang pernah bekerja untuk Bolton Wanderers dan Chelsea, menunjukkan intuisi tetap tak tergantikan. Worthington menemukan Karim Benzema dan Rodrigo Hernandez Cascante melalui perjalanan panjang di Prancis dan Spanyol, hanya bermodal buku catatan dan observasi langsung. Dalam catatan tangannya, Rodri muda dideskripsikan sebagai pemain yang selalu ada di tiap sisi, tak pernah membuang bola, dan membantu semua rekan satu tim, sebuah deskripsi yang tak mungkin diukur hanya lewat angka.
Meski demikian, era baru scouting kini juga dipengaruhi kecerdasan buatan (AI). Sistem seperti ScoutBot, yang dikembangkan perusahaan Blend bersama Databricks, mampu menyeleksi pemain dengan kriteria kompleks seperti winger dengan progressive carries di atas 25 persen dengan nilai pasar di bawah 5 juta euro (Rp96 miliar). Teknologi ini memproses data secara real time, membantu scout menemukan pemain sesuai profil klub tanpa harus menonton ratusan pertandingan manual.
Meski efisien, AI tak bisa menggantikan naluri manusia. Mengutip Great Learning, perangkat digital hanya berfungsi sebagai co-pilot untuk menganalisis data fisik, mental, dan teknis, tetapi keputusan akhir tetap berada di tangan scout. Data dapat menilai efektivitas umpan, tetapi tidak mampu mengukur dorongan batin seorang pemain untuk berlari 10 meter lebih jauh demi timnya.
4. Para scout tidak hanya bekerja untuk uang, tetapi juga kecintaan terhadap sepak bola
Di balik layar sepak bola profesional, ada ratusan scout yang bekerja bukan demi ketenaran, melainkan karena cinta terhadap permainan. Brian McDermott, yang juga merupakan mantan Kepala Pemandu Bakat Arsenal, mengatakan pekerjaan ini dilakukan bukan hanya demi uang, melainkan juga demi cinta. Ia pernah menghabiskan akhir pekan di tribun dingin hanya untuk menilai satu pemain, lalu menuliskan catatan sederhana di ponselnya tentang postur, reaksi, dan mentalitas sang pemain.
Erling Haaland menjadi salah satu contoh penemuannya yang paling menarik. Saat masih bertugas di Arsenal, McDermott menyaksikan Haaland bermain untuk Norwegia U-19. Dalam catatan singkatnya tertulis: “berbadan besar, punya naluri gol, dan potensi luar biasa.” Catatan sederhana itu kini menjadi bagian dari kisah lahirnya salah satu penyerang terbaik dunia ini.
Scouting juga sering kali bergantung kepada keberuntungan dan jaringan. McDermott mengaku banyak rekrutan sukses bermula dari percakapan santai dengan kolega, bukan dari laporan data. Dalam banyak kasus, scout harus menilai kesiapan mental pemain, apakah ia siap meninggalkan negara asal, beradaptasi dengan budaya baru, atau bertahan menghadapi tekanan profesional. Semua itu tak dapat diukur teknologi atau algoritma apa pun.
Pada akhirnya, scouting adalah perpaduan antara kerja keras, sains, dan seni membaca manusia. Banyak scout yang berjuang tanpa jaminan pengakuan, tetapi dari tangan merekalah klub-klub menemukan bakat yang akan menulis sejarah. Seperti yang dipaparkan The Athletic, keberhasilan scouting tidak hanya soal siapa yang berhasil ditemukan, tetapi juga dari kemampuan mengenali potensi yang belum dilihat orang lain.
Scouting telah menjadi jantung dari pembangunan sepak bola modern. Di tengah lautan data dan algoritma, ada satu hal belum berubah, yakni lahirnya pemain besar selalu dimulai dari seseorang yang duduk di tribun dan mencatat hal-hal kecil yang belum dilihat siapa pun.
October 2025 — Bintang sepak bola dunia, Lionel Messi, kembali mencuri perhatian dalam kompetisi Major League Soccer (MLS). Dalam pertandingan Inter Miami melawan Atlanta United, Messi mencetak dua gol dan membantu timnya meraih kemenangan 4–0, sekaligus mencetak prestasi baru dalam kariernya.
Gol ganda ini mencatatkan Messi sebagai pemain pertama dalam sejarah MLS yang berhasil mencetak setidaknya dua gol dalam satu pertandingan sebanyak sembilan kali dalam satu musim.
Walau sedang berada di masa jeda internasional (ia sempat absen dari laga timnas Argentina), Messi tetap mampu menunjukkan performa luar biasa di level klub. Musim ini hingga saat ini, dia telah mencetak 26 gol dan memberikan 18 assist dalam 27 laga.
Kontribusi Messi sangat krusial bagi Inter Miami, yang kini memastikan tempat di babak playoff MLS. Pelatih Javier Mascherano memuji pengaruh dan profesionalisme Messi, meskipun ia harus melewati periode jeda tim nasional dan tantangan kebugaran.
Jeddah, 11 Oktober 2025 — Harapan timnas Indonesia untuk melaju ke Piala Dunia 2026 kandas setelah menderita kekalahan tipis 0–1 dari Irak dalam pertandingan Kualifikasi Asia putaran keempat di Jeddah.
Iraq berhasil mencetak gol lewat Zidane Iqbal pada menit ke-76, membalikkan kondisi dan memastikan kemenangan yang sekaligus memupus peluang Indonesia melanjutkan perjuangan.
Pelatih Indonesia, Patrick Kluivert, menyampaikan bahwa kekalahan ini sangat menyakitkan bagi tim dan suporter. Ia tetap memuji semangat juang para pemain yang bermain impresif meskipun gagal mendapatkan hasil positif.
Pasca pertandingan, atmosfer memanas — terdapat beberapa insiden kontroversial, termasuk reaksi keras dari anggota tim Indonesia terhadap keputusan wasit. Tiga kartu merah dikeluarkan setelah insiden saling dorong dan protes terhadap wasit Ma Ning.
Kegagalan ini menjadi pukulan berat bagi sepak bola Indonesia, mengingat perjalanan mereka hingga ke putaran keempat adalah pencapaian terbaik dalam sejarah kualifikasi Piala Dunia.
Jeddah / Jakarta, 11 Oktober 2025 — Pertandingan penentuan Grup B putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia antara Indonesia vs Irak sudah semakin dekat, dan sorotan kini tertuju pada persiapan tim serta bagaimana publik bisa menyaksikan jalannya laga.
Jadwal & Siaran Langsung
Laga akan berlangsung pada Minggu, 12 Oktober 2025 pukul 02.30 WIB di Stadion King Abdullah Sports City, Jeddah.
Siaran langsung pertandingan akan disiarkan secara eksklusif di RCTI untuk publik Indonesia.
Media dan stakeholder lokal telah mengatur liputan agar pemirsa dapat mengikuti aksi pemain Garuda dengan kualitas tayangan terbaik.
Persiapan Tim
Kevin Diks (bek timnas) menyebut bahwa Irak adalah tim tangguh dan Indonesia harus menyiapkan diri secara maksimal, secara fisik dan mental
Tim pelatih diprediksi akan menyusun strategi menyerang sekaligus waspada terhadap serangan balik cepat Irak. Efisiensi dalam penyelesaian akhir akan menjadi kunci.
Pemain kunci di lini belakang dan sayap akan mendapat sorotan besar, karena pelanggaran kecil atau kehilangan posisi bisa berakibat fatal di laga seperti ini.
Signifikansi Laga
Laga Hidup Mati Indonesia wajib menang agar masih tetap memiliki peluang lolos ke babak selanjutnya. Hasil seri atau kekalahan kemungkinan besar akan mengakhiri mimpi ke Piala Dunia.
Catatan historis dan beban psikologis Mental pemain akan diuji, terutama ketika menghadapi Irak, lawan yang selama ini belum bisa dikalahkan dalam beberapa edisi terakhir.
Peluang bangkit atau gagal Jika Indonesia bisa meraih kemenangan, itu akan menjadi salah satu momen paling bersejarah dan mungkin menyuntikkan semangat baru dalam persepakbolaan nasional. Namun jika gagal, maka perjalanan mereka di turnamen ini akan segera berakhir.
Penutup & Harapan
Laga antara Indonesia dan Irak bukan hanya soal 90 menit di lapangan — melainkan harapan bangsa, semangat yang diuji, dan peluang yang bisa menjadi legenda bila berhasil. Jika kamu ingin, besok pagi aku bisa kirim artikel “Hasil & ulasan” setelah pertandingan selesai.
SAUDI ARABIA, 11 Oktober 2025 — Meski mengalami kekalahan tipis 2-3 dari Arab Saudi di laga pembuka Grup B putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, kapten Timnas Indonesia, Jay Idzes, memastikan bahwa perjuangan timnya belum selesai.
Dalam konferensi pers, Idzes menyatakan:
“Belum berakhir. Besok kita akan pergi lagi, bersama sebagai satu. Kita adalah orang-orang yang percaya, kita Indonesia.”
Kekalahan tersebut membuat posisi Indonesia berada di dasar klasemen Grup B, dan satu-satunya jalan untuk menjaga asa lolos adalah meraih kemenangan melawan Irak, yang akan dimainkan pada Minggu (12/10) dini hari waktu Indonesia Barat, pukul 02.30 WIB, di Stadion King Abdullah Sports City, Jeddah.
Tantangan Berat & Harapan
Irak sebagai lawan sulit Dalam lima pertemuan terakhir selama 12 tahun, Indonesia selalu gagal menang atas Irak. Irak kini juga diperkuat pelatih baru, Graham Arnold, yang telah membawa Irak meraih beberapa kemenangan di putaran sebelumnya.
Tekanan mental & motivasi Kondisi “laga hidup mati” menuntut pemain tidak hanya bermain dengan teknik, tetapi stamina dan mental yang prima. Idzes dan rekan-rekannya harus bisa menjaga konsentrasi, meminimalkan kesalahan, dan mengeksekusi peluang.
Siapa yang bisa jadi kunci Bek andalan Indonesia, Kevin Diks, juga membeberkan bahwa Irak bukan lawan mudah dan Indonesia harus “mati-matian” demi menjaga peluang. Seleksi lini depan, taktik menyerang vs bertahan, serta efektivitas memanfaatkan bola mati bisa jadi penentu hasil.
Publik dan ekspektasi Meski peluang lolos makin tipis, dukungan dari suporter dan media bisa menjadi “bahan bakar” moral. Jika Indonesia mampu mencetak kemenangan dramatis, itu akan menjadi motivasi besar untuk masa depan sepak bola nasional.
Jakarta, 10 Oktober 2025 — Usai kekalahan tipis dari Arab Saudi, Timnas Indonesia kembali merasakan pukulan berat: peringkat FIFA turun dari posisi 119 ke 120.
Pemicu Penurunan
Kekalahan 2–3 dari Saudi menggerus poin Indonesia di ranking dunia.
Sementara itu, Malaysia berhasil meraih kemenangan 3–0 atas Laos, sehingga menggeser Indonesia naik ke posisi lebih tinggi.
Sri-Thailand dan Vietnam pun berada di posisi yang semakin menjauh dari Indonesia dalam hal perolehan poin.
Implikasi
Hasil ini memberikan tekanan tambahan kepada tim dan manajemen, terutama jelang laga penentu melawan Irak, yang disebut sebagai “laga hidup mati” untuk menjaga harapan ke Piala Dunia. Timnas Indonesia kini harus berjuang keras di pertandingan selanjutnya agar bisa bangkit dan mempertahankan kesempatan mereka di kompetisi internasional.
Jeddah, 9 Oktober 2025 — Dalam laga krusial Grup B putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, Timnas Indonesia harus menyerah 2–3 dari tuan rumah Arab Saudi.
Jalannya Pertandingan
Indonesia unggul lebih dulu lewat penalti yang dieksekusi Kevin Diks pada menit ke-11.
Namun, Saudi Arabia membalas cepat lewat Saleh Abu Al Shamat sebelum babak pertama usai.
Di babak kedua, Feras Al Brikan mencetak dua gol untuk membalikkan keadaan.
Menjelang akhir laga, Diks kembali mencetak penalti untuk Indonesia, tetapi itu tak cukup menahan kemenangan Saudi.
Dalam situasi dramatis, pemain Saudi Mohammed Kanno mendapat kartu merah, tetapi Indonesia gagal memaksimalkan keunggulan numerik.
Reaksi dan Dampak
Pelatih Timnas, Patrick Kluivert, mengakui bahwa meskipun timnya tampil seperti “singa” dalam intensitas dan semangat, ada banyak aspek yang perlu diperbaiki.
Kekalahan ini membuat peluang Indonesia untuk lolos ke Piala Dunia 2026 semakin berat. Kluivert menyebut bahwa timnya harus pulih mental dan memperbaiki efektivitas di lini depan.