Almaty / Eropa Tengah, 1 Oktober 2025 — Matchday 2 Liga Champions 2025/26 tak hanya menghadirkan kejutan lewat Galatasaray vs Liverpool, melainkan juga dominasi tim-tim besar di laga tandang.
Real Madrid Tak Terkalahkan: Menang 5-0 di Kazakhstan
Real Madrid tampil beringas ketika tandang ke markas Kairat Almaty, dan membobol tuan rumah dengan skor 5-0.Gol-gol dicetak oleh Kylian Mbappé (hat-trick), Eduardo Camavinga, dan Brahim Díaz. Kemenangan ini mempertegas status Madrid sebagai kekuatan beban di grup mereka.
Hasil Lain & Laga Menarik
Beberapa hasil menarik lain dari matchday ini antara lain:
Chelsea berhasil mengalahkan Benfica lewat gol bunuh diri Richard Rios.
Di laga pra-tonton, Atletico Madrid akan menghadapi Eintracht Frankfurt pada 1 Oktober pukul 02:00 WIB.
Tim-tim elite seperti Bayern Munich, Inter Milan, dan Ajax juga dijadwalkan tampil malam itu.
Kesimpulan & Catatan
Matchday 2 ini menunjukkan bahwa klub-klub top Eropa berada dalam performa matang terutama Real Madrid yang tampil luar biasa jauh dari kandang. Hasil ini juga menambah tekanan pada tim yang belum meraih kemenangan di grup mereka.
Istanbul, 1 Oktober 2025 — Dalam lanjutan matchday 2 fase grup Liga Champions 2025/26, Galatasaray sukses mengalahkan Liverpool dengan skor tipis 1-0 di kandang sendiri.
Jalannya Pertandingan
Gol tunggal terjadi pada menit ke-16 lewat eksekusi penalti dari Victor Osimhen, setelah Baris Alper Yilmaz dijatuhkan di dalam kotak penalti.Liverpool sempat mendapat peluang penyama kedudukan, termasuk penalti di penghujung laga, namun VAR membatalkan keputusan tersebut.
Meski mendominasi penguasaan bola, Liverpool gagal menemukan celah dalam pertahanan Galatasaray yang tampil disiplin sepanjang pertandingan.
Implikasi & Reaksi
Kemenangan ini menjadi modal penting bagi Galatasaray di grup mereka dan menunjukkan bahwa mereka bisa menjadi pengganggu serius bagi tim-tim besar. Bagi Liverpool, hasil ini menjadi tekanan tambahan dalam usahanya bangkit di kompetisi bergengsi ini.
Pelatih Liverpool, Arne Slot, menyampaikan bahwa timnya akan mengevaluasi performa dan mencoba memperbaiki lini serangnya agar tak terulang kekalahan seperti ini.
Salah satu pertandingan yang paling ditunggu di Matchday 2 Liga Champions adalah Galatasaray vs Liverpool, yang berlangsung pada malam 30 September 2025. Pertemuan ini menjadi ujian besar bagi kedua tim, baik dari segi strategi maupun tekanan pertandingan kandang dan tandang.
Latar Belakang & Kondisi Awal
Pada matchday 1, Liverpool meraih kemenangan dramatis 3-2 atas Atlético Madrid, dengan gol penentu Virgil van Dijk di injury time. Namun, kekalahan mereka baru-baru ini di Premier League terhadap Crystal Palace menunjukkan bahwa performa tim masih fluktuatif.
Galatasaray di sisi lain sempat mengalami kekalahan telak 1-5 dari Eintracht Frankfurt di laga pembuka Liga Champions, tetapi dominasi mereka di liga domestik tetap menunjukkan bahwa mereka tidak bisa diremehkan.
Laga ini dijadwalkan digelar di Stadion Ali Sami Yen, Istanbul, dengan kickoff pukul 21:00 waktu lokal.
Taktik & Pemain Kunci yang Harus Diwaspadai
Liverpool kemungkinan akan menyesuaikan taktik untuk mengantisipasi tekanan tinggi dari tuan rumah, terutama dalam transisi pertahanan-ke-serangan. Pemain seperti Mohamed Salah, pemain tengah kreatif, dan koneksi efektif antar lini depan akan menjadi senjata penting.
Galatasaray akan berusaha memanfaatkan atmosfer kandang dan dukungan suporter. Pemain seperti Victor Osimhen (jika fit) atau penyerang alternatif akan diandalkan untuk meneror pertahanan Liverpool.
Pengaturan ritme permainan, pressing di lini tengah, dan efisiensi dalam penyelesaian peluang dapat menjadi penentu. Selain itu, manuver strategi pelatih dalam rotasi pemain juga menjadi sorotan, mengingat kelelahan akibat jadwal padat.
mplikasi & Harapan
Bagi Liverpool, kemenangan akan memperkuat posisi mereka di awal musim Liga Champions dan menjadi sinyal bahwa mereka ingin konsisten hingga fase knockout.
Bagi Galatasaray, merebut poin dari tim sekelas Liverpool akan menjadi motivasi besar dan memberi harapan bagi peluang di kompetisi Eropa.
Hasil pertandingan ini juga akan berdampak psikologis bagi tim-tim dalam grup tersebut, terutama dalam persaingan posisi di klasemen tunggal yang berlaku di musim ini.
Implikasi & Harapan
Bagi Liverpool, kemenangan akan memperkuat posisi mereka di awal musim Liga Champions dan menjadi sinyal bahwa mereka ingin konsisten hingga fase knockout.
Bagi Galatasaray, merebut poin dari tim sekelas Liverpool akan menjadi motivasi besar dan memberi harapan bagi peluang di kompetisi Eropa.
Hasil pertandingan ini juga akan berdampak psikologis bagi tim-tim dalam grup tersebut, terutama dalam persaingan posisi di klasemen tunggal yang berlaku di musim ini.
Dengan kombinasi tekanan kandang, kebutuhan poin, dan ambisi besar kedua tim, pertandingan Galatasaray vs Liverpool pada tanggal 30 September 2025 di Istanbul diprediksi akan berjalan sengit dan penuh drama.
Pada 30 September 2025, jadwal matchday 2 Liga Champions menyajikan pertandingan menarik di berbagai grup yang bisa menjadi penentu awal momentum tim-tim besar.
Pertandingan-pertandingan Kunci
Beberapa laga yang patut dicermati antara lain:
Kairat Almaty vs Real Madrid — Real Madrid akan mencari pemulihan performa setelah hasil kurang memuaskan di pertandingan domestik. Wasit Italia Marco Guida ditunjuk sebagai pengadil utama dalam laga ini.
Galatasaray vs Liverpool — Salah satu partai paling menarik malam itu di Grup E/F, di mana Liverpool ingin melanjutkan start positif mereka setelah kemenangan di matchday 1.
Atalanta vs Club Brugge, Atlético Madrid vs Eintracht Frankfurt, Chelsea vs Benfica, Inter vs Slavia Praha, Marseille vs Ajax, Pafos vs Bayern München, serta Bodø/Glimt vs Tottenham juga masuk jadwal pada hari tersebut.
UEFA mengadopsi format baru di musim 2025/26: sistem liga fase dengan format incomplete round-robin, di mana tim tidak lagi ditempatkan ke dalam grup tetap seperti sebelumnya. Hal ini berarti setiap tim akan memainkan sejumlah pertandingan melawan tim-tim tertentu, bukan melawan semua lawan dalam satu grup. Keunggulan format baru ini termasuk aspek peringkat yang lebih kompleks dan pentingnya setiap pertandingan dalam menentukan posisi akhir tim-tim dalam klasemen tunggal.
Tantangan & Sorotan
Kondisi skuad & absensi: Di banyak tim, absensi pemain karena cedera atau skorsing akan memengaruhi strategi pelatih dalam menurunkan pemain inti. Hal ini juga terlihat dalam prediksi susunan pemain untuk beberapa laga.
Motivasi tinggi: Untuk tim besar seperti Real Madrid, Liverpool, Atlético Madrid, dan Bayern, pertandingan ini menjadi momentum penting agar tidak tertinggal dalam persaingan di tahap awal.
Tekanan pemulihan: Beberapa tim yang kalah di matchday 1 punya beban tambahan agar tampil maksimal, karena margin kesalahan di fase awal bisa sangat kecil.
Dengan jadwal padat dan format yang menuntut konsistensi dari awal, 30 September 2025 akan menjadi malam yang menentukan arah persaingan di musim 2025/26 Liga Champions.
PUSATSCORE – PSSI telah menunjuk Indra Sjafri untuk menukangi Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025. Namun, Indra tidak menggantikan posisi Gerald Vanenburg di Timnas U-23 secara permanen.
Indra hanya akan menangani Garuda Muda di SEA Games 2025. Wakil Ketua Umum PSSI, Zainudin Amali, menyatakan Vanenburg tetap di Timnas U-23 sampai kontraknya berakhir.
“Coach Gerald dikontrak PSSI sebagai pelatih U-23. Dan, itu tetap, nasibnya sampai kontrak selesai,” kata Amali dalam jumpa pers di kantor I.League, Senin (29/9/2025).
1. PSSI yakin dengan Indra Sjafri
Menurut Amali, menunjuk Indra adalah jawaban PSSI untuk memenuhi permintaan publik mempertahankan medali emas di SEA Games. Federasi merasa Indra sanggup memenangkannya secara back to back.
“Publik berharap betul tentang kembalinya medali emas lagi. Itu jadi pertimbangan PSSI, makanya penghasil emas dipanggil, coach Indra,” ujar Amali.
2. Hasil evaluasi dengan Zwiers
Terpilihnya Indra juga hasil dari evaluasi PSSI dengan Alexander Zwiers, selaku Direktur Teknik. Gerald sebelumnya gagal total di Kualifikasi Piala Asia U-23 2026.
Garuda Muda gagal ke putaran final lantaran hanya finis sebagai runner-up. Di Piala AFF U-23 2025, Vanenburg gagal memenuhi target juara.
3. Vanenburg bisa fokus bantu Kluivert
Karena tidak mendampingi Garuda Muda di SEA Games 2025, Vanenburg bisa fokus membantu Patrick Kluivert mengantarkan Timnas Indonesia ke putaran final Piala Dunia 2026.
Putaran keempat kualifikasi dijadwalkan pada 9-14 Oktober mendatang. Arab Saudi menjadi ujian perdana Pasukan Garuda, pada 9 Oktober 2025.
PUSATSCORE, Atletico Madrid berhasil menumbangkan Real Madrid pada pekan ketujuh LaLiga Spanyol 2025/2026, Sabtu (27/9/2025). Pasukan Diego Simeone menang dengan skor besar 5-2 pada pertandingan bertajuk Derbi Madrid tersebut. Julian Alvarez tampil sebagai bintang kemenangan dengan mencetak brace.
Sejak dilatih Diego Simeone pada 2011, Atletico Madrid beberapa kali menumbangkan sang rival sekota. Bahkan, tak jarang kemenangan tersebut tercipta dengan skor besar. Berikut empat kemenangan besar Atletico Madrid atas Real Madrid era Diego Simeone per 28 September 2025.
1. Atletico Madrid menang 4-0 atas Real Madrid pada 2015
Kemenangan besar pertama Diego Simeone atas Real Madrid terjadi pada pekan ke-22 LaLiga 2014/2015. Tak tanggung-tanggung, Los Rojiblancos membungkam sang rival sekota dengan skor telak 4-0. Itu merupakan kekakalahn terbesar Real Madrid dalam 4 musim terakhir.
Pada awal pertandingan, Atletico Madrid harus kehilangan Koke karena mengalami cedera. Posisinya digantikan oleh Saul Niguez yang kemudian mencetak gol pada menit ke-18. Saul membuat Atletico Madrid unggul 2-0 menyusul gol pembuka dari Tiago Mendes sekitar 4 menit sebelumnya.
Atletico Madrid semakin tak terbendung pada babak kedua. Antoine Griezmann sukses menjebol jala Iker Casillas pada menit ke-67. Pesta gol Los Rojiblancos ditutup Mario Mandzukic jelang pertandingan berakhir.
2. Atletico Madrid menang 4-2 pada Piala Super Eropa 2018
Atletico Madrid bertemu dengan Real Madrid pada Piala Super Eropa 2018. Atletico Madrid berhak tampil karena merupakan juara Liga Europa 2017/2018. Sementara, Real Madrid berstatus juara Liga Champions pada musim yang sama.
Atletico Madrid unggul cepat melalui Diego Costa pada menit pertama. Namun, Real Madrid membalikkan kedudukan berkat gol dari Karim Benzema dan Sergio Ramos. Gol kedua Costa membuat pertandingan berlanjut ke babak perpanjangan waktu.
Saul Niguez membuat Atletico Madrid kembali unggul pada menit ke-98. Koke kemudian mengunci kemenangan Atletico Madrid menjadi 4-2 pada menit ke-104. Kemenangan tersebut membuat Atletico Madrid menjuarai Piala Super Eropa untuk kali ketiga dalam sejarah tim.
3. Atletico Madrid menang 4-2 pada 16 besar Copa del Rey 2023/2024
Atletico Madrid berhadapan dengan Real Madrid pada 16 besar Copa del Rey 2023/2024. Samuel Lino membawa Los Rojiblancos unggul pada menit ke-39. Namun, gol bunuh diri Jan Oblak pada akhir babak pertama membuat skor kembali imbang 1-1.
Atletico Madrid kembali unggul pada menit ke-57 berkat aksi Alvaro Morata. Real Madrid lagi-lagi mampu menyamakan kedudukan berkat tandukan Joselu. Skor sama kuat 2-2 membuat pertandingan berlanjut ke babak perpanjangan waktu.
Atletico tampil lebih baik pada babak perpanjangan waktu. Mereka sukses mencetak dua gol tambahan melalui Antoine Griezmann dan Rodrigo Riquelme. Kemenangan itu membuat Atletico Madrid melaju ke perempat final.
4. Atletico Madrid menang 5-2 atas Real Madrid pada 2025
Atletico Madrid mengawali musim 2025/2026 dengan kurang memuaskan. Mereka hanya mampu meraup 9 poin dari 6 pertandingan awal. Hal itu membuat kemenangan atas Real Madrid pada pekan ketujuh menjadi harga mati jika masih ingin bersaing dalam perebutan gelar juara LaLiga.
Los Rojiblancos unggul lebih dahulu pada menit ke-14 melalui tandukan Robin Le Normand. Namun, Real Madrid berhasil membalikkan kedudukan berkat gol Kylian Mbappe dan Arda Guler. Skor kembali sama kuat setelah umpan manis Koke berhasil ditanduk Alexander Sorloth pada injury time babak pertama.
Babak kedua menjadi panggung bagi Julian Alvarez. Ia mencetak dua gol masing-masing melalui penalti dan tendangan bebas. Pesta Atletico Madrid ditutup oleh Antoine Griezmann pada injury time babak kedua memanfaatkan blunder Federico Valverde.
Atletico Madrid terbukti menjadi lawan tangguh bagi Real Madrid sejak ditangani Diego Simeone. Empat pertandingan di atas menjadi bukti jika Atletico Madrid bisa meraih kemenangan besar atas sang rival sekota.
Pada 28 atau dini hari 29 September (tergantung zona waktu), Arsenal mencetak kemenangan dramatis 2-1 atas Newcastle United di St James’ Park. Gol penentu datang dari Gabriel Magalhães di menit ke-96 lewat sundulan dari tendangan sudut, setelah tim sempat tertinggal dan menyamakan kedudukan.
Alur Drama & Momen Kunci
Newcastle mengawali lebih agresif dan memanfaatkan kelemahan pertahanan Arsenal. Gol pertama lahir menit ke-34 lewat Nick Woltemade memanfaatkan umpan silang.
Arsenal mengalami tekanan dan frustrasi, di mana peluang mereka beberapa kali digagalkan oleh kiper Nick Pope dan pertahanan Newcastle.
Di menit ke-84, Mikel Merino berhasil memanfaatkan umpan pendek dari Declan Rice untuk menyundul gol penyama kedudukan.
Puncaknya, di menit injury time, Gabriel Magalhães membayar lunas usahanya: sundulan dari tendangan sudut Martin Ødegaard menjadi gol kemenangan.
VAR sempat terlibat dalam keputusan penalti yang ditujukan ke Arsenal namun kemudian dibatalkan setelah review — sebuah momen yang turut menambah ketegangan di laga tersebut.
Implikasi & Makna Kemenangan
Mentalitas & Semangat Pantang Menyerah Arsenal menunjukkan bahwa mereka mampu bangkit walau tertinggal dan terus menekan hingga akhir. Gol di menit paling akhir adalah manifestasi dari determinasi tim.
Pengaruh Strategi Set Piece & Bola Mati Dua gol Arsenal (penyama dan penentu) datang dari situasi bola mati — corner/umpan silang. Ini menegaskan bahwa mereka serius mengasah skema set piece sebagai senjata tambahan.
Perbaikan Posisi di Klasemen Dengan hasil ini, Arsenal naik ke posisi kedua klasemen Premier League dan memperkecil jarak ke pemuncak. Prestasi ini sangat penting di tengah persaingan ketat musim 2025–26.
Percaya Diri & Momentum Positif Kemenangan dramatis bisa menjadi titik balik psikologis bagi skuad dan pendukung. Momentum seperti ini seringkali turut meningkatkan kepercayaan diri pemain di laga-laga berikutnya.
Pada 28 September 2025, Barcelona mencetak kemenangan dramatis 2-1 atas Real Sociedad dalam laga La Liga yang digelar di Estadi Olímpic Lluís Companys. Kemenangan ini bukan sekadar menambah poin, tetapi memperlihatkan karakter juang tim serta kedalaman skuat Barcelona dalam menghadapi tekanan.
Jalannya Pertandingan & Momentum Balik
Real Sociedad lebih dulu unggul pada menit ke-31 melalui aksi Alvaro Odriozola yang memanfaatkan ruang selepas serangan balik cepat.
Barcelona tidak menyerah: pada menit ke-43, Jules Koundé menyamakan kedudukan lewat sundulan dari tendangan sudut Marcus Rashford.
Babak kedua berjalan ketat, hingga momen perubahan terjadi: Lamine Yamal, yang masuk sebagai pemain pengganti pada menit ke-58, langsung membuktikan dampaknya. Dalam waktu kurang dari satu menit, ia menyodorkan assist ke Robert Lewandowski yang meneruskan dengan sundulan keras ke gawang. Kemenangan Barcelona pun terukir.
Keputusan untuk memainkan Yamal menjadi kunci — dampak dari pemain pengganti seperti ini menunjukkan bahwa pelatih dan staf punya kepercayaan penuh pada opsi rotasi mereka.
Signifikansi & Implikasi Kemenangan
Posisi Puncak Liga Dengan kemenangan ini, Barcelona naik ke puncak klasemen La Liga, menggeser saingannya langsung — menegaskan bahwa tim ini bukan hanya dalam tren bagus, tetapi konsisten dalam persaingan gelar.
Ketahanan Mental & Karakter Juang Kesanggupan tim membalik keadaan usai tertinggal menunjukkan bahwa pemain tidak mudah menyerah. Hal ini sangat penting di persaingan panjang musim La Liga, di mana tekanan mental kerap menentukan.
Kedalaman Tim & Manajemen Skuat Barcelona memanfaatkan pemain cadangan dengan efektif. Yamal adalah contoh bahwa kualitas tim tidak hanya dilihat dari starter, tapi dari kesiapan pengganti untuk masuk dan memberikan dampak.
Persiapan Kompetisi Ganda Kemenangan ini menjadi suntikan moral menjelang pertandingan Eropa (Champions League) yang akan segera dilakoni. Momentum positif di liga lokal seringkali membawa kepercayaan tambahan ke tahap kompetisi internasional.
PUSATSCORE– Baru saja tersenyum, kemuraman kembali hadir di Manchester United (MU). Itu terjadi dalam laga pekan keenam Premier League 2025/26, kala MU bertandang ke markas Brentford.
Mentas di Gtech Community Stadium, Sabtu (27/9/2025) malam WIB, MU kalah dari Brentford dengan skor 1-3. Baru saja senang usai menang lawan Chelsea, mereka seolah kembali menghantam bumi.
1. Sudah kesulitan sejak di babak pertama
Di babak pertama, MU harus tertinggal dua angka, bahkan saat laga baru berjalan 20 menit. Gol pertama hadir pada menit delapan, saat Igor Thiago membobol gawang Altay Bayindir dengan sepakannya.
Masuk menit 20, MU harus kembali kebobolan. Awalnya, Bayindir menepis bola sepakan Kevin Schade, tetapi bola muntah langsung disambar Igor Thiago. Skor 2-0 untuk Brentford. MU masih tidak menyerah
Pada menit 26, MU menipiskan ketertinggalan usai Benjamin Sesok memanfaatkan situasi kemelut di depan gawang Brentford, hasil bola kiriman Patrick Dorgu. Skor 2-1 bertahan sampai babak pertama usai.
2. Sempat dapat penalti, tapi gagal
Di babak kedua, MU sempat membaik. Masuknya Leny Yoro dan Kobbie Mainoo memperbaiki permainan MU, meski Brentford juga sesekali masih melakukan tekanan ke gawang MU.
Pada menit 71, MU punya kesempatan menyamakan angka. Sayang, Bruno Fernandes yang maju sebagai eksekutor gagal menjalankan tugas. Justru, Brentford menambah angka jelang laga tuntas.
Lewat serangan balik, Brentford memastikan kemenangan mereka atas MU lewat sepakan Mathias Jensen. Dia melepaskan sepakan akurat yang gagal dihalau Bayindir. Skor 3-1 bertahan untuk Brentford sampai laga tuntas.
3. MU masih tertahan di papan tengah
Kekalahan dari Brentford ini membuat MU masih tertahan di papan tengah klasemen sementara. Mereka menorehkan tujuh poin dari enam laga, hasil dua kali menang, sekali imbang, dan tiga kali kalah.
Padahal, baru saja angin datang bagi MU ketika mereka menang atas Chelsea pekan lalu. Ternyata, kekalahan dari Brentford ini menyadarkan semua bahwa inkonsistensi masih jadi pekerjaan rumah ‘The Red Devils.’
London, 27 September 2025 – Liverpool mengalami kekalahan pertamanya di Premier League musim ini setelah takluk 2-1 dari Crystal Palace lewat gol dramatis di menit tambahan.
Sorotan Pertandingan
Crystal Palace memimpin lebih dahulu melalui Ismaïla Sarr di menit ke-9, memanfaatkan celah dalam pertahanan Liverpool.
Liverpool sempat menyamakan skor lewat Federico Chiesa pada menit ke-88, berharap untuk menyelamatkan satu poin.
Namun, di menit tambahan (setelah injury time), Eddie Nketiah mencetak gol kemenangan bagi Palace, mengakhiri harapan Liverpool untuk setidaknya meraih hasil imbang.
Pelatih Liverpool, Arne Slot, mengakui bahwa timnya harus menyalahkan diri sendiri atas cara bertahan yang kacau pada momen kritis. Dia menyebut bahwa Palace pantas meraih kemenangan tersebut.
Analisis & Tantangan ke Depan
Kekalahan ini menjadi peringatan bagi Liverpool bahwa mereka tidak bisa terlalu bergantung pada gol-gol dramatis di menit akhir. Kekompakan lini pertahanan dan konsentrasi sepanjang 90 menit harus menjadi prioritas. Palace, di sisi lain, menunjukkan ketangguhan dan kepekaan dalam memanfaatkan peluang. Liverpool akan menghadapi tekanan ekstra di sisa musim bila kesalahan-kesalahan kecil terus terjadi.