
PUSATSPORT , Arsenal mendapat pujian karena berhasil mengamankan tanda tangan Andrea Berta. Sosok asal Italia tersebut diumumkan sebagai direktur olahraga baru pada 30 Maret 2025. Pria yang lahir pada 1 Januari 1972 ini memang memiliki reputasi yang mentereng sebagai direktur olahraga. Terutama saat ia bekerja di Atletico Madrid pada 2013 hingga 2025.
Andrea Berta mampu mendatangkan sejumlah pemain yang membantu Los Rojiblanco meraih sederet trofi atau keuntungan finansial yang besar. Di antaranya adalah Antoine Griezmann, Jan Oblak, Luis Suarez, atau Rodri. Meski begitu, Berta juga bukan tanpa cela. Setidaknya, ada tiga pembelian gagal yang pernah ia lakukan saat bekerja di Atletico Madrid.
. Joao Felix gagal memenuhi ekspektasi akibat terbebani dengan status pemain termahal
Joao Felix masih menyandang status pembelian termahal dalam sejarah Atletico Madrid. Penyerang asal Portugal tersebut diboyong dari Benfica dengan harga 127,2 juta euro (Rp2,2 triliun) pada awal 2019/2020. Saat itu, Felix berusia 19 tahun. Berta menggaetnya untuk menggantikan Antoine Griezmann yang dilepas kepada Barcelona dengan mahar yang tidak jauh berbeda.
Sayangnya, Felix gagal memenuhi ekspektasi yang ada. Ia hanya bisa mencetak 34 gol dan 18 assist dari 131 penampilan hingga paruh pertama 2022/2023. Atletico Madrid yang kecewa memilih meminjamkan Felix kepada Chelsea dan Barcelona. Ia akhirnya dilepas permanen kepada The Blues dengan mahar sebesar 52 juta euro (Rp903 miliar) saja pada awal 2024/2025.
2. Thomas Lemar tampil biasa-biasa saja meski dibeli dengan harga cukup mahal
Thomas Lemar ada di posisi ketiga sebagai pembelian termahal dalam sejarah Atletico Madrid. Gelandang asal Prancis ini ditebus dari AS Monaco dengan harga 72 juta euro (Rp1,251 triliun) pada awal 2018/2019. Saat ini, Lemar memang masih tercatat sebagai pemain Atletico Madrid. Namun, kariernya layaknya peribahasa hidup segan mati tak mau.
Pasalnya, kontribusinya sangatlah biasa-biasa saja. Per 5 April 2025, ia hanya baru mencetak 10 gol dan 19 assist dari 183 penampilan. Cedera menjadi penyebab di balik situasi tersebut. Tercatat, Lemar melewatkan 114 pertandingan dalam kurun waktu 604 hari akibat mengalami masalah fisik.
3. Diego Costa bukan lagi pemain yang sama ketika dibeli kembali oleh Atletico Madrid
Diego Costa berada di bawah Thomas Lemar dalam daftar pembelian termahal sepanjang masa Atletico Madrid. Penyerang kelahiran Brasil yang membela Timnas Spanyol ini direkrut dari Chelsea pada awal 2017/2018 dengan harga 60 juta euro (Rp1,042 triliun). Costa gagal menunjukkan performa yang menawan pada periode keduanya membela Atletico Madrid.
Penyerang kelahiran 7 Oktober 1988 tersebut bergabung dengan Atletico Madrid untuk pertama kali pada Januari 2007. Ia dibeli dari SC Braga dengan harga 1,5 jut euro (Rp26 miliar) saja. Setelah sempat dipinjamkan selama beberapa musim, Costa akhirnya dipercaya sebagai ujung tombak utama Atletico Madrid pada 2013/2014. Ia langsung membawa mereka menjadi juara LaLiga dengan sumbangan 27 gol.
Pada awal 2014/2015, Atletico Madrid menjualnya kepada Chelsea dengan harga 38 juta euro (Rp660 miliar). Dari 3 musim bermain di English Premier League (EPL), Costa mengakhiri dua di antaranya sebagai juara. Ketajamannya pun tetap terjaga dengan torehan 52 gol.
Oleh karenanya, Atletico Madrid pun tidak ragu untuk membawanya pulang dengan harga yang cukup mahal pada bursa transfer Januari 2018. Sayangnya, Costa tidak bisa memberikan kontribusi yang sama. Hingga awal Januari 2021, ia hanya bisa mencetak 19 gol dari 81 penampilan. Costa pun akhirnya dilepas secara gratis.
Perekrutan pemain memang menjadi salah satu tanggung jawab dari seorang direktur olahraga. Namun, bukan berarti pemangku kebijakan lain di sebuah klub bisa berlepas tangan. Petinggi-petinggi di Arsenal, termasuk sang pelatih, Mikel Arteta, tetap harus bekerja sama dengan Andrea Berta demi mendapatkan pemain yang tepat. Mereka tentu tidak ingin kasus tiga pemain di atas terjadi di Emirates Stadium.