PUSAT BOLA – Pemain muda berbakat asal Belanda, Tristan Gooijer, lagi mencuri atensi banyak pihak dengan berita yang menghebohkan. Bek muda ini dikabarkan berpotensi menguatkan Timnas Indonesia di masa depan, suatu berita yang pastinya bawa angin fresh untuk pecinta sepak bola Tanah Air.
Tristan Gooijer, yang dikala ini bermain buat klub sepak bola Belanda, diketahui mempunyai keahlian bertahan yang solid serta game yang pintar di lini balik. Berita kalau Gooijer tertarik buat membela Indonesia tiba sehabis bermacam laporan yang mengatakan kalau dirinya mempunyai generasi Indonesia dari pihak bunda.
Pihak Federasi Sepak Bola Indonesia( PSSI) dikabarkan telah mulai melaksanakan pendekatan terhadap Gooijer, mengingat kemampuan besar yang dimilikinya. Walaupun masih muda, Tristan Gooijer sudah menampilkan kualitasnya di tingkat klub, serta bila benar bergabung dengan Timnas Indonesia, dia dapat jadi bonus yang sangat berharga di lini pertahanan.
Semenjak sebagian waktu kemudian, isu pemain generasi yang mau membela Timnas Indonesia mulai mencuat ke permukaan. Sebagian pemain generasi Indonesia yang lain, semacam Jordi Amat serta Sandy Walsh, pula sukses bawa akibat positif untuk skuad Garuda. Keterlibatan Gooijer, bila terwujud, pasti saja hendak jadi langkah positif buat tingkatkan energi saing Timnas Indonesia di kancah internasional.
Walaupun masih dalam sesi dini pembicaraan, penggemar sepak bola Indonesia telah tidak tabah menantikan pertumbuhan berikutnya. Berita ini jadi viral di golongan fans Indonesia, dengan banyak yang berharap pemain muda berbakat ini hendak lekas merasakan suasana pertandingan internasional bersama Timnas Indonesia.
PSSI pasti tidak hendak membuang peluang ini begitu saja, terlebih dengan terdapatnya peluang buat menguatkan regu dengan pemain yang mempunyai pengalaman serta mutu bertarung di Eropa. Ke depannya, bila Tristan Gooijer memutuskan buat membela Timnas Indonesia, dia dapat membagikan donasi signifikan dalam menguatkan pertahanan serta membagikan kedalaman pada lini balik Timnas Garuda.
Untuk para pecinta sepak bola Tanah Air, ini merupakan berita yang sangat menggembirakan, serta harapannya, Gooijer bisa lekas merasakan panggilan membela Indonesia di ajang internasional.
PUSAT BOLA – Raphinha diistirahatkan oleh Barcelona pada dua laga terakhir. Kini Barca harap-harap cemas menunggu perkembangan kabar kondisinya. Raphinha tak dibawa oleh Pelatih Barca Hansi Flick saat menjamu Osasuna pada Jumat (28/3/2025) lalu. Pemain 28 tahun itu diistirahatkan usai melalui perjalanan panjang sehabis membela timnas Brasil dan laga digelar terlalu mepet dengan jeda internasional.
Ia kemudian masuk bangku cadangan di laga berikutnya melawan Real Betis. Tapi lagi-lagi tak dimainkan, dengan Flick mengungkap sang pemain masih butuh istirahat.
Barcelona kini menunggu dengan penuh harap pemainnya itu bisa comeback melawan Atletico Madrid di Metropolitano, Kamis (3/4/2025) dini hari WIB. Partai leg kedua semifinal Copa del Rey itu berada dalam kedudukan imbang 4-4.
“Saya berbicara dengannya saat turun minum untuk melihat apakah dia bisa memainkan beberapa menit. Dia sangat jujur dan bilang kalau dia sedang kurang enak badan,” kata Flick dikutip Football Espana.
PUSAT BOLA – PSSI kabarnya akan menambah pemain naturalisasi baru untuk Timnas Indonesia. Satu nama yang jadi bidikan yakni pemain Ajax Amsterdam, Tristan Gooijer. Tristan Gooijer bermain sebagai bek untuk klub raksasa Belanda, Ajax Amsterdam. Pemain berusia 20 tahun itu dipinjamkan ke klub yang diperkuat Eliano Reijnders, PEC Zwolle, pada Agustus 2024 hingga akhir musim ini.
Di level internasional, Gooijer pernah membela tim kelompok umur Belanda. Dia belum pernah tampil di kancah senior bersama Oranje dan berpeluang pindah kewarganegaraan.
Gooijer memiliki darah Indonesia dari neneknya yang berasal dari Maluku. Statusnya tersebut membuatnya punya kans tampil berseragam Timnas Indonesia di level senior.
Melansir media Belanda Voetbal Primeur, PSSI sudah menghubungi Tristan Gooijer untuk kemungkinan naturalisasi. Federasi berharap bek kelahiran Blaricum, Belanda, jadi amunisi baru untuk skuad Garuda.
Gooijer sebelumnya telah menyatakan minatnya membela Timnas Indonesia. Dia tak menampik adanya peluang membela negara tanah air leluhurnya tersebut.
“Saya sangat menghormati cara sepakbola dialami di Indonesia dan saya melihat pertumbuhan yang dialami oleh tim nasional. Saya tidak mengesampingkan apa pun untuk masa mendatang,” kata Gooijer, dilansir dari Voetbal Primeur.
Ajakan untuk Tristan Gooijer gabung Timnas Indonesia sebelumnya pernah dilontarkan rekan setimnya di PEC Zwolle, Eliano Reijnders. Dia menuliskan itu dalam unggahan di Instastory.
“Tristan come to Indonesia,” tulis Eliano Reijnders sambil mengunggah foto Tristan Gooijer di Instastory.
Meski berganti pelatih dari Thiago Motta ke Vincenzo Italiano, Bologna masih menjadi kuda hitam yang diwaspadai, khususnya di kancah domestik 2024/2025. Bukan tanpa alasan, tim asal Emilia-Romagna ini mampu menghiasi papan atas dengan menduduki posisi keempat hingga pekan ke-29 di kasta tertinggi Liga Italia. Selain itu, I Rossoblu juga masuk ke babak semifinal Coppa Italia.
Bologna sendiri sanggup membentuk komposisi skuad yang berisikan talenta berbakat dari berbagai negara. Tercatat 28 nama yang telah terdaftar, ternyata terdapat 3 pemain Swiss yang meniti karier bersama I Rossoblu. Penggawa Rossocrociati tersebut diplot menambah kedalaman kekuatan di lini tengah dan depan. Berikut daftar pesepak bola yang dimaksud dan sumbangsihnya untuk tim asal Emilia-Romagna ini per 27 Maret 2025.
1. Remo Freuler bisa menjalankan tugas gelandang tengah dan gelandang bertahan
Tak jauh berbeda dari sebelumnya, Remo Freuler masih sulit tergantikan dari daftar starter Bologna. Bukan tanpa alasan, kehadirannya mampu menjalankan tugas sebagai gelandang tengah dan gelandang bertahan sesuai skema taktik. Ini membuatnya memperoleh banyak menit bermain. Dia bahkan beberapa kali dipercaya mengemban jabatan kapten tim asal Emilia-Romagna tersebut. Freuler sendiri tampil dalam 37 pertandingan dengan mengemas 2 assist hingga pekan ke-37 di semua kompetisi 2024/2025.
Remo Freuler pertama kali memperkuat Bologna dengan status pinjaman dari Nottingham Forest pada tenggat waktu musim panas 2023. Talenta berkebangsaan Swiss ini langsung menjelma sebagai sosok kunci sehingga sering dipasang mewarnai daftar starter. Dirinya mampu menambah kedalaman kekuatan, khususnya di lini tengah I Rossoblu.
Berkat rekam jejak selama masa peminjaman, Bologna membuat keputusan untuk membeli permanen Remo Freuler dari Nottingham Forest pada musim panas 2024. Dirinya ditebus seharga 1,9 juta euro atau sekitar Rp34 miliar dan mendapat kontrak yang berlaku sampai 2026. Sementara ini, gelandang yang kini berusia 32 tahun tersebut mencatatkan total kontribusi sebanyak 71 kali dengan mencetak 1 gol dan 3 assist.
2. Michel Aebischer sempat absen cukup lama karena cedera adductor pada 2024/2025
Setelah membangun karier di BSC Young Boys, Michel Aebischer dipinjamkan ke Bologna pada musim dingin 2022. Pesepak bola berkebangsaan Swiss ini ternyata sering memulai laga sebagai pelapis dalam skema taktik tim asal Emilia-Romagna tersebut. Meski begitu, kehadirannya meningkatkan pilihan rotasi karena sanggup menjalankan beberapa tugas di lini tengah.
Bologna kemudian mendatangkan Michel Aebischer secara permanen dari BSC Young Boys pada musim panas 2022. Pesepak bola kelahiran Fribourg ini dibeli seharga 3 juta euro atau sekitar Rp53,6 miliar dan menyisakan kontrak yang berlaku sampai 2027. Aebischer sendiri cukup sering mendapat kesempatan tampil sejak menit pertama karena sanggup mengisi beberapa tugas di lini tengah dan depan I Rossoblu.
Michel Aebischer masih menambah kedalaman kekuatan sehingga beberapa kali dipasang sejak menit pertama bersama Bologna. Sayangnya, dia sempat absen cukup lama karena menderita cedera adductor. Selepas pulih, pemain bertinggi 183 cm tersebut diplot sebagai pelapis. Hingga pekan ke-29, dirinya baru membuat sepuluh penampilan di berbagai ajang 2024/2025. Sementara ini, Aebischer membuat total kontribusi sebanyak 96 kali dengan mencetak 1 gol dan 2 assist.
3. Dan Ndoye sulit tergusur dari daftar starter karena bisa menjalankan posisi penyerang sayap
Dan Ndoye masih menyuguhkan sumbangsih penting terhadap skema permainan Bologna. Talenta berkebangsaan Swiss tersebut sulit tergusur dari daftar stater. Selain penyerang sayap kanan, dia juga sering ditugaskan sebagai penyerang sayap kiri I Rossoblu. Hingga pekan ke-29, Ndoye sendiri telah diberikan kesempatan sebanyak 33 laga dengan mengukir 7 gol dan 3 assist di semua kompetisi 2024/2025.
Hanya singkat membela FC Basel, Dan Ndoye sepakat berlabuh ke Italia untuk menerima tawaran bergabung Bologna pada musim panas 2023. Pemain kelahiran Nyon tersebut ditebus seharga 10,15 juta euro atau sekitar Rp181,4 miliar. Selain itu, dirinya juga telah menandatangani kontrak yang berlaku sampai 2027 bersama I Rossoblu.
Tak butuh waktu adaptasi lama, Dan Ndoye sukses mengamankan tempat di skuad utama Bologna. Kehadirannya ternyata memperkaya opsi rotasi karena mampu mengisi beberapa tugas di lini depan dan tengah sesuai kebutuhan tim. Sementara ini, dia mengemas 9 gol dan 4 assist dari total 67 pertandingan.
Ketiga pemain berkebangsaan Swiss di atas meniti karier bersama Bologna 2024/2025. Remo Freuler dan Dan Ndoye menjalankan tugas penting sehingga sulit tergantikan dari skuad utama. Sementara, Michel Aebischer minim menit bermain karena sempat berkutat dengan cedera adductor.
Barcelona berpeluang besar menjuarai LaLiga Spanyol 2024/2025. Hingga pekan ke-29, tim besutan Hansi Flick masih menduduki puncak klasemen. Dengan musim yang menuju akhir, Barcelona perlu menjaga konsistensi dalam meraih kemenangan agar dapat mengangkat trofi.
LaLiga sendiri menyisakan sembilan pertandingan lagi menuju akhir musim. Dengan ambisi juara yang diusung Barcelona, lawan-lawan tangguh pun akan dihadapi. Tim-tim berikut ini berpotensi bakal memberikan kesulitan bagi Barcelona untuk mewujudkan ambisi juara. Setidaknya, ada tiga laga sulit yang harus dihadapi Barcelona pada sisa musim 2024/2025.
1. Barcelona bakal bertarung juara di El Clasico menghadapi Real Madrid
Barcelona mesti menerima kunjungan Real Madrid pada pekan ke-35 LaLiga 2024/2025. Bentrokan bertajuk El Clasico ini berpotensi bakal memengaruhi persaingan gelar juara musim ini. Kedua tim akan bertarung di Estadi Olympic Lluis Companys, Minggu (11/5/2025).
Melihat posisi klasemen hingga pekan ke-29, Barcelona hanya unggul tiga angka dari Real Madrid yang ada di bawahnya. Sebelum bertemu Real Madrid, Barcelona perlu tetap menang agar keunggulan poin tetap terjaga. Ini bakal menjadi tantangan tersendiri bagi Barcelona.
Pasalnya, baik Barcelona dan Real Madrid sama-sama berpeluang menyapu bersih laga dengan kemenangan sebelum bertemu. Lawan-lawan yang dihadapi kedua tim berada di papan bawah sehingga persaingan ketat akan terus terjaga. Meski bermain di markas sendiri, Barcelona perlu hati-hati agar tidak terpeleset ketika berhadapan dengan Real Madrid nantinya.
Pertemuan perdana pada Agustus 2024 lalu, Barcelona berhasil meraih kemenangan di kandang Real Madrid. Kala itu, Barcelona mempermalukan Real Madrid di Santigao Bernabeu dengan skor 2-1. Hasil ini membuat El Clasico nanti berpotensi bakal sengit demi bisa juara.
2. Barcelona akan menjamu Villarreal di Estadi Olympic Lluis Companys
Potensi duel ketat akan dihadapi Barcelona ketika menjamu Villarreal pada pekan ke-37 LaLiga 2024/2025. Pertemuan kedua tim ini dihelat di Estadi Olympic Lluis Companys, Minggu (18/5/2025). Pertarungan ini bisa saja menjadi penentu juara bagi Barcelona.
Andai Barcelona menang atas Real Madrid, potensi juara sangat besar. Namun, laga ini tidak akan mudah bagi Barcelona. Sebab, Villarreal tengah berambisi menembus empat besar agar lolos ke Liga Champions Eropa. Laga ini berpotensi memberikan kesulitan bagi Barcelona.
Menilik pertemuan perdana pada September 2024 lalu, Barcelona tentu diunggulkan. Saat itu, Barcelona menghajar Villarreal di markasnya dengan skor 5-1. Dengan tren positif Barcelona saat ini, maka tiga poin berpeluang besar didapatkan dengan mengalahkan Villarreal.
3. Barcelona bakal bertandang ke markas Athletic Bilbao pada pekan pemungkas LaLiga 2024/2025
Barcelona akan menghadapi Athletic Bilbao pada laga terakhir LaLiga 2024/2025. Laga ini bakal menjadi penutup yang manis bagi Barcelona jika sudah menentukan juara. Namun, pertarungan ini bisa menjadi hidup mati dalam penentuan titel juara pada akhir musim.
Bentrokan kedua tim ini digelar di Estadio de San Mames, Minggu (25/5/2025). Barcelona tentu diunggulkan pada laga ini. Namun, Athletic Bilbao bakal menyulitkan sebab bermain di kandang sendiri. Barcelona tetap perlu waspada demi bisa menutup musim dengan kemenangan.
Jika melihat pertemuan perdana pada awal musim Agustus 2024 lalu, Barcelona harus bersusah payah meraih kemenangan. Barcelona mengalahkan Athletic Bilbao dengan skor 2-1 pada laga yang dihelat Estadi Olympic Lluis Companys. Dengan kondisi tersebut, maka potensi Barcelona untuk menang sangat besar meski bertanding di markas Athletic Bilbao.
Tiga lawan di atas bakal krusial bagi Barcelona pada pengujung musim LaLiga 2024/2025. Langkah Barcelona akan lebih mudah jika bisa konsisten meraih kemenangan sebelum bertemu lawan-lawan di atas. Jika belum, maka persaingan juara yang melibatkan Barcelona dengan tim-tim lain bakal seru hingga akhir musim. Akankah Barcelona bisa juara? Patut ditunggu.
PUSATSPORT , Mohamed Salah adalah salah satu penyerang paling mematikan di Liga Primer Inggris. Sejak bergabung dengan Liverpool pada 2017, ia telah membawa Liverpool meraih berbagai gelar juara seperti Liga Champions 2018/2019 dan Premier League 2019/2020. Hingga Maret 2025, ia telah mencatatkan 392 penampilan, mencetak 243 gol, dan membuat 110 assist.
Striker Timnas Mesir ini telah banyak membobol gawang lawan selama berseragam The Reds. Menariknya, dalam wawancara singkat dengan Sky Sports, Salah menyebutkan empat kiper terbaik yang pernah ia hadapi. Menurut Salah keempat kiper ini memiliki keunikan masing-masing seperti refleks, kepemimpinan, sampai pengalaman panjang.
1. Iker Casillas menjadi kiper pertama yang disebutkan oleh Mohamed Salah
Iker Casillas adalah nama pertama yang disebut oleh Salah dalam daftar ini. Mantan kapten Real Madrid ini memang sudah dikenal sebagai salah satu penjaga gawang terbaik dalam sejarah sepak bola. Menurut Salah, dia memiliki refleks luar biasa dan jiwa kepemimpinan yang kuat di bawah mistar gawang.
Salah pertama kali menghadapi Casillas ketika sang kiper sudah membela Porto. Meski tidak berjumpa saat masa prime Casillas di Real Madrid, Salah tetap mengakui kehebatannya. “Saya bermain melawannya ketika dia masih di Porto, bukan di Real Madrid. Anda bisa melihatnya berbicara di belakang (kepemimpinan) kepada para pemain,” ujar Salah kepada Sky Sports.
Casillas mengakhiri kariernya di Porto saat usianya 39 tahun. Dikutip dari BBC Sports, alasan eks kiper Timnas Spanyol itu pensiun karena adanya masalah kesehatan pada 2020. Sepanjang kariernya, Casillas banyak mendapatkan berbagai macam trofi bergengsi seperti 3 gelar Liga Champions, 5 gelar LaLiga, 2 trofi Euro, sampai 1 Piala Dunia bersama Timnas Spanyol.
2. Gianluigi Buffon sering melawan Mohamed Salah saat bermain di Serie A
Nama berikutnya dalam daftar Salah adalah Gianluigi Buffon. Kiper legendaris asal Italia ini memiliki pengalaman panjang dan telah bermain di level tertinggi selama hampir tiga dekade. Selain itu, Ia juga menjadi bagian penting dalam kemenangan Italia pada Piala Dunia 2006 yang berlangsung di Jerman.
Salah sering menghadapi Buffon saat masih bermain di Serie A bersama Fiorentina dan AS Roma. “Ketika saya bermain melawan Buffon di Italia, dia luar biasa. Perasaan ketika Anda berhadapan dengannya. Sungguh luar biasa. Karier yang ia miliki, memenangkan segalanya dalam sepak bola, sungguh sulit dipercaya,” ungkap Salah.
Buffon akhirnya pensiun pada tahun 2023 setelah hampir 30 tahun berkarier. Sepanjang kariernya, ia meraih banyak gelar bergengsi bersama Timnas Italia dan juga klub-klub top Eropa lainnya. Beberapa trofi yang didapatkan Buffon, yaitu 10 gelar juara Serie A bersama Juventus, 1 piala Liga Europa bersama Parma, 1 gelar juara Ligue 1 bersama PSG, dan 1 trofi Piala Dunia bersama Timnas Italia.
3. Alisson Becker menjadi kiper pertama yang memenangkan Yashin Trophy pada 2019
Nama ketiga yang disebut Salah adalah Alisson Becker, rekan setimnya di Liverpool. Meskipun kini menjadi rekan satu tim, Salah pernah menghadapi Alisson saat masih bermain di Serie A. Keduanya sempat bermain di Italia sebelum akhirnya sama-sama bergabung dengan The Reds hingga musim ini.
Pertemuan tersebut terjadi saat Salah masih bermain untuk Fiorentina dan Allison berseragam AS Roma. Alisson dikenal sebagai kiper yang memiliki refleks luar biasa dan kemampuan distribusi bola yang baik. Ia juga menjadi penjaga gawang pertama yang memenangkan Yashin Trophy, penghargaan untuk kiper terbaik dunia, pada 2019.
Saat ini, Alisson masih menjadi andalan Liverpool dan tim nasional Brasil. Di usianya yang ke-32, ia masih memiliki waktu yang panjang untuk bermain di level tertinggi sebelum akhirnya memilih gantung sarung tangan. Hingga akhir Maret 2025, ia sudah mengemas 291 pertandingan bersama Liverpool dan telah menciptakan 126 nirbobol selama 7 musim di Anfield.
4. Manuel Neuer mengemas 881 pertandingan sejak debut pada 2005 per Maret 2025
Terakhir, Salah menyebut Manuel Neuer, sebagai kiper terbaik yang pernah ia hadapi. Neuer sendiri merupakan pelopor gaya bermain sweeper-keeper yang banyak diadopsi oleh kiper modern. Neuer telah memenangkan banyak gelar bersama Bayern Munich, termasuk 11 trofi Bundesliga dan dua Liga Champions.
Meski Salah tidak pernah bermain di Bundesliga Jerman, tapi, ia beberapa kali menghadapi Neuer di Liga Champions. Pertemuan tersebut terjadi saat masih membela Fiorentina, AS Roma, dan Liverpool. Kiper yang kini berusia 39 tahun itu telah menjadi legenda Bayern Munchen maupun Timnas Jerman. Sejak debut pada 2005 bersama Schalke, Neuer telah bermain 881 pertandingan dan membuat 393 nirbobol bersama Schalke, Bayern Munchen, dan Timnas Jerman per Maret 2025.
“Saya tidak bisa memilih satu, jadi saya akan memberikan empat: Casillas, Buffon, Alisson, Neuer. Saya yakin ada banyak penjaga gawang hebat lainnya, namun saya lupa saat ini. Sulit untuk memilih yang mana,” tutup Salah saat diwawancarai oleh Sky Sports.
Saat ini, masa depan Salah di Anfield masih belum pasti. Kontraknya akan berakhir pada musim panas 2025. Salah bersama dengan Virgil van Dijk dan Trent Alexander-Arnold berada di ambang pintu keluar Liverpool.
PUSATSPORT , Ethan Nwaneri begitu mencuri perhatian bersama Arsenal pada musim 2024/2025. Padahal, winger kidal tersebut baru genap berusia 18 tahun pada 21 Maret 2025 silam.
Sejumlah rekor berhasil dipecahkan oleh pemain dengan postur tubuh setinggi 1,76 meter ini sebelum berulang tahun yang ke-18. Setidaknya, ada enam rekor yang mampu dibuat olehnya. Apa saja rekor-rekor tersebut? Berikut ulasan lengkapnya.
1. Pemain Arsenal dengan jumlah gol terbanyak sebelum berusia 18 tahun
Sebelum resmi berusia 18 tahun, Ethan Nwaneri sudah mengoleksi delapan gol untuk Arsenal. Jumlah tersebut membuatnya menjadi pemain The Gunners dengan gol terbanyak sebelum mencapai usia 18 tahun. Nwaneri menyamai rekor milik John Radford yang juga mencetak delapan gol untuk Arsenal sebelum berusia 18 tahun pada 1962.
Nwaneri membuka keran golnya bersama Arsenal dengan mencetak brace ke gawang Bolton Wanderers pada babak ketiga Piala Carabao 2024/2025 (25 September 2024). Pada babak selanjutnya (30 Oktober 2024), ia mencetak satu gol ke gawang Preston North End. Nwaneri lantas mencetak gol pertamanya di English Premier League (EPL) ke gawang Nottingham Forest pada 23 November 2024.
Pada 4 Januari 2025, pemain bernomor pungung 53 ini membobol gawang Brighton & Hove Albion. Ia mencetak gol debut di Liga Champions Eropa (UCL) ke gawang Girona pada 29 Januari 2025. Nwaneri menyumbang satu gol saat Arsenal membantai Manchester City dengan skor 5-1 pada 2 Februari 2025. Gol terakhirnya sebelum berusia 18 tahun dibuat ke gawang PSV Eindhoven pada 4 Maret 2025.
. Berada di urutan kedua sebagai pemain tim Inggris dengan jumlah gol terbanyak sebelum berusia 18 tahun
Dengan delapan gol yang sudah dicetaknya, Ethan Nwaneri sekaligus masuk daftar pemain tim Inggris yang mengoleksi jumlah gol terbanyak di semua kompetisi sebelum berusia 18 tahun. Nwaneri hanya kalah dari Wayne Rooney dan Michael Owen. Dua legenda Timnas Inggris itu sama-sama mencetak sembilan gol sebelum berusia 18 tahun.
Owen melakukannya bersama Liverpool pada 1997/1998. Itu merupakan musim keduanya bermain di level senior. Sementara, Rooney mengukirnya bersama Everton pada 2003/2004. Seperti Owen, itu juga adalah musim keduanya berkiprah di level senior. Sebagai tambahan, itu merupakan musim terakhir Rooney membela Everton sebelum pindah ke Manchester United.
3. Pemain termuda ketiga yang mencetak gol pada fase gugur Liga Champions
Gol terakhir yang dibuat oleh Ethan Nwaneri sebelum berusia 18 tahun dicetak ke gawang PSV Eindhoven pada 4 Maret 2025. Saat itu, Arsenal membantai PSV Eindhoven dengan skor 7-1 dalam pertandingan leg pertama babak perempat final UCL 2024/2025. Lewat gol tersebut, Nwaneri pun sahih menjadi pemain termuda ketiga yang mampu mencetak gol pada fase gugur UCL.
Saat itu, ia berusia 17 tahun 348 hari. Jude Bellingham berada di atas Nwaneri dengan usia 17 tahun 289 hari saat mencetak gol untuk Borussia Dortmund ke gawang Manchester City pada leg kedua babak perempat final UCL 2020/2021 (14 April 2021). Sementara, rekor pencetak gol termuda pada fase gugur UCL masih dipegang oleh Bojan Krkic yang berusia 17 tahun 217 hari saat membobol gawang FC Schalke bersama Barcelona pada leg pertama babak perempat final UC 2007/2008 (1 April 2008).
4. Pemain termuda yang mencetak gol dalam dua pertandingan beruntun di Liga Champions
Dalam pertandingan melawan PSV Eindhoven (4 Maret 2025), selain mampu menasbihkan diri sebagai pemain termuda ketiga yang berhasil mencetak gol pada fase gugur UCL, Ethan Nwaneri juga mencetak satu rekor lain. Ia resmi menjadi pemain termuda yang mampu mencetak gol dalam dua pertandigan beruntun di kompetisi ini. Sebelumnya, Nwaneri mencetak satu gol saat Arsenal mengalahkan Girona dengan skor 2-1 pada 29 Januari 2025.
5. Pencetak gol termuda kesembilan di English Premier League
Ketika mencetak gol debutnya di EPL ke gawang Nottingham Forest (23 November 2024), Ethan Nwaneri sedang berusia 17 tahun 247 hari. Hasilnya, ia pun menempati peringkat kesembilan sebagai pencetak gol termuda di kompetisi teratas sepak bola Inggris ini. Nwaneri berada di bawah James Vaughan (16 tahun 270 hari), James Milner (16 tahun 356 hari), Wayne Rooney (16 tahun 360 hari), Cesc Fabregas (17 tahun 113 hari), Michael Owen (17 tahun 143 hari), Andy Turner (17 tahn 166 hari), Federico Macheda (17 tahun 226 hari), dan Lewis Miley (17 tahun 229 hari).
6. Pemain termuda dalam sejarah kompetisi teratas di Inggris
Rekor pertama dan yang paling mentereng yang dibuat Ethan Nwaneri sebelum berusia 18 tahun tercipta saat ia masih berusia 15 tahun. Nwaneri resmi tercatat sebagai pemain termuda yang pernah tampil di kompetisi teratas di Inggris pada usia tersebut. Ia mencatatkan debut di EPL ketika masih berusia 15 tahun 181 hari. Saat itu, Nwaneri bermain sebagai pengganti dalam pertandingan melawan Brentford.
Nwaneri baru memulai kariernya bersama Arsenal. Namun, ia sudah berhasil memecahkan sejumlah rekor sebelum genap berusia 18 tahun. Mampukah Nwaneri mendapatkan karier yang sukses dan langgeng di jagat sepak bola dunia?
PUSATSPORT , Atalanta bakal berkunjung ke markas Fiorentina pada pekan ke-30 Serie A Italia 2024/2025. Kedua tim bentrok di Stadio Artemio Franchi, Minggu (30/3/2025) pukul 20:00 WIB. Pertandingan ini berpotensi menyuguhkan duel yang seru dan ketat dari kedua tim.
Fiorentina dan Atalanta sama-sama mengusung misi menang. Bagi Fiorentina, tambahan tiga poin bakal membuka peluang mereka untuk finis empat besar. Sementara, kemenangan untuk Atalanta bakal lebih krusial. Pasalnya, Atalanta perlu menang untuk tetap berada dalam jalur persaingan juara. Namun, laga ini tentu tak mudah bagi Atalanta sebab berstatus tim tamu.
Dalam beberapa musim terakhir, Atalanta kesulitan menang ketika bertamu ke Fiorentina. Jelang duel kedua tim, begini tiga lawatan terakhir Atalanta ke markas Fiorentina di Serie A.
1. Atalanta takluk ketika mengunjungi markas Fiorentina pada 2021/2022
Atalanta dan Fiorentina bentrok di Stadio Artemio Franchi pada pekan ke-25 Serie A 2021/2022. Bertindak sebagai tim tamu, Atalanta menderita kekalahan dari Fiorentina. Atalanta harus mengakui keunggulan Fiorentina usai takluk dengan skor tipis 0-1.
Pertandingan sejatinya berlangsung dengan saling jual beli serangan. Baik Atalanta maupun Fiorentina sama-sama menyerang. Namun, solidnya pertahanan kedua tim membuat tidak ada gol yang tercipta pada babak pertama. Alhasil, skor kacamata menghiasi jeda babak.
Memasuki babak kedua, Fiorentina tampil lebih menekan. Hasilnya, tuan rumah mencetak gol melalui Krzysztof Piatek menit 56. Atalanta yang kebobolan berusaha untuk menyamakan kedudukan. Namun, Fiorentina bermain lebih solid demi mempertahankan keunggulan. Hingga akhir laga, Atalanta gagal membuat gol dan Fiorentina mendulang tiga poin.
2. Pada 2022/2023, Atalanta mencuri satu poin dari markas Fiorentina usai bermain imbang 1-1
Atalanta bertamu ke markas Fiorentina pada pekan ke-30 Serie A 2022/2023. Pertemuan ini merupakan partai perebutan zona Eropa bagi kedua tim. Atalanta berhasil mencuri satu poin setelah berhasil menahan imbang Fiorentina di markasnya dengan skor 1-1.
Bertindak sebagai tim tamu, Atalanta langsung bermain menyerang pada awal babak pertama. Tim asuhan Gian Piero Gasperini beberapa kali melancarkan serangan ke pertahanan Fiorentina. Hasilnya, Joakhim Maehle membawa Atalanta unggul berkat golnya menit 37. Keunggulan satu gol ini dipertahankan Atalanta hingga babak pertama selesai.
Selepas jeda, Fiorentina yang tertinggal tancap gas melancarkan serangan. Arthur Cabal mampu menyamakan skor setelah mencetak gol melalui penalti menit 53. Skor 1-1 ini membuat kedua tim bermain ngotot. Fiorentina bermain lebih menekan, tetapi Atalanta berhasil tampil solid di lini pertahanan. Alhasil, kedua tim harus puas berbagai poin setelah bermain imbang.
3. Atalanta gagal menaklukkan perlawanan sengit Fiorentina pada 2023/2024
Kunjungan terakhir Atalanta ke markas Fiorentina terjadi pada pekan keempat Serie A 2023/2024. Atalanta yang bertamu gagal mendulang tiga poin setelah takluk dari Fiorentina. Atalanta harus mengakui keunggulan tuan rumah usai kalah dengan skor 2-3.
Duel ketat disuguhkan kedua tim sejak awal laga. Atalanta mengejutkan tuan rumah ketika Teun Koopmeiners mencetak gol menit 20 . Berselang 15 menit, Fiorentina mampu menyamakan skor melalui Giacomo Bonaventura. Jelang turun minum, Lucas Martinez Quarta membawa Fiorentina berbalik memimpin usai golnya menit 45. Fiorentina unggul 2-1 saat jeda babak.
Pada babak kedua, Atalanta berusaha menyamakan skor. Ademola Lookman membawa laga kembali berimbang setelah mencetak gol untuk Atalanta menit 53. Fiorentina kemudian bereaksi dengan menciptakan gol balasan melalui Christian Kouame. Hingga akhir laga, Atalanta tak bisa menyamakan skor sehingga Fiorentina sukses meraih kemenangan.
Menilik riwayat pertemuan di atas, Atalanta belum pernah menang. Dengan ambisi juara pada musim ini, Atalanta bakal bertarung demi tiga poin. Namun, Atalanta harus tetap waspada agar tidak kembali terpeleset dengan gagal menang di kandang Fiorentina. Ini membuat pertemuan pada akhir pekan nanti berpotensi sengit. Menurutmu, siapa yang akan menang dalam edisi terbaru nanti?
PUSATSPORT , Napoli meminjam Noah Okafor dari AC Milan pada Januari 2025 lalu. Pemain berpaspor Swiss ini akan berada di Stadio Diego Armando Maradona hingga akhir musim 2024/2025. Kedatangannya ini bertujuan meningkatkan daya gedor serangan Napoli pada sisa musim.
Dengan karier baru ini, Okafor memilih memakai nomor punggung 9. Pemilihan nomor ini merupakan yang pertama dalam kariernya. Sebelumnya, ia mengenakan nomor punggung 17 di AC Milan. Dengan nomor tersebut, ia diharapkan bisa membantu Napoli tampil lebih produktif.
Sebelum Noah Okafor, terdapat lima pemain yang menggunakan nomor punggung 9 Napoli per Maret 2025. Siapa saja mereka dan seperti apa kontribusinya? Simak berikut ini.
1. Victor Osimhen menjadi mesin gol dan membawa Napoli menjuarai Serie A 2022/2023
Victor Osimhen merupakan salah satu penyerang nomor 9 ikonis yang dimiliki Napoli. Ia berada di Naples selama 4 tahun pada 2020–2024. Pemain berpaspor Nigeria ini mampu tampil tajam dengan kontribusi 76 gol dan 12 assist dari 136 laga di lintas kompetisi.
Ketajamannya tersebut menjadi kunci kesuksesan Napoli menjuarai Serie A Italia 2022/2023. Osimhen tampil ganas dengan menyabet top skor melalui gelontoran 26 golnya. Meski menjadi andalan di Napoli, ia dipinjamkan kepada Galatasaray pada 2024/2025.
Ada banyak faktor yang mendasari kepindahannya ke klub raksasa Turki tersebut. Mulai dari faktor internal, manajemen, pergantian pelatih, hingga saga transfer membuatnya dikeluarkan dari skuad. Pada musim panas 2025 mendatang, ia berpotensi dijual oleh Napoli.
2. Fernando Llorente gagal bermain maksimal bersama Napoli
Fernando Llorente berlabuh ke Napoli pada musim panas 2019. Ia bergabung secara bebas transfer setelah kontraknya yang habis bersama Tottenham Hotspur. Ia memilih menggunakan nomor punggung 9 pada awal kedatangannya, tetapi kemudian berganti menjadi 18.
Sayangnya, kiprah Llorente di Naples tak begitu impresif. Ia hanya bertahan di Napoli selama 1,5 tahun dengan hanya berkontribusi 4 gol dan 1 assist dari 29 laga. Dengan performa yang tak mengesankan ini, Napoli menjualnya kepada Udinese pada Januari 2021.
3. Simone Verdi kesulitan mencetak gol ketika memperkuat Napoli
Simone Verdi direkrut Napoli dari Bologna pada musim panas 2019. Napoli mendatangkannya setelah performa impresif di Bologna. Pada musim 2018/2019, ia mencetak 10 gol dan 10 assist dari 34 laga. Penampilan ini yang membuat Napoli kepincut membelinya.
Nomor punggung 9 lalu dipilih oleh Verdi, sama seperti di Bologna. Sayangnya, performanya tak sesuai harapan. Pada musim perdananya, ia hanya membuat 3 gol dan 3 assist dari 23 laga. Penampilan yang buruk ini membuat Napoli melepasnya pada musim panas 2020.
4. Gonzalo Higuain merupakan sosok ikonis sebagai mesin gol Napoli
Gonzalo Higuain pernah menggebrak sepak bola Italia bersama Napoli. Pemain yang ikonis dengan nomor 9 ini membela Napoli hanya selama 3 tahun pada 2013–2016. Meski tak begitu lama, sosok asal Argentina ini menjelma sebagai striker prolifik di Naples.
Pada musim perdananya, Higuain berperan penting terhadap keberhasilan Napoli menjuarai Coppa Italia. Ia menjadi sosok kunci kompetitifnya Napoli selama 3 musim. Pada musim terakhirnya, ia menyamai rekor sebagai pencetak gol terbanyak Serie A dengan torehan 36 gol. Secara keseluruhan, ia membukukan 91 gol dan 26 assist dari 146 laga di lintas kompetisi.
5. Emanuele Calacio tampil cukup apik sebagai striker Napoli
Emanuele Calacio membela Napoli dalam dua periode berbeda, yakni pada 2005–2008 dan 2012–2013. Selain pernah menggunakan nomor 9, ia juga pernah mengenakan nomor 11, 32, dan 82. Kiprahnya apik sebagai seorang striker. Namun, ia lebih baik pada periode pertamanya.
Secara keseluruhan, Calacio menorehkan 44 gol dan 4 assist dari 136 pertandingan di seluruh ajang. Gelontoran gol tersebut mayoritas dibuat pada periode pertama. Saat itu, ia tampil sebagai andalan di lini serangan ketika Napoli masih berkompetisi di Serie C dan Serie B.
Dari para pemain di atas, tak banyak yang mampu tampil tajam bersama Napoli. Kini, Noah Okafor perlu membuktikan kualitasnya sebagai pemain depan. Ia diharapkan dapat meningkatkan produktivitas gol Napoli dan membantu bersaing juara di Serie A 2024/2025.
PUSAT BOLA – Cedera lutut Alphonso Davies bikin Bayern Munich berang. Klub Bavaria itu berniat menuntut Timnas Kanada. Duh! Bayern mendapat kabar buruk selepas Davies membela Kanada di CONCACAF Nations League. Bek 24 tahun itu pulang dengan membawa cedera ligamen lutut usai mengalahkan Amerika Serikat 2-1 di perebutan tempat ketiga.
Dia cuma main 12 menit sebelum digantikan Niko Sigur. Cedera itu membuat Davies harus naik meja operasi dan diperkirakan absen minimal 6-9 bulan.
Alhasil, Davies harus menuntaskan musim lebih cepat dan juga melewatkan Piala Dunia Antarklub. Cedera ini tentu merugikan Bayern yang begitu mengandalkan Davies.
Apalagi cedera ACL seperti ini membuat pemain tidak bisa buru-buru merumput dan terkadang membutuhkan waktu pemulihan yang lama, baik fisik maupun mental.
Itulah mengapa Bayern berang bukan main dengan Timnas Kanada yang dianggap tidak bisa menjaga kondisi fisik Davies dengan baik. Padahal Davies musim ini kerap diganggu cedera.
“Kami meminta adanya investigasi serius dari Timnas Kanada atas cedera itu dan akan mengajukan tuntutan hukum,” ujar CEO Bayern Jan-Christian Dreesen kepada BILD.
“Menurut kami, menerbangkan pemain dengan cedera lutut selama 12 jam tanpa adanya tindakan medis itu, benar-benar kelalaian dan melanggar aturan medis,” sambungnya.
“Menurut kami, memainkan Davies yang sudah mengalami cedera otot sebelum laga, itu benar-benar tidak bertanggung jawab.”
Alphonso Davies nyaris tidak tergantikan di pos kiri pertahanan Bayern di era Vincent Kompany. Davies sudah dimainkan selama 31 pertandingan dengan sumbangan tiga gol dan tiga assist.