PUSAT SCORE – Awal era Xabi Alonso di Real Madrid justru ditandai oleh siapa yang tidak bermain. Kylian Mbappe absen di fase grup karena sakit. Sementara itu, Rodrygo hanya sekali menjadi starter dalam empat pertandingan pertama. Ketidakhadiran nama-nama besar ini membuka jalan bagi kejutan menyenangkan di kubu Los Blancos: Gonzalo Garcia.
Pemain akademi berusia 21 tahun itu awalnya dianggap sebagai pengganti sementara. Namun, kini ia telah mengamankan tempatnya di lini depan bersama Vinicius Junior dan Jude Bellingham. Ia mencetak gol kemenangan atas Juventus di babak 16 besar melalui sundulan instingtif. Sundulan itu memanfaatkan umpan akurat dari Trent Alexander-Arnold.
Gol itu menjadi yang ketiga bagi Garcia di turnamen ini. Jumlah itu menyamai nama-nama besar seperti Harry Kane dan Erling Haaland. Padahal, sebelum Club World Cup, ia baru mencatatkan enam penampilan untuk tim utama Real Madrid.
Garcia adalah simbol keberhasilan eksperimen Alonso dalam turnamen ini. Ia mencetak tiga gol dan satu assist dalam 293 menit. Selain itu, ia menciptakan tiga peluang. Perbandingannya dengan Raul menjadi relevan, apalagi Garcia juga punya fleksibilitas bermain di semua posisi lini depan.
Turnamen ini memang dirancang sebagai wadah eksplorasi taktik dan rotasi pemain. Terutama, bagi tim Eropa yang datang setelah musim panjang. Alonso memanfaatkannya untuk merancang ulang Real Madrid versi dirinya yang berfilosofi menyerang dan menekan tinggi, mirip tim lamanya, Bayer Leverkusen.
Setelah hasil mengecewakan di laga pertama melawan Al Hilal, Madrid tampil lebih agresif saat menghadapi Juventus. Mereka melepaskan 21 tembakan. Mereka hanya gagal mencetak lebih dari satu gol karena aksi impresif kiper lawan, Michele Di Gregorio.
Kebangkitan Garcia memberikan dimensi baru bagi Real Madrid. Musim lalu, mereka kekurangan variasi di lini serang. Ia melengkapi barisan inti yang sudah mulai terbentuk. Ini termasuk Bellingham dan Vinicius yang tampil aktif menyerang, serta Dean Huijsen yang semakin nyaman sebagai bek pengatur permainan.
Trent Alexander-Arnold juga tampil meyakinkan dengan satu assist. Ini mempertegas statusnya sebagai salah satu rekrutan terbaik musim panas. Kombinasi pemain muda dan senior ini mulai membentuk karakter Madrid era Alonso.
Dengan Manchester City yang telah tersingkir secara mengejutkan, peluang Madrid untuk melangkah jauh di Club World Cup terbuka lebar. Jika penampilan Garcia berlanjut, bukan tidak mungkin Real Madrid telah menemukan bintang masa depannya, tepat saat mereka sangat membutuhkannya.
Untuk Nonton Live Streaming Bola Bisa Langsung Ke PUSAT SCORE
PUSATSCORE– Saat ini, manajer baru Real Madrid Xabi Alonso tengah melakukan eksperimen, seiring kedatangan Trent Alexander-Arnold di skuad. Namun, ada efek samping dari eksperimen ini.
Dilansir Sport Bible, Alonso melakukan eksperimen formasi, usai Trent tampil buruk dalam laga lawan Al Hilal dan Pachuca di fase grup Piala Dunia Antarklub. Seperti apa eksperimen yang dia lakukan?
1. Mengganti formasi empat bek jadi tiga bek
Dalam laga terakhir grup lawan RB Salzburg, Alonso menggunakan skema dasar 3-4-1-2, alih-alih 4-3-3 yang biasa dipakai Madrid. Hal ini dilakukan untuk mengakomodasi kemampuan Trent.
Hasilnya ciamik. Berkat perubahan formasi ini, Trent tampil lebih gahar dan berkontribusi terhadap kemenangan tim lawan Salzburg. Namun, bukan berarti tak ada efek dari perubahan skema ini.
2. Akan ada dampak bagi beberapa pemain
Perubahan skema dari empat bek jadi tiga bek ini diprediksi akan berdampak bagi beberapa pemain Madrid. Nama-nama macam Vinicius Junior, Kylian Mbappe, Jude Bellingham, hingga Federico Valverde terancam.
Tidak cuma mereka, Arda Guler, Eduardo Camavinga, dan Franco Mastantuono juga akan kesulitan mendapatkan posisi di skema ini. Pun dengan Rodrygo yang harus segera berbenah agar bisa dapat posisi di tim inti.
3. Bisa saja ada pemain yang pergi dari Madrid
Dengan adanya perubahan formasi ini, bukan tidak mungkin juga ada pemain-pemain Madrid yang pergi di musim panas ini. Salah satunya adalah Rodrygo, yang sudah diminati oleh Arsenal.
Arsenal disebut-sebut siap mengangkut Rodyrgo dari Real Madrid. Tidak cuma The Gunners, diprediksi akan banyak pemain-pemain Los Blancos lain yang menyeberang ke klub baru musim depan, jika formasi baru ini diterapkan.
PUSATSCORE, Fluminense salah satu klub Serie A Brasileiro yang tengah naik daun dalam 3 tahun terakhir. Mereka menjuarai Copa Libertadores 2023 dan Copa Sudamericana 2024. Alhasil, Fluminense menjadi salah satu klub yang terpilih berkompetisi di Piala Dunia Antarklub 2025.
Kiprah Fluminense di turnamen tersebut terbilang impresif. Mereka mencapai perempat final dan tidak menelan kekalahan ketika menghadapi klub-klub Eropa. Fluminense imbang 0-0 kontra Borussia Dortmund pada fase grup dan menang 2-0 atas Inter Milan pada 16 besar.
Dalam sejarahnya, Fluminense hanya sempat bertemu tiga klub Eropa, antara lain: Manchester City, Borussia Dortmund, dan Inter Milan. Lantas, seperti apa rekam jejak mereka kala menghadapi ketiga klub top Eropa tersebut?
1. Fluminense kalah 0-4 dari Manchester City pada final Piala Dunia Antarklub 2023
Fluminense menghadapi Manchester City pada final Piala Dunia Antarklub 2023. Kompetisi tersebut masih menggunakan format lama dengan perwakilan CONMEBOL dan UEFA langsung lolos ke semifinal. Fluminense kala itu berstatus sebagai juara bertahan Copa Libertadores 2023. Mereka diperkuat eks pemain top Eropa, seperti Felipe Melo dan Marcelo.
Sementara itu, Manchester City hadir sebagai juara Liga Champions Eropa (UCL) 2022/2023. The Citizens asuhan Pep Guardiola menurunkan para pemain terbaik mereka, seperti Julian Alvarez, Phil Foden, dan Rodri. Manchester City membuka keunggulan 2-0 atas Fluminense pada babak pertama lewat gol Alvarez kala laga belum berjalan 1 menit dan bunuh diri Nino pada menit ke-27. The Citizens menggandakan skor 4-0 usai Foden menorehkan gol pada menit ke-72 dan Alvarez mencetak brace pada menit ke-88. Skor tersebut bertahan sampai pertandingan selesai. Alhasil, Fluminense harus puas menjadi runner-up Piala Dunia Antarklub 2023.
2. Fluminense menahan imbang Borussia Dortmund 0-0 pada fase grup Piala Dunia Antarklub 2025
Fluminense menjadi salah 1 dari 4 klub Serie A Brasileiro yang terpilih berkompetisi di Piala Dunia Antarklub 2025. Tim asuhan Renato Gaucho itu diperkuat sejumlah pemain berpengalaman, seperti Thiago Silva, Ganso, dan Thiago Santos. Fluminense tergabung dalam Grup F bersama Borussia Dortmund, Mamelodi Sundowns FC, dan Ulsan HD. Mereka langsung bertemu Borussia Dortmund di laga pertama.
Die Borussen asuhan Niko Kovac menurunkan Julian Brandt, Karim Adeyemi, dan Serhou Guirassy di lini depan. Di sisi lain, pelatih Fluminense, Renato Gaucho, mengandalkan Everaldo, Agustin Canobbio, dan Jhon Arias sebagai trio penyerang sejak menit pertama. Meski Dortmund menguasai 55 persen bola, tetapi kesulitan membobol gawang Fluminense. Begitu juga dengan Fluminense yang tidak mampu mencetak gol meski melepas total 14 tembakan selama 90 menit. Alhasil, kedua tim berbagi satu poin setelah bermain imbang 0-0 di laga ini.
3. Fluminense menyingkirkan Inter Milan lewat kemenangan 2-0 pada 16 besar Piala Dunia Antarklub 2025
Fluminense finis sebagai runner-up Grup F dengan koleksi lima poin. Mereka menghadapi lawan berat, Inter Milan, pada 16 besar Piala Dunia Antarklub 2025. I Nerazzurri sendiri hadir dengan status runner-up UCL 2024/2025. Renato Gaucho kali ini menurunkan starting line-up berbeda dengan menduetkan German Cano dan Jhon Arias di lini depan bersama Nonato yang bermain sebagai gelandang serang. Di sisi lain, pelatih Inter Milan, Cristian Chivu, mengandalkan duet Lautaro Martinez dan Marcus Thuram di lini depan dengan Federico Di Marco dan Denzel Dumfries di posisi wing back.
Fluminense langsung membuka keunggulan lewat German Cano ketika pertandingan baru berjalan 3 menit. Inter Milan berupaya mencetak gol balasan, tetapi pertahanan Fluminense cukup solid. Fluminense mampu mengunci kemenangan 2-0 atas Inter Milan setelah Hercules menorehkan gol pada menit 90+3. Fluminense menciptakan sejarah dengan meraih kemenangan pertama atas klub Eropa di Piala Dunia Antarklub 2025.
Kiprah Fluminense kala menghadapi klub-klub Eropa mengalami tren positif setelah kalah 0-4 dari Manchester City pada final Piala Dunia Antarklub 2023. Mereka mampu menahan imbang Borussia Dortmund dan menang atas Inter Milan di Piala Dunia Antarklub 2025. Hebatnya lagi, Fluminense menorehkan clean sheet ketika menghadapi Borussia Dortmund dan Inter Milan. Fluminense akan menghadapi perwakilan AFC, Al Hilal, pada perempat final pada 4 Juli 2025.
PUSAT SCORE – Juventus dikabarkan kembali menaruh minat pada penyerang tajam Napoli, Victor Osimhen, pada bursa transfer musim panas 2025 ini. Klub asal Turin itu tengah merancang ulang kekuatan lini depan untuk menatap musim kompetisi baru.
Langkah ini dilakukan seiring rencana besar Juventus untuk melakukan penyegaran skuad. Fokus utama adalah menghadirkan sosok penyerang baru yang bisa mengangkat daya gedor mereka di pentas domestik maupun Eropa.
Salah satu alasan utama manuver ini adalah masa depan Dusan Vlahovic yang masih menggantung. Kontrak sang bomber Serbia hanya tersisa satu musim dan belum ada kejelasan soal perpanjangan.
Kondisi tersebut membuat Juventus bersiap mencari solusi alternatif di lini depan. Pelatih Igor Tudor disebut ingin mendatangkan striker yang lebih cocok dengan gaya permainan barunya.
Spekulasi soal masa depan Dusan Vlahovic belum juga mereda. Beberapa kabar sempat menyebut bahwa striker 24 tahun itu ingin mencari tantangan baru di luar Italia.
Beberapa klub dilaporkan siap menampung Vlahovic, salah satunya AC Milan. Namun, belakangan muncul laporan yang menyebut sang pemain mulai membuka peluang untuk bertahan di Turin.
Situasi ini membuat Juventus harus segera membuat keputusan penting. Jika terlalu lama menunggu, nilai jual Vlahovic bisa menyusut secara drastis dan merugikan mereka.
Di saat masa depan Vlahovic masih menggantung, Juventus dikabarkan tetap bergerak mencari striker baru. Nama Victor Osimhen kembali masuk dalam radar transfer Bianconeri.
Ini bukan pertama kalinya Bianconeri menaruh perhatian besar terhadap penyerang asal Nigeria tersebut. Pemain berusia 25 tahun itu dikenal sebagai salah satu predator paling berbahaya di Serie A.
Osimhen sendiri dipastikan tak akan mendapat tempat lagi di skuad Napoli. Partenopei meminjamkannya ke Turki musim lalu dan ingin melegonya pada musim panas 2025 ini.
Dalam perkembangan terbaru, Juventus dilaporkan telah menghubungi pihak Osimhen. Informasi itu diungkap oleh jurnalis kenamaan Gianluca Di Marzio, yang menyebut komunikasi terjadi akhir pekan lalu.
Juventus ingin mengetahui apakah Osimhen tertarik dengan ide pindah ke Turin. Jika responsnya positif, langkah selanjutnya adalah membuka negosiasi resmi dengan Napoli.
“Juventus telah menghidupkan kembali minat mereka terhadap striker Napoli Osimhen, dengan melakukan kontak selama akhir pekan untuk mengukur minatnya,” ungkap Di Marzio dalam laporannya, seperti dikutip dari Goal.
Namun ambisi Juventus mendatangkan Victor Osimhen sangat tergantung pada keberhasilan menjual Vlahovic. Klub butuh dana segar sekaligus ruang gaji agar proses transfer bisa berjalan.
Vlahovic sendiri disebut merupakan salah satu pemain dengan gaji terbesar di skuad Juve. Bianconeri juga dilaporkan berharap bisa mendapatkan minimal 40 juta euro dari penjualannya, yang akan dialokasikan untuk membujuk Napoli melepas Osimhen.
“Perombakan striker Juve bergantung pada dua faktor utama, lampu hijau Osimhen dan kepergian Vlahovic,” tulis Gianluca Di Marzio lebih lanjut.
Untuk Nonton Live Streaming Bola Bisa Langsung Ke PUSAT SCORE
Memasuki bursa transfer musim panas, Arsenal memang dikabarkan akan mendatangkan beberapa pemain baru. Mikel Arteta ingin memperkuat sejumlah posisi agar timnya bisa lebih kompetitif dalam perburuan gelar musim depan.
Namun, hingga kini pergerakan Arsenal terbilang lambat. Belum ada satu pun pemain yang resmi bergabung ke London Utara – sampai hari ini.
Pada Selasa (1/7/2025), Arsenal akhirnya mengumumkan transfer pertama mereka. Kepa Arrizabalaga resmi menjadi rekrutan pertama Arsenal di musim panas ini.
Melalui situs resmi klub, Arsenal memperkenalkan Kepa sebagai pemain anyar mereka:
“Kiper timnas Spanyol, Kepa Arrizabalaga telah bergabung dengan klub ini,” tulis pernyataan resmi Arsenal.
“Pemain berusia 30 tahun ini telah memenangkan berbagai trofi bersama klub dan negaranya. Ia juga memiliki pengalaman luas di Premier League dengan 140 penampilan.”
Sang kiper mengaku sangat senang bisa bergabung dengan Arsenal. Ia yakin klub ini bisa memberinya tantangan baru dalam kariernya:
“Saya sangat bahagia bisa bergabung dengan klub ini. Saya merasa antusias dan tidak sabar menanti apa yang akan datang,” ujar Kepa.
“Ketika berbicara dengan Mikel (Arteta) dan Inaki (Cana), mereka menunjukkan ambisi besar yang dimiliki klub ini. Saya merasa kita sudah sangat dekat untuk menjadi juara, dan semoga kita bisa meraihnya bersama,” tambahnya.
PUSATSCORE – Sejumlah pemain Timnas Indonesia menjadi properti panas di bursa transfer Liga 1 jelang musim 2025/26. Beberapa dari mereka berstatus tanpa klub, yang menjadi celah untuk didatangkan klub asal Tanah Air.
Seperti Persija Jakarta, yang dikaitkan dengan Thom Haye dan Rafael Struick. Haye sudah berpisah dengan Almere City yang terdegradasi dari Eredivisie, sementara Struick cabut dari Brisbane Roar.
1. Pelatih Persija pilih bungkam terkait rumor Haye dan Struick
Terkait rumor Haye dan Struick, pelatih Persija, Mauricio Souza memilih bungkam. Terlebih, Souza tidak memiliki kewenangan soal transfer. Souza hanya menunggu lampu hijau dari manajemen.
“Saya tidak punya otoritas perihal transfer itu. Manajemen mungkin bisa berbicara mengenai rumor tersebut,” kata Souza kepada awak media.
2. Tapi, Souza sambut kedatangan Haye dan Struick
Namun, Souza berharap rumor tersebut bisa menjadi kenyataan. Kedatangan Haye dan Struick diyakini dapat membuat Macan Kemayoran lebih bertaring pada musim 2025/26.
“Saya berharap mereka bisa datang dan bergabung dengan kami. Mereka adalah pemain yang bagus. Kalau mereka benar-benar datang, kami pasti akan lebih kuat,” ucap Souza.
3. Persija baru datangkan satu pemain
Sejauh ini, Persija belum terlihat begitu aktif di bursa transfer. Mereka baru mendatangkan seorang pemain, yakni Eksel Runtukahu.
Eksel didatangkan dari Barito Putera. Sementara, mereka sudah melepas banyak pemain di antaranya Firza Andika, Muhammad Ferarri, Maciej Gajos, Ramon Bueno, Syahrian Abimanyu, hingga Marko Simic.
PUSATSCORE – Gelaran Piala AFF U-23 2025 tinggal menghitung hari. Timnas Indonesia U-23 pun tengah menyempurnakan tim lewat pemusatan latihan (TC) di bawah komando Gerald Vanenburg.
Vanenburg memanggil sederet pemain potensial muda milik tanah air. Di dalamnya berisikan bibit pemain andalan Timnas Indonesia di masa depan. Salah satunya adalah Ahmad Wadil, winger muda milik Malut United.
Wadil hadir sebagai opsi Vanenburg dalam mempertajam lini depan Garuda Muda yang siap memberikan segalanya di atas lapangan.
Panggilan ke Timnas U-23 tentu terasa spesial bagi Wadil, mengingat musim 2024/25 merupakan debutnya berkarier di klub profesional. Dia diboyong Malut usai membela Bali United di Elite Pro Academy (EPA) U-20.
Wadil mulai menjadi opsi utama dalam mengisi slot pemain di bawah 23 tahun pada putaran kedua Liga 1 musim 2024/25. Di bawah arahan Imran Nahumarury, Wadil tampil 14 kali dengan koleksi satu gol.
Gol perdananya lahir saat bertandang ke markas PSM Makassar. Terasa spesial, karena gol tersebut tercipta di tanah kelahirannya, Parepare.
Momen tersebut terasa begitu emosional bagi Wadil. Khususnya saat melirik ke tribune: ada senyum manis dari sang ibu.
Kini, Wadil tengah berjuang untuk memperebutkan di skuad utama Timnas U-23 untuk Piala AFF U-23 2025 yang bakal berlangsung pada 15 Juli mendatang.
Ada sejumlah harapan dan narasi menyentuh yang dilontarkan Wadil jelang debutnya mengenakan lambang Garuda di turnamen resmi. Berikut petikan wawancaranya bersama IDN Times.
Bagaimana pengalaman kamu akhirnya main di Liga 1, kompetisi tertinggi tanah air untuk pertama kalinya?
Jujur, main di Liga 1 untuk pertama kalinya tuh kayak mimpi yang akhirnya kesampaian. Dari kecil udah menyimpan cita-cita mau main di kompetisi tertinggi. Jadi, pas akhirnya debut dan bisa kasih kontribusi, itu perasaan yang susah dijelasin.
Saya main 14 laga musim ini dan mencetak satu gol. Momen yang paling berkesan itu jelas waktu cetak gol pertama, apalagi itu di kampung sendiri.
Apa arti gol itu buat Wadil?
Main di depan keluarga, teman-teman, dan orang kampung, itu bener-bener bikin merinding. Begitu gol masuk, saya langsung lihat ke tribune. Di sana saya melihat mama tersenyum bangga, itu nggak bakal pernah saya lupain.
Gol itu bukan cuma angka di statistik, tapi simbol dari semua kerja keras selama ini.
Momen mana yang paling berkesan buat Wadil?
Terus yang juga bikin saya terharu banget waktu pertama kali main di Stadion Gelora Kie Raha. Waktu injak lapangannya, saya sempet terdiam sejenak, tarik napas, dan bilang dalam hati, “Akhirnya sampai juga ke titik ini.”
Dua momen itu, debut cetak gol di rumah sendiri dan main di Gelora Kie Raha, bener-bener jadi pengingat buat saya bahwa perjuangan belum selesai, tapi ini langkah awal yang sangat berharga.
Setelah rutin tampil di putaran kedua, bagaimana performa kamu? Puas? Aspek mana yang menurut kamu harus dibenahi atau ditingkatkan?
Setelah diberi banyak kesempatan buat main di putaran kedua, saya selalu berusaha memberikan yang terbaik bagi tim. Tentunya saya masih belum puas, terus belajar, dan berlatih keras agar bisa meningkatkan performa di lapangan, khususnya dari segi ketenangan dan pengambilan keputusan.
Saat ini dipanggil ke Timnas U-23 buat AFF, bagaimana perasaan kamu ketika mengetahui panggilan itu? Boleh ceritakan?
Saya lagi istirahat di kamar, dapat telepon langsung dari asisten pelatih Timnas U-23 untuk gabung TC. Saya awalnya gak nyangka, perasaan campur aduk antara senang, terharu, dan bangga.
Ini bakal jadi tanggung jawab besar buat saya. Saya bakal tunjukkan kalau saya layak di Timnas U-23 dan bisa bersaing di level internasional.
Dengan kualitas kamu, seoptimis apa bisa masuk skuad utama? Karena pasti ada yang dicoret menyesuaikan regulasi turnamen?
Iya, saya sadar banget kalau persaingan di Timnas U-23 itu ketat. Banyak pemain bagus dari berbagai klub yang juga punya kualitas dan pengalaman. Tapi saya datang ke pemusatan latihan ini bukan cuma buat numpang lewat.
Saya optimistis dengan kemampuan diri sendiri. Saya siap bersaing secara sehat untuk mendapatkan tempat di skuad utama.
Saya percaya, selama memberikan yang terbaik di setiap sesi latihan, jaga fokus, dan nurut sama instruksi pelatih, peluang itu selalu ada. Soal regulasi turnamen yang bikin harus ada pencoretan pemain, saya anggap itu bagian dari proses.
Kalau memang rezekinya saya masuk skuad utama, saya akan anggap itu tanggung jawab besar yang harus dijaga.
Ekspektasi apa yang bisa kamu berikan kepada tim dan masyarakat Indonesia jika nanti masuk dalam skuad utama? Apa yang bisa kamu berikan untuk tim?
Ekspektasi dari saya pribadi buat tim dan masyarakat Indonesia, kalau nanti saya masuk ke skuad utama, saya janji akan main dengan hati. Bukan cuma lari-lari di lapangan, tapi benar-benar memberikan segalanya buat lambang Garuda di dada.
Saya siap kerja keras buat bantu tim, entah itu dari sisi permainan, semangat di ruang ganti, atau dukungan mental ke rekan-rekan lain.
Soal target juara dari PSSI, saya pribadi enggak mau setengah-setengah. Kalau udah pakai seragam tim nasional, yang diincar ya harus juara. Saya percaya, dengan materi pemain yang ada dan pelatih yang paham karakter pemain muda Indonesia, target itu bukan mimpi kosong.
Tapi, itu semua bisa terjadi dengan kedisiplinan, kerja sama, dan mental juara dari kami semua.
Dan yang pasti, saya akan berjuang habis-habisan buat bikin bangga Indonesia.