PUSAT BOLA – Bek Chelsea,Tosin Adarabioyo, menilai Liam Delap tipe penyerang yang dibutuhkan oleh Si Biru. Delap penyerang yang rajin mencari bola dan agresif melakukan pressing. Chelsea memulai kiprah di Piala Dunia Antarklub 2025 dengan meraih kemenangan 2-0 atas Los Angeles FC di Marcedes-Benz Stadium, Selasa (17/6/2025). Dua gol kemenangan The Blues lahir lewat Pedro Neto dan Enzo Fernandez. Si Biru berada di urutan teratas Grup D dengan tiga poin bersama dengan Flamengo.
Penyerang anyar Chelsea, Liam Delap, melakoni debut di klub barunya tersebut pada laga ini. Ia didatangkan Chelsea dari Ipswich Town dengan nilai transfer 35,5 juta euro.
Chelsea kepincut dengan Delap usai tampil tajam dengan Ipswich di musim 2024/2025. Penyerang 22 tahun ini mampu mengemas 12 gol.
Delap tampil dari bangku cadangan pada laga melawan LA FC. Ia masuk pada menit ke-64 menggantikan Nicolas Jackson.
Penyerang asal Inggris ini mampu memberikan warna bari di lini depan Chelsea usai masuk lapangan. Delap rajin mencari bola di lini depan. Dikutip dari SofaScore, Delap mencatatkan dua umpan kunci dengan satu di antaranya berbuah assist untuk gol Enzo Fernandez.
Bek Chelsea, Tosin Adarabiyo, menilai Delap mampu beradaptasi dengan baik dengan The Blues. Ia juga menilai gaya main Delap yang rajin mencari bola dan agresif melakukan pressing dibutuhkan untuk Chelsea.
“Dia beradaptasi dengan sangat baik.Dia pemain muda yang bagus dan kami tahu betapa hebatnya dia, dengan pressing agresifnya,” ujar Adarabioyo dikutip dari situs Chelsea.
“Dia penyerang yang agresif, memastikan dia selalu ada di sana, mengatur intensitas, dan saya harap dia mencetak banyak gol untuk kami,” jelasnya.
PUSAT SCORE – Fluminense gagal mengkonversi dominasi permainan menjadi kemenangan saat berhadapan dengan Borussia Dortmund. Kedua kesebelasan harus puas berbagi angka 0-0 dalam pertandingan pembuka Grup C Piala Dunia Antarklub 2025 yang digelar di MetLife Stadium, New Jersey, Selasa 17 Juni 2025 malam WIB.
Penguasaan bola dan kreasi peluang yang superior dari kubu Brasil tidak berbuah manis karena ketangguhan lini belakang serta penampilan memukau kiper Gregor Kobel. Tim asuhan pelatih Fluminense tampil lebih agresif sepanjang 90 menit namun terkendala finishing yang kurang tajam.
Sebaliknya, skuad Jerman justru mengalami kesulitan besar dalam membangun ritme permainan. Borussia Dortmund lebih banyak menghabiskan waktu untuk bertahan dan sesekali mengandalkan serangan balik, sementara trio Arias, Canobbio, dan Everaldo terus melancarkan tekanan di sektor ofensif.
Pembagian poin ini menempatkan kedua tim pada posisi yang sama di klasemen grup. Laga berikutnya akan menjadi faktor krusial dalam menentukan nasib lolos ke fase eliminasi turnamen bergengsi ini.
Performa impresif Fluminense memberikan indikasi bahwa mereka berpotensi menjadi kejutan besar dalam kompetisi ini. Di sisi lain, Dortmund perlu segera memperbaiki produktivitas lini depan mereka untuk mempertahankan ambisi di ajang Piala Dunia Antarklub.
Laga dimulai dengan tempo yang menghentak, di mana Fluminense langsung menunjukkan niat menyerang melalui sisi kanan yang dikomandoi Arias. Kolaborasi kilat bersama Everaldo menghasilkan percobaan pertama, meskipun masih belum tepat sasaran.
Tim tamu dari Jerman terlihat kewalahan dalam mengontrol jalannya pertandingan dan hanya sesekali membangun pola serangan melalui kreativitas Brandt dan Gross di zona tengah. Namun demikian, ancaman mereka minim dan lebih sering berada dalam posisi defensif.
Menit ke-16 menjadi saksi aksi berbahaya Arias yang melepaskan tendangan keras ke arah gawang Dortmund. Kobel menunjukkan kualitas terbaiknya dengan melakukan penyelamatan gemilang untuk menjaga gawangnya tetap bersih.
Tidak lama berselang, Martinelli hampir membuka keunggulan lewat sepakan kepala yang masih meleset tipis dari sasaran. Serangan demi serangan terus dilancarkan tim tuan rumah dengan intensitas yang tidak menurun.
Pada menit ke-28, Hercules mencoba peruntungan dari jarak jauh dengan tendangan mendatar yang hanya berselisih senti dari tiang gawang. Agresivitas Fluminense sangat terasa namun eksekusi akhir masih menjadi PR besar.
Kobel kembali menjadi pahlawan bagi Dortmund menjelang turun minum dengan dua kali menggagalkan ancaman serius dari Nonato dan Arias. Kedua pemain Fluminense melepaskan tembakan dari luar area penalti namun masih bisa diatasi sang penjaga gawang.
Walau Fluminense berhasil mendominasi alur permainan dengan serangan bergelombang, skor tetap 0-0 hingga wasit meniup peluit tanda istirahat. Ketidakefektifan dalam penyelesaian akhir serta ketangguhan Kobel menjadi faktor utama gagalnya tim Brasil unggul.
Memasuki babak kedua, Fluminense mempertahankan momentum positif mereka dengan terus memberikan tekanan. Canobbio mendapatkan kesempatan emas di awal babak namun upayanya berhasil dihalau oleh pertahanan Anton yang kemudian menghasilkan tendangan sudut.
Everaldo nyaris memecah kebuntuan setelah menerima sajian matang dari Arias di sisi kanan. Namun sekali lagi Kobel tampil fenomenal dengan dua penyelamatan berturut-turut, meski salah satu peluang tersebut akhirnya dianulir karena posisi offside.
Dortmund berusaha mengubah dinamika permainan melalui pergantian pemain dengan menarik Gross dan Adeyemi keluar lapangan. Nmecha dan Jobe Bellingham dimasukkan untuk memberikan variasi baru, namun kontrol permainan masih tetap berada di kaki Fluminense.
Kiper Fabio yang menjaga gawang Fluminense juga memperlihatkan kemampuan apiknya ketika menghalau percobaan dari Sabitzer dan Nmecha. Kedua tim mulai bermain dengan tempo yang lebih santai seiring berjalannya waktu menuju menit ke-70.
Ancaman kembali muncul dari sektor kanan Fluminense melalui aksi Paulo Baya dan Serna yang masuk sebagai pemain pengganti. Sayangnya, peluang terakhir ini juga gagal dimanfaatkan dengan baik untuk mengubah kedudukan.
Menjelang akhir pertandingan, Dortmund sempat melancarkan serangan balasan melalui kerja sama Sule dan Svensson. Namun Fabio siap siaga mengamankan situasi tersebut dengan tenang.
Tambahan waktu enam menit tidak membawa perubahan berarti, dan laga ditutup dengan hasil imbang 0-0. Kedua tim harus puas dengan satu poin dan akan berjuang keras di laga selanjutnya untuk memperebutkan tiket ke babak berikutnya.
Bermain di Lumen Field, Seattle, Rabu 18 Juni 2025 dini hari WIB, laga berlangsung sengit sesuai prediksi. River Plate menunjukkan kualitas finishing mematikan ala tim Argentina untuk membekuk wakil Jepang.
Los Millonarios tampil dominan sejak awal dengan keunggulan cepat melalui gol Facundo Colidio. Meski Urawa Reds sempat membalas lewat penalti Yusuke Matsuo, gol Sebastian Driussi dan Maximiliano Meza memastikan kemenangan telak bagi tim Argentina.
Hasil ini memberikan modal bagus bagi River Plate jelang menghadapi Monterrey di laga berikutnya. Di sisi lain, Urawa Reds harus bangkit dan mengalahkan Inter Milan agar peluang lolos ke babak selanjutnya tetap terbuka.
River Plate langsung menunjukkan intensi menyerang sejak peluit pertama dibunyikan. Peluang pertama tercipta di menit ke-8 ketika Driussi hampir membuka skor setelah menerima asis dari Colidio, sayangnya tendangannya hanya mengenai tiang gawang.
Gol pembuka akhirnya terwujud tiga menit kemudian melalui aksi indah Facundo Colidio. Mastantuono melakukan penetrasi dari sayap kanan sebelum mengoper ke Marcos Acuna di sisi kiri, yang kemudian mengirim umpan silang sempurna untuk diselesaikan Colidio.
Keunggulan skor membuat River semakin percaya diri dan terus mendominasi permainan dengan penguasaan bola mencapai 76 persen. Urawa baru mulai menunjukkan perlawanan setelah memasuki menit ke-29, meski belum mampu menciptakan ancaman serius.
Hoibraten sempat memasukkan bola ke gawang River dari situasi bola mati pada menit ke-32, namun golnya dianulir karena terjebak posisi offside. Kiper Armani kemudian tampil gemilang menggagalkan peluang emas Kaneko di menit ke-41 yang nyaris menyamakan kedudukan.
Babak pertama ditutup dengan keunggulan tipis 1-0 untuk River Plate.
Pelatih River Plate melakukan rotasi dengan memasukkan Giuliano Galoppo dan Maximiliano Meza menggantikan Enzo Perez serta Ignacio Fernandez. Pergantian ini terbukti efektif karena permainan River semakin tajam.
Gol kedua datang di menit ke-48 melalui aksi individual Driussi yang memanfaatkan kesalahan lini belakang Urawa. Striker Argentina itu berhasil merebut bola dari sundulan mundur Hoibraten ke kiper sendiri dan dengan tenang menyelesaikannya menjadi gol.
Driussi harus meninggalkan lapangan karena cedera setelah mencetak gol tersebut dan digantikan Miguel Borja. Tiga menit setelah masuk, Borja hampir menambah pundi gol namun tembakannya masih bisa diantisipasi kiper Urawa.
Urawa mendapat kesempatan bangkit di menit ke-55 setelah mendapat hadiah penalti akibat pelanggaran Acuna terhadap Kaneko. Matsuo sukses mengeksekusi penalti dengan sempurna, mengarahkan bola ke pojok gawang untuk memperkecil ketertinggalan menjadi 2-1.
Urawa Reds sempat meningkatkan tempo serangan untuk mencari gol penyama kedudukan. Namun harapan mereka pupus ketika Maximiliano Meza mencetak gol ketiga River melalui sundulan dari umpan sepak pojok Acuna di menit ke-73.
Beberapa pergantian pemain dilakukan kedua tim menjelang akhir pertandingan. Genki Haraguchi dan Milton Casco menjadi pemain terakhir yang masuk sebelum wasit mengakhiri laga dengan skor 3-1.
PUSATSCORE – Tim Organizing Committee (OC) langsung bergerak cepat mempersiapkan Piala Presiden 2025. Terbaru, mereka sudah melakukan kunjungan ke Stadion Si Jalak Harupat, Bandung, Senin (16/6/2025).
Kunjungan ini merupakan bagian dari inspeksi awal terhadap kesiapan stadion. Selain Si Jalak Harupat, ada juga Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta yang dipakai untuk pembukaan ajang tersebut.
1. Inspeksi berjalan lancar
Ketua OC Piala Presiden 2025, Arya Sinulingga, menyatakan kunjungan ke Si Jalak Harupat merupakan arahan langsung dari Ketua Steering Committee Piala Presiden 2025, Maruarar Sirait. Stadion ini dipersiapkan untuk tujuh laga.
“Kedatangan kami ke Stadion Si Jalak Harupat bagian dari cek persiapan venue dan arahan Ketua SC Piala Presiden 2025, pak Maruarar Sirait. Stadion Si Jalak Harupat merupakan venue yang menggelar tujuh pertandingan hingga laga final turnamen ini,” kata Arya dalam keterangan resmi.
2. Piala Presiden 2025 siap hadirkan nuansa berbeda
Arya juga menegaskan, Piala Presiden 2025 akan memiliki nuansa yang berbeda dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Panitia bertekad memastikan seluruh aspek pelaksanaan berjalan optimal.
“Kami ingin memastikan aspek teknis, keamanan, serta kenyamanan penonton menjadi prioritas utama dalam proses persiapan. Hal ini guna menjadikan turnamen tersebut tidak hanya sukses secara kompetisi tetapi juga dari sisi pengalaman penonton dan penyelenggaraan,” ujar Arya.
3. Kapan Piala Presiden 2025 dihelat?
Menurut jadwal, Piala Presiden 2025 akan digelar pada 6 sampai 14 Juli 2025. Sebanyak enam tim peserta terbagi dalam dua grup. Untuk Grup A, berisi Arema FC, Liga Indonesia All Stars, dan Oxford United.
Sementara itu, Grup B berisikan Persib Bandung, Dewa United, dan Port FC. Laga pembuka akan dihelat di Si Jalak Harupat dan SUGBK pada hari yang sama. Berikut jadwalnya.
6 Juli
Persib Bandung vs Port FC (pukul 15.30 WIB)
Oxford United vs Liga Indonesia All Star (pukul 19.30 WIB)
9 Juli
Dewa United vs Port FC (pukul 15.30 WIB)
Arema FC vs Oxford United (pukul 19.30 WIB)
12 Juli
Liga Indonesia All Star vs Arema FC (pukul 15.30 WIB)
PUSATSCORE – Kabar mengejutkan datang dari Malut United. Klub berjuluk Laskar Kie Raha tersebut memecat sang juru taktik, Imran Nahumarury dan Yeyen Tumena selaku Direktur Teknik, Senin (16/6/2025).
Manajemen juga menjelaskan alasannya memecat Imran dan Yeyen. Mereka disebut terbukti melakukan pelanggaran berat, yang tak bisa ditoleransi.
“Surat pemecetan sudah kami kirimkan dan telah mereka terima. Keduanya terbukti melakukan pelanggaran berat yang tak bisa ditolerir karena bertentangan dengan filosofi, prinsip, dan tujuan klub,” kata Direktur Utama PT Malut Maju Sejahtera, Dirk Soplanit dalam keterangannya.
1. Terpaksa pecat Imran dan Yeyen untuk selamatkan klub, masalah apa?
Malut mengambil langkah tegas demi menyelamatkan klub. Namun, manajemen tak menjelaskan secara gamblang terkait pelanggaran apa yang dilakukan Imran dan Yeyen.
Keputusan ini kami ambil karena ingin menyelamatkan klub. Bagi kami, klub lebih besar dari semuanya,” ucap Dirk.
2. Keputusan yang mengejutkan
Pelatih kepala Malut United yakni Imran Nahumarury (kiri) dan pemain Yance Sayuri (kanan) dalam jumpa pers pada 27 Desember 2024. (Dok. PT Liga Indonesia Baru)
Keputusan ini terasa mengejutkan, mengingat Malut baru memagari Imran dengan kontrak baru pada April 2025. Arsitek berusia 46 tahun itu dijamin kembali menukangi Laskar Kie Raha di Liga 1 musim 2025/26.
Kontrak baru tersebut buah dari kesuksesan Imran yang membawa Malut finis di peringkat tiga Liga 1 musim 2024/25. Imran merupakan satu-satunya pelatih lokal yang dipercaya melatih hingga kompetisi rampung pada musim tersebut.
3. Prestasi bukan nomor utama di Malut, singgung kejujuran
Namun, bagi Malut, prestasi bukan segalanya. Kejujuran adalah nilai utama dalam klub.
“Kejujuran adalah nilai utama di samping integritas, komitmen dan loyalitas,” ucap Dirk.
PUSAT BOLA – Alejandro Garnacho menuju pintu keluar Manchester United. Meski berbakat, bintang muda Argentina itu dianggap masih labil secara kepribadian. MU disebut memasukkan nama Garnacho ke dalam daftar jual di bursa transfer. Winger 20 tahun tersebut secara tersirat juga ingin angkat kaki dari Old Trafford.
Garnacho awalnya diproyeksikan sebagai bintang masa depan MU. Dia merupakan jebolan akademi klub dan sudah promosi ke tim senior sejak 2022.
144 pertandingan sudah dimainkan Garnacho bersama Manchester United. Garnacho mencatatkan 26 gol, termasuk gol saltonya yang berbuah Puskas Award 2024, dan 22 assist buat Setan Merah.
Mantan asisten pelatih MU era Sir Alex Ferguson, Rene Meulensteen, mengakui talenta Garnacho. Kendati demikian, dia menilai sang pemain punya kepribadian yang negatif di luar lapangan.
Garnacho memang beberapa kali terlibat masalah di luar lapangan. Mulai dari ngeloyor ke lorong ganti saat ditarik keluar lapangan, hingga kedapatan mendorong fans saat tur pramusim di Malaysia.
Kepribadian Garnacho dianggap Meulensteen bisa berpengaruh pada performanya di lapangan. Pria asal Belanda itu pun menyarankan MU segera menjual Garnacho.
“Garnacho sama seperti Antony. Ya, dia masih muda, tetapi dari segi kepribadian, ada beberapa hal yang tidak beres dengannya, dan dia buruk bagi klub. Itu terlihat dari penampilannya dan kurangnya konsistensi,” kata Meulensteen, dilansir dari Daily Star. “Dia pemain muda yang punya nilai bagus, jadi jika mereka ditawari sejumlah uang, mereka harus menghitung kerugian mereka. Karena dia tidak akan mampu memenuhi potensinya di Old Trafford, dan itu bisa membebaskan sejumlah uang untuk dibelanjakan di tempat lain,” ujarnya soal Garnacho.
PUSAT BOLA – Darwin Nunez kini lagi diperebutkan dua klub Italia, Napoli dan AC Milan. Liverpool mematok harga 60 juta euro jika ingin memboyong Nunez. Nunez masa depannya memang dispekulasikan setelah performa yang tak memuaskan sepanjang 2024/2025. Meski kerap diberikan kesempatan jadi starter oleh manajer Arne Slot, Nunez selalu mengecewakan.
Dia cuma bikin 7 gol dan 7 assist dari 42 penampilan di seluruh ajang, catatan terburuknya selama tiga tahun memperkuat Liverpool. Padahal Nunez musim lalu bisa bikin 18 gol dan 15 assist.
Sayangnya, Nunez masih belum bisa konsisten sehingga kesulitan menembus tim inti. Itulah mengapa Nunez masuk daftar jual Liverpool musim panas ini.
Setelah penawaran Al Hilal Januari lalu ditolak, maka Liverpool kini siap menerima apabila ada klub peminat bersedia membayar 60 juta euro atau sekitar Rp 1,1 T!
Jumlah yang tidak sedikit untuk klub manapun jika mengingat kontribusi Nunez. Namun, dua raksasa Italia Napoli dan Milan kini berebut tanda tangan pemain 25 tahun itu.
Napoli ada di posisi terdepan karena manajemen klub di bawah arahan Direktur Olahraga Giovanni Manna sudah mendekati Nunez secara personal. Mereka ingin mengamankan kesepakatan verbal dengan pemain, sebelum berdiskusi dengan Liverpool.
Sementara Milan juga tak mau kalah dan siap menyamai tawaran Napoli, sekalipun diramal akan sulit tercapai. Sebab, Milan juga harus melepas beberapa pemain depannya agar bisa memberikan ruang untuk Nunez.
Dengan gaji yang tak sampai lebih dari 5 juta euro per tahun, Nunez barang tentu jadi pilihan terbaik bagi Milan dan Napoli yang membutuhkan striker baru.
PUSAT BOLA – Moises Caicedo menyambut kedatangan Florian Wirtz ke Liverpool. Sebab, dia senang tak lagi jadi pemain termahal Liga Inggris. Wirtz selangkah lagi gabung Liverpool setelah mencapai kesepakatan harga 116 juta paun dengan Bayer Leverkusen. Wirtz dikontrak lima tahun dan akan terbang ke Inggris untuk menjalani tes medis hari Jumat.
Jika proses transfer tuntas, maka Wirtz akan jadi pembelian termahal Liverpool sepanjang masa. Namun, dia belum akan jadi pemain termahal Liga Inggris karena masih kalah mahal dengan Caicedo yang dibeli 115 juta paun dua tahun lalu dari Brighton & Hove Albion.
Meski dibeli 116 juta paun, harga awal Wirtz adalah 100 juta paun atau sekitar Rp 2,1 triliun. Tambahan 16 juta paun tergantung dari penampilan dan prestasi Wirtz selama di Liverpool.
Caicedo, sebagai pemegang predikat pemain termahal Premier League, senang tidak bakal menyandang predikat itu lagi. Dia yakin pemain seperti Wirtz akan membuat Liga Inggris lebih berkualitas.
“Saya tidak tahu Liverpool membayar semahal itu. Baguslah (kalah Wirtz lebih mahal 1 juta paun), itu bagus,” ujar Caicedo seperti dikutip Liverpool Echo.
“Tentu saja dia pemain hebat. Saya rasa semua orang bisa lihat betapa hebatnya dia. Jadi saya senang dia bisa datang ke Premier League.”
PusatBola – Pep Guardiola kembali membuat pernyataan mengejutkan dalam sebuah wawancara usai Manchester City gagal mempertahankan dominasi penuh di Liga Inggris musim 2024/25. Sang pelatih menyebut bahwa andai dirinya melatih di Spanyol, ia kemungkinan besar sudah kehilangan pekerjaannya.
“Kalau saya di Spanyol, saya sudah dipecat. Tekanan di sana sangat besar, bahkan hasil seri pun bisa membuat kursi pelatih goyah,” ujar Guardiola, seperti dikutip dari media Inggris.
Ucapan ini dilontarkan setelah City mengalami musim yang tidak terlalu dominan seperti sebelumnya. Meski tetap finis di posisi atas klasemen, City gagal meraih trofi Premier League, membuat sebagian fans mulai mempertanyakan masa depan sang manajer.
Guardiola juga menyinggung soal perbedaan kultur sepak bola di Inggris dan Spanyol, terutama dalam hal kesabaran manajemen dan suporter terhadap pelatih.
“Di Inggris, pelatih diberi waktu dan kepercayaan. Di Spanyol, satu kekalahan saja bisa jadi bencana,” tambahnya.
Pernyataan ini menarik karena Guardiola sendiri pernah merasakan atmosfer panas La Liga saat menangani Barcelona. Meski menuai banyak sukses, tekanan dari media dan fans kala itu disebut sangat berat.
Sejak datang ke Manchester City pada 2016, Guardiola telah membawa klub ini ke era kejayaan dengan menjuarai liga berkali-kali dan mengangkat trofi Liga Champions. Namun, komentar terbarunya memunculkan spekulasi soal masa depannya, terutama apakah ia mulai merasa jenuh atau sedang mempersiapkan rencana hengkang.
PusatBola – Raksasa Spanyol, Real Madrid, terpaksa beradaptasi dengan kondisi tak ideal jelang gelaran FIFA Club World Cup (CWC) 2025 di Amerika Serikat. Alih-alih berlatih di fasilitas elite, Los Blancos justru menggunakan taman umum di California sebagai tempat latihan sementara.
Keputusan ini mencuat setelah Madrid kecewa dengan fasilitas latihan yang disediakan panitia lokal. Padahal, sebagai juara Eropa dan favorit kuat di turnamen antarjuara dunia tersebut, Madrid diperkirakan akan mendapat pelayanan kelas wahid.
Menurut laporan dari media Spanyol, staf kepelatihan Madrid menyebut infrastruktur sepak bola AS belum siap menangani kebutuhan klub-klub elite Eropa. Fasilitas latihan yang dijanjikan dinilai tidak memenuhi standar profesional, terutama dari segi lapangan, ruang ganti, hingga privasi.
Akibatnya, pelatih Carlo Ancelotti dan tim teknis memilih untuk menyulap taman umum yang luas dan tertutup di pinggiran kota menjadi pusat latihan sementara. Lapangan diratakan ulang, pagar pembatas ditambah, dan keamanan diperketat.
“Kami harus berimprovisasi. Taman ini lebih baik dari yang disediakan panitia,” ujar salah satu staf Madrid kepada jurnalis lokal.
Situasi ini memunculkan pertanyaan besar soal kesiapan Amerika Serikat sebagai tuan rumah event besar. Terlebih, negeri Paman Sam juga akan menjadi tuan rumah Piala Dunia 2026 bersama Kanada dan Meksiko.
Real Madrid dijadwalkan melakoni pertandingan perdana mereka di CWC pada awal Juli mendatang. Meski terpaksa beradaptasi, mereka tetap optimistis melangkah jauh di turnamen.