PUSAT BOLA – Olivier Giroud rupanya sudah kangen Prancis. Penyerang gaek itu berencana balik ke Ligue 1 untuk memperkuat Lille. Giroud saat ini masih terikat kontrak dengan Los Angeles FC setelah gabung pada 2024. Kontrak tersebut akan habis enam bulan lagi.
Namun, Giroud tidak ingin menghabiskan kariernya di Negeri Paman Sam. Dia punya keinginan untuk kembali bermain di Ligue 1 sebelum gantung sepatu.
Dikutip ESPN, LAFC tidak akan menghalangi niatan Giroud itu dan malah mempersilakan pesepakbola 38 tahun itu untuk pindah. Giroud disebut akan gabung Lille untuk menggantikan Jonathan David di lini serang.
Jika kepindahannya tuntas, Giroud akan kembali ke Ligue 1 setelah 13 tahun pergi. Dia meninggalkan negaranya usai membawa Montpellier juara Liga Prancis 2011/2012 dan gabung dengan Arsenal.
Giroud bermain enam tahun dengan 105 gol dari 253 laga sebelum nyebrang ke Chelsea pada Januari 2017. Dia bermain 119 kali di sana dengan torehan 39 gol.
Giroud kemudian memilih pindah ke AC Milan pada 2021 dan bermain tiga musim di sana dengan 49 gol dari 132 laga. Giroud lantas pindah ke LAFC tahun lalu dan sudah bermain 37 kali dengan hanya bikin lima gol.
Pengoleksi 137 caps dan 57 gol bersama Timnas Prancis itu bakal memainkan partai terakhir bersama LAFC saat jumpa Vancoucer Whitecaps FC akhir pekan ini, sebelum terbang ke Prancis untuk menuntaskan kepindahannya.
PUSAT BOLA – Rafael Leao akhir-akhir ini santer dikaitkan dengan kepergian dari AC Milan. Direktur klub Igli Tare menegaskan, Leao penting untuk Rossoneri. Winger kiri internasional Portugal itu baru saja mengarungi musim keenamnya berkostum Rossoneri. Leao mengemas 12 gol dan 13 assist dalam 50 penampilan, tapi gagal melejitkan Milan justru redup.
Milan hanya finis kedelapan di Liga Italia dan dipecundangi Bologna di final Coppa Italia. Sedangkan di Eropa, Milan gagal lolos ke fase knock out Liga Champions.
Sejumlah klub Premier League dan Bayern Munich dikabarkan berminat menggunakan jasa Rafael Leao. Milan pun tidak akan keberatan melego Leao asal ditebus paling tidak seharga 70 juta euro (Rp 1,3 triliun).
Namun, Tare membantah rumor-rumor seputar masa depan Rafael Leao. Pesepakbola berusia 26 tahun itu akan jadi bagian penting dari skuad AC Milan besutan Massimiliano Allegri di musim depan.
“Saya kira Leao itu seorang juara sejati: hanya segelintir pemain saja di sepakbola sekarang ini, yang mampu menentukan pertandingan. Dia itu pemain fundamental untuk tim kami, sekaligus untuk proyek kami,” cetus Igli Tare dikutip Sempremilan.
“Saya menganggap dia sebagai bidak yang penting untuk proyek kami: dia punya segalanya untuk jadi seorang juara sejati. Dia selama ini menunjukkannya, tapi saya pikir dia belum benar-benar menunjukkan apa yang dia bisa.”
“Tawaran? Kami belum menerima apapun, berbagai ketertarikan yang ada semuanya cuma rumor pasar,” sebut Tare perihal masa depan Rafael Leao.
PUSATSCORE– Liverpool meresmikan transfer Milos Kerkez dari AFC Bournemouth. Sang pemain sudah lolos tes medis tim pada Kamis (26/6/2025).
Kerkez pun jadi rekrutan anyar ketiga Liverpool musim ini, setelah Jeremie Frimpong dan Florian Wirtz. Dia diproyeksikan memperkuat sisi kiri pertahanan Liverpool.
1. Kerkez merasa terhormat gabung Liverpool
Dilansir situs resmi Liverpool, Kerkez merasa terhormat bisa bergabung dengan Liverpool. Dia pun tak sabar untuk segera membela salah satu klub terbesar di Inggris itu.
“Saya sangat senang, dan sebuah kehormatan juga bagi saya untuk membela salah satu tim terbaik di Inggeis dan dunia. Saya tidak sabar untuk segera main dengan seragam Liverpool,” ujar Kerkez.
2. Mudik dulu, baru bekerja di Liverpool
Usai transfernya rampung, Kerkez mengaku akan mudik dulu ke Hungaria selama beberapa hari. Setelah berlibur dan menyegarkan diri, dia akan segera bergabung dengan sesi latihan tim.
“Sekarang, saya akan mudik dulu ke rumah untuk beberapa hari, dan kemudian saya tidak sabar untuk segera berlatih, mempersiapkan diri untuk musim depan,” ujar Kerkez.
3. Kerkez ciamik bersama Bournemouth
Kerkez direkrut ke Liverpool usai mempertontonkan performa ciamik bersama Bournemouth dalam dua musim terakhir. Dia total menorehkan 74 penampilan, berbalut torehan dua gol dan delapan assist.
Milos Kerkez juga masuk dalam daftar PFA Young Player of the Year musim 2024/25, serta sempat jadi finalis Golden Boy Award 2023. Lagi-lagi, Liverpool merekrut sebuah investasi jangka panjang.
PUSATSCORE – Jakarta genap berusia 498 tahun pada 22 Juni 2025. Kota ini tak bisa dilepaskan dari Persija, klub sepak bola penuh sejarah yang kiprahnya mewarnai perubahan peradaban wilayah Metropolitan ini.
Sampai saat ini, klub yang dijuluki Macan Kemayoran tersebut bahkan menjelma jadi salah satu yang paling disegani seantero Indonesia. Tak hanya itu, klub ini juga punya jutaan pendukung fanatik yang bernama The Jakmania.
Menariknya, The Jakmania ini berasal dari seluruh wilayah Jakarta, bahkan di kota-kota penyangga, seperti Depok, Tangerang Selatan, bahkan hingga Bogor.
Menariknya, Jakarta nyatanya jadi satu wilayah diwarnai banyak klub sepak bola, baik yang profesional, mau pun yang amatir. Mulai dari klub yang pernah bermain di kata tertinggi, hingga Persija Jakarta, yang kini jadi salah satu klub tersukses di tanah air.
Lalu, apa saja, sih, klub sepak bola yang ada di ibu kota Indonesia ini selain Persija Jakarta?
1. PSJS, bergeliat pelan di tengah masifnya pertumbuhan Jakarta Selatan
Berbicara Jakarta Selatan (Jaksel), banyak orang mungkin akan teringat gaya bicara warga Jaksel. Orang-orang gemar mencampur bahasa Indonesia dan Inggris dalam obrolan sehari-hari. Namun, Kotamadya Jakarta Selatan tak hanya soal gaya bahasa yang unik itu.
Sejak menjadi ‘kota baru’ di wilayah DKI Jakarta per tahun 1966, Jakarta Selatan memang berkembang sangat pesat dan menandingi level elite yang dimiliki Jakarta Pusat. Walau berasal dari wilayah yang tumbuh pesat, Jaksel nyatanya tak punya klub sepak bola semewah Persija Jakarta.
Walau begitu, ada nama PSJS di sana. Awalnya, PSJS berdiri karena sang saudara tua, Persija Jakarta, ingin agar pengembangan sepak bola juga menjamah wilayah selatan. Mendapat restu, lalu berdirilah sebuah klub dengan nama Persija Selbar (Selatan-Barat) pada 11 Maret 1975.
Seiring waktu, Persija Selbar lalu berpisah dan masing-masing menjadi PSJS dan Persija Barat (untuk wilayah Jakarta Barat). Perpisahan ini yang mengawali langkah PSJS menjadi klub mandiri.
Walau begitu, PSJS sejatinya mengalami nasib yang sama seperti dialami klub Jakarta lain selain Persija Jakarta, yakni tidak mendapat perhatian memadai.
Namun, ketika klub seperti Persitara Jakarta Utara mengalami masalah eksistensi, PSJS secara luar biasa mampu selamat dan terus ada. Semua itu berkat campur tangan dari Asosiasi Kota (Askot) PSSI Jakarta Selatan.
Di level grassroots, Askot Jaksel rutin mengadakan kompetisi untuk kelompok umur U-11, U-15, hingga U-17. Selain itu, mengusung bendera Askot Jaksel juga, pembentukan tim senior PSJS diinisiasi.
PSJS kini masih eksis di Jakarta Selatan, tapi kini klub tersebut ganti nama jadi Jaksel FC sejak tahun 2022. Jaksel FC kini bermain di Liga 3 Zona DKI Jakarta.
Sebagai klub yang ada di wilayah yang tengah tumbuh pesat seperti Jaksel, klub ini nyatanya masih tertatih. Walau begitu, Jaksel FC masih terus ada dan berjuang menjaga eksistensinya.
2. Persitara, saudara muda dari utara yang sempat bersaing dengan Macan Kemayoran
Sama seperti PSJS dan beberapa klub Jakarta lainnya, Persitara juga lahir dari keputusan Persija Jakarta yang ingin mewadahi pertumbuhan sepak bola di wilayah-wilayah DKI Jakarta. Kala itu, pada 1976, muncullah Persija Timut (Timur-Utara).
Berselang tiga tahun sejak dibentuk, Persija Timur kemudian dibagi dua menjadi Persija Timur, yang kini rutin berlatih dan bermain di Stadion Bea Cukai, Rawamangun, Jakarta Timur, sementara di utara, muncul Persitara Jakarta Utara. Di utara pula, kemudian muncul kelompok suporter Persitara yang kelak mampu menandingi fanatisme dan kemeriahan The Jakmania, yakni NJ Mania.
Persitara bisa dibilang saudara muda Persija Jakarta yang mampu menandingi level kompetitif sang saudara tua. Pada musim kompetisi 2006, Laskar Si Pitung, julukan Persitara, mampu satu divisi dengan Macan Kemayoran.
Munculnya Persitara di kasta tertinggi kala itu membawa angin segar bagi publik sepak bola ibu kota. Kala itu, masih bercokol Persijatim (yang kini sudah menjadi Sriwijaya FC) yang disesaki pemain berbakat tapi minim suporter.
Persitara hadir di utara ibu kota untuk menjadi kebanggaan publik Jakarta Utara. Bermarkas di Stadion Tugu, Si Pitung juga pernah sekali mencuri kemenangan atas Ismed Sofyan dan kolega kala itu.
Sayang, pada 2010, Laskar Si Pitung harus terdegradasi. Imbasnya, mereka sulit bangkit sampai saat ini. Kesulitan finansial hingga masalah klasik, inkonsistensi di jajaran manajemen, membuat Persitara kini bak hidup segan mati pun tak mau.
Satu-satunya yang membuat klub ini masih eksis hanya satu: loyalitas dari NJ Mania yang tak pernah luntur.
3. Persija Barat, menjaga eksistensi lewat pembinaan bibit muda
Seperti sudah disinggung sedikit di bagian terkait PSJS di atas, Persija Barat memang lahir berbarengan dengan PSJS dengan nama awal kala itu Persija Selbar (Selatan-Barat). Seiring waktu, ketika PSJS “memerdekakan diri”, Persija Barat kemudian menjadi entitas tunggal baru di Jakarta Barat.
Bila sebelumnya rutin menggunakan Stadion Bulungan, Jakarta Selatan, kini Cupang Serit, julukan Persija Barat, memfokuskan diri kepada pembinaan pemain muda dan rutin berlatih di Stadion Cenderawasih, Cengkareng, Jakarta Barat.
Sepanjang sejarahnya, Persija Barat memang tak mencolok seperti Persitara, yang mampu bersaing dengan Persija Jakarta. Sebaliknya, prestasi terbaiknya hanya mentas di Divisi Satu Liga Indonesia pada 2012 lalu. Setelahnya, mereka hanya berkompetisi di Liga Nusantara, Piala Soeratin, dan mentas dii Liga 3 regional DKI Jakarta.
Sejak berpisah dari PSJS, Persija Barat seolah memiliki prioritas mengembangkan bibit-bibit muda di lingkup kompetisi internal Askot PSSI Jakarta Barat. Mirip dengan yang dilakukan saudara kembarnya, PSJS, Persija Barat juga rutin membina pemain dari kelompok umur U-13, U-15, hingga U-17.
Nasib baik yang tak kalah krusial, dibandingkan PSJS dan Persitara, Persija Barat lebih beruntung karena mampu rutin mengadakan latihan dan kompetisi internal di Stadion Cenderawasih.
Walau tak banyak berprestasi dan bergelimang trofi, setidaknya, napas Persija Barat dengan pengembangan bibit-bibit mudanya, layak diapresiasi setinggi mungkin. Bukan tak mungkin, kelak akan ada bibit-bibit dari Persija Barat yang mentas di Liga 1 seperti halnya ketika PSJS mengorbitkan Syamsir Alam hingga Amarzukih.
PUSAT BOLA – Kepindahan Milos Kerkez ke Liverpool membawa berkah untuk AC Milan. Sebab, Rossoneri mendapat “uang jasa” senilai Rp 6 miliar. Kok bisa? Kerkez baru saja diresmikan sebagai pemain baru The Reds setelah dibeli 40 juta paun dari Bournemouth. Kerkez dikontrak lima tahun dan diproyeksikan sebagai bek kiri baru Liverpool.
Kedatangan Kerkez membuat total belanja Liverpool melebihi 200 juta paun untuk lima pemain, termasuk Florian Wirtz yang dibeli 100 juta paun. Jumlah itu belum termasuk bonus apabila beberapa syarat terpenuhi
Kerkez memang sudah lama jadi incaran Liverpool yang ingin meremajakan sektor bek kiri mereka, karena Andy Robertson menua dan Kostas Tsimikas akan dijual. Kerkez tampil mantap selama dua tahun di Bournemouth dengan dua gol dan delapan assist dari 74 laga.
Melesatnya performa Kerkez ini bisa dibilang membuat AC Milan menyesal. Sebab, Kerkez sempat bermain untuk Milan U-19 pada tahun 2021-2022 setelah pindah dari klub Hungaria Gyor.
Sayangnya Kerkez tidak mendapat kesempatan tampil di utama dan dijual ke AZ Alkmaar seharga 1,175 juta euro pada 2022. Harga transfer Kerkez kini sudah mencapai 40 kali lipatnya.
Meski demikian, Milan setidaknya masih mendapat “hadiah” dari transfer Kerkez tersebut. Menurut aturan FIFA, klub tempat setiap pemain menimba ilmu akan mendapat sekitar 8-10 persen dari total nilai transfer.
Dikutip Football Italia, Milan menerima sekitar 320 ribu euro atau Rp 6 miliar dari kepindahan Kerkez tersebut. Angka tersebut bisa menambah dana transfer Milan yang terbatas musim panas ini.
PUSAT BOLA – Arsenal berencana untuk memperkuat lini belakangnya lagi. The Gunners lagi mengupayakan kepindahan bek muda Valencia Cristhian Mosquera. Dikutip The Athletic, Direktur Olahraga Arsenal Andrea Berta dan manajer Mikel Arteta sudah mendekati Mosquera. Mosquera tertarik dengan proposal yang diajukan Arsenal.
Kini Arsenal tinggal menghubungi Valencia untuk menebus pemain 20 tahun tersebut. Mengingat kontrak Mosquera cuma tersisa setahun, Arsenal berencana menebusnya paling mahal di kisaran angka 17 juta paun.
Mosquera dianggap cocok untuk menambah kekuatan di lini belakang Arsenal yang musim lalu mengandalkan William Saliba dan Gabriel Magalhaes. Mereka berdua total hampir bermain di 100 laga.
Sementara pelapisnya seperti Jakub Kiwior, Jurrien Timber, Ben White, dan Riccardo Calafiori, sering bergantian absen karena cedera. Mosqeura bermain 90 kali sejak debut di tim senior pada Januari 2022 dengan torehan satu gol.
Mosquera bermain 41 kali musim lalu dengan bermain penuh sebanyak 37 kali dari total 38 laga di Liga Spanyol. Punya fisik yang kuat dan kemampuan olah bola yang oke, Mosquera akan jadi aset jangka panjang Arsenal.
Arsenal sejauh ini belum menggaet pemain sama sekali di bursa transfer. Gelandang Real Sociedad Martin Zubimendi masih dalam proses, sekalipun kesepakatan personal sudah dicapai sejak awal tahun.
Dalam wawancara dengan Radio La Red, Otamendi menekankan keyakinannya bahwa Messi masih memiliki ambisi besar. Ia akan terus bersaing di level tertinggi.
“Jelas, saat Piala Dunia makin dekat, dia akan membuat keputusannya,” ujar Otamendi. Ia menambahkan, “Namun, saya tidak bisa membayangkan Leo akan melewatkan kesempatan ini.”
Messi, yang baru saja merayakan ulang tahun ke-38, saat ini tengah memperkuat Inter Miami di ajang FIFA Club World Cup. Dalam babak 16 besar, ia akan menghadapi mantan klubnya, PSG.
Otamendi mengenal Messi dengan sangat baik. Mereka telah bermain bersama di timnas Argentina sejak 2009. Ia menyebut bahwa tekad Messi untuk terus bersaing tidak akan pudar begitu saja, meskipun usianya sudah tidak muda.
“Leo adalah Leo, pemain terbaik sepanjang sejarah,” katanya. Ia melanjutkan, “Saat ini dia hidup dari momen ke momen, menikmati Piala Dunia Antarklub. Fokusnya adalah terus bersaing dan melihat kondisinya dari bulan ke bulan.”
Menurut Otamendi, keputusan Messi untuk tampil atau tidak di Piala Dunia 2026 akan ditentukan oleh faktor fisik, bukan mental. “Keinginannya untuk bersaing tidak akan pernah hilang. Itu sudah jadi DNA-nya. Leo itu berbeda,” tambahnya.
Meski belum membuat keputusan soal Piala Dunia, Messi terus menunjukkan performa yang mengesankan di Amerika Serikat. Ia telah mencetak 10 gol dan menyumbang enam assist dari 13 laga liga bersama Inter Miami musim ini.
Prestasinya membuat Messi terpilih sebagai Pemain Terbaik MLS bulan Mei. Ini membuktikan bahwa kualitasnya masih berada di level tertinggi.
Setelah mengangkat trofi Piala Dunia 2022 dan membawa Argentina juara Copa America 2024, Messi kini berada di posisi yang jarang dimiliki pemain mana pun. Ia bebas memilih kapan ia ingin mengakhiri kisahnya di tim nasional.
Untuk Nonton Live Streaming Bola Bisa Langsung Ke PUSAT SCORE
PUSAT SCORE – Rencana Marcus Rashford meninggalkan Manchester United menuju Barcelona menuai kritik dari mantan striker Timnas Inggris, Teddy Sheringham. Ia menilai Rashford belum pantas mendapat kesempatan bermain untuk klub sekelas Barcelona. Ini terutama setelah musim yang penuh kontroversi baginya.
Musim 2024/2025 menjadi salah satu yang paling menantang bagi Rashford. Hubungannya dengan manajer Ruben Amorim memburuk, bahkan ia sempat dipinjamkan ke Aston Villa. Meskipun sempat menunjukkan beberapa kilasan performa apik, penampilannya belum kembali ke level terbaiknya.
Sheringham menyebut rencana Rashford ke Camp Nou sebagai langkah keliru. Ia juga menilai itu tidak mencerminkan etos kerja profesional.
Ia membandingkan situasi ini dengan Pierre-Emerick Aubameyang yang dulu dicap sebagai “bad apple” di Arsenal, namun justru mendapat transfer ke klub besar.
“Kalau dia memang ingin ke Barcelona, saya benar-benar berharap itu tidak terjadi,” ujar Sheringham. Ia menambahkan, “Beberapa tahun lalu Aubameyang dianggap pengganggu di Arsenal dan tetap bisa pindah ke Barca. Sekarang Rashford, yang konon tak mau bermain setelah tanda tangan kontrak besar, justru ingin pindah ke klub sekelas itu?”
Bagi Sheringham, transfer ke klub besar seharusnya menjadi hasil dari performa dan dedikasi. Hal itu, menurutnya, bukan akibat tekanan atau sikap tidak profesional. “Kalau Anda bermain baik, silakan cari tantangan baru. Tapi tidak dengan cara seperti ini,” tegasnya.
Barcelona masih mempertimbangkan opsi meminjam Rashford. Mereka bersedia menanggung sebagian gajinya yang mencapai 370.000 pounds per pekan.
Manchester United sendiri terbuka untuk melepas sang pemain, baik melalui pinjaman berbayar atau transfer permanen. Di sisi lain, Amorim tidak berencana menjadikan Rashford sebagai pilar utama proyek musim depan.
Kondisi ini membuat negosiasi berpotensi semakin intens dalam waktu dekat. Namun, suara Sheringham bisa menjadi pengingat keras di internal United.
Ia menutup komentarnya dengan penegasan, “Saya tidak yakin Rashford bisa berkata bahwa ia merasa sudah bermain cukup bagus untuk layak pindah ke Barcelona.”
Untuk Nonton Live Streaming Bola Bisa Langsung Ke PUSAT SCORE
PUSATSCORE– Pemain naturalisasi Timnas Putri Indonesia, Felicia de Zeewu, semakin menunjukkan kemajuannya dalam beradaptasi di dalam tim. Tak hanya di atas lapangan, gelandang berdarah Belanda ini juga mulai menyatu secara sosial.
Felicia menyadari banyak hal yang perlu dipelajarinya selama berada di Indonesia. Salah satu langkah besar yang diambilnya untuk menyesuaikan diri adalah belajar bahasa Indonesia.
1. Cuaca dan skema permainan sempat mengganjal Felicia
Felicia mengakui, tak mudah menjalani masa penyesuaiannya di awal. Dia harus belajar membiasakan diri dengan cuaca panas Indonesia, tempo permainan berbeda, serta gaya komunikasi tim.
“Awalnya, kami harus beradaptasi, dengan cuaca, tempo, semua orang. Tapi, sekarang saya sudah terbiasa. Saya menikmatinya,” kata Felicia saat ditemui usai latihan di Dewa United Arena, Tangerang, Banten, Rabu (25/6/2025).
2. Belajar bahasa Indonesia demi lebih membaur
Felicia juga mulai belajar bahasa Indonesia demi lebih memahami rekan-rekan setimnya. Sebab, dengan mengerti candaan dalam bahasa Indonesia, Felicia merasa akan semakin dekat dengan rekan-rekannya. Memang, untuk sementara, dia harus didampingi penerjemah.
“Saya mengerti sebanyak mungkin. Ada penerjemah, sehingga saya bisa mengerti hampir semuanya. Saya sedang berusaha belajar bahasa Indonesia. Perkembangannya lambat, tapi saya pasti bisa,” kata Felicia.
3. Fokus bantu Timnas Putri
Felicia menegaskan kehadirannya demi membantu Timnas Putri lolos ke putaran final Piala Asia 2026. Dia tak mau Garuda Pertiwi hanya menjadi penggembira di Kualifikasi Piala Asia Wanita 2026.
“Ya, kami sudah banyak berdiskusi. Tapi, kami membicarakannya dalam tim, bukan untuk publik. Kami bersiap dan fokusnya hanya untuk menang,” kata Felicia.
PUSATSCORE– Timnas Putri Indonesia tak mau sekadar lewat di Kualifikasi Piala Asia Wanita 2026. Mereka menetapkan target tinggi dalam ajang tersebut.
Bersaing di Grup D bersama Kyrgyzstan, Taiwan, dan Pakistan, Timnas Putri berharap bisa lolos dan main di putaran final.
“Memang, target kami juara grup,” kata pelatih Timnas Putri, Satoru Mochizuki, saat ditemui jelang latihan di Dewa United Arena, Tangerang, Banten pada Rabu (25/6/2025).
1. Merasa sedikit grogi
Mochi menyatakan persiapan Timnas Putri belum sempurna jelang Kualifikasi Piala Asia Wanita 2026. Dia juga mengakui Timnas Putri masih agak grogi dengan situasi berkembang. Namun, pria asal Jepang itu merasa semuanya merupakan hal wajar.
“Kalau untuk persiapan, memang kami masih ada waktu dan belum 100 persen. Makanya, kami agak sedikit grogi. Tapi, itu hal yang bagus buat kami dalam persiapan. Jadi, sisa tiga hari, kami akan mempersiapkan diri dengan baik,” kata Mochi.
2. Buta kekuatan lawan, tapi gak masalah
Kekuatan Kyrgyzstan, Taiwan, dan Pakistan, masih belum dikenali oleh Garuda Pertiwi. Mereka memang tak pernah jumpa ketiganya di ajang resmi. Namun, hal itu tak jadi masalah buat Mochi.
“Kami belum pernah bertemu Kyrgyzstan, Pakistan dan Taiwan. Jadi, kami melakukan analisa melalui video. Tapi, kami membangun tim untuk bisa melawan tim mana pun,” ujar Mochi.
3. Tim utama sudah ada, tinggal diumumkan
Tim utama Timnas Putri sudah dikantongi oleh Mochi. Namun, hingga kini dia belum mengumumkannya. Mochi menjamin tim yang disiapkannya memiliki keseimbangan yang bagus.
Sebab, dia akan melakukan rotasi sepanjang kualifikasi lantaran jadwalnya yang padat.
“Kami mempersiapkan tim yang bisa melawan tim mana pun. Tapi, kalau pemain melakoni tiga laga beruntun pasti akan berat. Jadi, kami akan lakukan rotasi dengan baik pula untuk bisa menghadapi tiga lawan dengan baik,” kata Mochi.
Mochi berharap pula pada dukungan fans sepanjang kualifikasi nanti. Sebab, energi dari suporter akan memompa semangat para pemainnya.
“Kami ingin suporter Indonesia bisa bantu datang dan menyaksikan langsung. Sehingga, para pemain merasakan dukungan agar bisa lolos ke putaran final di Australia,” ujar Mochi.