post

Courtois Cedera, Absen Bela Madrid di Piala Dunia Antarklub?

PUSAT BOLA – Thibaut Courtois mengalami cedera yang membuatnya absen dalam laga internasional mendatang bersama Timnas Belgia. Lantas, bagaimana nasibnya bersama Real Madrid di Piala Dunia Antarklub 2025?
Belgia dijadwalkan melawan Makedonia Utara pada 7 Juni dan Wales tiga hari berselang. Courtois dipastikan absen dalam pertandingan Kualifikasi Piala Dunia 2026 itu.

Hal ini bisa saja membuat Madrid was-was terkait kebugaran kiper nomor satunya itu. Setelah menjalani pengecekan, kiper berusia 33 tahun itu mengalami cedera sakroiliitis.

Sakroiliitis adalah peradangan pada sendi yang menghubungkan tulang belakang bagian bawah dan tulang panggul. Madrid masih menunggu perkembangan selanjutnya.

“Setelah tes yang dilakukan terhadap pemain kami, Thibaut Courtois, oleh Layanan Medis Real Madrid, ia telah didiagnosis menderita sakroiliitis. Menunggu evolusi,” bunyi pernyataan Madrid.

Piala Dunia Antarklub 2025 berlangsung di Amerika Serikat pada 14 Juni sampai 13 Juli. Ada 32 klub dari enam konfederasi yang dibagi ke delapan grup.

Real Madrid ada di Grup H. Pasukan Xabi Alonso tergabung bersama Al Hilal, Pachuca dan FC Salzburg.

post

Ousmane Dembele Terpilih Sebagai Player of the Season Liga Champions 2024/2025

PUSAT SCORE Ousmane Dembele, penyerang andalan PSG, secara resmi meraih penghargaan Pemain Terbaik Liga Champions 2024/2025 dari UEFA. Prestasi ini menjadi puncak dari perjalanan luar biasa Dembele yang berhasil membawa PSG meraih gelar Liga Champions pertama dalam sejarah klub.

Minggu 1 Juni 2025, PSG menunjukkan dominasinya atas Inter Milan di final UCL, menghancurkan mereka dengan skor telak 5-0. Kemenangan ini memastikan trofi Liga Champions pertama bagi skuad asuhan Luis Enrique.

Sepanjang musim ini, Dembele tampil sangat mengesankan, menyumbangkan 8 gol dan 6 assist dari 15 pertandingan Liga Champions. Kontribusi konsistennya dan peran sentralnya dalam strategi tim menjadikannya sosok kunci di balik kesuksesan PSG di kompetisi elit Eropa ini.

Penghargaan ini juga menjadi bukti transformasi Dembele dari pemain yang sebelumnya kurang menonjol menjadi pemimpin di lapangan, menunjukkan dedikasi dan kerja kerasnya sepanjang musim.

Perjalanan Dembele Menuju Puncak Eropa

Perjalanan Dembele di Liga Champions musim ini tidak selalu berjalan mulus. Ia sempat menghadapi berbagai tantangan, termasuk sanksi disiplin dari pelatih Luis Enrique di fase grup.

Namun, Dembele menunjukkan ketangguhannya dengan bangkit dan mencetak gol-gol penting, seperti hat-trick saat melawan Stuttgart dan gol penentu di laga krusial menghadapi Manchester City.

Peran Dembele tidak hanya terbatas pada mencetak gol; ia juga aktif dalam membantu pertahanan dan memberikan tekanan kepada lawan. Ini menunjukkan komitmen dan kepemimpinan luar biasa di lapangan.

Bahkan, pelatih Luis Enrique meyakini bahwa Dembele layak mendapatkan penghargaan Ballon d’Or atas kontribusinya. Statistik lebih lanjut menegaskan peran aktifnya dalam setiap pertandingan, di mana Dembele mencatatkan kecepatan tertinggi 33,92 km/jam dan menempuh jarak total 126,11 km sepanjang kompetisi UCL musim ini.

Pengakuan dan Dampak Penghargaan

Penghargaan ini menempatkan Dembele sejajar dengan para pemain hebat yang sebelumnya meraih gelar serupa, seperti Vinicius Junior dan Karim Benzema. Ini juga memperkuat posisinya sebagai salah satu pemain terbaik di dunia saat ini.

Bagi PSG, keberhasilan Dembele mencerminkan keberhasilan strategi pelatih Luis Enrique dalam membangun tim yang solid dan berorientasi pada kerja sama tim. Dembele menjadi simbol transformasi PSG dari tim yang sangat bergantung pada individu menjadi tim yang mengedepankan kolektivitas dan kerja sama tim.

Dengan pencapaian gemilang ini, Dembele tidak hanya mengukir namanya dalam sejarah klub, tetapi juga membuka peluang besar untuk meraih penghargaan individu lainnya di masa depan, termasuk Ballon d’Or.

Untuk Nonton Live Streaming Bola Bisa Langsung Ke PUSAT SCORE

Desire Doue Ditunjuk Jadi Pemain Muda Terbaik Liga Champions 2024/2025

PUSAT SCORE – Musim Liga Champions 2024/2025 telah menjadi ajang panggung bagi lahirnya talenta-talenta muda yang berhasil menarik perhatian dunia. Di antara mereka, nama Desire Doue, gelandang serang PSG, bersinar paling terang dengan dinobatkannya ia sebagai Young Player of the Season oleh UEFA.

Pada Minggu, 1 Juni 2025 dini hari WIB, PSG berhasil menggilas Inter Milan dengan skor telak 5-0, mengamankan trofi Liga Champions pertama dalam sejarah klub. Dalam laga final tersebut, Desire Doue turut menyumbangkan dua gol yang krusial.

Performa impresif Doue sepanjang turnamen, khususnya kontribusinya dalam pertandingan-pertandingan penting, membuatnya menjadi sorotan utama.

Keberhasilannya ini tidak hanya menunjukkan bakat individu yang luar biasa, tetapi juga merefleksikan perubahan positif dalam strategi PSG yang kini lebih mengedepankan pengembangan pemain muda berbakat.

Penghargaan ini menjadi tonggak penting dalam perjalanan karier Doue, sekaligus menegaskan posisinya sebagai salah satu prospek paling menjanjikan di kancah sepak bola Eropa saat ini.

Performa Gemilang Desire Doue di Liga Champions 2024/2025

Desire Doue bermain dalam 16 pertandingan Liga Champions musim ini, mencatatkan 5 gol dan 5 assist dalam total 742 menit bermain. Kecepatan puncaknya mencapai 33,83 km/jam, dan ia menempuh jarak total 91,2 km selama kompetisi.

Puncak penampilannya terjadi di final melawan Inter Milan, di mana ia mencetak dua gol dan menyumbangkan satu assist dalam kemenangan telak 5-0 PSG.

Prestasi ini menjadikannya pemain termuda yang berhasil mencetak dua gol dalam final Liga Champions, melampaui rekor yang sebelumnya dipegang oleh legenda Eusebio.

Penampilan luar biasa Doue di final tersebut juga membuatnya terpilih sebagai Man of the Match, semakin menegaskan perannya sebagai pemain kunci dalam kesuksesan PSG meraih gelar Liga Champions pertama mereka.

Transformasi dan Peran Sentral di PSG

Awalnya diboyong dari Stade Rennais dengan nilai transfer 60 juta euro, Doue pada mulanya berperan sebagai pemain cadangan di bawah asuhan pelatih Luis Enrique.

Namun, sejak bulan Desember, ia mulai menunjukkan konsistensi dan secara bertahap menjadi bagian integral dari strategi tim. Kontribusinya tidak hanya terlihat dalam statistik, tetapi juga dalam momen-momen krusial, seperti gol penentu di Anfield saat melawan Liverpool dan assist penting di perempat final melawan Aston Villa.

Pelatih Luis Enrique memuji Doue sebagai pemain generasi baru yang tahan terhadap tekanan dan memiliki masa depan yang sangat cerah.

Peran Doue dalam transformasi PSG dari tim yang sangat bergantung pada bintang-bintang individu menjadi skuad yang mengedepankan kolektivitas dan pengembangan pemain muda, menunjukkan arah baru klub dalam membangun kesuksesan jangka panjang.

Dampak dan Prospek Masa Depan

Penghargaan sebagai Pemain Muda Terbaik Liga Champions menempatkan Doue sejajar dengan pemain-pemain hebat seperti Jude Bellingham dan Vinicius Junior yang sebelumnya juga meraih penghargaan serupa.

Prestasi ini juga semakin memperkuat posisinya sebagai kandidat utama untuk penghargaan Golden Boy.

Dengan usianya yang masih 19 tahun, Desire Doue memiliki potensi besar untuk terus berkembang dan diproyeksikan akan menjadi pilar utama bagi PSG dan tim nasional Prancis di masa mendatang.

Untuk Nonton Live Streaming Bola Bisa Langsung Ke PUSAT SCORE

post

3 Pemain Real Madrid yang Meraih Sepatu Emas Eropa

PUSATSCORE , Kylian Mbappe menjalani musim debut yang mengesankan bersama Real Madrid pada 2024/2025. Pemain berpaspor Prancis ini menunjukkan ketajamannya dengan menjadi tumpuan gol Real Madrid. Dari 34 pertandingan di LaLiga Spanyol, ia mengemas 31 gol. 

Kegemilangan Mbappe itu membuktikan bahwa dirinya cocok bersama Real Madrid. Kendati gagal meraih gelar juara LaLiga, ini menjadi awal yang baik baginya di Santiago Bernabeu. Dengan usianya yang bakal memasuki periode emas, ia dapat berperan krusial terhadap prestasi Real Madrid. Raihan Sepatu Emas Eropa ini merupakan bukti ketajamannya.

Sepanjang sejarahnya, hanya ada tiga pemain Real Madrid pernah memenangkan Sepatu Emas Eropa. Termasuk Mbappe, inilah tiga pemain yang meraih penghargaan bergengsi ini. 

1. Hugo Sanchez pemain pertama Real Madrid yang meraih Sepatu Emas Eropa pada 1989/1990

Hugo Sanchez merupakan pemain pertama Real Madrid yang berhasil memenangkan penghargaan Sepatu Emas Eropa. Prestasi ini diperoleh berkat penampilan impresifnya bersama Real Madrid di LaLiga 1989/1990. Dari 38 pertandingan, ia mengemas 38 gol. 

Berkat ketajamannya itu, Sanchez membantu Real Madrid menjuarai LaLiga pada musim tersebut. Pemain asal Meksiko ini berkarier di Real Madrid selama 7 musim pada 1985–1992. Penampilan musim 1989/1990 menjadi yang terbaik baginya. Dalam karier panjangnya tersebut, ia membuat 208 gol dan 47 assist dari 282 pertandingan di seluruh kompetisi.

2. Cristiano Ronaldo memenangkan Sepatu Emas Eropa sebanyak tiga kali bersama Real Madrid

Cristiano Ronaldo adalah salah satu legenda Real Madrid pada era sepak bola modern. Ia memperkuat klub ibu kota Spanyol ini selama 9 musim pada 2009–2018. Selama berseragam Real Madrid, ia produktif dengan gelontoran 450 gol dan 131 assist dari 438 laga semua ajang.

Dengan produktivitasnya tersebut, Ronaldo memenangkan Sepatu Emas Eropa sebanyak tiga kali bersama Real Madrid. Sepatu Emas Eropa pertamanya diperoleh usai membuat 40 gol dari 34 laga di LaLiga 2010/2011. Sayangnya, ia gagal membantu Real Madrid menjuarai LaLiga

Sepatu Emas Eropa kedua Ronaldo diraih pada 2014. Pemain asal Portugal ini membukukan 31 gol dari 30 laga di LaLiga 2013/2014. Namun, raihan Sepatu Emas Eropa ini berbagi dengan Luis Suarez yang juga mencetak 31 gol bersama Liverpool di English Premier League. 

Setahun kemudian pada 2015, Ronaldo mendapatkan Sepatu Emas Eropa ketiganya bersama Real Madrid. Ini berkat torehan 48 gol dari 34 laga di LaLiga 2014/2015. Jumlah gol tersebut merupakan yang terbanyak dicatatkannya dalam semusim LaLiga bersama Real Madrid. 

3. Kylian Mbappe meraih Sepatu Emas Eropa pada musim debut di Real Madrid

Kylian Mbappe menjadi pemain teranyar Real Madrid yang memenangkan Sepatu Emas Eropa. Musim debutnya di LaLiga 2024/2025 membuatnya mendapatkan penghargaan ini untuk pertama kali dalam kariernya. Koleksi 31 gol dari 34 laga menjadi bukti ketajamannya. 

Pemain berusia 26 tahun ini berhasil mengalahkan sejumlah pesaing di liga-liga top Eropa. Terdekat adalah Viktor Gyokeres yang menghasilkan 39 gol bersama Sporting CP di Primeira Liga Portugal. Namun, karena koefisian Primeira Liga yang di luar lima besar, maka poin Mbappe lebih banyak. Ia mengoleksi 62 poin untuk meraih Sepatu Emas Eropa 2025. 

Kendati Mbappe meraih Sepatu Emas Eropa, ia gagal membawa Real Madrid juara LaLiga 2024/2025. Namun, penghargaan ini bisa menjadi pelecut semangat baginya untuk kembali bersaing musim depan dan tampil lebih produktif. Ketajamannya akan sangat dibutuhkan untuk Real Madrid dalam bersaing memperebutkan titel juara LaLiga pada musim mendatang. 

post

China Lahap Materi Latihan 100 menit di Gim, Demi Lawan Indonsia

PUSATSCORE – Timnas China melakukan persiapan matang jelang duel lawan Timnas Indonesia. Mereka bahkan membuat gim 100 menit non stop agar fisik para pemain bisa stabil jika duel nanti berjalan lebih lama lantaran panjangnya injury time.

Duel Timnas Indonesia melawan China dalam laga Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 dijadwalkan berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta pada Kamis (5/6/2025).

Dilansir media China Sohu, Pelatih Branko Ivankovic sengaja memberikan latihan gim lebih panjang itu di latihan terakhir. Para pemain menu gim itu digelar untuk mengantisipasi jika perpanjangan waktu berjalan lebih dari lima menit dalam duel nanti.

1. Latihan digelar tertutup

Latihan tertutup yang digelar Ivankovic, dinilai agar pemain terbiasa tampil lebih dari waktu normal 90 menit. Hal itu dilakukan agar mereka bisa menyerang habis-habisan dan mengamankan kemenangan dalam duel penting nanti.

Sejauh ini, China tak punya pilihan selain menang untuk menjaga kans lolos ke putaran empat kualifikasi Piala Dunia 2026. Mereka butuh tiga poin karena masih berada di posisi paling buncit dengan raihan enam poin.

Sementara, Indonesia berada di peringkat empat klasemen dengan meraup sembilan poin, hasil dari dua kali menag, tiga imbang, dan tiga sisanya menderita kekalahan.

2. China dalam tekanan

China sendiri sejauh ini masih dalam tekanan. Selain bayang-bayang pemecatan yang dirasakan Ivankovic, para pemain juga dituntut suporter memberikan yang terbaik di dua laga sisa kualifikasi Piala Dunia 2026.

Pemain senior China Li Lie menyebut, dirinya cukup tegang jelang duel melawan Timnas indonesia. Beruntung, kata dia, pemain dapat penanganan khusus agar tak selalu stres, dan bisa menghilangkan beban jelang duel.

3. Timnas Indonesia tak diperkuat beberapa pemain andalan

China sedikit diuntungkan dengan absennya beberapa pemain Timnas Indonesia. Usai tak bisa diperkuat Marteen Paes, skuad Garuda juga tak bisa diperkuat beberapa pemain andalan seperti Eliano Reijnders, Ragnar Oeratmangun, hingga teranyar Sandy Walsh.

Namun demikian, pelatih Timnas Indonesia Patrick Kluiverts, memastikan jika tim pelatih sudah punya antisipasi untuk mengganti posisi pemain yang absen. DIa bahkan optimistis jika Timnas Indonesia bisa mengalahkan China di SUGBK.

post

“Treble Kedua Luis Enrique”

PUSAT BOLA – Paris Saint-Germain juara Liga Champions 2024/2025 usai membantai Inter Milan. Luis Enrique pun melengkapi treble kedua dalam kariernya.
Pada laga Final Liga Champions di Munich Football Arena, Minggu (1/6/2025) dini hari WIB, PSG tampil dominan sedari menit awal dan tak memberikan kesempatan Inter mengembangkan permainan.

PSG unggul 2-0 di babak pertama lewat gol-gol Achraf Hakimi dan Desire Doue. Di babak kedua, PSG mengamuk dengan menggelontorkan tiga gol tambahan lewat gol kedua Doue, Khvicha Kvaratskhelia, dan Senny Mayulu.

PSG menang 5-0 untuk meraih gelar Liga Champions pertama sepanjang sejarah. Gelar ini juga menyempurnakan musim PSG yang sebelumnya sudah berjaya di dua ajang lokal, Ligue 1 dan Coupe de France.

Bagi Enrique, tiga gelar dalam semusim bukanlah kali pertama karena dia meraihnya bersama Barcelona di musim 2014/2015. Enrique menyusul Pep Guardiola sebagai pelatih kedua yang meraih treble bersama dua klub berbeda.

Guardiola pertama kali melakukannya bersama Barcelona di musim 2008/2009 dan kedua kalinya bareng Manchester City pada 2022/2023.

Enrique juga jadi pelatih ketujuh yang meraih gelar Liga Champions bersama dua klub berbeda. Sebelumnya ada Ernst Happel, Ottmar Hitzfeld, Jupp Heynckes, Carlo Ancelotti, José Mourinho, dan Guardiola.

Selamat untuk Enrique!

post

“Kota Munich Lahirkan Juara Baru Liga Champions Lagi: Kini PSG”

PUSAT BOLA – Paris Saint-Germain meraih trofi Liga Champions pertamanya usai melibas Inter Milan. Kota Munich lagi-lagi melahirkan juara baru di ajang ini.
Menghadapi Inter di Munich Football Arena, Minggu (1/6/2025) dini hari WIB, PSG tampil dominan sedari menit awal. Baru 20 menit laga berjalan, Les Parisiens sudah unggul 2-0 lewat Achraf Hakimi dan Desire Doue.

Memasuki babak kedua, PSG makin dominan untuk menambah tiga gol lagi lewat gol kedua Doue, Khvicha Kvaratskhelia, dan Senny Mayulu. PSG menang besar 5-0 sekaligus mencatatkan rekor kemenangan di laga final.

Bagi PSG, ini adalah trofi si Kuping Besar pertamanya setelah gagal pada percobaan pertama tahun 2020 karena kalah 0-1 dari Bayern Munich. Lima tahun berselang di kota asal Bayern, PSG bertakhta.

Keberhasilan PSG juara ini juga melanjutkan catatan apik kota Munich sebagai tempat lahirnya juara baru Liga Champions. PSG adalah tim kelima yang meraih trofi Liga Champions/Piala Champions pertamanya di kota tersebut, setelah Nottingham Forest, Marseille, Borussia Dortmund, dan Chelsea.

Forest, Marseille, dan Dortmund berpesta di Olympiastadion, sementara Chelsea dan PSG berjaya di Munich Football Arena atau biasa disebut Allianz Arena. Kebetulan kedua stadion itu adalah kandang Bayern Munich.

“Saya selalu mencoba redam tekanan bagi klub yang belum pernah juara ini. Inter tim hebat, tapi kami fantastis saat menekan. Setiap pemain meningkat musim ini, dan juga tim,” ujar pelatih PSG Luis Enrique di situs resmi UEFA.

post

Desire Doue: Dipuji Steven Gerrad, Dilewatkan MU dan Arsenal

PUSAT SCORE Desire Doue menjadi sorotan usai tampil gemilang bersama PSG di final Liga Champions. Padahal musim lalu, pemain 19 tahun ini sempat dikaitkan dengan Manchester United dan Arsenal.

Steven Gerrard tak bisa menyembunyikan kekagumannya pada bintang muda asal Prancis tersebut. Mantan kapten Liverpool itu bahkan memprediksi Doue akan mendominasi sepakbola dunia selama 10 tahun ke depan.

Kini, klub-klub Premier League mungkin menyesal tidak merekrutnya saat masih bermain untuk Rennes. Performa Doue di panggung tertinggi membuktikan mereka melewatkan talenta emas.

Momen Gemilang Doue di Final Liga Champions

Doue menjadi motor serangan PSG di babak pertama final melawan Inter Milan. Pemain muda itu memberikan assist cerdas untuk gol pembuka Achraf Hakimi.

Tak berhenti di situ, pemain 19 tahun tersebut juga mencetak dua gol pada laga yang dimenangkan PSG dengan skor telak 5-0 tersebut. Hasil itu membawa PSG meraih trofi yang sudah lama diidamkan, trofi Liga Champions.

Di bawah asuhan Luis Enrique, Doue berkembang pesat sepanjang fase knockout Liga Champions. Kini, ia menjadi bukti nyata investasi PSG yang berhasil.

Premier League Melewatkan Talenta Emas

Musim panas lalu, MU, Arsenal, dan Tottenham sempat dikabarkan tertarik merekrut Doue. Namun, PSG akhirnya memenangkan persaingan dengan harga €50 juta.

Bayern Munich juga disebut ingin memboyongnya dari Rennes. Tapi keputusan Doue memilih PSG ternyata tepat, terbukti dari perkembangan karirnya yang pesat.

Gerrard menyayangkan klub-klub Inggris yang melewatkan kesempatan merekrutnya. Menurutnya, Doue memiliki mentalitas juara yang langka untuk pemain seusianya.

Pujian Tinggi dari Steven Gerrard

“Banyak pemain muda yang hancur mental setelah transfer besar, tapi Doue justru semakin lapar,” ujar Gerrard dalam siaran TNT Sports.

Legenda Liverpool itu terkesan dengan kepercayaan diri Doue yang seperti “bermain di halaman belakang” meski di final Liga Champions. Gerrard yakin pemain ini akan menjadi yang terbaik di dunia.

Pujian ini bukan tanpa alasan. Doue berhasil bangkit dari cedera saat melawan Arsenal dan menjadi kunci kemenangan PSG atas Liverpool.

Masa Depan Cerah di Bawah Luis Enrique

Enrique berhasil membawa Doue ke level tertinggi hanya dalam satu musim. Pelatih asal Spanyol itu dikenal ahli dalam mengembangkan pemain muda.

Dengan treble bersama Barcelona di masa lalu, Enrique kini hampir menciptakan sejarah lagi bersama PSG. Doue menjadi senjata utama dalam misi tersebut.

Di usianya yang masih sangat muda, masa depan Doue terlihat sangat cerah. PSG mungkin telah menemukan bintang baru untuk mendominasi Eropa.

Untuk Nonton Live Streaming Bola Bisa Langsung Ke PUSAT SCORE

post

Hasil Final Liga Champions 2024/2025: PSG 5-0 Inter Milan

PUSAT SCOREPSG berhadapan dengan Inter Milan pada laga final Liga Champions pada Minggu, 1 Juni 2025. Pada duel yang dimainkan di Stadion Allianz Arena itu, PSG menang dengan skor 5-0 atas Inter Milan.

PSG tampil bagus sejak menit awal. Pasukan Luis Enrique membuka keunggulan pada menit ke-12, dari kerja sama apik antara tiga pemain yakni Vitinha, Desire Doue, dan Achraf Hakimi yang tercatat sebagai pencetak gol.

Setelah itu, PSG tidak menurunkan tempo sama sekali. PSG justru makin agresif dan mampu mencetak gol kedua pada menit ke-20. Serangan balik cepat PSG dituntaskan Desire Doue dengan sempurna, setelah sepakannya sempat mengenai Federico Dimarco.

Inter Milan bukan tanpa perlawanan. Meski tidak lepas saat menyerang, Inter Milan memanfaatkan bola mati dengan cukup bagus. Francesco Acerbi dan Marcus Thuram sempat mendapat peluang mencetak gol dari sepak sudut.

Dominasi PSG tak Terbendung!

Simone Inzaghi sadar bahwa pertahanan Inter tak bekerja optimal. Pada menit ke-54, Nicola Zalewski dan Yann Bisseck dimainkan. Perubahan ini diharapkan mampu memberi dampak positif, akan tetapi gagal total.

PSG terlanjur berada dalam permainan yang nyaman. Bahkan, pada menit ke-63, PSG mampu mendapatkan gol ketiga dari aksi Desire Doue. Ini adalah gol kedua dari pemain berusia 19 tahun. Dia merayakannya dengan melepas jersey.

PSG makin tidak terbendung dan Inter Milan makin frustrasi. Situasi makin pelik saat Khvicha Kvaratskhelia mencetak gol pada menit ke-73. PSG unggul 4-0. Situasi yang mungkin tidak dibayangkan banyak orang akan terjadi di final.

PSG unggul telak. Namun, laga belum usai. Pesta bagi PSG masih berlanjut. Pemain pengganti Senny Mayulu mencetak gol pada menit ke-86. PSG menang 5-0 dan menjadi juara Liga Champions 2024/2025. Selamat, PSG!

Daftar Susunan Pemain

PSG (4-3-3): Gianluigi Donnarumma; Achraf Hakimi, Marquinhos, Willian Pacho, Nuno Mendes; Joao Neves, Vitinha, Fabian Ruiz; Desire Doue, Ousmane Dembele, Khvicha Kvaratskhelia.

Pelatih: Luis Enrique.

Inter Milan (3-5-2): Yann Sommer; Benjamin Pavard, Francesco Acerbi, Alessandro Bastoni; Denzel Dumfries, Nicolo Barella, Hakan Calhanoglu, Henrikh Mkhitaryan, Federico Dimarco; Marcus Thuram, Lautaro Martinez.

Pelatih: Simone Inzaghi.

Untuk Nonton Live Streaming Bola Bisa Langsung Ke PUSAT SCORE

post

Bangkit Usai Kalah dari ASEAN All-Stars, MU Bekuk Hong Kong

PUSATSCORE – Manchester United akhirnya bangkit setelah tumbang dari ASEAN All-Stars, Rabu (28/5/2025). Mereka menang atas Hong Kong dalam laga persahabatan yang digelar pada Jumat (30/5/2025).

Berlaga di Hong Kong Stadium, Setan Merah menang dengan skor 3-1. Namun, bukan berarti MU bisa melalui laga dengan mudah.

1. Babak pertama, MU sempat kesulitan

Sejak pertandingan dimulai, MU langsung tancap gas. Mereka membombardir pertahanan Hong Kong lewat upaya Casemiro dan Bruno Fernandes. Asyik menyerang, mereka justru kebobolan lebih dulu pada menit 19.

Menerima umpan terobosan, Juninho melepaskan tembakan dari sisi kiri yang gagal dihentikan sempurna oleh Tom Heaton. Bola masuk ke gawang MU, mengubah skor jadi 1-0 untuk keunggulan Hong Kong.

Berada dalam posisi tertinggal, MU kembali menggenjot serangannya. Namun rapatnya pertahanan Hong Kong membuat skor 1-0 tetap bertahan hingga turun minum.

2. MU mulai bangkit di babak kedua

Memasuki babak kedua, baik Hong Kong dan MU melakukan pergantian massal. Kedua tim nyaris tampil dengan susunan pemain yang berbeda dengan di babak pertama.

Saat babak kedua baru berusia empat menit, MU berhasil menyamakan kedudukan menjadi 1-1. Memanfaatkan kemelut di depan gawang, Chido Obi melepaskan tembakan yang masuk ke gawang tuan rumah.

Menit 82, MU sukses membalikkan keadaan. Menerima umpan lambung Mason Mount, Obi berhasil menanduk bola dan mencetak brace. Skor berubah menjadi 2-1 untuk keunggulan MU.

Jelang laga tuntas, MU memperlebar kedudukan menjadi 3-1. Melalui skema sepak pojok, Ayden Heaven menyundul bola dengan sempurna. Skor tersebut bertahan hingga peluit panjang berbunyi.

3. MU akhirnya tidak memalukan

Kemenangan atas Hong Kong jadi penting bagi MU. Apalagi, di laga sebelumnya, mereka sempat dipermalukan ASEAN All-Stars dengan skor 0-1 di Stadion Bukit Jalil, Malaysia.

Tapi, MU masih akan melakoni beberapa laga persahabatan. Mereka bakal melawan Leeds United dan Fiorentina, serta melakoni Premier League Summer Series lawan West Ham, Bournemouth, dan Everton.