PUSATSPORT , Eintracht Frankfurt mampu bersaing di papan atas Bundesliga Jerman 2024/2025. Hingga pekan ke-28, klub berjuluk Die Adler ini berhasil bertengger di peringkat ketiga. Performa impresif yang ditunjukkan Frankfurt tentu tidak terlepas dari kualitas pemain yang mereka miliki.
Salah satu strategi Eintracht Frankfurt untuk mempertahankan skuad terbaiknya adalah dengan memberikan gaji tinggi kepada para pemain andalan. Pada 2024/2025, sejumlah pemain Frankfurt tercatat menerima bayaran yang sangat fantastis. Siapa saja mereka? Simak ulasan di bawah ini!
1. Arthur Theate (Rp1,3 miliar) menjadi pilar di lini pertahanan

Pemain Eintracht Frankfurt dengan gaji tertinggi pada 2024/2025 adalah Arthur Theate. Pemain berkebangsaan Belgia ini mendapatkan 70 ribu euro atau Rp1,3 miliar per pekan. Nominal yang diperoleh Theate sebanding dengan kontribusi yang ia berikan untuk Frankfurt.
Awalnya, Theate didatangkan Frankfurt dengan status pinjaman dari Stade Rennais. Berkat performa apik yang ditunjukkan pemain berusia 24 tahun ini, Die Adler memutuskan untuk mempermanenkan Theate pada bursa transfer musim dingin 2025 dengan harga 13 juta euro atau Rp242 miliar. Hingga saat ini, Theate menjadi pilar di lini pertahanan Frankfurt dengan mencatatkan 35 penampilan di semua kompetisi.
2. Mario Goetze (Rp1,24 miliar) menjadi salah satu pemain berpengalaman di skuad Frankfurt

Para penggemar sepak bola pasti sudah tidak asing dengan sosok Mario Goetze. Pemain berusia 32 tahun ini pernah bermain untuk klub raksasa Jerman, yakni Borussia Dortmund dan Bayern Munich. Sejak musim panas 2022, Goetze resmi berseragam Eintracht Frankfurt.
Pengalaman yang dimiliki Goetze sangat dibutuhkan Frankfurt. Sejauh ini, ia telah bermain dalam 120 pertandingan dengan membukukan 12 gol dan 16 assist. Tiap pekannya, Goetze mendapatkan bayaran 67 ribu euro atau Rp1,24 miliar.
3. Hugo Ekitike (Rp1,24 miliar) tampil impresif di lini serang

Hugo Ekitike merupakan pemain asal Prancis yang berposisi sebagai penyerang tengah. Ia dikenal memiliki kecepatan serta penyelesaian akhir yang mematikan. Eintracht Frankfurt mendatangkan Hugo Ekitike dengan status pinjaman dari Paris Saint-Germain (PSG) pada bursa transfer musim dingin 2024. Frankfurt kemudian memutuskan untuk mempermanenkan pemain berusia 22 tahun ini dengan harga 16,5 juta euro atau Rp307 miliar.
Keputusan Frankfurt untuk mempermanenkan Ekitike terbilang tepat. Bersama Die Adler, dirinya telah mencetak 24 gol dan 10 assist dalam 57 pertandingan di semua kompetisi. Untuk membayar gaji Ekitike, Frankfurt harus mengeluarkan 67 ribu euro atau Rp1,24 miliar per pekan.
4. Kevin Trapp (Rp1,24 miliar) tidak tergantikan di bawah mistar gawang

Kevin Trapp menjadi salah satu pemain paling senior di skuad Eintracht Frankfurt. Tidak heran jika dirinya dipercaya untuk menjadi kapten utama tim. Salah satu prestasi terbaik Trapp selama berkostum Frankfurt adalah mengantarkan timnya menjuarai Liga Europa 2021/2022.
Posisi Trapp di bawah mistar gawang Frankfurt sulit digantikan oleh pemain lain. Kiper berusia 34 tahun ini telah bermain dalam 378 laga dengan mengoleksi 87 clean sheet. Berkat peran penting yang ia miliki, tak heran jika Trapp mendapatkan bayaran tinggi, yakni 67 ribu euro atau sekitar Rp1,24 miliar per pekan.
5. Elye Wahi (Rp1,21 miliar) belum tampil maksimal karena mengalami cedera lutut

Kepergian Omar Marmoush ke Manchester City pada bursa transfer musim dingin 2025 mengharuskan Eintracht Frankfurt mencari penyerang pengganti. Frankfurt memutuskan untuk memboyong Elye Wahi dari Olympique Marseille dengan harga 26 juta euro atau Rp484 miliar. Selain itu, Frankfurt juga harus membayarkan gaji Wahi sebesar 65 ribu euro atau Rp1,21 miliar per pekan.
Kehadiran Wahi diharapkan mampu menambah kekuatan di lini serang Frankfurt. Sayangnya, kiprah pemain berusia 22 tahun ini harus terganggu karena mengalami cedera lutut. Hingga saat ini, Wahi baru membukukan tujuh penampilan bersama Die Adler di semua kompetisi.
Sebagian besar pemain di atas menjadi tumpuan dalam skema permainan Eintracht Frankfurt. Maka dari itu, tidak heran jika mereka mendapatkan gaji tinggi. Gaji para pemain tersebut masih berpeluang untuk meningkat apabila terus menunjukkan performa konsisten.